T2-7 Koneksi Antar Materi - Lingkungan Belajar Abad 21
T2-7 Koneksi Antar Materi - Lingkungan Belajar Abad 21
Nim : 23403038
1. Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan
dan pengajaran?
Jawab
Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, memiliki pemikiran yang
visioner tentang pendidikan dan pengajaran. Pemikirannya berlandaskan pada filosofi
"Tut Wuri Handayani", yang berarti "memberikan dorongan dan arahan kepada anak".
Bagi Ki Hadjar Dewantara, pendidikan dan pengajaran memiliki makna yang berbeda.
Pendidikan adalah proses menuntun kodrat anak agar mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sedangkan pengajaran adalah usaha untuk
memberikan ilmu atau pengetahuan kepada anak.
Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara bertujuan untuk membentuk manusia
merdeka batin dan lahir. Manusia merdeka adalah manusia yang mampu berpikir kritis,
mandiri, dan bertanggung jawab. Juga membangun karakter bangsa yang berbudi pekerti
luhur. Pendidikan harus menanamkan nilai-nilai moral dan budi pekerti luhur kepada
anak. Serta mempersiapkan generasi penerus yang berpengetahuan dan cakap. Generasi
penerus harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
membangun bangsa.
Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis kearifan
lokal. Pendidikan harus disesuaikan dengan budaya dan kebutuhan masyarakat setempat.
Potensi lokal harus dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar mengajar. Pemikiran
Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran masih relevan hingga saat ini
dan menjadi landasan bagi pendidikan di Indonesia. Pemikirannya memberikan inspirasi
bagi para pendidik untuk terus berinovasi dan mengembangkan pendidikan yang lebih
baik.
2. Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini
dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah?
Jawab
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran masih relevan
dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang
pendidikan yang memerdekakan masih relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat
ini. Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek sejalan dengan
pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada
guru dan murid untuk belajar dan berkembang sesuai kodratnya. Pemikiran Ki Hadjar
Dewantara tentang pendidikan juga berpusat pada anak juga masih relevan dengan
konteks pendidikan Indonesia saat ini. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya
pembelajaran yang berpusat pada murid. Murid didorong untuk aktif dan kreatif dalam
proses belajar mengajar.
Saat saya bersekolah, konteks pendidikannya berbeda dengan konteks pendidikan
saat ini. Pada saat itu, pendidikan lebih berfokus pada pencapaian nilai dan hafalan. Guru
berperan sebagai sumber pengetahuan dan murid berperan sebagai penerima
pengetahuan. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang memerdekakan,
berpusat pada anak, dan pengembangan potensi dan karakter individu belum diterapkan
secara menyeluruh. Meskipun konteks pendidikan saat saya bersekolah berbeda dengan
konteks pendidikan saat ini, pemikiran Ki Hadjar Dewantara tetap relevan. Pemikirannya
tentang pendidikan yang memerdekakan, berpusat pada anak, dan pengembangan potensi
dan karakter individu merupakan landasan bagi pendidikan di Indonesia. Pemikirannya
memberikan inspirasi bagi para pendidik untuk terus berinovasi dan mengembangkan
pendidikan yang lebih baik.
3. Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi peserta didik?
Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda memilih profesi guru?
Jawab
Kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi peserta didik
Pada saat saya menjadi peserta didik, saya merasa memiliki kemerdekaan belajar
dalam beberapa aspek ketika saya memiliki pilihan untuk memilih beberapa mata
pelajaran sesuai minat dan bakat saya. Guru saya juga menggunakan berbagai metode
pembelajaran yang menarik dan interaktif. Dan juga saya tidak hanya dinilai berdasarkan
hasil tes, tetapi juga berdasarkan proyek, presentasi, dan partisipasi di kelas. Saya rasa
dengan beberapa alasan ini saya merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika disekolah
dulu.
Namun saya juga merasakan beberapa batasan dalam kemerdekaan belajar seperti
masih banyak mata pelajaran yang wajib saya pelajari meskipun tidak sesuai dengan
minat dan bakat saya. Dan masih terdapat beberapa guru masih menggunakan metode
pembelajaran yang tradisional dan pasif. Dan juga penilaian masih didominasi oleh hasil
tes yang tidak selalu mencerminkan kemampuan saya secara menyeluruh.
Kemerdekaan belajar ketika Anda memilih profesi guru
Sebagai calon guru, saya merasakan memiliki lebih banyak kemerdekaan belajar
dibandingkan saat saya menjadi peserta didik. Saat ini saya memiliki keleluasaan untuk
mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik murid.
Dan juga dapat menggunakan berbagai jenis penilaian untuk mengukur kemajuan belajar
murid saya.
Namun, sebagai guru, saya juga merasakan beberapa tantangan dalam kemerdekaan
belajar seperti beban kerja guru yang tinggi dapat menghambat kemampuan saya untuk
terus belajar dan mengembangkan diri. Tantangan juga datang dari keterbatasan sumber
daya di sekolah dapat menghambat saya untuk menerapkan pembelajaran yang inovatif.
Dan juga masih terdapat beberapa kebijakan pendidikan yang sentralistik dapat
membatasi ruang gerak saya dalam berinovasi.
Apa saja harapan yang ingin Anda Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang
lihat pada diri Anda sebagai seorang Anda harapkan ada dalam topik ini?
pendidik dan pada peserta didik Anda
setelah mempelajari topik ini