Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“SISTEM PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT”

Di susun oleh :

Kezia Londa / 16 504 114

Lingkan C. Kapoh / 16 504 018

Christianti N. Bilalu / 16 5040 35

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MATEMATIKA

2012
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat hikmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, makalah

ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Pendidikan dengan judul “

Sistem Pendidikan di Amerika Serikat”.

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis menyajikan dengan bahasa

yang cukup sederhana. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

menyelesaikan makalah ini. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan

pengetahuan penulis dan karena itu, segala saran dan kritik akan penulis terima

dengan sennag hati, demi kesempurnaan dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat.

Tondano, Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................3
1.3 TUJUAN..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 AMERIKA SERIKAT...............................................................................................4
2.2 POLITIK PENDIDIKAN AS......................................................................................6
2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN DI AMERIKA.................7
2.4 TUJUAN PENDIDIKAN AS.....................................................................................9
2.5 MANAJEMEN PENDIDIKAN AS..........................................................................10
2.6 PENDANAAN PENDIDIKAN AS...........................................................................11
2.7 ISU-ISU PENDIDIKAN AS....................................................................................13
2.8 STRUKTUR PENDIDIKAN DI AS...........................................................................13
2.9 KURIKULUM DAN METODOLOGI PENGAJARAN................................................15
2.10 GURU/ TENAGA KEPENDIDIDKAN.....................................................................16
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 17
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................17
3.2 SARAN...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

3.1 LATAR BELAKANG


Kita semua pasti tahu ada sebuah negara adidaya di benua Amerika. Benua
yang awalnya ditemukan oleh Kritoforus Kolumbus, yang bernama asli
Christoffa Corrombo, pada 12 Oktober 1492, dan yang diberi nama ‘Amerika’,
berasal dari nama orang pertama yang membuat peta Amerika, Amerigo Vespucci
(wikipedia, the free encyclopedia/amerigo vespucci).

Negara adidaya yang dimaksudkan di atas adalah Amerika Serikat. Negara


ini sering disebut negara Paman Sam oleh orang-orang dari kalangan pekerja,
tentara dan orang-orang di pemerintahan Amerika Serikat. Penyebutan Paman
Sam (Uncle Sam) ini berasal dari orang nama seorang Amerika penjual daging,
Samuel Wilson yang sering dipanggil Uncle Sam. Dalam produknya ada inisial
US yang sebenarnya berarti United States, tapi teman-temannya secara berkelakar
menyebut US sebagai Uncle Sam dan nama itu terus terkenal sampai saat ini.

Negara Amerika Serikat merupakan penduduk nomor tiga terbanyak di dunia


yaitu berjumlah kira-kira 275 juta jiwa dan terdiri dari 50 negara bagian. Luas
wilayahnya kurang lebih 9,5 juta km persegi.

Bangsa Amerika terdiri dari bangsa-bangsa emigran dari berbagai kawasan


dunia, terutama dari kawasan Eropa sebagai bagian dominannya. Imigrasi tua
berasal dari Eropa Utara dan Barat seperti Inggris, Scotlandia, Prancis, Belanda,
Jerman dan sebagainya yang kemudian diikuti oleh imigrasi yang muda berasal
dari Eropa Selatan dan timur seperti Italia, Rusia, Polandia, Austria, Hongaria dan
lain sebagainya. Setiap bangsa membawa kepercayaan, adat istiadat, bahasa dan
segi-segi kebudayaannya masing-masing ke Amerika sehingga Amerika menjadi
periuk peleburan bagi segala jenis kebudayaan asli dan pendatang dari benua
hitam Afrika. Itulah yang membentuk kebudayaan Amerika sekarang.

Karena bagian terbesar warga Amerika berasal dari kaum imigran Eropa,
maka sudah tentu tradisi pendidikan yang berkembang di Amerika adalah tradisi
pendidikan bangsa-bangsa Eropa yang berimigrasi tersebut. Di tempat orang-
orang Jerman berimigrasi, sekolah-sekolahnya diawasi oleh orang-orang gereja
pada pertemuan-pertemuan gereja. Di daerah New Netherland pengawasan
dilakukan oleh petugas-petugas gereja dan dibeberapa tempat oleh kelompok
orang tertentu. Pengawasan terhadap sekolah-sekolah yang dilakukan oleh
pribadi-pribadi melalui pertemuan-pertemuan orang-orang dan petugas gereja

1
yang terus dipertahankan oleh para imigran itu, menjadi sebab timbulnya
tanggung jawab atas sekolah-sekolah pada akhirnya dipikul oleh masyarakat
setempat.

Karakteristik geografis dan demografis yang telah diuraikan di atas


mengakibatkan penduduk Amerika bervariasi. Misalnya Negara bagian Alaska
merupakan daerah yang paling luas tetapi memiliki penduduk yang kecil
jumlahnya. Sementara Negara bagian Rhode Island yang memiliki daerah yang
kecil luasnya tetapi memiliki penduduk yang besar jumlahnya di Amerika Serikat

Kota-kota besar seperti New York, Washington DC, Chicago, Detroit dan
Los Angeles merupakan tempat-tempat terkonsentrasinya para penganggur, orang
miskin, orang yang tidak bisa berbahasa inggris dan minoritas diiringi oleh maslah
ekonomi social. Masalah kependudukan lain ialah semakin kurangnya orang yang
bergerak di bidang pertanian, kira-kira 50% penduduk bekerja sebagai juru tulis
sampai pada tenaga-tenaga professor. Jumlah tenaga wanita pun meningkat
sementara tingkat pengangguran relatif tinggi.

Pada pemerintahan presiden Ronald Reagon dimulai pengurangan bantuan


dana serta campur tangan pemerintah federal terhadap pendidikan dan
menyerahkan tanggung jawab ke negara bagian. Selama ini Amerika Serikat telah
berhasil menyediakan pendidikan gratis selama 12 tahun dan biaya pendidikan
yang relatif murah pada tingkat pendidikan tinggi.

