Disusun oleh :
Nama : Selvy
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2021
A. Tabel Pengamatan
b. tangkai daun
a c. daun
Deskripsi tanaman:
b
Batang tanaman jintan putih ini
c tidak kaku (lunak). Batang sedikit
tebal. Daun tanaman jintan putih
ini tergolong dalam daun tunggal
dan merupakan daun bertangkai.
Daun pada tanaman jintan putih ini
tergolong dalam daun berbentuk
Sumber : Dokumentasi pribadi
bulat telur. Bagian samping daun
Nama umum : Jintan Putih
tidak rata (sedikit bergerigi). Daun
Nama daerah : didominasi warna hijau dengan
sedikit warna putih di bagian tepi
- Sumatera : Jeura engkut, jeura puteh (Aceh), jiru
daun.
putih (Gayo), jinten (Melayu), jinten
(Minangkabau). Deskripsi menurut acuan :
- Jawa : Jinten bodas (Sunda), jinten putih (Jawa), Terna, tinggi 1,5 m sampai 5 m,
jhinten pote (Madura). batang bergaris-garis, tidak
berambut, batang bila memar
- Sulawesi : Jinten, jintar (Sulawesi Utara), jinda
sangat wangi. Daun bertangkai
(Gorontalo), gingga (Boul), jintang kebo
pendek atau duduk, berbentuk pita,
(Makassar), jintang pute (Bugis).
panjang 3 cm sampai 10 cm.
- Nusa Tenggara : Jinten, jinta (Bima). Perbungaan berbentuk payung,
panjang gagang perbungaan 2 cm
- Bali : Ginten.
sampai 4 cm, terdiri dari 3 tangkai
1
Nama Latin : Cuminum cyminum sampai 6 tangkai, panjang 1 cm
sampai 1,5 cm, jumlah bunga 3
sampai 7. Daun pembalut lebih
panjang dari gagang bunga,
terdapat 2 sampai 5 daun, kelopak
bunga berbuku-buku, tajam,
panjang mahkota bunga 1 mm,
warna putih atau merah. Panjang
buah 5 mm sampai 7 mm, lebar 3
mm.
Fungsi tanaman:
Biji :
• Antibakteri, antikarsinogenik,
antigenotoksik,
antihiperglikemia,
antimikrobia, antioksidan,
antipasme, karminatif, digestif,
larvasidal (Takayanagi et
al.,2003).
• Menghambat pertumbuhan
tumor lambung dan tumor
leher rahim (gagandep et
al.,2003)
2
Daun :
• Stimulansia (mempengaruhi
system saraf pusat untuk
meningkatkan konsentrasi,
merangsang susunan saraf
pusat untuk menghilangkan
kelelahan dan menambah
kemampuan fisik dan mental.
a b. anak daun
d. buah
b
e. batang
c
Deskripsi tanaman:
d
Batang membentuk kayu sehingga
e
terlihat kokoh, daunnya memiliki
Sumber : Dokumentasi pribadi tekstur licin dan juga tebal,
Nama umum : Manggis
daunnya tergolong dalam daun
Nama daerah : tidak lengkap karena hanya berupa
helaian dan tangkai saja. Bentuk
- Sumatera : Epiko, manggoita, gustcu, mangi,
daunnya tergolong dalam bentuk
manggi, manggisto, manggis, magi, malakopa,
bulat kelonjong-lonjongan
3
manggista, manggusta, manggustan, manggos, (jorong). Tergolong dalam jenis
mangih, manggus. daun tunggal.
Fungsi tanaman:
4
Gambar pengamatan Keterangan:
a. Bunga
b. Tangkai bunga
a c. Daun
b d. Tangkai daun
c
d
e. Batang
f. Akar
e
Deskripsi tanaman:
f
Batangnya lunak dan ditumbuhi
Sumber : http://eprints.umm.ac.id/53043/3/BAB%20II.pdf
bulu-bulu halus berwarna putih.
Nama umum : Bandotan
Bunga tumbuh berkumpul
Nama daerah : sehingga membentuk suatu
kuntum bunga. Warna bunganya
- Sumatera : Bandotan.
didominasi warna ungu tetapi ada
- Jawa : Babadotan, babadotan leutik, babandotan juga bunga berwarna putihnya.
jukut bau, ki bau, bandotan, berokah, wedusan, Daunnya memiliki tekstur kasar.
dus bedusan, dus wedusan. Daunnya tergolong dalam daun
tunggal dan ujungnya runcing.
Nama Latin : Ageratum conyzoides
Daun tanaman ini berbentuk bulat
telur. Pada umumnya, bagian atas
daun juga terdapat bulu-bulu halus
berwarna putih. Memiliki bau
yang menyengat.
5
telur, panjang 3 cm sampai 4 cm,
lebar 1 cm sampai 2,5 cm, ujung
daun runcing, pangkal daun
tumpul, pinggir daun beringgit,
tangkai daun 0,5 cm sampai 3 cm,
tulang daun pada permukaan atas
dan bawah berambut, daun muda
agak berambut rapat, warna
rambut keputih-putihan, tulang
daun menyirip.
Fungsi tanaman:
• Perawatan rambut,
• Obat luka.
b. bunga
d. helaian daun
e. batang
Deskripsi tanaman:
6
Tanaman katuk ini tergolong
a dalam tanaman perdu. Termasuk
b dalam tumbuhan sayuran. Batang
tumbuhan agak lunak dan juga
- Sumatera : Memata, cekop manis, simani. 2,5 cm; ujung dan pangkal daun
meruncing, pinggir daun rata;
- Jawa : Katuk, babing, katu, katukan, kerakur.
permukaan atas dan bawah rata,
Fungsi tanaman:
7
• Obat jerawat, obat demam, dan
obat borok (Badan Penelitian
dan Pengembangan
Kesehatan,2001).
Deskripsi tanaman:
- Sulawesi : lasuna kebo, lasona pute. kertas, selaput luar warna agak
putih dan agak longgar, selaput
- Maluku : bawa sobudo, bawa iso. dalam warna merah muda dan
melekatpada bagian padat dari
8
Nama Latin : Allium sativum siung berbentuk membulat di
bagian punggung, bidang samping
rata atau agak bersudut.
Fungsi tanaman:
9
mengobati asma, batuk, dan
masuk angin; mengobati sakit
kuning, sesak napas, dan
busung air; mengobati
ambeien; mengatasi sembelit;
mengobati luka memar;
mengobati luka akibat benda
tajam berkarat; mempercepat
matangnya bengkak abses;
untuk mengeluarkan serpihan
kaca, kayu atau duri; sengatan
serangga; mengusir cacing
kremi dan cacing perut; sulit
tidur (insomnia) (Siddiq 17;
Kurniawati 127)
B. Diskusi
1. Sebutkan nama latin tanaman obat yang dipilih !
• Jintan putih : Cuminum cyminum
• Manggis : Garcinia mangostana
• Bandotan : Ageratum conyzoides
• Katuk : Sauropus androgynus
• Bawang ptuih : Allium sativum
2. Sebutkan fungsi setiap organ tanaman dalam pengobatan herba !
10
rahim (gagandep et al.,2003). Daun pada tanaman jintan putih juga memiliki
manfaat yaitu sebagai stimulansia (mempengaruhi system saraf pusat untuk
meningkatkan konsentrasi, merangsang susunan saraf pusat untuk
menghilangkan kelelahan dan menambah kemampuan fisik dan mental. Selain
itu, daun tanaman jintan putih juga dapat berfungsi sebagai stomakikum
(memacu enzim – enzim pencernaan).
Manggis (Garcinia mangostana), dapat dimanfaatkan sebagai obat
herbal khususnya bagian daun dari tanaman manggis ini. Daun manggis ini
berfungsi sebagai adstringen (obat yang menciutkan selaput lendir), misalnya
pada usus sebagai obat anti diare. Selain itu, daun manggis ini juga berfungsi
sebagai antipiretik (obat yang menurunkan suhu tubuh yang tinggi dan juga anti
nyeri). Bandotan (Ageratum conyzoides) banyak digunakan atau dimanfaatkan
dala pengobatan herbal. Bagian tanaman bandotan yang digunakan untuk obat
herbal ialah bagian daunnya. Daun bandotan ini dimanfaatkan untuk perawatan
rambut, obat sakit perut, dan obat luka.
Katuk (Sauropus androgynus) memiliki banyak manfaat dalam
pengobatan herbal. Bagian tanaman yang biasa digunakan ialah daunnya.
Fungsi dari daun tanaman katuk adalah sebagai obat bisul, membantu
memperlancar keluarnya air susu (laktagoga), obat jerawat, obat demam, dan
obat borok (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2001).
Bawang putih (Allium sativum) sering kita jumpai sebagai bumbu dapur,
namun bawang putih memiliki khasiat yang bisa membantu dalam memelihara
Kesehatan dan juga menyembuhkan berbagai penyakit. Bagian dari tanaman
bawang putih yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian umbinya.
Umbi bawang putih ini berfungsi sebagai karminatif (obat untuk meredakan
kolik angin dalam perut dengan mengeluarkan gas dari saluran pencernaan
makanan) ,ekspektoran (obat untuk mengobati kondisi tenggorokan yang
berdahak atau batuk dengan lendir ), hipotensi ( mengobati tekanan darah
rendah ), sedatif (sebagai obat penenang). Umbi bawang putih dapat mengobati
berbagai penyakit seperti kanker prostat, perut kolorektal (usus dan dubur),
payudara, lever, kulit, dan paru-paru. Selain itu, juga dapat mengobati sakit
kepala; mengobati asma, batuk, dan masuk angin; mengobati sakit kuning,
11
sesak napas, dan busung air; mengobati ambeien; mengatasi sembelit;
mengobati luka memar; mengobati luka akibat benda tajam berkarat;
mempercepat matangnya bengkak abses; untuk mengeluarkan serpihan kaca,
kayu atau duri; sengatan serangga; mengusir cacing kremi dan cacing perut;
sulit tidur (insomnia) (Siddiq 17; Kurniawati 127)
3. Sebutkan tanaman obat yang masuk monokotil dan tanaman obat yang
dikotil !
Dikotil : Bandotan, katuk, jintan putih, dan manggis
Monokotil : Bawang putih
Sereh ( Monokotil )
Jintan Putih ( Dikotil )
Kunyit (Monokotil)
Manggis ( Dikotil )
Ciplukan (Monokotil)
Bandotan ( Dikotil )
Sambiloto (Monokotil)
Katuk ( Dikotil )
Jambu biji (Dikotil)
Bawang Putih ( Monokotil )
12
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1978. Materia Medika
Indonesia Jilid II, Jakarta: Departemen Kesehatan RI hal 10-13.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1989. Materia Medika
Indonesia Jilid V, Jakarta: Departemen Kesehatan RI hal 15-19, 221-225,
442-445.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1996. Materia Medika
Indonesia Jilid VI, Jakarta: Departemen Kesehatan RI hal 20-23.
13
LAMPIRAN
Catatan Diskusi
14