Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan
memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia
Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan Pendidikan Nasional di dalam :
Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu : (1) beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan
keterampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagi
semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya
secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang
menghantarkan Peserta Didik kearah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal
ini karena Peserta Didik sedang berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.

Untuk mencapai kematangan tersebut, Peserta Didik memerlukan layanan


Bimbingan dan Konseling karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau
wawasan tentang dirinya. Perkembangan Peserta Didik tidak lepas dari pengaruh
lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah
perubahan. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan
kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku Peserta Didik,
seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau
penyimpangan perilaku. Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak
diharapkan tersebut dapat ditempuh dengan cara mengembangkan potensi Peserta Didik
dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk mencapai standar
kompetensi kemandirian. Hal tersebut senada dengan tujuan bimbingan dan konseling
secara umum, yakni membantu Peserta Didik untuk mengembangkan seluruh potensi
yang dimilikinya secara optimal dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu
perkembangan dan pemecahan masalah.

Pada hakekatnya peserta didik mempunyai pribadi yang unik, yang bebas
merdeka, yang mampu mengarahkan pribadinya. Namun dalam perjalanan untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tugas-tugas perkembangannya yang memandirikan

1
mengalami berbagai masalah, sehingga dalam mencapai tujuannya itu diperlukan
bantuan dari orang yang berkompeten yaitu Konselor. Hal ini sesuai Permendiknas No.
27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor di Pasal
1 Ayat 1 menyatakan bahwa untuk dapat diangkat sebagai konselor, seseorang wajib
memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor yang berlaku secara
nasional.

Di dalam Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang


didalamnya memuat struktur kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan
dilaksanakannya program pengembangan diri yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada Peserta Didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap Peserta Didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh Konselor, Guru, atau
Tenaga Pendidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling yang berkenaan dengan masalah diri Pribadi, kehidupan Sosial, Belajar, dan
pengembangan Karir peserta didik.

Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling itu sendiri merupakan bantuan


untuk Peserta Didik baik secara perorangan maupun kelompok, dengan tujuan agar
mandiri dan berkembang secara optimal, yang meliputi Bimbingan / Konseling Pribadi,
Sosial, Belajar dan Karir, yang dilakukan melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Layanan bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan layanan yang


dilaksanakan oleh guru BK atau Konselor sesuai yang tercantum di dalam Permendikbud
Nomor 81 A Tahun 2013 Lampiran IV bag. VIII dijelaskan bahwa Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
terhadap sejumlah Peserta Didik. Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam menyusun rencana pelayanan
bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling,
mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan
perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.

2
. Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling SMK disusun sebagai
upaya memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi
keputusan atau kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada
umumnya.
Adapun yang melatar belakangi penyusunan program kerja Layanan Bimbingan
dan Konseling SMK Negeri 1 Sukabumi antara lain :
1. Program Sekolah
2. Analisa kebutuhan nyata Peserta Didik
3. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan konseling
4. Kebijakan Pemerintah yang Berhubungan dengan Pendidikan
a. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
d. Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
kompetensi Konselor.
e. Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
f. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.

B. VISI DAN MISI


1. VISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Visi
Terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya
pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan
masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

2. MISI BIMBINGAN DAN KONSELING

Misi

A. Misi pendidikan yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui


pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa
depan.
B. Misi pengembangan yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi
peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

3
C. Misi pengentasan masalah yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik
mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

C. DESKRIPSI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

Berdasarkan Hasil Anlisa Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas X DPIB 1
adalah sebagai berikut :

JML
PROSE
NO BUTIR ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK RESPO PRIORITAS
NTASE
NDEN

2 Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata tidak jujur 25 3,21% TINGGI
Saya belum tahu cara belajar yang baik dan benar di
32 25 3,21% TINGGI
SMK/MAK
4 Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi dengan baik 25 3,21% TINGGI
21 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru 24 3,08% TINGGI
5 Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif 24 3,08% TINGGI
3 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes 23 2,95% TINGGI
Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang
34 23 2,95% TINGGI
sesuai dengannya
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain 22 2,82% TINGGI
7 Saya belum memahami potensi diri 22 2,82% TINGGI
Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial yang
24 22 2,82% TINGGI
bertanggung jawab
9 Saya belum mengenal tentang macam-macam kepribadian 21 2,70% TINGGI
Saya belum memahami tentang norma/cara membangun
20 20 2,57% TINGGI
berkeluarga
1 Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan YME 20 2,57% TINGGI
25 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya 20 2,57% TINGGI
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu 20 2,57% TINGGI
Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang terjadi
8 19 2,44% TINGGI
pada masa remaja
10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri 19 2,44% TINGGI
12 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang berkarakter 19 2,44% TINGGI
Saya masih sering menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan
36 19 2,44% TINGGI
rumah (PR)
Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan
45 19 2,44% TINGGI
(beasiswa)
13 Saya merasa kurang memilki tanggung jawab pada diri sendiri 19 2,44% TINGGI
38 Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber belajar 18 2,31% TINGGI
Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar
43 18 2,31% TINGGI
yang baik
39 Saya belajarnya jika akan ada tes atau ujian saja 17 2,18% TINGGI
6 Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri sendiri 17 2,18% TINGGI
18 Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri 17 2,18% TINGGI

4
11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri 17 2,18% TINGGI
Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau bahaya
23 17 2,18% TINGGI
rokok
33 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah 17 2,18% TINGGI
26 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah 16 2,05% TINGGI
Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang ada di
40 16 2,05% TINGGI
sekolah
Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat,
49 16 2,05% TINGGI
minat, kemampuan dan karir
41 Saya merasa malas belajar dan kalau belajar sering ngantuk 15 1,93% SEDANG
28 Saya kurang memahami dampak dari media sosial 15 1,93% SEDANG
22 Saya belum memahami tentang kenakalan remaja 14 1,80% SEDANG
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk
44 11 1,41% SEDANG
belajar
31 Saya kurang suka berkomunikasi dengan teman lawan jenis 10 1,28% SEDANG
Saya merasa belum mantap pada pilihan peminatan yang
48 8 1,03% SEDANG
diambil
42 Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar kelompok 8 1,03% SEDANG
35 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya 7 0,90% RENDAH
Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler di
47 7 0,90% RENDAH
sekolah
Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya
29 7 0,90% RENDAH
tinggal
50 Saya belum memiliki perencanaan karir masa depan 7 0,90% RENDAH
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi 6 0,77% RENDAH
30 Saya belum banyak teman atau sahabat 6 0,77% RENDAH
27 Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain 6 0,77% RENDAH
17 Saya mempunyai masalah dengan anggota keluarga di rumah 5 0,64% RENDAH
15 Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis 5 0,64% RENDAH
16 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri 3 0,39% RENDAH
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan
46 3 0,39% RENDAH
hidup

Berdasarkan Hasil Anlisa Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas XI DPIB 1
adalah sebagai berikut :
5
RESPONDE

PROSENTA
JML
NO BUTIR ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK PRIORITAS

SE
N
Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes
4 32 4,24% TINGGI
/ujian
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat
9 26 3,45% TINGGI
terlarang serta dampaknya

1 Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum baik 25 3,32% TINGGI

Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang ilmu


10 24 3,18% TINGGI
kepemimpinan
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat
50 24 3,18% TINGGI
belajar

42 Saya masih belum bisa belajar secara rutin 23 3,05% TINGGI

Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari


2 22 2,92% TINGGI
Tuhan YME
Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk
44 22 2,92% TINGGI
membaca
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis
46 22 2,92% TINGGI
profesi/pekerjaan di masyakarat
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu 22 2,92% TINGGI
Saya belum mengetahui tentang dunia usaha / dunia
47 21 2,79% TINGGI
industri
Saya belum paham tentang mental disorder dan
11 21 2,79% TINGGI
permasalahannya
Saya masih suka menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan
36 21 2,79% TINGGI
rumah (PR)
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang lain
15 20 2,65% TINGGI
tidak mau tertib untuk antri
Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya
19 19 2,52% TINGGI
pemanasan global
Saya belum paham hubungan antara bakat, minat,
48 19 2,52% TINGGI
pendidikan dan pekerjaan
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan
8 19 2,52% TINGGI
reproduksi remaja
32 Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif 19 2,52% TINGGI

14 Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan 18 2,39% TINGGI

33 Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping) 18 2,39% TINGGI

34 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan 18 2,39% TINGGI
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja
28 17 2,25% TINGGI
saat ini dan cara mensikapinya
43 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas 17 2,25% TINGGI
7 Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik 16 2,12% TINGGI

6
3 Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif 16 2,12% TINGGI

6 Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri 16 2,12% TINGGI

5 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan baik 16 2,12% TINGGI
Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan
40 16 2,12% TINGGI
belajar yang baik
Saya belum memahami peran sosial pria dan wanita
30 14 1,86% SEDANG
dengan norma yang ada di masyarakat
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-cita/karir
49 14 1,86% SEDANG
masa depan
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk
41 13 1,72% SEDANG
belajar
17 Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan sosial 13 1,72% SEDANG
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada
23 13 1,72% SEDANG
medsos (fb, wa, dll)
18 Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif 12 1,59% SEDANG
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong
22 12 1,59% SEDANG
dan terimakasih dalam pergaulan
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat
35 11 1,46% SEDANG
belajar
Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT dan
31 11 1,46% SEDANG
HIV/AIDS
Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang kurang
27 10 1,33% SEDANG
baik
24 Saya belum memahami etika dalam bergaul 9 1,19% SEDANG
29 Saya belum memahami tawuran pelajar dan akibatnya 8 1,06% SEDANG

38 Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja 8 1,06% SEDANG
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam
13 8 1,06% SEDANG
(bermain,begadang)
26 Saya merasa saat ini belum banyak memiliki teman 6 0,80% RENDAH
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan
45 6 0,80% RENDAH
hidup
Saya belum memahami etika dan budaya tertib berlalu
20 4 0,53% RENDAH
lintas
21 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah 3 0,40% RENDAH
39 Saya merasa sulit untuk belajar kelompok 3 0,40% RENDAH
12 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah 3 0,40% RENDAH
16 Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat (pacar) 2 0,27% RENDAH
Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar tetap
25 2 0,27% RENDAH
langgeng

Berdasarkan Hasil Anlisa Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas XII DPIB 1
adalah sebagai berikut :

7
JML
PROSE
NO BUTIR ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK RESPO PRIORITAS
NTASE
NDEN

43 Saya belum tahu tata cara bekerja ke luar negeri 29 3,63% TINGGI
Setelah lulus SMK/MAK saya ingin bekerja untuk membantu
50 29 3,63% TINGGI
ekonomi orang tua
28 Saya ingin mengerti peran IQ,EQ,AQ,CQ dan SQ dalam belajar 28 3,50% TINGGI
31 Saya belum menguasai kiat sukses dalam menghadapi Ujian 25 3,13% TINGGI
46 Saya belum tahu berbagai macam tes seleksi pegawai baru 25 3,13% TINGGI
45 Saya belum mengerti prosedur melamar pekerjaan 24 3,00% TINGGI
Saya merasa belum tahu profesi pekerjaan dalam
42 24 3,00% TINGGI
meningkatkan taraf hidup
Saya belum paham peran macam-macam kecerdasan dalam
29 23 2,88% TINGGI
belajar
Saya merasa belum paham strategi belajar dari berbagai
34 23 2,88% TINGGI
sumber belajar
Saya bingung memilih lembaga kursus pelatihan untuk masa
49 23 2,88% TINGGI
depan
Saya merasa belum paham tentang jenis obat-obat terlarang
21 22 2,75% TINGGI
yang terbaru
Saya belum tahu strategi di terima bekerja di perusahaan
38 22 2,75% TINGGI
yang sesuai dengan program keahlian
Saya belum tahu pilihan karir yang sesuai dengan tipe
39 21 2,63% TINGGI
kepribadain yang dimiliki
Saya masih merasa belum lancar berkomunikasi di hadapan
19 21 2,63% TINGGI
banyak orang
33 Saya belum bisa mengevaluasi hasil prestasi belajar 21 2,63% TINGGI
Saya belum menemukan cara terbaik untuk meraih sukses
40 21 2,63% TINGGI
dimasa depan
47 Cita-cita atau rencana karir saya masih selalu berubah-rubah 20 2,50% TINGGI
Saya belum bisa memanfaatkan teknologi infomasi untuk
30 20 2,50% TINGGI
meraih prestasi belajar
32 Kadang-kadang saya merasa semangat belajarnya menurun 20 2,50% TINGGI
Saya sulit meninggalkan ketergantungan dengan media sosial
22 19 2,38% TINGGI
(fc, wa, ig, dll)
Saya belum paham hubungan potensi, minat, bakat,
44 19 2,38% TINGGI
kemampuan dan program keahlian
35 Saya belum mampu hidup hemat 18 2,25% TINGGI
Saya masih bingung menentukan pilihan profesi/pekerjaan di
41 18 2,25% TINGGI
masa depan
16 Saya belum tahu dampak Pernikahan di usia dini/usia muda 18 2,25% TINGGI
2 Kualitas ibadah saya masih rendah pada Tuhan YME 18 2,25% TINGGI
5 Saya masih sulit untuk mengendalikan emosi 18 2,25% TINGGI
Saya kadang-kadang sering melanggar budaya tata tertib
4 18 2,25% TINGGI
berlalu lintas
3 Saya masih sering terbawa arus pergaulan yang kurang baik 17 2,13% TINGGI

8
Saya belum tahu cara menentukan pilihan karir setelah lulus
48 16 2,00% TINGGI
dari SMK/MAK
37 Daya kreatifitas dan inovasi yang saya miliki masih rendah 16 2,00% TINGGI
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan
18 15 1,88% SEDANG
terimakasih dalam pergaulan
Saya belum memahami peran laki-laki dan perempuan dalam
27 14 1,75% SEDANG
norma hidup bermasyarakat
Saya belum tahu cara menjaga kesehatan agar tetap fit
14 11 1,38% SEDANG
menghadapi waktu ujian
Saya belum aktif mengikuti organisasi/kegiatan di lingkungan
20 11 1,38% SEDANG
tempat tinggal
Saya kurang mendapatkan motivasi dari tokoh-tokoh yang
8 11 1,38% SEDANG
bisa menginspirasi hidup saya
Saya masih sulit mengendalikan ketergantungan main games
9 10 1,25% SEDANG
atau games online
Saya ingin menyelesaikan konflik dengan sahabat dekat
23 10 1,25% SEDANG
(pacar)
Saya belum tahu dampak atau akibat dari Sek Bebas, LGBT
26 10 1,25% SEDANG
dan HIV/AIDS
7 Saya merasa khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah 8 1,00% SEDANG
Saya belum paham bentuk toleransi dan kerjasama antar
1 8 1,00% SEDANG
umat beragama
10 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan merokok 8 1,00% SEDANG
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam
12 8 1,00% SEDANG
(bermain,begadang)
Saya masih belum bisa menjaga sebuah persahabatan agar
24 8 1,00% SEDANG
tetap langgeng
Saya belum tahu lebih banyak akibat tawuran di kalangan
17 7 0,88% RENDAH
pelajar
Saya masih bingung apakah bisa menyelesaikan studi sampai
36 7 0,88% RENDAH
lulus karena masalah ekonomi keluarga
Saya merasa tertekan (stress) akan menghadapi USBN / Ujian
6 6 0,75% RENDAH
Nasional
11 Saya merasa tidak nyaman tinggal di rumah sendiri 6 0,75% RENDAH
15 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah 3 0,38% RENDAH
13 Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis 2 0,25% RENDAH
Saya belum tahu etika menjalin persahabatan yang baik
25 1 0,13% RENDAH
melalui medsos

Berdasarkan kasus yang pernah ditangani dalam pelayanan BK adalah sebagai berikut :
1. Banyaknya peserta didik yang tidak berseragam lengkap dan tidak rapi ( baju
dikeluarkan )
2. Berbicara tidak sopan/ kasar dengan teman di lingkungan sekolah
3. Keluar kelas pada jam-jam mata pelajaran tertentu
4. Sering tidak masuk tanpa keterangan

9
5. Merokok di lingkungan sekolah
6. Pergaulan dengan lawan jenis yang kurang sehat
7. Mengaktifkan HP saat KBM berlangsung
8. Malas dan tidak semangat mengikuti pelajaran
9. Rendahnya kemandirian dalam tugas belajar
10. Kurangnya pemahaman tentang masa depan.

Berdasarkan assesmen yang telah dilakukan dan berdasarkan Standar Kompetensi


Kemandirian Peserta Didik, dapat dideskripsikan kebutuhan peserta didik dalam layanan
Bimbingan dan konseling , mencakup Tugas-tugas perkembangan peserta didik/konseli
SMK adalah:
1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan minat manusia;
3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi;
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta berperan
dalam kehidupan masyarakat;
5. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
sosial yang lebih luas;
6. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai
pria atau wanita;
7. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan
fisik dan psikis yang terjadi pada diri untuk kehidupan yang lebih sehat;
8. Mempunyai kemandirian perilaku yang ekonomis;
9. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi
seni pada diri sendii
10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya; dan
11. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga

D. TUJUAN

10
1. Agar peserta didik dapat mengembangkan dirinya sebagai remaja yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Agar peserta didik memperoleh nilai-nilai dan cara bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan yang lebih luas
3. Agar peserta didik mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam
perannya sebagai pria / wanita
4. Agar peserta didik dapat mengenal alasan perlunya mentaati peraturan / norma
berperilaku
5. Agar peserta didik dapat memahami keragaman aturan / norma berperilaku dalam
konteks budaya
6. Agar peserta didik bertindak atas pertimbangan diri terhadap norma yang berlaku
7. Agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan, bakat, minat serta dapat
merencanakan karier dan masa depannya.

BAB II
KONDISI OBYEKTIF SEKOLAH

11
A. PERSONAL BIMBINGAN DAN KONSELING
Penanggung jawab : Kepala Sekolah
Pengarah : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Koordinator BK : Fitri Hartini, S.Pd.
Pembagian Tugas Layanan BK : (terlampir)

B. PARTISIPASI STAF SEKOLAH PADA PELAKSANAAN LAYANAN BK

1. Kepala Sekolah sangat mendukung, baik dalam kerjasama pelaksanaan BK maupun

semua kebutuhan BK dapat terpenuhi bilamana persediaan ada dan memungkinkan.

2. Wali kelas mendukung dalam memberikan informasi tentang situasi dan kondisi

peserta didik.

3. Guru mata pelajaran mendukung memberikan informasi tentang sikap dan keadaan di

dalam kelas dan di luar kelas.

4. Partisipasi dan keberadaan tenaga administrasi sangat diperlukan dalam penyediaan

format-format, menghimpun data, dan menyediakan kebutuhan perlengkapan

administrasi.

Namun masih diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak untuk

menangani setiap permasalahan yang dihadapi peserta didik, karena permasalahan yang

dihadapi peserta didik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar / pendidikan

peserta didik.

C. TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN BK

1. Sebagian kecil peserta didik yang bersedia datang sendiri ke ruang BK untuk

berkonsultasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi, jadi sebagian besar masih

harus dipanggil untuk penyelesaian masalahnya.

2. Masih banyak peserta didik yang masih malu, kurang terbuka dan takut dalam

mengutarakan masalahnya.

BAB III
ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING

12
A. STRUKTUR ORGANISASI BK

STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


SMP NEGERI 1 PRAMBON

Kepala Sekolah Tenaga Ahli


Komite Instansi
Sekolah Wakil Kepala Sekolah

Tata Usaha

Wali Kelas Guru BK/ Guru Mata


Konselor Pelajaran

SISWA

Keterangan :

Garis Komando

Garis Koordinasi

Garis Konsultasi

Personil pelaksana layanan Bimbingan dan konseling adalah segenap unsur yang terkait di

dalam organigram layanan BK dengan koordinator guru BK / konselor sebagai pelaksana

utamanya. Uraian tugas masing-masing personil tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepala sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh di sekolah yang
bersangkutan, tugas-tugasnya adalah :

13
a. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah sehingga
pelayanan pengajaran, pelatihan dan pembibingan merupakan suatu kesatuan yang
terpadu, harmonis dan dinamis.
b. Menyediakan prasarana, sarana, tenaga dan berbagai kemudahan bagi
terlaksananya layanan Bimbingan dan konseling yang aktif dan efisien.
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan
program, penilaian dan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling.
d. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan layanan BK di sekolah kepada Dinas
Pendidikan Kab/Kota yang menjadi atasannya.

2. Wakil Kepala Sekolah


Membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya termasuk pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
3. Koordinator BK
Tugas-tugasnya adalah :
a. Memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada segenap warga
sekolah, orang tua, peserta didik dan masyarakat.
b. Menyusun program bimbingan dan konseling
c. Melaksanakan program bimbingan dan konseling
d. Mengadministrasikan layanan bimbingan dan konseling
e. Mengevaluasi dan menganalisa hasil pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling
f. Memberikan tindak lanjut terhadap hasil penilaian layanan bimbingan dan
konseling

4. Guru BK / Konselor
a. Memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling Membuat program bimbingan
dan konseling.
b. Melaksanakan program bimbingan dan konseling.
c. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
d. Menilai proses dan hasil layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan
pendukungnya.
e. Melaksanakan tindak lanjut.
f. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

14
g. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam layanan bimbingan dan
konseling kepada koordinator BK dan Kepala sekolah.

5. Guru Mata Pelajaran


a. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta
didik.
b. Membantu guru BK mengidentifikasikan peserta didik yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling.
c. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling kepada guru BK.
d. Menerima alih tangan peserta didik dari pembimbing sepertinya pengajaran
perbaikan dan pengayaan.
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru dengan peserta didik,
peserta didik dengan peserta didik yang menunjang pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling.
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan pada peserta didik yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling untuk mengikuti kegiatan yang dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah peserta didik, sepertinya
konferensi kasus.
h. Mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan
bimbingan dan konseling dan upaya tindak lanjutnya.

6. Wali Kelas

a. Membantu guru BK melaksanakan tugas-tugas khususnya di sekolah (kelas) yang

menjadi tanggungannya.

b. Membantu guru mata pelajaran / pelatih melaksanakan peranannya dalam layanan

bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggungannya.

c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi peserta didik untuk

mengikuti layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling.

d. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan guru pembimbing dalam

layanan bimbingan dan konseling khususnya kelas yang menjadi tanggungannya.

15
B. MEKANISME KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING

16
Guru Mapel Wali Kelas Guru BK Kepala Sekolah

Daftar Nilai Daftar Nilai Kartu Akademik

Angket Peserta didik

Catatan CatKonseling.
Observasi Konseling

Angket Ortu Buku


Map
Kartu Pribadi Diketahui

Catatan Anekdot Lap. Observasi

Cat. Anekdot Data Psikotest Diketahui

Diketahui

Lap. Kegiatan Laporan Kegiatan


Layanan BK Diperiksa

Catatan Home Visit Cat. Konferensi


Kasus Diketahui

Catatan Wawancara Notula


Rapat Diketahui

17
Dalam pembinaan peserta didik di sekolah diperlukan adanya kerjasama semua
personil sekolah yang meliputi : guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK dan kepala
sekolah.
1. Guru mata pelajaran
Membantu memberikan informasi tentang data peserta didik yang meliputi :
- daftar nilai peserta didik
- laporan observasi
- catatan anekdot
2. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua ke dua, di sekolah membantu mengkoordinasikan informasi
dan kelengkapan data yang meliputi :
- Daftar nilai
- Angket peserta didik
- Angket orang tua
- Laporan observasi peserta didik
- Catatan anekdot
- Catatan home visit
- Catatan wawancara
3. Guru BK
Di samping bertugas memberikan layanan informasi kepada peserta didik, juga menangani
data yang meliputi :
- Kartu akademis
- Catatan konseling
- Data psikotes
- Catatan konferensi kasus
Guru BK juga perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata pelajaran, wali kelas
dan sumber-sumber lain yang terkait yang akan dilakukan dalam buku pribadi peserta
didik.
4. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan BK di sekolah perlu mengetahui dan memeriksa
kegiatan yang dilakukan guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK. Adapun kegiatan
guru BK yang perlu diketahui antara lain:
- Rapat periodik yang dilakukan guru BK setiap bulan
- Laporan kegiatan BK sebulan sekali
- Laporan kelengkapan data

18
C. MEKANISME PENANGANAN PESERTA DIDIK BERMASALAH
SMK NEGERI 1 KOTA SUKABUMI

TENAGA KEPALA
KEPALASEKOLAH/
SEKOLAH/
KOMI
KOMITE
AHLI
WAKASEK
WAKASEK TE
BP 3

WALI KELAS GURU


KOORDINATOR/
BK
GURU
GURUMP
MAPEL
/ PIKET
/ /KONSELOR
GURU BK
JURUSAN

PESERTA DIDIK

Keterangan :

Garis koordinasi / konsultasi

Tindakan penertiban sekolah

Layanan BK

19
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Tujuan Layanan Bimbingan Konseling

1. Tujuan layanan bimbingan konseling disekolah secara umum adalah:

a. Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka
upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan
yang dimaksud agar peserta didik mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya
sendiri serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan
diri lebih lanjut.

b. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan, dimaksud agar peserta didik


mengenal secara obyektif terhadap lingkungan, baik lingkungan sosial dan
ekonomi, lingkungan budaya yang syarat dengan nilai dan norma-norma, maupun
lingkungan fisik dan menerima berbagai lingkungan itu secara positif dan dinamis
pula.
c. Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal.

2. Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah secara khusus adalah :


”Tercapainya perkembangan peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang
dimiliki dengan mengembangkan tugas perkembangan. ”

B. Tugas-Tugas Perkembangan Peserta Didik SMK


Arah pelayanan bimbingan dan konseling dalam mencapai visi dan misi sekolah
didasarkan pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik SMK adalah :
a. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
b. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan minat manusia;
c. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi;
d. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta berperan
dalam kehidupan masyarakat;
20
e. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
sosial yang lebih luas;
f. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai
pria atau wanita;
g. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan
fisik dan psikis yang terjadi pada diri untuk kehidupan yang lebih sehat;
h. Mempunyai kemandirian perilaku yang ekonomis;
i. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi
seni pada diri sendii
j. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya; dan
k. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga

C. Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling


a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat
dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya
secara realistik.

b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta


didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.

c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta


didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah / madrasah dan belajar secara mandiri.

d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

D. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.

b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya.

21
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang
dialaminya.

d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik


memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang
dimilikinya.

E. Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling

a. Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang


dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.

b. Asas-asas konseling meliputi asas (1) kerahasiaan, (2) Kesukarelaan, (3) keterbukaan,
(4) kekinian, (5) kemandirian, (6) kegiatan, (7) kedinamisan, (8) keterpaduan, (9)
kenormatifan, (10) keahlian, (11) alih tangan dan (12) tut wuri handayani.

F. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi peserta
didik baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan
berkarakter.

b. Layanan Informasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan,
dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.

d. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di
sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan
berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.

22
e. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur
perseorangan.

f. Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial,
kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.

g. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan
tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.

h. Layanan Konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan
atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.

i. Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak
lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

j. Layanan Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau
mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

G. Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik
dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan
peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif,
terpadu, dan bersifat rahasia.

c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam


pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat
terbatas dan tertutup.
23
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.

e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang


dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir / jabatan.

f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta
didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

H. Format Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta
didik secara perorangan.

b. Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.

c. Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.

d. Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.

e. Pendekatan Khusus / Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan.

f. Jarak jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
peserta didik melalui media dan/atau saluran jarak jauh, seperti surat adan sarana
elektronik.

I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan program Layanan Bimbingan dan Konseling di
SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dilaksanakan melalui :

24
1. Kontak langsung/Tatap muka dengan peserta didik
a. Secara terjadwal satu jam secara klasikal untuk menyelenggarakan layanan orientasi
layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten,
dan instrumentasi.
b. Di luar jam pembelajaran
1. Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan konseling
perorangan,, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok,dan
mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas
Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar
jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam
kelas.
2. Tidak kontak langsung/non tatap muka malalui Himpunan data, kunjungan
rumah,konferensi kasus, Kolaborasi, Konsultasi.

J. OPERASIONAL PROGRAM KEGIATAN LAYANAN


Langkah-langkah operasional penyusunan Program Pelayanan Bimbingan dan
Konseling adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Kebutuhan dan Permasalahan Peserta Didik
Identifikasi kebutuhan dan permasalahan Peserta Didik adalah mengumpulkan
dan memahami secara cermat kebutuhan dan permasalahan mungkin atau benar-benar
dirasakan dan dihadapi oleh Peserta Didik. Kegiatan ini merupakan langkah awal dan
sebagai dasar dalam penyusunan program. Tanpa melakukan identifikasi yang jelas
dan mantap, maka layanan-layanan yang akan diberikan kepada Peserta Didik belum
tentu sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan Peserta Didik.
Identifikasi kebutuhan dan permasalahan siswa dapat dilakukan dengan dua
pendekatan. Pertama pendekatan yang bersifat asumtif prediktif, yaitu dengan
memprediksi kemungkinan-kemungkinan kebutuhan dan permasalahan yang bakal
dirasakan atau dihadapi oleh Peserta Didik. Kedua pendekatan yang bersifat aktual
obyektif, yaitu mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan yang secara aktual dan
obyektif benar-benar dirasakan dan dihadapi oleh Peserta Didik.
Untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan kebutuhan dan permasalahan
yang bakal dirasakan atau hadapi oleh Peserta Didik dapat dilakukan dengan
mendasarkan pada asumsi-asumsi teoritik dan pengalaman-pengalaman nyata
sebelumnya. Asumsi teoritik terutama berkenaan dengan tugas-tugas perkembangan,

25
sedangkan pengalaman nyata adalah kebutuhan dan permasalahan yang pernah atau
biasanya dirasakan oleh Pesert Didik.
Identifikasi kebutuhan dan permasalahan siswa secara aktual dapat dilakukan
dengan teknik tes maupun non tes. Teknik tes misalnya tes kecerdasan, bakat, minat,
dan sebagainya. Penggunaan teknik tes harus dilakukan oleh tenaga yang
berkewenangan. Teknik non tes misalnya dengan observasi, wawancara, angket,
inventori, dan sebagainya.
Kedua pendekatan tersebut seyogyanya dilakukan secara terpadu, sehingga
dapat diperoleh pemahaman tentang kebutuhan dan permasalahan siswa secara
komprehensif. Berdasarkan pemahaman yang komprehensif maka akan dapat dipilih
secara cermat dan selektif layanan-layanan yang memang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan Peserta Didik.

2. Identifikasi Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung


Hasil identifikasi tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengidentifikasi
layanan-layanan yang relevan dan diperlukan oleh Peserta Didik. Disamping itu, juga
dapat diidentifikasi kegiatan-kegiatan pendukung yang diperlukan sebagai konsekuensi
dari layanan-layanan tersebut. Dalam proses ini diperlukan wawasan yang mendalam
tentang pola pelayanan BK di sekolah (wawasan ke-BK-an, bidang-bidang BK, jenis-
jenis layanan, kegiatan-kegiatan pendukung, dan format layanan). Agar lebih mudah
dibaca dan dipahami, maka hasil identifikasi tersebut seyogyanya ditampilkan dalam
sebuah tabel.
Perlu diperhatikan bahwa langkah ini merupakan langkah yang sangat strategis
yang sangat menentukan langkah-langkah berikutnya. Mengacu pada Permendikbud
No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah, yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan per tanggal 8 Oktober 2014, Pengakuan jam kerja konselor atau guru
Bimbingan dan Konseling diperhitungkan dengan rasio 1: (150 - 160) ekuivalen
dengan jam kerja 24 jam. Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling yang rasionya
dengan konseli kurang dari 1:150 maka jam kerjanya dapat dihitung dengan
menggunakan satuan jam kinerja profesi bimbingan dan konseling, yaitu melaksanakan
berbagai kegiatan profesi bimbingan dan konseling dengan bukti aktivitasnya
terdokumentasikan. Penghargaan jam kerja diekuivalenkan dengan jumlah peserta
didik/konseli yang kurang adalah jumlah peserta didik/konseli yang dilayani dibagi
160 dikalikan 24 jam. Sedangkan konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling yang

26
rasionya melebihi 1 : 160 maka kelebihan jam kerjanya dihitung dengan menambahkan
setiap satu rombongan belajar dalam satuan pendidikan dan setiap satuan rombongan
belajar dihargai dua jam pembelajaran.Contoh : jumlah peserta didik/konseli yang
dilayani sejumlah 191, ukuran jumlah kelas adalah 32, maka kelebihan 31 tidak
dihitung kelebihan beban tugas, namun bila jumlahnya 192, maka dapat dihitung
sebagai tambahan jam kerja sejumlah 2 jam pelajaran/perminggu.
Dalam mengidentifikasi jenis-jenis layanan maupun kegiatan-kegiatan
pendukung harus memperhatikan situasi dan kondisi sekolah. Misalnya jumlah dan
kualifikasi konselor, sarana dan prasarana yang tersedia, skala prioritas kebutuhan/
permasalahan, kebijakan sekolah, dan program sekolah itu sendiri.
Apabila langkah ini dapat dilakukan dengan baik, maka penyusunan program
tahunan sampai dengan harian menjadai lebih mudah. Penyusunan program tahunan
sampai dengan harian pada dasarnya merupakan pendistribusian seluruh kegiatan yang
akan diberikan kepada Peserta Didik sehingga menjadi jelas apa, untuk siapa, oleh
siapa, kapan, berapa lama, dan di mana sebuah layanan atau kegiatan pendukung
diberikan.
Dengan program yang jelas sejak dari program tahunan sampai dengan
program harian, maka akan menjadi sangat jelas pula aktivitas konselor sehari-hari di
sekolah. Hari apa, jam berapa, di mana, dengan siapa, memakai apa seorang konselor
sedang memberikan layanan atau pendukung apa. Dengan demikian seorang konselor
menjadi lebih jelas dan nyaman dalam menjalankan tugasnya.
3. Penyusunan Program Tahunan
Program tahunan merupakan program yang mencakup seluruh kegiatan yang
akan dilaksanakan selama satu tahun. Satuan waktu terbesar dalam tahun yang
digunakan dalam pendidikan sekarang adalah semester. Dalam program tahunan
seluruh kegiatan didistribusikan ke dalam satuan waktu semester. Oleh karena itu
dalam program tahunan ditampilkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam
semester ganjil dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam semester genap.
4. Penyusunan Program Semesteran
Program semesteran merupakan penjabaran dari program tahunan yang
mencakup seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu semester. Satuan
waktu terbesar dalam semester yang digunakan dalam pendidikan sekarang adalah
bulan. Dalam program semesteran seluruh kegiatan didistribusikan ke dalam satuan
waktu bulan. Oleh karena itu dalam program semesteran ditampilkan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan dalam setiap bulan selama satu semester.

27
Program semesteran memuat jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung yang
akan dilakukan setiap bulan dalam satu semester. (lihat lampiran)
5. Penyusunan Program Bulanan
Program bulanan merupakan penjabaran dari program semesteran yang
mencakup seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu bulan. Satuan waktu
terbesar dalam bulan yang digunakan dalam pendidikan sekarang adalah minggu.
Dalam program semesteran seluruh kegiatan didistribusikan ke dalam satuan waktu
minggu. Oleh karena itu dalam program bulanan ditampilkan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan dalam setiap minggu selama satu bulan.
Program bulanan memuat jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung yang
akan dilakukan setiap minggu dalam satu bulan. (lihat lampiran)
6. Penyusunan Program Mingguan
Program mingguan merupakan penjabaran dari program bulanan yang
mencakup seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu minggu. Satuan waktu
terbesar dalam minggu yang digunakan dalam pendidikan sekarang adalah hari. Dalam
program mingguan seluruh kegiatan didistribusikan ke dalam satuan waktu hari. Oleh
karena itu dalam program mingguan ditampilkan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam setiap hari selama satu minggu.
Program mingguan memuat jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung yang
akan dilakukan setiap hari dalam satu minggu. (lihat lampiran)
7. Penyusunan Program Harian
Program harian merupakan pejabaran dari program mingguan yang mencakup
seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu hari. Satuan waktu terbesar
dalam hari yang digunakan dalam pendidikan sekarang adalah jam pelajaran. Dalam
program harian seluruh kegiatan didistribusikan ke dalam satuan waktu jam pelajaran.
Oleh karena itu dalam program harian ditampilkan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam setiap jam pelajaran selama satu hari.
Mengingat layanan yang diselenggarakan dalam satu sekitar dua sampai tiga
layanan, maka program harian bisa ditulis untuk satu minggu.
Program harian memuat:
a. Tujuan layanan/kegiatan pendukung
b. Sasaran layanan/kegiatan pendukung
c. Substansi layanan/kegiatan pendukung
d. Jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu yang digunakan
e. Pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihak-pihak yang terlibat

28
f. Waktu dan tempat. (lihat lampiran)
8. Penyusunan Jurnal Pelayanan BK
Jurnal pelayanan BK merupakan catatan kegiatan sehari-hari terutama jenis
layanan dan atau kegiatan pendukung yang telah dilaksanakan oleh seorang konselor.
Sebagaimana jurnal mata pelajaran yang terdapat dalam setiap kelas. Setiap selesai
memberikan layanan atau kegiatan pendukung seorang konselor segera mencatat di
dalam jurnal.
Jurnal merupakan salah satu bukti fisik bahwa seorang konselor telah
melaksanakan tugasnya. Jurnal juga bisa berfungsi sebagai kontrol terhadap
pelaksanaan program harian. Apakah seluruh program bisa terlaksana, bisa dikroscek
antara jurnal dengan program harian. Sehingga program pelayanan BK bisa dievaluasi
sesegera mungkin, terutama keterlaksanaannya.

K. PENILAIAN KEGIATAN
1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan melalui:
 Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengetahui perolehan
peserta didik yang dilayani.
 Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk mengetahuidampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
 Penilaian jangka panjang (LAIJAPAN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu(satu
bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan kegiatan
pendukung Bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih
jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
terhadap peserta didik.

2. Penilaian proses kegiatan pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan melalui analisis
terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam RPL ( Rencana
Pelaksanaan Layanan ) dan Pendukung Layanan, untuk mengetahui efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan kegiatan.

29
BAB V
SARANA - PRASARANA DAN ANGGARAN
A. Sarana dan Prasaran
Sarana dan Prasarana yang diperlukan, untuk menunjang kegiatan layanan bimbingan
dan konseling adalah :
1. Sarana
a) Alat pengumpul data, baik test maupun non test, seperti :
 Angket (peserta didik dan orang tua ).
 Blangko (Jurnal kegiatan,observasi, wawancara, anekdot dsb).
 Blangko home visit (pemberitahuan dan laporan).
 Format-format layanan (Rencana layanan, Rencna kegiatan, laporan).
 Perlengkapan administrasi, seperti alat tulis menulis, format rencana
layanan dan kegiatan pendukung, buku tamu, dan buku administrasi surat.
b) Program Kerja
c) Buku Petunjuk Teknis/ Rambu-rambu Pelaksanaan BK
d) Data peserta didik
2 . Prasarana
Prasarana bimbingan dan konseling yang telah tersedia adalah:
a. Ruang BK yang representatif
b. 2 (dua) ruang konseling individu
c. 1 (satu) ruang konseling kelompok
d. 4 ( empat ) meja dan 4 ( empat ) kursi untuk kerja guru BK
e. 2 (satu) buah almari sebagai tempat data
f. 1 ( satu ) buah almari sebagai tempat tampilan kepustakaan
g. 1 ( satu ) set rak tempat buku pribadi
h. 2 (satu) set meja kursi tamu
i. 2 (dua) meja kursi konseling
j. 8 buah kursi untuk bimbingan dan konseling/konseling kelompok
k. Satu set Komputer dan Printer
l. 1 ( satu ) layar dan LCD
m. 3 ( dua ) kipas angin

30
B. Anggaran/Biaya
Dalam pelaksanaan Bimbingan dan konseling anggaran biaya selama satu tahun pelajaran
ini diambil dari anggaran sekolah.

Dalam kegiatan pelaksanaan layanan Bimbingan dan konseling dan Konseling dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu yaitu :

A. Laporan per bulan


Kegiatan yang dilaksanakan adalah melaporkan pelaksanaan selama satu bulan, yaitu
mencakup seluruh kegiatan BK.

B. Laporan per Semester


Laporan kegiatan per Semester ini meliputi :
1. Pelaksanaan kegiatan BK.
2. Evaluasi hasil pelaksanaan BK.
3. Analisis hasil evaluasi pelaksanaan BK.
4. Tindak lanjut pelaksanaan program BK.

C. Laporan Insidental
Melaporkan kegiatan layanan BK sewaktu-waktu karena suatu hal yang mendesak.

D. Laporan Akhir Tahun Pelajaran


Yaitu melaporkan seluruh kegiatan dalam satu tahun pelajaran.

31
BAB VII
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ditinjau dari uraian dan permasalahan yang ada, dapat ditarik suatu kesimpulan :

1. Perlu adanya peningkatan profesionalisme guru BK.

2. Guru BK harus memiliki tanggung jawab terhadap individu yang dilayani, maupun

terhadap ikatan profesinya dalam menjalankan tugas.

3. Guru BK perlu membuat program secara sistematis sebagai pedoman dan acuan dalam

melaksanakan tugas.

4. Perlu adanya kerjasama yang baik antara guru BK dengan guru mata pelajaran, wali

kelas, orang tua peserta didik maupun dengan semua personil sekolah yang ada.

5. Pelaksanaan layanan BK akan sangat menentukan dalam mencapai peningkatan

prestasi belajar peserta didik serta sikap, sehingga perlu adanya perhatian yang

sungguh-sungguh dari semua pihak sekolah.

B. SARAN – SARAN

Dengan terselesaikannya program kerja ini kami mengharapkan berbagai masukan dari

semua pihak yang terkait, agar nantinya dapat lebih sempurna lagi dan benar-benar dapat

terlaksana dengan baik.

32

Anda mungkin juga menyukai