Anda di halaman 1dari 3

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah


Nama : Maridun,S.Pd
Tempat Tugas : SMK Negeri 3 Sijunjung

Hasil Eksplorasi Akar Penyebab Analisis Akar


No.
Penyebab Masalah Masalah Penyebab Masalah
1 1. Sebagian siswa tidak Siswa memiliki motifasi 1. Siswa tidak suka
tertarik dalam mengikuti dan keingintahuan rendah pembelajaran yang
pembelajaran sistem tentang sistem pengapian berhubungan dengan
pengapian konvensional konvensional di kelas XI listrik.
karena media yang TKRO 2. Strategi pembelajaran
digunakan tidak sebanding tidak disukai siswa
dengan jumlah siswa, dan 3. Minat dan bakat siswa
jam yang terbatas rendah
2. Sebagian siswa tidak 4. Guru tidak
menyukaia pembelajaran memberikan motifasi
sistem pengapian kepada siswa sehingga
konvnensional karena siswa jadi malas
dianggap sudah tidak banyak 5. Tidak menjadi syarat
lagi dipakai di masyarakat ke pembelajaran
3. Siswa memiliki motifasi berikutnya
dan keingintahuanlemah
tentang sistem pengapian
konvensional ditandai
dengan tidak terlibat aktif
dalam memahami dan
melakukan praktik perbaikan
dan selalu menghindar dari
temanya.
4. Siswa tidak menyadari
kedudukannya diawal belajar
sistem pengapian
konvensional, proses dan
hasil disebabkan minat dan
bakat tidak sesuai dengan
keinginan
5. Siswa tidak sadar tentang
adanya perjalanan belajar
pada sistem pengapian
konvensional dan kemudian
bekerja pada bengkel service
karena mengganggap stelah
tamat belum tentu kerja
dibengkel.
2 1. Pembelajaran belum Metode pembelajaran 1. Metode yang
sesuia dengan karakteristik tidak sesuai dengan digunakan guru tidak
dan metode yang digunakan karakteristik Siswa kelas bervariatif.
dalam pembelajaran sistem XI TKRO pada 2. Pembelajaran masih
pengapian konvensional pembelajaran Sisitem bersifat teacher study
disebabkan siswa lebih Pengapian Konvensional 3. Pendekatan guru ke
memilih diam dan tidak siswa tidak saintifik
terlibat aktif dalam 4. Keaktifan siswa
pembelajaran rendah dalam mengikuti
2. Keberagaman siswa dalam pembelajaran sistem
pembelajaran sistem pengapian konvensional
pengapian memerlukan 5. Siswa terdiri dari
metode berbeda pada berbagai latar belakang
beberapa peserta didik yang berbeda
sehingga pembelajaran 6. Siswa takut dengan
membutuhkan waktu yang listrik
lebih lama karena siswa
dibagi beberapa kelompok
belajar dan masing masing
kelompok tampil unjuk kerja
secara bergantian

3 1. hasil belajar yang dinamis Kreatifitas siswa rendah 1. Metode pembelajaran


dan kompleks belum tercapai dalam pemecahan masih LOTS dan MOTS
sebab masalah dan masalah pada sistem 2. Rendahnya kolaborasi
pemecahannya oleh siswa pengapian konvensional antara siswa dan guru
belum terjawab dan dikelas XI TKRO 3. Minat dan bakat siswa
terselesaikan dengan baik rendah dalam memilih
dalam pemeriksaan dan jurusan
perbaikan sistem pengapian 4. Siswa tidak terlibat
konvensional. aktif dalam pembelajaran
2. Kratifitas siswa dalam 5. Siswa tidak mau
memcahkan permasalahan berfikir karena merasa
rendah karena masih ada lelah
siswa yang malas dan hanya
menonton temannya saja saat
melakukan perbaikan
3. Siswa sulit menemukan
permasalahan yang terjadi
pada sistem pngapian
konvensional dikarenakan
tidak memahami fungsi dan
cara kerja dan hanya melihat
pekerjaan temannya saja
4. Siswa tidak mampu
berfikir tingkat tinggi pada
permasalahan perbaikan
sistem pengapian kendaraan
ringan karean tidak fokus,
suasan kelas pada siang hari
gerah, kecapeaan, dan beban
belajar yang tinggi.
4 1. Siswa memiliki kualitas 1. Siswa sulit memahami 1. Siswa tidak mampu
litersai rendah karena LKPD yang disajikan membaca gambar yang
sebagian siswa tidak mau dalam pembelajaran ada pada LKPD sistem
membaca dan melihat SOP Pratikum Sistem pengapian
perawatan dan perbaikan pengapian Konvensional 2. Siswa tidak
Sistem pengapian memahami instruksi di
konvensional disebabkan 2. Rendahnya kualitas dalam LKPD
terbiasa diterangkankan oleh literasi Siswa dalam 3. Bahasa di LKPD
guru terlebih dahulu memahami LKPD merupakan bahasa
2. LPKD yang disajikan sulit buku/teknik
dipahami disebabkan bahasa 4. Siswa tidak suka
yang digunakan adalah membaca
bahasa teknik. Dan
kebanyakan LKPD dibuat
tanpa adanya gambar
panduan
3. Siswa tidak mau berpikir
aktif dalam memahami
LKPD disebabkan terbiasa
dipandu dan dicontohkan.
siswa belum maksimal
menggunakan LKPD
disebabkan tidak
konsistennya dalam
mengerjakan LKPD sesuai
urutan dan sistematis
penulisan
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai