Anda di halaman 1dari 51

Pedoman Penggunaan Software

Pencatatan dan Pelaporan Data Rutin ISPA

Tim Kerja ISPA

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Menular
1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

2
1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

3
Apakah ISPA itu?
ISPA adalah infeksi akut menular yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran pernapasan mulai hidung
– alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura) yang disebabkan oleh > 300 jenis mikro-
organisme

Paling banyak:
ISPA menyerang semua usia,
Bakteri namun Pneumonia yang
mengakibatkan kematian
terutama pada kelompok
rentan (bayi, balita, anak dan
lansia)
Virus

Dapat Menimbulkan
Kejadian Luar Biasa/Wabah/Pandemi
3
Apakah Pencatatan dan Pelaporan
itu?
Pencatatan dan Pelaporan merupakan instrument
vital dalam sistem kesehatan

Pencatatan adalah kegiatan atau proses


pendokumentasian suatu aktivitas bisa
dalam bentuk tulisan, grafik, gambar dan
suara. Pelaporan adalah Kegiatan Keluaran dari kegiatan pencatatan dan
penyampaian informasi hasil suatu pelaporan data ISPA adalah terdapatnya
kegiatan pengumpulan data/informasi ke data atau informasi mengenai capaian
pihak yang berwenang. target dan sebagai salah satu upaya
monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program penanggulangan ISPA.
Keluaran dari kegiatan pencatatan dan
pelaporan adalah sebuah data dan
informasi yang berharga dan bernilai
untuk melihat keberhasilan atau
perkembangan suatu organisasi.

5
1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

6
Apa saja data yang dikumpulkan dalam pencatatan dan pelaporan ISPA?
Penyakit ISPA sendiri banyak jenis nya mulai dari yang paling ringan seperti rhinitis hingga penyakit-penyakit yang
diantaranya dapat menyebabkan wabah atau pandemi, seperti Influenza dan yang menyebabkan kematian yaitu
pneumonia.

Data rutin Data site surveilans


Definisi Operasional Definisi Operasional
Pneumonia Influenza

Adalah infeksi akut yang mengenai ILI / Influenza klinis


jaringan paru-paru (alveoli) yang Suatu infeksi saluran pernapasan
ditandai dengan batuk atau akut dengan gejala;
kesukaran bernapas Dan; • Demam ≥ 38°C (diukur ketika
• Frekuensi napas dalam 1 (satu) berkunjung ke puskesmas)
menit melebihi frekuensi napas • Batuk
normal sesuai kel. umur, Atau • Tidak lebih dari 10 hari
• Terlihat adanya tarikan dinding
dada bagian bawah ke dalam Kasus Influenza (konfirmasi)
(TDDK), Atau Kasus ILI dengan konfirmasi lab
• Saturasi oksigen ≤ 92% melalui pemeriksaan PCR

Penentuan definisi operasional pneumonia mengacu pada tatalaksana MTBS 7


1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

8
Indikator dan Target ISPA (Renstra)
Perubahan Indikator ISPA sebelumnya dari Penemuan kasus sesuai tatalaksana standar menjadi Pengobatan
kasus yang ditemukan dengan obat standar
Sebelum
“Persentase Kab/Kota yang 50% Puskesmasnya melakukan tatalaksana
Definisi Operasional:
standar pneumonia”
Persentase Kab/kota yang Puskesmasnya melaksanakan tatalaksana standar, yaitu perhitungan
napas dan melihat TDDK terhadap seluruh balita batuk atau kesukaran bernapas yang berkunjung
ke Puskesmas

Menjadi

“Persentase pengobatan kasus pneumonia sesuai standar”


Definisi Operasional:
Persentase kasus Pneumonia Balita yang ditemukan dan diberikan pengobatan antibiotik

2022 2023 2024 Target


50% 70% 95% Program
9
Permenkes No.13 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Permenkes No.21/2020
Tentang Renstra Kemenkes 2020 - 2024
Indikator Program ISPA
Impact/Outcome (SS & Target Capaian
ISS) Outcome (IKP)
Output (IKK) 2022 2023 2024
6. Peningkatan nilai indeks Persentase Target Capaian Target Capaian Target Capaian
pengendalian penyakit Pengobatan a) Persentase pengobatan kasus
menular Penyakit Menular 50 54 70 95
pneumonia sesuai standar
pada Balita
Prog: Pencegahan dan b) Persentase pengobatan kasus diare
Pengendalian Penyakit. sesuai standar
Sasaran Program:
Meningkatnya Pencegahan
dan pengendalian penyakit
menular.

Indikator Definisi Operasional Sasaran Cara Perhitungan Sumber Data


Persentase Persentase kasus Balita Jumlah kasus balita pneumonia Sistem Pencatatan
pengobatan kasus Pneumonia Balita yang yang diberi pengobatan antibiotik dan Pelaporan
pneumonia sesuai ditemukan dan diberikan dibagi seluruh kasus pneumonia ISPA Puskesmas
standar pengobatan antibiotik pada balita yang berkunjung ke
fasyankes dikali 100
Definisi Tatalaksana Pneumonia Standar
Terdapat perluasan definisi tatalaksana pneumonia standar, yang sebelumnya hanya menekankan pada
penemuan kasus melalui pendekatan MTBS/Pedoman ISPA menjadi penemuan kasus dan pengobatan standar.

Tatalaksana Standar

Penemuan Kasus Pengobatan

Puskesmas Antibiotik
RS, Klinik, DPS

Pendekatan Penegakan
MTBS Diagnosis Klinis dan
Pemeriksaan
Penunjang

11
1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

12
Apa saja sumber data pencatatan dan pelaporan data rutin ISPA?
Sumber data pencatatan dan pelaporan data rutin ISPA didapat dari berbagai macam sumber

Puskesmas

1. Status Pasien
2. Register Puskesmas/MTBS
3. Register Harian ISPA
4. e-Puskesmas

Data Pembanding: SKDR

Rumah Sakit

1. Rekam Medis

13
Apa saja yang dicatat dalam register?
Data yang dicatat dalam register adalah data yang mendukung dalam
pelaporan ISPA

1. Data Individu:
a. Nama; Data-data dalam
b. Umur; register
c. Jenis Kelamin; Puskesmas/MTBS
d. Alamat, dll) direkap untuk
dapat dilaporkan
2. Data keluhan/hasil anamneses/vital sign sebagai data rutin
a. Batuk atau kesukaran bernapas ISPA bulanan
b. Frekuensi Napas dan/atau TDDK Puskesmas.
3. Klasifikasi/Diagnosis
4. Pengobatan

14
1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

15
Bagaimana mekanisme pencatatan dan pelaporan data rutin ISPA?
Kegiatan pencatatan data rutin ISPA bersumber pada kegiatan tatalaksana standar dalam menegakkan
klasifikasi/diagnosis Pneumonia

Penanggungjawab
ISPA mencatat
kasus ISPA dari
Kartu
Pasien/Register
Balita dengan atau form MTBS ke
gejala batuk atau Register harian
kesukaran ISPA
Tenaga kesehatan
bernapas
melaksanakan
berkunjung ke
tatalaksana standar
puskesmas.

Laporan Bulanan Puskesmas

Dicatat pada: Laporan Bulanan RS/Klinik


Kartu
Pasien/Register Membuat laporan bulanan ISPA dari
atau form MTBS kegiatan Pelayanan di Puskesmas/Rumah
Sakit dan/atau Klinik
16
1

4 5
2 1. Pneumonia 1. Antibiotik
2. Pneumonia 2. Simptomatis/
Berat non Antibotik
3. Batuk Bukan
3 Pneumonia
17
18
19
Bagaimana Alur Pelaporan data rutin ISPA
Pelaporan data rutin ISPA didapat dari seluruh puskesmas dengan menggunakan format yang telah ditetapkan

Fasilitas Pelayanan Dinas Kesehatan


Kesehatan Kab/Kota
Tim Kerja
Lap. ISPA bulanan TB-ISPA
Rumah Sakit Kab/Kota Dir. P2PM

Selambat-lambatnya setiap
tanggal 5 bulan selanjutnya
Laporan ISPA
Selambat-lambatnya setiap
Nasional
tanggal 10 bulan selanjutnya

• Indikator Program
Puskesmas Dinas Kesehatan • Cakupan
Provinsi penemuan kasus
pneumonia
Klinik, Dokter
Praktik Swasta Lap. ISPA bulanan
Provinsi

Laporan
Umpan Balik 20
1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

21
Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
Penyakit ISPA merupakan kumpulan penyakit akut menular pada umumnya disebabkan oleh bakteri atau virus
yang memiliki gejala umum yang ringan berupa batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan disertai demam hingga
gejala berat seperti sesak napas atau napas cepat pada penderita Pneumonia. Oleh sebab itu perlu diperhatikan
pengkelompokannya dalam pelaporan ISPA.

ISPA Atas ISPA Bawah

1. Influenza (J09 – J011)


1. Common Cold (J00)
2. Pneumonia (J12 – J18)
2. Sinusitis Akut (J01)
3. Bronkitis (J20)
3. Faringitis Akut (J02)
4. Bronkiolitis (J21)
4. Tonsilitis Akut (J03)
5. ISPA Bawah Lainnya
5. Laringitis Akut (J04)
(J22)
6. Croup (J05)
7. ISPA Atas Lainnya (J06)

ISPA non Pneumonia/Batuk Pneumonia/Pneumonia Berat


Bukan Pneumonia
Pembagian klasifikasi Pneumoia untuk pelaporan RS:
Pneumonia  Pasien Pneumonia rawat jalan 22
Pneumonia Berat  Pasien Pneumonia rawat inap
1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

23
Kendala dan Alternatif Solusi dalam Pencatatan dan Pelaporan Data Rutin
ISPA
SDM Sistem

1. Petugas belum mendapatkan 1. Sistem Pencatatan dan pelaporan


pelatihan pencatatan dan pelaporan data rutin ISPA masih bersifat
data rutin ISPA; manual;
2. Rotasi petugas; 2. Software rusak atau link/rumus pada
3. Pelaksanaan MTBS tidak optimal software terhapus atau diganti secara
sehingga tidak ditemukan kasus manual;
pneumonia. 3. Monitoring dan evaluasi data belum
berjalan efektif

Peningkatan kapasitas berkala, seperti Pengembangan sistem informasi dan


workshop, orientasi atau kalakarya kepada monitoring-evaluasi data secara berkala.
petugas baru, untuk petugas yang sudah
terlatih dilakukan refresher training.
24
1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

25
Monitoring dan Evaluasi

Monitoring
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan strategi
pencegahan dan pengendalian ISPA
mencatat perkembangan pelaksanaan kebijakan memerlukan data dan informasi yang
secara terus menerus, mengidentifikasi masalah
lengkap, akurat, relevan, tepat waktu dan
dan penyimpangan yang muncul. Monitoring perlu
dilaksanakan secara berkala yaitu mingguan,
berkesinambungan. Data dan informasi
bulanan, sesuai dengan kebutuhan. tersebut diperoleh melalui kegiatan pencatatan
dan pelaporan yng merupakan bagian dari
Sistem Informasi P2 ISPA.
Evaluasi

mengkaji relevansi, efisiensi, efektivitas dan Indikator yang digunakan


dampak suatu strategi atau kebijakan untuk monitoring dan
pengendalian ISPA agar sesuai dengan tujuan evaluasi program ISPA:
yang ingin dicapai. Hasil evaluasi pelaksanaan
1. Indikator Proses
seluruh kegiatan pencegahan dan pengendalian
ISPA akan menjadi bahan koreksi masukan bagi 2. Indikator Output
perencanaan tahun berikutnya.
26
Indikator Proses
Pada indikator proses lebih dititiberatkan pada pelaksanaan tatalaksana standar pneumonia. Indikator Proses
saat ini bukan termasuk dalam renstra kementerian kesehatan di tahun 2022 – 2024 tetapi indikator tersebut
menggambarkan pelaksanaan deteksi dini dan upaya penemuan kasus di fasilitas pelayanan kesehatan
khususnya di puskesmas

“Persentase Kab/Kota yang 50% Puskesmasnya melakukan tatalaksana


Definisi Operasional:
standar pneumonia”
Persentase Kab/kota yang sebagian (50%) Puskesmasnya melaksanakan tatalaksana standar
(perhitungan napas dan melihat TDDK) terhadap minimal 60% balita batuk atau kesukaran bernapas
yang berkunjung ke Puskesmas

Puskesmas Kab/Kota Provinsi

Jumlah balita batuk atau Jumlah Puskesmas yang Jumlah Kab/kota yang 50%
kesukaran bernapas yang melaksanakan tatalaksana puskesmasnya melaksanakan
berkunjung ke Puskesmas standar (perhitungan tatalaksana standar (perhitungan
yang diberikan tatalaksana napas dan melihat TDDK) napas dan melihat TDDK).
standar (perhitungan pada minimal 60% pada
napas dan melihat TDDK) balita batuk/kesukaran
bernapas
27
Perkiraan Kasus Pneumonia Balita

28
Indikator Output
Pada indikator output lebih dititiberatkan pada persentase cakupan kasus pneumonia yang ditemukan
dibandingkan dengan perkiraan kasus pneumonia dan persentase pengobatan pneumonia. Indikator Output
termasuk dalam renstra kementerian kesehatan di tahun 2022 – 2024 yaitu pengobatan kasus pneumonia,
tetapi capaian penemuan kasus menjadi penting sebagai upaya pencegahan dan pengendalian pneumonia.

Cakupan Penemuan Kasus


Jumlah Kasus Pneumonia Balita yang ditemukan
% Cakupan Penemuan Kasus = x 100%
Perkiraan Penemuan Kasus Pneumonia Balita

Pengobatan Kasus Pneumonia sesuai standar


Jumlah Kasus Pneumonia Balita yang mendapatkan
% Pengobatan Kasus antibotik
= x 100%
Pneumonia sesuai standar
Jumlah Kasus Pneumonia Balita

29
Monitoring dan Evaluasi Pencatatan dan Pelaporan Data Rutin ISPA

Ketepatan Kelengkapan

“Laporan Puskesmas” dikatakan “Laporan” dikatakan “LENGKAP” apabila laporan yang


“TEPAT” apabila laporan yang dikirim dikirim puskesmas/kab/kota/provinsi tidak ada kolom atau
puskesmas tidak lebih atau paling cell pada software tidak ada yang kosong atau terisi dengan
lambat tanggal 5 bulan berikutnya. lengkap. Untuk Software 2024 adalah kolom yang berwarna
hijau

“Laporan Kab/Kota” dikatakan


“TEPAT” apabila laporan yang dikirim
Kab/kota ke Provinsi tidak lebih atau Keakuratan/Kesesuaian
paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
“Laporan” dikatakan “AKURAT/SESUAI” apabila laporan
yang dikirim puskesmas/kab/kota/provinsi berisi informasi
Dalam pelaksanaan validasi data yang sesuai dengan perintah pada software nya. Untuk
mempertimbangkan hal berikut: Software 2024, koreksi keakuratan/kesesuaian berdasarkan
1. Kesesuaian antara isian dengan judul kolom yang berwarna merah.
kolom
2. Kelengkapan isian pada kolom
30
1. Definisi Operasional
2. Data yang dikumpulkan
3. Indikator dan Target
4. Sumber dan Variabel data
Sistematika 5. Alur Pencatatan dan Pelaporan
6. Kelompok Penyakit ISPA yang dilaporkan
7. Kendala dan Alternatif Solusi
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Software Pencatatan dan Pelaporan data rutin ISPA

31
Software Data Rutin ISPA
Alat bantu pencatatan dan pelaporan data rutin ISPA berupa data manual yang dikumpulkan secara berjenjang

Provinsi Software Provinsi


A
(…..V)

Software Kab/Kota
(…..G)
Kab/Kota Kab/Kota
A B

Software Puskesmas
(……P)
Puskesmas Puskesmas Puskesmas
A B C
32
Pemilihan Software Pelaporan data rutin ISPA

Software Puskesmas Software Kab/Kota Software Provinsi


(……P) (……G) (……V)
Terdapat 2 kode yang menjadi Terdapat 2 kode yang menjadi Terdapat 2 kode yang menjadi
pedoman dalam pemilihan pedoman dalam pemilihan pedoman dalam pemilihan
software nya: software nya: software nya:
- Kode depan berupa angka - Kode depan berupa angka - Kode depan berupa angka
yang menunjukan jumlah yang menunjukan jumlah yang menunjukan jumlah
Desa/Kelurahan; Puskesmas; Kab/Kota.
- Kode huruf belakang - Kode huruf belakang - Kode huruf belakang
adalah kode software untuk adalah kode software untuk adalah kode software untuk
Puskesmas. Kab/kota Provinsi
Contoh: Puskesmas Melati Contoh: Kab Sukamaju memiliki Contoh: Provinsi Banten terdiri
memiliki luas wilayah kerja puskesmas sebanyak 15 atas 8 Kab/kota, maka software
sebanyak 5 Desa/kelurahan, puskesmas, maka software yang diambil……?
maka software yang yang diambil……?
diambil……?

33
FILE SOFTWARE PUSKESMAS

1P

70 P
SOFTWARE PUSKESMAS
1. Nama File 1P, 2P, 3P, 4P, 5P ....70P
2. Angka menunjukkan jumlah desa
wilayah puskesmas
3. Contoh : untuk membuat software
puskesmas “A” dengan jumlah wilayah
kerja 15 desa, maka pilihlah file
software 15P.
4. Untuk update nama desa, jumlah
penduduk, klik “INFOUTAMA”
FILE SOFTWARE KABUPATEN

2G

102 G
SOFTWARE KABUPATEN
1. Nama File 2G, 3G, 4G, 5G ....102G
2. Angka menunjukkan jumlah
Puskesmas di wilayah Kabupaten
3. Contoh : untuk membuat software
Kabupaten “X” dengan jumlah wilayah
kerja 10 Puskesmas, maka pilihlah file
software 10G.
4. Untuk update nama nama puskesmas,
jumlah penduduk, dll, klik
“INFOUTAMA”
PRINSIP MENGOPERASIKAN SOFTWARE
PELAPORAN ISPA PUSKESMAS/KABUPATEN
1. PILIHLAH FILE SOFTWARE SESUAI JUMLAH
WILAYAH MASING-MASING
2. SAVE AS FILE SOFTWARE SESUAI NAMA
PUSKESMAS/KAB./KOTA SAUDARA (EX. ISPA
PUSKESMAS TEMPEL 1)
3. Perhatikan Tampilan protected view
bila ada, klik informasinya dan klik edit
any way
5. Isikan Data Dasar di INFOUTAMA
AGAR SOFTWARE BEKERJA
MAKSIMAL

1. SIMPAN DALAM FORMAT


OFFICE TERBARU (Save As
Type pilih Excel Workbook)

2. UBAH SETING DECIMAL


SPARATOR Kedalam TITIK (“.”)
PRINSIP MENYIMPAN SOFTWARE (SAVE AS)
1. KLIK FILE, PILIH SAVE AS
2. TENTUKAN DI MANA AKAN DI SIMPAN
(MYDOCUMEN, ATAU FOLDER TERTENTU)
3. PADA FILE NAME : isikan nama file misal
LAPORAN ISPA PUSK. TEMPEL
4. PADA SAVE AS TYPE : default Excel 97-2003
Workbook (*xls) ganti dengan klik tanda
panah ke bawah pada ujung baris

Pilih excel workbook (*xlsx)


Terus tekan “OK”
DATA INFOUTAMA PUSKESMAS
• Tahun pelaporan : isikan Tahun Pelaporan
• Unit Pelapor : (isikan Nama Puskesmas,
Kab/kota) Misal, PUSKESMAS TEMPEL,
SLEMAN
• Unit Pelaksana : Isikan Desa/Kel.
• Kolom Desa/kel. : isikan urutan desa/kel
• Kolom jml penddk : isikan jumlah penduduk
sesuai desa/kelurahannya
DATA INFOUTAMA PUSKESMAS
• Nama Pengelola Program ISPA : isikan di
baris total pada kolom nama pengelola
• Nama Pimpinan : isikan nama kepala
puskesmas pada baris di bawah nama
pengelola program ispa
• Jabatan pimpinan : isikan Kepala Puskesmas
.... pada baris di bawah nama kepala pusk.
• Ubah angka perkiraan kasus dari 10%
menjadi ........% (sesuai prov)
DATA INFOUTAMA KABUPATEN
• Bila setelah di masukkan angka 2.80 perkiraan pneumonia
Balita menjadi #VALUE maka langkah yang harus dilakukan
dalah merubah setting decimal separator dari (,) menjadi (.)
dengan langkah sbb:
• Pilih file atau klik logo office button
• klik option atau excel option
• Pilih advaced
• Pilih pada use system separators hilangkan
centangnya
Pada kotak decimal separator hapus
isinya isikan titik (.) pd thousands
sparator isikan koma (,)
MERUBAH SETTING KOMA (“,”) JADI TITIK (‘.”)
1. (KLIK KIRI) OFFICE BUTON/FILE
2. KLIK EXCEL OPTION/OPTION
3. KLIK ADVANCED
4. HILANGKAN CENTANG PADA "USE SYSTEM SPARATORS“
5. PADA DECIMAL SPARATOR HAPUS ISIAN YANG SUDAH ADA, DAN
GANTI DENGAN TITIK (“.”)
6. KLIK “OKE”
Office Button

FILE
UNTUK PENGISIAN LAPORAN
BULANAN

Dari MENU klik


PUSKESMAS
Pilih BULAN Sesuai
laporan
UNTUK PENGISIAN LAPORAN
BULANAN

Isikan laporan
secara lengkap, bila
tidak ada kasus
isikan 0 (nol)
KLIK
KLIK
Software Pelaporan data rutin ISPA untuk Rumah Sakit dan Klinik

Rumah Rumah Sakit


Sakit/Klinik A

- Software RS berbeda format


dengan Puskesmas;
Klinik Rekap Rumah
- Rumah sakit tidak memiliki
B Sakit
jumlah perkiraan kasus
pneumonia;
- Data yang dilaporkan adalah
jumlah kasus pneumonia
dan ISPA;
- Pelaporan RS bisa langsung
dilaporkan ke Puskesmas
atau ke Kab/Kota Rekap Rumah Puskesmas/
Sakit Kab/Kota

49
Bagan Software Catpor data rutin ISPA

Beranda Petunjuk Pengisian

Info Utama

Pelaporan
50

Anda mungkin juga menyukai