Anda di halaman 1dari 75

PUSDIKLAT MENPIM MA RI

Modul
BAHASA ASING
Muatan Lokal Pengadilan
 KHUSNUL KHATIMAH, S.H., M.H.
(Koordinator)
 CITRA ANDRIANY HARAHAP, S.E.
(Sekretaris)
 ADHLAN FADHILLA AHMAD S.H. (Presenter)
 GALANG ADHE SUKMA, S.H. (Presenter)
 ANDHY MARTUARAJA, S.H. (Presenter)
 DEWI ASIMAH, S.H., M.H.
 DR. H. ARMANSYAH, LC., M.H.
 MAULIA MARTWENTY INE, S.H., M.H.
 YUDI HERMAWAN S.H.I.
 NOVRITSAR H. PAKPAHAN, S.H., S.PD.,
LL.M.
 ANGGA HAKIM PERMANA PUTRA, S.H.,
M.H.
 KARTINI, S.H.I
 RIAN ROBSEN, S.H.
i
 KHUSNUL KHATIMAH, S.H., M.H.
 CITRA ANDRIANY HARAHAP, S.E.
 ADHLAN FADHILLA AHMAD S.H.
 GALANG ADHE SUKMA, S.H.
 ANDHY MARTUARAJA, S.H.
 DEWI ASIMAH, S.H., M.H.
 DR. H. ARMANSYAH, LC., M.H.
 MAULIA MARTWENTY INE, S.H., M.H.
 YUDI HERMAWAN S.H.I.
 NOVRITSAR H. PAKPAHAN, S.H., S.PD., LL.M.
 ANGGA HAKIM PERMANA PUTRA, S.H., M.H.
 KARTINI, S.H.I
 RIAN ROBSEN, S.H.

ii
Kata Pengantar

ii
Daftar Isi

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Bagi Peserta v
2. Bagi Fasilitator/Pengajar v
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 1
2. Deskripsi Singkat 1
3. Tujuan Pembelajaran
a. Hasil Belajar 2
b. Indikator Hasil Belajar 2
4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
1. Introduction To English Proficiency Tests For
Scholarship
a. IELTS 3
b. TOEFL 10

iii
2. English Communication For Court Personnel
a. How To Write Correspondence Materials 18
b. How To Greet Foreign Guests 22
3. English Preparation For International Academic Events
a. Preparation For International Academic Events 25
b. English For Formal Presentation 43
c. Cross Culture Communication 56
PENUTUP
Kesimpulan 61
Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 62

iv
Petunjuk
Penggunaan Modul

A. Petunjuk Bagi Peserta


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul pembelajaran
Bahasa Asing ini, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing
kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat bertanya pada
fasilitator/ pengajar yang mengampu kegiatan belajar.
2. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
3. Bentuklah kelompok diskusi untuk membahas materi-materi tertentu dan studi kasus
yang diberikan untuk memperdalam pemahaman materi
4. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar
sebelumnya atau bertanyalah kepada fasilitator/pengajar yang mengampu kegiatan
pembelajaran yang bersangkutan.
5. Kaitkan materi yang diperoleh dengan kondisi lingkungan kerja dan coba rencanakan
implementasinya bila diperlukan.
B. Petunjuk Bagi Fasilitator/ Pengajar
Dalam setiap kegiatan belajar Fasilitator/ Pengajar berperan untuk:
1. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.
2. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
3. Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan
peserta mengenai proses belajar peserta.
4. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.

v
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan sebagai bahasa komunikasi
penghubung antar semua bangsa dan negara di seluruh dunia. Kemampuan berbahasa Inggris merupakan
salah satu kemampuan yang sangat penting bagi aparatur peradilan karena Bahasa Inggris sudah menjadi
bahasa universal yang digunakan dalam dunia teknologi, pendidikan, politik, perdagangan, serta
merupakan alat komunikasi yang paling sering digunakan oleh dunia. Dalam dunia modern yang penuh
dengan tantangan dan persaingan yang ketat ini, setiap orang disarankan tidak hanya memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi, namun juga dituntut keterampilan khusus yang lazim kita sebut skill. Salah satu
skill yang paling dibutuhkan saat ini adalah Bahasa Inggris.
Penguasaan skill Bahasa Inggris akan membuat aparatur peradilan selangkah lebih maju dari
rekan sejawatnya, baik dalam berkomunikasi secara global maupun dalam persaingan meraih beasiswa
pendidikan yang lebih tinggi pada universitas ternama di dunia, termasuk delapan universitas yang
tergabung dalam Ivy Leagues.
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan
Mahkamah Agung R.I .yang bertugas “Membantu Sekretaris Mahkamah Agung RI dalam melaksanakan
Penelitian dan Pengembangan dibidang Hukum dan Peradilan, Kerjasama antar lembaga di dalam dan
luar negeri serta Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan administrasi peradilan di lingkungan
Mahkamah Agung R.I.”, melalui Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan telah melaksanakan
pelatihan dalam rumpun Bahasa Asing untuk membantu aparatur peradilan meningkatkan
kemampuannya dalam berbahasa inggris dan mempersiapkan diri untuk mengikuti acara seminar
internasional serta persaingan dalam memperoleh beasiswa luar negeri.
Sebagai pengayaan terhadap mata diklat dalam rumpun Bahasa Asing, disusunlah sebuah
modul muatan lokal oleh para Pengajar Muatan Lokal yang memuat petunjuk-petunjuk dasar dalam
berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dan berbagai tips untuk mempersiapkan presentasi dan
bersaing dalam perolehan beasiswa luar negeri.
2. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan
bahasa asing, khususnya bahasa inggris, baik secara lisan maupun tulisan serta untuk berkompetisi di
dunia global terutama dalam memperoleh beasiswa pada universitas top dunia. Materi pelatihan
disajikan secara interaktif melalui metode ceramah, brainstorming, diskusi/ interaktif.

1
Keberhasilan peserta ditandai dengan kemampuannya berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
dengan baik, melakukan presentasi dalam Bahasa Inggris yang efektif dan memperoleh skor yang baik
dalam uji kemampuan berbahasa inggris seperti IELTS dan TOEFL.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
a. Hasil Belajar
Pada akhir pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat berkomunikasi dengan baik dalam
bahasa inggris, mengikuti konferensi/ seminar dalam bahasa inggris, melakukan presentasi
efektif dalam bahasa inggris, serta memperoleh skor yang baik dalam uji kompetensi
penguasaan bahasa inggris seperti IELTS dan TOEFL.
b. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta dapat:
1. Mampu mengikuti dan mempersiapkan konferensi/ seminar berbahasa inggris;
2. Mampu bersaing dalam uji kompetensi penguasaan Bahasa Inggris seperti IELTS dan
TOEFL;
3. Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dengan tamu-tamu asing.
4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
Mengacu pada tujuan pembelajaran di atas, materi pokok dan sub materi pokok untuk
matapelatihan Bahasa Asing ini adalah:
1. Introduction to english Proficiency Tests For Scholarship
a. IELTS
b. TOEFL
2. English Communication For Court Personnel
a. How To Write Invitations, Letters, Annoucements, etc
b. How To Greet Foreign Guests
3. English Preparation For International Academic Events
a. Preparation For International Academic Events
b. English For Formal Presentation
c. Cross Culture Communication

2
MODUL BAHASA ASING

1. INTRODUCTION TO ENGLISH PROFICIENCY TESTS FOR SCHOLARSHIP


Introduction to English Proficiency Test (IELTS and TOEFL IBT) adalah program
pelatihan yang didesain untuk para Hakim dan Aparatur Peradilan di empat lingkungan pengadilan di
bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia guna melamar beasiswa pendidikan tinggi di luar negeri
maupun dalam negeri. Di dalam mata pelatihan ini akan dipelajari materi-materi seputar pengenalan
akan tes kemampuan Bahasa inggris berupa IELTS dan TOEFL IBT. Diharapkan dari pelatihan ini, para
hakim dan/atau aparatur peradilan di bawah naungan Mahkamah Agung Republik Indonesia
mendapatkan gambaran utuh mengenai IELTS dan TOEFL IBT.
a. IELTS
International English Language Testing System (IELTS) adalah sistem tes Bahasa Inggris
internasional yang terpopuler di dunia untuk keperluan studi, bekerja dan imigrasi. Pada tahun lalu, ada
lebih dari 2.9 juta tes yang telah diambil. Hasil IELTS yang valid diakui oleh lebih dari 11.000
organisasi, termasuk lembaga pendidikan, perusahaan, asosiasi professional, dan pemerintahan, di 145*
negara di seluruh dunia.
IELTS pertama kali dilaksanakan ditahun 1980 oleh Cambridge English Language
Assessment dan The British Council. Ketika itu masih bernama ELTS (English Language Testing
System) tanpa tambahan kata "International". Tujuan dari ELTS ini untuk mengikuti perkembangan sistem
pengajaran Bahasa Inggris yang lebih komunikatif serta Bahasa Inggris untuk keperluan khusus.
Pada dekade 1980'an pengikut tes ini sangat sedikit dan kurang menjangkau khalayak
internasional. Kemudian International Development Program of Australian Universities and Colleges
(IDP) ikut bergabung dan format ELTS mulai disempurnakan dan pada tahun 1989 lahirlah IELTS
dengan tiga lembaga penyelenggara Cambridge English Language Assessment, The British Council
dan IDP: IELTS Australia. Dalam perjalananannya IELTS mengalami beberapa perubahan dan
penyempurnaan format dan materi sampai menjadi yang kita kenal sekarang ini.
Konten tes IELTS dikembangkan oleh tim ahli internasional dan melalui penelitian ekstensif untuk
menjamin tes yang tetap adil dan tanpa bias untuk peserta manapun tanpa mempeserta tesng kebangsaan,
latar belakang, jenis kelamin, gaya hidup atau lokasi.
IELTS terdiri dari IELTS Academic atau IELTS General Training, tergantung syarat
pendaftaran institusi Peserta tes maupun rencana Peserta tes untuk masa depan. Jika Peserta tes berencana
untuk belajar atau pindah ke Inggris Raya, Peserta tes harus mengikuti tes IELTS yang disetujui oleh
otoritas Visa dan Imigrasi Inggris Raya yang dikenal sebagai IELTS untuk UKVI.

3
IELTS menguji keempat keterampilan berbahasa: mendengarkan (Listening), membaca
(Reading), menulis (Writing), dan berbicara (Speaking). Peserta tes akan mengikuti tes
Listening, Reading dan Writing pada hari yang sama secara bertahap, tanpa jeda di antaranya.
Tergantung pada test center Peserta tes, tes Speaking Peserta tes mungkin pada hari yang sama dengan
tiga tes lainnya, atau hingga tujuh hari sebelum atau sesudahnya. Total waktu tes adalah di bawah tiga jam.
Tes TOEFL lebih berorientasi kepada American English, berbeda dengan jenis tes IELTS
yang berorientasi kepada British English.
Sistem Penilaian IELTS
Tidak ada lulus atau gagal di IELTS. Skor dinilai pada the 9-band system. Setiap universitas atau
sekolah pendidikan menetapkan skor IELTS minimumnya sendiri untuk memenuhi persyaratan
individualnya.

Tingkat
Skor Band Deskripsi
keahlian

memiliki perintah operasional penuh bahasa: sesuai, akurat dan fasih


Band 9 Pengguna ahli
dengan pemahaman lengkap.

memiliki perintah operasional penuh bahasa dengan hanya


ketidakakuratan dan ketidaksesuaian yang tidak sistematis.
Pengguna yang
Band 8 Kesalahpahaman dapat terjadi dalam situasi yang tidak dikenal.
sangat baik
Menangani argumentasi terperinci yang rumit
dengan baik.
memiliki perintah operasional bahasa, meskipun dengan
Pengguna yang ketidakakuratan, ketidaksesuaian dan kesalahpahaman sesekali dalam
Band 7
baik beberapa situasi. Secara umum menangani bahasa yang
rumit dengan baik dan memahami alasan yang terperinci.
secara umum memiliki penguasaan bahasa yang efektif meskipun ada
Pengguna yang beberapa ketidakakuratan, ketidaktepatan dan kesalahpahaman.
Band 6
kompeten Dapat menggunakan dan memahami bahasa
yang cukup rumit, terutama dalam situasi yang sudah biasa.
memiliki sebagian perintah bahasa, mengatasi makna keseluruhan
Pengguna dalam sebagian besar situasi, meskipun cenderung membuat banyak
Band 5
sederhana kesalahan. Harus dapat menangani komunikasi
dasar di bidangnya sendiri.

4
kompetensi dasar terbatas pada situasi yang sudah dikenal.
Pengguna
Band 4 Memiliki masalah yang sering terjadi dalam pemahaman dan ekspresi.
terbatas
Tidak dapat menggunakan bahasa yang rumit.

Pengguna menyampaikan dan memahami hanya makna umum dalam situasi


Band 3
sangat terbatas yang sangat akrab. Sering terjadi gangguan komunikasi.

tidak ada komunikasi nyata yang dimungkinkan kecuali untuk


informasi yang paling mendasar menggunakan kata-kata terisolasi atau
Pengguna
Band 2 formula pendek dalam situasi yang akrab dan untuk memenuhi
terputus-putus
kebutuhan mendesak. Memiliki kesulitan besar
memahami bahasa Inggris lisan dan tulisan.

pada dasarnya tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan


Band 1 Bukan pengguna
bahasa di luar beberapa kata yang mungkin terisolasi.

Tidak mencoba
Band 0 Tidak ada informasi yang dapat dinilai yang disediakan
tes

Jenis-jenis section dalam tes IELTS


Listening test dilaksanakan selama 30 menit dan dibagi dalam 4 sesi. Tes Listening terbagi
menjadi empat bagian (section) dengan sepuluh soal pada tiap bagiannya. Tes ini dikerjakan dalam waktu
tiga puluh menit. Sesi pertama pada bagian Listening adalah yang paling mudah. Setiap bagian
berikutnya akan semakin sulit Sesi tersebut adalah sebagai berikut:
– Section 1, Percakapan diantara dua orang dalam percakapan sehari-hari;
– Section 2, Monolog dalam konteks sehari-hari;
– Section 3, Percakapan diantara sampai 4 orang mengenai suatu konteks pendidikan;
– Section 4, sebuah pidato atau kuliah
Jenis Pertanyaan dalam IELTS Listening meliputi pilihan peserta tes, memasangkan, memasang label,
mengisi borang dan melengkapi kalimat.
Tips untuk IELTS Listening
1. Sangat penting untuk mencari kata kunci atau keywords. Tandai kata-kata penting dalam setiap
kalimat soal. Cara ini akan membantu Peserta tes untuk menebak kata yang

5
6
diucapkan dalam percakapan. Keywords adalah sinyal untuk menjawab. Jika kata kuncinya adalah
“very big”, maka saat Peserta tes mendengar kata tersebut, bersiaplah untuk menjawab. Hal ini
tidak akan sulit jika keywords soal tersebut sama persis seperti yang ada dalam rekaman. Akan
tetapi, seringkali keywords dalam soal berbeda dengan yang terdapat dalam audio. Seperti kata
‘huge’ yang memiliki persamaan makna dengan “very big”. Dalam banyak soal, bisa jadi sinonim
tersebut yang justru diperdengarkan dalam rekaman. Hal ini dilakukan untuk menguji
perbendaharaan kata peserta.
2. Pembicara mungkin tidak berbicara terlalu cepat, tetapi adakalanya dua jawaban diperdengarkan
secara berdekatan. Oleh karena itu, bisa saja informasi dalam satu kalimat merupakan jawaban
untuk dua pertanyaan. Selain itu, bersiaplah mengantisipasi jawaban yang muncul secara tidak
beraturan. Jawaban untuk nomor lima bisa saja mendahului jawaban untuk nomor empat. Untuk
mengatasi hal ini, Peserta tes harus berlatih menulis cepat. Salah satu cara meningkatkan kecepatan
menulis adalah dengan melatih format tulisan Peserta tes seperti seorang wartawan yang sedang
mencatat berita. Wartawan biasanya banyak melakukan singkatan untuk mengefisienkan waktu.
Tidak ada salahnya Peserta tes menggunakan cara ini pada lembar soal, asalkan Peserta tes
menuliskannya dengan lengkap pada lembar jawaban. Akan tetapi, cara ini tidak disarankan untuk
angka. Tetap tuliskan angka satu dengan “1”, seribu dengan “1000”, dan seterusnya.
3. Rahasia untuk menyelesaikan berbagai tipe soal Listening di atas adalah dengan memprediksi apa
yang akan Peserta tes dengar. Peserta tes akan diberikan waktu yang sangat singkat sebelum sesi
Listening dimulai. Manfaatkan momen tersebut untuk memprediksi apa yang akan Peserta tes
dengar. Peserta tes harus belajar memprediksi jawaban yang akan diminta. Prediksikan apa yang
akan Peserta tes dengar, siapa yang akan berbicara, berapa orang yang berbicara, mengapa mereka
berbicara, apakah rekaman bersifat monolog (satu arah) atau dialog (dua arah), dan di mana mereka
berbicara. Prediksikan bentuk-bentuk kata yang akan digunakan pembicara (noun, verb,
adjective, atau adverb). Prediksikan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman Peserta tes serta
petunjuk lainyang diberikan dalam pertanyaan.
Tes Reading pada IELTS berisi tiga teks panjang yang berlangsung selama satu jam (60
menit). Seperti telah dijelaskan di bagian awal, Modul IELTS Academic dan General Training
memiliki perbedaan dalam jenis teks yang disajikan. Pada IELTS versi Academic, teks yang diberikan
biasanya berasal dari buku kuliah, jurnal ilmiah, dan majalah sains. Sementara pada IELTS modul General
Training, teks diambil dari koran, iklan, dan buku-buku umum sehingga IELTS Reading versi General
Training bersifat lebih umum dengan konteks bacaan yang lebih mudah dicerna.

7
Jenis pertanyaan dalam IELTS Reading meliputi pilihan peserta tes, identifikasi masalah,
identifikasi informasi, memasangkan informasi, melengkapi kalimat.
Tips untuk IELTS Reading
1. Gunakan teknik membaca cepat dengan menggerakkan mata seperti ketika Peserta tes mencari
sebuah kata dalam sebuah kamus. Baca tiap baris dengan cepat, carilah informasi yang spesifik dan
abaikan hal-hal yang menurut Peserta tes tidak penting. Teknik ini dikenal dengan istilah
scanning.
Scanning adalah senjata utama dalam menyelesaikan soal-soal pada bagian Reading. Peserta tes
perlu melakukan cara ini untuk memahami ide utama atau informasi spesifik yang tertera dalam
bacaan. Mulailah melakukan scanning dari pojok kiri atas sebuah teks, gerakkan mata Peserta tes
ke kanan, kemudian turun ke kiri bawah seperti pergerakan gelombang, kemudian teruskan sampai
pojok kanan bawah. Peserta tes dapat menggunakan jari atau pensil untuk membantu Peserta tes
berkonsentrasi dalam melakukan cara ini. Lakukan dengan sangat cepat. Perlu diketahui bahwa
skimming dan scanning adalah dua teknik baca cepat yang memiliki proses yang mirip, tetapi
memiliki tujuan yang berbeda. Skimming atau membaca sepintas adalah membaca tiap baris
kalimat dengan cepat dengan mengabaikan kata-kata, tata bahasa, dan kata yang tidak dimengerti
lainnya. Cara ini bertujuan untuk mencari ide utama atau gambaran umum tentang isi suatu tulisan,
misalnya dengan hanya membaca judul saja, kalimat pertama paragraf saja, dan lain-lain. Sedikit
berbeda dengan skimming, Scanning adalah membaca cepat dengan menggerakkan mata peserta
tes ke atas dan bawah, ke kiri dan ke kanan teks (bukan membaca tiap baris). Bayangkan Peserta tes
mencari nama pada buku telepon. Scanning bertujuan untuk mencari kata, frasa, atau informasi
tertentu dalam sebuah tulisan. Dalam scanning, Peserta tes akan melewatkan sebagian besar teks
tanpa perlu memahaminya, bahkan membacanya. Jika Peserta tes sudah menemukan informasi
yang dicari, baru mulailah membaca kalimat secara lengkap.
2. Setelah Peserta tes membaca seluruh pertanyaan, carilah keywords dari setiap pertanyaan dalam
teks. Lakukan scanning terhadap kata kunci tersebut dalam paragraf. Jawaban yang Peserta tes cari
kemungkinan besar terdapat di sekitar keywords tersebut. Selagi Peserta tes membaca pertanyaan,
tpeserta tesi keywords. Lalu pikirkan kata yang berbeda, tetapi mempunyai arti yang sama dengan
keywords tersebut. Pada IELTS bagian Reading, bentuk pertanyaan biasanya merupakan sebuah
parafrasa dari kalimat yang ada di dalam teks. Jadi, bersiaplah untuk menghadapi pertanyaan
dengan keywords yang berbeda, tetapi dengan arti yang sama.
Writing Test dalam IELTS terdiri atas dua bagian. Tes bagian pertama, Peserta tes diminta
menjelaskan sebuah diagram atau tabel sedangkan pada bagian kedua, Peserta

8
diminta menulis sebuah esai yang bersifat argumentatif. Bacalah soal dengan saksama dan pahami
pertanyaan dengan baik. Kedua bagian tersebut berlangsung total selama enam puluh menit atau satu
jam. Pada bagian pertama, Peserta tes diberikan waktu sekitar dua puluh menit untuk menyelesaikan
sebuah tulisan, minimal seratus lima puluh kata, yang mendeskripsikan sebuah grafik, tabel, atau proses.
Pada bagian ini, peserta harus mampu mendeskripsikan informasi yang diberikan dan membandingkan
beberapa poin penting di dalamnya. Namun, perlu diingat bahwa Peserta tes tidak diminta memberikan
penyebab dan alasan terhadap data-data tersebut. Selain itu, Peserta tes juga harus sangat berhati-hati
dalam menggunakan tenses yang benar. Jadi, sangat penting untuk memerhatikan tanggal dan
keterangan waktu yang ada pada soal.
Tips untuk IELTS Writing;
1. Sebuah esai harus memiliki kejelasan struktur penulisan sehingga nyaman untuk dibaca. Kata demi
kata harus terjalin dengan baik dan ide disajikan dengan urutan yang logis. Secara umum, struktur
tersebut dapat terbagi menjadi tiga bagian, berikut ini. Pendahuluan (Introduction), Bagian Utama
(Main Body) dan Kesimpulan (Conclusion).
2. Banyak peserta IELTS yang merupakan siswa sekolah atau lulusan perguruan tinggi. Mereka sudah
sering mengikuti berbagai macam tes sehingga merasa membaca instruksi dalam sebuah tes adalah
membuang-buang waktu. Ini adalah kesalahan besar dalam mengikuti IELTS. Singkatnya, peserta
yang tidak mengikuti instruksi dengan benar selalu memberikan jawaban yang salah.
Speaking, Peserta tes akan berhadapan dengan native speaker. Hal yang perlu dilakukan
adalah tetap tenang dan jangan panik. Anggap saja penguji tersebut sebagai teman Peserta tes. Tes
Speaking bagi kebanyakan orang juga dianggap sebagai momok yang sangat menakutkan, terlebih
bagi mereka yang jarang menggunakan bahasa Inggris dalam aktivitas sehari-hari. Seperti penjelasan
awal, pada bagian ini peserta akan berhadapan dengan seorang pewawancara native speaker untuk
berbicara langsung dengan kita. Pembicaraan akan dimulai dengan pertanyaan sederhana tentang diri,
lalu berkembang ke arah opini atau pendapat terhadap sebuah isu yang lebih serius. Tes Speaking ini
dibagi menjadi tiga bagian.
Tes Speaking untuk modul Academic dan General Training adalah sama. Sangat penting
untuk memberikan kesan pertama yang baik kepada penguji. Dalam hal ini, bahasa tubuh memainkan
peran penting. Persiapkan kartu identitas Peserta tes, duduklah dengan nyaman dan percaya diri, serta
tunjukkan pada penguji bahwa Peserta tes tidak tegang.
Tes Speaking berlangsung dalam bentuk wawancara dengan penguji yang telah terlatih. Para
peserta harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penguji dalam rentang waktu yang telah
ditentukan. Pada bagian ini, semua percakapan direkam dengan sebuah

9
tape recorder. Peserta tes tidak perlu khawatir, bagian Speaking ini tidak berlangsung lama, hanya
berkisar antara lima belas sampai dua puluh menit. Jika Peserta tes banyak berlatih dan mempersiapkan
diri dengan baik, waktu tes speaking tersebut akan berjalan sangat cepat. Terdapat total tiga sesi dalam
tes ini, yaitu sebagai berikut.
Part 1 – Introduction and Interview Part 1 berlangsung selama empat sampai lima menit. Pada sesi
ini, penguji akan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. Pertanyaan kepada Peserta tes berkisar mulai
dari keluarga, sekolah, pekerjaan, hobi dan topik umum lainnya.
Part - 2 - Individual Long Turn Part 2 berlangsung selama tiga sampai empat menit. Pada sesi ini,
Peserta tes akan diminta untuk memberikan short talk (percakapan singkat) selama satu sampai dua
menit pada topik yang telah ditentukan. Sebelum dipersilakan berbicara, Peserta tes diberikan waktu
satu menit untuk mempersiapkan hal-hal yang akan Peserta tes bicarakan. Part 3 - Two Way
Discussion,Bagian ini berlangsung selama empat sampai lima menit. Pada sesi ini, Peserta tes akan
berdiskusi bersama penguji berdasarkan topik yang masih berhubungan dengan bagian sebelumnya
Tips untuk IELTS Speaking
1. Tes Speaking merupakan satu-satunya kesempatan Peserta tes untuk berbicara. Sebuah
kesempatan yang tidak Peserta tes dapatkan pada bagian Listening, Reading, maupun Writing.
Tes ini menguji kemampuan peserta dalam berbicara secara menyeluruh, bukan pengucapan kata
per kata. Jadi, jangan menjawab hanya dengan yes atau no dan menunggu pertanyaan berikutnya
untuk ditanyakan.
2. Bicara dengan lancar dan dapat dimengerti
3. Penguasaan kosakata
4. Tata bahasa yang benar
5. Pengucapan kalimat secara utuh Jadi, jika Peserta tes ditanya “Where do you come from?” dan
jawaban Peserta tes hanya “Indonesia”, maka penguji akan menanyakan pertanyaan berikutnya.
Penguji akan sangat mungkin menanyakan Peserta tes “Which part of Indonesia?” untuk
mendapatkan jawaban yang lebih detail.
6. Pastikan Peserta tes berbicara tentang sesuatu yang positif. Peserta sering kali berpikir bahwa
kejujuran merupakan modal utama untuk berhasil dalam menjalani tes ini. Apabila Peserta tes
diberikan topik tentang Indonesia, alangkah tidak bijak jika Peserta tes berbicara mengenai korupsi,
kemiskinan, dan hal-hal negatif lainnya. Meskipun sebenarnya Peserta tes memang percaya bahwa
semua hal itu adalah benar adanya. Jauh lebih bijak jika Peserta tes mengangkat tema-tema seputar
keragaman budaya, makanan tradisional, dan keramahtamahan penduduk Indonesia. Hal ini akan
lebih memberikan kesan positif di mata orang yang mendengar.

10
b. TOEFL IBT
TOEFL IBT adalah tes kemampuan Bahasa Inggris yang di design sedemikian rupa untuk mengukur
kemampuan peserta tes dalam hal membaca, mendengar, berbicara, dan menulis dalam Bahasa Inggris pada
lingkup akademik. Riset secara mendalam telah dilakukan untuk melihat penggunaan Bahasa inggris yang
biasa digunakan di lingkup universitas di luar negeri (sebagian besar kampus-kampus di Amerika Serikat).
Tes ini memakan waktu selama 3 jam lamanya dan seluruh bagian tes dilakukan di hari yang sama.
Tes TOEFL IBT menggunakan tugas-tugas yang terintegrasi yang menuntut peserta tes untuk
menggabungkan kemampuan-kemampuan yang akan digunakan dalam dunia akademis. Pertanyaan-
pertanyaan yang terintegrasi menuntut peserta tes untuk:
 Membaca, mendengar dan kemudian berbicara untuk merespon pertanyaan
 Mendengar dan kemudian berbicara untuk merespon pertanyaan
 Membaca, mendengar, dan kemudian menulis untuk merespon pertanyaan
Tes TOEFL IBT dilakukan melalui internet pada pusat-pusat TOEFL Test yang aman dan telah memiiki
otoritas di seluruh dunia. Perintah-perintah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tes, diberikan pada setiap
bagian. Peserta tes dapat mencatat selama pelaksanaan tes. Pada akhir pelaksanaan tes, seluruh catatan
tersebut akan dikumpulkan dan kemudian dimusnahkan untuk memastikan keamanan tes. Pada bagian
writing, peserta tes mengetik respon/jawaban mereka. Respon-respon tersebut lalu dikirimkan ke ETS Online
Scoring Network. Pada bagian Speaking, peserta tes menggunakan headphone dan berbicara melalui
mikrofon. Respon-respon tersebut direkam untuk kemudian dikirim kepada ETS Online Scoring Network.
Bagan berikut ini menunjukkan jumlah soal dan alokasi waktu pengerjaan setiap bagian dalam tes. Batasan
waktu untuk masing-masing bagian bervariasi tergantung kepada jumlah pertanyaan- pertanyaan. Setiap tes
terdiri dari baik itu bagian reading yang panjang maupun bagian listening yang panjang.

Test Section Number of Questions Timing


Reading 3-4 Passages, 10 questions each 54-72 minutes
Listening 3-4 Lecturers, 6 questions each 41-57 minutes
2-3 Conversations, 5 questions each
Break
Speaking 4 tasks, 1 independent and 3 integrated 17 minutes
Writing 1 integrated task 20 minutes
1 independent task 30 minutes

Tes TOEFL IBT memberikan skor dalam 4 area skill, yaitu:

11
Reading 0-30
Listening 0-30
Speaking 0-30
Writing 0-30
Total Score 0-120 (skor total adalah jumlah total dari total skor dari 4 bagian)

Reading
Bagian Reading mengukur kemampuan Anda untuk memahami tes dan bagian akademik tingkat universitas.
Bagian Reading TOEFL IBT adalah kutipan dari buku teks tingkat universitas yang akan digunakan dalam
pengantar suatu disiplin ilmu atau topik dalam perkuliahan. Kutipan diubah sesedikit mungkin karena tujuan
tes adalah untuk menilai seberapa baik Anda dapat membaca jenis tulisan yang digunakan dalam lingkungan
akademik. Ada 3 format pertanyaan di bagian reading:
1. Pertanyaan dengan 4 pilihan dan satu jawaban dalam format pilihan ganda model klasik.
2. Pertanyaan dengan 4 pilihan dan satu jawaban yang meminta Anda untuk "menyisipkan kalimat" yang
paling sesuai dengan bagiannya.
3. pertanyaan “membaca untuk belajar” dengan lebih dari 4 pilihan dan lebih dari 1 jawaban yang benar.
Reading Material Number of Questions Timing
3-4 reading passages 10 questions per passage 54-72 minutes

Tips dalam mengerjakan bagian reading:


Anda dapat mencoba kegiatan umum ini untuk melatih kemampuan reading anda:
 Tingkatkan kosa kata anda dengan membuat jurnal kata-kata baru:
 Kelompokkan daftar kata berdasarkan bidang subjek akademik—seperti biologi, geologi,
psikologi—dan buat flashcard untuk sering meninjau kata-kata tersebut.
 Belajar mengenali arti awalan, akhiran, dan akar kata umum.
 Pelajari organisasi teks akademik:
 Cari ide pokok dan detail pendukungnya dan perhatikan hubungan di antara keduanya. Perhatikan
bagaimana akhir dari satu kalimat berhubungan dengan awal kalimat berikutnya.
 Buatlah daftar poin-poin penting dari bagian itu dan kemudian tulis ringkasannya. Jika teksnya
adalah perbandingan, pastikan ringkasan Anda mencerminkan hal itu. Jika teks memperdebatkan 2
sudut pandang, pastikan keduanya tercermin dalam ringkasan Anda.
 Bekerjasama dengan seorang teman untuk meningkatkan keterampilan reading Anda. Anda membaca
artikel dari jurnal atau majalah, dan teman Anda membaca artikel yang berbeda. Setiap orang membuat 6
pertanyaan informasi dasar (siapa, apa, dimana, kapan, bagaimana dan mengapa). Tukar artikel, baca
artikel baru dan jawab pertanyaan masing-masing.

12
 Baca bagian Bacaan dari The Official Guide to the TOEFL® Test atau dari teks akademik apa pun.
Pikirkan ide utama dari setiap paragraf dan kemudian tuliskan “judul” untuk setiap paragraf. “Judul” harus
pendek (5 sampai 8 kata), dan harus menangkap gagasan utama paragraf. Kemudian tulis ringkasan 5
sampai 6 kalimat dari seluruh bagian.
 Buat salinan artikel dari surat kabar atau dari teks akademik. Potong teks menjadi beberapa paragraf dan
kemudian coba satukan kembali teks tersebut. Cari kata-kata yang memberi Anda petunjuk tentang urutan
paragraf untuk membantu Anda menyatukan kembali teks.
 Tingkatkan kecepatan Reading Anda. Ini dapat dilakukan dengan mengatur waktu sendiri saat Anda
membaca. Baca teks pendek (artikel atau bacaan pendek dari teks) satu kali dan catat waktu yang Anda
perlukan untuk membacanya. Kemudian baca lagi dan coba tingkatkan kecepatan membaca Anda.
 Dirikan klub buku dengan teman sekelas atau teman Anda. Mintalah setiap orang memilih sesuatu untuk
dibaca semua orang. Atur jadwal dan diskusikan satu bacaan di setiap pertemuan. Menyimpan catatan
bacaan di mana Anda menulis ringkasan atau tanggapan terhadap teks yang Anda baca.

Listening
Bagian Listening mengukur kemampuan Anda untuk memahami bahasa Inggris lisan. Dalam dunia akademik,
Anda harus dapat mendengarkan ceramah dan percakapan. Materi Listening yang diujikan meliputi ceramah
akademik dan percakapan yang tuturannya terdengar sangat natural. Anda dapat mencatat materi
mendengarkan apa pun selama seluruh tes. Sebagian besar pertanyaan yang mengikuti kuliah dan percakapan
adalah pertanyaan pilihan ganda model klasik dengan 4 pilihan jawaban dan satu jawaban yang benar. Namun,
ada beberapa jenis pertanyaan lain:
 Soal pilihan ganda dengan lebih dari 1 jawaban benar (misalnya: 2 jawaban dari 4 pilihan atau lebih).
 Pertanyaan yang mengharuskan Anda mengurutkan peristiwa atau langkah dalam suatu proses.
 Pertanyaan yang mengharuskan Anda mencocokkan objek atau teks dengan kategori dalam table

Listening Material Number of Questions Timing


3-4 lecturer, 3-5 minutes 6 questions per lecture 41-57 minutes
long
2-3 conversations, about 3 5 questions per
minutes long conversation

13
Ceramah dalam tes TOEFL iBT mencerminkan jenis mendengarkan dan berbicara yang terjadi di dalam kelas.
Dalam beberapa kuliah, profesor melakukan semua atau hampir semua pembicaraan, dengan sesekali
komentar dari seorang mahasiswa. Dalam perkuliahan lain, dosen dapat mengajak mahasiswa berdiskusi
dengan mengajukan pertanyaan yang dijawab oleh mahasiswa. Foto-foto yang menyertai ceramah
menunjukkan apakah satu orang atau beberapa orang akan berbicara.
Percakapan dalam tes TOEFL iBT dapat berlangsung selama pertemuan kantor dengan seorang profesor atau
asisten pengajar, atau selama pertemuan layanan dengan staf universitas. Isi percakapan kantor umumnya
bersifat akademis atau terkait dengan persyaratan mata kuliah. Divisi pelayanan di kampus dapat melibatkan
percakapan tentang pembayaran perumahan, mendaftar kelas atau meminta informasi di perpustakaan. Foto-
foto yang menyertai percakapan membantu Anda membayangkan latar dan peran para pembicara.
Tips mengerjakan Listening:
Anda dapat mencoba kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan kemampuan listening anda, yaitu:
 Cobalah untuk mendengar berbagai macam topik berbahasa inggris, dengan menambah durasi dan
tingkat kesulitan.
- Mulailah dengan rekaman tentang topik yang sudah dikenal dan secara bertahap lanjutkan ke topik
yang baru bagi Anda.
- Pertama, dengarkan percakapan, acara televisi dan film, lalu dengarkan program dengan konten
akademis, seperti siaran NPR® dan BBC. Mulailah dengan segmen pendek dan lanjutkan ke segmen
yang lebih panjang.
- Dengarkan beberapa kali setiap rekaman:
 Untuk pemula, dengarkan terlebih dahulu dengan subtitle bahasa Inggris, jika tersedia.
Kemudian, tanpa subtitle, dengarkan ide utama dan detail utamanya.
 Dengarkan kembali, fokuskan pada hubungan antara gagasan, struktur pembicaraan dan/atau
sikap pembicara. Cobalah untuk membedakan fakta dari opini.
- Dengarkan secara aktif:
 Saat Anda mendengarkan, catat gagasan utama dan detail penting. Tuliskan kata kunci
saja, jangan setiap kata.
 Catat kata-kata dan ungkapan baru yang Anda dengar. Periksa ejaan dan artinya dalam
kamus.
 Tanyakan pada diri sendiri tentang informasi dasar yang disajikan dalam rekaman (Who?
What? When? Where? Why? How?).
 Membuat prediksi tentang apa yang akan Anda dengar selanjutnya.
 Gunakan catatan Anda untuk meringkas apa yang telah Anda dengar.

14
- Salin naskah dari berita online, kuliah atau bincang-bincang, film atau podcast. Hapus atau tutupi
setiap kata kelima pada skrip. Dengarkan rekamannya dan coba tulis dengan kata- kata yang hilang.
- Dengarkan berita atau ceramah online dan baca naskahnya secara bersamaan. Dengarkan baik-baik
dan soroti naskah kata-kata yang ditekankan oleh pembicara. Cobalah untuk mengidentifikasi
mengapa pembicara menekankan kata-kata tertentu.
- Dengarkan sebagian ceramah atau ceramah dan buat daftar poin-poin penting. Gunakan daftar untuk
menulis ringkasan singkat. Secara bertahap dengarkan seluruh ceramah dan gabungkan ringkasan
untuk setiap bagian menjadi ringkasan dari keseluruhan ceramah.

Speaking
Bagian speaking mengukur kemampuan anda berbicara Bahasa inggris secara efektif dalm dunia akademis,
baik itu selama proses perkuliahan ataupun di luar kelas. Tugas-tugas yang ada di bagian ini mewakili
kehidupan kampus yang sesungguhnya yang akan dihadapi oleh mahasiswa. Di dalam bagian speaking, anda
akan diminta untuk berbicara dalam berbagai macam topik mengenai pengalaman pribadi, situasi dunia
kampus dan kondisi akademik. Bagian speaking ini menghabiskan waktu sekitar 17 menit lamanya dan
mencakup 4 pertanyaan.
Pertanyaan pertama disebut dengan Independent Speaking Task karena bagian ini membutuhkan anda untuk
menarik seluruh ide, opini dan pengalaman anda untuk merespon. 3 pertanyaan lain disebut “integrated
speaking tasks” karena membutuhkan anda untuk mengintegrasikan kemampuan Bahasa inggris berupa
Listening dan speaking, atau listening, reading, dan speaking sebagaimana anda akan gunakan baik selama
perkuliahan maupun di luar perkuliahan.

Independent Tasks
1. Choice This question asks you to make and defend a personal Preparation time:
choice between 2 contrasting behaviors or course of 15 seconds
action. Response time: 45
seconds

Integrated Tasks
Read/Listen/Speak
2. Campus Situation Topic:  A reading passage (75-100 words) presents Preparation time:
Fit and Explain a campus-related issue 30 seconds
 A listening passage (60-80 seconds; Response time: 45

15
150-180 words) comments on the issue in seconds
the reading passage
 The question asks you to summarize
the speaker’s opinion within the context of
the reading passage
3. Academic Course  A reading passage (75–100 words) broadly Preparation time:
Topic: General/Specific defines a term, process or idea from an 30 seconds Response
academic subject. time:
 An excerpt from a lecture (60–90 seconds; 60 seconds
150–220 words) provides examples and
specific information to illustrate the term,
process or idea from the reading passage.
 The question asks you to combine and
convey important information from the
reading passage and the lecture
excerpt.

Listen/Speak
4. Academic Course Topic:  The listening passage (90–120 seconds; Preparation time:
Summary 230–280 words) is an excerpt from a 20 seconds
lecture that explains a term or concept and Response time: 60
gives concrete examples to illustrate that seconds
term or concept.
 The question asks you to summarize the
lecture and demonstrate an understanding
of the relationship between the examples
and the overall
topic.
TOTAL 17 minutes

Writing
Bagian Writing mengukur kemampuan Anda untuk menulis dalam bahasa Inggris di lingkungan akademik.
Total waktu untuk bagian Writing adalah 50 menit. Anda akan menulis tanggapan untuk 2 tugas menulis:
Tugas Menulis Terintegrasi (integrated writing tasks) dan Tugas Menulis Mandiri (independent writing tasks).
Anda akan mengetik tanggapan Anda di keyboard komputer dan kemudian tanggapan Anda akan dikirim ke
ETS untuk dinilai.
16
17
Task 1
Integrated Writing  You read a short text of about 230–300 words (reading time: 3 minutes)
Task on an academic topic.
 You may take notes on the reading passage.
Read/Listen/Write  The reading passage disappears from the screen during the lecture that
follows. It reappears when you begin writing so you can refer to it as you
work.
 You listen to a speaker discuss the same topic from a different
perspective. The listening passage is about 230–300 words long (listening
time: 2 minutes).
 The listening passage provides additional information that relates to
points made in the reading passage. You may take notes on the listening
passage.
 You write a summary in connected English prose of important points
made in the listening passage and explain how these relate to the key
points of the reading passage. Suggested response length is 150–225
words; however, there is no penalty for writing
more as long as it is in response to the task presented.

Task 2
Independent  You write an essay that states, explains and supports your opinion on an
Writing issue. An effective essay will usually contain a minimum of 300 words;
however, you may write more if you wish.
Writing from  You must support your opinions or choices rather than simply list
experience and personal preferences or choices.
Knowledge  Typical essay questions begin with statements such as:
 Do you agree or disagree with the following statement? Use
reasons and specific details to support your answer.
 Some people believe [X]. Other people believe [Y]. Which of
these positions do you prefer/agree with? Give reasons and specific
details.

Pastikan Anda telah mengembangkan keterampilan menulis dasar sebelum melanjutkan ke latihan yang lebih
bertarget. Periksa untuk melihat apakah Anda dapat melakukan hal berikut:

18
 Pelajari konvensi ejaan, tanda baca, dan pembuatan paragraf.
 Pelajari susunan paragraf dan esai yang baik. Paragraf yang baik membahas satu gagasan utama. Ide
ini biasanya ditulis dalam kalimat pertama, yang disebut kalimat topik. Dalam penulisan esai, setiap
paragraf harus membahas satu aspek dari gagasan utama esai.
 Sebelum Anda menulis, pikirkan tentang bentuk kata kerja yang secara logis sesuai dengan topik Anda.
Apakah Anda menulis tentang sesuatu di masa lalu? Kemudian Anda mungkin menggunakan bentuk
lampau yang sederhana, sekarang dan lampau yang sempurna, bentuk lampau yang terus menerus yang
secara alami cocok satu sama lain.
 Baca tulisan Anda 3 atau 4 kali; setiap kali, periksa hal yang berbeda. Buat daftar periksa kesalahan
yang biasa Anda buat (misalnya: bentuk kata kerja, kalimat run-on, kesepakatan subjek-kata kerja).
 Baca ulang tulisan Anda dan lingkari ekspresi yang umum dan tidak menarik (misalnya: "dapatkan",
"bagus", "barang", "barang"). Dalam draf kedua Anda, ganti ini dengan kata dan frasa yang lebih kuat
(misalnya: "memperoleh", "menyenangkan", "objek", "milik"). Lihat berapa banyak kata alternatif yang
bisa Anda buat.
 Berlatih menggunakan transisi untuk menunjukkan hubungan antar gagasan. Gunakan kata dan frasa
seperti "di satu sisi" atau "sebagai kesimpulan" untuk membuat struktur yang jelas untuk tanggapan Anda.
 Berlatih mengetik di keyboard QWERTY, jenis keyboard komputer yang digunakan di negara- negara
berbahasa Inggris. Namanya berasal dari enam huruf pertama di baris atas keyboard.

1. ENGLISH COMMUNICATION FOR COURT PERSONNEL


Penjabaran model kompetensi yang selanjutnya dikembangkan pada kompetensi aparatur sipil
Pengadilan yang lebih spesifik. Pada pembelajaran ini dibahas tentang English for Communication. Ada
beberapa kompetensi aparatur sipil Pengadilan yang akan dicapai. Kompetensi yang akan dicapai pada
pembelajaran ini agar aparatur sipil Pengadilan mampu:
– Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam English for Communication.
– Menguasai English for Communication secara lisan dan tulisan, dalam segala aspek
komunikatifnya secara formal dan informal.
Dalam rangka mencapai kompetensi bahasa inggris aparatur sipil Pengadilan, maka
dikembangkanlah indikator - indikator yang sesuai. Indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai
dalam adalah sebagai berikut.
– Menentukan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari korespondensi dalam bahasa
inggris seperti Invitation, Personal Letter, Announcement, Descriptive Text, and Report
Text.

19
– Menganalisis isi dari berbagai bentuk korespondesi dalam bahasa inggris seperti Invitation,
Personal dan Formal Letter, Announcement, Descriptive Text, and Report Text.
– Menyusun berbagai bentuk korespondesi dalam bahasa inggris seperti Invitation, Personal and
Formal Letter, Announcement, Descriptive Text, and Report Text dalam bentuk tulis.
– Mempraktekan Greetings, Self Introduction, dan basic conversation
a. How To Write Correspondance
1. Invitation
Invitation is a written or verbal request inviting someone to go somewhere or to do
something. (Undangan merupakan permintaan lisan maupun tertulis untuk mengajak seseorang
untuk pergi ke suatu tempat atau melakukan suatu kegiatan).
The social function of Invitation is to ask or request someone to go to a place, do
something, or participate in certain event. (Fungsi sosial dari undangan ialah permohonan
kepada seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan tertentu atau pergi ke tempat tertentu.
Generic Structure of Invitation (Struktur Umum Penulisan Undangan), Struktur yang
lazim dalam penulisan undangan, antara lain:
– Pihak yang dituju (Invitee)
– Isi Undangan (body of invitation)
– Pihak yang mengundang (Inviter)
Some language features that you can follow to make a good short Message are as
follow: (Ada jenis bahasa yang dapat digunakan dalam menulis undangan)
– Using imperatives (gunakan bahasa perintah). (e.g.: please come to my

birthday party; just bring yourself; don’t bother)


– Using pronoun. (gunakan kata ganti) (e.g.: everybody; you; all of you, etc)
– Using passive voice. (gunakan bahasa pasif) (e.g.: you are invited)
2. Personal Letter and Formal Letter (surat pribadi dan surat resmi)
Personal letter is a type of letter (or informal composition) that usually concerns
personal matters (rather than professional concerns) and is sent from one individual to
another. A formal letter is defined as a letter written for a professional setting that follows certain
guidelines and formats. (Surat pribadi adalah jenis surat yang berisi tentang persoalan pribadi
antara pengirim dan penerima. Sedangkan surat resmi adalah surat yang ditulis dalam format baku
dan mengacu pada tata bahasa yang resmi).
The social function of personal letter is to inform or convey personal opinions or
interests. The formal letter is written for business or professional purposes with a specific
objective in mind. It uses simple language, that can be easy to read and interpret. (Fungsi

20
sosial dari surat pribadi adalah untuk menginformasikan atau menyampaikan pendapat pribadi.
Surat resmi ditujukan untuk kepentingan kedinasan atau urusan formil lainnya. Surat pribadi ditulis
dengan bahasa yang mudah dipahami).
Generic Structure of Personal Letter (struktur surat pribadi). Struktur yang lazim dalam
penulisan surat pribadi antara lain:
– Heading: Date; Sender; Address.
– Greeting/Salutation.
– Body/Content.
– Closing/Complimentary Close.
– Signature.
Generic Structure of Formal Letter (Struktur surat resmi). Struktur yang lazim dalam penulisan
surat formal umumnya sama dengan yang ada pada struktur surat pribadi. Yang membedakan ialah
tata bahasa yang digunakan merupakan bahasa baku serta diketik dalam kop resmi persuratan
instansi dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

Ada jenis bahasa yang dapat digunakan dalam menulis surat pribadi dan surat formal ialah
sebagai berikut:
– Menggunakan Simple Present Tense.
– Menggunakan Simple Past Tense.

3. Announcement (Pengumuman)
Announcement is a public statement containing information about fact, event, or
intention that has happened or is going to happen, which is delivered in oral or written or a
written or spoken statement that tells people about something: public or formal wirds that
announce something. (Pengumuman merupakan pemberitahuan kepada publik yang memuat
informasi mengenai peristiwa atau kegiatan yang telah maupun akan terjadi, yang disampaikan
secara lisan maupun tertulis).
The social function of Announcement is to let everyone know ehat has happened
and what will happen in the future. Information will give information to public or just to
small number of us. (Fungsi sosial dari pengumuman adalah memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai apa yang sudah terjadi dan akan terjadi).
Generic Structure of Announcement (Struktur umum dari pengumuman). The
followings are the structure of Announcement. (Berikut adalah struktur umum dari
Pengumuman)
– The title of Announcement: there is a title for an announcement but sometimes people
do not put a title. The title of the announcement will tell the audience or reader what

21
the announcement about. (Judul Pengumuman. Pengumuman memuat judul dari pengumuman
yang memuat informasi umum tentang isi dari pengumuman).
– Day, Date, and Time: day, day, date, and time will inform when the event, for
instance, take place. (Pengumuman memuat informasi mengenai hari, tanggal, dan waktu)
– Place: the statement of place of event will tell the reader where the event takes place.
(Pengumuman memuat informasi tentang tempat diadakannya acara)
– Contact Person: the contact person name and number usually stated so that the
audience or reader who are interested in the event will be easier to know or join the
event. (Pengumuman memuat narahubung dan kontak untuk memudahkan pembaca
mengikuti kegiatan tersebut)
– Addressee: the subject to whom the announcement for. (pihak yang dituju pengumuman
tersebut)
Some language features that you can follow to make a Descriptive text are as
follow: (berikut adalah jenis bahasa yang dapat digunakan dalam menulis sebuah pengumuman)
– Using Simple Present Tense. (Menggunakan Simple Present Tense)
– Using Simple Future Tense. (Menggunakan Simple Future Tense)
– Using exact nouns. (Menggunakan kata benda yang tepat)
– Focusing on pronunciation and intonation (spoken announcement) and spelling and
punctuation (written announcement).
4. Descriptive Text (Teks dekskriptif)
Descriptive is a text which says what a person or a thing is like. Descriptive
texts usually: (Teks deskriptif merupakan tulisan yang menggambarkan sesuatu atau
seseorang)
- Make use of adjectives and adverbs (gunakan keterangan dan kata sifat)
- Use comparisons to help picture the scene (something is like something else)
(gunakan frasa perbandingan jika ingin menggambarkan sebuah keadaan)
- Employ the reader’s five senses (how something feels, smells, looks, sounds, and
tastes) (gunakan indera pembaca, seperti bagaimana aromanya, kelihatannya,
kedengarannya, rasanya)
The social function of Descriptive text is to give information about a particular
entity by describing its features, history, and special characteristics (Fungsi sosial dari
teks deskriptif ialah untuk memberikan informasi mengenai gambaran detail dari sebuah
peristiwa, sejarah, dan figur tokoh tertentu).
Generic Structure of Descriptive Text (Struktur Umum dari Teks Deskriptif) The
followings are the structure of Descriptive text. (berikut adalah struktur umum dari teks

22
deskriptif)
– Identification or general statements. It introduces or identifies specific object (a
person, place, animal or object). (Identifikasikan objek atau subjek tersebut secara
umum)
– Descriptions: the parts of a text describe the object characteristics, appearances,
personality, habits or qualities related to what the writer describes.(Deskripsikan
secara detail terkait dengan apa yang ingin penulis gambarkan)
Some language features that you can follow to make a Descriptive text are as follow:
(berikut adalah jenis bahasa yang dapat digunakan dalam menulis sebuah teks deksriptif)
– Focusing on specific participant. (ditujukan untuk kalangan tertentu)
– Using adjectives (menggunakan kata sifat)
– Using Simple Present Tense. (menggunakan Simple Present Tense.)
– Using action verbs.(menggunakan kata kerja tindakan)
– Using Simple Past Tense (to describe a thing, a place, or a person which does
not exist anymore) (menggunakan simple past untuk mendekripsikan sesuatu yang
sudah tidak ada)
5. Report Text (Laporan)
Report is a text which concerned with general categories of things rather than
events and happenings and with informing about technical and scientific topics.
Because of this, they can seldom be interpreted and constructed without knowledge of
the field and its associated language. (Laporan ialah teks yang berkaitan dengan kategori
umum dari dan menginformasikan tentang topik teknis dan ilmiah. Karena itu, Laporan jarang
dapat ditafsirkan dan dibuat tanpa pengetahuan tentang bidang dan bahasa yang terkait.)
The followings are the structure of Report text. (berikut adalah struktur umum dari
teks deskriptif)
– Opening general statement/General classification
The first part of the Report is locating what is being talked about in the universe of
things. It often takes the form of a classification or definition (e.g. Bikes are a popular
form transport). Sometimes the opening statement may also indicate a particular
aspect of the topic that is being treated (e.g. There are many different types of bike in
Australia). (Bagian pertama dari Laporan adalah menemukan apa yang sedang dibicarakan
secara umum. Ini sering berbentuk klasifikasi atau definisi (misalnya Sepeda adalah bentuk
transportasi yang populer). Kadang-kadang pernyataan pembukaan juga menunjukkan aspek
tertentu dari topik yang dibahas (mis. Ada

23
banyak jenis sepeda di Australia).
– Facts about various aspects of the subject/Descriptions
These facts will be grouped into topic areas, each marked by a topic sentence to
indicate the particular aspect of the subject being dealt with. Each aspect might be
elaborated by referring to distinctive characteristics of the subject (color, shape, habits,
behavior, etc.), or by giving examples, or by comparing, contrasing and classifying, or
by describing components and their function. (Fakta-fakta ini akan dikelompokkan ke
dalam area topik, masing-masing ditandai dengan kalimat topik untuk menunjukkan aspek
tertentu dari subjek yang sedang dibahas. Setiap aspek dapat dielaborasi dengan mengacu pada
ciri khas subjek (warna, bentuk, kebiasaan, perilaku, dll.), atau dengan memberikan contoh,
atau dengan membandingkan, mengontraskan dan mengklasifikasikan, atau dengan
mendeskripsikan komponen dan fungsinya.)
Some language features that you can follow to make a Descriptive text are as
follow: (berikut adalah jenis bahasa yang dapat digunakan dalam menulis sebuah Laporan)
– Using general nouns. (e.g.: hunting dogs)
– Using relating verbs to describe features. (e.g.: Molecules are tiny particles)
– Using action verbs.
– Using timeless present tense to indicate usualness.
– Using technical terms.
– Using paragraphs with topic sentences.
– Using passive voice
b. How To Greet Foreign Guests
1. Greetings
Greetings is a formal expression of goodwill, said on meeting or in a written
message. (Salam adalah ungkapan formal niat baik, diucapkan pada pertemuan atau dalam
pesan tertulis.)
Greetings play an essential role in everyday conversational routines and are
commonly used as a ritual form of politeness. As such, they serve an important
function in building and maintaining social relationships. (Salam memainkan peran penting
dalam rutinitas percakapan sehari-hari dan biasanya digunakan sebagai bentuk kesopanan.
Dengan demikian, salam bermanfaat untuk membangun dan memelihara hubungan sosial).
Some phrases that you can follow to make a formal or informal greetings are as
follow: (berikut adalah jenis bahasa yang dapat digunakan dalam memulai salam pembuka)

24
Start of Greetings
Formal Informal
Hello. Hi.
Good morning/afternoon/evening. Hey (man).
How are you (doing)? How's it going?
(It's) nice/good/great to see you. How is everything/life?
How is your day (going)? How are things?
What's up/new?
What's going on?
How have you been?
Long-time no see.
It's been a while.

Example Dialogues
Person 1: Good morning, John.
Person 2: Good morning. How are you?

Person 1: What's up?


Person 2: Nothing much. You?

2. Leaving People
At departure, there is also a variety of ways you can be polite or friendly: (saat
perpisahan, ada juga berbagai cara yang dapat disampaikan secara sopan)
Formal Informal
Goodbye. See you.
Bye. See you soon
It was nice to meet you. See you next time
It was nice meeting you. I have to go now.
Goodnight. I have to get going.
Have a good night. (It was) good seeing you.
Take care
Till next time.

Example Dialogues
Person 1: I have to get going, Sam. It was good seeing you
today. Person 2: You, too. See you soon again. Bye!
25
Person 1: Goodbye, Lucy. It was nice to meet
you. Person 2: Bye, John. You as well. Take care.

3. Meeting People for the First Time


When introduced to someone for the first time, especially in a formal situation,
use the greetings below. For informal greetings, you can either use some of these
expressions or choose from the informal greetings listed above. (Saat diperkenalkan
kepada seseorang untuk pertama kali, terutama dalam situasi formal, gunakan sapaan di bawah
ini. Untuk sapaan informal, Anda dapat menggunakan beberapa ekspresi ini atau memilih dari
sapaan informal yang tercantum di atas.)
Formal
Hello, it's a pleasure to meet
you. (It's) (very) nice to meet
you.
Pleased/Glad/Good to meet
you. How do you do.
Example
Formal Dialogue Informal Dialogue
Person: Ken, meet Steve. Person 1: Jessica, this is Laura.
Ken: Hello, it's a pleasure to meet Person 2: Hi, Laura. I'm Jessica. How
you. Steve: How do you do, Ken. are you?
Ken: How do you do. Laura: Hi, I'm fine. Good to meet you

Person 1: James, this is my friend


Andrew.
James: What's up?
Andrew: What's
up?

Note: The reply to "How do you do" is "How do you do." This is appropriate when you meet
someone for the first time.
4. Self Introduction
A self-introduction explains who you are, what you do and what others need to
know about you. You should provide a self-introduction any time you meet someone new
and don't have a third party to introduce you. (Pengenalan diri menjelaskan siapa Anda, apa
26
yang Anda lakukan, dan apa yang perlu diketahui orang lain tentang Anda. Anda

27
harus memperkenalkan diri setiap kali Anda bertemu orang baru dan tidak ada pihak ketiga yang
memperkenalkan Anda.)
The social function of self introduction is to give opportunity to know one another
and to establish acquaintance. (Fungsi sosial pengenalan diri adalah memberi kesempatan
untuk mengenal satu sama lain dan menjalin relasi).
Generic structure of introducing self : (berikut adalah struktur umum dari pengenalan
diri)
– Opening. Start your introduction with greetings.
– Content:
a. Stating your name clearly (Beritahu nama anda dengan jelas)
b. Stating your origin, address, or your position of organisation (Jelaskan alamat
tempat tinggal atau pekerjaan anda)
c. Stating your personal details, such as hobbies, favorite food, etc (beritahu hal detail
terkait informasi pribadi yang ingin anda utarakan, seperti hobi, makanan favorit lainnya)
d. Share your another personal details (beritahu hal detail terkait informasi pribadi
lainnya)
– Closing. (sampaikan salam penutup dari perkenalan diri anda)
Some phrases that you can follow to make a formal or informal self introduction
are as follow: (Beberapa frasa yang dapat Anda ikuti untuk membuat pengenalan diri formal
atau informal adalah sebagai berikut:)
“Hello, everyone…
Opening Hi, everybody, How are you today?
Good morning/afternoon/evening, How are you?
Let me introduce myself
Content I would like to introduce myself I
want to introduce myself
That’s about me… I hope… and have a great day.
Thank you.
Closing
This is the end of my self introduction
I think that’s enough, thanks for your attention.

c. Basic Conversation
Any polite conversation starts with a greeting (saying hello). There are many ways
to greet someone, and your choice will depend on who you’re talking to. It may be
an informal conversation with a friend or an acquaintance (someone you know, but

28
not very well). Or you may use a more formal dialogue when having an English
conversation with a colleague, a teacher, a stranger or a government employee.
(ada berbagai cara untuk memulai percakapan dalam bahasa inggris. Anda harus
menentukan bagaimana percakapan harus dilakukan baik secara formil atau informal)
Generic structure and common phrases of basic conversation
Formal Informal
Greetings Good Morning Hello
Good Afternoon Hi!
Good Evening Hey!

Introductions My name is . I’m sorry, I don’t remember


What’s your name? your name. You are…?
Making Small How are you? How’s it going?
Talk How are you doing? What’s up?
Asking and There are two types of questions you may ask: closed- ended and
Answering open-ended questions. Closed-ended questions are also called
Questions “yes/no” questions, because their goal is to confirm or deny
certain information. For example:
Are you having a good day?
Did you just get to the office?
Have you seen my email?
Open-ended questions typically begin with “who,” “what,”
“where,” “when” and “why.” They’re important to make your English
conversation informative and productive.
Using Small Talk to you soon! Great seeing you
Talk to End a Have a good day! Great talking to you!
Conversation

d. Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan Invitation, Personal Letter, Announcement, Descriptive Text,
Report Text.
2. Satuan kerja Anda dijadwalkan untuk menerima kunjungan dari Mahkamah Agung

29
dan High Court of Australia. Ketua Pengadilan menginstruksikan Anda untuk menyambut
rombongan tersebut. Praktekan Greetings dan Self Introduction Anda ketika menerima tamu
tersebut.

3. ENGLISH PREPARATION FOR INTERNATIONAL ACADEMIC EVENTS


a. Preparations For International Academic Events (Persiapan Kegiatan Akademis
Internasional)
 Tujuan Pembelajaran
– Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta dapat mencari informasi pendaftaran untuk
mendaftar kegiatan akademis internasional berupa beasiswa pendidikan luar negeri;
– Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta dapat mengetahui langkah-langkah untuk
mendaftar kegiatan akademis internasional berupa beasiswa pendidikan luar negeri;
– Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta menerangkan pengggunaan bahasa inggris
dalam komunikasi pengumpulan informasi konferensi internasional;
– Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta mampu mengemukakan pengggunaan bahasa
inggris dalam komunikasi pengumpulan informasi konferensi internasional.
– Setelah melakukan pembelajaran ini peserta diharapkan dapat menata pengggunaan
bahasa inggris dalam komunikasi pengumpulan informasi konferensi internasional
 Definisi
Kegiatan akademis internasional adalah suatu bentuk aktivitas akademis yang
diselenggarakan oleh institusi pendidikan, organisasi profesional atau organisasi komersial.
Kegiatan akademis internasional juga disebut sebagai suatu pertemuan khusus dengan tujuan teknis
dan akademis untuk menyelenggarakan pembelajaran yang menyeluruh pada topik tertentu dengan
suatu penyelesaian masalah yang memerlukan interaksi antar peserta yang difasilitasi oleh seorang
fasilitator. Dalam hal ini, kegiatan akademis internasional dapat berbentuk seminar, konferensi,
loka karya ataupun beasiswa. Jika kita tidak pernah menghadiri kegiatan akademis internasional
kita mungkin akan menjadi tidak nyaman dengan atmosfer kegiatan tersebut. Pada prinsipnya,
kegiatan akademis internasional tidak berbeda dengan kegiatan akademis nasional, perbedaan
prinsipalnya adalah penggunaan bahasa inggris sebagai media komunikasinya, oleh karena itu
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris adalah hal yang wajib untuk

30
dikuasai dalam hal persiapan kegiatan akademis internasional.
Konferensi internasional adalah konferensi pertukaran ilmu yang dilakukan dalam
kalangan atau masyarakat internasional setidaknya antar dua negara yang saling berhubungan
untuk meningkatkan khazanah keilmuan. Konferensi internasional berlaku sebagai wadah untuk
mempublikasikan hasil penelitian serta mengembangkan ide-ide kreatif melalui pertemuan dengan
kolega akademis lainnya.
Ada beberapa macam konferensi, salah satunya adalah joint conference. Joint Conference
merupakan konferensi yang diadakan dengan menggabungkan dua konferensi terpisah menjadi satu
kesatuan acara, dilaksanakan pada satu waktu dan satu tempat, dalam naungan satu konferensi
besar. Konferensi yang digabungkan merupakan konferensi yang cakupan topiknya masih dalam
satu bidang. Tujuan dari penggabungan konferensi-konferensi ini adalah memperluas cakupan
topik yang diangkat dalam konferensi, menjadi ajang berkumpulnya para peneliti dari berbagai
sub bidang sehingga memungkinkan para peneliti untuk mendapat ide penelitian yang lebih
kreatif dengan mengkolaborasikan berbagai sub bidang dalam penelitian- penelitian mereka
 Urgensi
Pada era globalisasi dan semakin meningkatnya kesempatan setiap orang untuk
berpartisipasi mengikuti kegiatan akademis internasional tentu saja menjadikan persaingan untuk
dapat mengikuti kegiatan akademis internasional tersebut menjadi lebih sulit sehingga dengan
adanya persiapan dini dalam mengikuti kegiatan akademis internasional tersebut maka akan
meningkatkan kesempatan peserta untuk dapat mengikuti kegiatan akademis internasional tersebut.
Terhadap persiapan kegiatan akademis yang berbentuk beasiswa pendidikan luar negeri.
Terhadap persiapan kegiatan akademis yang berbentuk kegiatan akademis konferensi internasional
pentingnya persiapan kegiatan akademis konferensi internasional tersebut terbilang sangat penting,
diantaranya:
1. Meningkatkan kualitas publikasi karya tulis ilmiah untuk meningkatkan khazanah keilmuan.
2. Memfamiliarkan masyarakat dengan peran ilmu dari instansi penyelenggara, termasuk
Mahkamah Agung
3. Menumbuhkan kesadaran diri atas relevansi perkembangan ilmu
Kegiatan Akademis Internasional berupa Beasiswa Pendidikan Luar Negeri Jenis
beasiswa pendidikan luar negeri:
1. Master Degree

31
Terdapat dua tipe yaitu Master by Research dan Master by Coursework. Master by Research
biasanya dua tahun masa kuliah difokuskan pada riset, kegiatan kuliah dilakukan di laboratorium, kuliah
tatap muka hanya untuk menunjang riset (rata-rata jumlah kuliah tidak sampai 20 SKS/semester)
sedangkan Master by Coursework biasanya kuliah dilakukan di dalam kelas, pertemuan tatap muka
dengan dosen (skema kuliah mirip seperti S1), mahasiswa memulai tesis di semester terakhir, master by
coursework di beberapa negara dapat diselesaikan dalam waktu 1 tahun (contoh: Australia, UK,
Belanda).
Kelebihan Master by Research yaitu dapat menerbitkan artikel ilmiah (paper) di jurnal
internasional atau conference karena memang mahasiswa diminta untuk fokus mengerjakan riset, maka
output yang diminta biasanya adalah 1-2 artikel di jurnal atau conference internasional, keuntungan
yang lain yaitu mendapatkan advanced research skill karena pengalaman di laboratorium selama 2 tahun
tentunya akan menambah skill riset.
2. Doctoral Degree
Terdapat beberapa bentuk beasiswa doctoral degree yaitu:
a. Government Scholarship - Beasiswa yang disediakan oleh pemerintah, contoh: Australia Awards
Scholarship, Turkiye Burslari, Fulbright, dan sebagainya, pendaftaran melalui portal online
beasiswa dengan melengkapi berbagai persyaratan yang diajukan;
b. Beasiswa Kampus (PhD Vacancy) - Skema belajar dengan bekerja. Mahasiswa adalah researcher
yang di-hire oleh kampus untuk menyelesaikan disertasi, Mendapatkan gaji dan tidak perlu
membayar uang kuliah, Mendaftar melalui portal online kampus seperti sedang melamar kerja.
c. Beasiswa Kampus (Assistanship) - Beasiswa diberikan oleh kampus atau profesor, Mendaftar
dengan cara mencari dan kontak dengan calon profesor, terlebih dulu kemudian memasukkan
aplikasi ke kampus tujuan.
Persiapan dokumen untuk pendaftaran beasiswa studi lanjut luar negeri yang berupa dokumen
administrasi adalah sebagai berikut:
– Kartu Tanda Penduduk
– Akta Kelahiran
– Kartu Keluarga
– Buku/Akta Nikah
– Surat Pengantar
– Pas Foto
– Ijazah dan Transkrip Kuliah
– Paspor
Persiapan dokumen untuk pendaftaran beasiswa studi lanjut luar negeri yang berupa dokumen non-
administrasi adalah sebagai berikut:

32
– Curriculum Vitae - Terdiri dari 2 jenis yaitu General dan Spesifik/Beasiswa, CV General atau
umum digunakan untuk mendaftar kampus dan mendapatkan LoA sedangkan CV Spesifik atau
khusus digunakan untuk mendaftar beasiswa tertentu yang memiliki format CV tersendiri.
– Essay atau Motivation Letter - Secara umum essay pendaftaran kampus itu sama, istilah Motivation
Letter, Personal Statement, Letter of Purpose, Statement of Purpose, Letter of Intent semuanya
sama bergantung pada universitas atau beasiswa yang akan dituju.Terdapat 2 format essay yaitu
Format Essay Umum yang mencakup seluruh informasi termasuk tentang diri dan Format Essay
Berdasarkan Pertanyaan Spesifik yang terdiri dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan spesifik dari
universitas dan beasiswa tujuan. Secara umum, motivation letter adalah esai singkat (biasanya
hanya terdiri 1-2 halaman) yang menjelaskan mengapa student adalah kandidat yang tepat untuk
sebuah perguruan tinggi atau beasiswa. Motivation letter berisi informasi personal tentang pelamar,
khususnya tentang alasan atau motivasi yang mendorong student untuk melamar masuk ke
perguruan tinggi atau beasiswa tertentu. Tujuan penulisan motivation letter adalah untuk membantu
selection committee melihat kesesuaian student (eligibility) dengan tujuan dan visi misi perguruan
tinggi atau beasiswa yang menjadi target pelamar, membantu melihat kapasitas student sebagai
calon murid di perguruan tinggi atau sebagai penerima beasiswa dan membantu melihat
pemahaman student terhadap subyek tertentu.
– Recommendation Letter - Surat resmi yang berisi pernyataan bahwa pemberi rekomendasi
(referee) merekomendasikan kita untuk diterima di program studi/beasiswa yang kita tuju beserta
alasannya. Alasan ini biasanya berupa kelebihan/kualifikasi yang kita miliki, terdapat 2 jenis
recommendation letter yaitu Akademik yang dari pihak instansi pendidikan dan Profesional yang
dari pihak organisasi tempat kita bekerja, surat rekomendasi dibutuhkan untuk menjelaskan
academic maupun professional skills; yang dapat diperoleh dari dosen pembimbing, guru, maupun
atasan kerja yang pernah mengenal/bekerja dengan kita minimal 6 bulan lamanya. Umumnya
dibutuhkan 2 surat rekomendasi untuk pendaftaran beasiswa/kampus, surat rekomendasi harus
“kuat” agar dapat meyakinkan para panelis.
– Research Plan atau Research Proposal - Secara umum, proposal penelitian adalah gambaran atau
deskripsi detail mengenai penelitian yang akan dilakukan untuk memecahkan atau menyelesaikan
suatu masalah tertentu. Penelitian adalah Proses penyelidikan yang dilakukan secara sistematis
berdasarkan metode ilmiah untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta
sehingga didapatkan suatu pengetahuan baru.
Elemen-elemen yang dibiayai oleh beasiswa:

33
– Biaya SPP kuliah / tuition fee
– Biaya akomodasi
– Tunjangan hidup
– Biaya persiapan bahasa
– Biaya pengurusan visa
– Biaya transportasi (Pulang Pergi) negara tujuan
– Biaya asuransi kesehatan
Jenis-jenis pembiayaan untuk studi Master dan Doctoral di Luar Negeri diantaranya adalah sebagai berikut:
– PhD Vacancy; Peneliti yang dipekerjakan oleh universitas untuk menyelesaikan disertasi atau tesis.
Pekerjaan ini memungkinkan untuk menyelesaikan gelar PhD sambil mendapatkan gaji dan tanpa
membayar biaya kuliah.

– Beasiswa Full Funding; Beasiswa full funding merupakan bantuan biaya yang membiayai seluruh
kebutuhan biaya selama masa studi. Beasiswa ini umumnya disediakan oleh pemerintah, lembaga,
organisasi atau perusahaan.

34
– Beasiswa Partial Funding; Beasiswa partial merupakan bantuan biaya yang hanya membiayai
sebagian dari total biaya yang dibutuhkan selama masa studi. Beasiswa ini bisa berupa beasiswa
yang diberikan oleh perguruan tinggi, organisasi, yayasan, atau pihak swasta.

35
Jenis-jenis pendaftaran beasiswa berdasarkan persyaratan dan/atau prosedur pendaftaran adalah sebagai
berikut:
– Beasiswa tanpa syarat penerimaan universitas (Tanpa LoA); Letter of acceptance (LoA) adalah
bukti penerimaan di universitas untuk program studi yang dituju. LoA conditional yaitu ada syarat
tertentu yang masih perlu dilengkapi, misalnya skor bahasa atau dokumen akademik sedangkan
LoA unconditional yaitu semua syarat sudah terpenuhi dan diterima sepenuhnya. Beberapa
beasiswa tidak mewajibkan kandidatnya untuk sudah memiliki LoA ketika pendaftaran. Jenis LoA
yang dibutuhkan untuk dapat melanjutkan ke proses enrollment dan melanjutkan studi adalah LoA
unconditional. LoA conditional perlu dilengkapi dahulu syaratnya sampai mendapat LoA
unconditional.

36
– Beasiswa dengan pendaftaran bersama universitas; Beasiswa mensyaratkan penerimaan universitas
diawas sebagai salah satu cara menyeleksi kandidat yang mampu memenuhi syarat universitas yang
dituju. Beasiswa ditawarkan oleh kerjasama universitas dengan pemerintah negara setempat.

