Rakernas ALB
Rakernas ALB
PERMASALAHAN UMUM
Undang-Undang
● Undang-Undang Cipta Kerja (UU No. 6 Tahun 2023):
Permasalahan:
-Implementasi revisi Undang-Undang Cipta Kerja mempersulit pengurusan izin sesuai
undang-undang.
-Pembatasan pekerjaan yang dapat dialihdayakan belum diatur secara jelas dalam revisi PP
35/2021.
Solusi:
-Berikan waktu transisi setahun kepada pengusaha untuk beradaptasi dengan perubahan
regulasi.
-Sebutkan kriteria-kriteria tertentu dalam revisi PP 35/2021 untuk menghindari
penyalahgunaan.
1
● UU 3/2014 tentang Perindustrian & PP 29/2018 tentang Pemberdayaan industri
Permasalahan: Penerapan Kewajiban penggunaan Produk Dalam negeri oleh Lembaga
Negara, Kementerian dan Lembaga Pemerintah Lainnya dalam pengadaan barang/jas a
apabila sumber pembiayaannya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara,
anggaran pendapatan dan belanja daerah, termasuk pinjaman atau hibah dari dalam negeri
atau luar negeri.
Solusi: Pemerintah konsisten dalam penerapan prioritas produk dalam negeri untuk Alat
Kesehatan yang telah dapat diproduksi di Dalam Negeri, baik untuk pengadaan dengan
sumber APBN, APBD maupun Pinjaman Luar Negeri.
Peraturan Pemerintah
● PP 36 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor
Permasalahan: Mengganggu cash flow dan modal kerja.
Solusi: Evaluasi kebijakan repatriasi dan retensi untuk mengurangi beban modal kerja.
Konsultasi lebih lanjut dengan stakeholders untuk memahami dampak dan mencari solusi
yang lebih adil.
Peraturan Menteri
● Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan
Permasalahan: Penyesuaian terhadap regulasi terbaru dalam POJK Perlindungan Konsumen.
Penyesuaian besaran sanksi administratif.
Solusi: Penyesuaian regulasi untuk ITSK yang masih tercatat di Regulatory Sandbox.
Mekanisme sanksi yang sesuai dengan UU Perlindungan Data Pribadi.
2
Solusi:
-Memberikan kelonggaran bagi API-P karena produk yang diimpor akan diolah lagi.
-Mengusulkan untuk memberlakukan kembali impor produk jadi untuk tes
pasar/komplementer/purna jual."
● Pemberlakuan sanksi tegas sesuai PP 29/2018 terkait pembelian barang impor (Psl
61, 107, 109) terkait Peraturan LKPP tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
Permasalahan: Dalam pengadaan barang dan jasa pengguna produk dalam negeri, sudah
diatur nilai TKDN dan BMPnya sehingga bila sudah masuk persyaratan tersebut, barang
sejenis tidak boleh impor. Kendalanya masih ada impor atas barang yang dimaksud dan
bilamana terdapat bentuk pelanggaran tersebut, sanksi belum diberlakukan secara maksimal
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Solusi: KADIN dapat memfasilitasi kembali antara produsen dalam negeri dengan pemangku
kebijakan terkait untuk meminimalisir adanya pelanggaran2 dalam bentuk impor barang
wajib.
SK Menteri
● Keputusan Kepala LKPP 122 Th 2022 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Katalog
Elektronik
Permasalahan: Dengan sistem saat ini, masih terjadi pembatalan sepihak oleh satker dalam
proses e-purchasing, bahkan saat produk telah dalam proses pengiriman.
Solusi: Pemberian ganti rugi kepada penyedia atas pembatalan sepihak dilakukan
pembuktian singkat tanpa pengadilan sesuai KUHP PERDATA pasal 1243 dan 1267.
Permasalahan Berusaha
● Perpajakan: Penerapan cukai; Produk impor ilegal tanpa pajak; kesiapan UMKM
bayar Pajak
● Bahan Baku: Ketersediaan dan harga yang tidak jelas
● Peraturan di negara lain yang menghambat ekspor
Masukan Kadin
● Badan Akreditasi dan Sertifikasi Kadin Indonesia
● Advokasi ke Pemerintah
● Koordinasi dan komunikasi intensif dengan ALB Kadin Indonesia
● Program kredit kerjasama dengan Bank untuk UMKM Naik Kelas
3
Kelompok 1: Asosiasi-Asosiasi Industri Pertanian dan Kehutanan
Peraturan Pemerintah
● PP 36 tentang Devisa Hasil Ekspor
Permasalahan: Mengganggu cash flow dan modal kerja.
Solusi: Evaluasi kebijakan repatriasi dan retensi untuk mengurangi beban modal kerja.
Konsultasi lebih lanjut dengan stakeholders untuk memahami dampak dan mencari solusi
yang lebih adil.
Peraturan Menteri/Lembaga
● Sawit dalam Kawasan Hutan
Permasalahan: Pengaruh pada pemilik tanah dengan Surat Hak Milik (SHM).
Solusi: Revisi peraturan untuk mempertimbangkan hak pemilik tanah dan mengurangi
dampak negatif.
SK Menteri
● Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 29 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri
Hukum dan HAM Nomor M.HH-01.GR.01.04 Tahun 2023
Permasalahan: Ketentuan tentang VISA kunjungan buyer yang akan melakukan supervisi ke
pabrik-pabrik pengolahan karet.
Solusi: Evaluasi ulang ketentuan visa untuk memfasilitasi kunjungan buyer yang efisien.
Permasalahan Berusaha
● Harga Bahan Baku - Pupuk
Permasalahan: Harga pupuk yang tinggi.
Solusi: Dialog dengan pihak terkait untuk mencari solusi penurunan harga pupuk atau
subsidi yang lebih baik.
4
● Harga Bahan Baku - Kelapa Sawit
- Permasalahan: Harga buah kelapa sawit fluktuatif, memberikan ketidakpastian.
- Solusi: Membangun sistem stabilisasi harga atau mekanisme kontrak yang memberikan
kepastian.
Lain-lain
● Beban Perizinan
Permasalahan: Beban perizinan yang berat dan membingungkan.
Solusi: Evaluasi ulang regulasi perizinan, menyederhanakan proses, dan memberikan
panduan yang jelas.
Masukan Kadin
● Kolaborasi dengan Asosiasi-Asosiasi
Berlanjutnya kolaborasi untuk mengoptimalkan dukungan kepada petani kelapa sawit.
5
Kelompok 2: Asosiasi-Asosiasi Peternakan Perikanan dan Pengolahan Makanan
Undang-undang
● Undang-Undang (UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
Permasalahan: Pentahapan kewajiban sertifikasi halal pada Oktober 2024 sulit, lambatnya
pengakuan Lembaga Halal Luar Negeri, sulitnya sertifikasi lintas-negara.
Solusi: Tidak mewajibkan jasa terkait industri makanan minuman pada Oktober 2024,
percepatan proses MRA dengan LHLN, memperbolehkan sertifikasi lintas-negara dengan
syarat tertentu.
Peraturan Pemerintah
● Perpres No. 32 Tahun 2022 tentang Neraca Komoditas
Permasalahan: Perluasan komoditas Neraca Komoditas dan keterlambatan penerbitan PI
komoditi.
Solusi: Evaluasi penerapan Neraca Komoditas, tindakan perbaikan, menahan perluasan
hingga kebijakan dapat diterapkan secara baik.
Peraturan Menteri/Lembaga
● Permendag No. 25 Tahun 2022 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor
Permasalahan: Beban tambahan pada impor produk hewan, karantina, dan Laporan
Surveyor.
Solusi: Berikan kelonggaran bagi Pemegang API-P, lakukan impor produk jadi untuk tes
pasar/komplementer/purna jual.
● Permen LHK No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh
Produsen
Permasalahan: Beban penanggulangan sampah nasional kepada produsen, guideline yang
sulit dipenuhi.
Solusi: Hapus kewajiban pembatasan jenis dan volume kemasan, evaluasi holistik dari
sumber sampah hingga pengelolaan.
● Permentan No. 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit
Usaha Produk Hewan
6
Permasalahan: Beban pada industri, kompleksitas NKV, biaya penyesuaian label.
Solusi: Buat sistem NKV yang lebih sederhana, integrasikan pencantuman label dengan QR
code dari BPOM.
SK Menteri
● Kepmen ESDM No. 291 Tahun 2023 tentang Standar Penyelenggaraan Persetujuan
Penggunaan Air Tanah):
Permasalahan: Zonasi air tanah yang tidak jelas, izin pemanfaatan air tanah harus
rekomendasi dari PDAM.
Solusi: Bahas zonasi air tanah dengan pelaku usaha, pemberian izin oleh lembaga tanpa
konflik kepentingan.
Permasalahan Berusaha
● Rencana Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
Permasalahan: Dampak pada investasi dan daya saing produk.
Solusi: Batalkan penerapan cukai pada MBDK, perhatikan sektor industri padat karya.
Lain-lain
● JUKLAK Deputi Perkoperasian No. 3 Tahun 2023
Permasalahan: Rumitnya proses pengajuan dan perpanjangan Koperasi penyalur GKR.
Solusi: Penyederhanaan proses perizinan, penyesuaian waktu izin penyaluran kembali ke 2
tahun.
Masukan Kadin
● Koordinasi
Kegiatan koordinasi berkala untuk mengatasi masalah anggota KADIN.
7
Kelompok 3: Asosiasi-Asosiasi Industri Pertambangan dan Energi
Undang-Undang
● Pasal 5 UU JAKON
Permasalahan: Pemerintah belum melaksanakan tugas pembinaan sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 5 UU JAKON.
Solusi: KADIN dapat mengadvokasi pelaksanaan pembinaan Pemerintah sesuai amanat UU
JAKON. Mensosialisasikan kepada berbagai instansi untuk mensyaratkan kewajiban Pelaku
Usaha memiliki SBU dalam setiap pekerjaan proyek.
Peraturan Pemerintah
● Menginisiasi Kembali Keberadaan Asosiasi dalam PP seperti Sebelumnya pada PP
27/2008:
Permasalahan: Fungsi asosiasi penting namun belum diakui secara jelas dalam peraturan.
Solusi: KADIN dapat mendorong pengakuan keberadaan asosiasi di lingkup Kementerian dan
Pemerintahan.
SK Menteri
● SK Menteri ESDM No.37.K/MG.01/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi
Ulang LPG Tertentu Tepat Sasaran:
Permasalahan: Kendala dalam pendataan dan minimnya informasi terkait distribusi LPG 3 kg.
Solusi: Sosialisasi kebijakan, digitalisasi sistem, dan uji coba yang tidak dipaksakan.
Permasalahan Berusaha
● PPH Agen LPG Subsidi
Permasalahan: Nota dinas yang menagih potensi PPH pada agen LPG 3 kg tanpa dasar
peraturan.
Solusi: Menunggu peraturan yang jelas sebelum menagih selisih HET-HJE.
8
6. Lain-lain
● Front End Engineering Design (FEED) Dibuat di dalam negeri oleh Perusahaan dalam
negeri:
Permasalahan: Tidak ada FEED yang melibatkan perusahaan dalam negeri, mengakibatkan
spesifikasi dan kualitas tidak sesuai.
Solusi: KADIN dapat mendorong adanya FEED yang melibatkan perusahaan dalam negeri
untuk memastikan kesesuaian dengan standar nasional dan internasional.
● Perhitungan PP dalam negeri Suatu Proyek, Harus Dipisahkan antara Barang dan
Jasa
Permasalahan: Perhitungan proyek belum memisahkan antara barang dan jasa.
Solusi: KADIN dapat memberikan masukan terkait perhitungan proyek yang memisahkan
antara barang dan jasa.
● Issue TKDN
Permasalahan: Standar verifikator belum seragam, menyebabkan ketidakpastian.
Solusi: KADIN dapat memberikan masukan terkait standar verifikator TKDN.
Masukan Kadin
● Advokasi Lebih Tegas dan Konsekuen Membela Produksi Dalam Negeri
KADIN dapat meningkatkan advokasi untuk mendukung produksi dalam negeri secara tegas
dan konsisten.
9
Kelompok 4: Asosiasi-Asosiasi Industri Pengolahan Kimia
Undang-Undang
● Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 Pengelolaan Sampah
Masalah: Tidak adanya keberpihakan pemerintah kepada pelaku bisnis daur ulang plastik,
insentif dan disinsentif tidak berjalan.
Solusi: Mendorong pemerintah untuk memberikan insentif yang lebih besar kepada pelaku
bisnis daur ulang plastik dan memastikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor
daur ulang.
Peraturan Pemerintah
● PP No. 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Masalah: Sistem jaringan perizinan belum sepenuhnya nyambung ke Dinas di
kabupaten/kota, sehingga masih ada perizinan yang diurus ke Dinas langsung.
Solusi: Mendorong integrasi sistem perizinan berbasis risiko secara menyeluruh, agar proses
perizinan lebih efisien dan terkoordinasi dengan baik di tingkat daerah.
Peraturan Menteri/Lembaga
● Permen PUPR No 3 Tahun 2023 Tentang Penataan Perizinan dan Persetujuan Bidang
SDA
Masalah: Perizinan diambil alih langsung oleh Direktorat SDA Pusat, masalah penerbitan
SIPA yang ditangani oleh SDA Provinsi sulit, panjang, dan berbelit.
Solusi: Mengusulkan perubahan dalam tata cara perizinan, termasuk mempertimbangkan
kewenangan yang lebih besar di tingkat provinsi untuk mempercepat proses.
Permasalahan Berusaha
● Perpajakan
Masalah: Para pelaku daur ulang plastik berkeberatan dengan PPN dan rencana Cukai
plastik.
10
Solusi: Mendiskusikan alternatif untuk meminimalkan beban pajak bagi pelaku daur ulang
plastik, mungkin melalui penyesuaian aturan PPN dan cukai.
● Pembiayaan
Masalah: Tidak ada lembaga pembiayaan pemerintah yang memberikan pinjaman kepada
pelaku daur ulang plastik.
Solusi: Mengusulkan pendirian lembaga pembiayaan khusus untuk sektor daur ulang plastik
dan menyampaikan pentingnya mendukung sektor ini dalam pembiayaan.
● Bahan Baku
Masalah: Bahan baku tidak dapat diprediksi ketersediaannya dan harganya selalu fluktuatif.
Solusi: Mendorong pemerintah untuk memperkuat rantai pasok bahan baku dan
mengimplementasikan kebijakan yang memitigasi fluktuasi harga.
Lain-lain
● Penerbitan Kebijakan Kontraproduktif
Masalah: Penerbitan kebijakan pemerintah yang kontraproduktif seperti larangan
penggunaan plastik.
Solusi: Mendorong dialog antara pelaku usaha dan pemerintah untuk memastikan kebijakan
yang sejalan dengan kebutuhan industri dan dampak lingkungan yang positif.
Masukan Kadin
● Upaya Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Usaha
Kurangnya dialog terbuka antara pemerintah dan pelaku usaha dalam merumuskan
kebijakan. Diharapkan Kadin dapat mendorong inisiatif dialog terbuka, konsultasi publik, dan
forum diskusi antara Kadin, pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait.
11
● Sertifikasi
Kadin diharapkan kembali memiliki lembaga sertifikasi sehingga kredibilitas para pelaku
usaha yang memilikinya dapat naik dan mampu bersaing dengan produk atau jasa yang
tidak memiliki sertifikasi maupun dijalankan secara ilegal
12
Kelompok 5: Asosiasi-Asosiasi Industri Pengolahan Logam dan Mesin
Undang-Undang
● Neraca Komoditas PP 28/2021 (Besi Baja, Plastik, dll)
Masalah: Kesulitan mendapatkan bahan baku karena harus impor.
Solusi: Bahan baku untuk keperluan "proses produksi" dikecualikan dari ketentuan neraca
komoditas.
Peraturan Pemerintah
● Peraturan Pemerintah PP No. 22 Tahun 2021 Pengelolaan Lingkungan Hidup
Masalah: Scrap dianggap sebagai limbah non-B3 dalam satu peraturan dan sebagai bahan
baku daur ulang dalam peraturan lain.
Solusi: Menyelaraskan definisi scrap sebagai limbah non-B3 atau bahan baku daur ulang.
Peraturan Menteri/Lembaga
● Perubahan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25 Tahun 2022
Masalah: Produk elektronika, seperti kulkas dan showcase, memiliki lartas Persetujuan
Impor (PI).
Solusi: Menetapkan klasifikasi yang lebih jelas untuk jenis produk yang membutuhkan PI,
mempertimbangkan permintaan pasar domestik.
● Peraturan Menteri Sinkronisasi SNI Produk BJLS, BJLAS dengan Produk Turunannya
Masalah: Produk turunan baja profil ringan belum diatur dengan SNI, menyebabkan
persaingan tidak wajar.
Solusi: Menyelaraskan SNI untuk produk turunan dengan mempertimbangkan standar dan
ketentuan yang adil.
Permasalahan Berusaha:
● Produk/barang tanpa pajak
Masalah: Penjualan produk di pasar tanpa pengenaan PPN 11% sehingga menurunkan daya
saing pelaku usaha yang taat pajak
Solusi: Memberlakukan penertiban untuk penjualan produk yang tidak mengenakan PPN
11%.
● Bahan Baku
Masalah: Impor baja paduan boron menciptakan persaingan tidak adil.
Solusi: Pengendalian ijin impor dan pengawasan ketat terhadap impor bahan baku yang
menciptakan ketidakadilan.
● Pembiayaan
Masalah: Suku bunga perbankan tinggi dan ketentuan pembiayaan yang tidak mendukung.
Solusi: Menetapkan suku bunga yang lebih rendah dan jangka waktu pinjaman yang lebih
panjang untuk mendukung pembangunan kapal baru.
13
Lain-lain
● Komitmen Pembayaran dari BUMN Karya
Masalah: Terlambatnya pembayaran dari BUMN Karya tanpa pinalti.
Solusi: Memperketat komitmen pembayaran dengan memberlakukan penalti untuk
keterlambatan.
Masukan Kadin
● Jembatan ke Pemerintah
Memperkuat dialog dan memasukkan asosiasi industri ke dalam perencanaan kebijakan
untuk memastikan kepentingan semua pihak dipertimbangkan.
● Advokasi kebijakan
Mengadvokasi kepentingan para asosiasi terutama dalam memperjelas regulasi dan
menghindari tumpang tindih dengan menyelaraskan regulasi antara kementerian.
14
Kelompok 6: Asosiasi-Asosiasi Industri Pengolahan Lain-Lainnya
Undang-Undang
● UU no. 06 tahun 2023, Pasal 64 Mengenai penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja
Masalah: Pembatasan pekerjaan yang dapat dialihdayakan dibatasi dengan kriteria tertentu
yang belum ada revisi PP 35/2021.
Solusi: Berikan waktu transisi selama 1 tahun kepada pengusaha untuk beradaptasi dengan
perubahan regulasi dan menghitung risiko dampaknya.
Peraturan Pemerintah
● PP 36 Tentang Devisa Hasil Ekspor SDA
Permasalahan: Kewajiban retensi DHE 30% selama 3 bulan menghambat ekspor, terutama
untuk usaha kecil.
Solusi: Revisi retensi DHE agar lebih fleksibel, disesuaikan dengan jenis industri, dan
memberikan insentif bagi pelaku usaha.
15
Solusi: Menyediakan detail lebih lanjut untuk memastikan pemahaman dan kepastian di
kalangan pelaku usaha.
● Perpres 12 Tahun 2021 Perubahan Atas Perpres 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Permasalahan: Diperlukan detail lebih lanjut untuk memastikan kejelasan dan kepastian
hukum.
Solusi: Menyediakan panduan yang lebih rinci untuk implementasi perubahan ini.
Peraturan Menteri/Lembaga
● Bea cukai
Permasalahan: Kebijakan kenaikan cukai yang berdampak negatif pada industri.
Solusi: Kenaikan cukai tidak melebihi angka inflasi, penetapan tarif cukai yang telah
direncanakan, konsistensi dalam penindakan rokok ilegal.
● Keputusan Kepala LKPP 122 Th 2022 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Katalog
Elektronik
Permasalahan: Pembatalan sepihak dalam e-purchasing menyebabkan kerugian pada
penyedia.
Solusi: Memberikan ganti rugi dengan pembuktian singkat sesuai KUHP PERDATA pasal 1243
dan 1267.
SK Menteri
● Permen LHK No. 75 Tahun 2019 Lampiran 1 Tabel B
16
Permasalahan: Pembatasan kemasan botol minuman dari PET bertentangan dengan
pertumbuhan industri dan permintaan konsumen.
Solusi: Revisi Permen LHK No. 75 dan pembangunan sarana pabrik daur ulang.
Tidak memberikan seluruh tanggung jawab lingkungan pada pengusaha.
Permasalahan Berusaha:
● Pembiayaan
Permasalahan: Kurangnya akses pembiayaan untuk UMKM di ritel.
Solusi: Membuka akses pembiayaan untuk produksi dan distribusi produk UMKM dengan
prinsip 5C (condition, character, capital, collateral, dan capacity). Segmentasi area yang
dapat didukung oleh UMKM, BUMN, dan perusahaan besar.
● Perpajakan (Konsultan)
Permasalahan: Mayoritas UMKM dan Koperasi tidak memiliki konsultan perpajakan dan
berisiko financial report tidak terstandarisasi.
Solusi: Setiap KPP menyediakan pendamping yang memberikan training tentang awareness
dan kepatuhan pajak.
● Perpajakan (Pendampingan)
Permasalahan: Pemeriksaan laporan pajak pada tahun terakhir untuk mendapatkan denda
maksimal.
Solusi: Memperhatikan waktu pemberian denda, memberikan kejelasan kategori, dan
kemudahan prosedur dalam pengajuan keringanan denda.
● Perpajakan (Insentif)
Permasalahan:Pemberian insentif untuk mesin-mesin import dalam mendukung produksi
industri.
Solusi: Memberikan bebas pajak import untuk mesin pendukung produksi.
17
● Bahan Baku
Permasalahan: Mayoritas bahan baku produksi industri masih diimpor.
Solusi: Melakukan grouping dan klasifikasi bahan baku yang diperlukan dengan business
matching dan kerjasama antar asosiasi dan pelaku industri serta upaya hilirisasi.
● Supply Chain
Permasalahan: Komponen untuk produk maupun alat-alat masih bergantung pada produk
impor.
Solusi: Membangun database terintegrasi untuk informasi ketersediaan pabrikan komponen
di Indonesia dan memfasilitasi kerjasama antara perusahaan produksi dan pabrikan
komponen.
● Harga Pasar
Permasalahan: Metode konsolidasi pada penetapan harga tidak memiliki dasar hitungan
faktornya.
Solusi: Menetapkan struktur harga yang disepakati oleh auditor dan penegak hukum.
● Telat Bayar
Permasalahan: Pembelian pemerintah maupun BUMN dengan pembayaran lewat tahun
anggaran.
Solusi: Menetapkan sanksi tegas bagi yang telat bayar.
Masukan Kadin
● Formulasi TKDN
KADIN memiliki akses dan menaungi asosiasi industri dan komoditas, termasuk namun tidak
terbatas pada industri elektronik, teknologi informatika yang memiliki formulasi perhitungan
TKDN yang lebih fleksibel. Diharapkan KADIN dapat membantu menjembatani kolaborasi
untuk FGD reformulasi perhitungan TKDN khususnya pada industri alat kesehatan.
18
mengadvokasikan kepentingan-kepentingan dunia usaha agar dapat berkembang dan
berdampak pada kenaikan ekonomi Indonesia secara merata.
19
Kelompok 7: Asosiasi-Asosiasi Jasa Perdagangan dan Jasa Expor-Impor
Peraturan Pemerintah
● Regulasi Export (Perikanan/Pertanian/dll)
Permasalahan: Kesulitan ekspor karena regulasi membutuhkan modal tinggi, perubahan
KBLI yang sering, dan persetujuan KBLI yang sulit.
Solusi: Sederhanakan regulasi ekspor, kurangi persyaratan modal, dan percepat proses
persetujuan KBLI.
● Regulasi Impor
Permasalahan: Produk ilegal membanjiri pasar, API-P baru muncul tanpa fungsi yang jelas.
Solusi: Buka kembali impor dengan ketentuan yang berlaku, kembalikan fungsi sebenarnya
dari API-P. Mudahkan industri untuk mendapatkan bahan baku yang tidak bisa didapatkan di
dalam negeri
Peraturan Menteri/Lembaga
● Peraturan Menteri/Lembaga: Permenkes 14/2021
Permasalahan: Perizinan distributor alat kesehatan risiko rendah diklasifikasikan sebagai
risiko tinggi.
Solusi: Klasifikasikan perizinan sesuai dengan risiko yang sebenarnya, hindari
ketidaksesuaian.
Permasalahan Berusaha
● Bahan Baku
Permasalahan: Pengusaha asing langsung membeli ke petani, merusak tata niaga, dan
ukuran yang diperbolehkan terlalu tinggi.
Solusi: Batasi akses pengusaha asing, atur tata niaga, dan sesuaikan ukuran kepiting,
lobster, dan rajungan dengan kebutuhan pasar.
20
Solusi: Dorong budidaya, sesuaikan ukuran dengan usaha budidaya, dan kembangkan
konsep bisnis budidaya.
Permasalahan Berusaha: Pengawasan Penyelundupan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Masukan Kadin
21
Kelompok 8: Asosiasi-Asosiasi Jasa Konstruksi dan Properti
Undang-Undang
● UU No. 2/2017 tentang Jasa Konstruksi (PASAL 5):
Permasalahan: Pembinaan pemerintah belum dilaksanakan seperti amanat UU JAKON.
Solusi: Mendorong pembinaan pemerintah, mengharmonisasi kebijakan pembinaan, dan
memperkuat eksport konstruksi.
Peraturan Pemerintah
● PP No. 20/2021 tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar:
Permasalahan: Dinamika pembebasan tanah dan penjualan kavling industri membutuhkan
waktu lama.
Solusi: Kategori lokasi Kawasan Industri yang terlantar perlu diperjelas melalui peraturan
yang lebih spesifik.
● PP No. 14/2021 Perubahan Atas PP No. 22/2020 tentang Pelaksanaan UU No. 2/2017
tentang Jasa Konstruksi:
Permasalahan: Pembatasan saling merangkap jenis usaha Jasa Konstruksi.
Solusi: Mengembalikan ketentuan sesuai PP No. 22/2020 untuk memperbolehkan saling
merangkap.
Peraturan Menteri/Lembaga
Permasalahan Berusaha
● Kebutuhan Gas untuk Kawasan Industri
Permasalahan: Harga gas tidak kompetitif.
Solusi: Forum mediasi untuk membahas harga gas bagi Kawasan Industri.
22
Lain-lain
● Kelembagaan Kawasan Industri
Permasalahan: Kompleksitas penanganan Kawasan Industri di tingkat pusat dan daerah.
Solusi: Pembentukan Badan Kawasan Industri Nasional.
Masukan Kadin
● Pencatatan atau Pendataan untuk Kantor Perusahaan Perwakilan Asing (KPPA)
Melakukan pencatatan atau pendataan secara efektif untuk KPPA sehingga memudahkan
pelaku usaha untuk mencari database terkait.
23
Kelompok 9: Asosiasi-Asosiasi Jasa Keuangan dan Jasa Profesi
24
● Penerapan Program Anti Pencucian Uang di Sektor Jasa Keuangan
Permasalahan: Klarifikasi status dan peran Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD).
Klarifikasi parameter pemberian sanksi.
Solusi: Penjelasan lebih lanjut terkait status dan peran IKD. Penyesuaian parameter
pemberian sanksi administratif.
Masukan Kadin
● Badan Akreditasi Kadin Indonesia
Tugas Pokok KADIN yang ditetapkan dalam Pasal 10 Anggaran Dasar KADIN yang disahkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2022 Tentang Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kamar Dagang dan Industri
diantaranya memberikan akreditasi kepada Organisasi Perusahaan yang akan menerbitkan
sertifikat sesuai dengan kriteria dan prosedur yang ditetapkan KADIN Indonesia. Kepada
Dewan Pengurus KADIN Indonesia diusulkan untuk menata kembali dan mengembangkan
Badan Akreditasi KADIN Indonesia.
● Produk Kredit: UMKM Kolaboratif dari kerjasama antara Bank dengan KADIN
Dukung keuangan dan pertumbuhan UMKM anggota KADIN dengan suku bunga rendah
untuk mencapai UMKM Naik Kelas
25
Kelompok 10: Asosiasi-Asosiasi Jasa Perhubungan dan Logistik
Undang-Undang
● Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran
Permasalahan:
-Pekerjaan bongkar muat masih dilakukan oleh anak perusahaan yang tidak memiliki izin.
-Tarif usaha jasa terkait ditetapkan berdasarkan kesepakatan, bukan penetapan pemerintah.
Solusi: Penyusunan peraturan turunan yang menegaskan izin khusus dan penetapan tarif.
Peraturan Pemerintah
● Peraturan Pemerintah 55 Tahun 2012 Pasal 54
Permasalahan: Ukuran Kendaraan Bermotor diganti menjadi Kerangka Landasan Kendaraan
Niaga, membingungkan dengan Pasal 55 yang mengatur tata Pembuatan Karoseri.
Solusi: Perlu klarifikasi atau revisi untuk menghindari kebingungan.
● PP No. 85 Tahun 2021 Jenis & Tarif Atas Jenis PNBP Yang Berlaku Pada KKP
Permasalahan: Keberatan dengan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Laut (PKKPRL) karena bertentangan dengan PP 15 Tahun 2016 pada BUP.
Solusi: Melakukan review dan penyesuaian terhadap ketentuan yang bertentangan.
26
Solusi: Menyesuaikan pelaksanaan dengan ketentuan Undang-Undang yang mengharuskan
badan usaha khusus.
Peraturan Menteri/Lembaga
● Peraturan Dirjen KP 4404/AJ502/DRJD/2020
Permasalahan: Batasan tinggi bak terbuka bertentangan dengan UU 22-2009.
Usulan Solusi: Revisi untuk menyesuaikan dengan ketentuan UU.
SK Menteri
● Surat Keputusan Bersama 2 (dua) Dirjen dan 1 (satu) Deputi
Permasalahan: SKB dianggap tidak sesuai dengan peraturan di atasnya, namun masih
dianggap berlaku.
Usulan Solusi: Klarifikasi status dan keberlakuan SKB.
Permasalahan Berusaha
● Perpajakan (PPh 22)
Permasalahan: PPh 22 dikenakan terhadap impor barang kedalam negeri melalui pelabuhan.
Usulan Solusi: Tidak memberlakukan PPh 22 pada impor barang melalui pelabuhan.
27
Masukan Kadin
● Mitra Pemerintah
Permasalahan: Asosiasi non-anggota Kadin dapat menjadi mitra kerja di pemerintah.
Usulan Solusi: Kerja sama dengan pemerintah sebaiknya melibatkan anggota Kadin.
● Eksklusifitas
Permasalahan: Kadin menampung asosiasi sejenis.
Usulan Solusi: Peningkatan selektivitas terhadap asosiasi yang bergabung.
28
Kelompok 11: Asosiasi, Perposan, Media Massa,
Teknologi Komunikasi dan Informasi
Undang-Undang
● Undang-Undang KADIN
Permasalahan: ALB harus melakukan munas untuk merubah AD ART.
Solusi:
-Penjelasan ke KemenKUM HAM oleh KADIN Pusat tentang persyaratan AD ART
perkumpulan.
-Perubahan AD ART pada munas rutin tanpa MunasLub/Munasus
Peraturan Pemerintah
● TKDN Software
Permasalahan: Kesulitan menyusun komponen TKDN software.
Solusi: Penyelarasan Permen TKDN dengan PP 28/2018 dan basis perhitungan ASPILUKI.
Peraturan Menteri/Lembaga
● Revisi Permen 29/2017
Permasalahan: Lebih dari 2 tahun berhenti.
Solusi: Dorong penyelesaian revisi Permen 29/2017.
Permasalahan: Revisi Permen 29/2017 berhenti, revisi Permen 108/2012 baru dimulai lagi.
Solusi: Percepat penyelesaian revisi dan harmonisasi regulasi.
SK Menteri
Permasalahan Berusaha
● Perpajakan - Kompleksitas
Permasalahan: Kompleksitas perpajakan dan dampaknya pada cashflow.
Solusi: Pajak software diusulkan fix seperti kontraktor.
29
Solusi: Usulkan dihapuskan untuk penjualan software produksi Indonesia.
● Akses Pembiayaan
Permasalahan: Sulitnya akses pembiayaan bagi pengusaha dan pengembang software.
Solusi: Implementasi dan ketentuan HAKI sebagai jaminan pembiayaan.
Masukan Kadin
● Iuran Anggota ALB
Iuran anggota ALB terlalu mahal.
30
Kelompok 12: Asosiasi-Asosiasi Pariwisata, Hotel & Restoran, MICE
31
Kelompok 13: Asosiasi-Asosiasi Penyedia Jasa Tenaga Kerja
Undang-Undang
● Undang-Undang Cipta Kerja:
Permasalahan: Pengurusan izin sesuai Undang-Undang Cipta Kerja yang mengalami
kesulitan pada saat implementasinya.
Solusi: Minta asistensi dari pihak terkait untuk mempermudah proses pengurusan izin.
Peraturan Pemerintah
● PP 35 2021 tentang PKWT dan PP 36 tentang Pengupahan
Permasalahan: Banyak ketidaksesuaian di lapangan
Solusi: Agar dikaji ulang dan melibatkan asosiasi
Peraturan Menteri/Lembaga
● Peraturan Menteri BUMN
Permasalahan: Proyek di bawah 1 miliar seharusnya diserahkan kepada swasta, namun anak
perusahaan BUMN terlibat dalam pekerjaan pest control di lingkungan BUMN.
Solusi: Penertiban sesuai dengan ketentuan Menteri BUMN agar proyek sesuai dengan
aturan.
● Peraturan Menteri BUMN
Permasalahan: Banyak anak perusahaan BUMN yang membuat anak usaha dan bersaing
dengan perusahaan kecil yang tidak terkait dengan lingkup usaha BUMN
Solusi:
-Mendesak peraturan baru atau revisi terhadap aturan yang ada mengenai pendirian anak
perusahaan BUMN, membatasi bisnis anak perusahaan hanya pada lingkungan induk
sehingga tidak mengganggu sektor pendukung terutama dalam sektor pengelolaan jas a
kebersihan dan keamanan.
-Menyuarakan kebutuhan peraturan setingkat Menteri yang mewajibkan kerjasama
pengelolaan antara anak perusahaan BUMN dan perusahaan swasta, khususnya anggota
Asosiasi seperti Apklindo dan Abujapi.
-Meminta peraturan yang melarang anak perusahaan BUMN mengikuti tender atau
pengadaan di luar core bisnis induk perusahaan, seiring dengan upaya meningkatkan peran
swasta dalam pembangunan nasional.
-Mendorong keterlibatan lebih luas perusahaan swasta dalam proses pengadaan BUMN,
dengan aturan yang memastikan kompetisi yang sehat dan mengatur Management Fee
dengan ambang batas minimum 10%.
-Menekankan perlunya kerjasama erat antara LKPP, LPSE, dan Asosiasi, serta partisipasi
Asosiasi dalam penyusunan RAB.
Lain-Lain
● Modul Pembelajaran
Permasalahan: Jumlah putus sekolah, PHK, dan lulusan yang semakin bertambah harus
bersaing dengan perkembangan teknologi.
32
Solusi: Menjembatani penyelenggara pelatihan dengan dunia industri agar modul
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan industri.
● Instruktur
Permasalahan: Banyak instruktur yang belum bersertifikasi.
Solusi: Sosialisasi kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk sertifikasi
instruktur dan bantuan program pelatihan.
● AI (Artificial Intelligence)
Permasalahan: Diperlukan instruktur atau pelayanan yang massif untuk mendukung sosial
media hingga ke mancanegara.
Solusi: Pembuatan modul pembelajaran dengan pendekatan kecerdasan buatan (AI) dan
pembentukan tim khusus untuk fokus pada pembelajaran AI.
Masukan Kadin
● Jembatan ke Pemerintah
KADIN bisa memfasilitasi ALB bertemu dengan kementerian terkait dan DPR untuk
menyampaikan keluhan, mendapatkan solusi, dan memperbaiki regulasi di lapangan.
● Pembinaan
KADIN sebagai induk asosiasi dapat memberikan pembinaan terkait permodalan dan
keterampilan pengusaha untuk pengembangan bisnis di Indonesia.
33
Kelompok 14: Asosiasi-Asosiasi Penyedia Jasa Lainnya
Undang-Undang
● Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU
Ketenagakerjaan)
Permasalahan: Pegawai Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) yang
dipekerjakan berdasarkan PKWT menuntut diangkat sebagai pegawai tetap.
Solusi: Pemahaman yang konsisten antara PJPUR dan APJATIN dengan Kementerian
Ketenagakerjaan untuk keseragaman penerapan hukum ketenagakerjaan.
Peraturan Pemerintah
● Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko
Permasalahan: Permohonan pengecualian atas ketentuan minimum nilai investasi.
Solusi: Pengaturan batas bawah biaya jasa PJPUR untuk menjaga persaingan usaha yang
sehat.
● Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang PKWT, Alih Daya, Waktu Kerja
dan Waktu Istirahat, dan PHK:
Permasalahan: Merujuk ke UU Ketenagakerjaan.
Solusi: Memperbarui peraturan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan yang baru.
Peraturan Menteri/Lembaga
● Peraturan Polri Nomor 6 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk
Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pertahanan dan
Keamanan Subsektor Keamanan:
Permasalahan: Persyaratan pengawalan tetap dari Polri yang sulit dipenuhi.
Solusi: Ubah pengaturan agar mengakomodir kebutuhan industri APJATIN terkait tenaga
pengawalan tetap.
● Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Audit untuk
Penerbitan Surat Rekomendasi dan Surat Izin Operasional BUJP:
Solusi: Cabut dan gantikan dengan peraturan yang lebih baru yang sesuai dengan kondisi
industri terkini.
34
Solusi:
Cabut dan gantikan dengan peraturan yang lebih baru sesuai dengan kondisi industri.
● Peraturan Kapolri Nomor Pol.17 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan BUJP:
Solusi:
Cabut dan gantikan dengan peraturan yang lebih baru sesuai dengan kondisi industri.
● Peraturan BKPM Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal:
Solusi:
● Revisi sesuai dengan perubahan dalam PP 5/2021.
SK Menteri
Permasalahan Berusaha
● Persaingan Usaha:
Permasalahan: Persaingan usaha yang tidak sehat karena "perang harga."
Solusi: Pengaturan batas bawah biaya jasa PJPUR oleh regulator untuk menjaga persaingan
usaha yang sehat.
● Pembiayaan:
Permasalahan: Kurangnya akses pembiayaan untuk pelaku UMKM di ritel vape.
Solusi: KUR Mikro di Bank BUMN dapat dijadikan solusi, mendorong Kadin untuk membantu
memfasilitasi.
● SDM
Permasalahan: Ketersediaan SDM berkemampuan mumpuni sangat rendah
Solusi: Pelatihan dan peningkatan kapasitas
Masukan Kadin
● Advokasi
Untuk permasalahan yang sudah disampaikan agar dapat dilakukan advokasi kebijakan ke
Pemerintah dan Instansi Berwenang (Regulator) terkait.
● Jembatan ke pemerintah
Kadin dapat memainkan peran penting dalam menyuarakan kepada Pemerintah baik itu
Kementerian maupun lembaga yang terlibat dalam harmonisasi peraturan-peraturan. Penting
untuk mengadvokasi pengaturan yang seimbang dan berorientasi pada masa depan.
Pemahaman atas kajian ilmiah dan landasan keilmuan perlu ditanamkan dalam proses
perumusan peraturan, sehingga regulasi tersebut dapat mengakomodasi kegiatan industri
dan memberikan stimulus ekonomi dalam jangka waktu yang cukup panjang.
35
Kelompok 15: Himpunan dan Dewan Bisnis
Undang-Undang
● UU Koperasi
Permasalahan: Peraturan terkait simpan-pinjam yang sebelumnya berada di bawah
pengawasan pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini telah dialihkan
ke OJK. Tidak terdapat perbedaan dalam regulasi antara bank, BPR, dan koperasi.
Solusi: Harus ada diskusi untuk pembahasan RUU koperasi terhadap simpan – pinjam agar
koperasi dapat menjalani peran sebagai sokoh guruh Indonesia.
Peraturan Pemerintah
● Permen Ketenagakerjaan No. 8 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 34
Tahun 2021 tentang penggunaan Tenaga Kerja Asing
Permasalahan: Proses dan waktu yang sama untuk RPTKA untuk pekerjaan bersifat
sementara, umum, dan singkat serta lebih dari 1 tahun sehingga menghambat tenaga ahli
asing untuk datang ke Indonesia dalam rangka layanan purna jual maupun layanan lainny a
untuk industri yang perlu mendatangkan tenaga ahli asing
Solusi: Dievaluasi kembali
Permasalahan Berusaha
● Perpajakan
Permasalahan: UMKM belum siap untuk rutin untuk membayar pajak. Untuk Para UMKM
yang melakukan bisnis melalui online, dapat kunjungi tiba-tiba oleh tugas pajak tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu.
Solusi: Literasi Perpajakan untuk UMKM.
Masukan Kadin
● UMKM Naik Kelas
Setiap kementrian mempunyai anggaran untuk UMKM baik pembinaan capacity building
maupun pengembangan UMKM untuk naik kelas, tetapi tidak ada hasil yg signifikan dengan
biaya tersebut. Kami usulkan agar Kadin sesuai dengan programnya UKM naik kelas, agar
membicarakan ke Pemerintah mengenai anggaran dari masing2 kementrian tersebut dapat
dikoordinasi oleh Kadin, bukan ingin mengontrol anggaran pemerintah utk dikelola Kadin
tapi program Kadin tentang peningkatan naik kelas tersebut dideskripsikan pembinaan dan
penggunaan anggaran tersebut lebih terarah contohnya
1. Capacity building oleh kemenkop
2. Proses produksi Kementerian Perindustrian
3. Marketing/pemasaran oleh kementerian Perdagangan
4. Pembiayaan oleh BI
36
memperjuangkan jika Supermarket/Modern Market/Perusahaan adalah anggota Kadin agar
membayar lebih cepat.
● Jembatan ke Pemerintah
Untuk dapat menyampaikan dan mengkomunikasikan masalah para Asosiasi pad a
Kementerian dan Pemerintahan terkait.
37