Anda di halaman 1dari 2

Administrative skill

Keterampilan yang melibatkan kompetensi administratif guna mencapai target dan tujuan dari
perusahaan. Hal ini melibatkan kemampuan dalam pengelolaan sumber daya (karyawan,
pasokan barang, peralatan, dan hal lain yang berkaitan dalam operasional perusahaan),
managing people dan penguasaan kompetensi teknis dalam penyelesaian ragam tugas yang
ada dalam perusahaan.
Interpersonal skills
Kemampuan yang berkaitan dalam bersosialisasi untuk bekerja secara efektif dengan
bawahan ataupun rekan kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Kemampuan tersebut
melibatkan kepekaan terhadap kondisi lingkungan kerja, pemahaman emosi yang terjadi
dalam diri maupun sekitarnya serta pengolahan konflik yang terjadi di lingkungan kerja.
Conceptual Skills
keterampilan yang melibatkan aspek kognitif dalam menciptakan visi atau rencana strategis
untuk suatu perusahaan. Hal ini dimulai dari kemampuan dalam memahami dan
mengomunikasikan ide/gagasan. Selanjutnya keterampilan konseptual berkaitan dengan
pemecahan masalah, perencanaan strategis dan menciptakan visi perusahaan.

interpersonal skills are people skills—those abilities that help a leader to work effectively with
subordinates, peers, and superiors to accomplish the organization’s goals. While some people
downplay the importance of interpersonal skills or disparage them as “touchy-feely” and
inconsequential, leadership research has consistently pointed out the importance of interpersonal
skills to effective leadership. Interpersonal skills are divided into three parts: (1) being socially
perceptive, a leader needs to be sensitive to how her or his own ideas fit in with others’ ideas.
Social perceptiveness includes having insight into and awareness of what is important to
others, how they are motivated, the problems they face, and how they react to change. It
involves understanding the unique needs, goals, and demands of different organizational
constituencies (2) showing emotional intelligence, a person’s ability to understand his or her
own and others’ emotions, and then to apply this understanding to life’s tasks. Specifically,
emotional intelligence can be defined as the ability to perceive and express emotions, to use
emotions to facilitate thinking, to understand and rea- son with emotions, and to manage
emotions effectively within oneself and in relationships with others and (3) managing
interpersonal conflicts.

Administrative skill
(1) mengelola orang, seorang pemimpin efektif terhubung dengan orang dan memahami tugas yang
harus dilakukan, keterampilan yang diperlukan untuk melakukannya, dan lingkungan di mana orang
bekerja. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah terlibat daripada menjadi penonton. Untuk
pemimpin berurusan secara efektif dengan orang memerlukan sejumlah keterampilan seperti
membantu karyawan bekerja sebagai tim, memotivasi mereka untuk melakukan yang terbaik,
mempromosikan hubungan yang memuaskan di antara karyawan, dan merespons permintaan
mereka. Pemimpin juga perlu mencari waktu untuk menangani masalah staf yang mendesak.
Masalah staf adalah kenyataan sehari-hari bagi setiap pemimpin. Anggota staf datang kepada
pemimpin untuk mendapatkan saran tentang apa yang harus dilakukan mengenai masalah, dan
pemimpin perlu merespons dengan tepat. (2) mengelola sumber daya, sumber daya, darah
kehidupan suatu organisasi, dapat mencakup orang, uang, pasokan, peralatan, ruang, atau apa pun
yang diperlukan untuk mengoperasikan organisasi. Mengelola sumber daya memerlukan pemimpin
yang kompeten dalam memperoleh dan mengalokasikan sumber daya. (3) menunjukkan kompetensi
teknis, melibatkan memiliki pengetahuan khusus tentang pekerjaan yang kita lakukan atau meminta
orang lain lakukan. Dalam hal organisasi, ini mencakup pemahaman rinci tentang bagaimana suatu
organisasi berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai