Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Audio Video.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan stkitar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
1
Menjelaskan jenis-jenis peralatan elektronika yang
dibutuhkan dalam Teknik soldering dan desoldering
Menjelaskan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan
soldering/desoldering
Memilih jenis peralatan yang tepat untuk pekerjaan
soldering dan desoldering
Menentukan hasil solderan baik atau tidak
Merencanakan soldering dan soldering untuk
mendapatkan hasil solderan yang baik
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik, peserta didik dapat:
2
D. Materi Pmbelajaran (terlampir)
E. Metode Pembelajaran
Bahan :
1. PCB
2. Komponen elektronika
3. Kabel
4. Timah (tenol)
G. Sumber Belajar
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
3
2. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik
3. Apersepsi materi jenis-jenis peralatan
bengkel
4. Pendidik menanyakan tugas yang diberikan
sebelumnya (melihat video tutorial soldering
desoldering dan membaca materi yang telah
di share sebelumnya)
5. Pendidik membagi siswa menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang
anggota per kelompok
4
2. Pertemuan kedua
5
3. Pertemuan Ketiga
6
I. Penilaian
1. Penilaian sikap
2. Penilaian pengetahuan
3. Penilaian keterampilan
7
LAMPIRAN :
MATERI PEMBELAJARAN:
LINK VIDEO :
https://www.youtube.com/watch?v=xkkvMHNHKn4
https://www.youtube.com/watch?v=EQLS-4bQE1U
https://www.youtube.com/watch?v=K5qNkzHSEoI
TEKNIK SOLDERING DAN DESOLDERING
Hasil soldering yang baik merupakan salah satu aspek terpenting dalam realisasi suatu
rangkaian elektronika.
Untuk dapat memperoleh hasil soldering yang bagus, diperlukan teknik soldering yang baik
dan benar, serta dibutuhkan jam terbang yang cukup banyak dalam soldering.
A. TIPS MENYOLDER
Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam teknik soldering untuk
mendapatkan hasil soldering yang bagus:
1. Gunakan solder sesuai dengan kebutuhan –> disarankan untuk memilih solder yang
memiliki pengaturan suhu, sehingga dapat diatur suhu soldering sesuai dengan kebutuhan.
Solusi lain adalah memilih solder dengan daya sesuai kebutuhan. Misalkan untuk
menyolder komponen – komponen elektronika yang tidak tahan panas (IC, LED), cukup
menggunakan solder dengan daya 30-40 watt.
Gambar 1. Solder
2. Pilih mata solder yang sesuai –> ada banyak sekali jenis mata solder, mulai dari yang kecil
dan runcing sampai yang besar dan tumpul. Menurut pengalaman, solder yang digunkan
tidak perlu bagus-bagus, yang penting adalah mata soldernya yang bagus, yang mampu
menghantarkan panas dengan baik. Beberapa merk mata solder yang terkenal dan bagus
adalah goot dan dekko
3. Gunakan kualitas timah solder yang bagus dan diameter timah yang sesuai dengan
kebutuhan. Beberapa merk timah solder yang memliliki kualitas yang bagus adalah goot
dan dekko. Hasil soldering timah dengan kualitas bagus akan terlihat mengkilap. Selain
kualitas timah solder, yang perlu diperhatikan adalah diameter timah yang digunakan.
Diameter timah yang dijual dipasaran (yang sering digunakan) bervariasi dari 0,3 mm
sampai 0,6 mm. Untuk timah dengan diameter kecil (0,3 mm) biasanya digunakan untuk
menyolder komponen – komponen kecil, seperti komponen smd. Sedangkan untuk
komponen axial footprint, biasanya digunakan timah solder dengan diameter yang lebih
besar (0,6 mm).
4. Gunakan Spons yang telah dibasahi dengan air untuk membersihkan mata solder dari sisa-
sisa timah yang menempel. Untuk memperoleh hasil soldering yang bagus, maka jagalah
mata solder tetap bersih dengan membersihkannya dengan menggunakan spons basah
(cukup digesek-gesekkan saja).
Gambar 4. Spoon
5. Bersihkan circuit (PCB) dari debu-debu / kotoran dengan menggunakan alkohol serta olesi
pad kaki komponen dengan menggunakan lotfet dengan tujuannya agar timah dapat
dengan mudah menempel pada circuit PCB dan kaki komponen.
6. Untuk komponen jenis IC, disarankan utuk menggunakan socket IC –> IC tidak disolder
secara langsung pada circuit PCB (yang disolder pada circuit adalah socket IC-nya).
Tujuan dari penggunaan soket IC ini dikarenakan komponen IC merupakan jenis
komponen elektronika yang tidak tahan panas, jadi dikhawatirkan apabila disolder
langsung pada circuit dan waktu solderingnya terlalu lama, atau panasnya terlalu tinggi,
maka dapat merusak IC tersebut. Tujuan yang ke dua adalah agar apabila kelak IC yang
bersangkutan mengalami kerusakan, maka dapat dengan mudah diganti tanpa harus
melakukan desoldering.
7. Gunakan solder stand untuk keselamatan dan kemudahan kerja
Sebelum kita memulai menyolder, ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan.
Berikut adalah beberapa alat yang dibutuhkan untuk menyolder komponen elektronika ke
board PCB agar menghasilkan hasil penyolderan yang sempurna dan memuaskan.
Setelah semua bahannya siap, kita bisa melakukan proses penyolderan. Sekedar mengingatkan
bahwa pemilihan solder yang baik adalah yang panas, namun tidak terlalu panas. Maksudnya
adalah, solder dapat melelehkan timah dengan sempurna, namun tidak merusak komponen
karena panasnya yang berlebihan.
Karena ada beberapa komponen elektronika yang rawan rusak apabila terkena panas yang
berlebih seperti IC dan transistor. Oleh karena ini solder yang bagus adalah yang memiliki daya
kira-kira 30 hingga 40 watt. Berikut adalah proses cara menyolder komponen ke PCB yang
baik dan benar.
Gambar 6. Cara menyolder
1. Pertama-tama bersihkan ujung solder dari kotoran atau sisa timah yang menempel
2. Setelah itu colokkan solder ke sumber tegangan
3. Tunggu selama kurang lebih 5 sampai 10 menit sampai solder panas
4. Sembari menunggu solder memanas, kita bisa mengamplas permukaan PCB yang
hendak disolder. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan yang membuat timah
tidak bisa menempel dengan sempurna
5. Setelah solder panas, ambil timah dan komponen yang ingin disolder ke PCB
6. Masukkan kaki komponen ke dalam lubang PCB
7. Arahkan ujung solder ke ujung kawat timah, dan dekatkan ke pangkal kaki komponen
yang menempel ke PCB
8. Solder sampai seluruh pangkal kaki komponen tertutup timah dengan sempurna
Perlu diperhatikan bahwa jangan sampai menempelkan ujung solder ke kaki komponen terlalu
lama karena panas akan mengalir ke komponen dan merusaknya. Pastikan timah sudah mencair
dengan sempurna saat proses penyolderan dilakukan untuk menghindari solderan yang kurang
matang.
Hasil penyolderan yang baik memiliki bentuk yang lancip, bukan cembung ataupun cekung.
Karena hasil solder yang lancip selain kuat, juga akan membuat tampilan board menjadi rapih.
Berikut adalah gambar hasil penyolderan yang baik dan berkualitas yang bisa kita tiru dan
praktekkan.
Sebelum memulai melakukan penyolderan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menyolder :
· Jangan pernah menyentuh ujung solder karena panasnya bisa mencapai 400
ºC
· Bekerja pada ruang yang berventelasi cukup baik
· Hindari menghirup asap hasil solderan
· Cuci tangan setelah memakai solder karena timah mengandung zat yang
berbahaya.
D. URUTAN PENYOLEDERAN KOMPONEN PADA PCB
E. DESOLDERING
Suatu saat Kita mungkin ingin agar hasil sambungan solder bisa dilepas/dipisahkan atau
kita ingin mengatur posisi kabel maupun komponen, untuk itulah kita perlu melakukan
kegiatan yang disebut Desoldering.
Gambar 8. Penyedot timah/atractor
· Arahkan pita tembaga ke arah sambungan beserta ujung solder yang sudah
panas
· Seketika timah meleleh, dan timah tersebut akan langsung tertarik ke pita
tembaga
· Angkat pita tembaga terlebih dahulu baru kemudian solder juga diangkat.
· Potong dan buang ujung pita tembaga yang terkena timah .
· Ulangi cara di atas untuk menghilangkan atau membersihkan sisa timah yang
masih menempel pada sambungan
Setelah menghilangkan hampir seluruh timah dari sambungan, Kita bisa melepas atau
membetulkan kabel atau komponen dari papan PCB . Jika sambungan tidak mudah
terpisah, coba untuk memanaskan sambungan lagi dengan solder, lalu tarik kabel atau
komponen tersebut begitu timah meleleh.
Hati-hati karena panas dapat merambat melalui komponen sehingga dapat membakar
tangan Kita sendiri.
Daftar Pustaka
1. Ahmad Kusnkitar, S.Pd, 2001. Pekerjaan Mekanik Elektro,Bandung: Armico
2. Ratih Listiyarini, S.T; Dasar Listrik dan Elektronika, DeePublish, 2017
3. http://dehagoblog.blogspot.com/2011/03/cara-menyolder-yang-baik-soldering.html.
4. http://www.eyuana.com/2012/01/teknik-menyolder-yang-benar.html
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Soldering_iron
6. https://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-
electro/1121-soldering-dan-desoldering-pcb
LAMPIRAN: INSTRUMEN PENILAIAN
Berikan skor 1-4 pada setiap kolom sikap yang dinilai sesuai sikap peserta didik selama
diskusi
4
b. Lembar penilaian diri
PENILAIAN DIRI
Nama :
Kelas :
Semester :
Penilaian antar teman dilakukan dengan mengisi form penilaian antar teman. Pernyataan-
pernyataan yang ada untuk menilai peserta didik dengan penilai teman sekelompok selama
proses pembelajaran berlangsung..Penilaian harus obyektif dan jujur.
Berilah tkita checklist (V) jika peserta didik yang dinilai melakukan dan setrip (-) jika
peserta didik yang dinilai tidak melakukan/
Penilaian pengetahuan di dapatkan dari hasil tes tertulis soal-soal baik pilihan
ganda, uraian maupun tes lesan (wawancara)
7. Penilaian Keterampilan
Nama Peserta :
Ketuntasan
No Komponen / sub komponen penilaian Ya
Tidak CK K SK
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 4 5 6 7
Persiapan Kerja (skor maksimal 30)
1.1 Menggunakan pakaian kerja
I
1.2 Mempersiapkan alat
1.3 Mempersiapkan komponen/bahan
Proses (Sistematika dan Cara Kerja ) (skor maks 50)
2.1 Menggunakan peralatan kerja
2.2 Melakukan penyolderan komponen
II
2.3 Melakukan desoldering pada komponen
2.4 Melakukan penyolderan penyambungan kabel
2.5 Memperbaiki hasil solderan
Hasil Kerja (skor maks 20)
III 3.1 Hasil solderan baik, rapi dan bersih
3.2 Mempresentasikan hasil solderan (laporan)
Sikap Kerja (skor maksimal 20)
IV 4.1 Membuat rangkaian penguat audio
4.2 Menggunakan peralatan
Waktu (skor maksimal 10)
V
5.1 Waktu penyelesaian praktik
Bogor,.................2018
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 Penilai
𝑵𝑲 = × 𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Rubrik Penilaian Praktik
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
I. Persiapan Kerja
1.1. Memakai pakaian, sepatu,Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan 4
dan alat keselamatan kerja sesuai ketentuan, lengkap, dan rapi.
kerja Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan 3
kerja sesuai ketentuan, lengkap tetapi kurang
rapi
Memakai pakaian, sepatu dan alat keselamatan 2
kerja sesuai ketentuan, kurang lengkap dan
kurang rapi
Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan 1
kerja tidak sesuai ketentuan
1.2. Mempersiapkan peralatan Menyiapkan peralatan dan bahan serta sesuai 4
dan pelaksanaan kebutuhan ujian praktik
soldering desoldering Menyiapkan komponen 4
Kerapian ruang kerja 2
II. Proses (Sistematika dan CaraKerja)
Proses menggunakan alat-alat kerja sesuai SOP 4
dan memenuhi ketentuan
Proses menggunakan alat-alat kerja sesuai SOP 3
2.1 Menggunakan peralatan tetapi tidak memenuhi ketentuan
kerja
Proses menggunakan alat-alat kerja kurang 2
sesuai SOP P serta tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
Proses penyolderan sesuai SOP dan memenuhi 4
ketentuan
Proses penyolderan sesuai SOP, tetapi tidak 3
2.2 Melakukan penyolderan
memenuhi ketentuan
komponen
Proses penyolderan kurang sesuai SOP serta 2
tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
Proses desoldering seusi SOP dan memenuhi 4
ketentuan
Proses desoldering sesuai SOP, tetapi tidak 3
2.3 Melakukan desoldering
memenuhi ketentuan
pada komponen
Proses desoldering kurang sesuai SOP serta 2
tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
Proses penyambungan kabel sesuai SOP dan 4
memenuhi ketentuan
Proses penyambungan kabel sesuai SOP, tetapi 3
2.4 Melakukan penyolderan tidak memenuhi ketentuan
penyambungan kabel
Proses penyambungan kabel kurang sesuai SOP 2
serta tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
2.5 Memperbaiki hasil Proses memperbaiki hasil soldean sesuai SOP 4
solderan dan memenuhi ketentuan
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Proses memperbaiki hasil soldean sesuai SOP, 3
tetapi tidak memenuhi ketentuan
Proses memperbaiki hasil soldean kurang sesuai 2
SOP serta tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
III. Hasil Kerja
3.1. Hasil Solderan Hasil solderan bekerja baik dan benar 4
Hasil solderan benar tetapi kurang baik 3
Hasil solderan kurang baik dan kurang benar 2
Hasil solderan salah 1
3.2. Mempresentasikan hasil Presentasi hasil dilakukan dengan baik dan 4
Solderan benar
Presentasi hasil dilakukan kurang rapi tapi 3
dilaksanakan dengan baik
Presentasi hasil dilakukan kurang baik dan tidak 2
tepat
Tidak melakukan presentasi 1
IV. I Sikap Kerja
4.1. Penggunaan peralatan Penggunaan peralatan soldir sesuai SOP dan 4
soldir hasilnya sesuai stkitart.
Penggunaan peralatan soldir sesuai SOP, tetapi 3
hasilnya kurang sesuai stkitart.
Penggunaan peralatan soldir sesuai SOP, tetapi 2
hasilnya tidak sesuai stkitart.
Tidak bias melakukan soldering 1
4.2. Keselamatan kerja aman Mengenakan pakaian dan sepatu kerja, memakai 4
alat keselamatan kerja, serta bekerja secara aman
sesuai SOP
Mengenakan pakaian dan sepatu kerja, memakai 3
alat keselamatan kerja, tetapi tidak bekerja
secara aman sesuai SOP
Mengenakan pakaian dan sepatu kerja, tetapi 2
tidak memakai alat keselamatan kerja, serta
tidak bekerja secara aman sesuai SOP
Pakaian kerja, sepatu kerja, alat keselamatan 1
kerja, dan prosedur kerja aman diabaikan
V. Waktu
5.1. Waktu penyelesaian Selesai lebih cepat dari waktu yang disesiakan 4
praktik Selesai tepat waktu yang disesiakan 3
Selesai lebih lambat dari waktu yang disesiakan 2
Tidak selesai 1