Studi perbandingan sistem pendidikan yang ada. Akan mengakibatkan


tumbuh dan berkembangnya kemampuan untuk membandingkan berbagai sistem
pendidikan dari berbagai negara dan kawasan dunia tersebut. Kemudian selain
yang tersebut dengan studi perbandingan ini pula, seseorang akan lebih mudah
untuk menganalisa dan menyimpulkan sumber-sumber kekuatan dan kelemahan
dari sistem pendidikan yang berorentasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Internasional dan Universal. Dari berbagai hal tersebut kita sebagai penerus
bangsa yang juga cinta akan terciptanya sistem pendidikan yang dapat
menumbuhkan sifat positif dan terbuka terhadap berbagai usaha inovasi dan
pembaharuan pendidikan di Indonesia. Dalam rangka pengembangan pendidikan
nasional. Dan pembaharuan ini bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi
perbandingan sistem pendidikan antara beberapa negara sehingga dapat
menegetahui kelemahan dan kelebihan dari masing-masing sistem yang permah
dilakukan dalam suatu negara tersebut.

Di bidang pendidikan, Amerika sebagai negara yang teleah merdeka lebih


dari 237 tahun, telah menata pondasi yang kokoh dalam segala bidang, termasuk
bidang pendidikan memiliki sarana dan prasarana yang modern dan menjadi pusat

2
inovasi dan teknologi dunia, hal ini terlihat bahwa universitas terbaik masih
berada di negara Paman Sam ini seperti Princeton University, Harvard University,
Stanfort University, Yale University dan lain-lain (Okezone news, 11 september
2013). Di samping itu menurut laporan US Department of Education tahun 2013
halaman 113-114, perolehan score TIMSS (Trend In International Mathematic
and Science Study) untuk siswa grade 8, bidang matematika memperoleh score
509, bidang Science memperoleh score 525 di atas rata-rata score 500, walaupun
belum mencapai nilai perolehan tertinggi, namun telah menunjukan kualitas yang
baik dari pendidikan dasar dan menengah di Amerika serikat.

Setelah melihat berbagai uraian di atas, akan jadi menarik untuk melihat
bagaimana Amerika Serikat menata sistem pendidikannya, sehingga menjadikan
generasi mudanya sebagai generasi yang berakal budi tinggi.

3.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Negara amerika itu?


2. Bagaimana politik Pendidikan Amerika Serikat?
3. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pendidikan di Amerika?
4. Apa saja tujuan pendidikan AS?
5. Bagimana pendanaan Pendidikan AS?
6. Apa saja Isu-isu pendidikan AS?
7. Bagaimana Struktur Pendidikan AS?
8. Bagimana Kurikulum Pendidikan dan metodologi pengajaran AS?
9. Bagaimana tenaga kependidikan AS?

3.3 TUJUAN

1. Mengetahui bagaimana Negara amerika itu


2. Mengetahui bagaimana politik Pendidikan Amerika Serikat
3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pendidikan di Amerika
4. Mengetahui apa saja tujuan pendidikan AS
5. Mengetahui bagimana pendanaan Pendidikan AS
6. Mengetahui apa saja Isu-isu pendidikan AS
7. Mengetahui bagaimana Struktur Pendidikan AS
8. Mengetahui bagimana Kurikulum Pendidikan dan metodologi pengajaran
AS?
9. Mengetahui bagaimana tenaga kependidikan AS

3
BAB II
PEMBAHASAN

3.4 AMERIKA SERIKAT


Sebua negara dengan julukan “Paman Sam” ini berinu kota di
Washington, dengan luas wilayah 9.372.610 km². Sebagai negara tempat PBB,
IMF, world Bank, dan badan dunia lainnya, amerika berfungsi sebagai sentral
politik dan ekonomi internasional.[1] Amerika juga merupakan sebuah repoblik
federal yang terdiri dari 50 negara bagiab dan sebuah distrik federal. Berdasarkan
luas wilayahnya, USA adalah negara terbesar ke-3 di dunia.

Negara dengan kota terbesar New York City ini merdeka pada tanggal 4
juli 1776. bahasa nasional di USA adalah inggris. Negara federal dengan
pemerintahan berbentuk repoblik konstitusional ini dipimpin oleh Barack Obama,
Wakil Presiden Joe Biden, Juru Bicara Parlemen john Boehner, dan Ketua MA
bernama John Robert. Persiden Amerika dipilih oleh rakyat setiap 4 tahun sekali,
dengan masa jabatan terbatas sampai dua kali masa jabatan.

Ekonomi Amerika mengikuti pola kapitalis dalam arti usaha bebas. Pada
umumnya pemerintah federal telah dipengaruhi oleh konsep Laissez faire/usaha
pasar bebas.. oleh karena itu sektor swasta memainkan peran yang sangat pengting
bagi pertumbuhan ekonomi aAmerika. Negara ini juga merupakan negara yang
pertama kali memiliki senjata Nuklir.

SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Sistem pendidikan di Amerika bukanlah merupakan suatu sistem yang


dikuasai dan dikelola oleh pemerintah federal dan juga tidak oleh pemerintah
negara bagian secara langsung. Pelaksanaan dan pengaturan sistem pendidikan di
negara adidaya ini dijalankan oleh Unified School District (USD). Anggaran
belanja USD dibiayai oleh PBB, dana anggaran belanja dari pemerintah negara
bagian dan dana dari pemerintah federal. Sekolah yang berada di bawah
pengelolaan USD harus memenuhi standar minimum mutu sekolah. Setiap
sekolah akan mendapatkan evaluasi berkala dari negara bagian. Biasanya USD
mengelola SD, SMP, SMA, dengan pendidikan SD 6th., SMP 2th., dan SMA 4th.
Anak-anak diwajibkan untuk sekolah dari usia 6/7th. => 18th.

Mulai usia 6/7th., anak-anak amerika dapat mengikuti sekolah dasar


selama 5/6th. Kemudian masuk ke SMP selama 2/3th., dan SMA selama 3/4th.
Setelah menyelesaikan SMA, papa siswa dapat bisa meneruskan belajar ke
Universitas. Belajar di Sekolah tinggi bertujuan untuk meraih gelar B.A. sebagai

4
pendidikan tingkat sarjana strata 1. jenjang setelahnya dikenal dengan pasca
sarjana.

Pendidikan tinggi dapat ditempuh di berbagai lembaga, Universitas


Negeri, Swasta, Sekolah tinggi 2th., Sekloah Tinggi Komunitas, Sekolah
Keahlian, institut teknologi, institut teknik dan sekolah yang terkait dengan gereja.
[3] Sebe;um memasuki dunia Universitas, seorang calon mahasiswa harus
mempersiapkan diri semenjak di SMA dengan persiapan yang terarah dan terpadu.
Kunci keberhasilan dalam memasuki Universitas terletak pada kedisiplinan dan
kegigihannya menguasai mata pelajaran. Di Universitas Negeri, mereka bisa
mendapat gelar sarjana muda, sarjana, dan doktoral dengan waktu belajar 4-1-3th.,
kecuali untuk program dokter umum yang membutuhkan waktu 4 tahun lagi.

Universitas yang ada di Amerika Serikat diantaranya alah boston


University, University of chicago, dan UCLA. UCLA adalah Universitas terbesar
di California dan terpopuler di Amerika Srikat. Universitas riset publik ini
meriupakan kampus utama yang menawarkan lebih dari 300 program sarjana dan
pasca sarjana. Untuk masuk di Universitas ini seorang siswa harus
mempersiapkan dirinya mulai dari kelas 9 (Shopomor) hingg kelas 12 dengan
GPA 4 pada setiap tahunnya.biasanya siswa yang sudah duduk di kelas 11 sudah
harus memasukka lamarannya ke Universitas ini. Akan tetapi, yang mempunyai
GPA 4 hingga kelas 11, maka akan mendapat tawaran dari berbagai Universitas
terkemuka dengan disertai sbeasiswa, mulai kecil hingga beasiswa penuh.

Jenjang berikutnya adalah pendidikan pasca sarjana untuk meraih gelar


magister. gelar M.B.A. merupakan gelar yang amat poopuler yang ditempuh
selama 2 tahun, tetapi ada juga gelar magister yang ditempuh selama 1 tahun.
Gelar ini dipandang sebagai batu loncatan untuk menuju jenjang doktoral (Ph.D.).
tetapi ada sebagian mahasiswa yang bisa mempersiapkan secara lansung bagi
pendidikan doktora, bahkan tanpa memperoleh jenjangmagister hanya dibutuhkan
waktu selama tiga tahun.[4]

5
3.5 POLITIK PENDIDIKAN AS
Pada umumnya kebijakan pendidikan yang diambil di suatu negara
cenderung dijadikan alat intervensi negara kepada warga negaranya. Bentuk
intervensi itu bisa berupa justifikasi (abash atau diakui/tidaknya) ilmu
pengetahuan tertentu, pengaturan kelembagaan sekolah, lama pendidikan dan
gelar, serta kualifikasi pendidikan yang dikaitkan dengan posisi pekerjaan
(jabqatan). Di antara jenjang pendidikan sekolah (mulai dari tingkat Dasar hingga
Perguruan Tinggi) yang ada, umumnya negara lebih memilih
mengkonsentrasikan kekuasaannya untuk mengintervensi pendidikan sekolah
yang diperuntukkan bagi anak-anak, remaja dan kaum muda. Hampir tidak ada
negara yang menaruh perhatian cukup besar pada pendidikan untuk orang-orang
dewasa.
Pertanyaannya adalah; Mengapa negara lebih memilih memusatkan
perhatiannya kepada pendidikan anak-anak (muda) dibandingkan dengan
pendidikan orang dewasa?. Heidenheimer (1990: 23) memberikan ilustrasi
jawaban sebagai berikut: Bahwa sebagian negara memilih lebih
mengkonsentrasikan intervensinya pada pendidikan untuk anak-anak dan
remaja adalah disebabkan alasan karena negara memiliki tanggung jawab untuk
menciptakan kader-kader bangsa. Sebagian negara yang lain memiliki
alasan bahwa sekolah cukup menarik untuk dikuasai, dimana di dalamnya
terdapat generasi yang sangat mudah untuk dipengaruhi. Ada juga sebagian
negara beralasan karena hak suara untuk pemilihan politik di masa yang akan
datang perlu proses sosialisasi, dan itu cocok dilakukan untuk anak-anak melalui
sekolah-sekolahnya.

6
Di negara-negara demokrasi, kesadaran untuk mengawasi dan membatasi
intervensi pemerintah pada sector pendidikan itu ditandai dengan
dipilihnya asas desentralisasi dalam pengambilan kebijakan (pengaturan) sector
pendidikan. Amerika Serikat adalah salah satu negara pelopor demokrasi. Sudah
sejak lama kebijakan pendidikan di Amerika Serikat menjadi tanggung jawab
Pemerintah Negara Bagian (State) dan Pemerintah Daerah (Distrik). Sebelumnya,
Pemerintah Pusat memang mengintervensi kebijakan pendidikan, sebagaimana
yang terjadi sejak tahun 1872, dimana Pemerintah Pusat AS mengintervensi
kebijakan pendidikan dengan cara memberikan tanah negara kepada Negara
Bagian untuk pembangunan fakultas-fakultas pertanian dan teknik; membantu
sekolah-sekolah dengan program makan siang, menyediakan pendidikan bagi
orang- orang Indian; menyediakan dana pendidikan bagi para veteran yang
kembali ke kampus untuk menempuh pendidikan lanjutan; menyediakan
pinjaman bagi mahasiswa; menyediakan anggaran untuk keperluan penelitian,
pertukaran mahasiswa asing dan bantuan berbagai kebutuhan mahasiswa lainnya;
serta memberikan bantuan tidak langsung (karena menurut ketentuan
Undang-Undang Amerika Serikat pemerintah dilarang memberikan bantuan
langsung) kepada sekolah-sekolah agama dalam bentuk buku-buku teks dan
laboratorium.
3.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN DI
AMERIKA
Sistem pendidikan Negara Amerika Serikat dipengaruhi oleh berbagai hal
adalah: faktor sejarah, faktor geografi dan faktor demografi, faktor kependudukan,
faktor gender dan faktor perilaku. Faktor-factor yang mempengaruhi pendidik di
Amerika (Agustiar Syah Nur: 2001, 13) sebagai berikut:

