Anda di halaman 1dari 8

Surveilens Media Lingkungan

Surveilens Polusi Udara dalam Ruangan Terhadap


Kesehatan
Muhammad Ibrahim Irsyad (P07133123004), Nadia Nafiatun Najah (P07133123007),
Hijriah Jahrona Maini Harahap (P07133123041)

Politekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan

Abstrak
Polusi udara merupakan salah satu sumber maslah yang sering terjadi di beberapa negara salah
satunya di Indonesia. Polusi udara adalah proses terjadinya pencemaran lingkungan didalam
ruangan dan luar ruangan oleh bahan kimia, fisik atau biologis ataupun terjadinya perubahan
karakteristik dalam atmosfer. Faktor penting bagi kesehatan dilihat dari kualitas udara dalam
ruangan yang mana lebih berbahaya dibandingkan polusi udara di luar ruangan. Sumber dari
polusi tersebut diantaranya dari hasil pembakaran, penguapan, agen biologic dan redon. Dilihat
dari laporan World Health Organization (WHO) pada tahun 1997 menyebutkan angka kematian
global akibat polusi udara mencapai lebih dari 2,7 juta orang. Dalam mengatasi polusi dalam
ruangan bisa dilakukan dengan berbagai hal, seperti menghindari produk disenfektan,
menghindari berbagai produk kimiawi yang tak dibutuhkan, membersihkan AC dan tidak
menggunakan berbagai wujud obat nyamuk.
Kata kunci: polusi udara dalam ruangan; kualitas udara; sumber polusi

Abstrak
Air pollution is one of the sources of problems that often occur in several countries, one of which
is in Indonesia. Air pollution is the process of indoor and outdoor environmental pollution by
chemicals, physical or biological or changes in characteristics in the atmosphere. An important
factor for health is seen from indoor air quality which is more dangerous than outdoor air
pollution. Sources of pollution include combustion, evaporation, biological agents and redon.
Judging from the World Health Organization (WHO) report in 1997 stated the global death toll
due to air pollution reached more than 2.7 million people. In overcoming indoor pollution can
be done with various things, such as avoiding disinfectant products, avoiding various chemical
products that are not needed, cleaning air conditioners and not using various forms of insect
repellent.
Keywords: indoor air pollution, air quality, sources of pollution
Pendahuluan
Polusi udara di dalam ruangan ancaman polusi yang berbahaya. Namun,
memiliki dampak yang lebih berbahaya bagi bukti ilmiah menunjukkan bahwa udara
kesehatan dibanding polusi udara di luar dalam ruangan, dalam hal ini adalah rumah,
ruangan (Nahar et al., 2016). . Selain itu, dapat lebih parah tercemar dibandingkan
menurut United States Enviromental udara di luar ruangan, utamanya di kota-kota
Protection Agency (EPA), polusi udara besar atau kota industri (Franklin, 2007;
dalam ruangan 2 sampai 10 kali lebih World Health Organization [WHO], 2006).
berbahaya dibandingkan polusi udara luar Adapun dampak kesehatan akibat polusi
ruangan. World Health Organization udara dalam ruangan adalah masalah
menyatakan bahwa polusi udara adalah pernapasan, kanker, bahkan masalah mata
pencemaran lingkungan di dalam atau di (Von Schirnding et al., 2002). Selain itu,
luar ruangan oleh bahan kimia, fisik, atau polusi udara dalam ruangan juga dapat
biologis apapun yang mengubah menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan
karakteristik alami atmosfer. Dikutip dari Akut (ISPA), penyakit paru obstruktif
laman resminya, WHO menyatakan bahwa kronik, kanker paru-paru, asma, kanker
alat rumah tangga, kendaraan, industri, dan nasofaring dan laring, TBC, Berat Badan
kebakaran hutan adalah sumber utama Lahir Rendah (BBLR), dan penyakit mata
polusi udara. Kualitas udara dalam ruangan (Smith et al., 2004).
merupakan penentu yang signifikan bagi
kesehatan masyarakat. Kualitas udara dalam Penerapan Teori Simpul
ruangan yang kurang baik dapat disebabkan 1. Simpul A (Sumber)
oleh ventilasi yang tidak memadai, Tercemarnya suatu kualitas udara
kurangnya sistem pendingin udara, bahan- didalam ruangan akibat dari
bahan kimia serta aktivitas manusia. sumber polutan yang masuk
Dalam memenuhi kebutuhan kedalam ruangan, seperti polusi
hidupnya, manusia kerap kali menggunakan dari kendaraan yang berlalu
bahan kimia misalnya seperti untuk lalang, pembakan sampah dan
konstruksi atau dekorasi. Sehingga muncul penggunaan bahan-bahan kimia.
sumber polusi udara lainnya yaitu antara lain Peralatan masak, minyak tanah,
pestisida, bahan-bahan pembersih, penyegar dan oven. Bisa juga berasal dari
atau pengharum ruangan, dan juga gas yang semprotan aerosol, parfum,
dihasilkan dari memasak (Vardoulakis dan pertisida, pengharum, pelembut
Kinney, 2019; Mannan dan Al-Ghamdi, kain, asap tembakau, lem, produk
2021). Aktivitas-aktivitas manusia seperti ini perawatan tubuh dan lain-lain.
tentunya menghasilkan beberapa polutan.
Sumber polutan dalam ruangan umumnya 2. Simpul B (Ambient)
menghasilkan polutan seperti NO2, SO2, Ambient yang teridentifikasi
nano partikel, dan ozon (Norbäck et al., yaitu akibat adanya polutan
2019). dalam ruangan seperti, karbon
Pada umumnya, masyarakat monoksida, radon, nitrogen
beranggapan bahwa kondisi di dalam dioksida, sulfur dioksida, Volatile
ruangan akan lebih aman dari berbagai
organic compounds dan 4. Simpul D (Dampak)
formaldehida. Dampak atau gejala singkat
terhadap kesehatan dari polusi
3. Simpul C (Manusia) udara dalam ruangan
Manusia yang terkena paparan menyebabkan sakit kepala,
dari buruknya kualitas udara di permasalahan system sensori dan
dalam ruangan bisa respirasi, kantuk, iritasi mata,
menyebabkan permasalahan pada hidung, tenggorokan, kerusakan
system pernafasan dan bisa ginjal, liver dan otak bisa juga
sampai menyebabkan kematian. menyebabkan kanker dan sampai
kematian.

