Anda di halaman 1dari 23

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK BUDINIAH CITEUREUP


TEKNIK AUDIO VIDEO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas Sekolah : SMK BUDINIAH


Mata Pelajaran) : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik
Kelas/Semester : X/satu
Materi Pokok : Soldering dan Desoldering
Alokasi Waktu : 2 pertemuan x 3JP x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,


konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Audio Video pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.

Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Audio Video.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan stkitar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7 Menerapkan teknik soldering 3.7.1 Memahami prinsip dan tujuan soldering dan
dan desoldering desoldering

1
Menjelaskan jenis-jenis peralatan elektronika yang
dibutuhkan dalam Teknik soldering dan desoldering
Menjelaskan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan
soldering/desoldering
Memilih jenis peralatan yang tepat untuk pekerjaan
soldering dan desoldering
Menentukan hasil solderan baik atau tidak
Merencanakan soldering dan soldering untuk
mendapatkan hasil solderan yang baik

4.7 Melakukan soldering Menggunakan peralatan-peralatan untuk


komponen pada PCB dan keperluan soldering dengan baaik dan benar
desoldering Melakukan soldering dan desoldering pada
penyambungan kabel
Melakukan soldering/desoldering pada PCB
Melakukan proses etching PCB (pelarutan lapisan
tembaga PCB)
Merangkai rangkaian elektronika sederhana dengan
menerapkan teknik soldering dan desoldering pada
PCB

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik, peserta didik dapat:

Memahami prinsip dan tujuan soldering dan desoldering


Menjelaskan jenis-jenis peralatan elektronika yang dibutuhkan dalam Teknik soldering
dan desoldering
Menjelaskan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan soldering/desoldering
Memilih jenis peralatan yang tepat untuk pekerjaan soldering dan desoldering
Menentukan hasil solderan baik atau tidak
Merencanakan soldering dan soldering untuk mendapatkan hasil solderan yang baik

Menggunakan peralatan-peralatan untuk keperluan soldering dengan baaik dan benar


Melakukan soldering dan desoldering pada penyambungan kabel
Melakukan soldering/desoldering pada PCB
Melakukan proses etching PCB (pelarutan lapisan tembaga PCB)
Merangkai rangkaian elektronika sederhana dengan menerapkan teknik soldering dan
desoldering pada PCB

2
D. Materi Pmbelajaran (terlampir)

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : STEM Education


2. Model : Project Base Learning
3. Metode : diskusi, pemebrian tugas, praktik

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran

Media dan Alat :


1. LCD Proyektor
2. Komputer multimedia
3. Tool set elektronika
4. APD

Bahan :
1. PCB
2. Komponen elektronika
3. Kabel
4. Timah (tenol)

G. Sumber Belajar

1. Buku Dasar Listrik dan Elektronika


2. Internet
3. Job sheet

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan pertama

Langkah Rincian Kegiatan Estimasi Waktu


Pembelajaran (menit)
Pendahuluan 1. Pendidik memberi salam dilanjutkan dengan 20
menanyakan kabar siswa dan kesiapan
belajar

3
2. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik
3. Apersepsi materi jenis-jenis peralatan
bengkel
4. Pendidik menanyakan tugas yang diberikan
sebelumnya (melihat video tutorial soldering
desoldering dan membaca materi yang telah
di share sebelumnya)
5. Pendidik membagi siswa menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang
anggota per kelompok

Kegiatan inti 1. Peserta didik diminta untuk mengamati 30


produk soldering dan desoldering yang ada
hasil kerja kakak kelas
2. Peserta didik memperhatikan presentasi video
Teknik soldering dan desoldering
3. Pendidik mengajukan pertanyaan :
- Peralatan apa saja yang dibutuhkan
dalam soldering dan desoldering
- Penerapan K3 dalam soldering dan
desoldering

4. Peserta didik mendiskusikan Teknik 45


soldering dan desoldering
5. Peserta didik mencari informasi mengenai
Teknik soldering desoldering yang baik dan
benar
6. Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diajukan pendidik

7. Peserta didik mempresentasikan pemahaman 20


soldering dan deosoldering
8. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan
9. Peserta didik mendemonstrasikan soldering
dan desoldering

Penutup 1. Peserta didik mengembalikan alat dan 20


merapikan bengkel
2. Peserta didik menyimpulkan teknik soldering
desoldering yang baik dan benar
3. Eavaluasi dan umpan balik dari pendidik
4. Doa dan salam penutup