Faktor Sejarah

Penduduk pertamanyaatau asli Negara Amerika Serikat adalah


Indian.Tetapi, penduduk Indian semakin tahun semakin berkurang jumlahnya.
Misalnya tahun 1999 berkurang sekitar 2 juta atau 1% dari penduduk asli di
daerah Alaska. Sementara imigran pertama (di luar Indian) datang dari Britania,
disusul kemudian dari Jerman, Skandinavia, Eropa Selatan dan Eropa Timur.
Imigran terus berkembang berdatangan ke Amerika Serikat, tidak hanya dari
Negara-negara Eropa, tetapi juga dari Negara-negara Asia, Amerika tengah dan
Amerika selatan. Di samping itu, keturunan para budak yang diimpor dari benua
Afrika, di masa lalu, membentuk kelompok minioritas kulit hitam yang jumlahnya
cukup signifikan. Penduduk kulit putih itu yang dianggap kelompok minioritas
mencapai kurang lebih 87%, sementara penduduk kulit hitam 11% dan imigran
Asia dan lan-lain 2%.

7
Faktor Geografis dan Demografis

Kombinasi karakteristik geografis dan demografis tercatat sebagai


berikut:

Pertama, negara bagian Alaska adalah daerah paling luas sekitar 590.000
mil tetapi berpenduduk yang terkecil jumlahnya, yaitu sekitar 406,00 orang.
Alaska bagian Rhode Island yang merupakan yang terkecil, luas daerahnya
sekitar 1,214 mil dan berpenduduk terpadat di Amerika Serikat yaitu mendekati
1.000 jiwa per kilometer persegi.

Kedua, negara bagian California berpenduduk kurang lebih 33 juta orang,


yang tertinggi di antara Negara-negara bagian, dengan kepadatan penduduk hanya
sekitar 195 orang per kilometer persegi.

Ketiga, New York, Washington, D,C., Chicago, Detroit dan Los Angeles
adalah daerah padat tetapi tempat terkonsentrasinya para penganggur, orang-orang
miskin, orang-orang yang tidak bisa berbahasa Inggris dan minioritas etnis yang
diiringi pula oleh masalah-masalah soial ekonomi.

Faktor`Kependudukan

Ada dua masalah kependudukan adalah: Pertama, besarnya jumlah


anggota keluarga di Amerika Serikat menentukan kebijaksaan pendidikan.
Perkembangan jumlah keanggotaan keluarga menurun secara drastis. Pada tahun
1970, besarnya keluarga rata-rata 3,61 %, menurun menjadi 3,37% dalam tahun
1977, menjadi 2,63% dalam tahun 1990, dan cenderung terus menurun.

Dalam tahun 1977 kira-kira 20% anak-anak Amerika hidup dengan hanya
satu orang tua saja dan kurang lebih 7% dari anak-anak yang berumur 7-11 tahun
hidup dengan ibu tetapi berayah tiri. Diperkiran 25% anak-anak Amerika
mengalami gangguan keluarga mereka, baik karena perceraian orang tua, hidup
bebas tanpa pengawasan, atau karena meninggalnya salah seorang dari orang tua
mereka.

Dalam tahun 1998, kira-kira 28% anak-anak berumur di bawah umur 18


tahun hidup dengan 1 orang tua, diantaranya: lebih dari 23% hidup hanya dengan
ibunya, 4% lebih hanya dengan bapaknya dan 68% tinggal dengan kedua
orangtuanya dan sisanya kecil tinggal dengan family lain atau bersama dengan
nenek mereka.

Garing Nugroho dalam “Wordpress.com” mengatakan bahwa dalam riset


nasional Pendidikan di Amerika tahun 1970 ditemukan bahwa bangsa Amerika
sangat tertinggal dalam pelajaran Matematika dan juga mengalami kemerosotan

8
dalam nilai respek atau rasa hormat (yang merupakan salah satu nilai penting
keutamaan berbangsa). Akibatnya, tanpa nilai respek, guru-guru ataupun orang
tua sangat kesulitan dalam menjalankan aspek belajar dan mengajar. Upaya yang
dilakukan ketika itu adalah memfokuskan program pendidikannya pada kedua hal
tersebut. Dengan demikian bahwa pendidikan terhadap nilai respek merupakan
salah satu fondasi penting bagi pendidikan secara menyeluruh.

Kedua, masalah kependudukan lain ialah semakin berkurangnya orang


yang bergerak di bidang pertanian sebagai buruh pengasuh pertanian (blue-collar)
dan kira-kira 50% penduduk bekerja sebagai “white-collar”, mulai dari juru tulis
sampai pada tenaga-tenaga yang professional. Jumlah tenaga kerja wanita juga
semakin meningkat, sementara tingkat pengangguran relative masih tinggi (4,5%
pada tahun 1998).

Ketiga, pendidikan di Amerika Serikat dilandasi oleh pemikiran bahwa


pendidikan harus menyeluruh untuk pria dan wanita, orang kaya maupun miskin.
Pendidikan juga tidak boleh mempersoalkan masalah perbedaan agama, ras,
golongan, dan etnik. Sesuai paham kapitalis yang dianutnya, maka
penyelenggaraan pendidikan di Amerika Serikat lebih memberikan kesempatan
kepada masyarakat luas untuk berpartisipasi didalamnya. Degradasi budaya dan
moral bangsa mengisyaratkan betapa pentingnya pendidikan yang berkebudayaan.

Faktor Perilaku

Dimyati yang dikutip oleh Udin Syaud dan Nur Aedi (2007: 2) ada
seperangkat nilai yang merupakan sumber perilaku dan sikap orang Amerika yang
mempengaruhi pendidikannya yaitu: (1) berorientasi pada prestasi kerja
individual. (2) bekerja atau melakukan kegiatan sebagai nilai kesusilaan. (3)
berorientasi pada efisiensi, nilai praktis dan kegunaan. (4) berorientasi pada masa
yang akan datang sebagai suatu kemajuan, oleh karenanya harus bekerja keras. (5)
percaya bahwa dengan rasionalitas dan ilmu pengetahuan orang akan dapat
menguasai lingkungan. (6) berorientasi pada keuntungan material. (7) berorientasi
pada nilai kesamaan derajat di bidang kesempatan pada berbagai bidang
kehidupan. (8) berorientasi pada kemerdekaan. (9) berorientasi pada nilai
kemanusiaan,dalam arti membantu yang lemah.

3.7 TUJUAN PENDIDIKAN AS


Sebagaimana dideskripsikan di atas bahwa karakteristik utama politik
system pendidikan Amerika Serikat adalah menonjolnya DESENTRALISASI.
Pemerintah Pusat sangat memberi otonomi seluas-luasnya kepada Pemerintah di
bawahnya, yaitu Negara Bagian dan Pemerintah Daerah (Distrik). Meskipun
Amerika Serikat tidak mempunyai system pendidikan yang terpusat atau yang

9
bersifat nasional, akan tetapi bukan berarti tidak ada rumusan tentang tujuan
pendidikan yang berlaku secara nasional. Tujuan system pendidikan Amerika
secara umum dirumuskan dalam 5 poin sebagai berikut:

o Untuk mencapai kesatuan dalam keragaman;


o Untuk mengembangkan cita-cita dan praktek demokrasi;
o Untuk membantu pengembangan individu;
o Untuk memperbaiki kondisi social masyarakat; dan
o Untuk mempercepat kemajuan nasional.
Di luar 5 tujuan tersebut, Amerika Serikat mengembangkan visi dan missi
pendidikan gratis bagi anak usia sekolah untuk masa 12 tahun pendidikan
awal, dan biaya pendidikan relative murah untuk tingkat pendidikan
tinggi.
Karakteristik utama sistem pendidikan di Amerika Serikat adalah sangat
menonjolnya desentralisasi. Pemerintah federal amerika serikat tidak punya
mandat untuk mengontrol atau mengadakan pendidikan untuk masyarakat.
Adapun ketentuan dan aturan pemerintah federal mengenai kelompok-kelompok
minoritas rasial dan orang-orang cacat. Pemerintah juga mendukung penelitian
pendidikan. Tetapi Amerika Serikat tidak mempunyai sistem pendidikan yang
berpusat. Namun demikian, tidak berarti bahwa pemerintah federal tidak
memberikan arah dan pengaruh terhadap masalah pendidikan pemerintah federal
juga ikut menghilangkan sistem sekolah yang memisahkan sekolah berdasarkan
ras, khususnya antara orang kulit hitan dan kulit putih. Pemerintah federal
menyamakan alokasi pendanaan sekolah, menyediakan akses pendidikan bagi
orang miskin dan orang cacat.

3.8 MANAJEMEN PENDIDIKAN AS


Dengan mengembangkan pola Desentralisasi, maka manajemen
pendidikan di Amerika Serikat dikelola berdasarkan aspirasi dan kebutuhan
masrakat Negara Bagian dan Pemerintah Daerah setempat. Di tingkat
nasional (federal/pusat) dibentuk satu departemen, yaitu DEPARTEMEN
PENDIDIKAN FEDERAL. Departemen ini dipimpin oleh seorang setaraf
Sekretaris Kabinet. Tugas departemen ini adalah melaksanakan semua kebijakan
pemerintah federal dalam sector pendidikan di semua tingkatan pemerintahan
dan untuk semua jenjang pendidikan.

Tetapi, karena sebagian besar kewenangan dan tanggung jawab pendidikan


sudah diserahkan kepada Negara Bagian dan Pemerintah Daerah, maka
Departemen Pendidikan Federal hanya menjalankan monitoring dan
pengawasan saja. Di tingkat Negara Bagian dibentuk sebuah badan yang diberi
nama BOARD of EDUCATION. Badan ini bertugas dan berfungsi membuat

10
kebijakan-kebijakan serta menentukan anggaran pendidikan untuk masing-masing
wilayah (Negara Bagian) nya, khususnya berkenaan dengan Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah. Selanjutnya, untuk menangani permasalahan yang
berkaitan dengan hal-hal yang lebih teknis (yaitu; tentang kurikulum sekolah,
penentuan persyaratan sertifikasi, guru-guru, dan pembiayaan sekolah) dibentuk
sebuah bagian pendidikan yang disebut sebagai COMISSIONER, sering juga
disebut sebagai SUPERINTENDENT. Bagian ini dipimpin oleh seorang
yang ditunjuk oleh Board of Education atau oleh Gubernur.

Untuk beberapa Negara Bagian, pimpinan Bagian Pendidikan ini


dipilih oleh masyarakatada. Sementara itu pada level operasional, pelaksanaan
manajemen pendidikan dijalankan oleh unit-unit yang lebih rendah, bahkan
banyak secara langsung dilaksanakan oleh masing-masing sekolah yang
bersangkutan. Para pimpinan atau Kepala Sekolah pada prinsipnya memiliki
kebebasan dan otonomi yang luas untuk menjalankan manajemen operasional
pendidikan.

Khusus untuk menangani kebijakan Pendidikan Tinggi, manajemen


pendidikan Amerika Serikat yang dikembangkan oleh Negara-Negara
Bagian memisahkan antara Badan yang memberi izin pendirian Perguruan Tinggi
(Negeri dan Swasta) dengan Badan yang merumuskan kebijakan akademik serta
keuangan.

Badan yang menangani kebijakan akademik dan keuangan untuk


Pendidikan Tinggi adalah BOARD of TRUSTEES. Untuk Perguruan Tinggi
Negeri anggota badan tersebut ditunujuk oleh Gubernur Negara Bagian. Ada
juga yang dipilih dari dan oleh kelompok yang akan diwakili. Sedangkan untuk
Perguruan Tinggi Swasta anggota badan tersebut dipilih dari perguruan
tinggi masing-masing.

3.9 PENDANAAN PENDIDIKAN AS


Sumber pendanaan pendidikan di Amerika, khususnya pendidikan
dasar dan menengah, yang lebih dikenal dengan PUBLIC SCHOOLS,
berasal dari Anggaran Pemerintah Pusat (Federal), Anggaran Pemerintah
Negara Bagian dan Anggaran Pemerintah Daerah.

Pendanaan merupakan faktor yang sangat penting dalam menjalankan suatu


organisasi, karena tanpa dana tidak mungkin roda organisasi dapat berjalan,
sehingga ada adagium yang mengatakan bahwa “dana merupakan darah
kehidupan (life blood) organisasi” (Tilaar 363).

11
Menurut pendapat Naisbitt dan Aburdene, Amerika Serikat menghasilkan
25% produk industri dunia dan hanya memiliki 5% penduduk dari seluruh
populasi dunia. dalam beberapa tahun belakangan ini, pendapatan bruto nasional
Amerika Serikat berkembang jauh lebih pesat dibandingan pendapatan bruto
nasional di negara-negara di Eropa Barat dan Eropa Timur, serta negara-negara
maju lainnya, sehingga tak perlu diragukan lagi Amerika Serikat memiliki dana
yang cukup untuk mendukung pendidikan dalam sebuah standar yang tinggi.
(J.Jones Jamess; 50)
Pertanyaan yang sering muncul dari kalangan masyarakat Amerika adalah
apakah ekonomi dalam dunia pendidikan harus dilihat sebagai pengeluaran publik
atau investasi sosial. Jordan dan Lyones menyatakan bahwa konsensus umum di
kalangan para pelaku pendidikan adalah dana yang cukup bagi pendidikan
berkualitas harus dipandang sebagai sebuah investasi bagi masa depan Negara,
sebaliknya kegagalan negara dalam mendidik para penduduknya justru merupakan
pengeluaran yang mahal, baik secara sosial kemasyarakatan maupun secara
individual. Diperkirakan bahwa setiap tahun siswa-siswa putus sekolah di
Amerika Serikat akan membuat negara merugi $ 240 milyar dalam bentuk
hilangnya hilangnya kemungkinan mereka untuk bekerja dan mendapatkan gaji
serta membayar pajak selama hidup mereka. Perkiraan ini belum termasuk biaya
lainnya dalam bentuk tunjangan kesehatan, kesejahteraan, bantuan hukum, dan
berbagai tunjangan sosial lain bagi kelompok putus sekolah tersebut. (J.Jones
james, 2008: 50-51)
Sumber pendanaan pendidikan di Amerika, khususnya pendidikan dasar
dan menengah yang lebih dikenal dengan public school, berasal dari Anggaran
Pemerintah Pusat (federal), anggaran Pemerintah Negara Bagian dan Anggaran
Pemerintah Daerah. Demikian juga di Indonesia, menurut UU No.20 tahun 2003:
 Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Masyarakat.
 Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya dua puluh persen (20 %) dari total APBN dan APBD
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional

12
 Sumber pendanan pendidikan nasional ditentukan berdasarkan prinsip
keadilan, kecukupan dan keberlanjutan.
 Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh Pemerintah dialokasikan dalam
APBN.
 Dana Pendidikan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk satuan
pendidikan diberikan dalam bentuk hibah.
 Dana Pendidikan dari Pemerintah kepada Pemerintah daerah diberikan dalam
bentuk hibah.
Budget Pendidikan Amerika Sarikat tahun 2013 adalah sebesar $ 71,926
miliar (tujuh ratus sembilan belas triliun dua ratus enam puluh miliar rupiah)
(Budget 2013, 99) atau sekitar 1,89 % dari total Anggaran Anggaran belanja
sebesar $ 3.803 miliar , Anggaran untuk pendidikan jauh dibawah total anggaran
Pertahanan Negara sebesar $ 672,9 miliar. (17,67%) (Wikipedia), sedangkan
anggaran pendidikan di Indonesia adalah sebesar Rp. 344.406.083.663.000,-
(tiga ratus empat puluh empat triliun empat ratus enam miliar delapan puluh tiga
juta enam ratus enam puluh tiga ribu rupiah,-) atau sebesar 20,0 % (dua puluh
persen dari total Anggaran Belanja Negara sebesar Rp 1.722.030.421.717.000,-
(satu kuadriliun tujuh ratus dua puluh dua triliun tiga puluh miliar empat ratus
dua puluh satu ribu tujuh ratus tujuh belas rupiah,-) (Nota Keuangan & RAPNP
tahun 2013).

3.10 ISU-ISU PENDIDIKAN AS


Menurut hasil studi perbandingan yang dilakukan oleh Agustiar Syah Nur
(2001), ada beberapa isu dan masalah pendidikan yang dialami pemerintah dan
masyarakat Amerika Serikat, antara lain:

1. Banyaknya anak usia sekolah yang tidak diasuh langsung oleh orang tua
mereka, karena adanya dinamika perubahan social masyarakat AS yang umumnya
baik sang ibu atau sang ayah memiliki kesibukan yang sangat tinggi di luar
rumah. Hal ini akan menjadi permasalahan yang serius bagi perkembangan
social anak dilihat dari aspek psikis dan emosional.

