Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN PERTUMBUHAN KACANG

TANAH

KELOMPOK 5

Nama anggota :

1. Achmad Rafli Firmamsyah (02)


2. Andriana Wahyu H (07)
3. Maritza Tiara Dewi (21)
4. Yudha Pranata (35)

Tahun Ajaran 2019/2020


SMAN 2 SIDOARJO
Jl. Lingkar Barat Gading Fajar 2, Sepande, Candi, Sidoarjo.
Tanggal : Rabu, 31 Juli 2019

A. TUJUAN
Mengatahui apa pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase.

B. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
Tabung reaksi 6 buah Sepasang hati ayam
Pembakar spirtus NaOH
Kaki tiga dan abses HCL 10%
Rak tabung reaksi H202 (peroksida)
Penjepit tabung reaksi Es Batu Kristal
Gelas beker Tissue
Pipet 4 buah H20
Sarung Tangan Latex Tusuk sate
Mortar Spirtus
Spatula

C. LANDASAN TEORI

1. Enzim
a. Pengertian enzim
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk
hidup.Karena berperan sebagai katalis maka enzim dinamakan juga biokatalisator.Enzim
dapat bertindak sebagai katalis,yakni dapat mempercepat suatu reaksi kimia tanpa
merubah reaksi kimia tersebut.

b. Komponen enzim

Secara kimia enzim yang lengkap atau haloenzim tersusun dari dua komponen.
1. Bagian protein (apoenzim), yakni enzim yang tersusun atas protein.Sifatnya labil
(mudah berubah),tidak tahan akan panas dan mudah terpengaruh oleh suhu dan tingkat
keasaman.Misal : NAD+.

2. Bagian nonprotein (gugus prostetik)

i. Gugus prostetik yang berasal dari molekul nonorganik disebut kofaktor. Contoh :
besi,tembaga,seng.
ii. Gugus prostetik,yaitu gugus yang berasal dari molekul organik kompleks yang
disebut dengan koenzim.Misalnya NADH,FADH,koenzim A dan VitB.

c. Cara kerja enzim


Molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul
substrat menumbuk molekul enzim yang tepat makaakan menempel pada enzim.Tempat
menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif.Kemudian terjadi
reaksi dan terbentuk molekul produk. Setelah enzim dihasilkan dari reaksi,enzim
kemudian dilepaskan.Enzim bebas membentuk kompleks yang baru dengan substrat
yang lain.
d. Sifat-sifat enzim
Sifat enzim pada umumnya adalah sebagai berikut
1. Enzim merupakan koloid.
2. Enzim bekerja sebagai katalisator.
3. Enzim bekerja secara spesifik (khusu).
4. Enzim dapat bekerja bolak-balik.
5. Enzim bekerja pada suhu otimum (30OC-40oC).
6. Enzim bekerja pada pH netral.
7. Enzim dapat bekerja sebagai zat inhibitor.

2. EnzimKatalase
a. Pengertian enzim katalase
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim
katalase.Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang,
membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan
aktifitas kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta
peroksosom.enzim yang mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai
polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino.
Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin
protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal.Adapun berat molekul yang
terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.

b. Fungsi dan peran


Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus
tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen
peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-
sel yang hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu
enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut.Peran enzim ini
juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida
sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul
hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu
proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai
penyeimbang terhadap reaksi yang tengah berjalan.

Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis
senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam
sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan
dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan
bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.

c. Kerja enzim katalase


Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim ini lebih
meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu
mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga
proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.
3. Larutan H2O2
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk
pada proses pencernaan makanan.Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2
ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818.Senyawa ini merupakan bahan
kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuatdan bersifat racun dalam tubuh.Senyawa
peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya.Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air
(H2O) dan oksigen (O2).Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya
gelembung.

Bentuk reaksi kimianya adalah:


2H2O2è2H2O(g) + O2(g)

Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya.Maka enzim katalase
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada
tidaknya gelembung merupakan indicator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan
menyala atau tidaknya bara merupakan indicator adanya gas oksigen dalam tabung
tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami
denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi atau pun pada suasana asam dan basa.
Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral.