– Beasiswa dengan persiapan bahasa asingMencari beasiswa dengan persiapan bahwa adalah untuk
memudahkan mengenal bahasa dan budaya negara tujuan, memudahkan adaptasi ketika memulai
perkuliahan dan tinggal di negara tujuan dan memberikan skill bahasa untuk meningkatkan profil
ketika mencari kerja.
 Jenis dan level bahasa beragam sesuai jenis beasiswa dan tingkatan studi

37
 Beberapa beasiswa juga menerima Bahasa Inggris atau tanpa syarat Bahasa untuk pendaftaran
 Beberapa beasiswa mensyaratkan level tertentu sebagai syarat kelulusan studi
 Language training disediakan beasiswa atau kampus secara gratis

– Beasiswa dengan ujian seleksi; Ujian Seleksi adalah rangkaian tes yang ditujukan untuk menyaring
kandidat penerima beasiswa sesuai syarat dan standar yang ditetapkan panitia beasiswa. Jenis
seleksi diantaranya adalah sebagai berikut:
 Seleksi dokumen, biasanya berupa cek kelengkapan, keaslian dokumen dan akademik,
dapat diminta fisik maupun softcopy;
 Seleksi wawancara, dapat dilakukan online ataupun offline, ada tahapannya dan
melibatkan beberapa pewawancara;
 Seleksi khusus, dapat berupa seleksi bahasa tertentu atau psikotes / tes bakat;
 Seleksi LoA, biasanya diberikan waktu untuk korespondensi ke universitas dan mencari
LoA;

38
Pemilihan Standardized Test & English Proficiency Test berdasarkan beasiswa/negara yang ingin
dituju/didaftarkan:

Beberapa persiapan secara umum:


a. Persiapan Akomodasi
 Be prepared untuk tinggal di temporary accommodation (Airbnb, hotel, dsb) sebelum dapat
tempat tinggal;
 Selalu hubungi PPI di tempat masing-masing. Jika tidak ada PPI, silakan kontak
international office universitas masing-masing;
 Usahakan cari akomodasi yang bills included;

39
 Umumnya, landlord ingin dibayar di tanggal 1 tiap bulan dan cash. Perhatikan kontrak sewa
baik-baik;
 Perlu menyiapkan deposit sekitar 1-2x biaya rent bulanan;
 United Kingdom
 Private housing umumnya perlu viewing dan akan meminta housing references
 Hampir tidak ada properti di UK yang mengijinkan smoking
 Sangat worth untuk nyewa dengan orang Indonesia yang sudah punya properti di UK.
Selalu kontak PPI untuk info seperti ini
 Hongkong
 Jangan terlalu picky
 Usahakan dapat student housing
 United States
 Jarang ada landlord mau menyewakan ke international students
 Hubungi PERMIAS, atau komunitas international students lain di daerah masing- masing
 France
 Manfaatkan CROUS
 Jarang ada landlord yang bisa berbahasa Inggris
b. Persiapan Visa
 Selalu cek persyaratan visa masing masing negara di website kedubes/imigrasi negara tujuan;
 Selalu hubungi PPI di tempat masing-masing. Jika tidak ada PPI, silakan kontak
international office universitas masing-masing;
 Usahakan masa berlaku passport masih panjang;
 Umumnya, setelah sampai di negara tujuan, perlu mengurus residence card;
 Selalu bawa copy dari dokumen penting Indo: akta lahir, KK, ijazah, transkrip (minimal
bawa versi scan berwarna dan print di LN);
 United Kingdom
 Persyaratannya lumayan banyak, tapi relatif mudah
 Tidak bisa pakai agen/calo karena harus datang ke VFS untuk rekam biometrik dan foto
 Hati-hati dengan estimasi waktu, terutama sejak kasus Ukraina (jika bisa pakai priority
atau super priority)
 South Korea
– Pengurusannya manual ke kedubes Korea Selatan

40
– Banyak dokumen yang harus diurus. Cek persyaratan
– Pembayaran hanya bisa cash dan usahakan uang pas
– Hati-hati jam buka loket Kedubes sangat bisa berubah-ubah. Rutin komunikasi
 United States
– Jangan berbohong pas interview! Ingat lagi motivation letter yang ditulis saat apply
kampus US karena akan ditanya oleh interviewer;
– Tekankan bahwa kamu akan kembali ke Indonesia setelah selesai masa studi. Ini penting
karena F1 visa kamu bisa ditolak dengan klausa 214b
 Japan
 Pengurusannya lewat VFS Global
 Perlu CoE yang dikeluarkan oleh kementerian Jepang. Perlu diurus oleh kampus
(lakukan komunikasi)
 Formulirnya boleh ditulis tangan
 Cek persyaratan
c. Persiapan Asuransi Kesehatan
 Cek ke universitas tujuan masing masing mengenai asuransi
 Cek ke persyaratan pendaftaran visa studi untuk negara yang dituju
 Pahami betul-betul mengenai polis, premi, benefit, serta S&K dari asuransi
 Jangan pernah puas hanya dengan satu provider. Compare dan cek pengalaman student
lain (tanya-tanya PPI atau komunitas internasional -reddit)
 Selain health insurance, luggage insurance juga penting
 United Kingdom
 Tidak memerlukan asuransi karena dicover NHS
 Pendaftaran visa bersamaan dengan pembayaran health surcharge untuk asuransi
pemerintah
 Memiliki asuransi swasta diluar NHS sangat direkomendasikan jika memiliki riwayat
penyakit yang memerlukan check-up rutin
 South Korea
 Diwajibkan mendaftar di http://www.nhis.or.kr
 NHIS hanya berupa asuransi kesehatan, bukan kecelakaan
 United States
 Pemerintah tidak mewajibkan asuransi, namun umumnya universitas mewajibkan
 Harus selalu siap dengan bukti memiliki asuransi di sini. Tidak ada bukti asuransi =
berbahaya
 Japan; Hampir sama dengan Korea. Perbedaan terletak di cara pendaftarannya yang

41
manual dan dilakukan di kantor administrasi wilayah setempat
Kegiatan Akademis Internasional berupa Seminar dan Konferensi
a. Langkah Persiapan Kegiatan Akademis Internasional: Konferensi Internasional
1. Pengumpulan informasi pelaksanaan kegiatan akademis internasional.
2. Persiapan bahan untuk pelaksanaan kegiatan akademis internasional.
b. Metode Persiapan Kegiatan Akademis Internasional: Konferensi Internasional
1. Korespondensi
2. Wawancara
3. Kombinasi Metode
c. Pelaksanaan Persiapan Kegiatan Akademis Internasional: Konferensi Internasional
– Korespondensi kepada Penyelenggara Acara
Jenderal Hawk berkata bahwa mengetahui adalah Sebagian dari pertarungan. Dengan
mendapatkan informasi yang lengkap, maka kita dapat dengan mudah menentukan langkah
selanjutnya yang harus diambil sesuai dengan kepentingan kita.
Informasi untuk konferensi internasional cukup banyak didapatkan karena biasanya
tersalurkan melalui berbagai saluran seperti halaman situs penyelenggara, media social, hingga
surel dari penyelenggara sebagaimana tertulis dalam pengumuman. Manakala dibutuhkan informasi
untuk pelaksanaan konferensi internasional, sebaiknya penyelenggara konferensi internasional
dapat langsung dihubungi untuk mendapatkan informasi yang jelas dan pasti langsung dari
penyelenggara beserta dengan segala pertanyaan yang ada.
Etiket dari penyelenggara konferensi internasional adalah untuk menyediakan sarana
pertanyaan yang sering ditanyakan atau frequently asked questions atau FAQ sehingga para
pihak yang berkepentingan tidak langsung menghubungi karena informasi sudah tersedia.
Ketika informasi yang dibutuhkan tidak tersedia di atau frequently asked questions atau
FAQ, kita sebaiknya menghubungi surel dari penyelenggara. Penulisan surel kepada penyelenggara
juga sebaiknya memuat tatanan bahasa surel formal yang detil atas informasi yang dibutuhkan.
Caranya adalah:
 Subjek email untuk pertanyaan
 Salam
 Tubuh
 Penutup
 Tanda tangan / tanda tangan
Mari kita lihat berbagai bagian dari format email pertanyaan bisnis yang sempurna secara
detail.

42
1. Subjek email untuk pertanyaan
Saat menulis email untuk pertanyaan bisnis, jaga agar baris subjek email Anda singkat,
manis, dan langsung ke intinya. Subjek email terbaik untuk email pertanyaan adalah singkat,
sopan, dan profesional.
Kami merinci beberapa contoh email pertanyaan bisnis nanti, tetapi fokuslah untuk
menjaganya sesedikit mungkin.
2. Salam
Kuncinya di sini adalah mengikuti formalitas. Kecuali jika Anda memiliki nama depan
yang sama dengan orang tersebut, hindari "Hai," "Hei," atau "Halo" dan tetap berpegang pada
sapaan formal yang sudah dicoba dan teruji, seperti "Dear."
Menggunakan istilah-istilah profesional dapat meningkatkan persepsi Anda dan
organisasi yang Anda wakili. Kami menjelaskan mengapa hal ini terjadi dan menjelaskan cara
memulai email profesional dalam fitur kami.
3. Tubuh
Isi adalah bagian dari pesan Anda, di mana Anda membuat permintaan. Prinsip dasar
saat membuat email untuk pertanyaan bisnis adalah langsung ke intinya.
Alasannya adalah bahwa kita semua tenggelam di bawah beban komunikasi digital, dan
banyak dari kita tidak membaca seluruh email, kata Matt Plummer. Sebaliknya, kita memindai
email untuk mencari informasi yang penting.
Menjaga agar email tetap ringkas, manis, dan langsung ke intinya sangat penting untuk
mendapatkan tanggapan. Hal ini juga mengurangi risiko kesalahpahaman.
Misalkan Anda meminta beberapa informasi sekaligus dalam email pertanyaan Anda,
seperti meminta detail tentang berbagai produk. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan poin-
poin untuk memperjelas permintaan Anda sekaligus menjaga jumlah kata tetap rendah.
4. Penutupan
Setelah Anda membuat permintaan, berikan pernyataan penutup singkat untuk email
pertanyaan bisnis Anda. Sangat membantu di sini untuk menguraikan bagaimana Anda akan
menggunakan informasi dan langkah selanjutnya. Misalnya, jika Anda meminta katalog, Anda
bisa menjelaskan bahwa Anda ingin melakukan pemesanan dalam waktu dekat.
Dalam penutupan Anda, kelola ekspektasi. Jika Anda memerlukan informasi pada
tanggal tertentu, katakan demikian. Juga, klarifikasi saluran komunikasi yang sesuai. Jika
Anda khawatir tentang panggilan dingin, beri tahu orang-orang saluran yang paling tepat
untuk menghubungi Anda.

43
5. Tanda tangan/tanda tangan
Jangan lupa untuk menambahkan tanda tangan yang sesuai (milik Anda dengan setia,
tulus, atau yang serupa) dan tanda tangan yang berisi semua detail Anda, termasuk nama,
jabatan, dan detail kontak.
Jika Anda meminta seseorang untuk mengirimi Anda sesuatu melalui pos, pastikan
alamat Anda sudah benar.
– Wawancara dengan Penyelenggara Acara via telepon atau teleconference
Informasi untuk konferensi internasional cukup banyak didapatkan karena biasanya tersalurkan
melalui berbagai saluran seperti halaman situs penyelenggara, media social, hingga surel dari
penyelenggara sebagaimana tertulis dalam pengumuman.
Manakala dibutuhkan informasi untuk pelaksanaan konferensi internasional, sebaiknya
penyelenggara konferensi internasional dapat langsung dihubungi untuk mendapatkan informasi yang
jelas dan pasti langsung dari penyelenggara beserta dengan segala pertanyaan yang ada.
Pada saat akan menghubungi penyelenggara, dapat dilakukan melalui panggilan telepon.
Panggilan telepon tetap harus dilakukan secara formil.
Firstly, when you call a business, they are likely to answer with “Hello” or “Good afternoon”,
followed by their name, the name of the business or the department. Many people will also say “How
can I help you?” For example:
“Hello, Emma speaking”
“Good afternoon, Richmond Hotel. How can I help you?”
“Good morning, you’re through to account services. This is Chris speaking. How can I
help you today?”
A lot of the time, you can simply say hello/hi and then politely say what you need. For
example:
“Hello. I’d like to make a reservation, please.” “Hi.
Could you tell me my bank balance, please?”
If your request is a little more complicated or you need to explain it, it helps to start the
sentence with something like:
“Hello. The reason I’m calling is…”
“Hi. I’m calling about…”
Or, to sound even more polite, start with a phrase like “I wonder if you can help me” “I
hope you can help me with something” or “I’m here in/at [name of place] and I could really
use your help.”
For example:
“Hello. I wonder if you can help me. I’m looking for a new lens for my camera…”

44
“Hi, I hope you can help me with something. My card doesn’t seem to be working…”
“Hello. I’m here in London for a few days and I could really use your help. I’m trying
to find tickets to see a show…”
If you need to speak to a particular person, you will need to say something like:
“Hello. Could you put me through to Sarah Townsend please?”
“Hello. Could I speak to Andrew Pryce, please?”
“Hello. I’m trying to get hold of Kristine. Is she available?”
“Hi, I need to speak to someone from the marketing team, please.” In
these cases, you’re likely to hear a response like this:
“Please hold the line.”
“Please wait a moment.”
“Okay, I’ll put you through now.”
“I’ll just see if I can get hold of her.”
“Can you hold for a second? I’ll check if he’s available.”
In these cases, just say thank you and wait for them to put you on hold.
However, they might also say:
“Can I ask what it’s regarding?”
This means “what do you want to talk to this person about?” You should explain in a
sentence or two why you’re calling, or simply say something brief, like:
“it’s about our meeting on Friday.”
“I’m returning her call.”
“It’s about my account.”
“He’s helping me with a project.”
“It’s about my bill this month. We spoke before.”
It also helps to introduce yourself at the start of the call. For example:
“Hello, this is Phil from Teeford Services. Could you put me through to Lucy
Walsh, please?”
“Hi, this is Beth Jones, I’m staying in Room 112. Please could I speak to Kathy?”
If they are unavailable, you can say something like:
“Could I leave a message please?”
“Could you ask him to call me back, please?”
“Please could you tell her that Robert called?”
“Do you know what time she will be back?”
“Okay, that’s fine. I’ll call back later.”

45
– Korespondensi dengan Pimpinan
Ketika informasi penyelenggaraan konferensi internasional telah didapatkan, akan dilanjutkan
dengan konfirmasi kesediaan waktu dengan pimpinan. Mengingat level konferensi internasional,
alangkah baiknya apabila komunikasi dengan menggunakan bahasa internasional juga.
Date
Dear <Manager>
I want to attend the <conference name, dates, venue> Annual Conference. The
conference theme is <conference theme>, and it is the premier event for <your
industry> professionals. This year's agenda focuses on<
insert specifics> that are very relevant to my job challenges right now. The
conference features many industry guest speakers, keynote speakers,
workshops and motivational talks that will significantly benefit my work.
(Give specific program information and agenda - for example, the
motivational speech: how to communicate with anyone and get better results,
and how this will help me reformat recruitment efforts)
Networking with the conference trade show vendors and the funny motivational
speakers will prove to be invaluable for me. I plan to visit three key vendors at
the conference < insert three vendor names> to help assist me with <, i.e., our
current budget restructuring needs>.
Please check out the conference website at <insertconference.com>. I have been
following the conference twitter stream <@conference>, and there is a lot of
buzz about this event!
The cost to attend the conference will be the registration fee of ( insert fee), travel
expenses ( give an estimate), hotel (list hotel cost), a meal Per Diem and
parking. I also wish to participate in the evening award ceremony and banquet
with an after dinner funny motivational speaker as it will be a great
networking and learning opportunity. It is optional and comes at an added cost
of( insert fee).
The total cost for the conference is <fill in the blank>. The detailed cost
breakdown is below.
Here is my estimated breakdown of conference costs:
Conference Fee:
Additional After Dinner Event and Inspirational Guest Speakers:
Airfare:
Transportation to and from Hotel:

46
Hotel:
Meals:
Total :
I am confident you will see this as a worthwhile investment. It is an opportunity
for me to network with industry vendors, meet the keynote speakers, attend
valuable educational sessions and gain specific industry knowledge. My
attendance at this conference is a wise investment and will pay off for years to
come.

Sincerely, Your
Name
 Praktik dan Simulasi
a. Jawablah pertanyaan berikut:
1. Sebutkan jenis-jenis studi lanjut S2 dan S3 diluar negeri!
2. Sebutkan jenis-jenis beasiswa dan contoh-contohnya!
3. Dokumen apa saja yang harus dipersiapkan dalam mempersiapkan mendaftar beasiswa
pendidikan luar negeri?
b. Korespondensi kepada Penyelenggara Acara
Make an e-mail about asking information of international conference!
c. Wawancara dengan Penyelenggara Acara via telepon atau teleconference
Do a role play where one person acts as the caller and the other acts as the
d. Korespondensi dengan Pimpinan
Buatlah Surat atau e-mail kepada Pimpinan untuk menghadiri konferensi internasional!

b. English For Formal Presentation (Bahasa Inggris untuk Presentasi Formal)


 Tujuan Pembelajaran
1) Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta dapat mempresentasikan tulisan/karya dalam
Bahasa inggris secara akademis formal;
2) Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta mampu membuat presentasi yang menarik;
 Definisi
Seminar/Presentasi adalah salah satu bentuk kegiatan akademik yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan, organisasi profesi, atau organisasi komersial. Seminar juga dikatakan sebagai
pertemuan khusus yang bersifat teknis dan akademis yang bertujuan untuk melakukan kajian secara
menyeluruh terhadap topik tertentu dengan

47
memecahkan masalah yang memerlukan interaksi antar peserta seminar yang dibantu oleh seorang
profesor atau sarjana.
Konferensi adalah pertemuan untuk bertukar pendapat atau berunding mengenai suatu
permasalahan secara bersama-sama atau musyawarah.
Menyajikan Presentasi yang Efektif
Kesalahan yang biasanya dilakukan oleh kebanyakan pemula dalam berbicara di depan umum
adalah ketidakmampuan untuk menangani alur presentasi. Pidatonya berantakan karena tidak terstruktur
dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui struktur penyajian yang benar, dari
awal hingga akhir.

Membuka presentasi sebagian besar dianggap sebagai langkah paling penting. Awal pertama
menentukan fase-fase berikut. Kita bisa memulai presentasi kita dengan menarik perhatian audiens
(getting the attention of audiences). Alih-alih duduk di kursi, kita bisa menarik perhatian audiens
dengan berdiri dan menyapa mereka. Kegagalan untuk membuat audiens memperhatikan kita, berarti
kita telah kehilangan mereka. Selesaikan formalitas dengan cepat. Cukup dengan menyebutkan nama,
institusi, dan judul presentasi kita. Berikut adalah beberapa contoh ekspresi yang bisa kita gunakan
untuk memperkenalkan diri dan menyapa audiens.
 Good morning/good aftenoon/good evening, (everyone) (ladies
and gentlemen).
 I am Rininta Erfamia from District Court of X.
 My name is Mia from District Court of X.
 My name is Mia from District Court of X, and today I’m going to talk about ...

48
Kita dapat menunjukkan formalitas lain kepada hadirin dengan menyambut hadirin dengan
ucapan terima kasih (welcoming the audiences with a thank you). Hal ini menunjukkan
ketulusan dan apresiasi kita kepada audiens yang datang ke presentasi kita. Ungkapan yang bisa kita
gunakan adalah:
 I feel grateful for this occasion ...
 It feels nice to be here today to present ...
 Thank you for the chance given to me that ...
 Extend me a warm welcome to you.
Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan topik (introduction of the topic). Ini memberi
audiens informasi umum tentang apa yang akan kita sajikan. Gunakan alternatif berikut sebagai
pedoman.
 What I’m going to talk about in this occasion is ...
 I want to present you a topic on ...
 The topic I’m going to tell you today is ...
 I’d like to give you a brief breakdown of ...
 I’m delighted to be here today to tell you about ...
 In this occasion I’d like to outline ...
 The subject of my talk is ...
Penataan presentasi adalah pilihan (structuring the presentation is an option). Kita bisa
langsung melompat ke bagian yang menjelaskan latar belakang penelitian kita. Jika kita lebih suka
menyusun presentasi agar lebih mudah dipahami, gunakan frasa berikut.
 My talk is divided into five parts.
 My talk will be in (five parts)
 I will discuss ..., ..., and ...
 In the first part, I will ...
Pertanyaan umum (Leading questions) dan frase titik awal (starting point phrases)
dapat diberikan di awal pembukaan kita. Ini berfungsi untuk menjalin komunikasi dengan audiens dan
membuat mereka terlibat dengan presentasi kita.
 Before I start, does anyone know ...
 I think some of you have heard that ...
 Is there anyone of you who ...
 As you all are aware, ...
 Do you now that ...
 I believe that ...

49
Kemudian saatnya untuk melanjutkan ke bagian utama. Kita dapat menggunakan transitions
(transisi) secara halus untuk menjembatani bagian pembukaan dengan bagian utama presentasi.
 Let’s now turn to ...
 I’d now like to move on to the next part
 Now let’s continue with ...
 Turning our attention now to ...
 As I said at the beginning that ...
 So, first...
 To begin with ...
 Let’s turn to the next issue
 So now we come to the next point, which is ...
Jika kita ingin emphasize things (menekankan sesuatu) selama presentasi, gunakan
ekspresi ini.
 I want to emphasize this point. ...
 This is important since ...
 Please note that ...
 Please keep it in mind if ...
 Do remember that ...
 I’d like to put an underline in this point.
 This should be emphasized that ...
 Please highlight this point.
 Don’t forget this one.
 The most important ...
Kemudian, terkadang kita juga perlu memberikan contoh (give examples) agar penjelasan
Anda lebih jelas. Frasa ini dapat menunjukkan caranya.
 As an example, ...
 For example, ...
 This is the example. ...
 An example of this is ...
 To illustrate, ...
 This example can illustrate my point. ...

50
Parafrase (paraphrasing) penting jika kita ingin mengekspresikan diri kita dengan jelas.
Gunakan frasa ini.
 What I want to say is …
 In other words, ...
 So, to make it simple, ...
 What I meant by ... is …
 To paraphrase, ...
 To put it another way, …
 Put it this way.
Menyimpulkan dan meringkas presentasi (concluding and summing up the
presentation) dapat dilakukan dengan menggunakan ungkapan-ungkapan ini.
 I think we have seen that we ...
 To sum up, ...
 To conclude, ...
 The conclusion is that ...
 So we can conclude that ...
 The conclusion of my presentation is ...
 I’d like to end by emphasizing the main points.
 I’d like to end with a summary of the main points.
 In brief, ...
 I’d like to conclude by ...
 Weighing the pros and cons, I come to the conclusion that.
Jika kita telah menyelesaikan presentasi dan ingin menutupnya (close), berikut adalah
beberapa frase untuk dipertimbangkan.
 That’s all what I have for …
 Thank you for listening. It was a pleasure being here today.
 Well, that’s it from me. Thanks very much.
 That brings me to the end of my presentation.
 Thank you for your attention.
 Thank you for coming.
 I’d like to thank you for taking time to listen to my presentation.
Ketika sampai pada diskusi (sesi tanya jawab), beberapa pembicara mungkin merasa enggan
melakukannya karena mereka tidak yakin bagaimana memimpin diskusi dengan cara yang tepat.
Terkadang dalam sebuah seminar atau konferensi, kita harus memimpin diskusi sendiri karena panitia
tidak menyediakan moderator di setiap ruang paralel. Artinya, setiap
51
pembicara harus membuka, memimpin, dan menutup diskusinya sendiri. Namun, memimpin diskusi
bisa membuat kita lebih gugup dan terganggu. Pikiran kita penuh dengan pemikiran, berpikir bahwa kita
mungkin membuat beberapa kesalahan dalam memfasilitasi diskusi. Jangan khawatir. Ini adalah
beberapa contoh frase yang bisa kita gunakan untuk membuka diskusi, mengundang beberapa
pertanyaan, mengkonfirmasi pertanyaan, menunjukkan persetujuan/ketidaksetujuan, menginterupsi,
menutup diskusi dan beberapa frasa lain yang mungkin kita gunakan dalam diskusi.
Membuka sebuah diskusi
 Okay (ladies and gentlemen), it is now the time for question-and-answer session.
 Now that I’ve finished presenting my topic, we will continue with the discussion.
 Ladies and gentlemen, I will open the question-and-answer session.
Pertanyaan yang mengundang
 Does anyone have a question?
 Do you have a question?
 If you have any questions, please don’t hesitate to ask.
 Do you have anything to discuss?
 I will be really happy to answer your questions now.
 Does anyone have any thought related to the issue I’ve presented?
 Ladies and gentlemen, anything to discuss?
Terkadang audiens kita merasa tidak nyaman untuk menjadi yang pertama berbicara. Meski
kita terdiam sejenak, berharap ada yang mengacungkan tangan untuk bertanya, tetap saja tidak ada yang
memecah keheningan. Jika kita berada dalam situasi ini, kita dapat lakukan beberapa teknik.
 Gunakan pemecah lelucon, seperti “Since no one wants to ask the first question,
does anyone want to ask the second one?”
 Ajukan pertanyaan spesifik kepada audiens seperti "Earlier I talked about subject X.
What do you think about it?"
 Katakan sesuatu seperti “One of the most frequently asked question I've been asked is
...” dan jawab sendiri.
Ada saatnya kita tidak bisa memahami pertanyaan yang diberikan. Jika kita menghadapi
situasi ini, kita tidak boleh panik dan berpikir bahwa kita tidak memiliki cukup pengetahuan tentang
topik kita sendiri. Yang bisa kita lakukan adalah, pertama, meminta pengulangan (asking for a
repetition). Ini berarti bahwa kita harus memintanya untuk mengulangi pertanyaannya. Berikut adalah
beberapa frase sebagai pedoman.
 Could you please repeat your question?

52
 I’m afraid I don’t understand.
 Could you repeat that? I think I have misunderstood you.
 Could you say that again?
 I’m sorry I didn’t get your point. Do you mind repeating the question?
 I’m sorry, I don’t quite follow you. Would you mind repeating that for me again?
 I don’t think I quite understand what you meant. Could you be more specific?
 Just a second, could I get a little more clarification on it?
 Could you clarify your previous statement?
 Do you mind going over that one more time?
Jika kita ingin memeriksa kembali pemahaman kita (recheck our understanding) tentang
pertanyaan yang kita dapatkan dan perlu melakukan pemeriksaan ulang, kita dapat menggunakan frasa
ini untuk memastikan bahwa kita tidak salah paham dan menyiratkan bahwa kita meminta klarifikasi
tanpa harus mengatakan bahwa kita tidak mengerti segalanya.
 So, you think that ...
 So, what you think about X is ...
 In other words, you believe that ...
 Let me see if I’ve understood you. You ...
 Let me restate your statement. What you meant by ....
 I just want to confirm that ...
 So, what you are saying is ...
Is that what you meant?
Ketika kita sudah cukup memahami pertanyaan dan kita ingin berterima kasih kepada
penerima yang telah mengulangi pertanyaannya, gunakan frasa berikut.
 Thank you for clarifying.
 Thanks for repeating the question.
 Thank you for the confirmation.
 Thank you for repeating that. It makes more sense to me.
 I appreciate the clarification. Glad we agree on that.
 Thank you. We seem to be on the same page now.
Jawaban yang tidak diketahui (unknown answer) terkadang ditemukan selama sesi diskusi.
Mungkin saja kita tidak memiliki jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Itu normal. Cukup gunakan
ekspresi ini untuk merespons.
 I’m afraid I’m not able to answer that now. Possibly I could get back to you later.
 That was a good question. I really don’t know. What do you think?
 I’m sorry I cannot give you an accurate answer to your question.
53
 I’m afraid it’s not my capability to answer such a question.
 I’m afraid I’m not the best source to answer that.
 Thank you for asking, but unfortunately what you asked me doesn’t have anything to
do with my topic.
 I don’t know but I will soon because ...
Jika kita melakukan presentasi secara berpasangan dan merasa ragu untuk menjawab
pertanyaan saat diskusi, kita dapat memberikan (hand over) kesempatan untuk menjawab kepada
pasangan kita dengan menggunakan ungkapan berikut.
 What do you think, (David)?
 My partner (Jane) may have the answer for that.
 I’m not sure, but maybe (Maya) has the answer to your question.
 I don’t know. I think my partner (Ari) can give you the answer.
Setelah menjawab pertanyaan, kita mungkin ingin memeriksa apakah penerima telah
memahami jawaban kita dan senang dengan penjelasan kita.
 Does this answer your question?
 Are you happy with my answer?
 Are you satisfied with my explanation?
 Has everything been clear to you?
 Did I make myself clear?
 I hope this answers your questions.
Membuat Presentasi yang Kuat dan Menarik

Memang benar bahwa visual slide PowerPoint biasanya menjadi faktor yang menarik audiens.
Meski begitu, bukan berarti presentasi yang penuh warna, animasi, dan font

54
mengesankan. Presentasi seperti itu tidak selalu menghasilkan presentasi yang baik. Beberapa
pembicara disesatkan oleh aturan yang mengatakan bahwa menyematkan berbagai gambar, font, atau
warna adalah cara yang efektif untuk menghidupkan presentasi mereka. Hati-hati, “aksesoris yang
berlebihan” justru akan merusak tampilan, bukan memperindah. Oleh karena itu, terkait masalah ini,
berikut adalah beberapa tip yang dapat digunakan oleh pembicara amatir dengan PPT dalam merancang
presentasi PowerPoint yang hebat. Jangan anggap remeh. Terkadang pembicara yang berpengalaman
juga bisa melupakan dan mengabaikan panduan ini;
1. Jangan menggunakan desain tema standar. Terkadang karena keterbatasan waktu atau
ketidaktahuan untuk membuat slide PPT, kita cukup menggunakan tema bawaan yang disediakan
oleh Ms. Office. Sayangnya, desain tema bawaan cukup membosankan. Penonton akan
menganggapnya tidak menarik. Tema biasa tidak dapat mendukung dan memperkuat isi materi.
Kita dapat mendownload template PPT yang penuh warna, menarik, dan gratis dari website seperti
Smile Template, Templates Wise, FPPT, Presentation Magazines. Kita bisa memilih kategori
template apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dimungkinkan juga untuk membuat
template kita sendiri. Manfaatkan shape, chart, SmartArt, dan fitur lainnya untuk memperkaya
desain PPT kita. Jadilah kreatif! Gunakan warna berbeda, font bervariasi, dan gambar terkait.
Dengan kata lain, jangan biarkan PowerPoint memutuskan bagaimana kita akan menggunakannya.
Namun, perlu diingat bahwa kita harus konsisten dalam menggunakan tema tersebut.
Not Okay Okay

2. Biarkan slide kita bernafas. Kita membuat slide PowerPoint, bukan slide powerparagraph. Jangan
gunakan slide sebagai naskah. Memecah poin menjadi slide yang berbeda, sehingga audiens kita
akan mendengarkan dan memperhatikan kita. Slide dengan paragraf tidak efektif untuk menarik
perhatian audiens. Audiens tidak dapat membaca dan mendengarkan pada saat yang bersamaan.
Jangan biarkan audiens menghabiskan waktu membaca teks di PPT alih-alih mendengarkan kita.

55
Not Okay Okay

3. Gambar mengatakan lebih dari seribu kata. Daripada menggunakan teks, gambar lebih efektif untuk
menyampaikan pesan. Gambar cenderung menarik perhatian orang. Gambar membuat pesan lebih
kuat dan bermakna. Namun, jangan terlalu sering menggunakannya. Jangan memasukkan terlalu
banyak gambar agar pas dalam satu slide. Selektif dalam memilih gambar. Jika kita berpikir bahwa
kita membutuhkan banyak gambar untuk mewakili tujuan tertentu, lebih baik memilih hanya satu
gambar yang dapat meringkas topik utama slide. Pilih gambar dengan kualitas tinggi dan biarkan
yang buram atau berpiksel. Hindari menampilkan gambar kecil yang mengharuskan penonton
menggunakan teropong. Gambar buram juga meninggalkan kesan buruk.
Not Okay Okay

Gambar PPT termasuk grafik dan gambar latar belakang. Gunakan grafik daripada bagan dan kata-
kata. Data dalam grafik lebih mudah dipahami oleh audiens. Berikut adalah larangan dalam
menggunakan grafik: bayangan yang mengganggu, garis kisi minor, warna tidak logis, font kecil,
dan judul yang hilang.

56
Not Okay Okay

Gambar latar belakang harus dibuat sederhana namun menarik. Hindari penggunaan gambar latar
belakang yang mengganggu yang mempersulit audiens untuk membaca teks pada slide PPT kita.
Selain itu, konsistenlah dalam menata latar belakang. Terlalu banyak variasi background akan
merusak visual slide PPT kita.
Not Okay Okay

4. Fitur animasi dan transisi untuk slide yang hidup. Fitur animasi dan transisi dapat menghidupkan
slide PPT kita dan membawa poin kunci ke slide kita dengan gaya. Animasi bergerak dan transisi
juga memiliki dampak yang bertahan lama. Kita bisa mencegah penonton bosan dan membuat
presentasi yang berkesan. Meskipun demikian, jangan berlebihan dengan mereka. Terlalu banyak
animasi bergerak dan transisi juga memiliki efek merusak. Mereka akan membuat presentasi
menjadi membosankan dan menyita waktu. Jadilah cerdas dan bijak saat menggunakan fitur.

57
5. Hiasi slide! Warna dan font juga memainkan peran penting dalam slide PPT kita. Apa arti warna?
Warna dapat memperkuat logika struktur kita. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan warna biru
tua untuk judul dan biru muda untuk konten. Warna yang berbeda juga digunakan untuk
menekankan suatu titik. Hal yang perlu diingat: jangan gunakan warna yang tidak terlalu kontras
dengan latar belakang PPT dan jangan gunakan warna berbeda jika tidak perlu. Selain itu, ukuran
font yang digunakan minimal adalah 28. Kita bisa menggunakan ukuran font yang berbeda hanya
untuk poin utama dan poin sekunder. Last but not least, gunakan font yang dapat berdampak besar
pada slide PPT kita. Kita membutuhkan font yang selaras dengan gaya PPT kita dan kepribadian
yang ingin kita ekspresikan. Oleh karena itu, kita membutuhkan font dengan 'suara' yang tepat agar
audiens dapat merasakan pesan yang ingin kita komunikasikan. Beberapa jenis font dapat memberi
kita kekuatan seperti itu. Jangan ragu untuk menggunakan League Spartan, Open Sans, Bodoni,
Candara, Lato, Sacramento, Sans Serif, Garamond, Vergana, Segoe, Verdana, Century Gothic,
Libre Spartan, Frankin Gothic, Bell MT, atau Tahoma karena Times New Roman Arial, Calibri ,
Courier, dan Comic Sans tidak hanya untuk PPT.

58
6. Menyematkan multimedia. Multimedia seperti audio dan video dapat mempercantik presentasi PPT
kita. Mereka membantu menyampaikan pesan kepada audiens sehingga mereka dapat memahami
konten dengan mudah. Kita dapat langsung menyematkan audio/video atau menautkan file
audio/video ke slide PPT kita. Pastikan audio/videonya bagus.

7. Periksa konten dan bahasanya. Penting saat merancang presentasi PPT yang kuat untuk memeriksa
konten dan bahasa materi kita. Pastikan konten disusun dengan baik dan teratur serta ditulis dengan
tata bahasa yang tepat dan benar. Tidak ada yang lebih buruk dan lebih bodoh daripada memiliki
beberapa kesalahan tata bahasa atau kesalahan dalam presentasi kita sendiri. Periksa dua kali! Jika
perlu, koreksi slide kita untuk kesalahan ejaan dan tata bahasa dan penggunaan kata yang berulang.

59
8. Bebas plagiarisme. Last but not least, pastikan slide PPT kita bebas plagiarisme. Berikan kredit
untuk setiap kutipan dan referensi yang kita ambil dengan cara yang dapat diterima. Ini termasuk
menyematkan gambar, video, dan audio. Menempatkan karya orang lain tanpa mengakui pencipta
dapat menyebabkan pelanggaran kode etik akademik.
 Evaluasi
1. Buatlah sebuah PPT yang kuat dan menarik dengan topik yang sesuai dengan tugas pekerjaan
anda di satuan kerja! (10 menit)
2. Presentasikan PPT tersebut secara efektif sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah anda
pelajari! (10 menit)

a. Cross Cultural Communication (Komunikasi lintas budaya)


 Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta menerangkan perbedaan komunikasi lintas
budaya.
2. Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta mampu mengemukakan penggunaan bahasa untuk
komunikasi lintas budaya.
3. Setelah melakukan pembelajaran ini peserta diharapkan dapat menata penggunaan bahasa
untuk komunikasi lintas budaya.
 Definisi
Komunikasi lintas budaya merupakan proses komunikasi yang dilakukan oleh dua kebudayaan
atau lebih. Tujuannya untuk mengurangi tingkat kesalahpahaman serta meminimalisir terjadinya
konflik.
 Urgensi
Pentingnya komunikasi lintas budaya ini terbilang sangat penting, diantaranya:
– perbedaan antarbudaya menyebabkan perbedaan standar komunikasi, yang menuntut adanya
perlakuan yang berbeda dalam berkomunikasi.
– kepentingan ekonomis. Kita saat ini sedang dihadapkan pada era Masyarakat Ekonomi Asean,
yang mana kondisi ini memungkinkan mobilitas kita maupun anggota masyarakat Asean
lainnya untuk bekerja sama dan berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya
– Menumbuhkan kesadaran diri. Identitas budaya sebagai sesuatu yang unik dan membedakan
antar satu dengan yang lain.
 Manfaat komunikasi lintas budaya
– Mengenal diri sendiri
– Meningkatkan kepercayaan diri
– Mencairkan suasana

60
– Membangun kepercayaan
– Motivasi
– Membuka wawasan
– Meningkatkan kemampuan interpersonal
– Meningkatkan kemampuan mendengar
– Mendapatkan kesamaan perspektif
– Peningkatan karir
 Langkah komunikasi lintas budaya
– Ketahui etiket dari budaya lain
– Hindari penggunaan slang words
– Menerapkan active listening
– Cobalah bersikap lebih terbuka
– Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
 Pelaksanaan Komunikasi Lintas Budaya
Ada dua bentuk interaksi sosial, pertama interaksi yang dibentuk oleh proses asosiatif (kerja
sama, akomodasi, dan asimilasi), kedua interaksi yang dibentuk oleh faktor disosiatif (persaingan,
kontravensi dan konflik).
Bungin (2006) menjelaskan proses asosiatif sebagai sebuah proses yang terjadi saling
pengertian dan kerja sama timbal balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan
lainnya, proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. Proses asosiatif yang pertama
adalah kerja sama yang merupakan usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai
satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja sama ini lahir apabila di antara individu atau kelompok
tertentu menyadari adanya kepentingan dan ancaman yang sama.
Soerjono Soekanto (2012) mengemukakan ada lima bentuk dari kerja sama, yaitu: (1)
Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong; (2) Bargaining yakni pelaksanaan
perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. (3) Kooptasi yakni
suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya goncangan dalam stabilitas organisasi
yang bersangkutan.
(4) Koalisi yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
(5) Joint venture yakni kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
Proses asosiatif yang kedua adalah akomodasi. Gillin dan Gillin (1954) seperti dikutip dalam
Soerjono Soekanto (2012) menjelaskan akomodasi sebagai suatu proses orang perorangan atau
kelompok manusia yang semula saling bertentangan, kemudian saling mengadakan penyesuaian diri
untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Lebih lanjut

61
akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa harus
menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Akomodasi sebagai suatu proses mempunyai beberapa bentuk Soekanto (2012), yaitu:
coercion adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh karena adanya
paksaan. Pada bentuk coercion ini, akomodasi dilakukan dengan kondisi salah satu pihak berada dalam
kondisi lemah bila dibandingkan dengan pihak lainnya. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara fisik
(secara langsung), maupun secara psikologis (secara tidak langsung).
Compromise adalah suatu bentuk akomodasi pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. Sikap dasar untuk dapat
melaksanakan compromise adalah bahwa salah satu pihak bersedia untuk merasakan dan memahami
keadaan pihak lainnya dan begitu pula sebaliknya.
Toleration merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
Kadangkadang toleransi timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan karena adanya watak orang
atau kelompok manusia untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari suatu perselisihan.
 Practice and Simulation
For each item below check “Yes” if you would consider the behavior rude or inappropriate.
Check “No” if the behavior would be considered acceptable.
1. Asking how much you paid for your car Yes No
2. Burping at the end of a meal Yes No
3. Avoiding eye contact during a conversation Yes No
4. Sharing personal health information Yes No
5. Arriving late for a meeting with no explanation Yes No
6. Asking why someone does not have children Yes No
7. Telling the details of a friend’s divorce Yes No
8. Remarking about an obvious weight gain Yes No
9. Using a toothpick at the dinner table Yes No
10. Eavesdropping on a conversation Yes No
11. Offering no recognition for someone who helped you Yes No
12. Looking right at the person when speaking Yes No
13. Bringing your dog into a restaurant Yes No
14. Presenting a thank-you gift to a coworker Yes No
15. Kissing in public Yes No
16. Arriving early and “pitching in” Yes No

62
17. Telling someone they do not look well Yes No
18. Not assigning specific seats at the table Yes No
19. Calling someone by their first name Yes No
20. Spitting on the sidewalk Yes No

63
64
PENUTUP

Kesimpulan
Modul ini memuat seperangkat pengalaman belajar yang di desain untuk membantu peserta
menguasai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kegiatan belajar dikatakan berhasil apabila tujuan
pembelajaran tercapai yaitu bahwa, setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu berkomunikasi
dalam Bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan, yang diindikasikan dengan peserta dapat:
1. Mempersiapkan diri mengikuti uji kompetensi penguasaan Bahasa Inggris seperti IELTS dan
TOEFL;
2. Membuat teks berbahasa inggris seperti surat, undangan, pengumuman dan sebagainya serta
menyapa tamu dengan Bahasa Inggris; dan
3. Mengikuti kegiatan akademis international dan mempersiapkan presentasi formal
Secara spesifik, gambaran tingkat pemahaman peserta dapat diperoleh melalui penyelesaian
soal-soal latihan dan evaluasi yang terdapat pada tiap akhir bab dalam modul ini. Kesulitan atau kendala
yang ditemui dalam penyelesaian latihan-latihan tersebut hendaknya menjadi tolak ukur pencapaian
tujuan pembelajaran, sehingga bila diperlukan ditindaklanjuti dengan upaya-upaya yaitu membaca ulang
materi, membaca bahan referensi, berdiskusi dengan pengajar/fasilitator dan juga dengan sesama peserta
diklat lainnya.

Saran
Materi yang diberikan dalam modul ini merupakan konsep dan pemahaman. Untuk
dapat menerapkannya dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan perannya maka peserta perlu mengikuti
keseluruhan materi dalam program Diklat yang dilaksanakan oleh Pusdiklat Menpim.

65
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021.
Modul Belajar Mandiri Bidang Studi Bahasa Inggris. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia

ETS, The TOEFL IBT test Prep Planner, diakses pada 30 November 2022, dari
https://ets.org/toefl/ibt/prepare/test_prep_planner/

Dodge, K., 2016, Clarifying What You Heard and Confirming Your Understanding in Business English,
Retrieved June 2, 2019,
https://www.youtube.com/watch?v=CNlpdgcAE34&feature=youtu.be/

Hughes, E., 2018, 10 Best fonts to use in your next PowerPoint presentation, Retrieved June 10, 2019,
https://www.brightcarbon.com/blog/10-best-presentation- fonts/

Ibham Veza, 2015, IELTS Tips and Trick, Jakarta, Aras Media Publication

IDP Education, IELTS Preparation Guide, 2021, Diakses pada 30 November 2022, dari
https://www.ielts.idp.co.th/download/IELTS-Preparation-Guide.pdf

IDP Education, IELTS Support Tools, 2021, Diakses pada 30 November 2022, dari
https://www.ieltsidpindia.com/pdf/IELTSSupportTools.pdf

Jones, Lawrie, 2021. How to write a business inquiry email with examples. Chicago: Flowrite

Koswara, Linda Desyana, 2022, Study Abroad Preparation for Master & Doctoral Degree dalam
Workshop Bimbingan Seleksi Beasiswa Pendidikan Luar Negeri Mahkamah Agung, Bogor,
Schoters

Liliwero, Alo. 2007. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nine Febrie Novitasari, 2020, My First International Seminar (A Complete Guidance for Dummies),
Banyumas, CV. Pena Persada

Saputra, E. M., 2016, 5 Kombinasi Font Terbaik Untuk Presentasi Anda, Retrieved June 4, 2019,
https://www.presentasi.net/font-untuk-presentasi/

Stringer, Donna M. dan Patricia Cassiday, 2009, 52 Activities for Improving Cross-Cultural
Communication, United States of America: Intercultural Press

66
Sujatmiko, Wisnu, dkk. 2016. Prosedur Penyelenggaraan Konferensi Internasional, Jakarta: Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Indonesia.

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization, 2018, Preparing Teachers for
Global Citizenship Education, A Template. Bangkok: UNESCO Bangkok Office

Zuhri, Muhammad dan Herman Resyadi, 2021, Cross Cultural Understanding and
Communication, A Harmonic Values in Study, Watampone: CV Mario Sulfana

67

Anda mungkin juga menyukai