Anda di halaman 1dari 58

MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


Nama Sekolah : SMKN 2 Tebing Tinggi
Program Keahlian : Teknik Ketenaga Kelistrikan
Mata Pelajaran : standar dan peraturan
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Alokasi waktu : 40 JP
Fase :E
Elemen : standar dan peraturan
Pertemuan ke :1–4
Profi lPelajar Pancasila : Bernalar kritis
Sarana dan prasarana : standar dan peraturan, in focus
Jumlah peserta didik : 36 orang
B. KOMPONEN INTI
CapaianPembelajaran :
Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menerapkan standar dan peraturan dalam pekerjaan
instalasi tenaga listrik yang meliputi teknis dan prosedur kerja dengan tetap patuh pada
peraturan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan)/K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja)
Tujuan Pembelajaran :
1.1 Memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam pekerjaan instalasi
penerangan.
1.2 Memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam pekerjaan instalasi
tenaga.
1.3 Memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam pekerjaan instalasi
motorlistrik.
1.4 Memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam pekerjaan
perbaikan peralatan.
1.5 Memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam pekerjaan
perawatan danperbaikan
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Dapat penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam pekerjaan instalasi
penerangan.
2. Dapat penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam pekerjaan instalasi
tenaga.
Pemahaman bermakna : mampu menerapkan standar dan peraturan dalam pekerjaan
instalasi tenaga listrik yang meliputi teknis dan prosedur kerja dengan tetap patuh pada
peraturan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan)/K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja).
PertanyaanPemantik : a. apa itu k3 dalam bidang ketenaga kelistrikan?
b. apa dasar hukum k3 kelistrikan ?
Profil pelajar pancasila : 1. Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, 2. dimensi
berkhebinekaan, 3. Dimensi bergotong royong, 4. Dimensi mandiri, 5. Dimensi bernalar kritis, 6.
Dimensi kritis
Model Pembelajaran : Kooperatif learning
KegiatanPembelajaran :

Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru danSiswa Durasi

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol 10


kebersihan lingkungan tempat belajar dan kesiapan siswa menit
untuk memulai pelajaran
2. Siswa memberikan respon salam pembuka
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru
5. Guru melakukan assessment awal dengan cara lisan
6. Siswa mempersiapkan diri untuk di asesment guru

Inti 1. Guru menyampaikan materi pelajaran melalui video 25


pembelajaran menit
2. Siswa menyimak pelajaran dari guru
3. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk melakukan
kegiatan diskusi kelompok
4. Siswa membentuk kelompok diskusi dan mengerjakan lembar
kerja kegiatan

Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan 10


melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan menit
2. Guru meminta siswa menjawab soal post tes tertulis
3. Siswa menyelesaikan soal post tes tertulis
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya
5. Siswa menyimak rencana kegiatan selanjutnya
6. Guru dan siswa bersama-sama mengakhiri pembelajaran
dengan menutup salam

C. Assesment Formatif

Kegiatan Metode Durasi

Mengenali dan membangun kesadaran peserta Lisan atau wawancara 10 menit


didik tentang standar dan peraturan

D. Pengayaan dan Remedial


Pengayaaan : peserta didik mampu menerapkan standar dan peraturan dalam pekerjaan instalasi
tenaga listrik yang meliputi teknis dan prosedur kerja dengan tetap patuh pada peraturan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan)/K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja)

Remedial :mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru dan melakukan
kegiatan tutor sebaya.

E. Glosarium
peraturan
standar
F. DaftarPustaka
Tri Murti Yogi Pangestu. (2022) Dasar dasar Teknik Ketenagalistrikan. Penerbit PT
Latif Kitto Mahesa, Jawa Timur

G. Lampiran
LKS
Bahan Ajar
Tebing Tinggi,….September2022
Mengetahui
KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran

JULIASRIN SARAGIH,SPd.I DEMUS NADEAK, S.Pd.


NIP 19800902 200701 1004 NIP196608151991031006
SMK
PROGRAM KEAHLIAN KETENAGA KELISTRIKAN

LKPD KOGNITIF
Topik : standar dan peraturan
Kls./Sem. : 10 / 1 Waktu : 2 x 40” No. 01 Page1

Capaian Pembelajaran : mampu menerapkan standar dan peraturan dalam pekerjaan instalasi
tenaga listrik yang meliputi teknis dan prosedur kerja dengan tetap patuh pada peraturan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan)/K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja).

Tujuan :
1.1 Peserta didik mampu memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam
pekerjaan instalasi penerangan.
1.2 Peserta didik mampu memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam
pekerjaan instalasi tenaga.
1.3 Peserta didik mampu memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam
pekerjaan instalasi motorlistrik.
1.4 Peserta didik mampu memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur
dalam pekerjaan perbaikan peralatan.
1.5 Peserta didik mampu memahami penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur
dalam pekerjaan perawatan danperbaikan

Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar


1. Apa yang dimaksut keselamatan kerja listrik
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
2. Apa dasar hukum k3 listrik

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------

3. apa yang dimaksut dengan alat pelindung diri


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------

4. jelaskan tentang upaya pencegahan terjadinya kecelakaan listrik

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
5.jelaskan penyebab kebakaran listrik
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------

Bahan Ajar
Pengertian K3 Menurut Filosofi Mangkunegara, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani
tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat
adil dan makmur. Pengertian K3 Menurut Keilmuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
(PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Pengertian K3 Menurut OHSAS
18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat
berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Ketiga versi pengertian K3 di atas adalah pengertian K3 yang umum/paling sering digunakan di
antara versi-versi pengertian/definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) lainnya. Sebagaimana
diketahui, tahun 2017 merupakan tahun ke-3 bagi bangsa Indonesia yang secara terus menerus
berusaha mewujudkan kemandirian masyarakat Indonesia berbudaya K3 tahun 2020. Menurut
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri, Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1970 Tentang Keselamatan Kerja mengatur dengan jelas pelaksanaan K3 di semua tempat kerja
dimana terdapat tenaga kerja, hubungan kerja atau kegiatan usaha dan sumber bahaya baik di darat,
didalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah
Indonesia.
Disamping itu, tujuan K3 tidak hanya untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja dan
orang lain yang berada di tempat kerja agar terjamin keselamatannya, tetapi juga untuk
mengendalikan resiko terhadap peralatan, aset, dan sumber produksi sehingga dapat digunakan secara
aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Perlindungan K3 yang
efektif dan efisien dapat mendorong produktivitas jika di laksanakan dan di terapkan melalui sistem
manajemen K3 sebagaimana amanat pasal 83 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan. Untuk itu, tema peringatan bulan K3 Nasional tahun ini dimaksudkan untuk
mendorong semua pihak berpartisipasi aktif membudayakan K3 yang diharapkan menjadi bagian
integral dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan
masyarakat.
Materi K3 apa saja?
Pengertian Dasar-Dasar K3
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
 Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
 Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
 Penerangan yang cukup dan sesuai.
 Mencegah tekanan aliran listrik barbahaya.
 Mengamankan dan melihat segala jenis bangunan
(tiga) tujuan utama penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tersebut antara lain
: Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja. Menjamin
setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas Nasional.
Manfaat K3 untuk masyarakat
Masyarakat dapat terlindungi dari kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang diakibatkan oleh
operasional perusahaan. Masyarakat dapat memperoleh ilmu untuk penerapan keselamatan di rumah.
Masyarakat dapat memastikan anggota keluarganya dapat pulang kerja dengan selamat.
Di antaranya ialah Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Permenaker No 5
Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Permenaker No 4
Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).

Alat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko
kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya

Bahaya Listrik | Pencegahan dan penanggulangannya :

1. Kebakaran :
 Yakinkan isolasi kabel tidak terkelupas / pecah atau sambungan terminal tidak kendor yang
bisa berakibat terjadinya percikan bunga api. Jika mendapati hal-hal yang demikian segera
laporkan dan dibuatkan MWO untuk perbaikan.
 Apabila menjalankan salah satu motor , kemudian motor tersebut trip kembali sebaiknya
hanya kita lakukan maximum 2 kali untuk meresetnya dan segera kita informasikan E/S Crew
untuk mengecek / memperbaikinya.
 Apabila terjadi kebakaran segera isolasi daerah yang terkena dan gunakan alat pemadam
kebakaran yang sesuai untuk memadamkannya.
2. Peledakan :

Yakinkan dulu jenis breaker / kontaktor yang akan kita switch off dan apabila dikehendaki harus
menyetop dulu motor nya dari breaker / kontaktornya.

3. Radiasi :

Menurut pakar kelistrikan yang setuju bahaya radiasi listrik , batas aman bagi kita pada jarak + 3
meter dan berada selama 4 jam terus menerus pada lingkungan yang terjangkau radiasi.

4. Kematian :

 Jangan mencoba memegang kabel listrik terbuka, jika kabel itu masih dialiri listrik.
 Harus mematikan sumber arus listriknya apabila ada Maintenance Crew akan bekerja pada
peralatan listrik. (Lo-To)

Tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi kecelakaan terkena sengatan listrik:

 Jika mungkin putuskan aliran listrik.


 Apabila aliran listrik tidak dapat diputuskan, gunakan potongan kayu atau tali untuk
memindahkan sikorban kecelakaan.
 Bila pernapasan korban terhenti berikanlah penapasan buatan dan bila jantungnya berhenti
lakukan pijatan kearah jantung dan lanjutkan tindakan ini sampai bantuan kesehatan datang.
 Minta bantuan seseorang untuk mendapatkan bantuan pertolongan pertama dokter /
ambulance.

Bahaya Listrik | Telah kita sadari bersama bahwa semua jenis pekerjaan mempunyai resiko terjadinya
kecelakaan yang dapat merusakkan peralatan dan bahkan melayangnya jiwa seseorang, oleh sebab itu
mengetahui sebab dan akibat serta bahaya yang ditimbulkan dari suatu system atau peralatan
sangatlah diperlukan.

Sebelum bekerja persiapkan hal-hal sebagai berikut:

 Siapkan alat kerja yang kondisinya baik dan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
 Periksa lokasi tempat kerja apakah terdapat bahaya yang mengancam keselamatan para
pekerja dan kemungkinan kerusakan pada peralatan.
 Pergunakan peralatan perlindungan diri yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
 Lakukan pembinaan team work yang baik agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan lancar.
 Lakukan safety talk yang tujuannya agar para pekerja terhindar dari kecelakaan.
Banyak kebakaran listrik bermula dari soket, kabel ekstensi, atau stopkontak yang rusak dan
peralatan listrik yang sudah usang. Namun, banyak orang yang tetap menggunakannya dan
menganggapnya berfungsi baik. Padahal, hal ini bisa menimbulkan risiko kebakaran listrik.
MODUL AJAR
A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
Nama Sekolah : SMKN 2 Tebing Tinggi
Program Keahlian : Teknik Ketenaga Kelistrikan
Mata Pelajaran : sistem kendali
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Alokasi waktu : 40 JP
Fase :E
Elemen : sistem kendali
Pertemuan ke :1–4
Profi lPelajar Pancasila : Bernalar kritis
Sarana dan prasarana : sistem kendali, in focus
Jumlah peserta didik : 36 orang
B. KOMPONEN INTI
CapaianPembelajaran :
Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menerapkan sistem kendali berbasis mekanis, elektro
mekanis, PLC, Smart Building, dan IoT sesuai perkembangan teknologi yang meliputi kegiatan
perencanaan, penyiapan alat dan bahan, pemasangan,pengoperasian, serta evaluasi.
Tujuan Pembelajaran :
2.1 Memahami sistem kendali berbasis mekanisdan elektro mekanis pada instalasipenerangan.
2.2 Memahami sistem kendali berbasis mekanisdan elektro mekanis pada instalasitenaga.
2.3 Memahami sistem kendali berbasis mekanisdan elektro mekanis pada instalasimotor.
2.4 Memahami sistem kendali berbasisPLC
2.5 Memahami sistem kendali berbasisSmart Building dan IOT (Internet ofThings).
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1.Dapat penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam pekerjaan instalasi penerangan.
2.Dapat penerapan K2/K3 sesuai standar operasional prosedur dalam pekerjaan instalasi tenaga.
Pemahaman bermakna : mampu menerapkan standar dan peraturan dalam
pekerjaan instalasi tenaga listrik yang meliputi teknis dan
prosedur kerja dengan tetap patuh pada peraturan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan)/K3 (Keselamatan dan
Kesehatan kerja).
PertanyaanPemantik : a. apa itu k3 dalam bidang ketenaga kelistrikan?
b. apa dasar hukum k3 kelistrikan ?
Profil pelajar pancasila : 1. Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, 2. dimensi
berkhebinekaan, 3. Dimensi bergotong royong, 4. Dimensi mandiri, 5. Dimensi bernalar kritis, 6.
Dimensi kritis
Model Pembelajaran : Kooperatif learning
KegiatanPembelajaran :

Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru danSiswa Durasi

Pendahuluan 7. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol 10


kebersihan lingkungan tempat belajar dan kesiapan siswa menit
untuk memulai pelajaran
8. Siswa memberikan respon salam pembuka
9. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
10.Siswa mendengarkan penjelasan guru
11.Guru melakukan assessment awal dengan cara lisan
12.Siswa mempersiapkan diri untuk di asesment guru

Inti 5. Guru menyampaikan materi pelajaran melalui video 25


pembelajaran menit
6. Siswa menyimak pelajaran dari guru
7. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk melakukan
kegiatan diskusi kelompok
8. Siswa membentuk kelompok diskusi dan mengerjakan lembar
kerja kegiatan

Penutup 7. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan 10


melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan menit
8. Guru meminta siswa menjawab soal post tes tertulis
9. Siswa menyelesaikan soal post tes tertulis
10.Guru menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya
11.Siswa menyimak rencana kegiatan selanjutnya
12.Guru dan siswa bersama-sama mengakhiri pembelajaran
dengan menutup salam

 Assesment Formatif

Kegiatan Metode Durasi

Mengenali dan membangun kesadaran peserta Lisan atau wawancara 10 menit


didik tentang sistem kendali
 Pengayaan dan Remedial

Pengayaaan : peserta didik mampu menerapkan standar dan peraturan dalam pekerjaan instalasi
tenaga listrik yang meliputi teknis dan prosedur kerja dengan tetap patuh pada peraturan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan)/K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja)
Remedial :mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru dan melakukan
kegiatan tutor sebaya.

 Glosarium

peraturan
standar

 DaftarPustaka

Tri Murti Yogi Pangestu. (2022) Dasar dasar Teknik Ketenagalistrikan. Penerbit PT
Latif Kitto Mahesa, Jawa Timur

 Lampiran
LKS
Bahan Ajar
Tebing Tinggi,….September2022
Mengetahui
KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran

JULIASRIN SARAGIH,SPd.I DEMUS NADEAK, S.Pd


NIP 19800902 200701 1004 NIP196608151991031006
SMK
PROGRAM KEAHLIAN KETENAGA KELISTRIKAN

LKPD KOGNITIF
Topik : sistem kendali
Kls./Sem. : 10 / 1 Waktu : 2 x 40” No. 01 Page1

Capaian Pembelajaran : mampu menerapkan sistem kendali berbasis mekanis, elektro mekanis,
PLC, Smart Building, dan IoT sesuai perkembangan teknologi yang meliputi kegiatan
perencanaan, penyiapan alat dan bahan, pemasangan,pengoperasian, serta evaluasi).

Tujuan :
a. Peserta didik mampu memahami sistem kendali berbasis mekanisdan elektro mekanis pada
instalasipenerangan.
b. Peserta didik mampu memahami sistem kendali berbasis mekanisdan elektro mekanis pada
instalasitenaga.
c. Peserta didik mampu memahami sistem kendali berbasis mekanisdan elektro mekanis pada
instalasimotor.
d. Peserta didik mampu memahami sistem kendali berbasisPLC
e. Peserta didik mampu memahami sistem kendali berbasisSmart Building dan IOT (Internet
ofThings).
Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar
1. apa itu sistem kendali

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
2. Apa saja kata-kata istilah dari sitem kendali

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------

3. apa itu plc


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------

4. apa saja fungsi plc


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------
5. jelaskan cara kerja plc
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------

Bahan Ajar
Pengertian Sistem kendali Sistem kendali atau sistem kontrol (Control system) adalah suatu alat
(kumpulan alat) untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu system
istilah – istilah dalam sistem pengendalian adalah: 1. Masukan Masukan atau input adalah rangsangan
dari luar yang diterapkan ke sebuahsistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem
pengaturan.masukkan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan. 2. Keluaran Keluaran
atau output adalah tanggapan sebenarnyayang didapatkan dari suatu sistem kendali. 3. Plant
Seperangkat peralatan objek fisik dimana variabel prosesnya akan dikendalikan,misalnya pabrik,
reaktor nuklir, mobil, sepeda motor, pesawat terbang, pesawat tempur, kapal laut, kapal selam, mesin
cuci, mesin pendingin (sistemAC, kulkas, freezzer), penukar kalor (heat exchanger), bejana
tekan(pressure vessel), robot dan lain sebagainya. 4. Proses Berlangsungnya operasi pengendalian
suatu variable proses, misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi dan sebagainya. 5. Sistem
Kombinasi atau kumpulan dari berbagai kompopnen yang bekerja secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Programmable Logic Controller atau PLC merupakan sebuah rangkaian elektronik yang mampu
mengerjakan berbagai fungsi kontrol yang kompleks. Dilansir dari buku Training Basic PLC (2015)
oleh Kartanagari, secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk
mengontrol proses atau operasi mesin. PLC juga dapat diartikan sebagai peralatan elektronik yang
dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor keadaan dari peralatan input kemudian dianalisis
sesuai dengan kebutuhan perencana (programmer) untuk mengontrol keadaan output. Kontrol
program dari PLC yaitu menganalisis sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan
keinginan pemakai. Berdasarkan buku Pengantar Analisis dan Desain Programmable Logic Controller
(2012) oleh Mochammad Rusli, PLC terdiri dari dua komponen penting yaitu CPU dan modul
input/output. CPU akan mengerjakan semua aktivitas proses sinyal masukan ke hasil sinyal keluaran.
Fungsi PLC Dilansir dari buku Computer Numerical Control (1992) oleh Hans B. Kief dan T.
Frederick Waters, fungsi PLC memiliki kemiripan dengan peralatan (controller) lainnya, yakni:
Menerima masukan dari sensor-sensor (lintasan umpan balik)
Melakukan proses perhitungan dari sinyal sensor sesuai dengan program yang tertulis Mengeluarkan
sinyal hasil perhitungan program ke peralatan penggerak - sinyal pengendali. Cara kerja PLC
Beberapa cara kerja dari PLC di antaranya: Peralatan di luar PLC (dapat berupa peralatan diskrit
seperti limit switch, push button, motor starter, transduser tekanan, dan lainnya) terhubung langsung
dengan modul masukan/keluaran. Modul masukan/keluaran PLC akan mengamati perubahan variabel
mesin otomatis dan menggerakkan perangkat mesin otomatis. Lalu, modul masukan/keluaran akan
menghubungkan antara CPU dengan informasi masukan dan hasil proses CPU ke peralatan penggerak
(keluaran) Penggunaan PLC PLC mampu mengubah algoritma kendali sekuensial di industri dari
kasus yang kecil (kontrol pada mesin sederhana untuk mesin sederhana) sampai dengan kontrol
modern kasus di manufaktur yang relatif besar, sehingga membutuhkan algoritma kontrol yang rumit.
MODUL AJAR
A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
Nama Sekolah : SMKN 2 Tebing Tinggi
Program Keahlian : Teknik Ketenaga Kelistrikan
Mata Pelajaran : instalasi penerangan listrik
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Alokasi waktu : 40 JP
Fase :E
Elemen : instalasi penerangan listrik
Pertemuan ke :1–4
Profi lPelajar Pancasila : Bernalar kritis
Sarana dan prasarana : sistem kendali, in focus
Jumlah peserta didik : 36 orang
B. KOMPONEN INTI
CapaianPembelajaran :
Pada akhir Fase F, peserta didik mampu melaksanakan pemasangan instalasi listrik mulai
dari perencanaan, pemasangan, pengujian, dan pelaporan. Peserta didik dapat melakukan
perencanaan yang meliputi gambar kerja, kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta
didik dapat melakukan pemasangan dan pengujian instalasi penerangan listrik dengan
berbagai instrumentasi dan kendali sesuai standar teknis dan proses kerja. Saat melakukan
pekerjaannya, peserta didik menerapkan standar dan peraturanyang berlaku

Tujuan Pembelajaran :
3.1 Memahami Instalasi Penerangan Listrik 1fasa.
3.2 Memahami Instalasi Penerangan Listrik 3fasa.
3.3 Memahami instalasi penerangan jalan umum (PJU) sesuai Peraturan Umum Instalasi
Listrik (PUIL).
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
3. Dapat Memahami Instalasi Penerangan Listrik 1fasa
4. Memahami Instalasi Penerangan Listrik 3fasa
Pemahaman bermakna : mampu melaksanakan pemasangan instalasi listrik
mulai dari perencanaan, pemasangan, pengujian, dan
pelaporan
PertanyaanPemantik : a. apa itu instalasi penerangan listrik?
b. apa saja komponen yang digunakan dalam
penerangan listrik ?
Profil pelajar pancasila : 1. Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, 2.
dimensi berkhebinekaan, 3. Dimensi bergotong royong, 4. Dimensi mandiri, 5. Dimensi
bernalar kritis, 6. Dimensi kritis
Model Pembelajaran : Kooperatif learning
KegiatanPembelajaran :
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru danSiswa Durasi
Pendahuluan 13. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol 10
kebersihan lingkungan tempat belajar dan kesiapan siswa menit
untuk memulai pelajaran
14. Siswa memberikan respon salam pembuka
15. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
16. Siswa mendengarkan penjelasan guru
17. Guru melakukan assessment awal dengan cara lisan
18. Siswa mempersiapkan diri untuk di asesment guru

Inti 9. Guru menyampaikan materi pelajaran melalui video 25


pembelajaran menit
10. Siswa menyimak pelajaran dari guru
11. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk
melakukan kegiatan diskusi kelompok
12. Siswa membentuk kelompok diskusi dan
mengerjakan lembar kerja kegiatan

Penutup 13. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran 10


dan melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah menit
dilakukan
14. Guru meminta siswa menjawab soal post tes tertulis
15. Siswa menyelesaikan soal post tes tertulis
16. Guru menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya
17. Siswa menyimak rencana kegiatan selanjutnya
18. Guru dan siswa bersama-sama mengakhiri
pembelajaran dengan menutup salam

 Assesment Formatif
Kegiatan Metode Durasi
Mengenali dan membangun kesadaran peserta Lisan atau wawancara 10 menit
didik tentang instalasi penerangan listrik
 Pengayaan dan Remedial
Pengayaaan : mampu melaksanakan pemasangan instalasi listrik mulai dari perencanaan,
pemasangan, pengujian, dan pelaporan. Peserta didik dapat melakukan perencanaan yang
meliputi gambar kerja, kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik dapat melakukan
pemasangan dan pengujian instalasi penerangan listrik dengan berbagai instrumentasi dan
kendali sesuai standar teknis dan proses kerja. Saat melakukan pekerjaannya, peserta didik
menerapkan standar dan peraturanyang berlaku

Remedial :mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru
dan melakukan kegiatan tutor sebaya.

 Glosarium
instalasi
listrik
penerangan

 DaftarPustaka
Tri Murti Yogi Pangestu. (2022) Dasar dasar Teknik Ketenagalistrikan. Penerbit PT
Latif Kitto Mahesa, Jawa Timur

 Lampiran
LKS
Bahan Ajar
Tebing Tinggi,….September2022
Mengetahui
KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran

JULIASRIN SARAGIH,SPd.I DEMUS NADEAK, S.Pd


NIP 19800902 200701 1004 NIP196608151991031006
SMK
PROGRAM KEAHLIAN KETENAGA KELISTRIKAN

LKPD KOGNITIF
Topik : instalasi penerangan listrik
Kls./Sem. : 10 /
Waktu : 2 x 40” No. 01 Page1
1

Capaian Pembelajaran :
Mampu melaksanakan pemasangan instalasi listrik mulai dari perencanaan, pemasangan,
pengujian, dan pelaporan. Peserta didik dapat melakukan perencanaan yang meliputi gambar
kerja, kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik dapat melakukan pemasangan dan
pengujian instalasi penerangan listrik dengan berbagai instrumentasi dan kendali sesuai
standar teknis dan proses kerja. Saat melakukan pekerjaannya, peserta didik menerapkan
standar dan peraturanyang berlaku

Tujuan :
1.peserta didik mampu memahami Instalasi Penerangan Listrik 1fasa.
2. peserta didik mampu Memahami Instalasi Penerangan Listrik 3fasa.
3. peserta didik mampu Memahami instalasi penerangan jalan umum (PJU) sesuai Peraturan
Umum Instalasi Listrik (PUIL).

Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar


1. apa pengertian dari instalasi penenrangan listrik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------
2. apa saja komponen instalasi listrik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------

3. apa manfaat instalasi listrik


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. apa syarat instalasi listrik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------
5. gambar kan sederhana instalasi penerangan listrik
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------

Bahan Ajar

Instalasi penerangan merupakan suatu rangkaian beberapa komponen listrik dari sumber ke beban
yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya secara listrik, yang terletak pada suatu tempat
atau ruangan tertentu. Jenis instalasi ini berupa titik cahaya sehingga terbentuklah suatu sistem yang
mempunyai fungsi. Nah, salah satu fungsi dari sistem ini adalah untuk penerangan.
Komponen-Komponen Instalasi Penerangan
1.MCB(Miniature Circuit Breaker)
Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut MCB. MCB ini
memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya
hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang
disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.

2.Fitting lampu merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan
kawat hantaran instlasi secara aman.

3.Stop kontak adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan
sumber listrik. Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak 1 fasa dan stop
kontak 3 fasa.

4 4.Sakelar berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber
ke pemakai(beban).
5.Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listrik/tusuk kontak, karena memang
berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi
untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada kenal stp kontak sehingga alat listrik
itu dapat digunakan.

6.Kotak sekering adalah bagian awal dari suatu instalasi rumah/bangunan, sebab mulai dari bagian
inilah yang menjadi tanggung jawab pemborong instalasi(Biro Teknik Listrik).Fungsi kotak sekering
adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai pengaman dalam instalasi rumah/bangunan.

Persyaratan dalam Melakukan Instalasi Listrik

Dalam menginstalasi listrik wajib memenuhi tiga persyaratan yang diberikan oleh pemerintah. Berikut
adalah persyaratan dalam instalasi listrik:

1. Syarat Ekonomis
Pemasangan perangkat listrik pada hunian harus memenuhi syarat ekonomis, artinya instalasi listrik
dibuat sederhana sehingga biaya pemasangan dan pemeliharaan yang dikeluarkan tidak terlalu besar

2. Syarat Keamanan

Instalasi listrik yang dilakukan jangan sampai membahayakan keselamatan penghuni rumah,
perangkat listrik, bangunan, dan benda-benda lain yang mungkin terkena bahaya listrik. Pada syarat
keamanan, terdapat dua macam yang harus Anda pahami:

(a) Syarat Keamanan Perencanaan Kerja

Perangkat listrik yang Anda pasang harus dibuat seaman mungkin sehingga tidak menimbulkan
kecelakaan sekecil apapun. Tidak menyebabkan kematian pada manusia. Selain itu juga wajib
menggunakan alat-alat yang sesuai peraturan dan terjamin kelayakannya. Tidak menimbulkan
kerusakan pada benda-benda di sekitarnya jika terjadi gangguan seperti tegangan tinggi, arus pendek,
beban lebih, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, sikring dan pemutus daya listrik harus terpasang di
rangkaian instalasi listrik.

(b) Syarat Keamanan Kelangsungan Kerja

Maksud dari syarat ini adalah pengaliran arus listrik pada konsumen wajib terpenuhi dan terjamin
dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada perangkat listrik, instalasi listrik yang terpasang harus
dapat memutus aliran listrik yang konslet. Kemudian, perangkat yang mengalami gangguan juga
wajib segera diperbaiki sesuai keandalan beban

3. Syarat Keandalan

Perangkat listrik yang terpasang wajib berfungsi baik dan optimal, sehingga tidak mendatangkan
bahaya dan mencelakai pengguna listrik

Manfaat Instalasi Listrik

Instalasi listrik yang dipasang di rumah tentu mendatangkan banyak manfaat untuk menunjang
kegiatan sehari-hari. Inilah beberapa manfaat yang bisa Anda dapat dengan melakukan instalasi
listrik:

1. Mempermudah Aktivitas di Rumah

Bayangkan seperti apa susahnya jika tempat tinggal Anda tidak menyediakan listrik? Tentu akan
sulit dalam melakukan banyak hal, bukan?

Zaman yang sudah modern ini membuat hampir seluruh peralatan rumah tangga bergantung pada
tenaga listrik dalam penggunaannya. Dengan menginstalasi listrik di rumah, tentulah seluruh
kegiatan Anda jadi lebih mudah dan produktif.

2. Tempat Tinggal Menjadi Nyaman untuk Ditinggali

Tempat tinggal merupakan pusat semua kegiatan dengan keluarga. Aliran listrik di rumah bisa
membuat hunian Anda jadi lebih nyaman ditinggali. Dikarenakan kegiatan belajar, menikmati
hiburan, memasak, bekerja, dan sebagainya bisa dilakukan di rumah jika sudah terpasangi
perangkat listrik.

3. Memberikan Keamanan
Tingkat kriminalitas yang tinggi menyebabkan banyak kebutuhan dalam pemasangan CCTV yang
membutuhkan tenaga listrik untuk penggunaannya. Oleh karena itu, instalasi listrik pada hunian
sangat penting.

MODUL AJAR
A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
Nama Sekolah : SMKN 2 Tebing Tinggi
Program Keahlian : Teknik Ketenaga Kelistrikan
Mata Pelajaran : instalasi tenaga listrik
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Alokasi waktu : 40 JP
Fase :E
Elemen : instalasi tenaga listrik
Pertemuan ke :1–4
Profi lPelajar Pancasila : Bernalar kritis
Sarana dan prasarana : sistem kendali, in focus
Jumlah peserta didik : 36 orang
B. KOMPONEN INTI
CapaianPembelajaran : Pada akhir Fase F, peserta didik mampu melaksanakan
pemasangan instalasi tenaga listrik mulai dari perencanaan, pemasangan, pengujian dan
pelaporan. Peserta didik dapat melakukan perencanaan yang meliputi gambar kerja,
kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik mampu melakukan pemasangan
instalasi tenaga listrik dengan berbagai instrumentasi dan kontrol, instalasi penyalur
petir, instalasi pembumian (grounding), instalasi Genset, dan instalasi tenaga surya
Tujuan Pembelajaran :
4.1 Memahami Instalasi Tenaga Listrik 1fasa.
4.2 Memahami Instalasi Tenaga Listrik 3fasa.
4.3 Memahami instalasi penyalur petir daninstalasi pembumian(grounding),
4.4 Memahami instalasiGenset.
4.5 Memahami instalasi tenagasurya
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1.Dapat Memahami Instalasi Tenaga Listrik 1fasa.
2. Dapat Memahami Instalasi Tenaga Listrik 3fasa.

Pemahaman bermakna : mampu melaksanakan pemasangan instalasi listrik


mulai dari perencanaan, pemasangan, pengujian, dan
pelaporan
PertanyaanPemantik : a. apa itu instalasi tegangan listrik?
b. apa saja komponen yang digunakan dalam tenaga
listrik ?
Profil pelajar pancasila : 1. Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, 2.
dimensi berkhebinekaan, 3. Dimensi bergotong royong, 4. Dimensi mandiri, 5. Dimensi
bernalar kritis, 6. Dimensi kritis
Model Pembelajaran : Kooperatif learning

KegiatanPembelajaran :
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru danSiswa Durasi
Pendahuluan 19. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol 10
kebersihan lingkungan tempat belajar dan kesiapan siswa menit
untuk memulai pelajaran
20. Siswa memberikan respon salam pembuka
21. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
22. Siswa mendengarkan penjelasan guru
23. Guru melakukan assessment awal dengan cara lisan
24. Siswa mempersiapkan diri untuk di asesment guru

Inti 13. Guru menyampaikan materi pelajaran melalui video 25


pembelajaran menit
14. Siswa menyimak pelajaran dari guru
15. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk
melakukan kegiatan diskusi kelompok
16. Siswa membentuk kelompok diskusi dan
mengerjakan lembar kerja kegiatan

Penutup 19. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran 10


dan melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah menit
dilakukan
20. Guru meminta siswa menjawab soal post tes tertulis
21. Siswa menyelesaikan soal post tes tertulis
22. Guru menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya
23. Siswa menyimak rencana kegiatan selanjutnya
24. Guru dan siswa bersama-sama mengakhiri
pembelajaran dengan menutup salam

 Assesment Formatif
Kegiatan Metode Durasi
Mengenali dan membangun kesadaran peserta Lisan atau wawancara 10 menit
didik tentang instalasi tenaga listrik
 Pengayaan dan Remedial
Pengayaaan : mampu melaksanakan pemasangan instalasi listrik mulai dari perencanaan,
pemasangan, pengujian, dan pelaporan. Peserta didik dapat melakukan perencanaan yang
meliputi gambar kerja, kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik dapat melakukan
pemasangan dan pengujian instalasi penerangan listrik dengan berbagai instrumentasi dan
kendali sesuai standar teknis dan proses kerja. Saat melakukan pekerjaannya, peserta didik
menerapkan standar dan peraturanyang berlaku

Remedial :mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru dan
melakukan kegiatan tutor sebaya.

 Glosarium
instalasi
listrik
tenaga

 DaftarPustaka
Tri Murti Yogi Pangestu. (2022) Dasar dasar Teknik Ketenagalistrikan. Penerbit PT
Latif Kitto Mahesa, Jawa Timur

 Lampiran
LKS
Bahan Ajar
Tebing Tinggi,….September2022
Mengetahui
KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran
JULIASRIN SARAGIH,SPd.I DEMUS NADEAK, S.Pd.
NIP 19800902 200701 1004 NIP196608151991031006

SMK
PROGRAM KEAHLIAN KETENAGA KELISTRIKAN

LKPD KOGNITIF
Topik : instalasi tenaga listrik
Kls./Sem. : 10 /
Waktu : 2 x 40” No. 01 Page1
1

Capaian Pembelajaran : mampu melaksanakan pemasangan instalasi tenaga listrik mulai


dari perencanaan, pemasangan, pengujian dan pelaporan. Peserta didik dapat melakukan
perencanaan yang meliputi gambar kerja, kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta
didik mampu melakukan pemasangan instalasi tenaga listrik dengan berbagai
instrumentasi dan kontrol, instalasi penyalur petir, instalasi pembumian (grounding),
instalasi Genset, dan instalasi tenaga surya

Tujuan :
1.Peserta didik dapat memahami Instalasi Tenaga Listrik 1fasa.
2.Peserta didik dapat memahami Instalasi Tenaga Listrik 3fasa.
3.Peserta didik dapat memahami instalasi penyalur petir dan instalasi
pembumian(grounding),
4.Peserta didik dapat memahami instalasi Genset.
5.Peserta didik dapat memahami instalasi tenaga surya

Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar


6. apa pengertian dari instalasi tenaga listrik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------
7. apa saja komponen instalasi listrik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------

8. bagaimana cara menginstalasi perangkat listrik


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

9. sebutkan jenis-jenis instalasi listrik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------
10. gambar kan sederhana instalasi tegangan listrik
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------
Bahan Ajar
Instalasi tenaga listrik merupakan segala jenis kegiatan yang berkaitan dengan pemasangan suatu sistem
tenaga listrik pada suatu lokasi atau tempat tertentu. Jenis sistem tenaga listrik yang menerapkan instalasi
tenaga listrik meliputi sistem pada pembangkit listrik, transmisi tenaga listrik, distribusi tenaga listrik, dan
proteksi tenaga listrik.

Jenis-Jenis Instalasi Listrik


Pada pemakaian sehari-hari, ada jenis-jenis instalasi listrik yang umum digunakan. Di bawah
ini adalah daftarnya:

1. Berdasarkan aliran arus listrik


(a) Instalasi arus searah (DC)

Arus listrik searah (Direct Current atau DC) merupakan aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah.
Contoh dari penggunaan listrik arus searah yaitu penyaluran tenaga listrik komersil
yang pertama (dibuat oleh Thomas Alfa Edison di akhir abad ke 19) menggunakan
listrik arus searah.

(b) Instalasi arus bolak-balik (AC)

Menurut Wikipedia, arus bolak-balik merupakan arus listrik yang memiliki arah arus
yang berubah-ubah secara bolak-balik. Sifat arus bolak-balik berbeda dengan arus
searah yang arah arusnya tidak berubah-ubah terhadap waktu.

2. Berdasarkan penggunaan energi listrik


(a) Instalasi penerangan

Instalasi penerangan merupakan suatu rangkaian beberapa komponen listrik dari


sumber ke beban yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya secara listrik,
yang terletak pada suatu tempat atau ruangan tertentu. Jenis instalasi ini berupa titik
cahaya sehingga terbentuklah suatu sistem yang mempunyai fungsi. Nah, salah satu
fungsi dari sistem ini adalah untuk penerangan.

(b) Instalasi tenaga (mesin listrik)

Instalasi tenaga listrik merupakan sebuah pemasangan komponen-komponen peralatan


listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab
dengan lingkungan sekitarnya.

3. Berdasarkan tegangan listrik


(a) Tegangan rendah

Tegangan Rendah (Low Voltage = LV), tegangan rendah berkisar antara 50 volt – 1000
volt (1 KV)

(b) Tegangan menengah


Tegangan menengah/MV berkisar 1000 Volt (1 KV) – 36.000 Volt (36 KV)

(c) Tegangan tinggi

Tegangan Tinggi (High Voltage) berkisar 36 KV – 150.000 Volt (150 KV).

(d) Tegangan ekstra tinggi

Tegangan berkisar antara diatas 150 KV – 750 KV

(e) Tegangan ultra tinggi

Tegangan Ultra Tinggi (High Voltage) berkisar diatas 750 KV.

Komponen Instalasi Listrik


Berbagai komponen perlu Anda persiapkan sebelum melakukan instalasi listrik. Di bawah ini
daftar beberapa komponen instalasi listrik yang diperlukan:

1. Saklar
Secara fungsi, komponen instalasi listrik satu ini digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik.

2. Stop kontak
Ketika Anda membutuhkan daya listrik untuk menyalakan sebuah perangkat elektronik,
pastinya Anda akan mencolokkannya ke stop kontak, bukan? Nah, stop kontak merupakan
salah satu komponen yang berfungsi sebagai alat pemutus ketika terjadi kontak di antara arus
negatif, positif, dan grounding dalam instalasi listrik

3. Pipa
Pipa listrik merupakan komponen yang sering digunakan dalam instalasi listrik. Nah, salah
satu fungsinya adalah sebagai pelindung kawat penghantar / listrik atau biasanya disebut juga
sebagai pipa listrik atau pipa pelindung kabel.

4. Isolasi
Secara umum, isolasi listrik memiliki fungsi untuk menjaga terjadinya konsleting antar
sambungan kabel listrik.

5. MCB
MCB (Miniatur Circuit Breaker)komponen kelistrikan yang bertugas untuk memutus aliran
listrik ketika terjadi arus berlebih ataupun konsleting.

6. Kabel listrik
Dilansir dari Wikipedia, kabel listrik merupakan sebuah media yang digunakan untuk
menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor.

7. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)


ELCB (Earth-Leakage Circuit Breaker) merupakan alat pengaman listrik dari resiko
kebocoran arus listrik. ELCB biasa dapat ditemukan di dalam panel listrik, seperti MCB.
Sekilas ELCB mirip dengan MCB, tetapi ELCB dan MCB ini mempunyai fungsi yang
berbeda.

8. T-dus
T-dus adalah kotak atau wadah penyambung yang menyimpan sambungan instalasi listrik di
dalamnya. Selain sambungan dapat lebih terlihat rapi, sambungan listrik yang disimpan
dalam produk tersebut terjamin keamanannya karena tidak terpapar langsung.

9. Embodus
Embodus merupakan tempat untuk sambungan kabel pada dinding dan sekaligus dipakai
sebagai tempat menempel sakelar, stop kontak listrik, stop kontak AC, stop kontak kabel
telepon dan stop kontak kabel televisi, serta untuk menempelkan aksesoris lain yang
berkenaan dengan instalasi listrik pada dinding tembok bangunan.

10. Kotak MCB dan ELCB


Seperti namanya box mcb/elcb ini berfungsi sebagai tempat/kotak untuk menempatkan MCB
atau ELCB agar instalasi listrik dapat bekerja lebih aman dan rapi.

11. Bargainser
Bargainser merupakan salah satu komponen pada instalasi listrik yang berfungsi sebagai
pembatas daya listrik yang masuk pada tempat tinggal. Alat tersebut juga biasanya berfungsi
untuk mengukur jumlah daya listrik (satuan kWh) yang digunakan di sebuah rumah.

12. Pengaman listrik


Alat pengaman arus listrik merupakan alat yang biasanya digunakan untuk memutus secara
otomatis apabila dalam suatu Instalasi listrik mengalami gangguan.

13. Fitting
Fitting memiliki beragam fungsi, salah satunya yakni sebagai dudukan lampu seperti lampu
pijar, neon, TL, downlight dan jenis lampu lainnya. Secara umum, fitting merupakan alat
untuk menghubungkan lampu dengan jaringan listrik secara aman.

Cara Menginstalasi Perangkat Listrik


1. Hitung luas hunian secara detil dan menyertakan jumlah ruangan

2. Mencari tahu besar daya listrik

3. Mempersiapkan peralatan instalasi listrik

4. Melakukan survey untuk mencari tahu kabel instalasi yang bagus

5. Merancang skema instalasi listrik rumah

6. Memasang kabel yang menjadi arus utama

7. Sambungkan kabel, saklar, stop kontak, dan perangkat lain yang diperlukan

8. Melakukan testing dengan mengaktifkan MCB


MODUL AJAR
A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
Nama Sekolah : SMKN 2 Tebing Tinggi
Program Keahlian : Teknik Ketenaga Kelistrikan
Mata Pelajaran : instalasi motor listrik
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Alokasi waktu : 40 JP
Fase :E
Elemen : instalasi motor listrik
Pertemuan ke :1–4
Profi lPelajar Pancasila : Bernalar kritis
Sarana dan prasarana : sistem kendali, in focus
Jumlah peserta didik : 36 orang
B. KOMPONEN INTI
CapaianPembelajaran : Pada akhir Fase F, peserta didik mampu melaksanakan pemasangan
instalasi motor listrik mulai dari perencanaan, pemasangan, pengujian dan pelaporan. Peserta didik
dapat melakukan perencanaan yang meliputi gambar kerja, kebutuhan alat dan bahan, serta biaya.
Peserta didik dapat melakukan pemasangan dan pengujian instalasi motor listrik 1 phase dan 3
phase dengan berbagai perangkat, instrumentasi dan kendali serta proteksi sesuai standar teknis.
Peserta didik juga mampu membuat laporan
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami instalasi motor listrik 1fasa.
2. Memahami instalasi motor listrik 3fasa
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Dapat Memahami instalasi motor listrik 1fasa.
2.Dapat Memahami instalasi motor listrik 3fasa
Pemahaman bermakna : mampu memahami instalasi motor listrik 1fasa
mampu memahami instalasi motor listrik 3 fasa
PertanyaanPemantik : a. apa itu instalasi motor listrik?
b. apa saja komponen yang digunakan dalam motor
listrik ?
Profil pelajar pancasila : 1. Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, 2. dimensi
berkhebinekaan, 3. Dimensi bergotong royong, 4. Dimensi mandiri, 5. Dimensi bernalar kritis, 6.
Dimensi kritis
Model Pembelajaran : Kooperatif learning
KegiatanPembelajaran :

Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru danSiswa Durasi

Pendahuluan 25.Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol 10


kebersihan lingkungan tempat belajar dan kesiapan siswa menit
untuk memulai pelajaran
26.Siswa memberikan respon salam pembuka
27.Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
28.Siswa mendengarkan penjelasan guru
29.Guru melakukan assessment awal dengan cara lisan
30.Siswa mempersiapkan diri untuk di asesment guru

Inti 17. Guru menyampaikan materi pelajaran melalui video 25


pembelajaran menit
18.Siswa menyimak pelajaran dari guru
19.Guru memberikan lembar kerja siswa untuk melakukan
kegiatan diskusi kelompok
20.Siswa membentuk kelompok diskusi dan mengerjakan lembar
kerja kegiatan

Penutup 25.Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan 10


melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan menit
26.Guru meminta siswa menjawab soal post tes tertulis
27.Siswa menyelesaikan soal post tes tertulis
28.Guru menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya
29.Siswa menyimak rencana kegiatan selanjutnya
30.Guru dan siswa bersama-sama mengakhiri pembelajaran
dengan menutup salam

 Assesment Formatif

Kegiatan Metode Durasi

Mengenali dan membangun kesadaran peserta Lisan atau wawancara 10 menit


didik tentang instalasi motor listrik

 Pengayaan dan Remedial

Pengayaaan : mampu melaksanakan pemasangan instalasi motor listrik mulai dari perencanaan,
pemasangan, pengujian dan pelaporan. Peserta didik dapat melakukan perencanaan yang meliputi
gambar kerja, kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik dapat melakukan pemasangan
dan pengujian instalasi motor listrik 1 phase dan 3 phase dengan berbagai perangkat, instrumentasi
dan kendali serta proteksi sesuai standar teknis. Peserta didik juga mampu membuat laporan

Remedial :mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru dan melakukan
kegiatan tutor sebaya.

 Glosarium

instalasi
listrik
motor

 DaftarPustaka

Tri Murti Yogi Pangestu. (2022) Dasar dasar Teknik Ketenagalistrikan. Penerbit PT
Latif Kitto Mahesa, Jawa Timur

 Lampiran
LKS
Bahan Ajar
Tebing Tinggi,….September2022
Mengetahui
KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran

JULIASRIN SARAGIH,SPd.I DEMUS NADEAK, S.Pd


NIP 19800902 200701 1004 NIP196608151991031006

SMK
PROGRAM KEAHLIAN KETENAGA KELISTRIKAN
LKPD KOGNITIF
Topik : instalasi motor listrik

Kls./Sem. : 10 / 1 Waktu : 2 x 40” No. 01 Page1

Capaian Pembelajaran : mampu melaksanakan pemasangan instalasi motor listrik mulai dari
perencanaan, pemasangan, pengujian dan pelaporan. Peserta didik dapat melakukan perencanaan yang
meliputi gambar kerja, kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik dapat melakukan
pemasangan dan pengujian instalasi motor listrik 1 phase dan 3 phase dengan berbagai perangkat,
instrumentasi dan kendali serta proteksi sesuai standar teknis. Peserta didik juga mampu membuat
laporan
Tujuan :
1.Peserta didik dapat memahami instalasi motor listrik 1fasa.
2. Peserta didik dapat Memahami instalasi motor listrik 3fasa

Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar


1. apa pengertian dari instalasi motor listrik

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
2. apa saja komponen instalasi listrik

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------

3. sebutkan jenis motor listrik


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------

4. bagaimana bentuk motor listrik

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------
5. untuk apa motor listrik
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------

Bahan Ajar

Instalasi motor adalah bagaimana memasang instalasi pada motor listrik agar motor listrik dapat
bekerja secara optimal. Pada dasarnya motor listrik dapat dibagi sesuai kebutuhan fasanya menjadi
dua, yaitu motor listrik 1 fasa dan motor listrik 3 fasa
Komponen Motor Listrik & Fungsinya
1. Stator Coil/Armature Coil

Sebelemunya memang sudah kami sampaikan kepada kalian semuanya, jika pada kendaraan motor
listrik terdapat beberapa komponen sangat penting sekali dan salah satunya adalah Stator atau
Armature Coil.

Mungkin diantara kalian semua sudah banyak tahu dengan apa itu Stator dan ada juga beberapa orang
belum mengetahuianya. Stator merupakan sebuah lilitan tembaga statis yang mengelilingi poros
utama, dimana nantinya akan berfungsi sebagai pembangkit medan magnet diarea rotor.
2. Rotor Coil/Komutator

Untuk komponen selanjutnya pada motor ialah rotor coil, pada bagian ini memang hampir sama
dengan stator. Hanya untuk rotor coil merupakan sebuah lilitan tembaga bersifat dinamis, pasalnya
lilitanya menempel dengan main shaft atau poros utama.
Seperti yang sudah kami sampaikan kepada kalian semuanya jika startor coil akan semakin cepat
putarannya jika semakin banyak juga lilitannya. Sedangkan untuk ujung lilitan dari startor coil akan
terhubung dengan rotor lain pada ujung poros utamanya.
3. Main Shaft

Main Shaft atau sering disebut juga dengan poros utama memang menjadi salah satu komponen motor
listrik paling penting. Pasalnya komponen ini merupakan sebuah loga memanjang dan dijadikan
tempat untuk menempel beberapa komponen lainnya.

Untuk penggunaan bahab dari poros utama biasanya menggunakan material alumuniumu, karena
bahan ini anti karat. Sehingga akan awet dan tahan lama, selain itu juga memiliki kualitas tahan
dengan suhu panas.
4. Motor Housing

Motor Housing merupakan salah satu komponen paling luar, dimana akan berfungsi sebagai
pelindung semua komponen electric motor. Mungkin banyak orang yang menyebutkan sebagai
rumahnya, karena berfungsi melindung bagian didalamnya.
5. Brush

Ada cukup banayak orang yang tidak tahu dengan beberapa komponen dari sebuah motor listrik,
semisalnya saja Brush. Kami yakin pasti sebagian dari kalian semua belum banyak tahu apa itu Brush,
lalu apa fungsi dari komponen satu ini.

Brush merupakan sebuah sikat tembaga sebagi penghubung sunber arus listrik dengan rotor coil.
Brush akan menempel pada rotor kecil yang terletak di ujung rotor utama, lalu gesekan terjadi akan
didukung pegas untuk menekan brush.
6. Bearing

Bearing salah satu komponen memiliki fungsi sebagai bantalan agar putaran berjalan dengan mulus,
pada umumnya komponen ini berbahan alumunium seperti poros utama. Penggunaaan bahan ini
karena alumunium memiliki gaya gesek terbilang ringan, alhasil tak menghambat putaran pada motor.
7. Drive Pulley
Lalu komponen dari motor listrik yang terakhir ialah Drive Pulley, komponen ini memiliki fungsi
untuk mengirim putaran motor ke komponen lainnya. Untuk bentuknya, biasanya berbebntuk seperti
gear atau pulley sesuai dengan jenisnya.

Itulah beberapa komponen disebuah motor listrik yang dapat kami sampaikan kepada kalian
semuanya, kami juga sudah menjelaskan kepada kalian semua akan fungsinya masing-masing.
Mungkin cukup sekian informasi yang dapat kami sampaikan untuk anda semua, semoga informasi
diatas dapat membantu anda semuanya.

Cara Kerja Motor Listrik

Ketiga jenis motor tersebut memiliki prinsip kerja serupa, namun yang membedakannya yaitu besaran
interaksi medan magnetnya. Beberapa prinsip kerja motor listrik umum dari motor yaitu arus listrik
yang dihasilkan dalam medan magnet mampu memberikan gaya, setiap motor terdiri dari beberapa
loop pada bagian dinamonya, serta adanya pasangan gaya untuk memutar kumparan.

1. Cara Kerja Motor DC

Motor DC dilengkapi dengan dua terminal yang memerlukan tegangan arus searah untuk
menggerakkannya. Sebenarnya perangkat satu ini telah disematkan di beberapa barang elektronik
yang kerap Anda gunakan sehari hari seperti peralatan rumah tangga, bor listrik, vibrator smartphone,
peralatan industri, dan masih banyak lagi.

Perangkat satu ini terdiri dari dua bagian utama yang disebut rotor dan stator. Rotor merupakan
bagian yang dapat berputar dan terdiri dari kumparan jangkar, sedangkan stator adalah bagian yang
justru tidak dapat berputar dan terdiri dari kumparan medan dan rangka. Prinsip kinerjanya sendiri
menggunakan fenomena elektromagnet.

Awal mulanya, arus listrik akan disalurkan pada kumparan hingga permukaannya yang merupakan
magnet utara akan bergerak menghadap ke magnet kutub selatan. Sedangkan kumparan magnet
selatan akan bergerak menghadap ada magnet kutub utara. Ketika kedua kutub saling bertemu, maka
terjadilah gaya tarik menarik yang membuat kumparan berhenti bergerak.

2. Cara Kerja Motor Induksi

Prinsip kerja motor listrik yang dikenal dengan mesin Asinkron ini cukup unik, karena mesinnya tidak
beroperasi dengan kecepatan sinkron. Perangkat satu ini terdiri dari dua jenis yaitu induksi satu phasa
dan tiga phase dengan fungsi berbeda. Umumnya motor induksi satu phasa memiliki ukuran lebih
kecil, sedangkan tiga phase banyak digunakan untuk kebutuhan industri.

Motor induksi menggunakan prinsip induksi elektromagnetik, dimana gaya gerak listrik diinduksi dan
melintasi konduktor listriknya ketika medan magnet berputar. Perangkat satu ini juga dilengkapi
dengan dua bagian utama yang terdiri dari stator dan rotor. Dimana stator merupakan bagian
kumparan yang diam dan membawa belitan tumpang tindih.

Uniknya medan magnet tersebut akan berputar ke arah berlawanan dengan arah jarum jam karena
memiliki polaritas. Sedangkan rotor motor induksinya membawa belitan utama. Ketika tiga phase
diberikan pada stator, secara otomatis magnet akan berputar. Konduktor stasioner satu ini justru
memotong medan magnet yang berputar.

3. Cara Kerja Motor Sinkron

Sedikit berbeda dengan jenis motor lainnya, karena prinsip kerja motor listrik satu ini tidak
bergantung pada adanya arus industri agar dapat dioperasikan. Pasalnya rotor pada motor sinkron
merupakan magnet permanen yang akan disinkronkan dengan medan magnet berputar. Putaran yang
dihasilkan tampak sinkron sesuai dengan frekuensi arus yang ditetapkan.

Untuk apa motor listrik ?


Motor listrik sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan peralatan dan mesin yang
membantu perkerjaan. Untuk memutar baling-baling pada kipas angin, digunakan motor listrik.
Demikian juga, motor listrik digunakan pada peralatan rumah tangga lainnya seperti: hair
dryer, blender, pompa air, mesin cuci, mesin jahit, bor listrik dll. Mesin-mesin pertanian terutama
mesin pengolahan hasil pertanian dan mesin-mesin di industri pun banyak yang menggunakan tenaga
putarnya dari motor listrik. Pada motor bakar, motor listrik digunakan sebagai motor starter. Pada
traktor pertanian, motor listrik dugunakan pada motor starter dan wiper. Penggunaan motor listrik ini
semakin berkembang karena memiliki keunggulan dibandingkan motor bakar, misalnya: a) kebisingan
dan getaran lebih rendah, b) kecepatan putaran motor bisa diatur, c) lebih bersih, d) lebih kompak, dan
e) hemat dalam pemeliharaan.

Motor satu ini dikelompokkan menjadi 3 jenis yang terdiri dari Motor DC, Motor induksi (Induction
Motor), serta Motor Sinkron (Synchronous Motor).

Ada berapa macam motor listrik ?

Secara klasik, motor listrik dapat dibagi dua macam yaitu 1) motor DC (arus searah) dan 2) motor AC
(arus bolak-balik). Namun demikian, trend sekarang dengan perkembangan konrol elektronik di mana
drivers modern memindahkan commutator keluar dari cangkang motor. Untuk jenis motor baru ini,
rangkaian penggerak (driver) dirilei untuk membangkitkan arus penggerak sinusoidal AC, atau
sejemisalnya. Dua contoh terbaik adalah: 1) motor DC brushless, dan 2) stepping motor, di mana
kedua motor tersebut merpakan motor polyphase yang memerlukan kontrol elekronik eksternal.

Perbedaan yang cukup nyata adalah pada jenis: 1) motor serempak (synchronous) dan 2) motor tak
serempak (asynchronous). Pada jenis motor serempak, rotor berputar serempak (sinkron) dengan
oscillating field atau arus (misalnya motor dengan magnet permanen). Sebagai kontras, sebuah motor
tak serempak didesain untuk slip; contohnya pada motor AC tipe induksi (motor induksi) yang harus
slip untuk menghasilkan torsi.

Bagaimanakah jenis-jenis dan prinsip kerja motor DC ?

Sebuah motor DC didesain untuk bergerak dengan daya listrik DC. Tipe motor DC yang populer
adalah jenis brushed (bersikat) dan jenis brushless (tanpa sikat), di mana masing-masing
menggunakan commutation internal dan eksternal untuk menciptakan arus osilasi AC dari sumber
arus DC.

Gambar 3. Beberapa contoh motor DC

Motor DC Bersikat (Brushed DC motor)

Motor DC klasik menghasilkan arus osilasi dalam sebuah rotor lilitan dengan sebuah commutator
split ring, dan sebuah stator berupa magnet lilit maupun magnet permanen. Sebuah rotor terdiri dari
sebuah koil yang melilit rotor yang bertenaga arus listirk batere atau sejenisnya.

Motor DC tak Bersikat (Brushless DC motor)

Banyaknya keterbatasan dari commutator motor DC klasik adalah akibat kebutuhan sikat untuk
menekan commutator yang mengakibatkan gesekan. Pada kecepatan tinggi, sikat-sikat kesulitan
dalam menjaga kontaknya. Sikat dapat oleng dan membuat ketidak seragaman pada permukaan
commutator, yang menghasilkan loncatan api. Hal ini membatasi kecepatan maskimum dari motor.
Kerapatan arus per unit luasa dari sikat membatasi outmpu dari motor. Ketidak sempurnaan kontak
juga menyebabkan electrical noise. Sikat sering aus dan perlu penggantian, dan commutator perlu
dipelihara. Komponen commutator pada motor ukuran besar merupakan elemen yang mahal,
memerlukan pemasangan yang presisi dari bagian-bagiannya.

Masalah tersebut diatasi pada motor tanpa sikat (brushless motor). Pada motor jenis ini, �rotating
switch� mekanis atau susunan comutator/brushgear diganti dengan sebuah switch elektronik yang
disinkronkan dengan posisi dari rotor. Motor tanpa sikat ini memiliki efisiensi 85-90%, sedangkan
motor DC dengan brushgear memiliki efisiensi 75-80%.

Motor DC tak bersikat biasanya digunakan bila kontor kecepatan yang presisi dibutuhkan, seperti
pada disk drives komputer atau pada video cassette recorders, kipas, laser printer dan mesin
photocopy. Ada beberapa keuntungan dari motor jenis ini dibandingkan motor convensional:

☺ Dibandingkan dengan kipas motor AC menggunakan motor Shded-pole, motor DC tak


bersikat sangan efisien, bergerak lebih dingin sehingga meningkatkan umur kerja bantalan kipas.
☺ Tanpa sebuah komutator yang sering aus, umur kerja motor DC tak bersikat lebih lama dan
noise yang lebih kecil.

☺ Motor dapat dengan mudah disinkronkan dengan sebuah clock internal atau eksternal, untuk
kontrol kecepatan yang lebih presisi.

☺ Karena tidak terjadi percikan listrik, seperti yang terjadi pada morot dengan sikat, membuatnya
cocok untuk lingkungan dengan bahaya terbakar seperti bahan kimia atau bahan bakar.

☺ Motor jenis ini sering digunakan pada peralatan kecil seperti komputer dan sejenisnya.

☺ Motor ini juga lebih senyap yang merupakan keuntungan bila dipasang pada peralatan yang
memberikan getaran.

Motor DC tak bersikat yang modern memiliki variasi daya dari satu Watt hingga beberapa kilowatt.
Motor ukuran besar hingga 100 kW digunakan pada mobil listrik.
Bagaimana bentuk motor listrik ?
Motor listrik memiliki berbagai ukuran, tergantung pada besarnya daya putar yang dihasilkannya.
Seperti terlihat pada Gambar 1 dan 2, ukuran motor listrik ada yang sebesar jari jempol seperti untuk
penggerak mobil balapan mainan, ada pula yang berukuran besar untuk menggerakkan mesin industri.

Bagian-
bagian utama motor listrik adalah: 1) rotor atau poros yang berputarnya, 2) stator atau bagian rumah
motor yang diam, dan 3) bodi motor yang menyatukan semua bagian motor.

Bagaimana cara kerja motor listrik ?


Sebuah motor listrik menggunakan energi listrik untuk menghasilkan energi mekanis. Proses
kebalikan, yang menggunakan energi mekanis untuk menghasilkan energi listrik, dilakukan dengan
sebuah genertor atau dynamo. Motor-motor traksi yang dulu digunakan pada lokomotif sering
memiliki fungsi ganda bila lokomotif tersebut dilengkapi dengan pengerem dinamis. Motor listrik
bekerja dengan elektromagnetisme, tetapi motor yang berdasarkan phenomena elektromekanis, seperti
gaya elektro statis dan efek piezoelektrik dan motor thermal, juga ada. Prinsip dasar pada motor yang
berbasis elektromagnetik adalah memanfaatkan gaya mekanis pada kawat-kawat pembawa arus yang
berada di dalam sebuah medan magnet. Gaya itu dapat dijelaskan dengan hukum Gaya Lorentz dan
tegak lurus terhadap kawat dan medan magnet. Kebanyakan motor magnetis berupa rotari, tetapi
motor linier pun ada.

Pada sebuah motor rotari, bagian berputar (biasanya di bagian dalam) disebut dengan rotor, dan
bagian yang diam disebut stator. Rotor berputar karena kawat-kawat dan medan magnet disusun
sedemikian rupa sehingga torsi dihasilkan pada poros rotor. Motor memiliki elektromagnet (magnet
listrik) yang dililitkan pada rangka (frame) yang disebut armature. Yang tepat, armature ini
merupakan bagian dari motor di mana input tegangan listrik disuplai. Baik rotor atau stator dapat
bertindak sebagai armature, tergantung pada desian motornya.
MODUL AJAR
A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
Nama Sekolah : SMKN 2 Tebing Tinggi
Program Keahlian : Teknik Ketenaga Kelistrikan
Mata Pelajaran : perbaikan peralatan listrik
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Alokasi waktu : 40 JP
Fase :E
Elemen : perbaikan peralatan listrik
Pertemuan ke :1–4
Profi lPelajar Pancasila : Bernalar kritis
Sarana dan prasarana : perbaikan peralatan listrik, in focus
Jumlah peserta didik : 36 orang
B. KOMPONEN INTI
CapaianPembelajaran : Pada akhir Fase F, peserta didik mampu melaksanakan
perbaikan peralatan listrik meliputi pemeliharaan, pengecekan fungsi dan penggantian
komponen, penggulungan ulang (re-winding) sesuai standar teknis dan proses kerja.
Tujuan Pembelajaran :
6.1 Memahami perbaikan peralatanlistrik.
6.2 Memahami penggulungan ulang(re-winding).
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Dapat Memahami perbaikan peralatanlistrik.
2. Dapat Memahami penggulungan ulang(re-winding
Pemahaman bermakna : Memahami perbaikan peralatanlistrik
PertanyaanPemantik : a. pengertian dan tujuan perawatan?
b. jenis perawatan peralatan ?
Profil pelajar pancasila : 1. Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, 2.
dimensi berkhebinekaan, 3. Dimensi bergotong royong, 4. Dimensi mandiri, 5. Dimensi
bernalar kritis, 6. Dimensi kritis
Model Pembelajaran : Kooperatif learning
KegiatanPembelajaran :
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru danSiswa Durasi
Pendahuluan 31. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol 10
kebersihan lingkungan tempat belajar dan kesiapan siswa menit
untuk memulai pelajaran
32. Siswa memberikan respon salam pembuka
33. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
34. Siswa mendengarkan penjelasan guru
35. Guru melakukan assessment awal dengan cara lisan
36. Siswa mempersiapkan diri untuk di asesment guru

Inti 21. Guru menyampaikan materi pelajaran melalui video 25


pembelajaran menit
22. Siswa menyimak pelajaran dari guru
23. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk
melakukan kegiatan diskusi kelompok
24. Siswa membentuk kelompok diskusi dan
mengerjakan lembar kerja kegiatan

Penutup 31. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran 10


dan melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah menit
dilakukan
32. Guru meminta siswa menjawab soal post tes tertulis
33. Siswa menyelesaikan soal post tes tertulis
34. Guru menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya
35. Siswa menyimak rencana kegiatan selanjutnya
36. Guru dan siswa bersama-sama mengakhiri
pembelajaran dengan menutup salam

 Assesment Formatif
Kegiatan Metode Durasi
Mengenali dan membangun kesadaran peserta Lisan atau wawancara 10 menit
didik tentang perbaikan peralatan listrik

 Pengayaan dan Remedial


Pengayaaan : mampu melaksanakan perbaikan peralatan listrik meliputi pemeliharaan,
pengecekan fungsi dan penggantian komponen, penggulungan ulang (re-winding) sesuai
standar teknis dan proses kerja.

Remedial :mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru dan
melakukan kegiatan tutor sebaya.

 Glosarium
listrik
peralatan
perbaikan

 DaftarPustaka
Tri Murti Yogi Pangestu. (2022) Dasar dasar Teknik Ketenagalistrikan. Penerbit PT
Latif Kitto Mahesa, Jawa Timur

 Lampiran
LKS
Bahan Ajar
Tebing Tinggi,….September2022
Mengetahui
KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran

JULIASRIN SARAGIH,SPd.I DEMUS NADEAK, S.Pd


NIP 19800902 200701 1004 NIP196608151991031006
SMK
PROGRAM KEAHLIAN KETENAGA KELISTRIKAN

LKPD KOGNITIF
Topik : perbaikan peralatan listrik
Kls./Sem. : 10 /
Waktu : 2 x 40” No. 01 Page1
1

Capaian Pembelajaran : mampu melaksanakan perbaikan peralatan listrik meliputi


pemeliharaan, pengecekan fungsi dan penggantian komponen, penggulungan ulang (re-
winding) sesuai standar teknis dan proses kerja.
Tujuan :
1.Peserta didik dapat Memahami perbaikan peralatanlistrik.
2. Peserta didik dapat Memahami penggulungan ulang(re-winding

Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar


11. apa pengertian dari perbaikan

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------
12. apa tujuan dari perawatan perbaikan listrik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------

13. ada berapa jenis kegiatan perawatan


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

14. sebutkan jenis kegiatan perawatan


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------
15. tuliskan 5 peralatan perawatan listrik
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------

Bahan Ajar
Perbaikan adalah proses penggantian dan penyetelan bagian tertentu alat agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Istilah lain dari perbaikan adalah servis, yang berarti memperbaiki barang
yang rusak atau usang atau merawat secara khusus suatu barang yang masa penggunaannya telah
melampaui batas waktu tertentu.
Perawatan peralatan ditujukan untuk memperpanjang usia pakai peralatan, menjamin daya guna
dan hasil guna. Selain itu juga untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan serta
untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan.
Tujuan pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah untuk menjamin kontinuitas
penyaluran tenaga listrik dan menjamin keandalan, antara lain : § Untuk meningkatkan reliability,
availability dan effiency. § Untuk memperpanjang umur peralatan. § Mengurangi resiko terjadinya
kegagalan atau kerusakan peralatan.
Kegiatan perawatan ini terbagi lagi menjadi 3 jenis Perawatan, yaitu:
 Preventive Maintenance Electrical
 Corrective Maintenance Electrical
 Breakdown Maintenance Electrical

Preventive Maintenance Electrical


Tugas Electrician yang utama sebenarnya adalah melakukan Preventive Maintenance Electrical, atau
melakukan Perawatan untuk pencegahan, sebelum terjadi kerusakan pada peralatan listrik tersebut,
Oleh karena itu, dibutuhkan analisa dan pemeriksaan yang terjadwal untuk mencapai hal ini.

Preventive Maintenance Electrical

Perencanaan kerja yang terjadwal Untuk dapat mencapai hasil perawatan yang baik, dibutuhkan
suatu jadwal pemeriksaan dan inspeksi yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam melakukan
perawatan mesin atau peralatan listrik. Jadwal perawatan ini harus disesuaikan dengan Spesifikasi
mesin dan peralatan listrik masing-masing. Jadwal pemeriksaan dapat dibuat secara berkala, baik
secara harian, mingguan, bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan, Tahunan, dan sebagainya.

Kategori mesin atau peralatan listrik


Inspeksi atau pemeriksaan peralatan listrik dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni:
 Pemeriksaan mesin atau peralatan listrik utama (Major Machineries)
Yang termasuk dalam kategori mesin-mesin utama adalah, setiap mesin atau peralatan listrik yang
memiliki pengaruh besar terhadap kelancaran proses produksi suatu pabrik atau industri, Proses
produksi dapat terganggu jika terjadi kerusakan terhadap mesin atau peralatan listrik tersebut.

Oleh karena itu, Perawatan dan pemeriksaan terhadap mesin atau peralatan listrik yang
termasuk mesin utama (Major machineries) perlu dilakukan secara mendalam, serius dan
teliti.
 Pemeriksaan mesin atau peralatan listrik pendukung (Minor Machineries)
Mesin atau peralatan listrik pendukung (Minor machineries) adalah berbagai mesin atau peralatan
listrik yang befungsi sebagai pendukung, mesin cadangan, dan lainnya yang sifatnya tidak memiliki
pengaruh langsung terhadap kelancaran proses produksi suatu pabrik. Sehingga kerusakan yang
terjadi pada mesin atau peralatan listrik ini tidak menyebabkan terhentinya proses produksi atau
pengolahan. Kegiatan pemeriksaan dan perawatan mesin atau peralatan listrik ini mencakup beberapa
hal, seperti: Cleanig atau Pembersihan dilakukan secara rutin dan terjadwal dengan tujuan menjaga
kondisi mesin atau perlatan listrik tersebut agar tetap memiliki efisiensi yang maksimal.

Regreasing
Beberapa bagian dari mesin atau peralatan listrik ini membutuhkan pelumasan atau regreasing secara
berkala.

Adjusment
Melakukan adjustment atau penyetelan ulang secara terjadwal untuk memastikan kondisi mesin atau
peralatan listrik dapat mencapai hasil yang optimal.

Replacement
Beberapa bagian komponen dari mesin atau peralatan listrik memiliki life time atau batas pakai dalam
waktu tertentu. Maka dibutuhkan penggantian yang terjadwal sesuai dengan spesifikasi dari
komponen mesin atau peralatan listrik tersebut. Melakukan analisa dan evaluasi langsung terhadap
mesin atau peralatan listrik

Recording
Recording, atau pencatatan terhadap berbagai hal atau kegiatan atas pemeriksaan mesin dan peralatan
listrik.

Pencatatan yang diperlukan, antara lain:

 Petunjuk pengoperasian mesin atau peralatan listrik


 Petunjuk instruksi perawatan
 History card Machineries (Histori perbaikan dan perawatan)
 Data penggantian komponen atau suku cadang
 Data kegiatan harian, jam jalan (Hour meter)
 Data kerusakan yang pernah terjadi.
 Data life time, atau usia mesin dan komponen
 Prediksi kerusakan yang mungkin terjadi
 Data pelaksanaan inspeksi
 Data rencana penggantian mesin
 Data tingkat akurasi atau kehandalan

Corrective Maintenance Electrical Corrective maintenance electrical adalah perawatan mesin atau
perawatan berbagai alat listrik yang bersifat memperbaiki atau merubah untuk fungsi yang lebih
handal. Yang termasuk dalam Corrective Maintenance Electrical, antara lain:
 Merubah fungsi mesin atau perawatan listrik terhadap proses produksi atau pengolahan.

 Melakukan perencanaan rancangan terhadap mesin atau komponen yang sering mengalami
kerusakan atau kegagalan.
 Melakukan penggantian mesin atau komponen dengan yang lebih handal.
 Meningkatkan frekuensi perawatan untuk mesin-mesin tertentu yang beroperasi dalam kondisi
diatas normal (ekstrim).
 Melakukan analisa kembali terhadap mesin atau peralatan listrik yang memiliki kinerja
maksimal terhadap beban yang ditanggungnya, dengan alternatif menambah kapasitas mesin
atau peralatan listrik tersebut.
Pada tahap ini, juga termasuk melakukan Improvement atau Inovation, dengan mengubah mesin
yang sudah baik untuk mendapatkan peningkatan kinerja atau hasil yang lebih baik lagi.
Break Down Maintenance Electrical
Break down maintenance electrical adalah perbaikan yang dilakukan pada saat mesin atau tersebut
mengalami kegagalan atau kerusakan saat dioperasikan. Tentunya hal ini sebisa mungkin tidak terjadi
atau dihindari, karena jika kerusakan terjadi saat mesin atau peralatan listrik tersebut beroperasi dapat
mengakibatkan berbagai kerugian dan gangguan terhadap kelancaran atau hasil proses produksi atau
pengolahan. Kegiatan yang termasuk di dalam Break down maintenance electrical adalah melakukan
perbaikan, penggantian, penyetelan dan lainnya pada saat mesin atau peralatan tersebut sedang
beroperasi, dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi normal mesin tersebut.

Prosedur Maintenance Electrical


Preventive Maintenance Electrical

 Data rencana kerja yang dibuat oleh kepala bagian Electrical.


 Schedule Preventive Maintenance Electrical (jadwal perawatan).
 Melakukan pencatatan setiap kegiatan pada Data History Machineries (History mesin).
 Pencatatan kegiatan pada buku harian kerja.

Corrective Maintenance Electrical

 Data monitoring atau inspeksi terhadap mesin atau peralatan listrik


 Evaluasi dari hasil pemeriksaan
 Melakukan rencana perbaikan
 Permintaan pekerjaan dari bagian proses produksi
 Melakukan evaluasi dari hasil perbaikan
 Melakukan pencatatan kegiatan

Break down maintenance electrical

 Laporan kerusakan dari bagian proses produksi


 Melakukan trouble shooting dalam waktu yang singkat
 Menentukan penyebab kerusakan dan mengambil tindakan perbaikan
 Memastikan hasil perbaikan
 Evaluasi untuk rencana pencegahan kerusakan berikutnya
 Melakukan pencatatan kegiatan
Kepala bagian electrical harus memastikan terlebih dahulu Setiap kegiatan perbaikan dan
perawatan dari sisi keselamatan dan resiko bahaya yang mungkin terjadi, baik resiko bahaya
kerusakan mesin dan bahaya keselamatan pekerja.

Ada 5 pemeliharaan peralatan listrik

 Gunakan insulator saat menangani jaringan dan alat listrik. ...


 Pastikan voltase perangkat sesuai dengan voltase jaringan listrik. ...
 3. Jauhkan perangkat dan jaringan listrik dari anak-anak. ...
 4. Gunakan pemutus aliran listrik (sekring). ...
 Matikan listrik bila tidak diperlukan.

MODUL AJAR
H. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
Nama Sekolah : SMKN 2 Tebing Tinggi
Program Keahlian : Teknik Ketenaga Kelistrikan
Mata Pelajaran : Perawatan dan Perbaikan Instalasi Penerangan, Tenaga
dan Motor Listrik
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Alokasi waktu : 40 JP
Fase :E
Elemen : Perawatan dan Perbaikan Instalasi Penerangan, Tenaga
dan Motor Listrik
Pertemuan ke :1–4
Profi lPelajar Pancasila : Bernalar kritis
Sarana dan prasarana : Perawatan dan Perbaikan Instalasi Penerangan, Tenaga
dan Motor Listrik, in focus
Jumlah peserta didik : 36 orang
I. KOMPONEN INTI
CapaianPembelajaran : Pada akhir Fase F, peserta didik mampu melaksanakan
perawatan dan perbaikan instalasi penerangan, tenaga dan motor listrik dengan berbagai
sistem pengendalian
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami perawatan dan perbaikaninstalasi penerangan listrik dengan berbagai
sistem pengendalian.
2. Memahami perawatan dan perbaikaninstalasi tenaga listrik dengan berbagai sistem
pengendalian.
3. Memahami perawatan dan perbaikaninstalasi motor listrik dengan berbagai sistem
pengendalian
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Dapat memahami perawatan dan perbaikaninstalasi penerangan listrik dengan
berbagai sistem pengendalian.
2. Dapat memahami perawatan dan perbaikaninstalasi tenaga listrik dengan berbagai
sistem pengendalian.
3. Dapat memahami perawatan dan perbaikaninstalasi motor listrik dengan berbagai sistem
pengendalian
Pemahaman bermakna : mampu melaksanakan perawatan dan perbaikan instalasi
penerangan, tenaga dan motor listrik dengan berbagai sistem pengendalian
PertanyaanPemantik : a. pengertian dan tujuan perawatan?
b. jenis perawatan peralatan ?
Profil pelajar pancasila : 1. Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, 2.
dimensi berkhebinekaan, 3. Dimensi bergotong royong, 4. Dimensi mandiri, 5. Dimensi
bernalar kritis, 6. Dimensi kritis
Model Pembelajaran : Kooperatif learning

KegiatanPembelajaran :
Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru danSiswa Durasi
Pendahuluan 37. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol 10
kebersihan lingkungan tempat belajar dan kesiapan siswa menit
untuk memulai pelajaran
38. Siswa memberikan respon salam pembuka
39. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
40. Siswa mendengarkan penjelasan guru
41. Guru melakukan assessment awal dengan cara lisan
42. Siswa mempersiapkan diri untuk di asesment guru

Inti 25. Guru menyampaikan materi pelajaran melalui video 25


pembelajaran menit
26. Siswa menyimak pelajaran dari guru
27. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk
melakukan kegiatan diskusi kelompok
28. Siswa membentuk kelompok diskusi dan
mengerjakan lembar kerja kegiatan

Penutup 37. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran 10


dan melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah menit
dilakukan
38. Guru meminta siswa menjawab soal post tes tertulis
39. Siswa menyelesaikan soal post tes tertulis
40. Guru menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya
41. Siswa menyimak rencana kegiatan selanjutnya
42. Guru dan siswa bersama-sama mengakhiri
pembelajaran dengan menutup salam

J. Assesment Formatif
Kegiatan Metode Durasi
Mengenali dan membangun kesadaran peserta Lisan atau wawancara 10 menit
didik tentang Perawatan dan Perbaikan
Instalasi Penerangan, Tenaga dan Motor
Listrik

K. Pengayaan dan Remedial


Pengayaaan : mampu melaksanakan perbaikan peralatan listrik meliputi pemeliharaan,
pengecekan fungsi dan penggantian komponen, penggulungan ulang (re-winding) sesuai
standar teknis dan proses kerja.

Remedial :mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru dan
melakukan kegiatan tutor sebaya.

L. Glosarium
listrik
peralatan
perbaikan

M.DaftarPustaka
Tri Murti Yogi Pangestu. (2022) Dasar dasar Teknik Ketenagalistrikan. Penerbit PT
Latif Kitto Mahesa, Jawa Timur

N. Lampiran
LKS
Bahan Ajar
Tebing Tinggi,….September2022
Mengetahui
KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran

JULIASRIN SARAGIH,SPd.I DEMUS NADEAK, S.Pd


NIP 19800902 200701 1004 NIP196608151991031006

SMK
PROGRAM KEAHLIAN KETENAGA KELISTRIKAN

LKPD KOGNITIF
Topik : Perawatan dan Perbaikan Instalasi Penerangan, Tenaga dan Motor
Listrik
Kls./Sem. : 10 /
Waktu : 2 x 40” No. 01 Page1
1

Capaian Pembelajaran : mampu melaksanakan perawatan dan perbaikan instalasi penerangan,


tenaga dan motor listrik dengan berbagai sistem pengendalian .
Tujuan :
1. Peserta didik dapat memahami perawatan dan perbaikaninstalasi penerangan listrik
dengan berbagai sistem pengendalian.
2. Peserta didik dapat memahami perawatan dan perbaikaninstalasi tenaga listrik
dengan berbagai sistem pengendalian.
3. Peserta didik dapat memahami perawatan dan perbaikaninstalasi motor listrik dengan
berbagai sistem pengendalian

Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar


1. Mengapa instalasi listrik penerangan dan tenaga perlu dirawat dan diperbaiki secara berkala?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------
2. Bagian-bagian manakah dan bagaimana cara merawat serta memperbaiki instalasi listrik
penerangan dan tenaga?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------

3. Bagian-bagian manakah dan bagaimana cara merawat serta memperbaiki instalasi listrik
penerangan dan tenaga?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Bagaimana cara merawat dan memperbaiki bangunan instalasi listrik penerangan dan tenaga

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
5. Mengapa perlu dilakukan perawatan dan perbaikan hubungan kelistrikan instalasi listrik
penerangan dan tenaga
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------

Bahan Ajar
perawatan peralatan listrik rumah tangga adalah kegiatan terprogram dengan cara tertentu dan
dilakukan secara rutin agar peralatan listrik rumah tangga selalu dalam keadaan siap pakai. Perbaikan
adalah proses penggantian dan penyetelan bagian tertentu alat agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya
Perawatan peralatan ditujukan untuk memperpanjang usia pakai peralatan, menjamin daya guna
dan hasil guna. Selain itu juga untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan serta
untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan
Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga fasilitas
dan peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan produksi secara efektif
dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan standar (fungsional dan
kualitas).

Fungsi Perawatan

Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan
peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut
selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Menurut
Ahyari (2002), fungsi perawatan adalah sebagai berikut:

1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan
dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang.
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan
lancar.
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama
proses produksi berjalan.
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula.
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi
yang digunakan.
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan
baku dapat berjalan normal.
7. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam
perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada semakin baik.

Jenis-jenis Perawatan

a. Planned maintenance (perawatan yang terencana)


Planned maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan terlebih
dahulu. Pemeliharaan perencanaan ini mengacu pada rangkaian proses produksi. Planned maintenance
terdiri dari:

1. Preventive maintenance (perawatan pencegahan). Preventive maintenance adalah


pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode waktu yang tetap atau dengan kriteria tertentu
pada berbagai tahap proses produksi. Tujuannya agar produk yang dihasilkan sesuai dengan
rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya.
2. Scheduled maintenance (perawatan terjadwal). Scheduled Maintenance adalah perawatan
yang bertujuan mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik
dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu perawatan ditentukan berdasarkan pengalaman,
data masa lalu atau rekomendasi dari pabrik pembuat mesin yang bersangkutan.
3. Predictive maintenance (perawatan prediktif). Predictive maintenance adalah strategi
perawatan di mana pelaksanaanya didasarkan kondisi mesin itu sendiri. Perawatan prediktif
disebut juga perawatan berdasarkan kondisi (condition based maintenance) atau juga disebut
monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring), yang artinya sebagai penentuan
kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin, sehingga dapat diketahui keandalan
mesin serta keselamatan kerja terjamin.

b. Unplanned maintenance (perawatan tidak terencana)


Unplanned maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan karena adanya indikasi atau petunjuk
bahwa adanya tahap kegiatan proses produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang tidak layak.
Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan atas mesin secara tidak berencana. Unplanned
maintenance terdiri dari:

1. Emergency maintenance (perawatan darurat). Emergency maintenance adalah kegiatan


perawatan mesin yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak
menimbulkan akibat yang lebih parah.
2. Breakdown maintenance (perawatan kerusakan). Breakdown maintenance adalah
pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika peralatan mengalami kegagalan dan
menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas.
3. Corrective maintenance (perawatan penangkal). Corrective maintenance adalah
pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk (setengah jadi maupun barang
jadi) tidak sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya. Misalnya:
terjadi kekeliruan dalam mutu/bentuk barang, maka perlu diamati tahap kegiatan proses
produksi yang perlu diperbaiki (koreksi).

Kegiatan-kegiatan Perawatan

Menurut Tampubolon (2004), kegiatan-kegiatan perawatan dalam suatu perusahaan adalah sebagai
berikut:
a. Inspeksi (inspection)
Kegiatan ispeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala dimana maksud
kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai peralatan atau fasilitas
produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi. Sehingga jika terjadinya kerusakan,
maka segera diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi,
adan berusaha untuk mencegah sebab-sebab timbulnya kerusakan dengan melihat sebab-sebab
kerusakan yang diperoleh dari hasil inspeksi.

b. Teknik (engineering)
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli, dan kegiatan-kegiatan
pengembangan peralatan yang perlu diganti, serta melakukan penelitian-penelitian terhadap
kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam kegiatan inilah dilihat kemampuan untuk mengadakan
perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan bagi perluasan dan kemajuan dari fasilitas atau
peralatan perusahaan. Oleh karena itu kegiatan teknik ini sangat diperlukan terutama apabila dalam
perbaikan mesin-mesin yang rusak tidak di dapatkan atau diperoleh komponen yang sama dengan
yang dibutuhkan.

c. Produksi (production)

Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan mereparasi
mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau yang
diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik, melaksanakan kegiatan servis dan perminyakan
(lubrication). Kegiatan produksi ini dimaksudkan untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan segera
jika terdapat kerusakan pada peralatan.

d. Administrasi (clerical work)


Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan-pencatatan
mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan biaya-
biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, komponen (spareparts) yang di butuhkan,
laporan kemajuan (progress report) tentang apa yang telah dikerjakan. waktu dilakukannya inspeksi
dan perbaikan, serta lamanya perbaikan tersebut, komponen (spareparts) yang tersedia di bagian
pemeliharaan.

e. Bangunan (housekeeping)
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan gedung tetap
terpelihara dan terjamin kebersihannya.

Anda mungkin juga menyukai