4
2. Pertemuan kedua

Langkah Rincian Kegiatan Estimasi Waktu


Pembelajaran (menit)
Pendahuluan 1. Pendidik memberi salam dilanjutkan dengan 20
menanyakan kabar siswa dan kesiapan belajar
2. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik
3. Apersepsi materi soldering dan desoldering
4. Pendidik menanyakan kesiapan peserta didik
untuk mencoba berbagai teknik soldering
dan desoldering dalam sebuah tugas praktik
5. Pendidik membentuk kelompok kecil dimana
tiap-tiap kelompok bisa berlatih melakukan
soldering desoldering dengan beberapa
media.

Kegiatan inti 1. Peserta didik menyiapkan peralatan dan 45


bahan yang diperlukan
2. Peserta didik menerapkan teknik soldering
dan desoldering untuk :
- menyambung kabel
- melepas komponen elektronika yang
sudah terpasang pada PRT (papan
rangkaian tercetak)
- memasang komponen elektronika pada
PCB
3. Pendidik mengajukan pertanyaan :
- Bagaimana hasil soderaan yang baik?
- Tips menyolder agar menghasilkan hasil
solderan yang baik

4. Peserta didik menuliskan pengalamannya 45


melakukan soldering dan desoldering
5. Peserta didik mempresentasikan hasil
soldering desoldering yang dibuat kelompok
masing-masing dan menjawab pertanyaan
yang diajukan pendidik atau peserta didik
lain.

Penutup 1. Peserta didik mengembalikan alat dan 25


merapikan bengkel
2. Peserta didik menyimpulkan teknik soldering
desoldering yang baik dan benar
3. Eavaluasi dan umpan balik dari pendidik
4. Doa dan salam penutup

5
3. Pertemuan Ketiga

Langkah Rincian Kegiatan Estimasi Waktu


Pembelajaran (menit)
Pendahuluan 1. Pendidik memberi salam dilanjutkan dengan 20
menanyakan kabar siswa dan kesiapan belajar
2. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik
3. Apersepsi mengenai pengamalan melakukan
soldering desoldering yang telah dilakukan
pada pertemuan sebelumnya
4. Pendidik menanyakan kesiapan peserta didik
untuk praktik mandiri soldering dan
desoldering
5. Pendidik menjelaskan ketentuan praktik
soldering pada PCB

Kegiatan inti 1. Peserta didik membaca dan memahami tugas 60


dalam jobsheet
2. Peserta didik menyiapkan peralatan dan
bahan yang diperlukan
3. Peserta didik melakukan soldering dan
desoldering dengan memasang komponen
elektronika pada PCB
4. Pendidik mengajukan pertanyaan :
- Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
pemasangan komponen pada PCB
- Urutan pemasangan komponen pada
Teknik soldering desoldering
5. Peserta didik memasang semua komponen
dengan Teknik soldering sesuai dengan
instruksi (job sheet)

6. Peserta didik mempresentasikan hasil 30


soldering desoldering yang dibuat dan
menjawab pertanyaan yang diajukan pendidik
atau peserta didik lain.

Penutup 1. Peserta didik mengembalikan alat dan 25


merapikan bengkel
2. Peserta didik menyimpulkan urutan
pemasangan komponen yang baik dan benar
3. Eavaluasi dan umpan balik dari pendidik
4. Doa dan salam penutup

6
I. Penilaian

1. Teknik dan Bentuk Penilaian


Penilaian pada pembelajaran dengan pendekatan STEM meliputi penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan.

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen

Sikap - observasi kegiatan diskusi - lembar observasi


1. - penilaian diri - lembar penilaian diri
- penilaian antar peserta didik - lembar penilaian teman
- jurnal
Pengetahuan - tes tertulis - wawancara
2 - penugasan - tugas
Keterampilan - penilian Praktik - lembar penilaian praktik
3 - penilaian Project - rubrik penilaian praktik
- penilaian Portofolio - tugas project

2. Instrumen Penilaian (terlampir)

1. Penilaian sikap
2. Penilaian pengetahuan
3. Penilaian keterampilan

7
LAMPIRAN :
MATERI PEMBELAJARAN:

LINK VIDEO :

TUTORIAL DASAR SOLDERING DAN DESOLEDRING by elektronikadasar

https://www.youtube.com/watch?v=xkkvMHNHKn4

TIPS MENYOLDER YANG BAIK DAN BENAR by OCHID 85

https://www.youtube.com/watch?v=EQLS-4bQE1U

BELAJAR MENYOLDER KOMPONEN SMD by Dwiarsana.com

https://www.youtube.com/watch?v=K5qNkzHSEoI
TEKNIK SOLDERING DAN DESOLDERING

Hasil soldering yang baik merupakan salah satu aspek terpenting dalam realisasi suatu
rangkaian elektronika.

Soldering digunakan untuk menghubungkan antara kaki-kaki komponen – komponen


elektronika dengan suatu sirkuit pada PCB (Printed Circuit Board). Sehingga dapat dikatakan
bahwa soldering adalah proses penyambungan antara komponen elektronika dengan cirkuit.
Baik – buruknya koneksi antar komponen dalam cirkuit (sistem) sangat dipengaruhi dari baik-
buruknya soldering yang dilakukan.

Untuk dapat memperoleh hasil soldering yang bagus, diperlukan teknik soldering yang baik
dan benar, serta dibutuhkan jam terbang yang cukup banyak dalam soldering.

A. TIPS MENYOLDER

Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam teknik soldering untuk
mendapatkan hasil soldering yang bagus:
1. Gunakan solder sesuai dengan kebutuhan –> disarankan untuk memilih solder yang
memiliki pengaturan suhu, sehingga dapat diatur suhu soldering sesuai dengan kebutuhan.
Solusi lain adalah memilih solder dengan daya sesuai kebutuhan. Misalkan untuk
menyolder komponen – komponen elektronika yang tidak tahan panas (IC, LED), cukup
menggunakan solder dengan daya 30-40 watt.

Gambar 1. Solder

2. Pilih mata solder yang sesuai –> ada banyak sekali jenis mata solder, mulai dari yang kecil
dan runcing sampai yang besar dan tumpul. Menurut pengalaman, solder yang digunkan
tidak perlu bagus-bagus, yang penting adalah mata soldernya yang bagus, yang mampu
menghantarkan panas dengan baik. Beberapa merk mata solder yang terkenal dan bagus
adalah goot dan dekko

Gambar 2. Variasi mata solder

3. Gunakan kualitas timah solder yang bagus dan diameter timah yang sesuai dengan
kebutuhan. Beberapa merk timah solder yang memliliki kualitas yang bagus adalah goot
dan dekko. Hasil soldering timah dengan kualitas bagus akan terlihat mengkilap. Selain
kualitas timah solder, yang perlu diperhatikan adalah diameter timah yang digunakan.
Diameter timah yang dijual dipasaran (yang sering digunakan) bervariasi dari 0,3 mm
sampai 0,6 mm. Untuk timah dengan diameter kecil (0,3 mm) biasanya digunakan untuk
menyolder komponen – komponen kecil, seperti komponen smd. Sedangkan untuk
komponen axial footprint, biasanya digunakan timah solder dengan diameter yang lebih
besar (0,6 mm).

Gambar 3. Variasi timah

4. Gunakan Spons yang telah dibasahi dengan air untuk membersihkan mata solder dari sisa-
sisa timah yang menempel. Untuk memperoleh hasil soldering yang bagus, maka jagalah
mata solder tetap bersih dengan membersihkannya dengan menggunakan spons basah
(cukup digesek-gesekkan saja).

Gambar 4. Spoon

5. Bersihkan circuit (PCB) dari debu-debu / kotoran dengan menggunakan alkohol serta olesi
pad kaki komponen dengan menggunakan lotfet dengan tujuannya agar timah dapat
dengan mudah menempel pada circuit PCB dan kaki komponen.
6. Untuk komponen jenis IC, disarankan utuk menggunakan socket IC –> IC tidak disolder
secara langsung pada circuit PCB (yang disolder pada circuit adalah socket IC-nya).
Tujuan dari penggunaan soket IC ini dikarenakan komponen IC merupakan jenis
komponen elektronika yang tidak tahan panas, jadi dikhawatirkan apabila disolder
langsung pada circuit dan waktu solderingnya terlalu lama, atau panasnya terlalu tinggi,
maka dapat merusak IC tersebut. Tujuan yang ke dua adalah agar apabila kelak IC yang
bersangkutan mengalami kerusakan, maka dapat dengan mudah diganti tanpa harus
melakukan desoldering.
7. Gunakan solder stand untuk keselamatan dan kemudahan kerja

Gambar 5. Solder Stand (tatakan solder)

B. TEKNIK SOLDERING DAN DESOLDERING

Sebelum kita memulai menyolder, ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan.
Berikut adalah beberapa alat yang dibutuhkan untuk menyolder komponen elektronika ke
board PCB agar menghasilkan hasil penyolderan yang sempurna dan memuaskan.

 Solder (30-40 watt)


 Kawat timah
 Amplas halus
 Board PCB
 Komponen elektronika

Setelah semua bahannya siap, kita bisa melakukan proses penyolderan. Sekedar mengingatkan
bahwa pemilihan solder yang baik adalah yang panas, namun tidak terlalu panas. Maksudnya
adalah, solder dapat melelehkan timah dengan sempurna, namun tidak merusak komponen
karena panasnya yang berlebihan.
Karena ada beberapa komponen elektronika yang rawan rusak apabila terkena panas yang
berlebih seperti IC dan transistor. Oleh karena ini solder yang bagus adalah yang memiliki daya
kira-kira 30 hingga 40 watt. Berikut adalah proses cara menyolder komponen ke PCB yang
baik dan benar.
Gambar 6. Cara menyolder

1. Pertama-tama bersihkan ujung solder dari kotoran atau sisa timah yang menempel
2. Setelah itu colokkan solder ke sumber tegangan
3. Tunggu selama kurang lebih 5 sampai 10 menit sampai solder panas
4. Sembari menunggu solder memanas, kita bisa mengamplas permukaan PCB yang
hendak disolder. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan yang membuat timah
tidak bisa menempel dengan sempurna
5. Setelah solder panas, ambil timah dan komponen yang ingin disolder ke PCB
6. Masukkan kaki komponen ke dalam lubang PCB
7. Arahkan ujung solder ke ujung kawat timah, dan dekatkan ke pangkal kaki komponen
yang menempel ke PCB
8. Solder sampai seluruh pangkal kaki komponen tertutup timah dengan sempurna

Perlu diperhatikan bahwa jangan sampai menempelkan ujung solder ke kaki komponen terlalu
lama karena panas akan mengalir ke komponen dan merusaknya. Pastikan timah sudah mencair
dengan sempurna saat proses penyolderan dilakukan untuk menghindari solderan yang kurang
matang.
Hasil penyolderan yang baik memiliki bentuk yang lancip, bukan cembung ataupun cekung.
Karena hasil solder yang lancip selain kuat, juga akan membuat tampilan board menjadi rapih.
Berikut adalah gambar hasil penyolderan yang baik dan berkualitas yang bisa kita tiru dan
praktekkan.

Gambar 7. Hasil Solderan


C. PENERAPAN K3 DALAM SOLDERING DAN DESOLDERING

Ada tiga jenis kecelakaan dalam melakukan penyolderan, yaitu :


- kecelakaan karena panas,
- karena sengatan listrik (electric schoc), dan
- keracunan bahan kimia.
-
Kecelakaan karena panas: Yaitu kecelakaan yang ditimbulkan dari pemanasan baut
solder dan timah solder, Untuk tindakan pencegahannya yaitu, memakai pakaian kerja
yang benar( memakai apron, sarung tangan-kulit dan sepatu kerja(booth).
Sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya bahaya api/panas, jauhkan benda-benda yang
mudah terbakar/menyala (seperti : kertas, kain, oli, minyak, gas dan bahan-bahan ekplosip
lainnya) dari dekat lingkungan kerja. Selalu tersedia tabung pemadam kebakaran (fire
extinguiser) yang berisi penuh dan siap pakai, mudah terlihat dan mudah diraih.
Kecelakaan karena sengatan listrik: yaitu kecelakaan akibat hubungan pendek(elektric
short), akibatnya akan menimbulkan kerusakan pisik maupun psikis bagi seseorang,
kerusakan alat dan kerusakan pekerjaan. Pencegahan kecelakaan akibat listrik, yaitu kita
harus berhati-hati memeriksa keadaan instalasi maaupun paralatan listrik jangan sampai
terjadi kebocoran (uninsulation) pada jaringan listrik, selalu mengikuti aturan/prosedur
pemasangan listrik yang benar. Apabila dijumpai kebocoran pada sambungan kabel segera
diisolasi dengan bahan dan cara yang benar. Bila ada sambungan (conecting-screw) yang
longgar atau lepas, segera kencangkan dengan alat yang benar dan aman.
Kecelakaan karena keracunan: Kecelakaan ini diakibatkan karena kontaminasi bahan-
bahan kimia beracun (poison mater) yang berasal dari logam dasar (base metal) dari bahan
solder terlebih lagi dari bahan tambah (fluxes). Bahan-bahan berbahaya ini berupa uap
solder, cairan, serbuk atau pasta, apabila terhirup, terkena anggota badan secara langsung
maka akan menimbulkan akibat yang patal.
Sebagai upaya pencegahan kecelakaan terhadap keracunan, yaitu kita selalu berupaya
melindungi anggota badan dengan peralatan yang sesuai dan stkitar dan bertindak hati-hati
dan waspada. Perlu diperhatikan pula tidak hanya kita yang bekerja langsung tetapi orang
lain yang tidak terlibat langsung harus terlindungi, yaitu dengan memasang perhatian atau
tkita-tkita daerah berbahaya.

Sebelum memulai melakukan penyolderan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menyolder :
· Jangan pernah menyentuh ujung solder karena panasnya bisa mencapai 400
ºC
· Bekerja pada ruang yang berventelasi cukup baik
· Hindari menghirup asap hasil solderan
· Cuci tangan setelah memakai solder karena timah mengandung zat yang
berbahaya.
D. URUTAN PENYOLEDERAN KOMPONEN PADA PCB

Tabel 1. Urutan penyolderan beberapa jenis komponen yang baik adalah :

E. DESOLDERING

Suatu saat Kita mungkin ingin agar hasil sambungan solder bisa dilepas/dipisahkan atau
kita ingin mengatur posisi kabel maupun komponen, untuk itulah kita perlu melakukan
kegiatan yang disebut Desoldering.
Gambar 8. Penyedot timah/atractor

Ada dua cara untuk melakukannya yaitu :


a. Memakai Attracktor (Penyedot Timah)
· Tekan pompa/pegas sampai terkunci
· Setelah sambaungan dipa-naskan dengan solder dan timahnya mencair,
Arahkan ujung Atraktor ke titik sambungan .
· Tekan tombol untuk melepaskan pegas sehingga menyedot timah yang telah
cair tadi ke dalam Atraktor
· Ulangi cara di atas untuk menghilangkan atau membersihkan sisa timah yang
masih menempel pada sambungan
· Atraktor mungkin perlu dikosongkan isinya dengan membuka sekrup jika
sudah penuh
b. Memakai Solder Remover Wick ( Pita Tembaga )

Gambar 9. pita tembaga

· Arahkan pita tembaga ke arah sambungan beserta ujung solder yang sudah
panas
· Seketika timah meleleh, dan timah tersebut akan langsung tertarik ke pita
tembaga
· Angkat pita tembaga terlebih dahulu baru kemudian solder juga diangkat.
· Potong dan buang ujung pita tembaga yang terkena timah .
· Ulangi cara di atas untuk menghilangkan atau membersihkan sisa timah yang
masih menempel pada sambungan

Setelah menghilangkan hampir seluruh timah dari sambungan, Kita bisa melepas atau
membetulkan kabel atau komponen dari papan PCB . Jika sambungan tidak mudah
terpisah, coba untuk memanaskan sambungan lagi dengan solder, lalu tarik kabel atau
komponen tersebut begitu timah meleleh.
Hati-hati karena panas dapat merambat melalui komponen sehingga dapat membakar
tangan Kita sendiri.

Daftar Pustaka
1. Ahmad Kusnkitar, S.Pd, 2001. Pekerjaan Mekanik Elektro,Bandung: Armico
2. Ratih Listiyarini, S.T; Dasar Listrik dan Elektronika, DeePublish, 2017
3. http://dehagoblog.blogspot.com/2011/03/cara-menyolder-yang-baik-soldering.html.
4. http://www.eyuana.com/2012/01/teknik-menyolder-yang-benar.html
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Soldering_iron
6. https://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-
electro/1121-soldering-dan-desoldering-pcb
LAMPIRAN: INSTRUMEN PENILAIAN

a. Penilaian sikap pada saat diskusi dan presentasi

LEMBAR PENILAIAN PADA KEGIATAN DISKUSI

Mata Pelajaran : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik


Kelas/Semester : X/ I
Topik : Soldering dan Desoldering
Kegiatan diskusi : Teknik Soldering dan Desoldering
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerjasama, rasa ingin
tahu, santun, dan komunikatif sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan
pengambilan keputusan.

Berikan skor 1-4 pada setiap kolom sikap yang dinilai sesuai sikap peserta didik selama
diskusi

Nama Rasa Ingin Skor


No Kerjasama Santun Komunikatif
Peserta didik tahu
1

4
b. Lembar penilaian diri

PENILAIAN DIRI

Nama :
Kelas :
Semester :

Setelah menyelesaikan project Penguat Daya Audio (Amplifier), masing-masing peserta


didik dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberi tkita centang (√) pada kolom
sesuai dengan keadaan sebenarnya

No. Pernyataan Sudah Belum


mampu mampu
1. Memahami konsep soldering dan desoldering

2 Memilih jenis-jenis peralatan bengkel untuk


soldering dan desoldering

3. Menggunakan peralatan soldering dan desoldering dengan


baik
4. Memahami penggunaan Teknik soldering
desoldering
5. Melakukan soldering dan desoldering

6. Menentukan jenis amplifier sesuai kebutuhan


7. Menentukan urutan pemasangan komponen pada PCB
c. Penilaian antar teman

Penilaian antar teman dilakukan dengan mengisi form penilaian antar teman. Pernyataan-
pernyataan yang ada untuk menilai peserta didik dengan penilai teman sekelompok selama
proses pembelajaran berlangsung..Penilaian harus obyektif dan jujur.

PENILAIAN ANTAR TEMAN

Nama Peserta didik :


Nama Teman : 1.
4.
5.
Kelas/Semester : /
Tanggal penilaian :

Berilah tkita checklist (V) jika peserta didik yang dinilai melakukan dan setrip (-) jika
peserta didik yang dinilai tidak melakukan/

No Pernyataan/Indikator Teman1 Teman2 Teman3


1 Teman saya mengajukan pertanyaan dengan
sopan
2 Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai
pembagian tugas dalam kelompok
3 Teman saya mengemukakan ide untuk
menyelesaikan

4 Teman saya memaksa kelompok untuk


menerima usulnya

5 Teman saya menyela pembicaraan teman


kelompok

6 Teman saya menjawab pertanyaan yang


diajukan teman lain

7 Teman saya menertawakan pendapat teman


yang aneh

8 Teman saya melaksanakan kesepakatan


kelompok meskipun
6. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan di dapatkan dari hasil tes tertulis soal-soal baik pilihan
ganda, uraian maupun tes lesan (wawancara)

7. Penilaian Keterampilan

o Lembar penilaian praktik/produk


o Rubrik penilaian praktik
Lembar penilaian project dan product

Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video


Mapel : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik

Nama Peserta :

Ketuntasan
No Komponen / sub komponen penilaian Ya
Tidak CK K SK
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 4 5 6 7
Persiapan Kerja (skor maksimal 30)
1.1 Menggunakan pakaian kerja
I
1.2 Mempersiapkan alat
1.3 Mempersiapkan komponen/bahan
Proses (Sistematika dan Cara Kerja ) (skor maks 50)
2.1 Menggunakan peralatan kerja
2.2 Melakukan penyolderan komponen
II
2.3 Melakukan desoldering pada komponen
2.4 Melakukan penyolderan penyambungan kabel
2.5 Memperbaiki hasil solderan
Hasil Kerja (skor maks 20)
III 3.1 Hasil solderan baik, rapi dan bersih
3.2 Mempresentasikan hasil solderan (laporan)
Sikap Kerja (skor maksimal 20)
IV 4.1 Membuat rangkaian penguat audio
4.2 Menggunakan peralatan
Waktu (skor maksimal 10)
V
5.1 Waktu penyelesaian praktik

Perhitungan nilai praktik (NP) :


Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik (NP)
Persiapan Proses Hasil Sikap Waktu ∑ NK
1 2 3 4 5 6
Skor
Bobot (%) 10 40 20 20 10
NK

Bogor,.................2018
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 Penilai
𝑵𝑲 = × 𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Rubrik Penilaian Praktik
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
I. Persiapan Kerja
1.1. Memakai pakaian, sepatu,Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan 4
dan alat keselamatan kerja sesuai ketentuan, lengkap, dan rapi.
kerja Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan 3
kerja sesuai ketentuan, lengkap tetapi kurang
rapi
Memakai pakaian, sepatu dan alat keselamatan 2
kerja sesuai ketentuan, kurang lengkap dan
kurang rapi
Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan 1
kerja tidak sesuai ketentuan
1.2. Mempersiapkan peralatan Menyiapkan peralatan dan bahan serta sesuai 4
dan pelaksanaan kebutuhan ujian praktik
soldering desoldering Menyiapkan komponen 4
Kerapian ruang kerja 2
II. Proses (Sistematika dan CaraKerja)
Proses menggunakan alat-alat kerja sesuai SOP 4
dan memenuhi ketentuan
Proses menggunakan alat-alat kerja sesuai SOP 3
2.1 Menggunakan peralatan tetapi tidak memenuhi ketentuan
kerja
Proses menggunakan alat-alat kerja kurang 2
sesuai SOP P serta tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
Proses penyolderan sesuai SOP dan memenuhi 4
ketentuan
Proses penyolderan sesuai SOP, tetapi tidak 3
2.2 Melakukan penyolderan
memenuhi ketentuan
komponen
Proses penyolderan kurang sesuai SOP serta 2
tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
Proses desoldering seusi SOP dan memenuhi 4
ketentuan
Proses desoldering sesuai SOP, tetapi tidak 3
2.3 Melakukan desoldering
memenuhi ketentuan
pada komponen
Proses desoldering kurang sesuai SOP serta 2
tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
Proses penyambungan kabel sesuai SOP dan 4
memenuhi ketentuan
Proses penyambungan kabel sesuai SOP, tetapi 3
2.4 Melakukan penyolderan tidak memenuhi ketentuan
penyambungan kabel
Proses penyambungan kabel kurang sesuai SOP 2
serta tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
2.5 Memperbaiki hasil Proses memperbaiki hasil soldean sesuai SOP 4
solderan dan memenuhi ketentuan
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Proses memperbaiki hasil soldean sesuai SOP, 3
tetapi tidak memenuhi ketentuan
Proses memperbaiki hasil soldean kurang sesuai 2
SOP serta tidak memenuhi ketentuan
Proses tidak dilaksanakan 1
III. Hasil Kerja
3.1. Hasil Solderan Hasil solderan bekerja baik dan benar 4
Hasil solderan benar tetapi kurang baik 3
Hasil solderan kurang baik dan kurang benar 2
Hasil solderan salah 1
3.2. Mempresentasikan hasil Presentasi hasil dilakukan dengan baik dan 4
Solderan benar
Presentasi hasil dilakukan kurang rapi tapi 3
dilaksanakan dengan baik
Presentasi hasil dilakukan kurang baik dan tidak 2
tepat
Tidak melakukan presentasi 1
IV. I Sikap Kerja
4.1. Penggunaan peralatan Penggunaan peralatan soldir sesuai SOP dan 4
soldir hasilnya sesuai stkitart.
Penggunaan peralatan soldir sesuai SOP, tetapi 3
hasilnya kurang sesuai stkitart.
Penggunaan peralatan soldir sesuai SOP, tetapi 2
hasilnya tidak sesuai stkitart.
Tidak bias melakukan soldering 1
4.2. Keselamatan kerja aman Mengenakan pakaian dan sepatu kerja, memakai 4
alat keselamatan kerja, serta bekerja secara aman
sesuai SOP
Mengenakan pakaian dan sepatu kerja, memakai 3
alat keselamatan kerja, tetapi tidak bekerja
secara aman sesuai SOP
Mengenakan pakaian dan sepatu kerja, tetapi 2
tidak memakai alat keselamatan kerja, serta
tidak bekerja secara aman sesuai SOP
Pakaian kerja, sepatu kerja, alat keselamatan 1
kerja, dan prosedur kerja aman diabaikan
V. Waktu
5.1. Waktu penyelesaian Selesai lebih cepat dari waktu yang disesiakan 4
praktik Selesai tepat waktu yang disesiakan 3
Selesai lebih lambat dari waktu yang disesiakan 2
Tidak selesai 1

Anda mungkin juga menyukai