Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

UJIAN PRAKTEK XII MIPA 1


2021/2022

Disusun Oleh:

1. Elinal Magfiroh (05)


2. Hanif Hidayat (09)
3. Vitri Hidayah (33)

SMA N 1 KAJEN
TP. 2021/2022
A. PRAKTIKUM 1
1. Judul Praktikum:
Percobaan Oersted

2. Tujuan Praktikum:
1) Membuktikan adanya hubungan antara arus listrik dengan medan magnet.
2) Menunjukan bahwa kawat yang dialiri arus listrik dapat menolak pisau silet.
3) Menemukan bentuk medan magnet yang dihasilkan kawat berarus dengan
menggunakan pisau silet.

3. Alat dan Bahan:


1) Kawat tembaga
2) Sebuah batu baterai
3) Pisau silet
4) Mangkuk diisi air
5) Lakban/selotip

4. Dasar Teori.
Hans Christian Oerstead mengadakan penelitian tentang pengaruh
medan magnet di sekitar kawat berarus listrik. Kawat berarus listrik
menyebabkan pisau silet bergerak. Jadi, di sekitar kawat berarus listrik terdapat
garis gaya magnet.

5. Langkah kerja:
1) Letakkan pisau silet di permukaan air dengan arah sejajar sehingga
mengapung
2) Hubungkan satu ujung kawat tembaga pada kutub positif bateray dan ujung
yang lain pada kutub negatif bateray (bisa direkatkan dengan bantuan
selotip/lakban)
3) Dekatkan kawat tembaga yang terhubung bateray sejajar dengan posisi pisau
silet yang terapung di permukaan air (tidak menempel)
4) Amati apa yang terjadi
5) Balik posisi polaritas bateray (letak kutub) terhadap arah sejajar pisau silet 6)
Amati apa yang terjadi

6. Data Pengamatan
1) Kawat yang tidak dialiri arus listrik, siletnya sejajar dan segaris dengan kawat.
2) Kawat dialiri arus listrik dari arah Utara – Selatan, siletnya menyimpang ke
kanan.
3) Kawat dialiri arus listrik dari arah Selatan – Utara, siletnya menyimpang ke
kiri terhadap arah aliran arus listrik.
7. Pembahasan
Oersted menemukan bahwa disekitar kawat berarus listrik magnet, pisau
silet akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan magnet silet akan semakin
besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah
penyimpangan silet bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.
Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik,
medan magnet tidak terjadi sehingga magnet silet tidak bereaksi. Perubahan arah
arus listrik ternyata mempengaruhi perubahan arah penyimpangan silet.
Perubahan silet menunjukan perubahan arah medan magnet.

8. Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang diperoleh pada percobaan di atas dapat kita
simpulkan bahwa adanya hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan yang
ditandai dengan menyimpangnya pisau silet akibat adanya arus listrik yang
mengalir, bergesernya arah silet dipengaruhi oleh arus listrik dan arah arus
listriknya, dan bila pemasangan katoda dan anoda salah (terbalik) maka
amperemeter akan berjalan ke arah negatif. Pada saat melakukan percobaan,
diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam menganalisa sehingga dapat diperoleh
data yang valid.

9. Dokumentasi

.
B. PRAKTIKUM II
1. Judul Praktikum:
Praktikum Elektromagnetik

2. Tujuan Praktikum
□ Menganalisis timbulnya medan magnet disekitar paku (solenoida)

3. Alat dan Bahan


1) Kawat tembaga ( pilih yang agak kaku )
2) Sebuah Batu Bateray
3) Sebuah Paku
4) Beberapa jarum pentul / paper clip

4. Dasar Teori
A. Medan Magnet
Magnet memiliki dua buah kutub magnet yaitu kutub utara dan kutub selatan
magnet.Medan magnet adalah daerah atau ruang di sekitar magnet dimana
magnet lain atau benda lain yang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami
gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut.

B. Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Listrik


Di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik. Hans Christian
Oersted pada tahun 1820 dalam percobaannya, ia menggunakan sebuah
kompas jarum untuk menunjukkan bahwa ketika arus listrik mengalir pada
seutas kawat, jarum kompas yang diletakkan pada daerah medan magnetik
yang dihasilkan oleh kawat berarus menyebabkan jarum kompas menyimpang
dari arah utara-selatan.

5. Langkah Kerja
1) Dekatkan paku pada jarum pemtul / paper clip
2) Amati apa yang terjadi
3) Lilitkan kawat tembaga pada paku sehingga berbentuk kumparan ( lilitan agak renggang
dan lingkaran kawat tidak saling menempel)
4) Hubungkan kawat tembaga satu ujung pada kutub negatif dan satu ujung pada kutub
positif batu bateray
5) Dekatkan paku dengan lilitan kawat pada jarumpentul / paer clip
6) Amati apa yang terjadi

6. Data Pengamatan
Ketika dilakukan percobaan paku yang sudah dililit oleh kawat tembaga
yang sudah menempel pada baterai menempel pada peniti, peniti tersebut
menempel pada paku.

7. Pembahasan
Konsep dasar dari praktikum ini adalah elektromagnetika. Ketika arus
listrik mengalir melalui kawat tembaga menghasilkan medan magnet. Kawat
tembaga yang dililitkan berbentuk spiral (biasa disebut solenoid) akan
mengkonsentrasikan medan magnet pada garis tengah solenoid sehingga
menghasilkan gaya magnet yang besar dan mampu menarik paper clip.
Elektromagnet adalah magnet yang timbul disekeliling kawat penghantar
yang dialiri arus listrik. Besarnya medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik
disebut induksi magnet.

8. Kesimpulan
 Semakin banyak kumparan yang di buat guna penghantar magnet
maka semakin kuat pula gaya magnet yang ditimbulkan atau di
ciptakan.
 Magnet butan bersifat sementara, jika penghantar arus listrik di putus
maka, gaya magnetnyapun akan hilang.
 Arus listrik dapat menimbulkan magnet. Magnet yang terjadi karena
dialiri arus listrik disebut elektromagnetik.
 Hanya dengan alat yang cukup sederhana ternyata kita dapat
menciptakan atau membuat magnet, tanpa membutuhkan biaya yang
besar.
 Dalam membuat magnet sederhana kita membutuhkan sebuah alat
penghantar yang disebut sebagai kumparan. Kumparan tersebut terbuat
dari kawat tembaga, yang mampu menghantarkan arus listrik,
sehingga timbul gaya magnet pada paku. Tanpa adanya kawat
penghantar, paku tidak dapat menarik klip kertas, karena tidak terdapat
gaya magnet pada paku.

9. Dokumentasi
C. PRAKTIKUM III
1. Judul Praktikum
Praktikum Motor Listrik Sederhana

2. Tujuan Praktikum
• Untuk mengetahui adanya daerah yang dialiri arus listrik
• Untuk memahami prinsip kerja motor listrik
• Untuk mengaplikasikan pemahaman Gaya Lorentz

3. Alat dan Bahan


1. Kawat tembaga yang tidak begitu tebal
2. Sebuah magnet bebas
3. Sebuah batu Bateray
4. Peniti 2 buah sama besar
5. Selotip / Lakban

4. Dasar Teori
Motor lstrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Motor listrik memiliki dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator
adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang
bergerak (berputar). Berdasarkan sumber tegangan kerja yang digunakan, motor
listrik dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

1. Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)


2. Motor listrik arus searah DC (Direct Current) .

Pada percobaan ini kami membuat motor listrik jenis DC. Motor listrik arus
searah jenis DC adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber
tegangan arus listrik searah (Direct Current). Motor listrik bekerja dengan prinsip
Gaya Lorentz. Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik
yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet. Arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya jika kawat yang membawa
arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop. Salah satu sisi loop didekatkan
dengan sisi loop sehingga sisi-sisi loop mendapatkan gaya yang berlawanan. Gaya
yang berlawanan ini akan menghasilkan tenaga putar/torsi untuk memutar
kumparan.
5. Langkah Kerja
1. Gulung kawat tembaga sehingga membentuk kumparan , sisakan ujung -
ujungnya agak panjang
2. Tempelkan peniti masing - masing satu pada ujung - ujung bateray rekatkan
dengan selotip/lakban ( bagian peniti yang menempel bateray pada ujung
yang tidak berlubang )
3. Letakkan magnet di atas bateray , posisikan bagian peniti yang berlubang di
atas
4. Kaitkan ujung - ujung kumparan kawat pada kedua lubang peniti
5. Amati apa yang terjadi

6. Data Pengamatan
Saat kami melakukan percobaan di atas lilitan kawat tembaga bergetar dan
memutar tetapi tidak 360 derajat.

7. Pembahasan
Dalam suatu motor listrik harus ada arus penghantar dan medan magnet
yang kemudian akan menimbulkan Gaya Lorentz yang menyebabkan perputaran
karena timbul momen putar.

8. Kesimpulan
Saat kumparan dialiri arus listrik, kumaran tersebut juga akan menghasilkan
medan magnet. kemudian, magnet diletakkan di dekat kumparan yang dialiri arus
listrik sehingga terjadi perbedaan gaya antara kumparan dan magnet yang
menyebabkan munculnya gaya lorentz.

Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal
ini menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan
medan magnet. Medan magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar
lurus yang dialiri listrik. Berdasarkan hasil percobaan tersebut terbukti bahwa arus
listrik yang mengaliri dalam kawat penghantar ini menghasilkan medan magnetik,
atau disekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik. Pada saat arus
listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata kecepatan putarannya
semakin cepat. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang digunakan semakin
besar medan magnetik yang dihasilkan.

9. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai