Pendahuluan/Pengantar Tempat/ tahun penulisan tujuan penulisan
Susunan Injil Lukas
1. KABAR GEMBIRA KESELAMATAN DINYATAKAN PERTAMA-PERTAMA DI
YERUSSALEM KEMUDIAN DI GALILEA 1:5 – 9:50 a. Kelahiran dan masa kanak-kanak Yohanes Pembaptis dan Yesus 1:5 – 2:52 b. Persiapan Karya Yesus 3:1 – 4:13 1. Pewartaan Yohanes Pembaptis 3:1 – 20 2. Pembaptisan Yesus 3:21 – 38 3. Percobaan di gurun yang memuncak di Yerussalem 4:1-13 c. Karya di Galilea 4:14 – 9:50 1. Yesus berkarya sendirian 4:14 – 9:50 2. Yesus memanggil murid-murid; ditunjukkan reaksi bermusuhan dari ahli-ahli taurat yang semakin jelas 3. Yesus mengangkkat para rasul dan mengajarkancara hidup yang baru 6:12-49 4. Sikap yang berbeda-beda terhadap sabda Yesus 7:1 – 8:3 5. perumpamaan-perumpamaan 8:4-21 6. Kuasa Yesus tampak dalam mukjizat 8:22-56 7. Yesus membina para Rasul 9:1-50
2. YESUS MENUJU YERUSSALEM UNTUK MENGGENAPI TUGAS
PEWARTAANNYA 9:51 – 19:27 a. Perjalanan dari Galilea sampai perbatasan yudea 9:51 – 18:14 b. Dari perbatasan Yudea sampai Yeriko 18:15 – 19:27
3. PEMENUHAN RENCANA ALLAH DI YERUSALEM 19:28 – 24:53
a. Tahap terakhir pelayanan di Yerusalem 19:28 – 24:53 b. Sengsara dan kebangkitan 22:1 – 24:53
Yesus dalam Injil Lukas
a. Yesus sebagai Raja Mesias b. Yesus sebagai Penyelamat c. Yesus sebagai Guru Bagi Gereja d. Yesus sebagai anak Allah e. Yesus sebagai nabi f. Yesus sebagai manusia Kesimpulan Hidup sebagai murid Yesus Dengan berbagai cara Lukas menunjukkan bahwa hidup sebagai orang Kristen berarti mengikuti Yesus. Konsekuensinya adalah orang Kristen harus siap untuk meniti jalan sampai akhir, menurut contoh Yesus, yaitu sampai ke Yerusalem. Dengan demikian hidup kristen mempunyai ciri eksodus: melewati salib dan mengalami kematian untuk sampai kepada hidup; siap menerima pencobaan dalam harapan memperoleh kemuliaan. Perjalanan untuk mengikuti Yesus tidak mudah. Oleh karena itu pula ditekankan begitu jelas suatu kebajikan yang sangat perlu dimiliki oleh orang Kristen, yaitu tetap bertahan dan siap siaga (21:19.36). Pada Luk 21:36 Lukas tidak hanya mengatakan bahwa orang harus berjaga-jaga, akan tetapi masih ditambah sarnbil berdoa. Dengan demikian doa juga merupakan sikap yang harus dibangun oleh setiap orang Kristen. Hidup orang Kristen juga harus ditandai oleh penyerahan diri seperti itu (11:5-13; 18:1-8; 22:40.46). Sikap lain yang dituntut dari seorang pengikut Yesus adalah hidup miskiti (6:20 bdk. Kis 4:32). Yesus adalah pembebas kaum miskin (4:18). la sendiri telah mengalami hidup miskin (2:7) bersama ibu-Nya hamba yang hina (1:46-55), dan mewartakan kebahagiaan hidup miskin di hadapan Allah (6:20). Maka seorang Kristen mesti hidup dalam semangat kemiskinan, meninggalkan semua hal yang mungkin menghalangi perjalanannya meniti jalan yang ditempuh oleh Kristus. Orang tidak dapat mengikuti Yesus dengan setengah-setengah tetapi haru melakukan penyerahan diri secara utuh dengan meninggalkan segala yang dia miliki seperti kekuasaan, kekayaan, cita-cita, dan ikatan lainnya, yang dalam istilah lain melaukakan pembebasan diri dan menyangkal diri sebagai bentuk pembebasan untuk setiap mengikuti Yesus. Oleh karena itu hidup miskin dan menyangkal diri bukanlah merupakan beban- beban hidup yang menghimpit. Dengan ciri-ciri semacam itu, hidup Kristen merupakan hidup orang-orang yang diselamatkan. Demikianlah keselamatan tidak hanya merupakan kenyataan yang diharapkan di masa yang akan datang saja, akan tetapi sungguh sudah nyata Akhirnya hidup pengikut-pengikut Yesus sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan harus menjadi kesaksian