Anda di halaman 1dari 35

SISTEM PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Pengembangan Kurikulum Pendidikan Mateatika

oleh:

Desi Hijri Astutik


(0401516058)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN


PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017

-1-
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 4
1. Pendahuluan ............................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................................ 7
2. Pendidikan di Amerika............................................................................................ 7
2.1. Sejarah............................................................................................................. 7
2.2. Statistik ........................................................................................................... 7
2.3. Tahapan pendidikan ........................................................................................ 7
2.4. Prasekolah dan pra-taman kanak-kanak ........................................................ 10
2.5. Pendidikan dasar ........................................................................................... 10
2.6. Pendidikan menengah ................................................................................... 11
2.7. Skala penilaian .............................................................................................. 11
2.8. Kegiatan ekstrakurikuler ............................................................................... 12
2.9. Home schooling ............................................................................................ 12
2.10. Pendidikan siswa dengan kebutuhan khusus............................................. 13
2.11. Sekolah umum dan swasta ........................................................................ 13
2.12. Pendanaan untuk sekolah K-12 ................................................................. 15
2.13. Uji kinerja untuk sekolah dasar dan menengah......................................... 15
2.14. Pendidikan tinggi ...................................................................................... 16
2.15. Perbandingan internasional ....................................................................... 17
2.16. Kecurangan ............................................................................................... 18
2.17. Bahasa Inggris di kelas ............................................................................. 18
2.18. Pendidikan seks ......................................................................................... 18
2.19. Pengkajian dan adopsi buku teks .............................................................. 19
2.20. Kurikulum yang responsif terhadap budaya ............................................. 19
2.21. Realitas pedagogi ...................................................................................... 20
2.22. Kurikulum yang sesuai gender .................................................................. 20
2.23. Kurikulum inklusi ..................................................................................... 21
2.24. Pemerintahan............................................................................................. 21

-2-
2.25. Pelacakan (streaming) ............................................................................... 22
2.26. Kebiasaan membaca dan menulis ............................................................. 22
BAB III ............................................................................................................................. 23
3. Kurikulum ................................................................................................................. 23
3.1. Penggunaan Standar .......................................................................................... 23
3.2. Mata Pelajaran .................................................................................................. 24
3.3. Tingkatan Pendidikan ....................................................................................... 26
3.4. Evaluasi Belajar ................................................................................................ 27
3.5. Kualitas Guru .................................................................................................... 29
3.6. Pendanaan Pendidikan ...................................................................................... 31
BAB IV ............................................................................................................................. 33
RANGKUMAN ................................................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 35

-3-
BAB I
PENDAHULUAN
PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT

1. Pendahuluan
Amerika serikat (United States of America) adalah Negara Federal yang
terdiri dari 50 Negara Bagian (States) dan 1 Distric federal (Washington DC).
Amerika merupakan Negara daratan yang luas 9.83 Juta kilometre persegi, dengan
peduduk sekitar 310 juta. Amerika merupakan Negara Imigran. Penduduk
amerika terdiri dari berbagai suku bangsa yang berimigrasi ke Amerika.
Merupakan Negara terbesar dari segi jumlah penduduk, dan merupakan salah satu
Negara dengan kapasitas ekonomi terbesar di dunia. GDP di tahun 2013 adalah
16.7 Trillion USD. Dan pendapatan perkapita yang tingi (sekitar 50.000 USD
pada than 2013).

Source: http://www.factmonster.com/states.html

Pada tahun 2010/11 tercatat 13. 600 yang terdiri dari lebih dari 98.800
sekolah pemerintah. Dan sekitar 30.900 sekolah swasta. Menurut data dari
departeent of Education, pada tahun 2013 sekitar 50,1 juta anak akan masuk
sekolah Primary and Secondary , 35,5 juta pra TK/kinder garden hingga kelas 8,
dan sekitar 5,2 juta di kelas 9 sampai kelas 12. Dari data yang sama disebutkan

-4-
bahwa di AS terdapat 3.3 juta guru full time equivalent (FTE) dengan ratio guru
murid 15:1

Pengeluaran untuk primary dan secondary school akan mencapai 591


Milliar USD di tahun 2013/14. Dana ini termasuk dana untuk gaji guru,
transportasi pelajar, buku buku dan energy.

Pendidikan di Amerika Serikat terdiri dari sekolah negeri, swasta dan


pendidikan di rumah. Pemerintah negara bagian menetapkan standar pendidikan
secara keseluruhan, seringkali dengan memberi tes standar untuk sistem sekolah
umum, biasanya melalui dewan bupati, perguruan tinggi negeri dan universitas.
Pendanaan berasal dari pemerintah negara bagian, lokal, dan federal. Sekolah
swasta umumnya bebas menentukan kurikulum dan kebijakan kepegawaian
mereka sendiri, dengan akreditasi tersedia melalui otoritas akreditasi regional
yang independen, walaupun beberapa peraturan negara dapat diterapkan.

Pada tahun 2013, sekitar 87% anak usia sekolah (di bawah pendidikan
tinggi) mengikuti sekolah negeri yang didanai pemerintah, sekitar 10%
menghadiri sekolah dasar dan sekolah swasta yang didanai pemerintah dan sekitar
3% dididik di rumah.

Di tingkat Perguruan Tinggi, tercatat sekitar 21,8 juta mahasiswa di tahun


2013. Dan tercatat perempuan (13.4 juta) lebih banyak dari pada laki laki (8.3
Juta). Pada tahun 2-13/14 diperkirakan akan ada 943 000 Associate degree. 1,8
juta Bachelor degree; 778.000 Master Degree dan sekitar 177.000 Doctors
degree.

Pendidikan di Amerika Serikat (AS) pada dasarnya disediakan oleh


pemerintah. Pendanaan datang dari 3 tingkatan, yaitu tingkat Pemerintah Pusat
(Federal), Pemerintah Negara Bagian (State) dan Pemerintah Lokal
(Local/County/City). Selain itu, terdapat juga pendidikan yang disediakan oleh
swasta, tentunya yang bertujuan for profit. Sehingga, di Amerika dikenal ada
pendidikan yang bertujuan not for profit dan for profit.

Pendidikan merupakan kewajiban bagi anak dalam rentang usia antara


lima dan delapan dan sampai usia antara enam belas dan delapan belas tahun,
tergantung pada negara bagian dan tersedia gratis. Persyaratan ini dapat dipenuhi
di sekolah umum, sekolah swasta bersertifikasi negara, atau program sekolah
keluarga yang disetujui. Di kebanyakan sekolah, wajib belajar dibagi menjadi tiga
tingkatan: sekolah dasar, menengah atau sekolah menengah pertama, dan SMA.
Anak-anak biasanya dibagi menurut kelompok kelas sesuai usia, mulai dari taman
kanak-kanak (kelas 5-6 tahun) dan kelas satu untuk anak-anak, sampai kelas dua

-5-
belas (17-18 tahun) sebagai tahun terakhir sekolah menengah. Pada pendidikan
tinggi, juga disediakan pendidikan yang murah dengan beragam jurusan. Biasanya
diberikan oleh Community Colleges.

Sistem pendidikan di AS terbagi dalam 4 jenjang,


1. Pre-elementary
2. Elementary
3. Secondary
4. Post Secondary

Jenjang pendidikan Pre-elementary sampai dengan Secondary disebut


sebagai K12 atau Kindergarten sampai Grade 12. Kebijakan untuk kurikulum,
guru, pendanaan, tenaga kerja dan kebijakan lainnya dibuat oleh County melalui
School Board yang anggotanya dipilih secara lokal. Standar pendidikan dan ujian
untuk K12 dibuat oleh State. College dan Universitas mempunyai standar sendiri
yang dibuat oleh asosiasi pendidikan dan badan akreditasi independen yang diakui
pemerintah.

Organisasi pendidikan di tiap State dan County berbeda-beda. Satu State


biasanya mempunyai State Department of Education yang membawahi County
Public School di tiap County.

Amerika Serikat menekankan pendidikan bagi siswa. Pada tahun 2014,


Pearson/Economist Intelligence Unit Economist menilai pendidikan AS sebagai
yang terbaik ke 14 di dunia, tepat setelah Rusia. Pada tahun 2015, Program
Penilaian Siswa Internasional menilai siswa SMA AS No. 40 secara global di
Matematika dan No. 24 dalam Ilmu Pengetahuan dan Membaca.

-6-
BAB II
PENDIDIKAN DI AMERIKA

2. Pendidikan di Amerika
2.1. Sejarah
Sekolah negeri yang didukung pemerintah dan secara gratis mulai
dibangun setelah Revolusi Amerika. Amerika melihat Eropa sebagai model
pendidikan karena sistem dan institusi sekolah swasta dan publik yang mapan,
dorongan Amerika untuk pendidikan publik memiliki dasar memperjuangan
Hak Asasi Manusia Universal bagi mantan budak. Komite Sepuluh yang
didirikan pada tahun 1892 oleh Asosiasi Pendidikan Nasional,
merekomendasikan agar anak-anak harus menerima dua belas tahun
pengajaran, yang terdiri dari delapan tahun pendidikan dasar (juga dikenal
sebagai "sekolah tata bahasa") dilanjutkan oleh empat tahun di sekolah
menengah atas.
Undang-Undang Makan Siang Sekolah Nasional tahun 1946, yang
masih beroperasi, menyediakan makanan makan siang berbiaya rendah atau
gratis untuk siswa berpenghasilan rendah yang memenuhi syarat melalui
subsidi sekolah, berdasarkan gagasan bahwa "perut kenyang" pada siang hari
mendukung pembelajaran kelas.

2.2.Statistik
Pada tahun 2000, 76,6 juta siswa telah mendaftar ke sekolah-sekolah
dari taman kanak-kanak hingga sekolah pascasarjana. Dari jumlah tersebut,
72% siswa berusia 12 sampai 17 tahun dianggap sesuai secara akademis untuk
usia mereka. Lebih dari 85% populasi orang dewasa telah menyelesaikan
sekolah menengah atas dan 27% telah menerima gelar sarjana atau lebih
tinggi. Amerika memiliki tingkat literasi 99% dari populasi di atas usia 15,
sementara berada di bawah rata-rata dalam pemahaman sains dan matematika
dibandingkan dengan negara maju lainnya.

2.3.Tahapan pendidikan
Pendidikan formal di A.S. dibagi menjadi beberapa tahap pendidikan
yang berbeda. Sebagian besar anak mengikuti sistem pendidikan umum sekitar
usia lima atau enam tahun. Anak-anak dikelompokan sesuai dengan tahun
yang dikenal sebagai kelas.
Tahun ajaran di Amerika dimulai pada akhir Agustus atau sehari
setelah Hari Buruh pada bulan September, setelah musim panas. Anak-anak
biasanya naik dari satu kelas ke kelas berikutnya setelah mencapai akhir dari
tahun ajaran pada akhir Mei atau awal Juni. Pendidikan A.S. Umumnya ada

-7-
tiga tahap: sekolah dasar (kelas 5/6), kelas menengah (kelas 6 / 7-8) dan SMA
(kelas 9-12).

Diagram pendidikan di Amerika Serikat ditunjukkan oleh tabel berikut.

Tingkat umum (atau kategori) Tingkat Rentang usia


siswa (di awal
tahun akademik)
Pra sekolah Pra-TK 3-5
Wajib belajar
Sekolah dasar TK 5-6
Kelas 1 6-7
Kelas 2 7-8

-8-
Kelas 3 8-9
Kelas 4 9-10
Kelas 5 10-11
Sekolah menengah Kelas 6 11-12
SMP Kelas 7 12-13
Kelas 8 13-14
Sekolah tinggi Freshman / Kelas 9 14-15
SMA Sophomore / Kelas 10 15-16
Junior / Kelas 11 16-17
Senior / Kelas 12 17-18
Pendidikan yang lebih tinggi
Perguruan Tinggi Sekolah Tahun pertama: 18-19
(Universitas) Sarjana "Freshman year"
Tahun kedua: " 19-20
Sophomore year "
Tahun ketiga: "Junior 20-21
year"
Tahun keempat: 21-22
"senior year "
Lulusan sekolah (dengan berbagai derajat dan partisi Usia bervariasi
kurikulernya)
Melanjutkan pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan Usia bervariasi
Pendidikan orang dewasa

Kurikulum sangat bervariasi tergantung institusi. Biasanya, seorang


mahasiswa sarjana akan dapat memilih "jurusan" atau konsentrasi akademis,
yang terdiri dari mata pelajaran utama atau khusus, dan siswa dapat mengubah
jurusan mereka.
Beberapa siswa, biasanya yang memiliki gelar sarjana, dapat memilih
melanjutkan sekolah pascasarjana atau profesional, kadang-kadang terhubung
dengan universitas. Gelar sarjana dapat berupa gelar master (mis., M.A., M.S.,
M.B.A., M.S.W.) atau gelar doktor (misalnya, Ph.D., J.D., ("Doctor of Law"),
M.D., D.O.). Program berkisar dari penuh waktu, malam dan eksekutif yang
memungkinkan fleksibilitas dengan jadwal siswa. Sekolah pascasarjana yang
fokus pada akademis biasanya mencakup beberapa kombinasi kursus dan
penelitian (seringkali memerlukan tesis atau disertasi untuk ditulis),
sedangkan sekolah tingkat pascasarjana profesional memberikan gelar
profesional pertama. Termasuk bidang medis, hukum, bisnis, pendidikan,
keilahian, seni, jurnalisme, pekerjaan sosial, arsitektur, dan sekolah teknik.

-9-
2.4.Prasekolah dan pra-taman kanak-kanak
Prasekolah mengacu pada pendidikan anak usia dini yang tidak wajib.
Pra TK (juga disebut Pre-K atau PK) adalah tahun prasekolah segera sebelum
Taman Kanak-kanak. Pendidikan prasekolah dapat disampaikan melalui
prasekolah atau sebagai tahun penerimaan di sekolah dasar. Prasekolah
mungkin bersifat umum atau mungkin memiliki fokus khusus, seperti
pendidikan seni, pendidikan agama, pelatihan olah raga, atau pembelajaran
bahasa asing, bersama dengan penyediaan pendidikan umum.

2.5.Pendidikan dasar
Secara historis, di Amerika Serikat, kontrol publik lokal (dan alternatif
pribadi) memungkinkan beberapa variasi dalam pengorganisasian sekolah.
Sekolah dasar meliputi taman kanak-kanak sampai kelas enam (atau kadang-
kadang sampai kelas empat, kelas lima atau kelas delapan). Mata pelajaran
dasar diajarkan di sekolah dasar, dan siswa sering tinggal di satu kelas
sepanjang hari sekolah, kecuali untuk program khusus, seperti pendidikan
jasmani, perpustakaan, musik, dan kelas seni.
Biasanya, kurikulum pendidikan dasar negeri ditentukan oleh masing-
masing distrik sekolah atau sistem sekolah negeri. Sekolah memilih panduan
kurikulum dan buku teks yang mencerminkan standar pembelajaran dan tolak
ukur negara untuk tingkat kelas tertentu. Gambaran tata kelola sekolah ini
paling sederhana, bagaimanapun, dan sistem sekolah sangat bervariasi tidak
hanya dengan cara keputusan kurikuler dibuat, tetapi juga bagaimana
pengajaran dan pembelajaran berlangsung.
Guru sekolah dasar umum biasanya mengajar antara dua puluh tiga
puluh siswa dengan kebutuhan belajar yang beragam. Kadang-kadang, sebuah
distrik sekolah individu mengidentifikasi area kebutuhan dalam kurikulum.
Guru dan administrator penasehat membentuk komite untuk mengembangkan
materi tambahan untuk mendukung pembelajaran bagi beragam peserta didik
dan untuk mengidentifikasi pengayaan buku teks.
Secara umum, seorang siswa belajar dasar aritmatika dan kadang-
kadang aljabar sederhana dalam matematika, kemampuan bahasa Inggris
(seperti tata bahasa, ejaan, dan kosa kata dasar), dan dasar-dasar mata
pelajaran lainnya. Standar pembelajaran diidentifikasi untuk semua area
kurikulum oleh masing-masing Negara, termasuk untuk matematika, studi
sosial, sains, perkembangan fisik, seni rupa, dan bacaan.

-10-
2.6.Pendidikan menengah
Pendidikan menengah sering dibagi menjadi dua tahap, yaitu SMP dan
SMA. Siswa biasanya diberi kebebasan untuk pindah ke kelas yang berbeda
untuk mata pelajaran yang berbeda, dan diizinkan untuk memilih beberapa
mata pelajaran kelas mereka.
"Sekolah menengah" (atau "sekolah menengah pertama") ada di setiap
kabupaten. Biasanya mencakup kelas tujuh dan delapan dan kadang-kadang
juga mencakup satu atau lebih dari kelas keenam, kesembilan, dan kadang-
kadang kelas lima. Sekolah menengah (kadang-kadang SMA) mencakup kelas
9 sampai 12. Siswa kelas ini biasanya disebut sebagai mahasiswa baru (kelas
9), siswa kelas dua (kelas 10), junior (kelas 11) dan seior (kelas 12). Di tingkat
SMA, siswa umumnya mengambil kelas yang luas tanpa spesialisasi dalam
mata pelajaran tertentu, kecuali sekolah kejuruan. Siswa pada umumnya
diharuskan untuk mengambil berbagai mata pelajaran wajib, namun dapat
memilih mata pelajaran tambahan / pilihan untuk mengisi jam belajar yang
mereka butuhkan.
Setiap negara menetapkan persyaratan minimum untuk berapa tahun
dari berbagai mata pelajaran wajib yang dibutuhkan; Persyaratan ini sangat
bervariasi, namun umumnya mencakup 2-4 tahun dari masing-masing: Ilmu
Pengetahuan, Matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Sosial, Pendidikan Jasmani;
beberapa tahun bahasa asing dan beberapa bentuk pendidikan seni sering juga
dibutuhkan, seperti kurikulum kesehatan di mana siswa belajar tentang
anatomi, nutrisi, pertolongan pertama, seksualitas, kesadaran obat, dan
pengendalian kelahiran. Namun, dalam banyak kasus.
Banyak sekolah menengah memberikan kursus Honours, Advanced
Placement (AP) atau International Baccalaureate (IB). Ini adalah bentuk
khusus dari kelas kehormatan dimana kurikulumnya lebih menantang dan
pelajaran lebih agresif mondar-mandir daripada kursus standar. Honours,
kursus AP atau IB biasanya diambil pada kelas 11 atau 12 SMA, namun dapat
diambil dari kelas 9.

2.7.Skala penilaian
Di sekolah-sekolah di Amerika Serikat, anak-anak dinilai sepanjang
tahun ajaran oleh guru mereka, dan kartu laporan dikeluarkan untuk orang tua
dengan interval yang bervariasi. Umumnya nilai untuk masing-masing tugas
dan tes dicatat untuk setiap siswa di buku kelas, bersama dengan jumlah poin
maksimum untuk setiap tugas. Evaluasi di akhir semester atau paling sering
diberikan dalam bentuk penilaian pada skala A-F, di mana A adalah kelas
terbaik dan F adalah kelas yang gagal (kebanyakan sekolah tidak memasukkan
huruf E dalam penilaian skala), atau persentase numerik.

