Anda di halaman 1dari 56

Konsep Kadaster Kelautan dalam

Penyelenggaraan Izin Lokasi Pemanfaatan


Ruang Laut

Oleh:
Dr. Yackob Astor, ST., MT
Marine Cadastre Researcher

Subang, 23 Oktober 2019


Definisi Kadaster dari International
Federation of Surveyors (FIG) 1995
A Cadastre is normally a parcel based, and
up-to-date land information system
containing a record of interests in land (e.g.
rights, restrictions and responsibilities). It
usually includes a geometric description of
land parcels linked to other records
describing the nature of the interests, the
ownership or control of those interests, and
often the value of the parcel and its
improvements. It may be established for
fiscal purposes (e.g. valuation and equitable
taxation), legal purposes (conveyancing), to
assist in the management of land and land
use (e.g. for planning and other
administrative purposes), and enables
sustainable development and environmental (FIG, 1995)
protection.
Penggunaan Istilah Cadastre di Indonesia

Di Indonesia pencatatan data dan informasi bidang tanah


diselenggarakan melalui kegiatan Pendafataran Tanah.
Undang Undang No.5 Tahun 1960 (Undang Undang Pokok Agraria)
Pasal 19(1) menyatakan bahwa untuk menjamin kepastian hukum
oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah
Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan
peraturan pemerintah.
Pasal 19 (2) pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi:
a. Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah.
b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut.
c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat.
Penggunaan Istilah Cadastre di Indonesia (1)

Kegiatan pendaftaran tanah sebelum diundangkan UUPA dikenal


dengan istilah Kadaster, mengacu pada istilah di dunia internasional
yakni Cadastre.
Istilah Kadaster telah ada di Indonesia diperkenalkan oleh
pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1823 dengan dibentuknya
Kadasterale Dienst (Jawatan Kadastral) dan pada masa
penjajahan Jepang dinamakan Jawatan Pendaftaran Tanah yang
bernaung di bawah Departemen Kehakiman, kemudian beralih ke
Kementerian Dalam Negeri setelah Proklamasi Kemerdekaan, dan
pada tahun 1955 beralih ke Kementerian Agraria, pada tahun
1966 berubah menjadi Direktorat Jenderal Agraria dari
Departemen Dalam Negeri, kemudian menjadi lembaga
pemerintah non-departemen dengan nama Badan Pertanahan
Nasional. Hingga kini menjadi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang (ATR/BPN).
Penggunaan Istilah Cadastre di Indonesia (2)

Legal Cadastre/ Juricial Cadastre (Kadaster Hukum)


Memiliki fungsi utama untuk kepastian hukum atas bidang tanah/
lahan, hak, dan kewajiban pemilik tanah.
Kadaster Fiskal (Fiscal Cadastre)/ Kadaster Pajak
A fiscal cadastre is a cadastre designed for property tax purposes.
That is, it includes those factors required for implementation of a
property tax system such as legal description, dimensions, location
of boundaries, ownership, description of improvements, and land
use.
Multipurpose Cadastre (Kadaster Multiguna)
A developed cadastral system to meet the requirements of both
juridical and fiscal cadastre. It deals with various land data to
produce information for land administration, investment, and
sustainable development.
PP No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
Proses
Obyek
Pasal 9. Obyek pendaftaran tanah meliputi:
(Pendaftaran tanah)
Pasal 19 (2) pendaftaran meliputi:
a) bidang-bidang tanah yang a. Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah.
dipunyai dengan hak milik, b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan
hak-hak tersebut.
hak guna usaha, hak guna c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak yang
bangunan dan hak pakai; berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.
b) tanah hak pengelolaan;
c) tanah wakaf;
d) hak milik atas satuan rumah
susun; Produk
e) hak tanggungan; 1. Peta
f) tanah Negara. a.Peta Dasar Pendaftaran Tanah
b.Peta Pendaftaran Tanah
2. Data Atribut: Daftar Tanah, Surat Ukur,
Buku Tanah, Sertifikat
(Hussein Dalimunthe
Sistem Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP), yaitu sistem pelayanan
pertanahan yang telah terkomputerisasi, sehingga data tentang bidang tanah
baik tekstual maupun spasialnya dapat terintegrasi dengan baik.
GeoKKP adalah KKP yang berbasis keruangan lebih menekankan pada
inventarisasi data spasial bidang tanah (pemetaan bidang tanah) diterapkan
dalam kegiatan pendaftaran tanah baik pendaftaran tanah pertama kali
maupun pemeliharaan data pendaftaran tanah.
(Patriot Ginanjar S, Bambang Sudarsono, Bandi Sastito, 2014)
PP 24/1997 Pasal 9: Obyek pendaftaran tanah meliputi:
a) bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik,
hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai; b)
tanah hak pengelolaan; c) tanah wakaf; d) hak milik atas
satuan rumah susun; e) hak tanggungan; f)tanah Negara.
PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK
DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN
DAN ATAU PEMELIHARAAN BASIS DATA SISTEM MANAJEMEN INFORMASI
OBJEK PAJAK (SISMIOP)

Obyek Proses
pendaftaran, pendataan dan
1. Objek Pajak Umum
a. Objek Pajak Non Standar
penilaian objek dan subjek
Objek pajak yang memiliki luas PBB
bangunan ≤ 10.000 m2.
b. Objek Pajak Standar

2. Objek Pajak Khusus Produk


Objek Pajak yang memiliki jenis
1. Peta,
konstruksi khusus baik ditinjau dari
segi material pembentuk maupun 2. Data Atribut,
keberadaannya memiliki arti yang 3. SIG PBB (SISMIOP)
khusus, Contoh: pelabuhan udara,
pelabuhan laut, lapangan golf, pabrik
semen/kimia, jalan tol, dan lain-lain.
Sistem Informasi dan Manajemen Objek Pajak (SISMIOP)
yaitu sebuah sistem yang dipakai oleh pengelola perpajakan
baik di pusat yaitu Direktorat Jenderal Pajak (DKP)
maupun di daerah yang tanggung jawabnya dipegang oleh
dinas pendapatan daerah.
Foto Objek
FOTO PELANGGAN

Foto Objek
The Integration of Land Tenure and Environmental
Geospatial Data in Support of Land Administration and
Sustainable Development
March 2015 Conference: 2015 WORLD BANK CONFERENCE ON LAND AND POVERTY
At: The World Bank - Washington DC, USA
Moschos Vogiatzis

The National Cadastre and Mapping Agency (NCMA)

Figure. The multipurpose cadastre approach.


Creation, Maintenance and Comparison of Multipurpose
Cadastre in Pakistan and Saudi Arabia
International Journal of Scientific & Engineering Research, Volume 6, Issue 4, April-2015 73
ISSN 2229-5518
Khalid Mahmood, Sajid Rashid Ahmad

Multipurpose cadastre is described as cohesive land information system having legal,


physical and cultural information in a mutual and precise reference framework. Legal
information is about cadastre or property ownership. Land information including land
registration, ownership, land value and land dealings. Accurate cadastral survey database
having integrated cadastral management system and digital mapping system. Physical
information is about manmade features and topography. Topographical data & manmade
features including GPS values along with satellite images. Cultural information is about
demographics and land use. Cultural information including demographic, native rights, life
style and land use.
Definisi kadaster FIG 1995 ditempatkan dalam
perspektif Indonesia sebagai Negara Kepulauan

(Peta NKRI-wordpress.com)

• Hanya 1,9 juta km² sumber daya alam (di darat/berbasis


tanah) yang merupakan objek kadaster.
• Bagaimana dengan 3,2jt km² sumber daya laut Indonesia?
Definisi Kadaster Kelautan ke-1 (Australia, 1999)

Marine cadastre is a system to enable the boundaries of maritime


rights and interests to be recorded, spatially managed and
physically defined in relationship to the boundaries of other
neighbouring or underlying rights and interests. (Hoogsteden,
Robertson dan Benwell, 1999).

• Definisi ini digunakan juga oleh negara Selandia Baru


(New Zealand) sebagai negara kepulauan.
Definisi Kadaster Kelautan ke-2 (Kanada, 2000)

A marine cadastre is a marine information system, encompasisng


both the nature and spatial extent of the interests and property
rights, with respect to ownership and various rights and
responsibilities in the
marine jurisdiction.
(Nichols, Monahan dan
Sutherland, 2000).
Definisi Kadaster Kelautan ke-3 (Amerika, 2002)

“The U.S Marine Cadastre is an information system, encompassing


both nature and spatial extenet of interensts in property, value and
use of marine areas. Marine or maritime boundaries share a
common element with their land-based counterparts inthat, in order
to map a boundary, one must adequately interpret the relevan law
and its spatial context. Marine boundaries are delimited, not
demarcated, and generally there is no physical evidence of the
boundary.” (NOAA, 2002)
@MarineCadastre
NOAA’s Office for Coastal
Management and DOI’s Bureau of
Ocean Energy Management created
Marine Cadastre to support ocean
energy siting.
Definisi Kadaster Kelautan ke-4 (Australia, 2004)

Marine cadastre is a spatial


boundary management tool
which describes, visualises
and realises legally defined
boundaries and associated
rights, restrictions and
responsibilities in the marine
environment. (Binns, 2004).

(Collier, 2002).
Marine Cadastre di Australia
Marine Cadastre di Canada
Marine Cadastre di Amerika
Definisi Kadaster Kelautan dari Indonesia

Kadaster Kelautan adalah penerapan prinsip-prinsip kadaster di


wilayah laut, yaitu mencatat penggunaan ruang laut oleh aktifitas
masyarakat dan pemerintah, ruang laut yang dilindungi,
dikonservasi, taman nasional, taman suaka margasatwa, dan
sebagainya, dan penggunaan ruang laut oleh komunitas adat.
(Rais, 2002)
Kadaster kelautan adalah sistem penyelenggaraan administrasi
publik yang mengelola dokumen legal dan administratif, baik yang
bersifat spasial maupun tekstual, mengenai kepentingan berupa hak,
kewajiban dan batasannya, termasuk catatan mengenai nilai, pajak,
serta hubungan hukum dan perbuatan hukum yang ada dan
berkaitan dengan penguasaan dan pemanfaatan ruang perairan
pesisir dan laut. (Tamtomo, 2006)
Konsep Kadaster Kelautan untuk Indonesia (2010-2013)
Pengertian marine di dalam istilah marine cadastre terdiri dari coastal dan
ocean. NKRI sebagai negara kepulauan memiliki coastal dan ocean.
Penyelenggaraan pemanfaatan coastal di Indonesia diatur di dalam UU
No.27 Tahun 2007 tentang Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Sedangkan pemanfaatan marine di Indonesia selama ini diselenggarakan
berdasarkan peraturan perundangan sektoral dikarenakan Indonesia belum
memiliki undang-undang khusus kelautan.

Konsep Kadaster Kelautan (Marine


OCEAN
Cadastre) di Indonesia merupakan
gabungan dari unsur-unsur
kadaster, UU No.27 Tahun 2007
3R dan masalah kelautan.

COASTAL

OCEAN
Hasil Membangun Definisi Kadaster Kelautan untuk
Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Definisi kadaster kelautan untuk Indonesia adalah operasional sistem


kompleks dan dinamik dalam pengelolaan sumber daya wilayah
pesisir dan laut dalam lingkup penetapan batas laut wilayah
(restriction), batas kewenangan (right/izin dan responsibility), yang
membentuk keterpaduan antara wilayah administrasi skala nasional,
skala provinsi, dan skala kabupaten/kota dengan memperhatikan
keberadaan masyarakat adat, serta keharmonisan dan sinergi antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.(Astor Y, SULASDI WN,
Hendriatiningsih S, Wisayantono D, 2015)
Definisi kadaster kelautan untuk Indonesia tidak hanya digunakan di dalam aspek
keilmuan, tetapi digunakan di dalam aspek kerekayasaan sebagai tindakan aktif
untuk menyelesaikan masalah pembangunan kelautan di Indonesia dalam
perspektif UU RI No.1Tahun 2014 tentang Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
dan Kelautan UU RI No.32 Tahun 2014 tentang Kelautan.
Diagram korelasi subjek kadaster kelautan, objek kadaster kelautan
berdasarkan pendekatan UU RI No.1 Tahun 2014 serta pola, ruang
dan waktu kegiatan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut
Diagram korelasi subjek kadaster kelautan, objek kadaster
kelautan berdasarkan pendekatan UU RI No.32 Tahun 2014
serta pola, ruang dan waktu kegiatan pemanfaatan sumber daya
pesisir dan laut
Proses
(Kadaster Kelautan)
1. Penentuan dan penetapan batas-batas (restriction)
kewenangan pemanfaatan ruang laut,
2. Pencatatan dan pemberian (right/izin dan
responsibility),

Produk
Peta Kadaster Kelautan sebagai dasar penerbitan Izin Lokasi
Konsep Peta Kadaster Kelautan Tahun 2015
Konsep Peta Kadaster Kelautan Tahun 2016

Permukaan laut dan


ruang udara di atasnya
Kolom Laut

Dasar laut dan


sedimen di bawahnya
Visualisasi Peta Kadaster Kelautan berdasarkan 3 jenis ruang laut
yang berbeda yakni: Permukaan Laut, Kolom Laut dan Dasar Laut.

(Modifikasi dari Towards a Marine Cadastre, 2009)


Peta Kadaster Kelautan untuk Permukaan Laut
Peta Kadaster Kelautan untuk Kolom Laut
Peta Kadaster Kelautan untuk Dasar Laut
Konsep
Model Peta
Peta Izin
Izin Lokasi
Lokasi Tahun
Tahun 2018
2018
Menggunakan Skala
Peta LLN
1: 250.000
2010 Skala 1: 250.000
Konsep Peta Izin Lokasi Tahun 2018
Menggunakan Peta Laut 2013 Skala 1: 250.000
Konsep Peta Izin Lokasi Tahun 2018
Menggunakan Peta RBI 2010 Skala 1: 50.000
Model Peta Izin Lokasi Tahun 2018
Menggunakan Peta RZKSNT Skala 1: 32.000
Model Peta Izin Lokasi Tahun 2018
Menggunakan Foto Udara Skala 1: 2.000
DRAFT RapermenKKP No. ..Tahun 2019 tentang
Kadaster Laut dalam Penyelenggaraan Izin Lokasi
Pemanfaatan Ruang Laut
Pasal 1(1)
Kadaster laut adalah proses kegiatan untuk mengadministrasikan
pemberian, pencabutan, penyajian dan pemeliharaan data Izin Lokasi
dalam pemanfaatan ruang laut secara sistematis.
1. Proses pencatatan, pemberian, penetapan, penyajian, pemeliharaan,
dan pencabutan izin lokasi pemanfaatan ruang laut secara
sistematis.
2. Proses pencatatan objek-objek pemanfaatan ruang laut dalam
lingkup pemberian, penetapan, penyajian, pemeliharaan, maupun
pencabutan izin lokasi pemanfaatan ruang laut secara sistematis.
3. Sistem pencatatan objek-objek pemanfaatan ruang laut dalam
lingkup pemberian, penetapan, penyajian, pemeliharaan, maupun
pencabutan izin lokasi pemanfaatan ruang laut.
DRAFT RapermenKKP No. ..Tahun 2019 tentang
Kadaster Laut dalam Penyelenggaraan Izin Lokasi
Pemanfaatan Ruang Laut

Pasal 1 (2)
Obyek kadaster laut adalah Izin Lokasi pemanfaatan ruang
laut yang meliputi Izin Lokasi Perairan, Izin Lokasi di
Laut, dan Penetapan Lokasi.

Pasal 9
1. Obyek kadaster laut meliputi Izin Lokasi pemanfaatan
ruang laut yang terdiri atas:
• Izin Lokasi Perairan;
• Izin Lokasi di Laut dan
• Penetapan Lokasi.
DRAFT RapermenKKP No. ..Tahun 2019 tentang
Kadaster Laut dalam Penyelenggaraan Izin Lokasi
Pemanfaatan Ruang Laut

2. Kadaster laut dilaksanakan berdasarkan sistem pengadministrasian


kadaster laut.
3. Sistem pengadministrasian kadaster laut sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) meliputi standar:
a. Pemberian nomor obyek kadaster laut; dan
b.Pengarsipan, penyajian dan pemeliharaan data obyek kadaster
laut dalam:
-Arsip Kadaster Laut;
-Peta Kadaster Laut;
-Arsip Induk Kadaster Laut; dan
-Peta Induk Kadaster Laut.
4. Dalam sistem pengadministrasian sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dapat dilengkapi dengan denah/sketsa lokasi.
DRAFT RapermenKKP No. ..Tahun 2019 tentang
Kadaster Laut dalam Penyelenggaraan Izin Lokasi
Pemanfaatan Ruang Laut

Pasal 10(2)
Peta Kadaster Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
huruf b digunakan untuk mengadministrasikan data obyek kadaster laut
secara spasial.
Ket: Dibahas pada Pasal 9, 10, 14, 15, 18, 21, 22, 23, 24, 25, dan 26

Pasal 10(4)
Peta Induk Kadaster Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(2) huruf b digunakan untuk penyajian dan pemeliharaan data obyek
kadaster laut secara spasial.

Ket: Dibahas pada Pasal 9, 16, 17


DRAFT RapermenKKP No. ..Tahun 2019 tentang
Kadaster Laut dalam Penyelenggaraan Izin Lokasi
Pemanfaatan Ruang Laut

PETA KADASTER LAUT


Pasal 10(2)
Peta Kadaster Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
huruf b digunakan untuk mengadministrasikan data obyek kadaster laut
secara spasial.
Pasal 22 (1)
Peta Kadaster Laut disusun di atas Peta Dasar atau Peta Tematik
Kelautan , untuk:
•Lingkup nasional dengan skala 1 : 500.000
•Lingkup Kawasan antar Wilayah dengan skala 1 : 250.000
Lingkup Kawasan Strategis Nasional, Kawasan Strategis Nasional
Tertentu, dan Provinsi dengan skala 1 : 50.000 atau lebih besar
DRAFT RapermenKKP No. ..Tahun 2019 tentang
Kadaster Laut dalam Penyelenggaraan Izin Lokasi
Pemanfaatan Ruang Laut
PETA KADASTER LAUT
Pasal 24
(1) Untuk bagian ruang laut tertentu yang direncanakan dan/atau
mempunyai potensi/kondisi pemanfaatan ruang relatif intensif, Peta
Kadaster Laut dapat disusun di atas Peta Dasar dengan skala 1 : 100 – 1
: 500. skala besar yang ada
(2) Dalam hal bagian ruang laut tertentu yang direncanakan dan/atau
mempunyai potensi/kondisi pemanfaatan ruang relatif intensif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perairan pesisir
sampai paling jauh 1 (satu) mil laut dari garis pantai, maka Peta
Kadaster Laut dapat dibuat dengan skala yang lebih besar dari skala
Peta Dasar menggunakan pengukuran terestris atau citra satelit/ foto
udara resolusi tinggi yang diikatkan dengan koordinat bumi
(georeferensi).
Pembuatan Peta Induk Kadaster Laut dan
Peta Kadaster Laut menggunakan Pendekatan
Produk Pendaftaran Tanah
1. Peta dasar pendaftaran adalah peta yang memuat titik dasar teknik dan
semua atau sebagian unsur-unsur geografi seperti sungai, jalan,
bangunan, batas fisik bidang tanah, garis ketinggian dan batas
administrasi pemerintahan.
2. Peta pendaftaran adalah peta yang menggambarkan satu bidang tanah
atau lebih yang batasbatasnya telah ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang untuk keperluan pendaftaran tanah.
3. Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau lebih
pada lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas- batasnya
telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan digunakan untuk
pengumuman data fisik. Peta Bidang Tanah memiliki Nomor Identifikasi
Bidang Tanah (NIB) adalah tanda pengenal khusus yang diberikan untuk
bidang tanah yang bersifat unik atau tunggal untuk setiap bidang tanah
di seluruh Indonesia.
Peta dasar pendaftaran adalah peta yang memuat titik dasar teknik dan semua
atau sebagian unsur-unsur geografi seperti sungai, jalan, bangunan, batas fisik
bidang tanah, garis ketinggian dan batas administrasi pemerintahan.
Model Peta Induk Kadaster Laut (pdkt dari Peta Dasar Pendaftaran)
Peta pendaftaran adalah peta yang menggambarkan satu bidang tanah
atau lebih yang batasbatasnya telah ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang untuk keperluan pendaftaran tanah.
Model Peta Kadaster Laut (pdkt dari Peta Pendaftaran)
Model Peta Kadaster Laut (pdkt dari Peta Pendaftaran)
Model Peta Kadaster Laut (pdkt dari Peta Pendaftaran)
3. Peta bidang tanah adalah
hasil pemetaan 1 (satu)
bidang tanah atau lebih
pada lembaran kertas
dengan suatu skala
tertentu yang batas-
batasnya telah ditetapkan
oleh pejabat yang
berwenang dan
digunakan untuk
pengumuman data fisik.
Model Peta Izin Lokasi (pdkt dari Peta Bidang Tanah)

10-Kor/Wst/SNT/2019
Model Peta Izin Lokasi (pdkt dari Peta Bidang Tanah)

Anda mungkin juga menyukai