Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA

Diisi Mahasiswa Praktikan


Nama Praktikan Rifki Rakhul Firmansyah
NPM 2240501122
Rombel 7 ( Tujuh )
Judul Praktikum Momentun dan Impuls
Tanggal Praktikum 26 Mei 2023
Diisi Asisten Praktikum
Tanggal Pengumpulan
Catatan
PENGESAHAN NILAI

Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Asisten Praktikum Dosen Pengampu

( Ridha Evitafany ) ( Risky Via Yuliantari, S.Pd., M.Eng. )

LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2023
Tanggal Praktikum 26 - 05 - 2023
Momentum dan Impuls
Tanggal Pengumpulan 02 - 06 - 2023

I. Tujuan Percobaan
1. Diharapkan mahasiswa dapat memahami materi momentum dan impuls.
2. Diharapkan bisa mengetahui rumus perhitungan materi momentum dan impuls.
3. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran momentum terhadap suatu benda
4. Agar mahasiswa mampu menerapkan hasil praktikum fisika dengan materi
pembelajaran momentum dan impuls dalam kehidupan sehari-hari.

II. Dasar Teori


A. Sejarah
Christiaan Huygens merupakan matematikawan dan fisikawan Belanda, dia
juga seorang ilmuwan yang paling berjaya pada masanya. Lahir di Den Haag
sebagai anak dari Constantijn Huygens. Beliau merupakan warga dari Benua biru,
Belanda yang terlahir pada 14 April 1629. Pada awal tahun 1669 kerjasama dari
anggota Royal Society of London beserta Huygens telah mendapatkan hasil,serta
mempublikasikan sebuah buku yang berjudul “Philosophical Transaction” yang
didalamnya berisikan tentang momentum total sebuah sistem adalah kekal,
momentum benda yang didefinisikan sebagai besaran vektor, yang diperoleh dari :
hasil massa x kecepatan benda.

B. Pengertian Momentum dan Impuls


Momentum dan Impuls merupakan besaran-besaran dalam ilmu fisika yang
muncul akibat benda bergerak dan berinteraksi (bertumbukan) terhadap benda lain.
Besaran-besaran tersebut akan mempengaruhi sifat dan karakteristik suatu benda,
dan dengan pengetahuan ini akan mampu menjawab permasalahan-permasalahan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan mampu dimanfaatkan untuk
kemaslahatan bersama bagi sesama umat manusia.

1. Momentum (p)
Momentum merupakan salah satu sifat yang pasti dimiliki oleh benda yang
bergerak. Momentum dapat didefinisikan sebagai tingkat kesukaran untuk
menghentikan gerak suatu benda. Untuk lebih bisa memahami teori diatas,
simaklah beberapa kejadian berikut ini :

Ga
mb ar 1.

Mobil menabrak pohon Gambar 2. Pesepeda menabrak pohon

Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa mobil dan sepeda memiliki


kecepatan yang sama (vm = vs), namun ternyata dampak kerusakan yang terjadi
pada (Gambar. 1) lebih besar daripada (Gambar. 2). Hal ini membuktikan bahwa
mobil memiliki massa yang lebih besar daripada sepeda (mp > ms), yang akan
menyebabkan gerak dari benda tersebut sulit untuk dapat dihentikan sehingga
dapat disimpulkan bahwa :

Gambar 3. Seseorang menembakkan senjata api

Jika penembak pada gambar diatas memiliki 2 peluru, yang dimana massa
peluru 1 sama dengan massa peluru 2 (mp1 = mp2), tetapi kedua peluru tersebut
diberikan
Kecepatan yang berbeda (vp1 > vp2) maka dapat mengakibatkan titik sasaran yang
dikenai peluru dengan kecepatan besar akan menimbulkan tingkat kerusakan
yang lebih parah dibanding dengan peluru yang memiliki kecepatan kecil. Hal
ini menandakan bahwa semakin besar kecepatan suatu benda, maka semakin
sulit benda tersebut dihentikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

Berdasarkan analisa dari 2 kejadian diatas, dikarenakan momentum (p)


merupakan tingkat kesukaran untuk menghentikan suatu gerak benda maka
bentuk persamaan momentum liniernya dapat dituliskan seperti berikut ini :

Keterangan :
p = momentum (kg.m.s)
m = massa benda (kg)
v = Kecepetan benda (m/s)

(Momentum merupakan besaran vektor, yang arahnya searah dengan kecepatan


benda tersebut).

2. Impuls (I)
Impuls (I) merupakan sebuah gaya kontak rata-rata (F) yang berkerja pada
suatu benda dan terjadi dalam selang waktu yang sangat singkat (Δt ~ 0). Untuk
lebih dapat memahami konsep materi impuls perhatikanlah gambar berikut ini :

Gambar 3. Seorang pemain striker menendang bola

Berdasarkan gambar tadi, bola yang diberikan gaya sentuh (F) dengan selang
waktu (Δt) yang sangat singkat, sehingga efek yang terjadi pada bola semakin
besar. Jika seandainya diberikan gaya F yang sama tetapi selang waktu sentuh Δt
yang lebih lama maka akan dapat menimbulkan efek pada bola tersebut kurang
maksimal dibandingkan pada keadaan pertama. Efek dari pemberian gaya rata-
rata (F) pada suatu benda dalam selang waktu Δt tertentu yang disebut sebagai
Impuls (I). Berdasarkan analisa pada gambar di atas disimpulkan bahwa :

Sehingga akan
diperoleh :

Jika
gaya (F)
yang diberikan pada suatu benda berubah terhadap waktu F(t), maka konsep
impuls (I) dapat dituliskan dalam bentuk pengintegralan, seperti :

Persamaan diatas bisa dijabarkan ke bentuk grafik sederhana, seperti berikut :

Nilai impuls (I) berdasarkan konsep dan grafik F-t di atas dapat disimpulkan
bahwa :

Keterangan :

I = Impuls (N. s atau kg.m.s)


F = Gaya Impulsif (Newton)
Δt = Waktu sentuhan antara gaya dan
benda (sekon)

Impuls (I) termasuk besaran vektor


yang arahnya selalu searah dengan gaya
impulsif (F).

C. Penerapan Konsep Momentum dan Impuls Dalam Kehidupan Sehari-hari


1) Proses pemasangan paku dengan palu, alasan dan tujuan palu terbuat dari
bahan besi logam pada bagian kepada dikarenakan supaya selang waktu
kontak yang terjadi menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls yang
dihasilkan lebih besar. Apabila gaya impulsnya besar, maka paku akan
tertancap lebih dalam.

Gambar 4. Seorang tukang sedang memukulkan


palu terhadap paku besi

2) Sistem keamanan ( airbag/helm keselamatan ), Misalnya yang terjadi pada


sistem airbag, penemuan tersebut di rancang untuk memberikan impuls ke
arah berlawanan dengan gerakan mobil ketika terjadi tabrakan. Hal ini dapat
mengurangi momentum mobil dan mencegah cedera yang lebih serius
terhadap pengendara.
Gambar 5. Proses sistem keamanan berkendara
( Airbag )
III. Metode Praktikum
A. Alat dan Bahan
1. Meteran
2. Stopwacth (Hp)
3. Penggaris
4. Peralatan tulis
5. Tiga macam bola (Bekel, Ping-pong, Tenis meja)

B. Langkah Kerja
1. Menyiapkan semua peralatan dan kebutuhan yang akan digunakan.
2. Mengukur ketinggian dan kebutuhan, lalu diberi penanda.
3. Menyiapkan bola ping-pong, lalu lepaskan bola pada ktinggian 100 cm.
4. Perhatikan bola yang jatuh bersamaan dengan menekan tombol start pada
stopwatch, kemudian ukurlah ketinggian yang telah di capai bola setelah
menyentuh lantai (h1) pada tabel yang sudah disediakan, dan waktu yang
diperlukan bola dari jatuh hingga menyentuh dan naik kembali keatas.
5. Melakukan percobaan tersebut sebanyak 3 kali.

4. Langkah berikutnya, melakukan percobaan dengan ketinggian 70 cm,


dan 50 cm masing-masing dilakukan sebanyak 3 kali.
5. Melanjutkan percobaan dengan menggunakan bola lain dan masukkan
data pengukuran tersebut kedalam tabel yang sudah dibuat sebelumnya.

IV. Hasil dan Analisis


Berikut ini adalah hasil dan analisis pada praktikum Fisika mengenai
momentum dan impuls, beserta dengan beberapa gambar lampiran nya :

Tabel 1. Data hasil pengukuran praktikum terhadap bola Bekel


Percobaan Waktu
No. h0 h1 e
Ke- (s)
1 84 1,04 0.917
1. 100 cm 2 78 0,93 0.883
3 72 0,82 0.849
1 59 0,87 0.290
2. 70 cm 2 54 0,80 0.878
3 52 0,76 0.861
1 42 0,81 0.92
3. 50 cm 2 38 0,70 0.87
3 36 0,63 0.85

Tabel 2. Data hasil pengukuran praktikum terhadap bola Ping-pong


Percobaan Waktu
No. h0 h1 e
Ke- (s)
1 67 1,05 0.819
1. 100 cm 2 64 0,97 0.8
3 54 0,79 0.734
1 50 0,86 0.844
2. 70 cm 2 49 0,75 0.837
3 45 0,71 0.801
1 36 0,87 0.849
3. 50 cm 2 32 0,69 0.8
3 26 0,59 0.721
Tabel 3. Data hasil pengukuran praktikum terhadap Kelereng
Percobaan Waktu
No. h0 h1 e
Ke- (s)
1 80 0,95 0.894
1. 100 cm 2 78 0,91 0.883
3 76 0,87 0.871
2. 70 cm 1 57 0,96 0.902
2 55 0,92 0.886
3 54 0,80 0.878
1 39 0,83 0.883
3. 50 cm 2 38 0,78 0.871
3 37 0,70 0.860

Berikut adalah beberapa sampel


percobaan beserta dengan cara perhitungan nya :

 Perhitungan bola Bekel


sebagai berikut :

√ √
h1
h0
=
84
100

= √ 0. 8 4
Hasil operasi bilangan
penjumlahan dari akar√ 0.8 4
adalah 0.917

 Perhitungan bola Ping-pong sebagai berikut :

√ √
h1
h0
=
64
100

= √ 0. 64
Hasil operasi bilangan penjumlahan dari akar√ 0. 6 4 adalah 0.8

 Perhitungan kelereng sebagai berikut :

√ √
h1
h0
=
76
100

= √ 0. 76
Hasil operasi bilangan penjumlahan dari akar √ 0. 76 adalah 0.871

Gambar 6. Peralatan dan bahan yang digunakan saat praktikum


Gambar 7. Proses pengukuran ketinggian terhadap ketentuan h0

Gambar 7. Proses pengukuran waktu (s) dengan stopwacth

Gambar 8. Penjatuhan bola


(bekel) pada saat percobaan praktikum

V. Kesimpulan
Setiap benda yang bergerak
memiliki momentum.
Momentum dan impuls adalah
dua konsep dalam fisika yang
terkait dengan gerak pada
suatu benda. Momentum adalah besaran yang dihasilkan dari permainan antara
besaran skala massa benda dengan besaran faktor kecepatan
geraknya. Impuls adalah hasil kali antara gaya dengan selang waktu gaya itu
bekerja pada benda. Dalam fisika momentum dilambangkan dengan huruf “p”,
secara matematis momentum dapat dirumuskan :
P=m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan.

Momentum adalah sebuah


nilai dari perkalian materi
yang bermassa / memiliki
bobot
dengan pergerakan /
kecepatan. Dalam fisika
momentum dilambangkan
huruf ‘p’, secara
matematis momentum dapat
dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa,
v = kecepatan
Momentum akan
berubah seiring dengan
perubahan massa dan
kecepatan. Semakin
cepat pergerakan suatu
materi/benda akan semakin
cepat juga momentumnya.
Semakin besar
momentum, maka semakin
dahsyat kekuatan yang
dimiliki suatu benda. Jika
materi dalam
keadaan diam, maka
momentumnya sama
dengan nol. (filosofi : jika
manusia tidak mau
bergerak / malas, maka hasil
kerjanya sama dengan nol).
Peristiwa – peristiwa
yang terjadi sehari – hari
erat kaitannya dengan
momentum.
salah satunya adalah
tumbukan / tabrakan
Momentum adalah sebuah
nilai dari perkalian materi
yang bermassa / memiliki
bobot
dengan pergerakan /
kecepatan. Dalam fisika
momentum dilambangkan
huruf ‘p’, secara
matematis momentum dapat
dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa,
v = kecepatan
Momentum akan
berubah seiring dengan
perubahan massa dan
kecepatan. Semakin
cepat pergerakan suatu
materi/benda akan semakin
cepat juga momentumnya.
Semakin besar
momentum, maka semakin
dahsyat kekuatan yang
dimiliki suatu benda. Jika
materi dalam
keadaan diam, maka
momentumnya sama
dengan nol. (filosofi : jika
manusia tidak mau
bergerak / malas, maka hasil
kerjanya sama dengan nol).
Peristiwa – peristiwa
yang terjadi sehari – hari
erat kaitannya dengan
momentum.
salah satunya adalah
tumbukan / tabraka
Momentum adalah sebuah
nilai dari perkalian materi
yang bermassa / memiliki
bobot
dengan pergerakan /
kecepatan. Dalam fisika
momentum dilambangkan
huruf ‘p’, secara
matematis momentum dapat
dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa,
v = kecepatan
Momentum akan
berubah seiring dengan
perubahan massa dan
kecepatan. Semakin
cepat pergerakan suatu
materi/benda akan semakin
cepat juga momentumnya.
Semakin besar
momentum, maka semakin
dahsyat kekuatan yang
dimiliki suatu benda. Jika
materi dalam
keadaan diam, maka
momentumnya sama
dengan nol. (filosofi : jika
manusia tidak mau
bergerak / malas, maka hasil
kerjanya sama dengan nol).
Peristiwa – peristiwa
yang terjadi sehari – hari
erat kaitannya dengan
momentum.
salah satunya adalah
tumbukan / tabraka
Hubungan mengenai momentum dan impuls :

Jadi berdasarkan persamaan


hubungan antara Impuls (I) dan
momentum (p) diatas dapat disimpulkan bahwa :

“ Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan


momentum yang dialami benda tersebut, yaitu beda antara momentum
akhir dengan momentul awal nya ”.

VI. Referensi
BIBLIOGRAPHY Hidayati, J. (2012). Instrumentasi & Alat Pengukuran . Medan :
GRAHA ILMU CANDI GEBANG.

SATRIAWAN, M. (2018). Buku Ajar Fisika Dasar. Yogyakarta: Universitas


Negeri Gajah Mada

Riska, R. (2017). Fisika Dasar 1. Makassar : Teknik Elektro Universitas


Hassanudin

Anda mungkin juga menyukai