Anda di halaman 1dari 8

Seri ‘Pemimpin Rohani’

PEMIMPIN ROHANI
DI MASA PERUBAHAN
“NEW NORMAL”
FRESH GOFIR RABU, 24 JUNI 2020
GBI MIRACLE SERVICE YOGYAKARTA
Kejadian 41;39-40
Kata Firaun kepada Yusuf:”Oleh karena Allah telah memberitahukan
semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi
dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan
kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat ; hanya tahtaku inilah
kelebihanku dari padamu.”
Pendahuluan
Saat ini pemerintah menggaungkan tatanan hidup baru yaitu lewat istilah “New
Normal”. Istilah “New Normal “ sebenarnya adalah merubah pola pikir (mindset)
atau kebiasaan yang tadinya tidak terlalu memperhatikan kebersihan dan
kesehatan menjadi lebih memperhatikan dan menjalankannya lewat kesadaran
diri masing-masing. Bagaimana seharusnya gereja atau pemimpin pemimpin
rohani menyikapi hal ini?. Kita tahu bahwa ini adalah masa perubahan tatanan
hidup yang besar dan belom pernah terjadi sebelumnya, siap tidak siap kita
semua mengalaminya. Sebagai pemimpin Rohani kita harus menjadi kuat dan
tetap bersandar kepada Tuhan. Seperti Yusuf yang menghadapi bencana
kelaparan yang hebat. Yusuf tetap bersandar dan berjalan sesuai dengan
kehendak Tuhan. Sudahkah kita sebagai pemimpin rohani berdoa kepada Tuhan
dan minta hikmat-Nya untuk menghadapi masa susah ini?
Sebagai Pemimpin Rohani di masa perubahan
“New Normal” ini seharusnya
Yusuf diangkat menjadi pemimpin karena Yusuf adalah
orang yang takut akan Tuhan, berhikmat dan selalu berjalan
dengan Tuhan. Dia mengerti sungguh kehendak dan rencana
Tuhan, dan dia berjalan di dalamnya. Demikian juga kita
seharusnya sebagai pemimpin rohani harus menyadari apa

Berjalan dengan Visi yang sedang terjadi sesungguhnya. Kita harus mengerti apa

dan
rencana Tuhan yang akan terjadi di dalam dunia ini. Seorang
pemimpin Rohani harus mengerti tentang Firman Tuhan,

hikmat dari Tuhan bagaimana segala sesuatu itu terjadi sesuai dengan apa
yang ada di dalam Firman Tuhan. Di dalam Firman Tuhan

( Kejadian 41) sudah dijelaskan bahwa di akhir zaman ini akan terjadi
berbagai2 macam kesukaran termasuk pandemic covid 19 ini.
Masa kesukaran ini untuk memurnikan setiap kita agar kita
betul2 hidup benar dihadapan Tuhan. Dan semuanya ini
untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan yang kedua kali
dibumi ini. Oleh sebab itu kita harus taat kepada Tuhan dan
taat kepada pemerintahan di masa2 tatanan kehidupan yang
baru ini.
Yusuf mengusulkan kepada Firaun untuk mencari orang yang
bijaksana dan mengangkatnya menjadi kuasa atas Mesir. Lalu
mengangkat penilik-penilik untuk memungut seperlima dari hasil
tanah Mesir dalam tujuh tahun kelimpahan, sehingga tetap tersedia
bahan makanan pada tujuh tahun kekeringan. Dari ayat-ayat ini
dapat disimpulkan bahwa Yusuf mempersiapkan segala sesuatu

Mempersiapkan diri dan sebelum masuk ke dalam perubahan iklim yang menyebabkan
kelaparan yang luar biasa melanda seluruh Mesir dan

orang yang dipimpin sekitarnya.Kejadian 41:46, menjelaskan bahwa Yusuf mengelilingi


tanah Mesir. Dalam perjalanan kelilingnya ini bukan jalan-jalan

memasuki masa tanpa tujuan, tetapi dia sedang mencari tahu sebesar apa kekuatan
perubahan krisis pangan selama tujuh tahun setelah masa

“New Normal” kelimpahan. Nah bagaimana persiapan kita menghadapi “New


normal”? Apakah setiap kita sudah mempersiapkan diri baik secara

(Kej 41-33-36) rohani maupun jasmani? Tentunya kita harus menjalankan protocol
kesehatan yang ketat dalam kehidupan sehari-hari, baik bekerja
dan beribadah. Terlebih lagi kita harus mempersiapkan kedatangan
Tuhan yang kedua kali didalam kehidupan ini. Kita harus tetap
menjadi pemberita pemberita Injil kepada setiap orang agar
mereka mendapatkan keselamatan kekal. Diskusikan apa saja yang
harus dipersiapkan memasuki masa2 New Normal baik secara
jasmani dan Rohani?
SEMAKIN BESAR
KESADARAN TERHADAP

PERUBAHAN

SEMAKIN BERHASIL
ANDA MENGHADAPI DAN MENGELOLA

PERUBAHAN TERSEBUT

MYRON RUSH R
Ayat Bacaan : Kejadian 41
BAHAN SHARING :

Menurut Saudara, bagaimana sikap


seseorang pemimpin rohani ditengah2
masa pandemik ini?

Menurut Saudara, bagaimana seharusnya


pemimpin rohani menghadapi masa2 “New
Normal”/Perubahan tatanan hidup ini?

Anda mungkin juga menyukai