Khutbah 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

' ‫الحمد هلل والشكر هلل ' وال حول وال قوة إال باهلل ' أشهد أن ال إله

إال هللا وحده' ال شريك له' وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله ال نبي بعده‬
' ‫اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد بن عبد هللا ' القائم بحقوق هللا ' وما ضاقت إال وفَّرجها هللا ' الذي قد اّد ى األمانة ' ونصح األمة‬
‫وبّلغ الرسالة ' حتى أتاه المنية ' وعلى آله وصحبه ومن وااله ' وعلى جميع من نهج منهجه ' وسلك مسلكه ' إلى يوم القيامة‬

‫ فيا ايها الحاضرون أصيكم ونفسي بتقوى هللا وطاعته فقد فاز المتقون‬: ‫أما بعد‬

‫ فقد قال هللا تعالى في كتابه الكريم ولم يزل قائال عليما‬:

-------------------

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأنُتم ُّم ْس ِلُم وَن‬

‫ إتق هللا حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن‬: ‫وقال صلى هللا عليه وسلم‬

‫صدق هللا العظيم وصدق رسوله النبي الكريم‬

Sidang Jum'at yg berbahagia

Setelah Memuja dan memuji Allah SWT Dengan Pujian terindah yg sesuai dengan keagungan Dzat-Nya
yg Maha Tinggi, serta bersholawat dan Salam ke Haribaan junjungan Alam Nabi besar Muhammad Saw,

Kami Ingin Mengajak kita semua, untuk selalu berupaya dan berusaha meningkatkan kualitas
ketakwaan kita kepada Allah SWT, Dalam Makna selalu berusaha menjalankan Keta'atan kepadaNya,
Lahir dan batin.

Berupaya meningkatkan Kualitas ketakwaan Hari demi hari, berupaya menjadikan hari ini lebih baik
dari hari kemarin, dan hari esok mestilah lebih baik dari hari ini.

Hadirin sidang Jum'at Yg mulia

Nabi Saw dalam sebuah riwayat yg disebutkan oleh imam Muslim sebagimana diriwayatkan oleh
sahabat abu Hurairah pernah menerangkan bahwa " Takwa itu disini " sembari beliau mengisyaratkan ke
dada beliau tiga kali, Hal ini Mengisyaratkan kepada kita bahwa Yg beliau maksud adalah Takwa
sejatinya terletak dalam hati
Yang bermakna bahwa ukuran ketaqwaan seseorang adalah ukuran keteguhan keyakinannya kepada
Allah SWT yang tertanam kuat dalam hatinya dan di tunjukkan dengan aplikasi nyata dalam bentuk amal
amal soleh.

Sebagimana yang di isyaratkan dalam surat Al Baqarah ketika Allah SWT berfirman :

‫َٰذ ِلَك اْلِكَتاُب اَل َر ْيَب ۛ ِفيِه ۛ ُهًدى ِّلْلُم َّتِقين‬

‫اَّلِذ يَن ُيْؤ ِم ُنوَن ِباْلَغْيِب َو ُيِقيُم وَن الَّص اَل َة َوِمَّم ا َر َز ْقَناُهْم ُينِفُقوَن‬

‫َو اَّلِذ يَن ُيْؤ ِم ُنوَن ِبَم ا ُأنِز َل ِإَلْيَك َوَم ا ُأنِز َل ِم ن َقْبِلَك َو ِباآْل ِخ َرِة ُهْم ُيوِقُنوَن‬

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab
yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Orang yg bertakwa dalam Ayat-ayat tsb didefinisikan sebagai mereka yg memiliki keyakinan yg teguh,
keimanan yg kuat kepada Yang Ghaib yang tertanam kokoh dalam hati kemudian ditunjukkan dengan
aplikasi nyata berupa sholat yg merupakan hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan menafkahkan
sebagian hartanya yang merupakan simbol hubungan baiknya dengan Manusia lainnya.

Bahwa keyakinannya yg kuat kepada Allah SWT mestilah ditunjukkan dengan Amal dalam tindakan
nyata.

Dan hendaknya Amal dalam tindakan nyata tersebut mestilah berakar dari keimanannya yg kokoh
kepada Allah yg tertanam kuat dalam hatinya.
Demikianlah seharusnya seorang mukmin yg bertakwa dalam setiap sendi kehidupannya. Hendaknya
setiap tindakan lahiriahnya bersumber dari keyakinan dan keimanannya sehingga semua amaliahnya
menjadi ibadah disisi Allah SWT.

Maka ketika ia bekerja mencari nafkah untuk keluarganya, Ia meyakini dalam hati sepenuhnya bahwa Yg
memberinya Rizki Adalah Allah sang Maha Razzak, namun keyakinan tsb mesti ia tunjukkan dengan cara
berusaha se-optimal mungkin sebagaimana ia di perintah untuk berusaha.

Maka usaha yg ia jalankan bersumber dari keyakinannya yg kuat kepada Allah SWT.

Ia memahami dan meyakini Bahwasanya Manfaat dan mudharat datangnya dari Allah Swt, karena Tidak
ada apapun atau siapapun yg bisa mendatangkan manfaat atau mudharat kecuali dengan izin Allah Swt,
dan atas dasar keyakinan itu pula Ia selalu berusaha dengan optimal untuk selalu meraih manfaat dan
menjauhi mudharat karena Allah SWT yg ia imani Memerintahkan untuk itu.

Hadirin Sidang Jumat yg berbahagia

Seperti itulah hendaknya sikap setiap mukmin yg bertakwa.

Meyakini segala sesuatu datangnya dari Allah namun tidak lantas meninggalkan segala bentuk usaha.

Demikian Pula sikap seorang mukmin yg bertawa dalam menghadapi situasi yg melanda dunia saat ini,
yang kita kenal dengan wabah Corona Virus disease 19 (Covid 19).

Hendaknya Setiap kita meyakini dalam Hati sepenuhnya bahwa Tidak ada yg dapat memudharatkan kita
kecuali Allah SWT, namun tidak lantas Keyakinan tsb membuat kita meninggalkan usaha untuk
menghindari penyebab - penyebab mudharat, karena Allah SWT yg kita imani juga memerintahkan kita
untuk mengambil usaha untuk menjauhi mudharat.

Maka usaha yang optimal untuk meraih manfaat dan menghindari penyebab mudharat, bagi seorang
mukmin yg bertakwa adalah bahagian dari pada kesempurnaan Takwa, Bahagian dari pada
kesempurnaan keimanannya, karena Usaha yg ia lakukan adalah Dalam rangka menjalankan Perintah
Yang Maha Kuasa.

Dengan demikian, maka Menta'ati protokol kesehatan dalam rangka upaya menghindarkan diri dari
Penyebab mudharat berupa virus Corona, bagi seorang mukmin adalah bahagian dari ketakwaannya,
karena Keyakinannya kepada Allah Mewajibkannya untuk menjalankan perintah Allah yg mengharuskan
untuk melakukan Usaha, melakukan ikhtiar.
Bagi seorang mukmin yang menyadari hal ini, maka Menggunakan masker, menjaga jarak, menjaga
imunitas tubuh, menjaga kesehatan dan semua bentuk protokol kesehatan lainnya, baginya adalah
bahagian dari ketakwaan, bahagian dari usaha dan ikhtiar yang ia jalankan karena memenuhi perintah
Tuhannya.

Jika pemahaman ini sudah mengakar kuat dalam hati sanubari seorang mukmin, maka tidak ada
pertentangan bagi dirinya Antara keimanannya dan ikhtiarnya, karena ikhtiar, baginya adalah
manifestasi dari keimanan.

Akhirnya, mengakhiri khutbah pada hari ini, kami ingin mengajak kepada kita semua, segenap kaum
muslimin dan muslimat untuk selalu berupaya memupuk dan menjaga keimanan, selain tentunya
menjaga imunitas dan menjaga kesehatan sebagai ikhtiar sebagai seorang hamba, dengan harapan
mudah-mudahan Allah SWT selalu menghindarkan kita dari segala bentuk mudharat dan penyakit, Zahir
maupun batin, yang dapat mengganggu iman dan imun kita.

‫ وقد قلت ما قد سمعتم وأستغفر هللا العظيم لي ولكم‬، ‫بارك هللا لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من اآليات والذكر الحكيم‬
‫ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم‬

Anda mungkin juga menyukai