Anda di halaman 1dari 7

TIUR SARAGIH,S.

Pd_LPTK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH


Nama :Tiur Saragih,S.Pd
Unit Kerja : SD Negeri 174563 Lumban Sewa

No. Masalah yang telah diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
1 Rendahnya minat belajar peserta 1. Kajian literatur Dari hasil eksplorasi di temukan masalahnya yaitu:
didik kelas 5 sd negeri 174563 1. Siswa kurang termotivasi untuk membaca urain
Lumban sewa. Menurut Widyaningsih Ni Putu Ayu & Ni Nyoman Gading teks yang disajikan
2. Pembelajaran yang berpusat pada guru
( Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran : 4 (1) 2021 )
3. Peserta didik masih bingung mengenai alur atau
1 siswa belajar kurang sistematis, siklus daur hidup hewan
4. Pembelajaran yang tidak menarik di dalam kelas.
2 siswa cenderung kurang tertarik,
5. Guru belum optimal menggunakan media
3 siswa kurang termotivasi untuk membaca urain teks pembelajaran pada saat proses belajar mengajar.
6. Guru hanya berpatokan dengan buku pegangan
yang disajikan,
siswa
4 siswa sulit memahami isi materi. 7. Metode pembelajaran kurang bervariasi.

Link :
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/
32534
Menurut Arisandi, I Made Arik & D.B. Kt. Ngr. Semara
Putra ( Journal For Lesson and Learning Studies : 5 (1)
2022) mengatakan penyebab kurangnya minat belajar siswa
ialah:
1. Pembelajaran yang berpusat pada guru
2. Peserta didik masih bingung mengenai alur atau siklus
daur hidup
TIUR SARAGIH,S.Pd_LPTK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

3. Penyampaian materi kurang maksimal


4. guru masih mengajar hanya menggunakan metode
ceramah dan mendoktrin peserta didik
Link :
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JLLS/article/
view/47757
2. Hasil Wawancara Dengan Teman Sejawat

- Pengaruh teknologi yaitu siswa lebih banyak bermain


game melalui gadget
- Kurang Pembiasaan dalam membaca
- Keterlibatan orang tua dalam membangun kebiasaan
membaca sangat minim
- Peserta didik kurang lancar membaca.
- Peserta didik kurang tertarik membaca buku yang
teksnya terlalu panjang

3. Wawancara dengan pengawas Sekolah


- Dalam pembelajaran guru tidak menggunakan metode
yang tepat
- Guru tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran
- Guru kurang memotivasi siswa dalam belajar
- Guru hanya sibuk sendiri, tidak memberikan
penguatan.
- Guru tidak menguasai materi pembelajaran
TIUR SARAGIH,S.Pd_LPTK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2 Rendahnya keaktifan belajar siswa 2.1Kajian literatur Dari hasil eksplorasi di temukan masalahnya yaitu:
kelas 5 sd negeri 175463 Lumban 1. Kurang kreativitas di dalam proses pengajaran
Sewa yang dilaksanakan oleh guru.
2.1.1 Menurut Ningsih, Sri Setia (2023) Upaya Guru 2. Pemaparan yang dilakukan guru hanya mengacu
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Melalui pada buku.
Penerapan Media Pembelajaran Manipulatif Pada Siswa 3. Media ajar yang digunakan tidak sesuai dengan
Kelas IV SDN 83/I Bajubang. S1 thesis, UNIVERSITAS karakteristik peserta didik.
JAMBI. 4. Kurangnya penerapan model pembelajaran yang
Masalah yang dialami ini dikarenakan: tepat digunakan dalam proses pembelajaran.
- kurangnya kreativitas didalam proses aktivitas 5. Pembelajaram masih dilakukan secara monoton
pengajaran yang dilaksanakan oleh guru sehingga dengan metode ceramah dan siswa dituntut
membuat minat belajar siswa menjadi kurang, untuk diam mendengarkan guru sehingga
- siswa cenderung hanya mendengarkan pemaparan suasana belajar menjadi pasif.
dilakukan oleh guru dengan mengacu pada buku.
- Kesesuaian media ajar yang dipakai oleh guru tidak
tepat dengan karakteristik siswa sekolah dasar
Sumber: https://repository.unja.ac.id/56622/

2.1.2 Menurut Nurfatimah, dkk: Jurnal Literasi dan


Pembelajaran Indonesia (Upaya Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Project
Based Learning) 3 (2) 2023:
Disebabkan karena:
- kurangnya penerapan model pembelajaran yang tepat di
gunakan dalam proses pembelajaran.
- Penggunaan metode ceramah dalam proses
pembelajaran kulikulum 2013 di perhatikan kurang
melibatkan siswa dan harus beralih pada pada
model pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa
sehingga siswa tidak cenderung pasif.
- Pembelajaram masih dilakukan secara monoton dengan
metode ceramah dan siswa dituntut untuk diam
mendengarkan guru sehingga suasana belajar menjadi
pasif.
- Pembelajaran yang di lakukan masih berpusat pada
guru.
TIUR SARAGIH,S.Pd_LPTK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Sumber:
https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/JLPI/article/
view/521/416

2.2Hasil Wawancara Dengan Rekan Sejawat

2.2.1 Guru kurang persiapan ketika mau mengajar


2.2.2 Guru kurang paham menerapkan model-model
pembelajaran yang tepat
2.2.3 Kemauan guru dalam belajar masih rendah
2.2.4 Referensi yang dimiliki guru masih minim

2.3 Hasil Wawancara Dengan Pengawas Sekolah

- Kurangnya kemauan guru untuk meningkatkan


kemampuan diri
- Guru kurang memahami peserta didik sehingga
kesulitan menerapkan model pembelajaran yang tepat
- Mindset guru untuk mau berkembang masih rendah
- Guru belum mau berinovasi dalam pembelajaran
- Guru masih menerapkan pembelajaran yang berpusat
pada guru
3 Pembelajaran yang di terapkan di 3.1 Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis penyebab Pembelajaran di
kelas belum berbasis HOTS kelas masih belum berbasis HOTS.
3.1.1 Menurut Muhlasum (2020), Penyebab dari kemampuan , hal tersebut dibebabkan oleh :
berpikir tingkat tinggi siswa Indonesia dilevel bawah 1. Pembelajaran yang diterapkan guru masih
(belum HOTS) disebabkan beberapa faktor yaitu sebagai berbasis LOTS.
berikut : 2. Siswa tidak mampu berpikir kritis dan
(1) Siswa kurang siap menghadapi proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan terkait materi.
kurang inisiatif dan gigih dalam menyelesaikan masalah. 3. Siswa jarang diminta untuk
(2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran banyak mengungkapkan/mempresentasikan hasil belajar
yang bermain-main, dan mengobrol diluar pembahasan yang telah diperoleh.
pembelajaran. 4. Guru tidak mengeksplorasi literatur mengenai
(3) Budaya literasi siswa, dimana budaya literasi bukan pembelajaran berbasis HOTS.
hanya membaca dan menulis, namun juga keterampilan 5. Model pembelajaran yang dirancang oleh guru
TIUR SARAGIH,S.Pd_LPTK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

mencari, memahami, mengevaluasi secara kritis sebuah belum mengarah ke pembelajaran HOTS.
informasi.
(4) Faktor lingkungan keluarga dan sekolah.
(5) Proses pembelajaran, yaitu siswa belum mengetahui
indikator keterampilan yang ingin dicapai dan guru
belum mengetahui cara menciptakan pembelajaran yang
efektif.
(6) Pembatasan kompetensi kognitif siswa disetiap
jenjang pendidikan

Sumber : Muhlasum. 2020. Faktor Yang Mempengaruhi Dan


Cara Meningkatkan Keterampian Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Smk Kompetensi Keahlian Titl.Jurnal Pendidikan Elektro.
Vol.9.Halaman 7 :
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/17/article/vi
ew/34992/31117

3.2 Hasil Wawancara Dengan Rekan Sejawat:

3.2.1 Pembelajaran yang diterapkan guru masih berbasis


LOTS.
3.2.2 Siswa tidak mampu berpikir kritis dan mengajukan
pertanyaan terkait materi.
3.2.3 Siswa jarang diminta untuk
mengungkapkan/mempresentasikan hasil belajar yang
telah diperoleh.
3.2.4 Guru tidak mengeksplorasi literatur mengenai
pembelajaran berbasis HOTS.
3.2.5 Model pembelajaran yang dirancang oleh guru belum
mengarah ke pembelajaran HOTS.

3.3 Wawancara Dengan Pengawas Sekolah

3.3.1 Guru belum optimal dalam pemahan berbasis HOTS


3.3.2 Guru belum mampu memberikan soal Pemantik
TIUR SARAGIH,S.Pd_LPTK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

4. Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam Kajian Literatur: Setelah dilakukan analisis penyebab guru masih
belum optimal dalam menggunaan teknologi/inovasi
pembelajaran belum optimal di kelas 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahma
ialah dikarenakan:
5 SD Negeri 174563 Lumban Sewa Dalena,dkk dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan - Sebagian besar penyebab guru jarang
Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang 03 Mei menggunakan pebelajaran berbasis IT di kelas
adalah berasal dari guru tersebut.
2019 ditemukan bahwa kendala guru dalam penggunaan IT - Guru kurang mampu mengembangkan
sebagai media belajar dapat dideskripsikan sebagai berikut: berbagai model pembelajaran yang didukung
oleh media belajar yang inovatif mengenai
 Kendala guru dalam penggunaan komputer sebagai
materi energi dan perubahannya.
media pembelajaran - Guru yang sudah memasuki usia lanjut juga
 Kendala guru menggunakan powerpoint sebagai media cenderung berpikir bahwa metode
pembelajaran menggunakan alat teknologi
pembelajaran seharusnya dilakukan oleh guru-guru yang
 Ketersediaan infokus dan printer usianya masih produktif.
- Guru-guru juga terlihat masih kurang
 Aliran listrik serta jangkauan layanan internet ke semua
memiliki minat untuk mengembangkan
kelas kompetensi dirinya sendiri.
Sumber:
https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/12987?
issue=%202019:%20SEMINAR%20NASIONAL
%20PENDIDIKAN%2003%20MEI%202019
Wawancara Sesama Rekan Kepala Sekolah
Menurut Ibu Kepala Sekolah SD Rianiate, sebagian guru
merasa tidak mampu mengembangkan menggunakan IT
karena faktor usia. Sebagian lagi merasa bahwa metode
pembelajaran konvensional seperti yang sudah dilakukan saat
ini sudah cukup dalam penyampaian materi kepada siswa.
TIUR SARAGIH,S.Pd_LPTK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Wawancara Guru
Menurut guru, pembelajaran berbasis IT bisa saja dilakukan di
dalam kelas. Namun kendalanya adalah dalam menyiapkan
metode belajar berbasis IT, diperlukan waktu yang tidak
sedikit dalam persiapannya. Padahal guru harus berpacu
dengan waktu untuk mengikuti kurikulum yang telah
ditentukan. Selain itu, minimnya waktu bagi guru disebabkan
banyaknya tuntutan administrasi yang harus dipenuhi guru di
luar waktu mengajar.

Wawancara Pengawas
Guru sudah terbiasa menggunakan cara-cara yang sudah
biasa untuk mengajar. Sehingga cenderung membenarkan
bahwa apa yang dilakukannya saat ini sudah benar.
Pemikiran seperti itu yang seringkali membuat para guru
tidak mau berinovasi dalam mengajar.

Anda mungkin juga menyukai