Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EVALUASI AKADEMIK

PESERTA ORIENTASI PPPK


ANGKATAN 1-8

NAMA: NURMALA DEWI, S.Pd


NIP: 19720708 202221 2003
JABATAN: GURU KELAS SDN 117513
PULO TARUTUNG
ANGKATAN: IV
EVALUASI AKADEMIK PESERTA ORIENTASI PPPK ANGKATAN 1-8

Bullying merupakan satu isu yang sering terjadi di dunia pendidikan saat ini. Bagaimana
saudara menyikapi isu ini dengan mengaitkan nilai-nilai dasar ASN, smart ASN sebagai
upaya saudara dalam mengimplementasikan sikap bela negara.

silahkan angkat 1 (satu) kasus yang sedang hangat terjadi di bidang saudara, analis sebab
akibatnya lalu jelaskan bagaimana saudara menyikapi kasus dengan mengaitkan nilai-nilai
dasar ASN, Smart ASN sebagai upaya saudara dalam mengimplementasikan sikap bela
negara.

Seperti yang kita ketahui, Bullying atau perundungan merupakan tindakan mengganggu,
mengusik, atau menyakiti orang lain secara fisik atau psikis. Tindakan ini bisa dalam bentuk
bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik yang dilakukan secara berulang kali dan dari
waktu ke waktu. Secara etimologi, asal usul kata bullying berarti penggertak, yaitu
seseorang yang suka mengganggu yang lemah. Salah satu contoh bullying adalah
Video perundungan sesama siswa viral di media sosial (Medsos). Dari keterangan polisi,
video tersebut direkam di Kecamatan Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah.Dalam video,
terlihat siswa dianiaya oleh rekannya yang mengenakan topi.Adegan itu ditonton sejumlah
siswa lainnya yang berada di lokasi. Beberapa siswa yang mencoba melerai justru
mendapat ancaman dari pelaku perundungan.Belakangan terungkap pelaku utama adalah
MK, pelajar kelas 9 SMPN 2 Cimanggu. Sementara korban adalah FF yang merupakan adik
kelas MK.Polisi pun bergerak cepat dengan mengamankan MK pada Selasa (26/9/2923)
malam. Wakapolresta Cilacap, AKBP Arif Fajar Satria menuturkan, tersangka lalu dibawa ke
Mapolresta Cilacap untuk penyelidikan lebih lanjut. “Untuk pengamanan (saat penjemputan
pelaku) kurang lebih ada 120 personel dari distrik Cimanggu dan Polresta Cilacap,” kata Arif.
Arif menjelaskan, ratusan personel dikerahkan untuk menghalau massa yang sudah
memadati rumah pelaku. Menurut Arif, petugas mengamankan MK seelah menerima
laporan dari Kapolsek Cimanggu pada Selasa Sore sekitar pukul 15.00 WIB. “Jadi kakaknya
ini menenggarai korban yang saat pulang sekolah banyak terdapat luka di bagian tubuhnya.
Kemudian melaporkan kepada pihak kepolisian setempat, dan Kapolsek langsung
melakukan kroscek,” kata Arif Fajar Satria. Wakapolresta Cilacap, AKBP Arif Fajar Satria,
mengungkapkan MK merupakan ketua dari sebuah kelompok siswa. Sementara motif
pelaku melakukan penganiayaan lantaran korban bergabung dengan geng siswa lainnnya.
“Pelaku tidak terima, karena korban mengaku menjadi bagian anggota kelompok siswa
sekolah lain,” kata Arif. Arif menjelaskan pihaknya akan tetap memproses kasus tersebut.
Meski begitu, proses hukum yang dijalankan tetap berpedoman terhadap UU sistem
peradilan anak. Pihaknya juga melakukan berbagai upaya preemtif dan preventif khususnya
kepada sekolah. “Itu menjadi PR khusus buat kita, Kapolsek langsung melakukan tindak
lanjut bersama Kepala Sekolah,” imbuhnya. Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus
mendalami kasus tersebut.

Menurut pandangan saya sebagai seorang ASN perilaku tersebut sangatlah tidak bermoral
dan dapat merugikan orang lain. Karena akibat dari bullying ini menyebabkan trauma yang
berkepanjangan.
Nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK yaitu berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan menanggulangi Bullying di dunia
pendidikan yang berkaitan dengan nilai dasar ASN yaitu: (1) memperkuat pengendalian
sosial, hal ini dapat dimaknai sebagai berbagai cara yang digunakan pendidik untuk
menertibkan peserta didik yang melakukan penyimpnagan, termasuk tindak kekerasan
(Bullying) dengan melakukan pengawasan dan penindakan; (2) mengembangkan budaya
meminta dan memberi maaf; (3) menerapkan prinsip-prinsip anti kekerasan (Bullying); (4)
memberikan pendidikan perdamaian kepada generasi muda; (5) meningkatkan dialog dan
komunikasi intensif anatar siswa dalam sekolah; (6) meneydiakan katarsis; (7) melakukan
usaha pencegahan tindak kekerasan (bullying) di sekolah.

Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan
pencapaian tujuan organisasi.
adapun pandangan saya sebagai ASN tepatnya sebagai tenaga pendidik (guru).

1. waspada

Guru di sekolah lebih waspada terhadap tanda-tanda praktik bullying. Guru


mengawasi banyak siswa dalam satu waktu tentu merupakan tantangan tersendiri
tetapi bukan mustahil untuk dilakukan. Perilaku kecil yang dianggap sebagai
candaan terkadang menjadi indikator terjadinya bullying jika tidak ditangani sejak
dini. Seperti tatapan mata tajam yang ditujukan hanya pada satu siswa tertentu atau
memanggil nama teman dengan ejekan.

2. Peduli dengan Murid

Saat ada indikasi siswa melakukan intimidasi pada siswa lainnya, guru harus
merespons. Begitu pula jika terdapat siswa selaku korban bullying yang
menceritakan pengalamannya, guru sebaiknya menunjukkan kepedulian.

3. Jeli dan Peka

Guru perlu menyadari fakta yang terlihat di depan mata. Banyak kejadian tersirat
yang membutuhkan kejelian dari para guru, khususnya dalam mengidentifikasi tanda
perilaku bullying. “Perlu disadari bahwa bullying dapat dilakukan dan terjadi kepada
siapapun, bahkan oleh siswa yang dalam kesehariannya menunjukkan perilaku yang
baik juga berprestasi, atau juga oleh siswa yang nampak dalam kesehariannya
sebagai siswa yang pendiam,” jelasnya.

4. Menciptakan Ruang Kelas yang Aman

Ruang kelas yang aman tidak hanya aman digunakan saat belajar. Akan tetapi juga
adanya rasa saling menghormati, saling mendukung, rasa aman untuk berinteraksi,
bebas berekspresi, termasuk siswa mau bersuara saat menyaksikan perilaku
bullying. Guru dapat membantu membangun kedekatan antar siswa, sehingga
mereka merasa saling terhubung satu sama lain. “Jika dibutuhkan guru juga bisa
menyediakan dokumen anti-bullying yang ditandatangani oleh seluruh siswa untuk
menunjang terciptanya lingkungan kelas yang aman, tentunya dalam dokumen
penting untuk menyertakan konsekuensi yang membangun bagi siswa yang
melanggar dan prosedur penyelesaian masalah,” paparnya.

5. Aktif Melibatkan Orang Tua

Terakhir, guru bisa melibatkan orang tua dalam penanganan bullying. Saat ada
kejadian yang mengarah pada perilaku bullying, guru bisa menginformasikan hal
tersebut pada orang tua pelaku maupun orang tua korban. Hal ini agar orang tua
juga memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan anak-anaknya terkait cara
bersikap. Sebaliknya, orang tua korban dapat mengajari mereka keterampilan
sehingga mereka tahu cara melakukan intervensi ketika bullying terjadi.

Anda mungkin juga menyukai