Anda di halaman 1dari 4

DEA NURIATI

23180070
Tugas Pendidikan Agama

1). • Corak keislaman yg tak tunggal di Nusantara, telah melahirkan sejumlah


teori masuknya Islam dr asal-asal yg berbeda. Paling tak ada 4 teori asal-
permintaan masuknya Islam ke Nusantara mirip yg dirangkum oleh Agus
Sunyoto dlm “Atlas Wali Songo”.

Penjelasan:
1.) Teori India (Gujarat, Malabar, Deccan, Coromandel, Bengal) hal ini menurut
asumsi persamaan madzhab Syafii, kerikil-batu nisan & kemiripan tradisi &
arsitektur India dgn Nusantara. (Para peneliti yg mengajukan “teori India”
mirip JP Mosquette, C. Snouck Hurgronje & S.Q. Fatimy).

2.) Teori Arab (Mesir & Hadramaut Yaman), berdasarkan persamaan & dampak
madzhab Syafii. (Para peneliti: John Crawfurd & Naguib Al-attas).

3.) Teori Persia (Kasan, Abarkukh, Lorestan), menurut kemiripan tradisi dgn
muslim Syiah, mirip Peringatan Asyura (10 Muharram), mengeja huruf Arab
jabar (fathah), jer/zher (kasrah), fyes (dhammah), pemuliaan terhadap keluarga
Nabi Muhammad Saw (Ahlul Bayt) & keturunannya. Penyebutan kata, rakyat
(dari ra’iyyah), penduduk (musyawarah), serikat (syarikah). (Para peneliti:
Husein Djajadiningrat, Hasjmi & Aboe Bakar Atjeh).

2). Umat islam mengalami kemunduran dan kelemahan di segala


kehidupan sehingga mendorong munculnya pembaruan di dunia
Islam. Muncul para tokoh pembaruan Islam dan berbagai gerakan Islam
untuk mengembalikan kejayaan umat Islam dari kemunduran.

Pembahasan
Para tokoh Islam yang membawa pembaruan Islam di Indonesia
adalah:

• Muhammad bin ‘Abdul Wahhab, memberantas bid’ah, tahayul, dan


khuraafat.
• Jamaluddin Al-Afgani dan Muhammad ‘Abduh pencetus dan
penggagas Pan Islamisme yang menghendaki adanya sebuah
organisasi yang bisa menyatukan umat Islam.

Gerakan dan organisasi Islam beserta tokoh-tokoh pembaruan Islam


di Indonesia yaitu:

• KH. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah, beliau


mengajak umat Islam untuk kembali kepada ajaran Islam yang
sebenarnya berdasarkan Al-Qur’an dan hadis.
• Persatuan Islam (Persis) didirikan tahun 1923 di Bandung. Sejak
berdirinya Persis yang menggolongkan dirinya sebagai harakah
tajdid (Gerakan Pembaharu) yang bertujuan memurnikan ibadah
umat dari takhayul, bid’ah, dan churafat (TBC) serta sangat giat
melaksanakan penyebaran faham Al-Qur’an dan As-Sunah.
• Matla’ul Anwar berdiri tahun 1905 di Marus, Menes, Banten.
Bergerak dalam bidang sosial keagamaan dan pendidikan.
Pendirinya adalah KH. M. Yasin.
• Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berdiri pada 7
Desember 1990 sebagai sebuah organisasi yang menam pung para
cendekiawan muslim yang mempunyai komit men pada nilai-nilai
keislaman, tanpa melihat aliran, warna politik dan kelompok.

3). 1. Penjagaan atas Agama (hifdz al diin)


Islam memandang agama sebagai maslahat pokok manusia, maka penjagaannya
adalah sebuah keharusan.
2. Penjagaan atas Jiwa ( hifdz al nafs)
Islam memuliakan nyawa seorang manusia, menganggap bahwa menghilangkan
nyawa seseorang adalah kejahatan besar, yang sama dengan menghilangkan
seluruh nyawa manusia. Islam juga melarang seseorang tidak menghargai nyawanya
sendiri, maka membahayakan nyawa merupakan larangan dalam Islam.
“barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan Karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan Karena membuat kerusakan dimuka bumi,
Maka seakan-akan dia Telah membunuh manusia seluruhnya”. (QS al Maidah: 32)
“dan janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu”. (QS al Nisa: 29).
3. Penjagaan atas Akal ( hifdz al aql)
Islam memuliakan akal manusia dan meminta mereka mengoptimalkan
penggunaannya untuk kemaslahatan manusia. Islam juga melarang aktifitas yang
merusak dan menghilangkan akal, seperti : minum khamr dan mabuk-mabukan.
Lebih dari itu Islam juga memberikan hukuman kepada setiap orang yang
berpartisipasi dalam setiap aktifitas produksi, distribusi dan juga konsumsi khamr.
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.” (QS al Maidah: 90). Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw
bersabda: “Terlaknat sepuluh orang dalam khamr: yang memerasnya, yang meminta
diperaskan, yang membawanya, yang dibawakan kepadanya, yang menuangkannya,
yang menjualnya, yang mendapat harganya, yang membeli dan yang membelikan
baginya“. (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).
4. Penjagaan atas kehormatan dan nasab (hifdz al ird wa al nasab)
Islam tegas memuliakan kehormatan dan garis keturunan. Maka syariat Islam jauh-
jauh telah melarang mendekati zina.(QS Al-Isra 32). Bagi mereka para pelaku zina
diancam hukuman yang berat, karena merusak kehormatan seseorang. Lebih khusus
pezina yang sudah berkeluarga, diancam hukuman mati (rajam) karena merusak
kehormatan rumah tangga sekaligus mencampuradukkan nasab. “Perempuan yang
berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya
seratus dali dera”. (QS al Nur: 2).
5. Penjagaan atas Harta (hifdz mal)
Islam mengakui kepemilikan individu atas harta dan menghargainya. Maka Islam
melarang memperoleh harta dari yang lainnya kecuali dengan cara dan transaksi
yang sah, baik, dan saling meridhoi. Islam juga tidak ragu untuk menjatuhkan
hukuman potong tangan bagi mereka yang mencuri dalam jumlah besar. Dan
janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil”. (QS al Baqarah: 188). “Laki-laki yang mencuri dan
perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi
apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana”. (QS al Maidah: 38).

4). • Istilah-istilah yang muncul terkait dengan faham dan gerakan


Islam
kontemporer kebanyakan dari hasil kajian Barat tentang Islam
• Kondisi lingkungan yang melahirkan istilah-istilah tersebut sangat
memperngaruhi konteks penggunaan istilah tersebut (William
Shepard).
• Karena itu, mungkin sesuai dengan tempat dan waktu tertentu dan
tidak
untuk tempat dan waktu yang lain
• Beberapa orientasi ideologi keagamaan: konservatif/tradisional,
reformis/modernis, sekular/modernis, puritan/fundamentalis,
revivalis,
resurgence, islamis, salafis, jihadis, dan masih banyak lagi. Ideologi-
ideologi
ini yang kemudian menjiwai gerakan-2 Islam, seperti Ikhwanul
Muslimin
(dengan berbagai faksinya), al-Qaida, ISIS, Taliban, dan juga
gerakangerakan Islam kontemporer di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai