Anda di halaman 1dari 23

LANDASAN

TEORI PENGAJARAN BIPA


Konsep Pembelajaran
 Belajar: proses perubahan perilaku yang
sifatnya relatif permanen sebagai akibat
interaksi dengan lingkungan
 Mengajar (dulu): proses menyampaikan
informasi/pengetahuan
 Mengajar (sekarang):
membantu/menciptakan lingkungan kondusif agar
terjadi proses belajar
 Pembelajaran: meliputi belajar dan
mengajar
Strategi Pembelajaran
 Perencanaan berisi rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu
 Kemp: suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh guru dan ssiswa agar tujuan
pembelajaran dapt dicapai secara efektif dan
efisien
 Dick and Carey: set materi an prosedur
pembelajaran yg digunakan untuk menimbulkan
hasil belajar
Metode, strategi, pendekatan

 Alat untuk implementasi rencana


tindakan yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan tercapai
 Strategi dapat melliputi beberapa
metode
Metode, strategi, pendekatan

 Strategi menunjuk pada sebuah


perencanaan untuk capai tujuan, metode
menunjuk pada cara yang dapat digunakan
untuk melaksanakan strategi
 Pendekatan: sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran
 Teknik: cara untuk mengimplementasi
metode
TEORI BELAJAR BAHASA
Berbahasa dan berpikir merupakan ciri utama yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Karena memiliki keduanya, maka sering disebut
manusia sebagai makhluk yang mulia dan makhluk
sosial.
Dengan pikirannya manusia menjelajah ke setiap
fenomena yang nampak bahkan yang tidak nampak.
Dengan bahasanya, manusia berkomunikasi untuk
bersosialisasi dan menyampaikan hasil pemikirannya.
FUNGSI TEORI

a. Mendeskripsikan, menerangkan, menjelaskan tentang fakta. Contohnya fakta


bahwa mengapa air laut itu asin.
b. Meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi berdasarkan teori yang sudah
ada.
c. Mengendalikan yaitu mencegah sesuatu supaya tidak terjadi dan mengusahakan
supaya terjadi.

 Belajar adalah acquiring or getting knowledge of a subject or a skill by


study, experience, or instruction (pemerolehan ilmu melalui belajar,
pengalaman, pelatihan)
 Dengan kata lain teori belajar bahasa adalah gagasan-gagasan tentang
pemerolehan bahasa.
TEORI TENTANG BELAJAR BAHASA

Menurut Mc Lauglin, (1993:43) Fungsi teori adalah untuk


membantu kita mengerti dan mengorganisasi data tentang
pengalaman dan memberikan makna yang merujuk dan
sesuai.
1. Behaviorisme,
2. Nativisme,
3. Kognitivisme,
4. Fungsional (interaksionis)
5. Konstruktivisme.
6. Humanisme
TENTANG BIPA
 Pengajaran BIPA berbeda dengan PBI bagi penutur asli.
 Pembelajar BIPA telah memiliki bahasa pertama dan memiliki latar
belakang budaya yang berbeda.
 Tujuan pelajar BIPA juga sangat beragam: untuk belajar percakapan
praktis, untuk studi atau bekerja dsb.
 Usia pelajar BIPA dengan latar belakang pendidikan dan profesi yang
beragam harus menjadi perhatian dalam pengajaran BIPA.
 Perbedaan–perbedaan tersebut tentunya akan berdampak kepada materi
metode, teknik, dan media yang digunakan.
PENGANTAR
Komponen Pengajaran BIPA
1) Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar
2) Tujuan pembelajaran
3) Materi pelajaran
4) Metode
5) PBM
6) Media
7) Penilaian
SK, KD dan Indikator
1) SK BIPA
Deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dikuasai oleh pebelajar setelah melaksanakan
proses pembelajaran.
2) KD BIPA
Deskripsi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki
pebelajar setelah melaksanakan proses pembelajaran.
3) Indikator
Penanda dimilikinya pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh
pebelajar.
1) Tujuan pembelajaran menggambarkan ABCD
A (audience) yaitu pebelajar
B (behavior) perilaku yang ditunjukkan
C (condition) aktivitas yang dilakukan
D (degree) tingkatan

2) Rumusannya
Menggunakan kata kerja operasional supaya
terukur.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BIPA

 Dasar penyusunan SKL: Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun


2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI
 Tujuan: mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi
kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri.

 Peserta BIPA: WNA


 Tujuan: berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Indonesia, bukan untuk mendapatkan keahlian dalam
bidang pekerjaan.
Penyusunan SKL BIPA diadaptasi dari The Common European
Framework of Reference for Languages (CEFR) dan
penjenjangan mengikuti penjenjangan dalam Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia yang dikembangkan oleh Badan Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
1. UKBI oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan
telah digunakan untuk menguji kemahiran berbahasa
Indonesia, baik orang Indonesia maupun orang asing.
2. CEFR merupakan kerangka acuan bahasa asing di wilayah
Eropa, dianggap relevan untuk dijadikan rujukan dalam
penentuan kompetensi setiap level dalam bidang bahasa.
Dengan mengikuti kedua acuan tersebut dan diselaraskan dengan
KKNI diharapkan identitas bahasa Indonesia tetap kuat dan bahasa
Indonesia sebagai bahasa asing pun terakomodasi.
Tujuan Penyusunan SKL

Untuk menjadi pedoman dalam merumuskan kurikulum, menentukan


bahan pembelajaran, merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
serta menentukan lulusan peserta didik, serta bagi yang belajar
mandiri, sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, atau
memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun
implementasinya.
Uraian Program

✔ BIPA merupakan salah satu program diperlukan dalam rangka


peningkatkan fungsi bahasa negara sebagai bahasa internasional
dan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja asing akan program
pelatihan bahasa Indonesia.

✔ Identifikasi kebutuhan pasar sangat diperlukan dalam persiapan


kegiatan program.
✔ Identifikasi kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik
BIPA juga diperlukan agar penyusunan standar kompetensi
lulusan lebih terfokus.
❖ Terdapat 7 level kompetensi yang di dalamnya meliputi empat
kemahiran berbahasa, yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca,
dan menulis.
❖ Program BIPA merupakan program untuk menghasilkan lulusan
yang terampil berbahasa Indonesia untuk berbagai tujuan dalam
berbagai konteks yang sesuai dengan kompetensi masing-masing
level.
Nama program: BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).
Tujuan:
a. Umum: menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dalam
berbahasa Indonesia yang baik dan benar untuk berbagai tujuan
dengan berbagai konteks, baik lisan maupun tulis.
b. Khusus: menguasai keempat aspek keterampilan berbahasa yang
meliputi keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara, dan
menulis sesuai dengan jenjangnya.

Manfaat
✔ peserta: memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dengan baik
dan lancar dalam berbagai konteks dan tujuan, dan
✔ lembaga penyelenggara: menghasilkan BIPA yang terstandar
Kualifikasi Peserta
Pada dasarnya semua warga negara asing atau warga negara
Indonesia yang berbahasa ibu bahasa asing dapat mengikuti
kursus ini, baik pelajar, ekspatriat, maupun masyarakat umum.
Namun, biasanya kualifikasi peserta dipilah sebagai berikut.
a. Peserta usia SD dapat mengikuti kursus dan pelatihan BIPA 1
sampai dengan BIPA 2.
b. Peserta usia SMP dapat mengikuti kursus dan pelatihan BIPA 1
sampai dengan BIPA 4.
c. Peserta usia SMA ke atas dapat mengikuti kursus dan
pelatihan BIPA 1 sampai dengan BIPA 7.
d. Peserta dewasa dengan berbagai latar belakang profesi dapat
mengikuti kursus dan pelatihan BIPA 1 sampai dengan BIPA 7.
Metode
❑ Metode berbasis kompetensi dan berbasis teks sebagai fokus
pembelajaran.
❑ Proses pembelajaran dilakukan dalam siklus pembelajaran yang
saling berkaitan dan berkesinambungan dengan fokus keempat
keterampilan berbahasa yang diawali dengan keterampilan
reseptif baik mendengarkan maupun membaca dan bermuara
pada kemampuan produktif baik berbicara maupun menulis.
❑ Pendidik/instruktur berperan sebagai ahli yang bisa mengajarkan
materi yang cukup dan sebagai pembimbing ketika peserta didik
belum mempunyai kompetensi yang diharapkan.
❑ Ketika peserta didik sudah mampu mencapai kompetensi yang
diharapkan, pendidik/instruktur berperan sebagai fasilitator.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup BIPA ini terdiri atas 7 jenjang:

BIPA 1
Mampu memahami dan menggunakan ungkapan konteks
perkenalan diri dan pemenuhan kebutuhan konkret sehari-hari
dan rutin dengan cara sederhana untuk berkomunikasi dengan
mitra tutur yang sangat kooperatif.

BIPA 2
Mampu mengungkapkan perasaan secara sederhana,
mendeskripsikan lingkungan sekitar, dan mengkomunikasikan
kebutuhan sehari-hari dan rutin.
BIPA 3
Mampu mengungkapkan pengalaman, harapan, tujuan, dan
rencana secara singkat dan koheren dengan disertai alasan
dalam konteks kehidupan dan tugas kerja sehari-hari.
BIPA 4
Mampu melaporkan hasil pengamatan atas peristiwa dan
mengungkapkan gagasan dalam topik bidangnya, baik konkret
maupun abstrak, dengan cukup lancar tanpa kendala yang
mengganggu pemahaman mitra tutur.
BIPA 5
Mampu memahami teks yang panjang dan rumit serta mampu
mengungkapkan gagasan dengan sudut pandang dalam topik
yang beragam secara spontan dan lancar hampir tanpa kendala.
kecualibidang keprofesian dan akademik.
BIPA 6
Mampu memahami teks yang panjang, rumit, dan
mengandung makna tersirat serta mampu mengungkapkan
gagasan dalam bahasa yang jelas, terstruktur, sistematis, dan
terperinci secara spontan dan lancar sesuai dengan situasi
tutur untuk keperluan sosial dan keprofesian, kecuali dalam
bidang akademik yang kompleks (karya ilmiah).
BIPA 7
Mampu memahami informasi hampir semua bidang dengan
mudah dan mengungkapkan gagasan secara spontan, lancar,
tepat dengan membedakan nuansa-nuansa makna, serta
merekonstruksi argumen dan data dalam presentasi yang
koheren.

Anda mungkin juga menyukai