Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Darussalam

Nim : 19410034
Matakuliah : Agribisnis Tanaman Pangan
Tugas : Pertemuan ke-12 Inovasi Pengolahan Hasil Tanaman Pangan
Kelas :A

Inovasi Susu Kedelai dengan Penambahan Daun Kelor dan Kulit Buah Naga
Menurut (Widowati, 2016), Susu kedelai adalah produk minuman seperti susu sapi,
tetapi dibuat dari kedelai. Susu kedelai merupakan minuman nabati bergizi tinggi. Susunan
asam amino dari protein susu kedelai mirip dengan susu sapi. Pada individu yang mengalami
lactose intolerance (alergi terhadap laktosa) atau bagi mereka yang tidak menyukai susu sapi
dan bagi kaum vegetarian, maka adanya susu kedelai akan sangat membantu, sebagai
pengganti susu sapi. Susu kedelai berasal dari Cina, kemudian berkembang di Jepang dan
setelah Perang Dunia II berkembang di negara Asean. Namun perkembangan susu kedelai di
Indonesia masih ketinggalan dibanding negara sekitar, seperti Filipina, Malaysia, dan
Singapura.

Proses pembuatan susu kedelai dapat dilakukan secara tradisional maupun secara
modern. Cara tradisional sangat mudah, biasa dilakukan untuk usaha kecil, bahkan skala
rumah tangga karena dapat menggunakan peralatan yang biasa dimiliki di rumah tangga
seperti blender dan panci.

Bahan-bahan Peralatan
 Bji kedelai  Pisau  Wajan
 Gula pasir  Baskom  Blender
 Daun kelor  Kompor  Saringan
 Daun pandan  Panci  Botol-botol
 Kulit buah naga  Sendok kemasan

Menurut (Nurhayati et al., 2020), proses pembuatan inovasi susu kedelai dengan
penambahan daun kelor dan kulit buah naga dapat dilakukan secara tradisional, seperti yang
biasa dilakukan di Indonesia. Berikut ini proses yang umum dilakukan:

1) Biji kedelai direndam selama 10 jam, setelah itu biji kedelai direbus sampai
mendidih lalu ditiriskan.
2) Biji kedelai digiling dengan menggunakan blender dan ditambahkan air dengan
perbandingan biji kedelai dan air sebesar (1:4).
3) Lalu ketika akan digiling ditambahkan dengan kelor dengan persentase 3- 5%
dari total berat biji kedelai yang digunakan. Hal yang sama juga dilakukan
untuk kulit buah naga, namun kulit buah naga dikukus (steam blanching)
sebelum diaplikasikan ke susu kedelai dengan tujuan untuk menginaktivasi
polifenoloksidase [14].
4) Kedelai yang dihasilkan disaring sehingga diperoleh ekstrak susu kedelai,
setelah itu ekstrak ditimbang terlebih dahulu, lalu ditambahkan gula pasir
dengan persentase 10% dari total berat ekstrak yang diperoleh. Kemudian
campuran tersebut dipasteurisasi sampai suhu mencapai 80-90oC. Ketika suhu
mencapai 85oC, ditambahkan potongan daun pandan wangi untuk menambah
cita rasa susu kedelai yang dihasilkan.

Selaian itu menurut (Widowati, 2016), Cara modern/skala industri. Pengolahan susu
kedelai secara modern menggunakan serangkaian peralatan yang bersifat kontinyu, artinya
bahan baku kedelai utuh masuk rangkaian alat prosesing dan keluar telah menjadi susu
kedelai dalam kemasan. Jumlah air yang ditambahkan menentukan mutu produk, untuk susu
kedelai murni perbandingan kedelai: air = 1: 8, sedangkan untuk minuman ringan kedelai: air
= 1: 10. Secara umum urutan prosesnya sebagai berikut:

1) Penggilingan kedelai dan inaktivasi lipoksigenase Kedelai dipanaskan dengan


uap air panas selama 30 menit lalu digiling dengan menggunakan air mendidih
(100ºC). Penggilingan dilakukan dalam sistem tertutup sehingga tidak terjadi
kontak udara dan semua parameter proses dapat dikontrol.
2) Pemisahan ampas Bubur kedelai hasil penggilingan, dipisahkan filtrat nya dan
ampas dibuang dengan cara sentrifugasi. Pemisahan atau ekstraksi cara ini
menghasilkan filtrat yang lebih jernih.
3) Inaktivasi antitripsin dan deodorisasi Filtrat/susu kedelai yang diperoleh
kemudian dipanaskan pada suhu 90-100ºC selama 30-60 menit, untuk
menginaktifkan antitripsin. Selanjutnya dilakukan tahap deodorisasi dalam
tangki vakum menggunakan uap panas. Senyawa-senyawa penyebab bau yang
tidak disukai akan keluar bersama uap panas.
4) Penambahan bahan pembantu dan pengemasan Bahan pembantu seperti gula
dan essence dapat ditambahkan sesuai keinginan. Kemudian susu dikemas
aseptik dalam wadah karton kotak (tetrapack) setelah disterilisasi dengan
sistem UHT (Ultra High Tempera-ture).

Kesimpulan:

Dengan adanya inovasi baru maka masyarakat (ibu-ibu rumah tangga) mampu
meningkatkan pengetahuan tentang nutrisi, manfaat dan olahan kedelai, selain itu
keterampilan masyarakat dalam mengolah kedelai menjadi susu kedelai dengan penambahan
kelor dan kulit buah naga, akan memberikan ide bisnis dan peluang bagi masyarakat untuk
dapat meningkatkan pendapatannya.
Referensi

Nurhayati, N.,dkk. (2020). Inovasi Susu Kedelai Dengan Penambahan Daun Kelor Dan Kulit
Buah Naga Sebagai Ide Bisnis Di Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Agro Dedikasi
Masyarakat (JADM), 1(2), 68–74.
http://journal.ummat.ac.id/index.php/JADM/article/view/3326
Widowati, S. (2016). Jenis dan Komposisi Gizi Tempe. Teknologi Pengolahan Kedelai, 510.

Anda mungkin juga menyukai