Anda di halaman 1dari 10

Agni Anisa Pebriyanti (01)

Berlinda Bintang Arlino (04)


Billah Nur'ani (05)
Nur Rahmawati Zahra (29)
Mpu Sindok mempunyai jabatan sebagai Rake I Hino
ketika Wawa menjadi raja di Mataram, lalu pindah ke
Jawa timur dan mendirikan dinasti Isyana di sana dan
menjadikan Walunggaluh sebagai pusat kerajaan. Mpu
Sindok yang membentuk dinasti baru, yaitu Isanawangsa
berhasil membentuk Kerajaan Mataram sebagai
kelanjutan dari kerajaan sebelumnya yang berpusat di
Jawa Tengah. Mpu Sindok memerintah sejak tahun 929
M sampai dengan 948 M.
Mpu Sindok memerintah dengan bijaksana. Hal ini bisa dilihat dari usahausaha yang ia lakukan,
seperti Mpu Sindok banyak membangun bendungan dan memberikan hadiah-hadiah tanah untuk
pemeliharaan bangunan suci untuk meningkatkan kehidupan rakyatnya. Begitu pula pada masa
pemerintahan Airlangga, ia berusaha memperbaiki Pelabuhan Hujung Galuh di muara Sungai
Berantas dengan memberi tanggul-tanggul untuk mencegah banjir. Sementara itu dibidang sastra,
pada masa pemerintahannya telah tercipta satu hasil karya . .
sastra yang terkenal, yaitu karya Mpu Kanwa yang
berhasil menyusun
Wiwaha.
Pada masa pemerintahan Airlangga tercipta karya sastra
Arjunawiwaha yang dikarang oleh Mpu Kanwa. Begitu pula seni
wayang berkembang dengan baik, ceritanya diambil dari karya
sastra Ramayana dan Mahabharata yang ditulis ulang dan
dipadukan dengan budaya Jawa. Raja Airlangga merupakan raja
yang peduli pada keadaan masyarakatnya
. Hal itu terbukti dengan dibuatnya tanggul
-tanggul dan waduk di beberapa bagian di
Sungai Berantas untuk mengatasi
masalah banjir.
Agama yang berkembang pada masa pemerintahan
airlangga adalah agama hindu waisnawa. Hal ini Nampak
pada candi belahan dimana airlangga diwujudkan sebagai
sebuah arca sebagai wisnu menaiki garuda. Untuk
mengenang jerih payah airlangga mempersatukan
kerajaan yang porak- poranda disusunlah kitab
arjunawiwaha oleh mpu kanwa 1030. Inilah hasil sastra
zaman airlangga yang sampai pada kita. Sementara
airlangga sendiri sebelum mengundurkan diri jadi pertapa,
ia telah membangunkan sebuah pertapaan bagi anaknya
sangramawijaya di pucangan (gunung penanggungan).
Sebelum airlangga mengundurkan diri dari tahtanya, ia membagi
wilayah kerajaannya menjadi dua bagian. Tugas ini desarahkan
kepada Mpu Barada yang terkenal kesaktiannya. Dua kerajaan
itu adalah jenggala (singasari) dengan ibukotanya di kahuripan
dan panjalu (Kediri) dengan ibukotanya di Daha.
sri isana tungga Wijaya candi peninggalan Dharmawangsa

Anda mungkin juga menyukai