2. Tingginya tingkat perceraian, yang mengakibatkan banyaknya anak-anak


usia sekolah yang hanya diasuh oleh sang ibu sebagai single-parent dalam rumah

13
tangga. Tidak sedikit janda cerei di AS yang terpaksa harus berporfesi rendahan
dan kasar. Hal ini juga mempengaruhi perkembangan social anak-anak mereka.

3. Tingginya tingkat imigrasi yang umumnya berasal dari kalangan tidak mampu
dan tidak terdidik, yang karenanya banyak diantara mereka yang tidak
memperoleh pekerjaan yang layak. Hal ini menyebabkan masalah pendidikan
anak-anak dari keluarga imigran tidak dapat teratasi. Ditambah lagi factor
bahasa dari kalangan imigran yang menyulitkan bagi anak-anak imigran itu
sendiri jika mereka mendapat akses pendidikan.

4. Dari berbagai monitoring dan evaluasi pendidikan yang dilakukan oleh


berbagai badan resmi AS sendiri, ternyata kualitas pendidikan dan lulusan
sekolah di AS masih kalah dibandingkan dengan negara-negara lain dalam
standar internasional. Banyak anak-anak yang drop-outs dan tingginya
kekerasan oleh anak- anak.

3.11 STRUKTUR PENDIDIKAN DI AS


Orang Amerika menempuh 12 tahun pendidikan di primary dan secondary
school. Dengan ijasah dari secondary school (high school), mereka dapat
melanjutkan studinya ke college, university, vocational (job training) school,
secretarial school, dan professional school lainnya.

Primary dan Secondary School: Anak-anak di AS masuk sekolah (primary


school) pada umur sekitar 6 tahun. Mereka belajar di sana selama 5 atau 6 tahun.
Kemudian mereka melanjutkan ke sekolah lanjutan (secondary school) yang
terdiri dari 3 tahun di "middle school" atau "junior high school" dan 3 atau 4 tahun
di "senior high school" (lebih sering disebut "high school" saja). Orang AS
menyebut kelas/tingkat dalam 12 tahun pertama sekolah ini dengan istilah
"grade".

Higher Education: Sesudah menyelesaikan high school (twelfth grade),


mereka dapat melanjutkan studinya ke college atau university. Pendidikan di
college atau university ini dikenal sebagai pendidikan tinggi ("higher education").
Kita harus tahu jenjang pendidikan di negara kita yang setingkat dengan twelfth
grade di AS. Kita juga harus memastikan apakah perlu menempuh 1-2 tahun
persiapan sebelum dapat mendaftar ke sekolah di AS. Di beberapa negara,
pemerintah dan swasta kadang-kadang tidak mengakui gelar yang kita dapat di AS
jika kita masuk ke salah satu college sebelum lulus SLTA.

Pendidikan di college atau university yang memberikan gelar Bachelor


dikenal sebagai pendidikan "undergraduate". Pendidikan lanjutannya disebut

14
pendidikan "graduate" atau "post-graduate". Pendidikan lanjutan atau pendidikan
graduate meliputi hukum, medical, MBA, dan Ph.D. (doktor).

Setiap negara bagian menyediakan pendidikan secara gratis selama 12


tahun mulai dari taman kanak-kanak sampai pada jenjang berikutnya. Dalam
sistem pendidikan di Amerika Serikat terdapat beberapa pola pendidikan yaitu :

- taman kanak-kanak + pendidikan dasar ”grade” 1-8 + 4 tahun SLTA


- taman kanak-kanak + sekolah dasar ”grade” 1-6 tahun + 3 tahun SLTP + 3
tahun SLTA
- taman kanak-kanak + sekolah dasar ”grade” 1-4/5 + 4 tahun SLTP + 4
tahun SLTA
setelah menyelesaikan pendidikan tingkat taman kanak-kanak + 12 tahun
pada beberapa buah negara bagian dilanjutkan 2 tahun pada tingkat akademi
(junior community college) sebagai bagian dari sistem pendidikan dasar dan
menengah

Pada pola pertama seorang siswa menamatkan pendidikan pada umur 17-
18 tahun. Pendidikan khusus mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat.
Disamping itu pendidikan non formal tidak hanya di sponsori oleh badan
pemerintah tapi juga badan swasta, serikat buruh-buruh, badan-badan keagamaan
serta oleh individu yang kadang kala menjadikannya usaha bisnis.

Pada tingkat pendidikan tinggi, struktur dan jenis/ jenjang pendidikan pada
dasarnya dikelompokkan dalam tiga bentuk baik pendidikan tinggi negeri maupun
swasta yaitu :

- pendidikan tinggi 2 tahun yang lazim disebut junior community atau


technical college memberikan sertifikat dan kadang kala memberikan gelar
Associate of Arts (AA)
- pendidikan tinggi 4 tahun yang menyediakan pendidikan strata 1 (S-1)
disamping pendidikan profesional (program diploma) level ini lazim
disebut undergraduate tamatan program S-1 diberi gelar Bachelor of Arts
(BA) atau Bachelor of Science (BS)
- universitas yang biasanya terdiri dari berbagai fakultas yang menyediakan
program-program diploma, S-1, pascasarjana S-2 (master) dan kebanyakan
menyediakan program doktor S-3. para lulusan program s-2 diberi gelar
Master of Arts (MA) atau Master of Science (MS). Lulusan program
Doctor (S-3) diberi gelar Doctor of Philosphy (Ph.d) atau Doctor of
Education (Ed.D) dalam bidang-bidang tertentu seperti kedokteran,
hukum, teologi, bisnis. Pada level S-3 tersedia program-program spesialis.

15
3.12 KURIKULUM DAN METODOLOGI PENGAJARAN
Kebiasaan otonomi yang sudah lama dan kuat serta keadaan masyarakat
sangat mempengaruhi bentuk kurikulum serta cara mengajar di Amerika Serikat.
Disini tidak ada kurikulum nasional yang resmi.

Bagian pendidikan negara bagian menggariskan kurikulum dengan tingkat


variasi yang cukup besardan memberi peluang pada daerah setempat. Pada
awalnya sekolah amerika sangat dipengaruhi oleh agama dan fokus pada
keterampilan tulis baca. Semenjak abad ke 19 perhatian terhadap masalah sosial
semakin menonjol.

Pada akhir abad ke 19 muncul tuntutan untuk mengubah kurikulum dan


metode mengajar dengan mengarahkan perhatian pada kebutuhan muris yang
berbeda, serta perhatian terhadap kebutuhan individu. Dengan demikian siswa
memiliki peluang yang besar untuk menentukan pilihan. Pertambahan jumlah
populasi sekolah yang sangat cepat dan kemajuan iptek menjadi dorongan untuk
inovasi-inovasi baru terutama metode pengajaran. Di daerah perkotaan persoalan
sosial telah mendorong munculnya mata pelajaran baru yaitu studi etnis,
pendidikan lingkungan, pendidikan seks, pendidikan narkoba dan sebagainya.
Namun, awal 1980-an ada kecendrungan untuk kembali pada yang lama serta
kebutuhan baru atas pendidikan akhir.

Sistem pendidikan di Amerika mempunyai sifat yang khas yang berbeda


dari sistem pendidikan di negara-negara lain. Hal ini terutama karena sistem
pemerintahannya yang mendelegasikan kebanyakan wewenang kepada negara
bagian dan pemerintahan lokal (distrik atau kota). Amerika tidak memiliki sistem
pendidikan nasional yang ada adalah sistem pendidikan dalam artian terbatas pada
masing-masing negara bagian. Hal ini berdasarkan padafilosofi bahwa pemerintah
(federal/pusat) harus dibatasi perannya, terutama dalam pengendalian kebanyakan
fungsi-fungsi publik seperti sekolah, pelayanan sosial dan lain-lain. Karena itu di
Amerika dalam pendidikan dasar dan menengah tidak ada kurikulum nasional
bahkan tidak ada kurikulum negara bagian. Apa yang ada hanyalah semacam
standar-standar kompetensi lulusan yang ditetapkan pemerintahan negara bagian
ataupun pemerintahan lokal. Walaupun begitu pemerintah federal (pusat) diberi
wewenang terbatas untuk mengintervensi dalam masalah pendidikan bila terkait
dengan empat hal yaitu :

1) Memajukan demokrasi

2) Menjamin kesamaan dalam peluang pendidikan

3) Meningkatkan produktivitasnasional

16
4) Memperkuat pertahanan/ ketahanan nasional.

Bentuk intervensi pemerintahan pusat tidak dalam bentuk penentuan materi ajar
tetapi dalam bentuk usulan-usulan maupun program pendanaan dengan tujuan-
tujuan tertentu.

3.13 GURU/ TENAGA KEPENDIDIDKAN


Satu kelas terdiri dari 20-30 siswa. Guru Sekolah dasar di Amerika Serikat
dibekali pendidikan lanjutan mengenai perkembangan congnitive and
psychological development. Guru-guru di Amerika Serikat telah menyelesaikan
pendidikan lanjutan Sarjana dan atau Pasca Sarjana (Bachelors and/or Masters
degree) dalam bidang Early Childhood and Elementary Education.

Berdasarkan wikipedia.com/Certified Teacher, guru-guru di Amerika


Serikat haruslah memiliki sertifikat mengajar dari pemerintah atau pendidikan
tinggi untuk bisa mengajar baik di preschool atau di sekolah menengah. Sertifikat
itu adalah seperti Postgraduate Certificate in Education, Profesional Graduate
Diploma dan Bachelor of Education.
Menurut artikel yang ditulis oleh Shane Lopes dan Preety Sidhu yang
berjudul U.S Teacher Love Their Lives, but Struggle in the Workplace, dalam
gallup.com/poll, pekerjaan sebagai guru beada dalam urutan delapan dari 14 jenis
pekerjaan yang dicari. Ini membuktikan bahwa guru merupakan pekerjaan yang
dicari orang. Dan menurut wikipedia.com/Education in United States, gaji guru
pada tahun 2011 adalah 55,040 dollar.

17
BAB III

PENUTUP
3.14 KESIMPULAN
- Amerika Serikat mengembangkan visi dan missi pendidikan gratis bagi anak
usia sekolah untuk masa 12 tahun pendidikan awal, dan biaya pendidikan
relative murah untuk tingkat pendidikan tinggi.

- Orang Amerika menempuh 12 tahun pendidikan di primary dan secondary


school. Dengan ijasah dari secondary school (high school), mereka dapat
melanjutkan studinya ke college, university, vocational (job training) school,
secretarial school, dan professional school lainnya.

- Jika dibandingkan dengan di AS, sumber pendanaan pendidikan di Indonesia


berasal dari beberapa sumber anggaran. Yaitu berasal dari APBN, APBD
Propinsi, dan APBD Kabupaten/Kota.

- Indonesia dan Amerika, Anggaran pemerintah pusat lebih banyak diberikan ke


sekolah-sekolah negeri.

3.15 SARAN
Demikianlah makalah ini diselesaikan, semoga dapat memberi manfaat
yang lebih kepada pembaca. Kelebihan dan kesempurnaan adalah hanyalah Milik
Tuhan semata. Jika ada kekurangan dan kesalahan itu dikarenakan kekhilafan
penyusun makalah ini. Untuk itu kiranya memberikan saran dan kritikan yang
membangun.

18
DAFTAR PUSTAKA

zulkifli.blogspot.com/2013/06/makalah-perbandingan-pendidikan-di_30.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/srirahmadhena.wordpress.com/2010/09/29/
pendidikan-di-amerika-serikat/amp/

http://romiariyanto.blogspot.com/2016/12/sistem-pendidikan-amerika-serikat-
usa.html?m=1

makalahe19.blogspot.com/2015/04/makalah-perbandingan-pendidikan_29.html?m=1

https://www.academia.edu/32470350/SISTEM_PENDIDIKAN_di_AMERIKA_Serikat

19

Anda mungkin juga menyukai