Anda di halaman 1dari 8

MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


Nama Sekolah : SMK NEGERI PURWOSARI
Program Keahlian : Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Mata Pelajaran : Dasar- dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Kelas / Semester : X TL A/ GENAP
Tahun : 2022
Alokasi Waktu : 36 JP
Fase :E
Elemen : Pengelasan SMAW Dasar
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengidentifikasi spesifikasi
mesin SMAW, menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las,
mengidentifikasi elektroda SMAW, melaksanakan pengelasan pelat
baja karbon di bawah tangan, dan melaksanakan pemeriksaan
hasil pengelasan secara visual.
Profil Pelajar Pancasila : 1.Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia.
2. Berkebhinekaan Global
3. Mandiri
4. Bergotong Royong
5. Bernalar Kritis
6. Kreatif
Sarana Pembelajaran : 1. Digital, berupa video pembelajaran dari internet, buku digital
(e-book), PDF dan lainnya.
2. Non Digital, berupa buku ajar dasar Teknik Fabrikasi
Logan, majalah, buku ajar yang relevan, surat kabar dan
Prasarana lainnya.
Pembelajaran : 1. Perangkat keras, berupa PC, laptop, ponsel, tablet dan
headset
2. Perangkat lunak, berupa aplikasi tatap muka daring misalnya
CicsoWebex dll.
Jumlah Peserta Didik : 36 orang

B. KOMPETENSI INTI
Pertemuan ke : 18-24
Tujuan Pembelajaran : Melaksanakan Praktek pengelasan SMAW dasar yang aman.
Pemahaman Bermakna : Membaca gambar teknik
(berkaitan dengan Melakukan praktik pengelasan SMAW sesuai SOP dan K3
kompetensi keahlian atau
produk yang dibuat atau
kehidupan sehati-hari)
Pertanyaan Pemantik : Gambar merupakan informasi utama dalam mengerjakan
semua proses terkait barang atau produk yang akan dibuat.
Bagaimana jika kemampuan membaca atau membuat gambar
dasar diintegrasikan dengan pengetahuan/ keterampilan teknik
pengelasan dan fabrikasi logam akan menjadi kompetensi
generik yang dapat digunakan untuk mempelajari dan
menggunakan berbagai teknologi dalam berbagai konteks
keteknikan untuk memenuhi kebutuhan hidup Kalian di
berbagai situasi hidupnya?
Bagaimana mengidentifikasi spesifikasi mesin SMAW,
menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las,
mengidentifikasi elektroda SMAW, melaksanakan pengelasan
pelat baja karbon di bawah tangan, melaksanakan
pemeriksaan hasilpengelasan secara visual.?
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan :
1) Salah satu siswa secara mandiri memimpin doa bersama untuk memulai aktivitas
2) Guru menyapa siswa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3) Guru menjelaskan aturan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja sebelummelakukan
praktik di bengkel
4) Guru dan siswa Bersama-sama membahas tentang kesepakatan yang akanditerapkan dalam
pembelajaran.
5) Guru dan siswa berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
Gambar merupakan informasi utama dalam mengerjakan semua proses terkait barang atau
produk yang akan dibuat. Bagaimana jika kemampuan membaca atau membuat gambar
dasar diintegrasikan dengan pengetahuan/ keterampilan teknik pengelasan dan fabrikasi
logam akan menjadi kompetensi generik yang dapat digunakan untuk mempelajari dan
menggunakan berbagai teknologi dalam berbagai konteks keteknikan untuk memenuhi
kebutuhan hidup Kalian di berbagai situasi hidupnya?
Bagaimana identifikasi spesifikasi mesin SMAW, menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan
bahan las, mengidentifikasi elektroda SMAW, melaksanakan pengelasan pelat baja karbon
di bawah tangan, melaksanakan pemeriksaan hasil
pengelasan secara visual.
Kegiatan Inti :
Fase 1 : Stimulation (Pemberian Rangsangan)
Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan
tentang gambar teknik
Fase 2 : Problem Statement (Identifikasi Masalah)
Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
Iidentifikasi spesifikasi mesin SMAW, menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan
las, mengidentifikasi elektroda SMAW, melaksanakan pengelasan pelat baja karbon
di bawah tangan, melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual.
Fase 3 : Data Collection (Pengumpulan Data)
Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi:
Spesifikasi mesin SMAW, menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las,
mengidentifikasi elektroda SMAW, melaksanakan pengelasan pelat baja karbon di
bawah tangan, melaksanakan pemeriksaan hasil
pengelasan secara visual.Guru melakukan pendampingan kepada siswa saat
melakukan praktik studipustaka
Fase 4 : Data Processing (Pengolahan Data)
Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas
Fase 5 : Verification (Pembuktian)
Guru dan siswa bersama-sama berdiskusi dan melakukan penilaian atas hasil
laporan siswa
Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan
Fase 6 : Generalization (Menarik Kesimpulan)
Siswa mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam praktik studi kasus
Guru dan siswa Bersama-sama membahas soal latihan
Kegiatan Penutup :
a. Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
b. Siswa dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan tentang pemahaman tentang topik
pada hari ini.
c. Siswa mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas

Assemen Diagnostik
- Asesmen diagnostik kognitif
√ Formatif
- Penilaian performa eksperimen
√ Sumatif
- Tes Tertulis
Pengayaan dan Remideal : - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki
nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan
materi dan pengetahuan.
- Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki
nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang
penjelasan terkait materi yang dibahas.

C. LAMPIRAN
Bahan Bacaan (handout, acuan standarisasi; link video, dll) :
- Gambar Teknik

- Assesmen tertulis
- Laporan pengamatan
- Rubik penilaian

Glosarium :
Menggambar teknik dasar lingkup pengelasan, antara lain membuat sketsa tangan,
menginterpretasi detail sketsa tangan, menginterpretasikan gambar teknik dan dasar gambar
bentangan, serta menerapkan simbol las untuk pekerjaan pengelasan dan fabrikasi logam.
Daftar Pustaka :
Dasar dasar pekerjaan pengelasan dan fabrikasi logam Jilid 1 Untuk SMK, Kemendikbud –
Dit.PSMK.

Bojonegoro , Maret 2023


mengidentifikasi spesifikasi mesin SMAW, menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las,
mengidentifikasi elektroda SMAW, melaksanakan pengelasan pelat baja karbon di bawah tangan,
melaksanakan pemeriksaan hasil

LAMPIRAN

Bahan Bacaan :
Pengelasan SMAW
Proses pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding) yang juga disebut Las Busur Listrik adalah proses
pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda
(bahan pengisi). Panas tersebut dihasilkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda
(ujung elektroda dan permukaan pelat yang akan dilas). Panas yang dihasilkan dari lompatan ion listrik ini
besarnya dapat mencapai 4000 derajat C sampai 4500 derajat C. Sumber tegangan yang digunakan pada
pengelasan SMAW ini ada dua macam, yaitu AC (alternating current) / arus bolak balik dan DC (Direct Current)
/ arus searah.
Proses terjadinya pengelasan ini karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material dasar sehingga
terjadi hubungan pendek, saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik elektroda
sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas. Panas akan mencairkan
elektroda dan material dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan menyatu membentuk
logam lasan (weld metal). Besarnya arus listrik untuk pengelasan bergantung pada ukuran diameter dan
macam-macam elektroda las. Tebel berikut adalah besar ampere pengelasan untuk bermacam-macam ukuran
diameter elektroda dan beberapa tipe elektroda.

Elektroda
Pada saat pengelasan berlangsung, lasan merupakan logam yang mencair jika bersentuhan dengan udara di
sekitarnya maka oksigen maupun nitrogen yang terdapat pada udara akan beraksi dengan logam cair tersebut.
Reaksi oksidasi tersebut dapat mengakibatkan kualitas dari lasan menjadi menurun, yaitu terdapatnya rongga-
rongga udara pada lasan atau terjadinya sambungan yang keropos.
Pada las busur listrik, untuk menghindari terjadinya sambungan yang keropos dan untuk menguatkan kualitas
sambungan las maka dicari bermacam-macam cara untuk melindungi lasan dari pengaruh udara atau atmosfer
tersebut, yaitu dengan menggunakan terak las sebagai pelindung atau menggunakan bahan tambah/elektroda
yang berselaput/berbalut terbuat dari bahan yang dapat melindungi las dari pengaruh atmosfer tersebut.
Elektorda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik menurut klarifikasi AWS (American
Welding Society) dinyatakan dengan tanda Exxxx yang artinya sebagai berikut. E menyatakan elektroda, xx
(dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan lb/𝑖𝑖2, lihat tabel berikut:
X (angka ketiga) menyatakan posisi pengelasan.
a. Angka 1 untuk pengelasan segala posisi
b. Angka 2 untuk pengelasan posisi datar dan bawah tangan

X (angka keempat) menyatakan jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan, lihat tabel
berikut:

Bojonegoro , Maret 2023


ASSESMEN TERTULIS

Soal Pilihan Ganda.


1. Proses pengelasan pada dasarnya menggunakan jenis arus AC dan DC. Namun yang paling sering digunakan adalah
arus DC, pada mesin las Arus DC terdapat dua jenis polaritas yaitu Polaritas DCEN/DCSP (Direct Current Elektroda
Negatif/Straight Polarity) dan DCEP/DCRP (Direct Current Elektroda Positif/ Reverse Polarity), yang dimaksud dengan
pengaturan polaritas DCEN/DCSP adalah?
a. Benda kerja disambungkan kutup negatif (-) dan elektroda kutup positif (+) pada mesin las DC
b. Benda kerja disambungkan kutup positif (+) dan elektroda kutup negatif (-) pada mesin las DC
c. Benda kerja disambungkan kutup negatif (-) dan elektroda kutup positif (+) pada mesin las AC
d. Benda kerja disambungkan kutup positif (+) dan elektroda kutup negatif (-) pada mesin las AC
e. Semua benar
2. Proses pengelasan pada dasarnya menggunakan jenis arus AC dan DC. Namun yang paling sering digunakan adalah
arus DC, pada mesin las Arus DC terdapat dua jenis polaritas yaitu Polaritas DCEN/DCSP (Direct Current Elektroda
Negatif/Straight Polarity) dan DCEP/DCRP (Direct Current Elektroda Positif/ Reverse Polarity), yang dimaksud dengan
pengaturan polaritas DCEP/DCSP adalah?
a. Benda kerja disambungkan kutup negatif (-) dan elektroda kutup positif (+) pada mesin las DC
b. Benda kerja disambungkan kutup positif (+) dan elektroda kutup negatif (-) pada mesin las DC
c. Benda kerja disambungkan kutup negatif (-) dan elektroda kutup positif (+) pada mesin las AC
d. Benda kerja disambungkan kutup positif (+) dan elektroda kutup negatif (-) pada mesin las AC
e. Semua benar
3. Penggunaan polaritas DCEN/DCSP pada proses pengelasan cenderung digunakan untuk?
a. Pengelasan yang membutuhkan penetrasi dalam , pengelasan pada plat tebal
b. Pengelasan yang membutuhkan penetrasi dangkal, pengelasan pada plat tipis
c. Pengelasan yang membutuhkan penetrasi dangkal, pengelasan pada plat tebal
d. Pengelasan yang membutuhkan penetrasi dalam, pengelasan pada plat tipis
e. Semua benar
4. Penggunaan polaritas DCEP/DCRP pada proses pengelasan cenderung digunakan untuk?
a. Pengelasan yang membutuhkan penetrasi dalam , pengelasan pada plat tebal
b. Pengelasan yang membutuhkan penetrasi dangkal, pengelasan pada plat tipis
c. Pengelasan yang membutuhkan penetrasi dangkal, pengelasan pada plat tebal
d. Pengelasan yang membutuhkan penetrasi dalam, pengelasan pada plat tipis
e. Semua benar
5. Berikut ini yang merupakan kelemahan pengelasan GMAW adalah, KECUALI?
a. Dapat terjadi Burnback c. Set up mesin lama dan sulit e.Tidak terjadi porositi
b. Busur tidak stabil d. Wire-feeder memerlukan pengontrolan kontinou
6. Polaritas pengelasan dimana mesin las dihubungkan dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan
kabel elektroda. Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan
elektroda sedangkan 2/3 bagian memanaskan benda kerja, disebut polaritas?
a. AC b. DC c. DCSP d. DCRP e. ACRP
7. Polaritas pengelasan dimana kutub negatif (-) mesin las dihubungkan dengan benda kerja, dan kutub positif (+)
dihubungkan dengan elektroda. Pada hubungan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas
memanaskan benda kerja dan 2/3 bagian memanaskan elektroda. disebut polaritas?
a. AC b. DC c. DCSP d. DCRP e. ACRP
8. Jenis solutan yang digunakan untuk pemakaian umum dibidang konstruksi
a. Cellulose b. Rutile c. Low hydrogen d. Iron powder e.Silumin
9. Berikut ini yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis elektroda adalah?
a. Jenis dan tebal material yang dilas d. Tebal dan panjang material yang dilas
b. Output mesin las dan tebal material yang dilas e. Polaritas pengelasan
c. Output mesin las dan jenis material yang dilas
10. Material yang tersedia terutama bahan induk las yang tepi sisi lasnya berkarat/korosi, sebelum dilas sebaiknya
dibersihkan dengan perkakas yang tepat seperti
a. Dipahat lalu diukur c. Digerida hingga tipis e. Semua benar
b. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat d. Dicat lalu dilas
11. Kerusakkan las yang sudah terjadi harus diperbaiki agar kekuatan las tetap terjamin. Salah satu kerusakan las adalah
bagian akhir las “teroksidasi”, upaya perbaikkannya adalah?
a. Terak dibersihkan kemudian dilas ulang dengan arus diperbesar
b. Bagian yang teroksidasi digerinda kemudian dilas dengan arus yang sama
c. Terak dibersihkan kemudian dilas ulang dengan diameter elektroda yang lebih besar
d. Bagian yang teroksidasi digerinda kemudian dilas dengan diameter elektroda lebih besar.
e. Semua benar
12. Berdasarkan peraturan American Welding Society ( AWS ) Spesifikasi kawat las terbungkus untuk mild steel diatur
dalam AWS A5.1 yang ditandai dengan huruf 'E' dan diikuti 4 digit angka dibelakang, Sebagai contoh kawat las E6012,
kode huruf / angka yang menunjukan jenis salutan/komposisi salutan elektroda adalah?
a. E b. 60 c. 0 d. 1 e. 2
13. Berdasarkan peraturan American Welding Society ( AWS ) Spesifikasi kawat las terbungkus untuk mild steel diatur
dalam AWS A5.1 yang ditandai dengan huruf 'E' dan diikuti 4 digit angka dibelakang, Sebagai contoh kawat las E6012,
kode huruf / angka yang menunjukan kekuatan tarik (Kpsi) pengelasan adalah?
a. E b. 60 c. 0 d. 1 e. 2
14. Berdasarkan peraturan American Welding Society ( AWS ) Spesifikasi kawat las terbungkus untuk mild steel diatur
dalam AWS A5.1 yang ditandai dengan huruf 'E' dan diikuti 4 digit angka dibelakang, Sebagai contoh kawat las E6012,
kode huruf / angka yang menunjukan posisi pengelasan adalah?
a. E b. 60 c. 0 d. 1 e. 2
15.` Berdasarkan peraturan American Welding Society ( AWS ) Spesifikasi kawat las terbungkus untuk low allow
Steel diatur dalam AWS A5.5 yang ditandai dengan huruf 'E' dan diikuti 4 digit angka dibelakang kemudian sebuah
garis dan lambang huruf dan angka, Sebagai contoh kawat las E7018-H8R, kode huruf/ angka yang menunjukan
ketahanan terhadap uap air adalah?
a. E b. 60 c. H d. 8 e. R

PETUNJUK PRAKTIK
1. Siapkan Alat dan bahan!
2. Siapkan perlengkapan K3!
3. Pahami Jobdesk pekerjaan!
4. Kerjakan jobdesk berikut ini
Rubrik Penilaian

No. Nama/ Aspek yang dinilai Skor


Kelompok Perolehan
Kesesuaian alat Ketrampilan Ketepatan Ketepatan
pada bahan menggunakan waktu hasil
alat

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Bojonegoro , Maret 2023

Anda mungkin juga menyukai