KITAB LUKAS
I. Pendahuluan 1:1-4
Injil Lukas adalah kitab pertama dari kedua kitab yang dialamatkan kepada seorang
bernama Teofilus – Lukas 1:1,3; Kisah Para Rasul 1:1. Walaupun nama penulis
tidak dicantumkan dalam dua kitab tersebut, kesaksian yang bulat dari kekristenan
mula-mula dan bukti kuat dari dalam kitab-kitab itu sendiri menunjukkan bahwa
Lukaslah yang menulis kedua kitab itu.
Rupanya Lukas adalah seorang petobat Yunani, satu-satunya orang bukan Yahudi
yang menulis sebuah kitab di dalam Alkitab. Roh Kudus mendorong dia untuk
menulis kepada Teofilus (artinya, "seorang yang mengasihi Allah") guna memenuhi
suatu kebutuhan dalam jemaat yang terdiri dari orang bukan Yahudi akan kisah yang
lengkap mengenai permulaan kekristenan. Kisah ini terdiri atas dua bagian: pertama,
kelahiran, kehidupan dan pelayanan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus
(Injil Lukas), dan kedua, pencurahan Roh di Yerusalem dan perkembangan
selanjutnya dari gereja mula-mula (Kitab Kisah Para Rasul). Kedua kitab ini
merupakan lebih dari seperempat bagian dari seluruh PB.
(1) Injil ini adalah yang terlengkap catatannya mengenai peristiwa di dalam
kehidupan Yesus sejak menjelang kelahiran sampai kenaikan-Nya, dan juga kitab
yang terpanjang dalam PB.
(2) Kitab ini mempunyai kesusastraan terbaik dari semua Injil, menunjukkan gaya
penulisan dan isi yang luar biasa, kosa kata kaya dan penguasaan bahasa Yunani
yang baik sekali.
(3) Lukas menekankan cakupan universal dari Injil - bahwa Yesus datang untuk
membawa keselamatan bagi semua orang, baik orang Yahudi maupun orang
bukan Yahudi.
(4) Perhatian Yesus terhadap orang yang serba kekurangan ditekankan, termasuk
para wanita, anak-anak, orang miskin, dan kelompok yang dianggap sampah
masyarakat;
(5) Injil Lukas menekankan kehidupan doa Yesus dan pengajaran-Nya mengenai
doa.
(6) Gelar yang terutama untuk Yesus dalam kitab ini adalah "Anak Manusia".
(7) Tanggapan sukacita menandai mereka yang menerima Yesus dan berita-Nya.
(8) Roh Kudus diberikan peranan terpenting dalam kehidupan Yesus dan umat-
Nya (mis. Luk 1:15,41,67; Luk 2:25-27; Luk 4:1,14,18; Luk 10:21; Luk 12:12; Luk
24:49).
KITAB KISAH PARA RASUL
I. Prolog (1:1-5): dalam prolog ini Lukas mengaitkan Kisah Para Rasul dengan kitabnya yang
pertama.
II. Peristiwa-peristiwa awal (1:6-26)
a. Kenaikan ke sorga (1:6-12)
b. Para murid berkumpul di ruang atas dan memilih pengganti Yudas Iskariot (1:13-26)
III. Kelahiran gereja di Yerusalem (2:1-5:42)
A. Pertumbuhan Gereja Adalah Kehendak Allah (Kis. 2:41, 47)
1. Pertumbuhan gereja adalah kehendak Allah, Gereja ada karena Allah sendirilah yang
menghendaki agar gereja-Nya bertumbuh. “Gereja bukanlah ciptaan Manusia. Ia berakar di
dalam Allah, bertumbuh di dalam Allah dan berbuah di dalam Allah.” Hal ini dengan jelas
diungkapkan dalam Firman Tuhan berikut ini, “Orang-orang yang menerima perkataannya
itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa”
(Kis. 2:41).
2. Bekerjasama dengan Allah, Kepatuhan manusia bergabung dengan kehendak Allah akan
menghasilkan mujizat-mujizat yang luar biasa. Hanya Allah yang memprakarsai mujizat,
tetapi mujizat itu menjadi kenyataan ketika orang-orang percaya bekerja sama dengan Allah
melalui iman. (Kis 2:47)
B. Pertumbuhan Gereja dan Rarya Roh Kudus
“Pertumbuhan dari Gereja selalu merupakan akibat dari tindakan Roh Kudus.” Kehidupan
gereja mula-mula memiliki dasar yang kokoh yaitu dasar yang dibangun oleh Roh
Kudus. Berikut ini adalah urutan dari dasar Gereja mula-mula:
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama
"Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu,
kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung
dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih"
(Kol 4:14). Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi
keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai
awal kekristenan --
(1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
(2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh
Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog
yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah
gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga
ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95
orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah
dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam
semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa
pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja. Pada tahap awal, Alkitab
PB terdiri atas dua kumpulan:
(1) keempat Injil dan
(2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua
kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-
28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih
mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas
menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan
keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama
beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam
dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan
yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan
karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan
yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan
pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh;
kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai
pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan
dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada
orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan
gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan
serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.