Langkah-Langkah direkomendasikan. Hal ini dapat dilakukan


Identifikasi Sumber Polusi : dengan membandingkan hasil pemantauan
identifikasi sumber- sumber polusi udara
dalam ruangan, seperti asap rokok, bahan dengan batas ambang atau pedoman yang
kimia, atau polutan lainnya. Ini bisa ditetapkan untuk parameter tertentu.
melibatkan pemeriksaan aktivitas manusia,
produk yang digunakan, kondisi bangunan, Pengambilan Tindakan Korektif :
dan pola ukuran. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi,
menghilangkan tindakan korektif yang
Pemantauan Parameter Udara : Gunakan alat diperlukan untuk mengurangi polusi udara
pemantau polusi udara dalam ruangan, dalam ruangan. Ini bisa mencakup
seperti sensor atau pengukur, untuk menjaga peningkatan ventilasi, penggunaan peralatan
parameter-parameter seperti partikulat pengontrol polusi udara (seperti penggunaan
matter (PM), gas polutan, dan kelembaban. penghisap debu), atau perubahan kebijakan
Perangkat ini dapat dipasang di beberapa terkait aktivitas yang dapat meningkatkan
lokasi strategis dalam ruangan untuk polusi.
mendapatkan pemantauan yang
representatif. Pemantauan Terus-Menerus : Lakukan
pemantauan polusi udara dalam ruangan
Analisis Data : Analisis data yang diperoleh secara terus-menerus untuk memantau
dari pemantauan untuk mengidentifikasi efektivitas tindakan korektif yang diambil
pola polusi udara dalam ruangan, tren, dan dan untuk mengidentifikasi perubahan
sumber polutan yang dominan. Ini dapat kondisi yang memerlukan respons lebih
membantu dalam pemahaman yang lebih lanjut.
baik tentang situasi polusi udara dalam
ruangan dan upaya perbaikan yang Edukasi dan Kesadaran : Edukasi penghuni
diperlukan. ruangan tentang pentingnya kualitas udara
dalam ruangan dan tindakan yang dapat
Evaluasi Kualitas Udara : Evaluasi kualitas mereka ambil untuk membantu mengurangi
udara dalam ruangan berdasarkan standar polusi. Ini termasuk memberikan informasi
yang ada atau panduan kesehatan yang tentang sumber polusi potensial, praktik
yang baik untuk meningkatkan kualitas nitrogen oksida (NO), hidrokarbon (H2C),
udara, dan tanda-tanda atau gejala yang dan partikulat (debu) yang berasal dari
perlu diperhatikan terkait dengan polusi pabrik semen, industri metalurgi, industri
udara dalam ruangan. konstruksi, dan juga kendaraan bermotor.
Pengaruh zat kimia pertama-tama akan
Kerja sama dengan Ahli : Jika diperlukan, ditemukan pada sistem pernapasan, kulit dan
berkolaborasi dengan ahli polusi udara atau selaput lendir, selanjutnya apabila memasuki
profesional kesehatan lingkungan untuk peredaran darah, maka efek sistemik tak
mendapatkan saran dan panduan tambahan dapat dihindari. Secara rinci akan dibahas
dalam menjalankan surveilans polusi udara beberapa zat-zat pencemar kimia yang
dalam ruangan serta dalam menentukan berasal dari kendaraan bermotor dan
tindakan yang tepat. kegiatan industri, seperti CO, CO2, NO, dan
CFC.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Karbon monoksida (CO) adalah gas yang
pengelola atau pemilik ruangan dapat tidak berwarna dan tidak berbau, diproduksi
meningkatkan kualitas udara dalam ruangan oleh segala proses pembakaran yang tidak
dan melindungi kesehatan penghuninya dari sempurna dari bahan-bahan yang
dampak negatif polusi udara dalam ruangan. mengandung karbon atau oleh pembakaran
dibawah tekanan tinggi dan temperatur
Dampak Bagi Kesehatan tinggi seperti yang terjadi pada mesin. CO
Udara setiap saat kita butuhkan, secara diproduksi oleh proses-proses artifisial dan
ratarata manusia tidak dapat 80%-nya diduga berasal dari asap kendaraan
mempertahankan hidupnya tanpa udara lebih motor. Konsentrasi CO di udara perkotaan
dari 3 menit. Karena berbentuk gas udara menunjukkan korelasi yang positif dengan
yang ada dimana-mana, sehingga manusia kepadatan lalu lintas. Efeknya terhadap
tidak pernah memikirkannya ataupun kesehatan adalah berkurangnya kapasitas
memperhatikannya. Sampai kemudian pada darah untuk menyalurkan O2 kepada
tahun 1930 di Belgia terjadi wabah penyakit jaringan tubuh, sebagai akibat dari
paru-paru yang disebabkan oleh pencemaran tergesernya O2 yang terikat pada
udara. Tahun-tahun berikutnya pencemaran hemoglobin (Hb) dan mengikat Hb menjadi
udara sering menyebabkan terjadinya karbon monoksida hemoglobin (COHb).
kematian dankesakitan dalam proporsi Kadar COHb akan bertambah dengan
epidemik di beberapa tempat di dunia. meningkatnya kadar CO. Gejala yang terasa
Zat-zat pencemar udara dapat digolongkan dimulai dengan pusing-pusing, kurang dapat
tiga yaitu zat kimia, zat fisis, dan zat memperhatikan sekitarnya, kemudian terjadi
biologis. Dampak zat-zat pecemar udara ini kelainan fungsi susunan syaraf pusat,
terhadap manusia, terutama zat kimia dan perubahan fungsi paru-paru dan jantung,
zat fisis, akan dibahas lebih rinci, berikut terjadi rasa sesak napas, pingsan pada kadar
ini: CO sebesar 250 ppm, dan akhirnya dapat
1. Zat Kimia menyebabkan kematian pada 750 ppm.
Zat pencemar kimia yang paling banyak Dalam udara bebas, kadar CO jarang dapat
terdapat di udara bebas adalah karbon mencapai kadar 100 ppm. Namun bagi
monooksida (CO), sulfur oksida (SO), mereka yang telah mengidap penyakit-
penyakit seperti paru-paru, jantung, dan sebelumnya belum pernah ada, dan kegiatan
perokok, maka CO dalam dosis rendah dapat badai tropis yang menyimpang dari waktu
menimbulkan gangguan atau memperparah yang biasanya seperti di Filipina dan
penyakit yang ada karena sebagian Hb-nya Australia.
sudah terikat oleh CO. Nitrogen Oksida (NO2) bersumber dari
CO akan berubah menjadi karbon dioksida pembakaran dimana kendaraan bermotor
(CO2) apabila terdapat O2 yang bereaksi memberi kontribusi 50% terhadap kadar NO
denganya. CO2 juga dihasilkan oleh gas di udara setiap tahunnya. Di udara NO akan
buangan berasal dari umat manusia dan berubah menjadi NO2 yang merupakan gas
bahan bakar migas. Salah satu akibat dari beracun bagi manusia. Konsentrasi NO2
pembuangan gas CO2 adalah kenaikan yang berkisar antara 50-100 ppm dapat
temperatur bumi disebabkan terjadinya menyebabkan peradangan paru-paru apabila
fenomena rumah kaca, akibatnya terjadi terpapar beberapa menit saja, konsentrasi
perubahan iklim yang akan menyebabkan 150-200 ppm dapat menyebabkan
banjir dan kekeringan, selanjutnya banjir pemampatan bronchioli dan dapat
dan kekeringan sangat berpengaruh pada meninggal dalam waktu 3-5 minggu.
kesehatan manusia. Sedangkan konsentrasi lebih dari 500 ppm
Menurut Intergovernmental Panel on dapat mematikan dalam waktu 2-10 hari.
Climate Change (IPCC) temperatur bumi 2. Zat Fisis
telah meningkat dari 0,3 C menjadi 0,6 C Zat pencemar fisis yang banyak didapat
dalam seratus tahun terakhir. Jika jumlah gas adalah temperatur, kebisingan, sinar ultra
rumah kaca terus menerus terbentuk di violet, sinar infra merah, gelombang mikro,
dalam atmosfer, maka diperkirakan pada gelombang elektromagnetik, dan sinar-sinar
tahun 2030 temperatur rata-rata permukaan radioaktif. Saat ini kebisingan merupakan
bumi akan mengalami kenaikan1,5 hingga salah satu penyakit lingkungan yang
4,5 C, sedang di kedua kutub kenaikan suhu penting. Pada tahun 1970-an di Amerika
mencapai 7 C. Keadaan ini akan Serikat, tingkat kebisingan kota bertambah
menyebabkan gunung es mencair, akbat 1dB per tahun dan 10 dB per dekade.
lebih lanjut permukaan air laut akan naik Penyebabnya adalah bertambahnya jalan tol
sehingga wilayah-wilayah rendah rawan di perkotaan, peningkatan kepadatan lalu
banjir besar, seperti negara Belanda, lintas udara, perubahan dari pesawat
Banglades, Indonesia, Maldivas dan berpropeller menjadi pesawat jet, aktivitas
kepulauan kecil di lautan Pasifik. konstruksi, dan mekanisasi seperti sepeda
Di Indonesia, perubahan iklim telah motor, mesin cuci, dll. Di AS, 20% dari
dirasakan, misalnya perubahan iklim yang penduduk yang terpapar bising pada 90 dB
menyimpang telah terjadi sejak akhir tahun menderita ketulian. Di Indonesia yang terus
2001 yaitu bencana banjir dan tanah longsor membangun, tingkat kebisingan di beberapa
di Jawa Tengah, banjir di Medan, Sumatera kota besar akan terus naik. Pada tahun 1990,
Selatan dan Barat, Kalimantan Tengah dan hasil pengukuran di beberapa kota besar di
Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Indonesia menunjukkan bahwa tingkat
Timur, dan tentu saja termasuk Jakarta. kebisingan hampir melampaui tingkat dB
Demikian juga di belahan bumi lainnya, maximum yaitu sebesar 80 dB.
seperti turunnya salju di Arab Saudi yang
Dengan rusaknya lapisan ozon (O3) sebagai Faktor-faktor yang mempengaruhi
akibat senyawa kimia buatan manusia, pengawasan polusi udara dalam ruangan
misalnya chlorofluorocarbon (CFC) yang dapat bervariasi tergantung pada berbagai
banyak dipergunakan dalam pembuatan kondisi dan konteks. Namun, beberapa
karet busa, aerosol, dan untuk mesin parameter umum yang biasanya diamati
pendingin seperti kulkas dan AC, maka lebih dalam surveilans polusi udara di dalam
banyak sinar ultra violet dapat memasuki ruangan meliputi:
troposfer2 . Dalam jumlah kecil, sinar ini
baik bagi tubuh karena membantu Partikulat Matter (PM) : Ukuran partikel
pembentukan vitamin D. Namun efek sinar udara yang sangat kecil yang dapat terhirup
ini terhadap kesehatan pada spektrum atau dan masuk ke dalam sistem pernapasan. Ini
panjang gelombang tertentu dapat dapat berasal dari berbagai sumber seperti
mengakibatkan antara lain kulit menjadi asap rokok, debu, dan polusi luar ruangan
merah, kulit terbakar, kulit melepuh, kornea yang masuk.
menjadi sakit, sampai pada kanker kulit.
Kenaikan suhu udara yang diakibatkan oleh Gas Polutan : Gas seperti karbon monoksida
kegiatan industri, rumah tangga dan (CO), karbon dioksida (CO2), sulfur
transportasi ini berakibat juga pada dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2),
kesehatan maupun mental manusia, tidak ozon (O3), dan gas lainnya yang bisa berasal
saja mengganggu kenyamanan tetapi juga dari berbagai sumber seperti pembakaran
organ tubuh manusia. Kondisi bahan bakar, pemanasan, dan aktivitas
ketidaknyamanan terjadi karena keringat industri.
tidak dapat berevaporasi, kulit tubuh tetap
basah dan panas tubuh meningkat. Tanda- Senyawa Organik Yang Mudah Menguap
tanda tidak nyaman ini terjadi secara (VOCs) : Senyawa organik yang mudah
bertahap antara lain tubuh merasa gerah dan menguap dari bahan kimia dan produk
kulit basah oleh keringat, terjadi stres, tubuh konsumen, seperti cat, pelarut, pembersih
lesu, penurunan gairah kerja dan timbulnya rumah tangga, dan furnitur. VOC dapat
perasaan jengkel. berkontribusi pada pembentukan ozon dan
Zat pencemar udara ketiga adalah zat partikel berbahaya.
biologis, seperti bakteri dan virus yang dapat
menyebarkan berbagai penyakit pada Kelembaban : kelembaban yang tinggi dapat
manusia. Akibat dari masalah-masalah menyebabkan pertumbuhan jamur, bakteri,
lingkungan hidup ini terhadap manusia dan tungau, yang dapat mempengaruhi
harus dibayar dengan biaya yang tinggi, kualitas udara dalam ruangan dan kesehatan
sebagai contoh menurut laporan Bank manusia.
Dunia, pada tahun 1990 biaya kesehatan
yang harus dibayar oleh penduduk Jakarta Suhu : Suhu yang tidak terkendali dapat
sebagai akibat dari polusi udara adalah mempengaruhi kondisi kenyamanan dan
sebesar 500 juta dolar Amerika Serikat. kesehatan penghuni ruangan.

Parameter atau Faktor Ventilasi : Sirkulasi udara yang buruk atau


ventilasi yang tidak memadai dapat
menyebabkan kemacetan polutan di dalam perkotaan semakin lama akan semakin
ruangan. bertambah seiring dengan proses urbanisasi
yang pesat.
Aktivitas Manusia : Aktivitas seperti Peningkatan jumlah penduduk yang relatif
memasak, merokok, penggunaan produk tinggi di perkotaan dapat menimbulkan
kimia, dan penggunaan peralatan rumah masalah bagi lingkungan hidup, misalnya
tangga dapat meningkatkan tingkat polusi
udara di dalam ruangan.
masalah kurangnya air bersih, buruknya
Kebocoran Gas Alami : Gas kebocoran kondisi sanitasi, pembuangan sampah padat
alami seperti radon dari tanah dapat menjadi dan berbahaya, hilangnya ruang terbuka, dan
sumber polusi udara dalam ruangan yang polusi udara.
berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Manusia dengan segala kegiatannya sebagai
bagian dari lingkungan hidup sangat
Sumber Eksternal : Polusi udara dari luar mempepengaruhi kelangsungan lingkungan
ruangan dapat masuk ke dalam ruangan hidup. Oleh karena itu, peningkatan jumlah
melalui ventilasi yang tidak tertutup rapat penduduk yang pesat di perkotaan dengan
atau jendela terbuka. kegiatan mobilitasnya akan mempengaruhi
lingkungan hidup. Peningkatan jumlah
Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air penduduk di kota meningkatkan jumlah
Conditioning) : Kualitas dan kondisi sistem perjalanan per hari paling tidak sama dengan
HVAC juga dapat mempengaruhi polusi peningkatan jumlah penduduk. Selanjutnya,
udara dalam ruangan, terutama jika tidak peningkatan jumlah perjalanan akan
dirawat dengan baik. meningkatkan jumlah pemakaian kendaraan
bermotor, dimana sumber terbesar polusi
Memantau dan mengukur faktor-faktor ini udara di kota-kota besar adalah asap
secara teratur dapat membantu dalam kendaraan bermotor. Sebagai contoh, 70% -
mengidentifikasi dan mengurangi risiko 80% dari total polutan udara berasal dari
polusi udara dalam ruangan serta kendaraan bermotor, seperti di kota Manila,
memastikan kualitas udara yang baik untuk Kuala Lumpur, dan Jakarta.
kesehatan dan kenyamanan penghuni Di kota-kota Asia, kemacetan sudah
ruangan. merupakan masalah yang rutin. Menurut
World’s Cities Report yang dikeluarkan oleh
Sumber Polusi UNCHS (United Nations Centre for Human
Sumber polusi udara dapat berasal dari Settlements) waktu tempuh di kota-kota
sumber alami, seperti gunung berapi dan Asia merupakan yang terlama di dunia
sumber buatan oleh perbuatan manusia, dengan rata-rata 42 menit untuk setiap
seperti gas buangan industri dan kendaraan perjalanan. Kemacetan lalu lintas yang
bermotor. Di perkotaan, masalah diakibatkan oleh laju pertumbuhan
pencemaran udara lebih banyak berasal dari kendaraan yang tidak seimbang dengan
sumber buatan. Masalah pencemaran buatan kemampuan ruas jalan memberi kontribusi
di besar terhadap pencemaran udara. Pada
kondisi jalan macet emisi gas buang berada
diatas nilai baku mutu.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6882533/polusi-udara-definisi-penyebab-
dan-karakteristik
Qurrota A’yuna, I & Umaroh R (2022) Polusi Udara dalam Ruangan dan Kondisi Kesehatan
: Analisis Rumah Tangga Indonesia.
Bahri, Raharjo M, Suhartono (2021) Dampak Polusi Udara Dalam Ruangan Pada Kejadian
Kasus Pneumonia
Hidayat S, Yunus F, Susanto A. D Pengaruh Polusi Udara dalam Ruangan terhadap Paru
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6882533/polusi-udara-definisi-penyebab-
dan-karakteristik
Zettira T, Yudhastuti R (2022) Perbedaan Polutan Penyebab Polusi Udara Dalam Ruangan
Pada Negara Maju dan Berkembang: Literature Review
Kwanda, T. (2003). Pembangunan permukiman yang berkelanjutan untuk mengurangi polusi
udara. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 31(1).

Anda mungkin juga menyukai