Anda di halaman 1dari 6

PROFIL DARAH VENA PADA PROSES HOMOGENISASI MANUAL DAN

MENGGUNAKAN ALAT ROLLER MIXER

Tulus Ariyadi1, Budi Santosa2

¹Program Studi D III Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Abstrak
Proses homogenisasi yang tidak baik akan menyebabkan terjadinya perubahyan pada sampel
darah, dapat menyebabkan lisis, bisa terjadi bekuan pada darah sehingga hasil pemeriksaan menjadi tidak
akurat. Teknik homogeniasi secara manual yang sesuai standart adalah dengan membolak balikan tabung
sampel sebanyak 5 – 8 kali atau menggunakan alat roller mixer selama 5 menit dengan kecepatan 35 rpm.
Tujuan penelitian adalah mengetahui profil darah vena yang di homogenkan secara manual dengan
membolak-balikan tabung sebanyak 8 kali dan menggunakan alat roller mixer dengan kecepatan 35 rpm
selama 5 menit. Jenis penelitian ini adalah analitik. Hasil penelitian rerata di dapatkan jumlah eritrosit yang
dihomogenkan secara manual 48.00000 /ul dan yang dihomogenkan menggunakan roller mixer adalah
48.1875 /ul. Kadar hematokrit pada homogenisasi manual 36,1 % dan menggunakan roller mixer adalah
36,2 % , kadar LED 12,7 mm/jam dan 14,73 mm/jam. Hasil penelitian dengan uji statistic t berpasangan
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil jumlah eritrosit, kadar hematocrit dan ada perbedaan pada
pemeriksaan LED ketika dihomogenkan secara manual bolak-balik 8 kali dengan menggunkan roller mixer
kecepatan 35 rpm selama 5 menit. Hasil homogenisasi menggunakan roller mixer 35 rpm selama 5 menit
hasilnya lebih stabil dan memiliki standar eror yang sedikit dibandingkan dengan homogenisasi manual.
Dikarenakan homogenisasi menggunakan roller lebih stabil.
Kata kunci : Profil darah, homogenisasi manual, homogenisasi Blood Roller Mixer

1. PENDAHULUAN volume antikoagulan yang tidak


Pemeriksaan darah sampel sesuai, dan lama penyimpanan
vena merupakan salah satu sampel.
pemeriksaan untuk membantu Pada tahap Pra-Analitik
diagnosa berbagai penyakit sering terjadi bekuan spesimen darah
diantaranya Demam Berdarah karena di dalam darah memiliki
Dengue (DBD), anemia, polisitemia kandungan zat pembeku darah
vera, dan diare berat. (Sutedjo,2006). (koagulan). Agar tidak terjadi
Hal tersebut terjadi apabila pembekan pada spesimen, darah
mengerjakan suatu pemeriksaan harus harus dicampur dengan zat anti
memperhatikan dari persiapan pasien, pembeku darah (antikoagulan).
persiapan alat, persiapan Proses pencampuran antara darah
pengambilan sampel, volume sampel, dengan antikoagulan disebut
tindakan setelah pengambilan sampel, homogenisasi. Homogenisasi
dan penanganan sampel. Faktor- memiliki 2 cara yaitu dengan cara
faktor yang mempengaruhi nilai manual dan menggunakan alat.
hematokrit meliputi volume darah, Homogenisasi cara manual yaitu
waktu dan kecepatan sentrifugasi, membolak-balikkan tabung 8 kali
dengan lembut. Mengocok sampel Laboratorium Hematologi
darah berpotensi menyebabkan Universitas Muhammadiyah
terjadinya hemolisis. Sedangkan Semarang. Sampel diambil dari darah
homogenisasi dengan alat Blood vena mahasiswa DIII Analis
Roller Mixer untuk menghindari Kesehatan Universitas
pembekuan dan alat tersebut memiliki Muhammadiyah Semarang sebanyak
setting kecepatan dan setting waktu. 32 sampel. Kemudian sampel
Menghomogenkan darah dalam dilakukan dua perlakuan
tabung hampa udara steril sebelum homogenisasi yang berbeda sebelum
diproses alat Hematology Analyzer diperiksa dengan alat Hematology
(Yudistira Ardi Nugraha, 2010). Analyzer.
Alat Blood Roller Mixer
adalah alat yang digunakan untuk 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
mencampur darah agar tercapainya Data yang diperoleh dianalisis
keadaan yang homogen untuk dan disajikan dalam bentuk tabel
menghindari eritrosit yang sebagai berikut :
mengkerut. Mengkerutnya eritrosit A. Jumlah Eritrosit
dapat menyebabkan kadar hematokrit Tabel 1. Rerata Jumlah Eritrosit
Mean
menurun. Homogensasi darah dan Perlakuan Std
Mi Ma S
antikoagulan dilakukan dengan (Homogen N
n k
Statis .
D
isasi) tic Err
menggunakan teknik inverse sebagai or
1 38. 57. 48.0 1.2 4.
gold standart dengan cara membolak Manual
6 00 00 0 0 79
balikan tabung sampel 5 sampai 10 Roller
mixer 35 1 40. 57. 48.1 1.1 4.
kali. Apabila sampel tidak rpm 5 6 00 00 9 6 63
menit
dihomogenkan dengan baik,
khususnya darah dengan antikoagulan Jumlah Eritrosit
NIlai Hasil Pemeriksaan

EDTA dapat mempengaruhi hasil


6,2
6,1
6,0
5,9
5,8
pemeriksaan. 5,7
5,6
5,5
5,4
5,3
5,2
5,1
5,0
4,9
4,8
4,7
4,6
4,5
4,4
4,3
4,2
4,1
4,0
3,9
3,8
3,7
3,6
3,5
3,4
3,3
3,2
3,1
3,0
2. METODE 2,9
2,8
2,7
2,6
2,5
2,4
2,3
2,2
2,1
2,0
1,9
1,8
1,7
Alat dan bahan yang 1,6
1,5
1,4
1,3
1,2
1,1
1,0
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
digunakan pada penelitian ini adalah 0,2
0,1
0,0

tabung vacutainer dengan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16


Jumlah Sampel
antikoagulan EDTA 3ml, needle, MANUAL ROLLER

Kapas, Alkohol, Tourniquet, B. Kadar Hematokrit


Hypafix, Hematology Analyzer,
Blood Roller Mixer, sampel yang Tabel 2. Rerata Kadar Hematokrit
digunakan adalah sampel darah Dengan Perlakuan Homogenisasi
venaenis Penelitian adalah penelitian
analitik. Penelitian ini dilakukan di
Berdsarkan tabel 2 rerata kadar
hematokrit dengan perlakuan
homogenisasi secara manual lebih 30
29
28
27
rendah dibandingkan kadar 26
25
24
23
22
21
hematokrit dengan perlakuan 20
19
18
17
16
15
homogenisasi menggunakan alat 14
13
12
11
10
Blood Roller Mixer kecepatan 35 rpm 9
8
7
6
5
4
selama 5 menit. 3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
MANUAL ROLLER MIXER