-11-
Contoh skala penilaian
A B C D E
atau
F
+ - + - + - + -
100.0 96.9 92.9 89.9 86.9 82.9 79.9 76.9 72.9 69.9 66.9 62.9 59.9

97.0 93.0 90.0 87.0 83.0 80.0 77.0 73.0 70.0 67.0 63.0 60.0 0.0

2.8.Kegiatan ekstrakurikuler
Karakteristik utama sekolah di Amerika adalah memiliki prioritas yang
tinggi pada olahraga, klub dan kegiatan oleh masyarakat, orang tua, sekolah
dan siswa mereka sendiri. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
pendidikan yang tidak berada dalam lingkup kurikulum reguler namun di
bawah pengawasan sekolah. Kegiatan ini dapat berlanjut ke sebagian besar
waktu di luar hari sekolah normal; Siswa sekolah rumahan, bagaimanapun,
biasanya tidak diizinkan untuk berpartisipasi. Partisipasi siswa dalam program
olahraga, tim drill, band, dan kelompok penyemangat. Sebagian besar negara
bagian memiliki organisasi yang mengembangkan peraturan untuk kompetisi
antar kelompok. Kompetisi atletik SMA sering menimbulkan ketertarikan kuat
pada masyarakat.
Selain olahraga, banyak kegiatan ekstrakurikuler non-atletik tersedia di
sekolah-sekolah Amerika, baik negeri maupun swasta. Kegiatan meliputi
Quizbowl, grup musik, marching band, pemerintahan mahasiswa, surat kabar
sekolah, pameran sains, tim debat, dan klub yang berfokus pada area
akademik (seperti Spanish Club) atau kepentingan masyarakat (seperti Key
Club).

2.9.Home schooling
Pada tahun 2014, sekitar 1,5 juta anak-anak belajar di rumah, naik 84%
dari tahun 1999 ketika Departemen Pendidikan A.S. pertama kali memulai
memperhitungkan statistik. Banyak alasan moral dan agama memilih
homeschooling untuk anak-anak mereka. Kategori utama kedua adalah
unschooling, mereka yang memilih pendekatan non-standar untuk pendidikan.
Sebagian besar pendukung homeschooling mewaspadai institusi
pendidikan yang ada karena berbagai alasan. Beberapa alasannya adalah
religius konservatif yang melihat pendidikan nonreligius yang bertentangan
dengan sistem moral atau agama mereka, atau yang ingin menambahkan
ajaran agama ke kurikulum pendidikan. Alasan lain yaitu bahwa mereka dapat

-12-
lebih efektif menyesuaikan kurikulum yang sesuai dengan kekuatan akademis
dan kelemahan siswa, terutama yang memiliki kebutuhan atau cacat tunggal.
Yang lain merasa bahwa tekanan sosial negatif dari sekolah (seperti
intimidasi, narkoba, kejahatan, seks, dan masalah terkait sekolah lainnya)
merugikan perkembangan anak yang benar. Orangtua sering membentuk
kelompok untuk saling membantu dalam proses homeschooling, dan bahkan
mungkin memberi kelas kepada orang tua yang berbeda, serupa dengan
sekolah negeri dan swasta.

2.10. Pendidikan siswa dengan kebutuhan khusus


Umumnya dikenal sebagai kelas khusus, diajarkan oleh guru terlatih
dalam mengadaptasi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan
kebutuhan khusus. Pada tanggal 25 Januari 2013, Kantor Hak Sipil
Departemen Pendidikan AS mengeluarkan panduan, menjelaskan kewajiban
hukum daerah kabupaten yang ada untuk memberi siswa penyandang cacat
kesempatan yang setara untuk berkompetisi dalam olahraga ekstrakurikuler
bersama teman sekelas mereka yang berbadan sehat. Undang-undang federal,
mewajibkan negara bagian untuk memastikan bahwa semua sekolah yang
dikelola pemerintah menyediakan layanan untuk memenuhi kebutuhan
individu siswa dengan kebutuhan khusus, seperti yang ditentukan oleh
undang-undang. Semua siswa dengan kebutuhan khusus berhak mendapatkan
pendidikan publik gratis.
Sekolah bertemu dengan orang tua atau wali untuk mengembangkan
Program Pendidikan Individu yang menentukan penempatan terbaik untuk
anak. Siswa harus ditempatkan di lingkungan yang tidak ketat yang sesuai
dengan kebutuhan siswa. Sekolah umum yang gagal memberikan penempatan
yang sesuai bagi siswa dengan kebutuhan khusus dapat dibawa ke proses yang
semestinya dimana orang tua dapat secara formal mengajukan keluhan mereka
dan meminta layanan yang sesuai untuk anak tersebut. Secara nasional, 62%
siswa penyandang cacat masuk sekolah negeri dan lulus SMA.

2.11. Sekolah umum dan swasta


Di Amerika Serikat, pemerintah negara bagian dan lokal memiliki
tanggung jawab utama untuk pendidikan. Departemen Pendidikan Federal
memainkan peran dalam penetapan standar dan keuangan pendidikan, dan
beberapa sekolah dasar dan menengah, untuk anak-anak pegawai militer,
dijalankan oleh Departemen Pertahanan. Siswa K-12 di sebagian besar
wilayah memiliki pilihan antara sekolah umum yang didanai dengan pajak
gratis, atau sekolah swasta yang didanai swasta.

-13-
Sistem sekolah umum didukung oleh kombinasi dana pemerintah
daerah, negara bagian, dan federal. Karena sebagian besar pendapatan sekolah
berasal dari pajak properti lokal, sekolah negeri sangat bervariasi dalam
sumber daya yang tersedia bagi siswa. Ukuran kelas juga bervariasi dari satu
kabupaten ke kabupaten lainnya. Keputusan kurikulum di sekolah negeri
dibuat sebagian besar di tingkat lokal dan negara bagian; pemerintah federal
memiliki pengaruh yang terbatas. Di sebagian besar daerah, sebuah dewan
sekolah yang terpilih secara lokal menjalankan sekolah. Dewan sekolah
menunjuk seorang pejabat yang disebut pengawas sekolah untuk mengelola
sekolah-sekolah di kabupaten tersebut.
Pajak properti lokal untuk pendanaan sekolah umum mungkin
memiliki kerugian tergantung pada seberapa kaya atau miskin kota-kota ini.
Beberapa kelemahan mungkin tidak memiliki pilihan minat siswa atau kursus
penempatan yang tepat untuk memajukan pengetahuan dan pendidikan para
siswa ini. Kasus seperti ini membatasi siswa dan menyebabkan
ketidaksetaraan dalam pendidikan karena tidak ada cara mudah untuk
mendapatkan akses ke kursus tersebut karena sistem pendidikan mungkin
tidak melihatnya sesuai kebutuhan. Sistem pendidikan publik menyediakan
kelas yang dibutuhkan untuk mendapatkan GED (Pengembangan Pendidikan
Umum) dan mendapatkan pekerjaan atau melanjutkan pendidikan tinggi.
Sistem sekolah umum terbesar di Amerika Serikat ada di New York
City, di mana lebih dari satu juta siswa diajar di 1.200 sekolah umum terpisah.
Karena ukurannya yang sangat besar - ada lebih banyak siswa dalam sistem
daripada penduduk di delapan negara bagian terkecil di AS - sistem sekolah
umum New York City berpengaruh secara nasional dalam menentukan standar
dan materi, seperti buku teks
Sekolah swasta di Amerika Serikat termasuk sekolah paroki
(berafiliasi dengan denominasi keagamaan), sekolah independen nirlaba, dan
sekolah swasta nirlaba. Sekolah swasta mengenakan tarif yang bervariasi
tergantung pada lokasi geografis, biaya sekolah, dan ketersediaan dana dari
sumber, selain uang sekolah. Misalnya, beberapa gereja sebagian mensubsidi
sekolah swasta untuk anggotanya.
Sekolah swasta memiliki berbagai misi: mendukung siswa untuk ke
perguruan tinggi yang mencari keunggulan kompetitif dalam proses
penerimaan kuliah; Yang lainnya ditujukan untuk siswa berbakat, siswa
dengan ketidakmampuan belajar atau kebutuhan khusus lainnya, atau siswa
dengan afiliasi keagamaan tertentu. Beberapa melayani keluarga mencari
sekolah, dengan lingkungan yang mendukung. Tidak seperti sistem sekolah
negeri, sekolah swasta tidak memiliki kewajiban hukum untuk menerima
siswa yang berminat. Masuk ke beberapa sekolah swasta seringkali sangat

-14-
selektif. Sekolah swasta juga memiliki kemampuan untuk secara permanen
menolak siswa yang gigih secara tidak sengaja, pilihan disiplin yang tidak
tersedia.
Sekolah swasta menawarkan keuntungan dari kelas yang lebih kecil, di
bawah dua puluh siswa di kelas dasar, misalnya; rasio guru / siswa yang lebih
tinggi di hari sekolah, perhatian individual yang lebih besar dan di sekolah
yang lebih kompetitif, layanan penempatan perguruan tinggi ahli. Jika tidak
dirancang khusus untuk melakukannya, sekolah swasta biasanya tidak dapat
menawarkan layanan yang dibutuhkan oleh siswa dengan masalah belajar,
emosional, atau perilaku yang serius. Meskipun dianggap membayar gaji lebih
rendah daripada sistem sekolah umum, sekolah swasta sering menarik guru
dengan menawarkan kesempatan pengembangan profesional berkualitas
tinggi, termasuk hibah untuk tingkat lanjut.

2.12. Pendanaan untuk sekolah K-12


Menurut sebuah laporan tahun 2005 dari OECD, Amerika Serikat dan
Swiss berapa di tempat pertama dalam hal pengeluaran tahunan per siswa di
sekolah umum, dengan masing-masing dua negara menghabiskan lebih dari $
11.000. Namun, Amerika Serikat berada di peringkat 37 dunia dalam belanja
pendidikan sebagai persentase produk domestik bruto. Semua kecuali tujuh
negara terkemuka adalah negara berkembang; peringkat tinggi karena PDB
rendah.
Pajak properti sebagai sumber pendanaan utama untuk pendidikan
publik telah menjadi sangat kontroversial, karena beberapa alasan. Pertama,
jika populasi negara bagian dan nilai tanah meningkat dengan cepat, banyak
penduduk lama mungkin mendapati diri mereka membayar pajak properti jauh
lebih tinggi daripada yang diantisipasi. Beberapa negara bagian, seperti
Michigan, telah menyelidiki atau menerapkan skema alternatif untuk
mendanai pendidikan yang dapat menghindari masalah pendanaan yang
didasarkan terutama pada pajak properti dengan menyediakan dana
berdasarkan penjualan atau pajak penghasilan. Skema ini juga memiliki
kegagalan, berdampak negatif pada pendanaan dalam ekonomi yang lamban.

2.13. Uji kinerja untuk sekolah dasar dan menengah


Nilai tes siswa sekolah negeri A.S. lebih rendah dari nilai siswa di
sekolah negara maju lainnya, di bidang membaca, matematika, dan sains. Dari
21 negara industri, siswa kelas 12 di AS berada di peringkat ke-19 dalam
matematika, 16 dalam sains, dan terakhir dalam fisika tingkat lanjut.

-15-
2.14. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi di Amerika Serikat adalah tahap akhir opsional
pembelajaran formal setelah pendidikan menengah. Pada tahun 2008, 36%
siswa terdaftar lulus dari perguruan tinggi dalam empat tahun. 57%
menyelesaikan sarjana mereka dalam enam tahun, di perguruan tinggi yang
sama yang mereka masuki pertama kali. A.S. menempati urutan ke 10 di
antara negara-negara industri untuk persentase orang dewasa dengan gelar
sarjana.
Siswa mendaftar masuk ke perguruan tinggi. Sekolah berbeda dalam
daya saing dan reputasinya. Kriteria penerimaan melibatkan ketelitian dan
nilai yang diperoleh di mata pelajaran SMA yang diambil, IPK siswa,
peringkat kelas, dan nilai tes standar (Seperti tes SAT atau ACT). Sebagian
besar perguruan tinggi juga mempertimbangkan faktor-faktor yang lebih
subjektif seperti komitmen terhadap kegiatan ekstrakurikuler, esai pribadi, dan
wawancara.
Begitu diakui, mahasiswa menempuh studi sarjana, yang terdiri dari
persyaratan universitas dan kelas yang memuaskan untuk meraih gelar sarjana
di bidang konsentrasi yang dikenal sebagai jurusan. (Beberapa siswa masuk
jurusan ganda atau "kecil" di bidang studi yang lain.) Metode yang paling
umum terdiri dari empat tahun studi yang mengarah ke Bachelor of Arts (BA),
Bachelor of Science (BS), atau kadang-kadang gelar sarjana lainnya. gelar
Bachelor of Fine Arts (BFA), Bachelor of Social Work (BSW), Bachelor of
Engineering (B.Eng.,) atau Bachelor of Philosophy (B.Phil.) Program
Arsitektur Profesional Lima Tahun menawarkan Bachelor of Architecture
Gelar (B.Arch.)
Gelar profesional seperti hukum, kedokteran, farmasi, dan kedokteran
gigi, ditawarkan sebagai studi pascasarjana setelah mendapatkan setidaknya
tiga tahun pendidikan sarjana atau setelah mendapatkan gelar sarjana
tergantung pada programnya.
Beberapa siswa memilih untuk mengikuti kuliah komunitas selama dua
tahun sebelum melanjutkan studi di perguruan tinggi atau universitas lain. Di
sebagian besar negara bagian, perguruan tinggi komunitas dioperasikan oleh
divisi universitas negeri atau oleh distrik khusus setempat yang tunduk pada
panduan dari lembaga negara. Perguruan tinggi dapat memberikan gelar
Associate of Arts (AA) atau Associate of Science (AS) setelah dua tahun.
Mereka yang ingin melanjutkan pendidikan mereka dapat pindah ke
universitas atau universitas empat tahun (setelah mendaftar melalui proses
penerimaan yang sama seperti yang mendaftar langsung ke institusi empat
tahun, lihat artikulasi). Beberapa perguruan tinggi memiliki perjanjian
pendaftaran otomatis dengan sebuah perguruan tinggi lokal empat tahun, di

-16-
mana community college menyediakan studi dua tahun pertama dan
universitas tersebut menyediakan sisa tahun studi, terkadang di satu kampus.
Perguruan tinggi universitas memberikan gelar associate, dan universitas
tersebut memberi penghargaan atas gelar sarjana dan magister.
Studi pascasarjana, dilakukan setelah mendapatkan gelar awal dan
kadang-kadang setelah beberapa tahun bekerja profesional, mengarah ke gelar
yang lebih maju seperti gelar master, yang bisa menjadi Master of Arts (MA),
Master of Science (MS), Master of Administrasi Bisnis (MBA), atau gelar
master lainnya yang kurang umum seperti Master of Education (MEd), dan
Master of Fine Arts (MFA). Beberapa siswa mengejar gelar sarjana yang
berada di antara gelar master dan gelar doktor yang disebut Specialist in
Education (Ed.S.).
Setelah bertahun-tahun belajar dan kadang-kadang bersamaan dengan
selesainya gelar master atau Ed.S. Siswa dapat memperoleh gelar Doctor of
Philosophy (Ph.D.), gelar profesional pertama, atau gelar doktor lainnya,
seperti Doctor of Arts, Doctor of Education, Doctor of Theology, Doctor of
Medicine, Doctor of Pharmacy, Doctor of Terapi Fisik, Dokter Pengobatan
Osteopatik, Dokter Pengobatan Podiatry, Dokter Kedokteran Hewan, Doktor
Kedokteran Gigi Dokter Psikologi, atau Juris Doctor. Beberapa program,
seperti kedokteran dan psikologi, memiliki prosedur magang formal pasca
wisuda, seperti residensi dan magang, yang harus diselesaikan setelah lulus
dan sebelum dianggap benar-benar dilatih. Program profesional lainnya seperti
hukum dan bisnis tidak memiliki persyaratan magang formal setelah lulus
(walaupun lulusan sekolah hukum harus mengikuti ujian hukum hukum di
hampir semua negara bagian).
Masuk ke program pascasarjana biasanya bergantung pada kinerja
akademis sarjana atau pengalaman profesional siswa serta nilai mereka pada
ujian masuk standar seperti Graduate Record Examination (sekolah umum
GRE pada umumnya), Medical College Admission Test (MCAT), atau Ujian
Masuk Sekolah Hukum (LSAT). Banyak lulusan dan sekolah hukum tidak
memerlukan pengalaman setelah mendapatkan gelar sarjana untuk mengikuti
program mereka; Namun, calon sekolah bisnis biasanya diminta untuk
memiliki beberapa tahun pengalaman kerja profesional sebelum mendaftar.
8,9 persen siswa menerima gelar pascasarjana. Sebagian besar, setelah
mendapatkan gelar sarjana mereka, langsung masuk ke angkatan kerja.

2.15. Perbandingan internasional


Dalam Program OECD for International Student Assessment 2003,
yang menekankan pemecahan masalah, anak-anak berusia 15 tahun di
Amerika yang berada di peringkat 24 dari 38 di bidang matematika, 19 dari 38

-17-
di sains, 12 dari 38 dalam membaca, dan 26 dari 38 dalam pemecahan
masalah. Pada penilaian tahun 2006, A.S. berada di urutan ke 35 dari 57 di
bidang matematika dan 29 dari 57 di sains.

2.16. Kecurangan
Pada tahun 2006, satu survei menemukan bahwa 50% sampai 95%
siswa Amerika mengaku pernah curang di sekolah menengah atau perguruan
tinggi pada satu waktu, hasil yang menimbulkan keraguan pada tes pencapaian
akademis yang terukur.

2.17. Bahasa Inggris di kelas


Sekolah di 50 negara bagian, District of Columbia, Kepulauan Virgin
A.S., Guam, dan Kepulauan Mariana Utara, pembelajaran utama dalam bahasa
Inggris, kecuali program bahasa khusus. Bahasa selain bahasa inggris, pada
tahun 2015, 584.000 siswa di Puerto Riko pembelajaran dalam bahasa
Spanyol, bahasa ibu mereka.
Sekitar 9,7 juta anak usia 5 sampai 17 tahun berbicara bahasa selain
bahasa Inggris di rumah. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,3 juta anak tidak bisa
berbahasa Inggris dengan baik atau tidak bisa sama sekali.

2.18. Pendidikan seks


Hampir semua siswa di A.S. menerima beberapa bentuk pendidikan
seks setidaknya sekali antara kelas 7 dan 12; banyak sekolah mulai membahas
beberapa topik sejak kelas 4 atau 5. Namun, apa yang siswa pelajari sangat
bervariasi, karena keputusan kurikulum sangat terdesentralisasi. Banyak
negara memiliki undang-undang yang mengatur apa yang diajarkan di kelas
pendidikan seks atau membiarkan orang tua mengajarkannya. Beberapa
undang-undang negara bagian meninggalkan keputusan kurikulum ke distrik
sekolah masing-masing.
Sebuah studi tahun 1999 oleh Guttmacher Institute menemukan bahwa
sebagian besar kursus pendidikan seks A.S. di kelas 7 sampai 12 mencakup
masa pubertas, HIV, PMS, pantangan, implikasi kehamilan remaja, dan
bagaimana cara melawan tekanan teman sebaya. Topik yang diteliti lainnya,
seperti metode pengendalian kelahiran dan pencegahan infeksi, orientasi
seksual, pelecehan seksual, dan informasi faktual dan etis tentang aborsi,
bervariasi lebih luas.
Namun, menurut sebuah survei tahun 2004, mayoritas dari 1001
kelompok orang tua yang disurvei menginginkan pendidikan seks lengkap di
sekolah-sekolah. Orang-orang Amerika terbagi dalam masalah ini. Lebih dari
80% orang tua yang disurvei setuju dengan pernyataan "Pendidikan seks di

-18-
sekolah mempermudah saya untuk berbicara dengan anak saya tentang
masalah seksual," sementara di bawah 17% setuju dengan pernyataan bahwa
anak-anak mereka terpapar. "10 persen percaya bahwa kelas pendidikan
seksual anak-anak mereka memaksa mereka untuk mendiskusikan masalah
seksual "terlalu dini." Di sisi lain, 49 persen responden (kelompok terbesar)
"agak percaya diri" bahwa nilai yang diajarkan pada kelas seks anak mereka
sama dengan yang diajarkan di rumah, dan 23 persen kurang percaya diri.

2.19. Pengkajian dan adopsi buku teks


Di beberapa negara bagian, buku teks dipilih untuk semua siswa di
tingkat negara bagian, dan keputusan yang dibuat oleh negara bagian yang
lebih besar, seperti California dan Texas, yang mewakili pasar penerbit buku
teks yang cukup besar dan dapat mempengaruhi isi buku teks secara umum,
sehingga mempengaruhi kurikulum diajarkan di sekolah umum.
Pada tahun 2010, Dewan Pendidikan Texas mengeluarkan lebih dari
100 amandemen terhadap standar kurikulum, yang mempengaruhi kursus
sejarah, sosiologi dan ekonomi. Namun efek ini dikurangi dengan teknik
penerbitan modern yang memungkinkan buku-buku disesuaikan dengan
masing-masing negara bagian.

2.20. Kurikulum yang responsif terhadap budaya


Kurikulum yang tanggap budaya adalah kerangka kerja untuk
pengajaran yang mengakui dan berbagai latar belakang budaya semua siswa di
kelas untuk membuat pembelajaran lebih mudah diakses, terutama bagi siswa
yang berkarakter. Ini adalah hasil dari bukti penelitian yang menunjukkan
bahwa sikap terhadap orang lain, terutama berkenaan dengan ras, dibangun
secara sosial (atau dipelajari) di usia muda. Oleh karena itu, nilai yang kita
lekatkan pada berbagai kelompok orang merupakan cerminan dari perilaku
yang telah kita amati di sekitar kita, terutama di kelas. Kurikulum yang
responsif terhadap budaya merespons pentingnya guru yang berhubungan
dengan siswa di kelas yang semakin beragam di AS dengan memasukkan
unsur sosiokultural ke dalam kurikulum. Tujuan kurikulum yang tanggap
budaya adalah untuk memastikan akses yang adil terhadap pendidikan bagi
siswa dari semua budaya.
Kurikulum yang tanggap budaya mengacu langsung pada gagasan
tentang "kurikulum tersembunyi" atau sistem nilai yang diberikan guru
terhadap siswa di kelas. Kurikulum yang responsif secara kultural mencoba
memecah bias budaya yang dominan yang seringkali mencakup kurikulum
dan pengajaran. Serupa dengan pendekatan anti-bias, kurikulum yang
responsif terhadap budaya dimaksudkan untuk membantu siswa dan guru

-19-
"mengenali hubungan antara etnisitas, jenis kelamin, agama, dan kelas sosial,
dan kekuasaan, hak istimewa, prestise, dan kesempatan." Kurikulum yang
responsif secara kultural secara khusus merespon kebutuhan budaya siswa
sebagai peserta didik di kelas.
Sebuah studi oleh Howard pada tahun 2001, mendokumentasikan
tanggapan siswa terhadap kurikulum dan strategi pengajaran yang responsif
secara kultural. Studi ini menemukan bahwa metode ini memiliki efek positif
pada keterlibatan dan upaya siswa di kelas. Temuan ini sesuai dengan klaim
teoretis dari kurikulum yang responsif secara kultural.
Guru dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang kebutuhan
individual siswa dengan melibatkan orang tua, belajar tentang cara
berkomunikasi dan pembelajaran kultural tertentu, dan membiarkan siswa
mengarahkan pembelajaran mereka dan berkolaborasi dalam tugas yang
relevan secara kultural dan sosial kepada mereka.
Kurikulum yang responsif budaya juga diterapkan pada tingkat
pendidikan guru preservice. Satu studi oleh Evans-Winters dan Hoff
menemukan bahwa guru preservice tidak harus mengenali atau mengakui
persimpangan ras dan faktor sosial lainnya dalam memahami dan
mengkarakterisasi sistem penindasan. Pergeseran dalam pelatihan preservice
telah dilakukan menuju model refleksi diri yang mendorong para guru untuk
merefleksikan jenis-jenis sikap budaya dan sosial yang mereka promosikan
dalam praktik mengajar mereka. Pendidikan preservice semacam ini dapat
membantu guru mengantisipasi ketegangan terkait identitas sosial yang
mungkin terjadi di kelas dan berpikir kritis tentang bagaimana mendekati
mereka.

2.21. Realitas pedagogi


Realitas pedagogi adalah salah satu model pedagogi yang responsif
secara kultural yang menggunakan latar belakang masing-masing siswa untuk
menyesuaikan kurikulum dan pengajaran. Realitas pedagogi adalah bentuk
pedagogi yang responsif secara kultural yang mencoba menjembatani
pengetahuan berbasis masyarakat dengan pengalaman belajar di kelas.

2.22. Kurikulum yang sesuai gender


Gagasan tentang kurikulum sesuai gender mengakui realitas aktual
dunia gender dan mencoba untuk memecah hasil pembelajaran yang
disosialisasikan memperkuat gagasan bahwa anak perempuan dan anak laki-
laki memiliki keahlian dalam hal yang berbeda. Penelitian menunjukkan
bahwa anak perempuan berjuang lebih banyak di bidang matematika dan sains
dan anak laki-laki di bidang seni bahasa, ini adalah fenomena sosialisasi,

-20-
bukan fenomena fisiologis. Salah satu kunci untuk menciptakan kelas sesuai
gender adalah "diferensiasi" yang pada intinya berarti ketika guru
merencanakan dan menyampaikan pengajaran mereka dengan kesadaran akan
perbedaan jenis kelamin siswa. Guru dapat secara strategis mengelompokkan
siswa untuk kegiatan belajar dengan berbagai karakteristik sehingga dapat
memaksimalkan kekuatan dan kontribusi individual. Penelitian juga
menunjukkan bahwa perbedaan guru dalam cara mereka memperlakukan anak
perempuan dan anak laki-laki di kelas.
Selain kurikulum yang mengakui bahwa gender mempengaruhi semua
siswa dan pembelajaran mereka, kurikulum sesuai gender lainnya secara
langsung melibatkan isu dan topik keragaman gender. Beberapa pendekatan
kurikuler mencakup memadukan gender melalui masalah cerita, dorongan
menulis, pembacaan, penugasan seni, proyek penelitian dan kuliah tamu yang
mendorong ruang bagi siswa untuk mengartikulasikan pemahaman dan
kepercayaan mereka sendiri tentang jenis kelamin.

2.23. Kurikulum inklusi


Kemampuan kurikulum inklusif adalah model kurikulum lain yang
disesuaikan dengan kebutuhan sosial, fisik, dan budaya siswa. Inklusi dalam
sistem pendidikan AS mengacu pada pendekatan untuk mendidik siswa
dengan kebutuhan khusus di kelas utama. Model ini melibatkan pemupukan
hubungan yang kuat antara guru dan siswa, dan antara kebutuhan non-khusus
siswa dan kebutuhan khusus siswa. Seperti model kurikulum kultural lainnya,
kurikulum inklusi mungkin melibatkan kolaborasi, keterlibatan orang tua,
penciptaan lingkungan yang aman dan ramah, mengembalikan kepada siswa
melalui pembelajaran mereka, dan mendorong diskusi mengenai perbedaan
dan kekuatan individu.

2.24. Pemerintahan
Saat ini, pemerintah negara bagian dan nasional berbagi kekuasaan
atas pendidikan publik, dengan negara-negara yang menjalankan sebagian
besar kendali. Kecuali Hawaii, negara mendelegasikan wewenang kepada
dewan sekolah kota yang mengkontrol sebuah distrik sekolah. Beberapa
distrik sekolah selanjutnya dapat mendelegasikan wewenang yang signifikan
kepada kepala sekolah, seperti mereka yang telah mengadopsi strategi
Portofolio.
Pemerintah federal A.S. menjalankan kendalinya melalui Departemen
Pendidikan A.S. Pendidikan tidak disebutkan dalam konstitusi Amerika
Serikat, namun pemerintah federal menggunakan ancaman penurunan dana
untuk menegakkan undang-undang yang berkaitan dengan pendidikan. Di

-21-
bawah pemerintahan baru-baru ini, prakarsa seperti No Child Left Behind Act
dan Race to the Top telah berusaha untuk menegaskan kontrol yang lebih
sentral dalam sistem yang sangat terdesentralisasi. Keputusan akreditasi
pendidikan untuk sekolah swasta dibuat oleh asosiasi regional sukarela.

2.25. Pelacakan (streaming)


Pelacakan adalah praktik membagi kelas siswa di tingkat sekolah dasar
atau menengah berdasarkan kemampuan atau prestasi. Salah satu kegunaan
yang umum adalah menawarkan kurikulum yang berbeda bagi siswa yang
mempersiapkan kuliah dan bagi mereka yang bersiap untuk masuk langsung
ke sekolah teknik atau tempat kerja.

2.26. Kebiasaan membaca dan menulis


Perpustakaan dianggap penting untuk tujuan pendidikan. Buku-buku
perpustakaan lebih mudah tersedia untuk orang Amerika daripada orang-orang
di Jerman, Inggris, Prancis, Belanda, Austria dan semua negara Mediterania.
Rata-rata orang Amerika meminjam lebih banyak buku perpustakaan pada
tahun 2001 daripada di Jerman, Austria, Norwegia, Irlandia, Luksemburg,
Prancis dan seluruh Mediterania. Orang Amerika membeli lebih banyak buku
daripada orang-orang di Eropa.
Guru telah frustrasi karena kurangnya keterlibatan orang tua dalam
proses pembelajaran, terutama di kelas sebelumnya. Anak-anak menghabiskan
sekitar 26% waktu mereka di sekolah, tidur 40%, meninggalkan sekitar 34%
dari waktu mereka yang tersisa. Guru percaya bahwa orang tua tidak
mengawasi waktu luang anak-anak mereka untuk mendorong proses
pembelajaran, seperti literasi dasar, yang sangat penting tidak hanya untuk
kesuksesan di kemudian hari, tetapi juga untuk menjauhkan mereka dari
perbuatan tercela.

-22-
BAB III
KURIKULUM PENDIDIKAN AMERIKA SERIKAT
3. Kurikulum
3.1. Penggunaan Standar
Meskipun tidak ada kurikulum nasional di AS, State bersama sekolah
dan asosiasi sekolah maupun asosiasi keahlian merekomendasikan standar
tertentu untuk memandu kurikulum yang digunakan di sekolah. Oleh karena
itu, setiap State memiliki standar dan kurikulum yang berbeda-beda.
Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk memastikan bahwa semua
anak diberi kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannnya,
mengembangkan potensi mereka dan mempersiapkan mereka untuk
memenuhi tantangan belajar di abad 21. Kurikulum ini memberikan perhatian
yang tinggi pada anak sebagai pembelajar dan menggunakan berbagai
metodologi pengajaran.
Selain itu, kurikulum ini bertujuan untuk mendorong pengembangan
keterampilan utama dalam berkomunikasi (melalui tulisan ataupun lisan),
pemecahan masalah dan berpikir analitis. Secara khusus, penekanan dilakukan
pada keterampilan membaca dan berhitung.
Pada umumnya, siswa diberikan pelajaran Aritmatika dan Matematika,
bahasa Inggris, terutama basic grammar, spelling dan vocabulary, Ilmu
Sosial, Sains, Pendidikan Jasmani dan Fine art and Reading. Kemampuan
berbahasa Inggris mendapat penekanan yang tinggi di AS, walaupun tidak ada
Undang-Undang yang mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa
nasional. Mengeja dan membaca mendapat perhatian sejak SD. Terdapat juga
kompetisi mengeja yang sangat terkenal di AS yang disebut Spelling B.
Standarisasi kurikulum menjadi perdebatan di AS. Kalaupun perlu,
sampai seberapa jauh standarisasi harus dilakukan. Pemerintah AS
memberlakukan standar kualifikasi tertentu bagi sekolah yang ingin
mendapatkan dana Federal melalui program Undang-Undang No Child Left
Behind.
Ilmu Sosial diajarkan di tingkat SD. Namun, siswa mesti memiliki
lebih dulu kemampuan membaca, menulis dan Matematika. Ketiga
kemampuan ini dinilai sangat berpengaruh untuk memahamaiI lmu Sosial,
Sains dan mata pelajaran lainnya. Ilmu Sosial secara umum mengajarkan
pengetahuan mengenai cara membuat dokumentasi; pengertian dan konsep
kosep dalam sejarah Amerika dan geografi.
Dalam Sains, ilmu pengetahuan yang diajarkan mencakup pengetahuan
mengenai Fisika, Kimia, Biologi, Ekologi dan Fisiologi. Kedalaman dan
durasi dari mata pelajaran tersebut diberikan berbeda di tiap State.

-23-
Kurikulum dasar menggunakan apa yang disebut sebagai Common
Core. Dikeluarkan oleh State, Common Core State Standard (CCSS)
memberikan penjelasan dan standar mengenai mata pelajaran yang akan
diberikan serta capaian kemampuan pelajar di tiap tingkat. CCSS tersedia di
situs web tertentu, misalnya http://www.corestandards.org/. Informasi ini
memudahkan orang tua dan guru untuk membantu siswa dalam belajar.
Salah satu State yang mengeluarkan CCSS adalah Maryland (MD).
CCSS harus dipakai oleh semua sekolah di MD mulai tahun ajaran 2013-1014.
Kurikulum dasar ini menetapkan kualitas pendidikan di bidang
English/Languge Arts (ELA) dan Matematika. Standar ini menentukan
pengetahuan dan kemampuan yang harus dipunyai oleh siswa di akhir tiap
kelas. Sehingga lulusan SMA siap untuk masuk ke perguruan tinggi atau
masuk ke pasar kerja.
Pada umumnya di tingkat SMA, siswa mengambil berbagai macam
kelas tanpa penekanan khusus pada mata pelajaran tertentu. Siswa diminta
untuk mengambil sejumlah kredit minimum tertentu dari mata pelajaran wajib.
Sebagai tambahan, siswa dapat memilih mata pelajaran pilihan untuk mengisi
waktu yang dibutuhkan untuk belajar. Perhitungannya adalah jumlah jam
belajar per minggu.
Penggunaan bahasa Inggris dalam mengajar masih merupakan
masalah. Bahasa Inggris dituturkan oleh lebih dari 95 % penduduk AS,
Bahasa Inggris adalah bahasa de facto official. Di AS ada sekitar 9,7 juta anak
usia 5 sampai 17 tahun yang berbicara dalam bahasa lain, seperti Spanyol,
Cina, Korea, Vietnam dsb. di rumah. Sebagian dari mereka, sekitar 1,3 juta
anak tidak dapat berbicara bahasa Inggris dengan baik atau malahan tidak bisa
sama sekali.
Oleh karena itu, bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang sangat
penting dari Grade 1 sampai Grade 12. Mata pelajaran ini tidak dalam bentuk
tata bahasa Inggris, tetapi dalam bentuk mengarang dan membuat laporan.
Sejak dini (bahkan dari Kindergarten) anak anak dibiasakan mebuat jurnal
atau laporan dari apa yang mereka lihat dan kerjakan. Mata pelajaran bahasa
kedua ( bahasa selain bahasa Inggris) diberikan di SMP.

3.2. Mata Pelajaran


Pelajaran utama yang merupakan pelajaran wajib di hampir semua SMA di
AS adalah
1. Sains (biasanya minimal tiga tahun, termasuk di dalamnya Biologi , Kimia
dan Fisika)
2. Matematika (biasanya minimal empat tahun , termasuk di dalamnya
Aljabar, Geometri, Pra-kalkulus , Statistik dan bahkan Kalkulus )

-24-
3. Bahasa Inggris (biasanya minimal empat tahun, termasuk di dalamnya
Sastra, Humaniora, Komposisi, bahasa lisan, dll)
4. Ilmu Sosial (biasanya minimal tiga tahun , termasuk di dalamnya berbagai
Sejarah, Pemerintahan atau program Ekonomi )
5. Pendidikan Jasmani ( minimal satu tahun)

Banyak State memberikan mata pelajaran Kesehatan sebagai pelajaran


wajib. Pada mata pelajaran ini, siswa belajar tentang Anatomi, Gizi,
pertolongan pertama pada kecelakaan, Seksualitas, kesadaran akan bahaya
narkoba (NAPZA) dan pengendalian kelahiran. Program anti-narkoba juga
biasanya merupakan bagian dari mata pelajara ini. Bahasa asing dan beberapa
bentuk pendidikan seni juga merupakan bagian wajib dari kurikulum di
beberapa sekolah.

Beberapa mata pelajaran pilihan antara lain adalah:


1. Komputer (Word processor, pemrograman , desain grafis )
2. Atletik (lintas negara, sepak bola, baseball, bola basket, atletik, renang,
tenis, senam, polo air, sepak bola, softball, gulat, cheerleader, bola voli,
lacrosse, hoki es, hoki lapangan, kru, tinju, ski atau snowboarding, gol,
bersepeda gunung, marching band)
3. Karir dan Pendidikan Teknik ( Pertanian/Agriscience, Bisnis/Pemasaran,
Keluarga dan Ilmu Konsumen, Pekerjaan Kesehatan dan Pendidikan
Teknologi, termasuk Penerbitan (koran jurnalisme/mahasiswa, buku
tahunan/tahunan, majalah sastra)
4. Seni Pertunjukan/Seni Visual (paduan suara, band, orkestra, drama, seni,
keramik, fotografi dan tari)
5. Bahasa asing (Spanyol dan Perancis yang umum, Cina, Latin , Yunani
Kuno, Jerman, Italia, Arab dan Jepang adalah kurang umum)

Olah raga merupakan pelajaran pilihan wajib dan standar sekolah. Baik
SD, SMP dan SMA harus mempunyai fasilitas olah raga yang baik. Dipercaya
bahwa olahraga memupuk sportifitas dan solidaritas yang sehat. Kompetisi
olah raga dari berbagai, macam cabang olah raga dilakukan sejak SMP dan
sangat besar di SMA. Para juara akan mendapat beasiswa untuk masuk
perguruan tinggi.

Olah raga dan kesenian merupakan bagian dari kurikulum yang


penting bagi siswa di SMA. Semua anak diwajibkan memilih salah satu
cabang olah raga dan cabang musik. Sekolah-sekolah mengidentifikasikan diri
dengan olah raga dan grup musik. Siswa yang terpilih mewakili sekolah untuk

-25-
cabang olah raga tertentu dan grup musik (klasik) mendapatkan penghargaan
yang istimewa.

Kurikulum juga menekankan perlunya perhatian yang lebih besar


kepada siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus. Di Amerika anak dengan
keperluan khusus, belajar di sekolah yang sama dengan anak yang normal.

3.3.Tingkatan Pendidikan
Anak-anak mulai masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun, pada kelas
yang disebut sebagai Pre school. Awal tahun sekolah dimulai pada bulan
September (Fall). Jenjang berikutnya setelah Pre school adalah Elementary
School (Grade 1 sampai Grade 5).
Tahun ajaran sekolah untuk Grade 1 sampai Grade 5, dimulai pada
bulan Agustus dan berakhir pada bulan Agustus di tahun berikutnya. Siswa
dikelompokan dalam kelas berdasarkan usia.
Sistem Pendidikan di AS terdiri dari 12 kelas selama 12 tahun, melalui
jenjang Primary (setara SD) dan Secondary (setara SMP dan SMA) sebelum
masuk ke Pendidikan Tinggi. Pembagian kelas di jenjang Primary dan
Secondary pada beberapa State tidak sama. Sebagian State mempunyai sistem
6+3+3, sebagian yang lain mempunyai sistem 5+3+4. Namun, secara umum
sebagain besar State menganut pembagian jenjang Primary 5 tahun (K5),
Middle School (SMP) 3 tahun dan High School (SMA) 4 tahun.
Pengelompokan kelas pada dasarnya didasarkan pada usia. Sehingga
sampai dengan kelas 12 dapat dikatakan tidak ada yang tinggal kelas.
Walaupun demikian, di Grade 10, 11 dan 12 siswa dimungkinkan untuk
mengambil lagi pelajaran di kelas-kelas sebelumnya.

Tabel Kelompok Usia pada Masing-masing Jenjang Pendidikan di AS

Usia
Jenjang Pendidikan
(Tahun)
Preschool
Pre-kindergarten 3 3-4
Pre-kindergarten 4 4-5
Elementary School
Kindergarten 5-6
st
1 Grade 6-7
nd
2 Grade 7-8
rd
3 Grade 8-9
th
4 Grade 9-10
th
5 Grade 10-11

-26-
Middle School
th
6 Grade 11-12
th
7 Grade 12-13
th
8 Grade 13-14
High School
th
9 Grade 14-15
th
10 Grade 16-17
th
11 Grade 17-18
th
12 Grade 18-19
Post-Secondary Education
Tertiary Education
(College or University) Bervariasi,
(Freshman, Sophomore, tapi biasanya
Junior dan Senior 18-22
Years)
Vocational Education Bervariasi
Graduate Education Bervariasi
Adult Education Bervariasi

SD dimulai dari kelas 1 sampai kelas 5, 6 tahun jika dihitung dari TK,
(Kindergarten). Kelas 6 dalam sistem pendidikan di AS dimasukan ke jenjang
SMP. SMP meliputi tingkatan kelas menengah antara SD dan SMA. SMP
biasanya adalah kelas 6, 7 dan 8. SMA biasanya meliputi kelas 9, 10, 11 dan
12.
Pada saat SMP dan SMA, siswa diberi sedikit kebebasan supaya lebih
mandiri; misalnya dengan pindah ke kelas yang berbeda untuk mata pelajaran
yang berbeda (moving class) dan diperbolehkan untuk memilih beberapa mata
pelajaran pilihan. Biasanya, mulai di kelas 9, nilai menjadi bagian dari
transkrip resmi siswa.

3.4. Evaluasi Belajar


a. Evaluasi Belajar Nasional
Sekolah wajib secara teratur mengevaluasi siswa dan melaporkan
hasil evaluasi secara periodik untuk para siswa dan orang tua mereka.
Secara umum, para siswa dan prestasi belajarnya secara teratur dinilai oleh
sekolah dengan menggunakan berbagai tes. Tes-tes ini diselenggarakan
oleh sekolah secara desentralisasi. Secara nasional, kemampuan belajar
siswa K12 dievaluasi oleh institusi yang disebut National Assessment of
Educational Progress (NAEP) yang merupakan program dari Departemen
Pendidikan. Program ini merupakan satu-satunya program yang secara

-27-
menerus mengevaluasi kemampuan siswa secara nasional untuk berbagai
bidang studi.
Hasil dari evaluasi dimasukkan dalam laporan yang disebut sebagai
Nations Report Card yang memungkinkan perbandingan dari kualitas
pendidikan di berbagai State. Laporan ini juga digunakan untuk
perbandingan kualitas sekolah yang dievaluasi terhadap kualitas nasional,
atau perbandingan antar State. Penilaian dilakukan secara periodik dalam
mata pelajaran Matematika, Membaca, Ilmu Pengetahuan, Menulis, Seni,
Kewarganegaraan, Ekonomi, Geografi dan Sejarah AS .
NAEP bekerja sama dengan ETS (Educational Testing Service),
sebuah lembaga privat yang melakukan evaluasi secara nasional. Hasil tes
dimasukkan ke dalam statistik pendidikan di Amerika, tapi tidak
digunakan untuk terminal penilaian.

b. Evaluasi Belajar Lokal


Secara lokal, State juga melakukan evaluasi terhadap siswa di
berbagai sekolahan di District atau County di wilayah State. Evaluasi tidak
merupakan kewajiban, tetapi sangat disarankan dan didorong dengan
adanya No Child Left Behind Act. Berdasarkan Undang-Undang ini, maka
sekolah sekolah yang baik akan bisa mendapatkan bantuan dari
Pemerintah Federal.
State dalam melakukan evaluasi juga menggunakan lembaga
swasta seperti ETS. Independensi lembaga swasta seperti ETS ini sangat
dijamin. Hasil evaluasi digunakan untuk perbaikan internal dan
menentukan sekolah mana yang akan mendapat penghargaan atau sekolah
mana yang masih harus terus diperbaiki oleh State dan County.

c. Evaluasi masuk Perguruan Tinggi


Evaluasi belajar nasional maupun lokal tidak digunakan untuk
menentukan naik atau tidaknya anak dari SD ke SMP atau SMP ke SMA,
Evaluasi digunakan untuk melihat kualitas pembelajaran di sekolah dalam
tingkat lokal dan nasional.
Sedangkan untuk penilaian untuk masuk universitas, semua anak
harus mengikuti tes yang bersifat nasional, yaitu SAT atau Scholastic
Assessment Test. SAT dikembangkan oleh lembaga swasta yang bernama
College Board, yang digunakan untuk menilai kesiapan siswa untuk
masuk universitas. Pada mulanya tes ini, dengan singkatan yang sama,
bernama Scholastic Aptitude Test dan sudah digunakan sejak tahun 1926.
SAT digunakan oleh semua universitas di AS untuk seleksi penerimaan.

-28-
Pada perkembangannya, SAT digunakan bersama dengan tulisan esai
untuk seleksi masuk ke universitas.
Secara nasional, nilai SAT rata-rata adalah 1500 untuk nilai total
tiga mata uji: Critical Reading, Mathematics and Writing. Universitas
yang baik akan menerima siswa dengan nilai SAT di atas 1700, karena
saingan yang akan masuk universitas tersebut adalah siswa dengan SAT
tinggi. Princeton dan MIT misalnya, akan menerima siswa yang SAT di
atas 1800. Penerimaan di universitas tidak hanya SAT, tetapi juga dengan
esai dan di beberapa universitas dengan wawancara.
Selain SAT, ada juga yang menggunakan ACT atau bahkan ada
juga yang menggunakan keduanya, SAT dan ACT. ACT singkatan dari
American College Testing. ACT sudah digunakan sejak tahun 1959 dan
menilai mata uji yang lebih banyak dari SAT. Mata pelajaran yang
diujikan, antara lain bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial
dan Ilmu Pengetahuan Alam. ACT dan SAT adalah tes yang menilai
kemampuan siswa, namun keduanya berbeda dalam kontruksinya. ACT
menilai kemampuan yang sesuai dengan kurikulum SMA. Sementara,
SAT menilai berdasarkan pengetahuan umum dan penalaran kuantitatif.

3.5.Kualitas Guru
Di AS tidak ada peraturan secara nasional mengenai sertifikasi guru,
walaupun secara nasional guru harus bersertifikat. Sertifikasi guru berbeda di
tiap State. Peraturan dan prosedur sertifikasi di tentukan oleh State
Department of Education (Kantor Wilayah Pendidikan).
Guru-guru untuk K12 minimum adalah Sarjana Pendidikan pada
subjek yang bisa mendapatkan sertifikat, misalnya Bahasa Inggris, Seni, Ilmu
Pengetahuan, Matematika, dsb.
Beberapa State mengatur bahwa guru harus sudah lulus tes standar
untuk keahlian mengajar. Kemampuan mengajar sangat diutamakan di setiap
State. Para guru bisa mendapatkan sertifikat mengajar dari universitas yang
menyediakan jurusan pendidikan dan dari beberapa lembaga swasta yang
diakui. Tidak ada lembaga pemerintah yang memberikan sertifikat. Guru-guru
harus mendapatkan license atau ijin untuk mengajar berupa Certificate of
Eligibility (CE). Guru bisa mendapatkan CE dengan mengambil sejumlah
kredit tertentu di perguruan tinggi ataupun di lembaga yang memberikan
sertifikat. Salah satu contoh adalah di New Jersey (NJ). NJ adalah State
pertama yang memberi rute alternatif untuk menjadi guru, bisa dilihat pada
http://www.ocean.edu/campus/osr/alternate.htm.

-29-
Sebagaimana lulusan SMA, guru bisa juga mengambil tes yang
dilaksanakan oleh ETS khusus untuk sertifikasi mengajar. Di banyak State,
sebelum mendapat sertifikat, seorang guru harus mengetahui cara mengajar
yang baik dan harus lulus ujian mengenai paedagogi. Pengetahuan umum dan
pengetahuan mengenai subyek yang diajarkan. Tes dilakukan setiap 4 6
tahun.
Pada tingkat nasional dikenal adanya National Board for Professional
Teaching Standards (NBPTS). Lembaga independen ini memberikan setifikasi
bagi guru yang ingin meningkatkan standar kualifikasinya. NBPTS bertujuan
untuk menjaga kualitas guru dengan memberikan standar terkait apa yang
harus diketahui dan harus dilakukan oleh seorang guru. NBPTS juga memberi
sertifikat bagi guru yang memenuhi standar tersebut dengan mengembangkan
sistem sertifikasi sukarela.
Sistem sertifikasi sukarela dilakukan oleh swasta dapat berjalan karena
sertifikat yang dimiliki oleh guru akan berpengaruh pada jabatan dan gaji yang
diterimanya. Secara umum, dapat dikatakan kualitas guru ditentukan oleh
sertifikat yang didapatkannya, Sertifikat di beberapa setiap State bisa berbeda.
Namun, pada umunya terdapat 3 macam sertifikat, yaitu:
1. Initial Certificate setelah 3 Tahun- hanya mengajar yang umum
2. Transformation Certificate setelah 5 tahun
3. Professional Certificate

Biasanya, setelah 5 tahun guru akan kembali bersekolah di universitas


untuk mendapatkan sertifikat yang lebih tinggi lagi. Sertifikat juga dapat
diberikan oleh universitas yang diakui.

Untuk menjaga kualitas guru dalam mengajar, secara berkala diadakan


refreshing bagi para guru oleh County. Sementara itu, sekali dalam satu
minggu para guru diminta mempresentasikan cara mengajar dan dievaluasi
bersama. Pada saat itu evaluasi akan diberikan oleh senior guru atau kepala
sekolah yang hadir, juga oleh penilik sekolah yang kadang kala hadir dalam
acara mingguan tersebut.

Tidak ada guru yang berstatus pegawai negeri. Semua guru di AS


adalah dikontrak, namun sebagaimana di universitas ada guru yang tenure atau
dikontrak dengan jangka panjang. Dengan sistem ini, kinerja harus selalu
dijaga. Apabila kinerja menurun,kontrak bisa tidak diperpanjang, Karir guru
dimulai dari guru junior, kemudian guru senior, menjadi kepala sekolah dan
atau kemudian menjadi pemilik sekolah.

Gambar berikut adalah gambaran urutan bagi guru untuk mendapat


sertifikat profesional.

-30-
Gambar Jalur-jalur untuk mendapatkan sertifikat profesional guru

3.6.Pendanaan Pendidikan
Pendidikan dibiayai oleh State dan County, terutama dari dana yang
didapatkan dari pajak. Pemerintah Federal tidak memberikan dana secera
khusus, kecuali untuk memberi bantuan yang diperlukan dan untuk
meningkatkan kualitas melalui Undang Undang No Child Left Behind.
Secara umum,, pendanaan sekolah di AS adalah seperti yang terlihat
pada Tabel.

Tabel Proporsi pendanaan sekolah di AS

Persen
Sumber
(%)
County 70 75
State 10 15
Federal 1
Lain-lain 1
Proyek 7 15

Besarnya budget pendidikan di setiap State tidaklah sama. Yang


tertinggi adalah Marryland dan yang terendah adalah Alabama. Gambar
berikut adalah gambaran budget di County.

-31-
Gambaran budget untuk pendidikan di County

-32-
BAB IV
RANGKUMAN

Amerika dengan penduduk sebanyak 310 Juta merupakan salah satu


Negara terbesar di Dunia; Negara Federal dengan 50 Negara bagian dan 1 federal
distrik tersebar di daratan yang sangat luas. Dengan kapasitas ekonomi dan
pendapat perkapita yang tinggi, Amerika mampu memberikan pendidikan yang
hampir merata ke seluruh penduduknya. Pada tahun 2013 terdapat sekitar 50.1
juta anak sekolah di tingkat SD, SMP dan SMA, serta 21,8 juta mahasiswa.
Jumlah guru full time di Amerika adalah 3.3 juta guru. Dana untuk pendidikan
sampai dengan tingakt SMA mencapai 591 Milliar USD.

Sistem Pendidikan primary dan secondary di AS terdiri dari 12 kelas


selama 12 tahun, melalui jenjang Primary (setara SD) dan Secondary (setara SMP
dan SMA) sebelum masuk ke Pendidikan Tinggi. Pembagian kelas di jenjang
Primary dan Secondary pada beberapa State tidak sama. Sebagian State
mempunyai sistem 6+3+3, sebagian yang lain mempunyai sistem 5+3 +4. Namun,
secara umum sebagain besar State menganut pembagian jenjang Primary 5 tahun
(K5), Middle School (SMP) 3 tahun dan High School (SMA) 4 tahun.

Meskipun tidak ada kurikulum nasional di AS, State bersama sekolah dan
asosiasi sekolah maupun asosiasi keahlian merekomendasikan standar tertentu
untuk memandu kurikulum yang digunakan di sekolah. Oleh karena itu, setiap
State memiliki kurikulum yang berbeda-beda. Pada umumnya, siswa diberikan
pelajaran Aritmatika dan Matematika, bahasa Inggris, terutama basic grammar,
spelling dan vocabulary, Ilmu Sosial, Sains, Pendidikan Jasmani dan Fine art and
Reading. Kemampuan berbahasa Inggris mendapat penekanan yang tinggi di AS,
walaupun tidak ada Undang-Undang yang mengatakan bahwa bahasa Inggris
adalah bahasa nasional. Mengeja dan membaca mendapat perhatian sejak SD.
Olah raga merupakan pelajaran pilihan wajib dan standar sekolah. Baik SD, SMP
dan SMA harus mempunyai fasilitas olah raga yang baik. Dipercaya bahwa
olahraga memupuk sportifitas dan solidaritas yang sehat.

Sekolah wajib secara teratur mengevaluasi siswa dan melaporkan hasil


evaluasi. Secara umum, para siswa dan prestasi belajarnya secara teratur dinilai
oleh sekolah dengan menggunakan berbagai tes. Secara nasional, kemampuan
belajar siswa K12 dievaluasi oleh institusi yang disebut National Assessment of
Educational Progress (NAEP) yang merupakan program dari Departemen
Pendidikan. Program ini merupakan satu-satunya program yang secara menerus
mengevaluasi kemampuan siswa secara nasional untuk berbagai bidang studi.

-33-
Hasil dari evaluasi dimasukkan dalam laporan yang disebut sebagai Nations
Report Card yang memungkinkan perbandingan dari kualitas pendidikan di
berbagai State. Laporan digunakan untuk perbandingan kualitas sekolah yang
dievaluasi terhadap kualitas nasional, atau perbandingan antar State. Penilaian
dilakukan dalam mata pelajaran Matematika, Membaca, Ilmu Pengetahuan,
Menulis, Seni, Kewarganegaraan, Ekonomi, Geografi dan Sejarah AS.

Evaluasi belajar nasional tidak digunakan untuk menentukan naik atau


tidaknya anak dari SD ke SMP atau SMP ke SMA, Evaluasi digunakan untuk
melihat kualitas pembelajaran di sekolah dalam tingkat sekolah dan nasional.
Sedangkan untuk penilaian untuk masuk universitas, semua anak harus mengikuti
tes yang bersifat nasional, yaitu SAT atau Scholastic Assessment Test. SAT
dikembangkan oleh lembaga swasta yang bernama College Board, yang
digunakan untuk menilai kesiapan siswa untuk masuk universitas. Pada mulanya
tes ini, dengan singkatan yang sama, bernama Scholastic Aptitude Test dan sudah
digunakan sejak tahun 1926. SAT digunakan oleh semua universitas di AS untuk
seleksi penerimaan. Pada perkembangannya, SAT digunakan bersama dengan
tulisan esai untuk seleksi masuk ke universitas.

Di AS tidak ada peraturan secara nasional mengenai sertifikasi guru,


walaupun secara nasional guru harus bersertifikat. Sertifikasi guru berbeda di tiap
State. Peraturan dan prosedur sertifikasi di tentukan oleh State Department of
Education (Kantor Wilayah Pendidikan). Guru-guru untuk K12 minimum adalah
Sarjana Pendidikan pada subjek yang bisa mendapatkan sertifikat, misalnya
Bahasa Inggris, Seni, Ilmu Pengetahuan, Matematika, dsb.

Beberapa State mengatur bahwa guru harus sudah lulus tes standar untuk
keahlian mengajar. Kemampuan mengajar sangat diutamakan di setiap State. Para
guru bisa mendapatkan sertifikat mengajar dari universitas yang menyediakan
jurusan pendidikan dan dari beberapa lembaga swasta yang diakui. Tidak ada
lembaga pemerintah yang memberikan sertifikat. Guru-guru harus mendapatkan
license atau ijin untuk mengajar berupa Certificate of Eligibility (CE). Guru bisa
mendapatkan CE dengan mengambil sejumlah kredit tertentu di perguruan tinggi
ataupun di lembaga yang memberikan sertifikat. Salah satu contoh adalah di New
Jersey (NJ). NJ adalah State pertama alternatif untuk menjadi guru, bisa dilihat
pada http://www.ocean.edu/campus/osr/alternate.htm.

-34-
DAFTAR PUSTAKA

Http://www.ocean.edu/campus/osr/alternate.htm
Http://www.factmonster.com/states.html
National Centre for Educational Statistics, Fast Fact diunduh dari :
http://nces.ed.gov/fastfacts/display.asp?id=372
Wikipedia: Education in the USA diunduh dari
http://en.wikipedia.org/wiki/United_States#Education
Wikipedia.com/Sejarah Amerika Serika.
Wikipedia.com/Education in United States.
Wikipedia Indonesia.com/Departemen Pendidikan Amerika Serikat.
Winarso, Haryo. 2014. System pendidikan di Amerika. Atase Pendidikan
Washington DC, Kedutaan Besar Republik Indonesia Washington DC

-35-

Anda mungkin juga menyukai