Anda di halaman 1dari 13

KISI-KISI SOAL PENILAIAN SATUAN PENDIDIKAN

KURIKULUM 2013. Rev. T.P. 2023-2024

Jenis Sekolah : SMK Negeri 2 Penukal Alokasi Waktu : 120 Menit


Mata Pelajaran : Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik Jumlah Soal : 10 Soal
Kelas : XII (Dua Belas) Bentuk Soal : Essay

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level No. Bentuk


Kognitif Soal Soal
1. 3.14. Menerapkan pemeriksaan penyakit Konsep Penyakit Infeksi dan Peserta didik mampu menganalisis penyebab C4 1 Essay
infeksi dan penyakit menular Menular timbulnya berbagai macam penyakit menular dan
infeksi pada musim kemarau
4.14. Melakukan pemeriksaan penyakit Penyakit-penyakit infeksi dan Peserta didik mampu membuat masing-masing 1 C6 2 Essay
infeksi dan penyakit menular menular diagnosa keperawatan secara aktual, risiko dan
sindrom dengan berdasarkan PES untuk masing-
masing penyakit infeksi dan menular pada
wacana yang disediakan
Peserta didik mampu membuat rencana C6 3 Essay
tindakan farmakologis dan non farmakologis
yang dapat kalian lakukan untuk mencegah
terjadinya penyakit-penyakit infeksi dan
menular pada wacana yang disediakan
Peserta didik mampu menentukan C3 4 Essay
pemeriksaan penunjang (pemeriksaan fisik
dan laboratorium) yang dibutuhkan pada
penyakit-penyakit infeksi dan menular pada
wacana yang disediakan
Peserta didik mampu membuat dan C6 5 Essay
melakukan evaluasi keperawatan SOAP pada
penyakit infeksi dan penyakit menular pada
wacana yang disediakan
2. 3.18. Mengevaluasi tindakan triage Prinsip dan tipe Triage Peserta didik mampu membuat sebuah C6 6 Essay
pedoman prosedur pelaksanaan triase yang
tepat untuk diterapkan di daerah dengan
ancaman banjir bandang yang menimbulkan
banyak korban jiwa
Klasifikasi dan Penentuan Peserta didik mampu menentukan petunjuk- C4 7 Essay
prioritas petunjuk yang harus diketahui perawat dalam
mengidentifikasikan kebutuhan untuk
klasifikasi prioritas
4.18. Melaksanakan tindakan triage Proses Triage Peserta didik mampu menentukan golongan C6 8 Essay
sistem triase pada kasus yang disediakan
Peserta didik mampu menentukan tindakan C6 9 Essay
yang dapat dilakukan adalah dengan BHD
RJP pada kasus yang mengancam jiwa
disebabkan oleh gangguan ABC
Dokumentasi Triage Peserta didik mampu menganalisis langkah C4 10 Essay
dokumentasi dan sistem dokumentasi
(SOAPIE) yang dilakukan pada prosedur
triase

Prabumulih, Maret 2024


Guru Mata Pelajaran

Febriyadi, S.KM., Gr
Nip. 197802052022211009
KARTU SOAL

Jenis Sekolah : SMK Negeri 2 Penukal Penyusun : Febriyadi, S.KM., Gr


Mata Pelajaran : Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik Tahun Ajaran : 2023-2024
Kelas/SMT : XII (Dua Belas) Bentuk Test : Essay

Kasus I :

Ini Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Musim Kemarau


Musim kemarau atau sering disebut musim kering ditandai dengan peningkatan suhu menjadi lebih panas. Bulan September diprediksi sebagai periode
puncak musim kemarau. Cuaca ekstrem pada musim kemarau menyebabkan munculnya beberapa penyakit penyerta. Hal tersebut disampikan oleh Ira
Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya.
Menurut Ira, penyakit yang pertama adalah ISPA. Infeksi saluran pernapasan akut yang biasanya disebabkan oleh virus bisa juga disebabkan oleh
bakteri. Biasanya menyerang hidung dan tenggorokan dan menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, dan biasanya
tidak membutuhkan perawatan medis.
“Selain itu, cuaca panas mendorong seseorang untuk mengkonsumsi es berlebih sehingga berisiko mengalami sakit tenggorokan. Cuaca ekstrem juga membuat
sistem imun tubuh cenderung menurun,”ujar Ira Rabu (6/9/23) Beberapa cara untuk mencegah terjadinya ISPA adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi,
rajin berolahraga, istirahat yang cukup, mengkonsumsi air putih minimal 2 liter/hari, menjaga kebersihan lingkungan sekitar, rajin mencuci tangan, hindari
orang yang sedang batuk pilek, dan gunakan masker jika berada di tempat yang berdebu.
Kedua adalah diare. Diare juga menjadi penyakit yang biasanya menyerang di musim kemarau. Udara yang semakin kering, debu yang meningkat,
terkontaminasinya air dengan bakteri e.coli, serta banyaknya lalat menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat. Diare merupakan gangguan pada sistem
pencernaan yang ditandai dengan buang air besar dengan konsistensi tinja encer secara terus menerus. Pada musim kemarau kondisi air berbeda dengan musim
hujan. Pada musim hujan, air lebih banyak dan mengalir, sedangkan pada musim kemarau, ketersediaan air menurun, air tidak mengalir dan konsentrasi kuman
lebih meningkat. Sumber air orang Indonesia untuk kebutuhan sehari-hari kebanyakan adalah air sungai. Dengan meningkatnya konsentrasi kuman pada air
maka semakin tinggi pula paparan kuman ke tubuh. Hal ini menyebabkan kejadian diare menjadi lebih tinggi dibandingkan pada musim hujan. “Sama seperti
ISPA, pencegahan diare juga dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan, mengkonsumsi air minum yang berkualitas, rajin mencuci tangan, serta
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,”imbuhnya lagi.
Ketiga, Demam Berdarah Dengue (DBD). Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan
demam, sakit kepala, mual muntah, hingga munculnya ruam merah pada kulit. Berkurangnya curah hujan pada musim kemarau menyebabkan tempat-tempat
yang terdapat genangan air tidak tersapu oleh air hujan sehingga tempat tersebut menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Beberapa
penelitian juga menjelaskan bahwa pada musim kemarau, nyamuk Aedes aegypti menjadi lebih ganas dikarenakan suhu yang meningkat. Langkah yang dapat
diambil sebagai pencegahan DBD yakni dengan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M Plus: menguras tempat penampungan air, menutup tempat
penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Selain 3M di atas,
tambahan pada poin Plus adalah menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk seperti lavender, bunga bawang, serai wangi, geranium, dan rosemary.
Memeriksa tempat-tempat yang digunakan sebagai penampungan air. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang, ikan mas, ikan koi, ikan
guppy.
“Menggunakan obat anti nyamuk. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah. Melakukan gotong royong untuk membersihkan
lingkungan sekitar. Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup. Memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit untuk
dikuras. Serta memperbaiki saluran air yang tidak lancar,”pungkas Ira.

Sumber : https://www.um-surabaya.ac.id/article/dosen-um-surabaya-ini-penyakit-yang-harus-diwaspadai-saat-musim-kemarau

Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
3.14. Menerapkan pemeriksaan penyakit 1 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta
infeksi dan penyakit menular
Rumusan Butir Soal :

Berdasarkan artikel di atas, analisislah penyebab timbulnya berbagai macam penyakit pada musim kemarau!

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu menganalisis penyebab


timbulnya berbagai macam penyakit menular
dan infeksi pada musim kemarau

Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
4.14. Melakukan pemeriksaan penyakit 2 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta
infeksi dan penyakit menular
Rumusan Butir Soal :

Berdasarkan pengetahuan kalian, buatlah masing-masing 1 diagnosa keperawatan yang aktual, potensial/risiko dan
sindrom berdasarkan PES untuk masing-masing penyakit tersebut diatas!

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu membuat masing-


masing 1 diagnosa keperawatan secara
aktual, risiko dan sindrom dengan
berdasarkan PES untuk masing-masing
penyakit infeksi dan menular pada wacana
yang disediakan
Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
4.14. Melakukan pemeriksaan penyakit 3 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta
infeksi dan penyakit menular
Rumusan Butir Soal :

Peserta didik mampu membuat rencana tindakan farmakologis dan non farmakologis yang dapat kalian lakukan
untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit infeksi dan menular pada wacana yang disediakan

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu membuat rencana


tindakan farmakologis dan non
farmakologis yang dapat kalian lakukan
untuk mencegah terjadinya penyakit-
penyakit infeksi dan menular pada
wacana yang disediakan

Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
4.14. Melakukan pemeriksaan penyakit 4 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta
infeksi dan penyakit menular
Rumusan Butir Soal :

Untuk meningkatkan atau menguatkan diagnosis penyakit, maka pemeriksaan penunjang (pemeriksaan fisik dan
laboratorium) yang dibutuhkan pada penyakit-penyakit diatas adalah?

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu menentukan


pemeriksaan penunjang (pemeriksaan
fisik dan laboratorium) yang dibutuhkan
pada penyakit-penyakit infeksi dan
menular pada wacana yang disediakan
Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
4.14. Melakukan pemeriksaan penyakit 5 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta
infeksi dan penyakit menular
Rumusan Butir Soal :

Lakukan evaluasi keperawatan SOAP pada penyakit diatas!

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu membuat dan


melakukan evaluasi keperawatan SOAP
pada penyakit infeksi dan penyakit
menular pada wacana yang disediakan

Kasus 2 :

Pengenalan Kriteria Pasien IGD


Pengertian dan definisi Triase
Triase Adalah Proses khusus Memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit menentukan prioritas perawatan gawat medik serta prioritas
transportasi. artinya memilih berdasarkan prioritas dan penyebab ancaman hidup.
Triase/Triage merupakan suatu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas
untuk dirawat atau dievakuasi ke fasilitas kesehatan.

Tujuan Triase perawatan gawat darurat


1. Identifikasi cepat korban yang memerlukan stabilisasi segera, Ini lebih ke perawatan yang dilakukan di lapangan.
2. Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan pembedahan
3. Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kecacatan. Inilah tiga alasan dan tujuan dilakukannya

Triase gawat darurat PPGD


Prinsip-prinsip Triase dan Tata cara melakukan Triase
Triase dilakukan berdasarkan observasi Terhadap 3 hal, yaitu :
1. Pernafasan ( respiratory)
2. Sirkulasi (perfusion)
3. Status Mental (Mental State)
Dalam pelaksanaannya biasanya dilakukan Tag label Triase (Label Berwarna) yang dipakai oleh petugas triase untuk mengidentifikasi dan mencatat kondisi
untuk tindakan medis terhadap korban.

Pengelompokan Triase berdasarkan Tag label


1. Prioritas Nol (Hitam)
Pasien meninggal atau cedera Parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan. pengelompokan label Triase.

2. Prioritas Pertama (Merah)


Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya penderita
gagal nafas, henti jantung, Luka bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat.

3. Prioritas kedua (kuning)


Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu
dekat. misalnya cedera abdomen tanpa shok, Luka bakar ringan, Fraktur atau patah tulang tanpa Shok dan jenis-jenis penyakit lain.

4. Prioritas Ketiga (Hijau)


Pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan
kecacatan. Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang ini, jadi Jangan marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung mendapatkan perawatan
di Ruang UGD sementara mereka harus menolong pasien lain yang lebih parah.

Klasifikasi Triase
Triase di tempat
Dilakukan Di tempat korban di temukan atau pada tempat penampungan, triase ini dilakukan oleh tim pertolongan pertama sebelum korban dirujuk ke
tempat pelayanan medik lanjutan.

Triase Medic
Dilakukan pada saat Korban memasuki Pos pelayanan medik lanjutan yang bertujuan Untuk menentukan tingkat perawatan dan tindakan pertolongan
yang di butuhkan oleh korban. atau triase ini sering disebut dengan Triase Unit gawat darurat

Triase Evakuasi
Triase ini ditunjukkan pada korban yang dapat dipindahkan pada rumah sakit yang telah siap menerima korban. seperti Bencana massal contohnya Saat
Tsunami, Gempa bumi, atau bencana besar lain.

Sumber : http://rssi.kotawaringinbaratkab.go.id
Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
3.18. Mengevaluasi tindakan triage 6 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta

Rumusan Butir Soal :

Buatlah sebuah pedoman prosedur pelaksanaan triase yang tepat untuk diterapkan di daerah dengan ancaman banjir
bandang yang menimbulkan banyak korban jiwa!

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu membuat sebuah


pedoman prosedur pelaksanaan triase
yang tepat untuk diterapkan di daerah
dengan ancaman banjir bandang yang
menimbulkan banyak korban jiwa

Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
3.18. Mengevaluasi tindakan triage 7 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta

Rumusan Butir Soal :

Tentukanlah petunjuk-petunjuk yang harus diketahui perawat dalam mengidentifikasikan kebutuhan untuk
klasifikasi prioritas!

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu menentukan


petunjuk-petunjuk yang harus diketahui
perawat dalam mengidentifikasikan
kebutuhan untuk klasifikasi prioritas
Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
4.18. Melaksanakan tindakan triage 8 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta

Rumusan Butir Soal :

Berdasarkan pengelompokkan triase pada artikel diatas, tentukan golongan sistem triase pada kasus di bawah ini :
Di Puskesmas Air Itam, datanglah sebuah rombongan korban kecelakaan rumah dengan kondisi sebagai berikut :
a. Korban dengan luka bakar < 30% cedera pada bagian jaringan lunak
b. Korban dengan cedera servikal, trauma kepala, dan mengalami syok, dengan TTV Nihil
c. Korban dengan luka bakar hamper 90% hingga pada indra penglihatan, tidak ada tanda-tanda vital
d. Korban dengan cedera ringan, dapat berkomunikasi, dan menggerakkan organ tubuh

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu menentukan


golongan sistem triase pada kasus yang
disediakan

Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
4.18. Melaksanakan tindakan triage 9 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta

Rumusan Butir Soal :

Pada kasus yang mengancam jiwa disebabkan oleh gangguan ABC yang jika tidak ditolong segera maka akan
dapat meninggal/cacat. Tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan BHD RJP. Susunlah informasi tindakan
tersebut!

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu menentukan


tindakan yang dapat dilakukan adalah
dengan BHD RJP pada kasus yang
mengancam jiwa disebabkan oleh
gangguan ABC
Kompetensi Dasar :
No. Soal : Buku Sumber :
4.18. Melaksanakan tindakan triage 10 IPPD, Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, SMK/MAK, Kelas XII, Bumi Aksara, Jakarta

Rumusan Butir Soal :

Analisislah langkah dokumentasi dan sistem dokumentasi (SOAPIE) yang dilakukan pada prosedur triase!

Indikator Soal : Rumusan Jawaban :

Peserta didik mampu menganalisis


langkah dokumentasi dan sistem
dokumentasi (SOAPIE) yang dilakukan
pada prosedur triase

Prabumulih, Maret 2024


Guru Mata Pelajaran

Febriyadi, S.KM., Gr
Nip. 197802052022211009
SOAL :

Ini Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Musim Kemarau


Musim kemarau atau sering disebut musim kering ditandai dengan peningkatan suhu menjadi lebih
panas. Bulan September diprediksi sebagai periode puncak musim kemarau. Cuaca ekstrem pada musim
kemarau menyebabkan munculnya beberapa penyakit penyerta. Hal tersebut disampikan oleh Ira
Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya.
Menurut Ira, penyakit yang pertama adalah ISPA. Infeksi saluran pernapasan akut yang biasanya
disebabkan oleh virus bisa juga disebabkan oleh bakteri. Biasanya menyerang hidung dan tenggorokan dan
menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, dan biasanya tidak
membutuhkan perawatan medis.
“Selain itu, cuaca panas mendorong seseorang untuk mengkonsumsi es berlebih sehingga berisiko
mengalami sakit tenggorokan. Cuaca ekstrem juga membuat sistem imun tubuh cenderung menurun,”ujar
Ira Rabu (6/9/23) Beberapa cara untuk mencegah terjadinya ISPA adalah mengkonsumsi makanan yang
bergizi, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, mengkonsumsi air putih minimal 2 liter/hari, menjaga
kebersihan lingkungan sekitar, rajin mencuci tangan, hindari orang yang sedang batuk pilek, dan gunakan
masker jika berada di tempat yang berdebu.
Kedua adalah diare. Diare juga menjadi penyakit yang biasanya menyerang di musim kemarau.
Udara yang semakin kering, debu yang meningkat, terkontaminasinya air dengan bakteri e.coli, serta
banyaknya lalat menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat. Diare merupakan gangguan pada sistem
pencernaan yang ditandai dengan buang air besar dengan konsistensi tinja encer secara terus menerus. Pada
musim kemarau kondisi air berbeda dengan musim hujan. Pada musim hujan, air lebih banyak dan mengalir,
sedangkan pada musim kemarau, ketersediaan air menurun, air tidak mengalir dan konsentrasi kuman lebih
meningkat. Sumber air orang Indonesia untuk kebutuhan sehari-hari kebanyakan adalah air sungai. Dengan
meningkatnya konsentrasi kuman pada air maka semakin tinggi pula paparan kuman ke tubuh. Hal ini
menyebabkan kejadian diare menjadi lebih tinggi dibandingkan pada musim hujan. “Sama seperti ISPA,
pencegahan diare juga dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan, mengkonsumsi air minum yang
berkualitas, rajin mencuci tangan, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,”imbuhnya lagi.
Ketiga, Demam Berdarah Dengue (DBD). Demam berdarah dengue adalah penyakit yang
disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam, sakit kepala, mual muntah, hingga
munculnya ruam merah pada kulit. Berkurangnya curah hujan pada musim kemarau menyebabkan tempat-
tempat yang terdapat genangan air tidak tersapu oleh air hujan sehingga tempat tersebut menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa pada musim
kemarau, nyamuk Aedes aegypti menjadi lebih ganas dikarenakan suhu yang meningkat. Langkah yang
dapat diambil sebagai pencegahan DBD yakni dengan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M Plus:
menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang
memiliki potensi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Selain 3M di atas, tambahan
pada poin Plus adalah menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk seperti lavender, bunga bawang,
serai wangi, geranium, dan rosemary. Memeriksa tempat-tempat yang digunakan sebagai penampungan air.
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang, ikan mas, ikan koi, ikan guppy.
“Menggunakan obat anti nyamuk. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.
Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar. Meletakkan pakaian yang telah
digunakan dalam wadah yang tertutup. Memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit untuk
dikuras. Serta memperbaiki saluran air yang tidak lancar,”pungkas Ira.

Sumber : https://www.um-surabaya.ac.id/article/dosen-um-surabaya-ini-penyakit-yang-harus-diwaspadai-saat-musim-kemarau

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :

1. Berdasarkan artikel di atas, analisislah penyebab timbulnya berbagai macam penyakit pada musim
kemarau!
2. Berdasarkan pengetahuan kalian, buatlah masing-masing 1 diagnosa keperawatan yang aktual,
potensial/risiko dan sindrom berdasarkan PES untuk masing-masing penyakit tersebut diatas!
3. Buatlah rencana tindakan farmakologis dan non farmakologis yang dapat kalian lakukan untuk
mencegah terjadinya penyakit-penyakit diatas!
4. Untuk meningkatkan atau menguatkan diagnosis penyakit, maka pemeriksaan penunjang (pemeriksaan
fisik dan laboratorium) yang dibutuhkan pada penyakit-penyakit diatas adalah?
5. Lakukan evaluasi keperawatan SOAP pada penyakit diatas!

Pengenalan Kriteria Pasien IGD


Pengertian dan definisi Triase
Triase Adalah Proses khusus Memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit
menentukan prioritas perawatan gawat medik serta prioritas transportasi. artinya memilih berdasarkan
prioritas dan penyebab ancaman hidup.
Triase/Triage merupakan suatu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang
mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke fasilitas kesehatan.

Tujuan Triase perawatan gawat darurat


4. Identifikasi cepat korban yang memerlukan stabilisasi segera, Ini lebih ke perawatan yang dilakukan
di lapangan.
5. Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan pembedahan
6. Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kecacatan. Inilah tiga alasan dan tujuan dilakukannya

Triase gawat darurat PPGD


Prinsip-prinsip Triase dan Tata cara melakukan Triase
Triase dilakukan berdasarkan observasi Terhadap 3 hal, yaitu :
4. Pernafasan ( respiratory)
5. Sirkulasi (perfusion)
6. Status Mental (Mental State)

Dalam pelaksanaannya biasanya dilakukan Tag label Triase (Label Berwarna) yang dipakai oleh petugas
triase untuk mengidentifikasi dan mencatat kondisi untuk tindakan medis terhadap korban.

Pengelompokan Triase berdasarkan Tag label


1. Prioritas Nol (Hitam)
Pasien meninggal atau cedera Parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan. pengelompokan
label Triase.

2. Prioritas Pertama (Merah)


Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera
untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, Luka bakar berat,
pendarahan parah dan cedera kepala berat.

3. Prioritas kedua (kuning)


Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan dipastikan
tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. misalnya cedera abdomen tanpa shok, Luka bakar
ringan, Fraktur atau patah tulang tanpa Shok dan jenis-jenis penyakit lain.

4. Prioritas Ketiga (Hijau)


Pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta
tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan. Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang
ini, jadi Jangan marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung mendapatkan perawatan di
Ruang UGD sementara mereka harus menolong pasien lain yang lebih parah.
Klasifikasi Triase
Triase di tempat
Dilakukan Di tempat korban di temukan atau pada tempat penampungan, triase ini dilakukan oleh
tim pertolongan pertama sebelum korban dirujuk ke tempat pelayanan medik lanjutan.

Triase Medic
Dilakukan pada saat Korban memasuki Pos pelayanan medik lanjutan yang bertujuan Untuk
menentukan tingkat perawatan dan tindakan pertolongan yang di butuhkan oleh korban. atau triase ini sering
disebut dengan Triase Unit gawat darurat

Triase Evakuasi
Triase ini ditunjukkan pada korban yang dapat dipindahkan pada rumah sakit yang telah siap
menerima korban. seperti Bencana massal contohnya Saat Tsunami, Gempa bumi, atau bencana besar lain.

Sumber : http://rssi.kotawaringinbaratkab.go.id

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :

6. Buatlah sebuah pedoman prosedur pelaksanaan triase yang tepat untuk diterapkan di daerah dengan
ancaman banjir bandang yang menimbulkan banyak korban jiwa!
7. Tentukanlah petunjuk-petunjuk yang harus diketahui perawat dalam mengidentifikasikan kebutuhan
untuk klasifikasi prioritas!
8. Berdasarkan pengelompokkan triase pada artikel diatas, tentukan golongan sistem triase pada kasus di
bawah ini :
Di Puskesmas Air Itam, datanglah sebuah rombongan korban kecelakaan rumah dengan kondisi sebagai
berikut :
a. Korban dengan luka bakar < 30% cedera pada bagian jaringan lunak
b. Korban dengan cedera servikal, trauma kepala, dan mengalami syok, dengan TTV Nihil
c. Korban dengan luka bakar hamper 90% hingga pada indra penglihatan, tidak ada tanda-tanda
vital
d. Korban dengan cedera ringan, dapat berkomunikasi, dan menggerakkan organ tubuh
9. Pada kasus yang mengancam jiwa disebabkan oleh gangguan ABC yang jika tidak ditolong segera
maka akan dapat meninggal/cacat. Tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan BHD RJP. Susunlah
informasi tindakan tersebut!
10. Analisislah langkah dokumentasi dan sistem dokumentasi (SOAPIE) yang dilakukan pada prosedur
triase!

Anda mungkin juga menyukai