D. LANGKAH KERJA

1. Menyiap kanalat dan bahan.


a. Membuat ekstrak hati ayam
i. Memotong hati ayam segar menjadi potongan-potongan kecil.
ii. Menumbuk sebagian potongan-potongan hati menggunakan
mortar dan alu sampai halus.
b. Memberikan nomor pada tabung reaksi A sampai F.
c. Menyalakan pembakar spirtus.

2. Melakukan eksperimen
 Pada tabung reaksi A.
a. Memasukkan H2O2 10% sebanyak 20 tetes ke dalam tabung reaksi
F.
b. Memasukan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi.
c. Membakar 1 batang tusuk sate untuk mendapatkan bara api.
d. Menuangkan tabung E yang telah berisi H2O2 ke dalam tabung A
berisi hati.
e. Mendekatkan bara api ke reaksi H2O2 dan ekstrak hati.
f. Mengamati reaksi yang terjadi.
g. Mencatat hasil pengamatan.
 Pada Tabung reaksi B
a. Mengulangi langkah a dan b seperti pada langah pada tabung
reaksi A.
b. Menambahkan NaOH 10% sebanyak 5 tetes pada tabung reaksi.
c. Mengulangi langkah c,d,e,f dan g seperti langkah pada tabung
reaksi A.

 Pada tabung reaksi C


a. Mengulangi langkah seperti pada tabung reaksi B dengan
mengganti NaOH 10 % dengan HCL 10% sebanyak 5 tetes.

 Pada Tabung reaksi D


a. Mengulangi langkah a dan b seperti langkah pada tabung reksi A.
b. Mendiamkan selama 1 menit tabung D di dalam es batu.
c. Mengulangi langkah c,d,e,f dan g seperti langkah pada tabung A.

 Pada tabung reaksi F


a. Megisi gelas beker dengan air.
b. Mendidihkan air.
c. Mengulangi langkah a dan b seperti langkah pada tabung reaksi A.
d. Masukkan tabung reaksi F ke dalam air yang sudah mendidih dan
diamkan selama 1 menit.
e. Mengulangi langkah c,d,e,f dan g seperti langkah pada tabung
reaksi A.

E. TABEL PENGAMATAN

Tabel hasil pengamatan .

Perlakuan Gelembung Hasil Reaksi H2O2 + Ekstrak Bara Api


Pada Hati
Tabung

Banyak Sedikit Tidak Ada Membesar Tetap Mengecil

Netral (E)  
Asam (F)  
Basa (G)  
Panas (H) 
Dingin (I)  
F. ANALISIS DATA

Pada situasi netral, setelah dicampur dengan H 2O2 terdapat banyak gelembung dan
mengakibatkan bara api nyala terang dalam tabung. Pada suasana asam terdapat sedikit
gelembung dan bara api yang dimasukkan tabung semakin padam. Pada situasi basa,
tidak terjadi gelembung, hanya busa saja dan bara api padam.

Sedangakan pada suhu panas, gelembung banyak dan bara apinya nyala. Pada suhu
panas yang padat, juga demikian. Keadaan ekstrak wortel sam dengan ekstrak hati pda
suasana netral sedangkan pada jantung ayam gelembungnya sedikit tetapi bara api tetap
nyala.

G. BAHAN DISKUSI

1. Apa kegunaan ekstrak yang anda pakai dalam percobaan tersebut di atas?
 Kegunaan ekstrak hati adalah sebagai sumber adanya enzim katalase

2. H2O2 + ekstrak menghasilkan gelembung . berdasarkan teori , apakah gelembung


tersebut , dan bagaimana cara membuktikannya?
 Berdasarkan teori, gelembung tersebut adalah O2. Setelah H2O2 + ekstrak hati
dicampur menghasilkan banyak gelembung dan setelah itu dimasukkan bara api
dan menyala.

3. Tulis persamaan reaksi kimianya!


 H₂O₂ + enzim katalase H₂O + O₂

4. Berdasarkan pada tujuan percobaan di atas sebutkan,


A. Manakah yang merupakan variabel manipulasinya?
 Variabel manipulasinya yaitu, situasi asam, basa, netral, dan suhu.
B. Manakah yang merupakan variabel responnya?
 Banyak sedikitnya gelembung dan adanya nyala api dalam tabung.

5. Pada tahap persiapan percobaan di atas apa saja yang merupakan variabel
kontrolnya?
 HCl, NaOH, H2O2, jenis hati, jantung, jumlah tetesan.
6. Buatlah analisa dan hasil percobaan tersebut di atas yang menunjukkan hubungan
antara variabel manipulasi dengan variabel respon!
 Pada suasana asam, sedikit ada gelembung.
Pada suasan basa, tidak ada gelembung.
Sedangkan pada suasana netral, terdapat banyak gelembung dan bara api dalam
tabung menyala terang.

7. Kesimpulan apa yang dapat anda peroleh dari hasil percobaan tersebut di atas?
 Bahwa suhu dan pH sangat berpengaruh terhadap kerja enzim katalase.

8. Berikut ini berkaitan dengan penerapan pengetahuan yang anda peroleh dari
kegiatan tersebut di atas !
A. Pada suhu berapakah kerja enzim katalase yang paling baik dalam sel-sel ?
 Pada suhu 30 – 40 derajat celcius. Jika enzim berada di bawah suhu optimum,
enzim belum bisa bekerja sedangkan bila di atas suhu optimum enzim akan
rusak.

B. Mengapa seseorang yang suhu tubuhnya 40oC keatas rawan kematian ?


 Karena enzim didalam tubuhnya rusak. Sedangkan hidup manusia dibentuk
reaksi kimia dan kerja metabolisme akan terganggu jika enzimnya rusak.

C. Dapatkah enzim katalase di gunakan untuk katalisator pembongkaran amilum


menjadi glukosa ? jelaskan jawaban anda !
 Tidak bisa, karena amilum hanya dapat berubah karena enzim amilase.

D. Dapatkah 1cc enzim protease digunakan untuk melunakkan 1kg daging sapi?
Jelaskan jawaban anda !
 Tidak bisa, karena salah satu sifat enzim adalah konsentrasinya sebanding
dengan konsentrasi subtratnya.

E. Jelaskan mengapa daging sapi / kambing akan lebih lunak bila di bungkus dengan
daun papaya!
 Karena dalam daun pepaya terdapat enzim protease yang dapt melunakkan
protein dalam daging dan diuraikan menjadi asam amino.
F. Prodeksikan apa yang akan terjadi pada telor jika akan di goring dengan api besar !
apa artinya kenyataan itu?
 Pada bagian tepi telur lebih cepat hangus dan berwarna menghitam. Artinya,
enzim yang terdapat pada tepi telur itu rusak.

G. Hal itu analogi dengan enzim yang kondisi lingkungannya bagaimana ? mengapa
telor di analogikan dengan enzim?
 Karena kerja enzim salah satunya dipengaruhi oleh suhu, dan suhu optimum
yaitu 30◦-40◦.Karena telor mempunyai sifat yang hampir sama dengan enzim,
selain itu telor mengandung banyak protein sedangakan enzim sendiri tersusun
atas protein sehingga telor dianalogikan sebagai enzim.

H. Pada percobaan tersebut di atas faktor apakah yang dapat digolongkan sebagai
inhibitor enzim?
 Suhu tinggi di atas suhu optimum dan ph terlalu asam maupun basa.

H. KESIMPULAN
1. pH dan suhu mempengaruhi kerja enzim katalase.
2. Enzim katalase bekerja secara maksimal pada pH netral dan bekerja kurang
maksimal pada pH asam ataupun basa.
3. Enzim katalase bekerja secara maksimal pada suhu normal dan mengalami
kerusakan pada suhu yang tinggi.

G. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai