Kelompok :
Anggota Kelompok :- -
- -
- -
Percobaan : Momentum dan Impuls
A. Kompetensi Dasar
4.10. Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum,
misalnya bola jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana.
B. Tujuan
1. Melalui eksperimen siswa diharapkan mengidentifikasi konsep momentum
dan impuls.
2. Melalui eksperimen siswa diharapkan mampu menghitung momentum
sebuah bola bergerak.
3. Melalui eksperimen siswa diharapkan mampu menetukan impuls oleh gaya
lantai pada bola jatuh bebas.
4. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mengumpulkan data dari
percobaan menentukan pengaruh gaya terhadap besarnya impuls.
5. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mengumpulkan data dari
percobaan momentum dan impuls.
6. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mengolah data dari percobaan
momentum dan impuls.
7. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat menyimpulkan hasil dari
percobaan momentum dan impuls.
8. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil
eksperimen yang telah didapat dari percobaan momentum dan impuls.
9. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat merancang sebuah proyek
tentang momentum dan impuls.
C. Dasar Teori
Momentum dan Impuls
Momentum
Bola kasti yang dilempar dengan sangat keras tentunya akan lebih sulit
dihentikan daripada bola kasti yang dilempar dengan pelan. Bola yang digunakan
untuk olahraga tolak peluru adalah terbuat dari bahan besi. Dan pada dasarnya
bola yang digunakan pada olahraga tolak peluru lebih sulit dihentikan daripada
bola kasti, dengan catatan kelajuan kedua bola sama. Fenomena tersebut
menyiratkan bahwa ukuran kecenderungan benda yang bergerak untuk
melanjutkan gerakannya pada kelajuan konstan adalah hasil kali massa m dengan
kecepatan benda v, yang disebut sebagai momentum. Jika massa suatu benda
semakin besar, maka momentum dari benda tersebut semakin besar pula, dan
sebaliknya jika massa benda yang bergerak semakin kecil, maka momentum dari
benda tersebut akan semakin kecil. Demikian pula dengan kecepatan, semakin
besar kecepatan benda maka momentumnya akan semakin besar, sehingga
momentum p dari suatu benda dapat dirumuskan sebagai :
p=m.v
Keterangan :
p = momentum (kg.m.s-1)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m.s-1)
Impuls
Untuk menggerakkan sebuah benda yang sedang dalam keadaan diam,
maka perlu dikerjakan suatu gaya pada benda tersebut dalam selang waktu
tertentu. Semakin besar gaya yang bekerja pada benda, dan semakin lama waktu
yang bekerja pada benda, maka momentum yang dimiliki oleh benda tersebut
akan semakin besar. Impuls merupakan hasil kali antara gaya konstan F dengan
interval waktu yang bekerja pada berkerja pada benda tersebut. Impuls dapat
dituliskan sebagai :
I = F . ∆t
Keterangan :
I : Impuls (Ns)
F : gaya (newton)
∆t : selang waktu (s)
D. Rumusan Masalah
Salah satu cabang atletik adalah lari, Agung sedang latihan lari dengan 2
orang temannya. Teman Agung bernama Suryo dan Luis. Mereka memiliki berat
badan yang berbeda, Agung memiliki berat badan 50 kg, Suryo memiliki berat
badan 85 kg dan Luis memiliki berat badan 63 kg, apabila mereka berlari dengan
kecepatan yang sama, siapakah yang sukar dihentikan (momentum yang besar)
dan momentum siapa yang paling kecil? Jelaskan?
E. Membuat Hipotesis
Berdasarkan permasalahan diatas tuliskanlah hipotesismu pada kolom dibawah
ini!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........................................................................................................................
F.Alat dan Bahan
No Nama alat dan bahan Jumlah
1 Bola kasti 1 buah
2 Bola pimpong 1 buah
3 Gunting 1 buah
4 Benang 1 buah
5 Statif 2 buah
6 Penggaris 2 buah
G. Prosedur kerja (Merancang Percobaan)
No Prosedur Kerja
1 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2 Hubungkanlah kedua batang statif dengan menggunkan benang dengan
jarak tiap benang 10 cm. (setinggi 1 meter).
3 Timbanglah massa bola kasti dan bola pimpong yang telah disediakan.
4 Ambilah bola kasti yang sudah ditimbang kemudian jatuhkan dari
ketinggian awal (h1) = 0,5 m, dan hitung ketinggian pantulan ke dua (h2),
catat pada tabel percobaan.
5 Ulangi percobaan 2 sampai 4 dengan ketinggian awal (h1) 0,75 m dan 1m
6 Ulangi langkah 2-5 dengan menggunakan bola pimpong.
7 Tulislah data hasil percobaan kedalam tabel yang telah disediakan.
1 Bola 0,5
kasti m
0,75
m
1m
2 Bola 0,5
pimpong m
0,75
m
1m
I. Pertanyaan (Menganalisi Data)
1. Berdasarkan hasil pengamatan, menurut kamu apa yang mempengaruhi bola
tersebut lebih dulu sampai ketanah? Jelaskan?
Jawab :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
V
3. Bagaimana hubungan momentum dan impuls setelah melakukan percobaan?
Jelaskan?
Jawab :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
4. Setelah melakukan percobaan tersebut, tuliskan penerapan momentum dan
impuls dalam kehidupan sehari-hari?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
J. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Kelompok :
Anggota Kelompok : - -
- -
- -
Percobaan : Hukum Kekekalan Momentum
A. Kompetensi Dasar
4.10. Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum,
misalnya bola jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana.
B. Tujuan
1. Melalui eksperimen siswa diharapkan memahami konsep hukum kekekalan
momentum.
2. Melalui eksperimen siswa diharapkan mampu menghitung besar momentum
suatu benda sebelum dan sesudah tumbukan pada dua benda.
3. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mengumpulkan data dari
percobaan hukum kekekalan momentum.
4. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mengolah data dari percobaan
hukum kekekalan momentum.
5. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat menyimpulkan hasil dari
percobaan hukum kekekalan momentum.
6. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil
eksperimen yang telah didapat dari percobaan hukum kekekalan
momentum.
7. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat merancang sebuah proyek
tentang hukum kekekalan momentum.
C. Dasar Teori
Hukum Kekekalan Momentum
Dua bola bermassa m1 dan m2 bergerak pada bidang datar dengan
kecepatan masing-masing v1 dan v2 . seperti tampak pada gambar di bawah. Bola
pertama bergerak ke kanan, sedangkan bola kedua bergerak ke kiri. Ketika benda
bergerak ke kanan, maka bertanda positif (+), dan ketika bergerak ke kiri,
bertanda negatif (-). Kedua bola kemudian bertumbukan dan setelah bertumbukan
, bola pertama bergerak ke kiri sedangkan bola kedua bergerak ke kanan, dengan
kecepatan masing-masing v1’ dan v2’.
v1 v2
m1 m2
m1 m2
v1’ v2’
m1 m2
Kelompok :
Anggota Kelompok :- -
- -
- -
Percobaan : Menentukan koefisien restitusi tumbukan pada benda
jatuh bebas
A. Kompetensi Dasar
4.10.Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum,
misalnya bola jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana.
B. Tujuan
1. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat menghitung besar koefisien
kelentingan/restitusi pada tumbukan lenting sebagian.
2. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mengumpulkan data dari
percobaan menentukan koefisien restitusi tumbukan pada benda jatuh
bebas.
3. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mengolah data dari percobaan
menentukan koefisien restitusi tumbukan pada benda jatuh bebas.
4. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat menyimpulkan hasil dari
percobaan menentukan koefisien restitusi tumbukan pada benda jatuh
bebas.
5. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil
eksperimen yang telah didapat dari percobaan menentukan koefisien
restitusi tumbukan pada benda jatuh bebas.
6. Melalui eksperimen siswa diharapkan dapat merancang sebuah proyek
tentang tumbukan.
C. Dasar Teori
Koefisien restitusi merupakan konstanta yang menyertai dua benda ketika
mengalami tumbukan. Koefisien restitusi dalam peristiwa tumbukan menunjukkan
jenis tumbukan dua benda. Tumbukan itu dapat berupa tumbukan lenting
sempurna dengan nilai koefisien restitusi sama dengan satu (e = 1), tumbukan
lenting sebagian dengan nilai koefisien restitusi lebih kecil dari satu dan lebih
besar dari nol (0 < e < 1), dan tumbukan tidak lenting sama sekali dengan nilai
koefisien restitusi sama dengan nol (e = 0).
Besar nilai koefisien suatu benda sangat bergantung pada kecepatan dua
benda sebelum dan sesudah tumbukan. Untuk benda jatuh bebas, koefisien
tergantung pada ketinggian benda ketika dijatuhkan. Hal tersebut dikarenakan
kecepatan benda yang jatuh bebas sangat ditentukan oleh ketinggian benda dan
percepatan gravitasi bumi.
Sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian h1, ketika sampai di tanah
kecepatan benda adalah v1. Sesaat setelah memantul, benda mempunyai kecepatan
v2 dan memantul sampai ketinggian h2. Jadi, benda yang dijatuhkan dari
ketinggian h1 sehingga dipantulkan dengan ketinggian h2 akan mempunyai
koefisien restitusi, dengan rumus:
h2
e
h1
1 Kelereng 1
0,8
0,5
2 Bola pimpong 1
0,8
0,5
3 Bola kasti 1
0,8
0,5