Anda di halaman 1dari 19

Tugas

Presentasi
Batik lamandau
Tradisi Berayah
Pernikahan Adat Dayak
Disusun oleh : Kelompok 1
Anggota Kelompok
Zionica Cheline
Chelsy Anindya Putri
Tertia Asi Rasan
Benedikta Christy A.D
Gusti Fadilah A.D
Farel Yonathan Kelang
Pendahuluan

Batik lamandau
Berayah/Besangan
Pernikahan adat Dayak
Batik lamandau
Batik lamandau
Batik Lamandau adalah jenis batik khas dari
Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi
Kalimantan Tengah. Batik ini merupakan
warisan dari orang Dayak yang berada di daerah
tersebut.
Motif
Motif: Ketua Dekranasda Lamandau, Rusdianti Hendra
Lesmana menyebutkan, 11 motif batik tersebut diantaranya
adalah motif Pinang Sekayu, Guci dan Keladi Korup Matah,
Tingang Lestari, Bukung Laman, Kantong Semar, Bungan
Durin, Selendang Tajau Dara Tingang, Luha, Kantong Semar
dan Rangkok, Kopi Laman dan Payung.

Motif Tabiku( kantong semar) bermakna kehidupan yang


unik dan penuh manfaa
Warna
Warna: Warna-warna yang digunakan pada
Batik Lamandau adalah warna alam, seperti
warna kecoklatan, warna kehitaman, warna
kuning, warna merah, warna abu-abu, dan
warna putih. Warna-warna ini terinspirasi dari
lingkungan sekitar dan budaya lokal.
Pengolahan
Pengolahan: Batik Lamandau dibuat dengan
proses yang rumit dan memakan waktu
yang lama. Prosesnya mencakup
pemotongan, pencelukan, pembasahan,
pemolesan, pemotongan ulang, dan selesai.
Produksi
Produksi: Batik Lamandau diproduksi secara
tradisional oleh orang Dayak Lamandau di
Kalimantan Tengah. Hasil produksi Batik
Lamandau sangat disukai dan dihargai karena
kualitasnya yang tinggi dan desainnya yang
khas.
Berayah/Besangan
Berayah/Besangan
Barayah adalah sebuah tradisi puisi sambil bernyanyi yang
berasal dari suku Dayak di daerah Lamandau, Kalimantan
Tengah. Tradisi ini biasanya dilakukan dalam acara-acara
adat, seperti pernikahan, pesta panen, dan upacara adat
kematian.
Barayah dibawakan oleh seorang penyair atau bard yang
mengenakan pakaian adat Dayak. Penyair akan
melantunkan puisi sambil diiringi oleh musik tradisional
Dayak, seperti gong, gendang, dan suling.
Puisi barayah biasanya menceritakan tentang kehidupan
masyarakat Dayak, seperti budaya, tradisi, dan adat istiadat.
Puisi ini juga sering digunakan untuk menyampaikan pesan
moral dan nilai-nilai luhur masyarakat Dayak.
Pernikahan Adat
Dayak
Pernikahan Adat
Dayak

Pernikahan adat Dayak Tomun adalah salah satu


upacara adat yang paling penting bagi masyarakat
Dayak Tomun di Kalimantan Tengah. Upacara ini
merupakan simbol dari persatuan dan kebersamaan
antar keluarga dan masyarakat.
Risi'gumam/takun
tanya
Tahap ini merupakan tahap awal dari prosesi
pernikahan adat Dayak Tomun. Pada tahap ini, pihak
keluarga laki-laki akan mengunjungi pihak keluarga
perempuan untuk menanyakan kesediaan anak
perempuan mereka untuk dinikahkan.
Kawin pengantin
pulang pajadi
Tahap ini merupakan tahap puncak dari prosesi
pernikahan adat Dayak Tomun. Pada tahap ini,
pengantin laki-laki akan resmi menjadi bagian dari
keluarga perempuan. Upacara ini biasanya diawali
dengan prosesi penyambutan pengantin laki-laki oleh
keluarga perempuan.
Prosesi pernikahan
adat Dayak Tomun.

biasanya diiringi oleh musik dan tarian


tradisional Dayak. Musik dan tarian ini
berfungsi untuk memeriahkan suasana
dan menambah kemeriahan upacara.
Pakaian pengantin

Pakaian adat yang dikenakan oleh pengantin dalam


pernikahan adat Dayak Tomun juga memiliki makna
yang mendalam. Pengantin laki-laki biasanya
mengenakan pakaian adat berwarna hitam dengan
hiasan kepala khas Dayak. Pengantin perempuan
biasanya mengenakan pakaian adat berwarna cerah
dengan hiasan kepala yang terbuat dari daun pandan.
Pernikahan adat Dayak
Tomun merupakan salah
satu kekayaan budaya
Indonesia yang harus
dilestarikan. Upacara ini
merupakan salah satu
wujud kearifan lokal
masyarakat Dayak
Tomun.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai