Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan geografisnya, Indonesia terletak di antara dua benua, yakni benua Asia dan

Australia.

Selain itu, Indonesia juga terletak di antara dua samudra, yakni samudra Hindia dan samudra
Pasifik.

Dua hal itu membuat Indonesia berada di posisi strategis sehingga banyak dikunjungi oleh
bangsa lain.

Bahkan, Indonesia termasuk salah satu negara yang menjadi tujuan para penjelajah samudra
di dunia, lo.

Alasannya karena Indonesia termasuk penghasil rempah melimpah yang belum dipijaki
negara Eropa.

Kondisi Geografis Indonesia


Letak geografis Indonesia membentuk kondisi geografis Indonesia jadi negara tropis, dengan
ciri:

- Punya curah hujan tahunan yang tinggi

- Suhu udara sekitar 20-30 derajat celcius

- Tekanan udara yang cukup rendah

- Memiliki wilayah yang lembap

Baca Juga: Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Kehidupan Manusia, Materi Kelas
5 SD

Iklim tropis ini membuat keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang bisa bertahan hidup di
Indonesia.

Di negara tropis, terjadi dua musim tiap tahunnya, yang terdiri dari musim kemarau dan
hujan.

Adanya dua musim di Indonesia membuat negara kita ini memiliki sumber daya alam yang
melimpah.

Salah satu sumber daya alam di Indonesia adalah rempah-rempah yang diincar oleh bangsa
Eropa.

Pengaruh terhadap Penjelajahan Samudra


Seperti kita tahu, letak geografis Indonesia mendukung keanekaragaman hayati dan kekayaan
biota laut.
Curah hujan yang termasuk tinggi membuat tanahnya subur dan cocok untuk pertanian dan
perkebunan.

Untuk itu, tak heran jika tanah Indonesia cocok untuk budidaya beragam jenis tumbuhan
konsumsi, termasuk rempah.

Sementara di wilayah Eropa, iklimnya cenderung dingin sehingga beberapa tumbuhan tak
bisa tumbuh.

Padahal, rempah-rempah dalam jumlah yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah
Eropa.

Rempah digunakan untuk penyedap makanan, penghangat tubuh, obat-obatan, hingga


kegiatan ibadah.

Karena sangat berharga, tak jarang nilai rempah lebih tinggi dibandingkan logam mulia,
seperti emas.

Baca Juga: Menjawab Soal Tentang Letak Geografis Indonesia, Materi Kelas 5 SD

Kebutuhan rempah di Eropa tidak sebanding dengan persediaan rempah di wilayahnya yang
makin terbatas.

Untuk itu, bangsa Eropa harus menemukan daerah penghasil rempah melimpah dengan harga
terjangkau.

Indonesia sebagai negara tropis memenuhi syarat itu, yakni memiliki banyak rempah dengan
harga murah.

Rempah-rempah di Indonesia murah karena mudah didapatkan, semua orang bisa


menanamnya sendiri.

Dengan kondisi geografis yang mendukung, bangsa Eropa memutuskan tujuan penjelajahan
ke Indonesia.

Tanah subur yang bisa ditanami rempah juga jadi alasan Indonesia diminati oleh bangsa
asing.

Ada beberapa rempah-rempah dari Indonesia yang saat itu sangat dicari bangsa Eropa, antara
lain:

- Lada

- Pala

- Cengkih

- Kayu Manis

- Kapulaga
- Kunyit

Nah, itulah pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap penjelajahan samudra. Semoga
bisa bermanfaat, ya.

Baca Juga: Apakah yang Dimaksud dengan Letak Geografis? Materi Kelas 5 SD

----

Kuis!
Indonesia terletak di antara dua samudra, apa saja?

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Bangsa Eropa tadinya percaya bumi adalah pusat semesta.
Namun ilmuwan Nicolaus Copernicus mempopulerkan heliosentris, teori yang menyatakan bumi
mengelilingi matahari, dan bukan sebaliknya. Tadinya, manusia percaya bumi berbentuk datar dan ada
ujungnya. Namun dengan teori ini, bumi berarti bulat dan bisa dijelajahi tanpa henti. Teori-teori astronomi
kala itu mendorong banyak orang membuktikannya. Selain itu, bangsa-bangsa di Eropa bisa membuat
kapal besar yang dapat digunakan untuk mengarungi samudra. Mesiu juga sudah ditemukan. Mesiu
kemudian digunakan sebagai peluru bagi meriam, senjata yang digunakan di kapal untuk melindungi dari
ancaman bajak laut. Penemuan kompas juga membantu para penjelajah. Mereka tak perlu lagi melihat ke
langit untuk menentukan arah. Baca juga: Kedatangan Portugis ke Indonesia Cara itu tak bisa diandalkan
jika langit tertutup awan mendung. Namun dengan kompas, mereka punya penunjuk arah yang lebih
sederhana. Lihat Foto Lukisan kejatuhan Konstatinopel pada 1453. Dilukis oleh Theophilos Hatzimihail.
(Theophilos Hatzimihail) Jatuhnya Konstatinopel MC Ricklefs dalam bukunya A History of Modern
Indonesia since c. 1200 (2008) menjelaskan, di abad ke-15, bangsa Eropa bukanlah bangsa yang paling
maju di dunia. Pada 1453, Kekaisaran Turki Ottoman menaklukkan Konstatinopel, ibu kota Kekaisaran
Romawi. Akibatnya, para pedagang Islam di Venesia menguasai perdagangan. Mereka mengendalikan
impor rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Rempah-rempah penting untuk mengawetkan daging. Di musim
dingin, bangsa Eropa terpaksa menyembelih ternaknya yang tak sanggup hidup di tengah kedinginan.
Dagingnya harus diawetkan. Sebelum ada kulkas, manusia mengawetkan daging dengan garam dan
rempah-rempah. Baca juga: Rempah-rempah Khas di Indonesia Berbekal pengetahuan geografi dan
astronomi, bangsa Eropa pun berusaha mengarungi samudra untuk mencari negeri baru. Gold, gospel,
glory Tujuan bangsa Eropa menjelajah terangkum dalam istilah "gold, glory, gospel" atau gold, god, glory.
Gold: Tujuan ekonomi dengan mencari keuntungan dan hasil besar dalam perdagangan. Komoditas yang
diperdagangkan di antaranya rempah-rempah Nusantara, budak Afrika, dan sumber daya alam lainnya.
Glory: Tujuan penjelajahan dengan mencari koloni sebanyak-banyaknya untuk mengharumkan nama,
kejayaan, dan kekuasaan. Gospel: Tujuan agama dengan menyebarkan ajaran Nasrani. Saat itu, ajaran
Nasrani dipertentangkan dengan Islam dan peradabannya. Penganut agama Kristen memandang agama lain
sesat. Baca juga: Reaksi Bangsa Indonesia Terhadap Kedatangan Portugis Dapatkan update berita pilihan
dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News
Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi
Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca berikutnya Fungsi dan Peran Pancasila 6

Anda mungkin juga menyukai