Homogenisasi merupakan tahapan


pra analitik pada proses pemeriksaan
laboratorium. Tujuan homogenisasi
Gambar 1 grafik hasil penelitian adalah pencampuran darah dengan
kadar hematokrit yang dihomogenkan antikoagulan yang merata.
secara manual dan menggunakan alat Keidaksempurnaan dalam
Blood Roller Mixer. mencampurkan darah dengan
Tabel 2 Uji Statistik antikoagulan menyebabkan darah
membeku (Riswanto, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian
terjadi sedikit selisih perbedaan hasil
yang diperoleh antara sampel darah
Berdasarkan tabel 2 data di uji yang dihomogenkan secara manual
normalitas menggunakan Shapiro dan menggunakan roller mixer
wilk pada SPSS, kemudian dilakukan dengan kecepatan 35 rpm selama 5
uji statistik Uji T Berpasangan menit. meskipun sebagian besar hasil
(Paired t test). hitung jumlah eritrosit yang
dihomogenkan dengan roller mixer
C. Kadar Laju Endap Darah lebih tinggi dibandingkan dengan
Tabel 3 . kadar LED hasil hitung jumlah eritrosit yang
Perlakuan dihomogenkan secara manual. Hasil
Mi Ma Mea
(Homogenisas N SD
i)
n k n homogenisasi manual memperoleh
Manual
1
3 25 12,7
5.10 nilai yang lumayan jauh antara
5 6
Roller mixer 1
7 30 14,7
5.37 sampel satu dengan sampel yang
35 rpm 5 menit 5 8
lainnya dikarenakan pada saat
homogenisasi manual tidak konstan
atau tidak stabil. sedangkan
homogenisasi menggunakan roller
mixer memperoleh hasil yang tidak
terlalu jauh antara sampel satu dengan pada alat tersebut memiliki setting
sampel yang lainnya waktu, kecepatan dan pengaturan
Berdasarkan Penelitian kadar suhu sehingga pencampuran antara
hematokrit setelah mengumpulkan antikoagulan dengan sampel
data, homogenisasi secara manual dan tercampur rata. Alat Blood Roller
menggunakan Blood Roller Mixer Mixer memiliki prinsip agar darah
kecepatan 35 rpm selama 5 menit tercampur dengan rata dan
menunjukan kadar hematokrit yang menghindari eritrosit yang
dihomogenkan menggunakan alat mengkerut. Pengkerutan/krenasi
Blood Roller Mixer kecepatan 35 rpm disebabkan oleh beberapa faktor
selama 5 menit sebagian memiliki seperti kesalahan prosedur pra-
hasil yang lebih tinggi dibandingkan analitik dimana pencampuran atau
kadar hematokrit yang dihomogenkan homogenisasi antikoagulan dengan
secara manual. sampel yang tidak merata.
Pada rerata kadar hematokrit Berdasarkan analisa statistik data
yang dihomogenkan secara manual diuji normalitas Shapiro wilk, Paired
lebih rendah dibandingkan dengan t test menggunakan program SPSS.
alat Blood Roller Mixer hal ini karena Uji normalitas dengan Shapiro wilk
homogenisasi secara manual tidak didapatkan nilai sig. 0,827 pada
memiliki kecepatan yang stabil perlakuan homogenisasi secara
sehingga darah dengan antikoagulan manual dan nilai sig 0,608 pada
tidak tercampur rata. Berlebihan perlakuan menggunakan alat (p-value
antikoagulan dalam homogenisasi >0,05), maka memiliki distribusi
mengakibatkan perubahan pada normal. Kemudian data di uji
bentuk eritrosit menjadi menggunakan Paired t test
mengkerut/krenasi yang berpengaruh didapatkan nilai sig. 0,429 (p-value
pada kadar hematokrit menjadi >0,05) yang artinya tidak terdapat
rendah. Lamanya waktu penundaan, perbedaan kadar hematokrit antara
suhu, perubahan jumlah eritrosit, homogenisasi secara manual dan
bentuk eritrosit, ukuran eritrosit menggunakan alat Blood Roller
mengakibatkan ruang dalam darah Mixer kecepatan 35 rpm selama 5
yang terisi sehingga eritrosit menjadi menit.
lebih kecil, sehingga kadar hematokrit Hasil LED yang dihomogenkan
menjadi lebih kecil (Riswanto,2013). secara automatic menggunakan Blood
Pada rerata kadar hematokrit
Roller mixer sebagian besar
yang dihomogenkan menggunakan
alat Blood Roller Mixer kecepatan 35 mempunyai hasil yang lebih tinggi
rpm selama 5 menit lebih tinggi dibanding dengan hasil LED yang
dibandingkan dengan homogenisasi
dihomogenkan secara manual, akan
secara manual. Hal ini terjadi karena
tetapi hasil LED yang dihomogenkan 48.00000 /ul dan yang dihomogenkan
secara automatic dengan Blood Roller menggunakan roller mixer adalah
48.1875 /ul. Kadar hematokrit pada
Mixer masih dalam range normal dari
homogenisasi manual 36,1 % dan
nilai normal dari LED. Dari hasil menggunakan roller mixer adalah
penelitian diperoleh nilai rerata hasil 36,2 % , kadar LED 12,7 mm/jam dan
14,73 mm/jam.
LED yang dihomogenkan secara
Hasil analisa statistik dengan
manual adalah 12,07 mm/jam. Pada uji T berpasangan dengan nilai p =
hasil LED yang dihomogenkan secara 0,429 (p-value >0,05) yang artinya
tidak ada perbedaan hasil kadar
automatic Blood Roller Mixer dengan
hematokrit antara homogenisasi
kecepatan 35 rpm selama 5 menit secara manual dan menggunakan alat
diperoleh rerata hasil LED sebesar Blood Roller Mixer dengan kecepatan
14,73 mm/jam. Hasil selisih nilai rata- 35 rpm selama 5 menit.dan ada
perbedaan yang bermakna pada
rata dari kedua perlakuan pemeriksaan kadar LED
homogenisasi tidak terlampau jauh
yaitu memiliki selisih rata-rata 2,66 5. REFERENSI
Aditra E, Nico D, River F.H, 2017.
yang menunjukkan sedikit dan masih Jurnal Mutiara Elektromedik.
dapat ditoleransi. Pada sampel nomor Vol 1. No 1 e- ISSN : 2614-
4, 8, 9, diperoleh hasil LED yang 7963
Bakta, I Made, 2006. Hematologi
tinggi atau lebih dari nilai normal.
Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.1
Ada beberapa factor yang dapat 2,9.11.
mempengaruhi hasil LED Budiyono, 2008. Kesalahan Tahap
Pra Analitik Mempengaruhi Hasil
westergreen diantaranya bentuk
Pemeriksaan
abnormal dari eritrosit, tingginya Child, J.A.2010. Buku Saku
kadar globulin dan fibrinogen, Hematologi Klinik Binarupa
perbandingan antikoagulan yang Aksara. Tanggerang
Dacie and lewis.2010. Practical
tidak sesuai, kemiringan tabung, tidak Hematology
tepat waktu dalam pembacaan. Gandasoebrata. 2007. Penuntun
Laboratorium Klinik. Jakarta :
Dian Rakyat
Handayani, W & Haribowo, A.S
4. KESIMPULAN 2008. Buku Ajar Asuhan
Rata – rata jumlah eritrosit Keperawatan Pada Klien
yang dihomogenkan secara manual
Dengan Gangguan sistem Kesehatan
Hematologi. Salemba Surabaya. Jurusan Teknik
Medika. Elektromedik, Surabaya.
Jakarta. Riswanto. 2013. Pemeriksaan
Joyce, LeFever. 2013 Pedoman Laboratorium Hematologi.
Pemeriksaan Laboratorium Alfa
Dan Diagnostik Edisi 6. EGC. Medika dan Kanal Medika.
Jakarta Siswanto, Sukeksi. A. Wibawa. J,
M.Biomed C & Lestari E, 2011. 2018.
Pedoman Teknik Dasar Perbedaan Homogenisasi
Untuk Cara Manual Dibolak-balik
Laboratorium Kesehatan 5-10 kali dengan Dibolak-
Edisi balik
2, World Health Organization 2-4 kali Pada Pemeriksaan
Nugroho A.Y. 2010. Prototype Blood Jumlah Trombosit.
Roller Mixer Dilengkapi Respository
Dengan Pengaturan Unimus.
Kecepatan Tetty R, Riestina P, Wahyuni, Tantri.
dan Pengaturan Waktu 2017. Buku Panduan Praktis
Berbasis Mikrokontroler Hematologi Dasar. Learning
AT89s51. Politeknik Center Indonesia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai