Anda di halaman 1dari 2

Kelompok diskusi PPKN

Nama kelompok :

M. Hilmy Syaifurrahman(16)

Mahardika Puspa Faiza Wibowo(17)

Nur Laili Hidayati(24)

Rendy Ananda Bhagaskara(27)

Santi Anisa Nur Hidayati(30)

Umnia Fatila(35)

SOAL:

1. Mengapa kejadian yang dialami X disebut sebagai bentuk pelanggaran HAM?


2. Bagaimana ketidaksesuaian kasus tersebut dengan nilai dasar Pancasila?
3. Bagaimana sanksi yang akan diterima pelaku pelanggaran HAM jika dianalisis menggunakan UU
Nomor 26 Tahun2000 tentang pengadilan hak asasi manusia?

JAWABAN:

1. Karena hal yang dialami oleh X bertentangan dengan peraturan HAM Pasal 28D ayat 2 yang
berbunyi(setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja)
2. Hal yang dilakukan majikan X tidak sesuai dengan sila ke5 yang berisi (keadilan sosial bagi
suluruh rakyat Indonesia)karena majikan X tidak memberikan hak yang seharusnya didapatkan
oleh X karena sudah bekerja kepadanya
3. Pada Pasal 10 UU Nomor 26 Tahun 2000, dijelaskan bahwa penyelesaian kasus pelanggaran
HAM berat dilakukan menurut ketentuan Hukum Acara Pidana. Jaksa Agung dengan surat
perintah dan alasan penangkapan memiliki wewenang untuk melakukan proses penyidikan dan
penangkapan, kecuali tersangka tertangkap tangan. Tersangka dapat ditahan paling lama 90 hari
untuk pemeriksaan dalam sidang di Pengadilan HAM. Mskipun begitu, penahanan bisa
diperpanjang maksimal 30 hari oleh pengadilan negeri sesuai daerah hukumnya. Lamanya
penahanan jika sudah di tingkat Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, maksimal 60 hari dan
bisa diperpanjang sampai 30 hari. Komnas HAM akan bertindak sebagai penyelidik dalam
pelanggaran HAM berat. Komnas HAM juga bisa membentuk tim ad hoc yang terdiri dari
Komnas HAM bersama unsur masyarakat. Hasil penyelidikan lalu diserahkan pada Jaksa Agung
berupa laporan pelanggaran HAM. Jaksa Agung akan menindaklanjuti dalam proses penyidikan
dan dapat pula membentuk penyidik ad hoc. Setelah melalui penyidikan, Jaksa Agung akan
melakukan penuntutan perkara pelanggaran HAM dan dapat mengangkat jaksa penuntut umum
ad hoc. Perkara ini lalu diperiksa dan diputuskan oleh Pengadilan HAM melalui Majelis Hakim
Pengadilan HAM, paling lama 180 hari usai berkas perkara dilimpahkan penyidik ke Pengadilan
HAM. Jika dimohonkan banding, maka perkara akan dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi
yakni Pengadilan Tinggi dan sudah harus memperoleh putusan maksimal 90 hari sejak perkara
dilimpahkan. Apabila terjadi kasasi, maka diselesaikan di Mahkamah Agung dan perkara harus
sudah mendapat putusan paling lama 90 hari sejak perkara dilimpahkan.

- Pengadilan HAM ad hoc adalah pengadilan yang dibentuk khusus untuk memeriksa dan
mengadili perkara pelanggaran HAM yang berat yang dilakukan sebelum adanya UU No. 26
Tahun 2000

*Pelaku:majikan

Korban:X

Anda mungkin juga menyukai