Pengertian
Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit reumatik autoimun yang paling sering dijumpai
dan merupakan penyakit dengan inflamasi kronik yang progresif dan menimbulkan kerusakan
sendi yang permanen
Etiologi AR belum diketahui secara pasti, namun telah diketahui bahwa terjadinya penyakit ini
akibat adanya interaksi antara faktor genetik (endogen) dan lingkungan (eksogen).
RA adalah penyakit autoimun inflamasi progresif dengan efek artikular dan sistemik. Penyebab
pastinya tidak diketahui, tetapi faktor genetik dan lingkungan berkontribusi. Kerusakan sendi
dimulai pada membran sinovial, di mana masuknya dan/atau aktivasi lokal sel mononuklear dan
pembentukan pembuluh darah baru menyebabkan synovitis
Faktor Risiko
1.Usia.
RA dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi kemungkinan meningkat seiring bertambahnya
usia. Onset RA tertinggi di antara orang dewasa di usia enam puluhan.
2.Jenis Kelamin
Kasus baru RA biasanya dua hingga tiga kali lebih tinggi pada wanita daripada pria.
Orang yang lahir dengan gen tertentu lebih mungkin mengembangkan RA. Gen-gen ini, yang
disebut genotipe kelas II HLA (human leukocyte antigen), juga dapat memperburuk radang
sendi.Risiko RA mungkin paling tinggi ketika orang dengan gen ini terpapar faktor lingkungan
seperti merokok atau ketika seseorang mengalami obesitas.
4.Merokok.
Wanita yang belum pernah melahirkan mungkin berisiko lebih besar terkena RA.
7.Kegemukan.
Menjadi gemuk dapat meningkatkan risiko mengembangkan RA. Studi yang meneliti peran
obesitas juga menemukan bahwa semakin berat badan seseorang, semakin tinggi risikonya
terkena RA.
Hasil Laboratorium/Pemeriksaan (Diagnosa)
PENGELOLAAN PENGOBATAN
Hal yang penting dalam pengobatan AR adalah perlunya penjelasan kepada pasien tentang
penyakitnya, apa itu AR, bagaimana perjalanan penyakitnya, kondisi pasien saat ini dan bila
perlu penjelasan tentang prognosis penyakitnya. Penjelasan tentang diet dan terapi komplementer
bahwa beberapa ahli menyarankan diet untuk banyak makan sayuran, buah dan ikan serta
mengurangi konsumsi lemak/daging merah
II. Latihan / Program Rehabilitasi
Pada saat diagnosis AR ditegakkan maka program latihan fisik aerobik bisa direkomendasikan.
Latihan fisik harus disesuaikan secara individual berdasarkan kondisi penyakit dan komorbiditas
yang ada.
III.Pilihan Pengobatan
2.Sebelum memberikan bDMARD atau tsDMARD diperlukan pemeriksaan tambahan IGRA dan
tuberculin test untuk skrining TB juga pemeriksaan HIV untuk mereka yang memiliki risiko
tinggi
3. Kortikosteroid
Kortikosteroid oral dosis rendah/sedang bisa menjadi bagian dari pengobatan AR, tapi sebaiknya
dihindari pemberian bersama OAINS sambil menunggu efek terapi dari DMARDS. Berikan
kortikosteroid dalam jangka waktu sesingkat mungkin dan dosis serendah mungkin yang dapat
mencapai efek klinis. Dikatakan dosis rendah jika diberikan kortiksteroid setara prednison < 7,5
mg sehari dan dosis sedang jika diberikan 7,5 mg – 30 mg sehari
IV. Pembedahan
Tindakan bedah perlu dipertimbangkan pada pasien AR yang tetap mengalami sinovitis refrakter
terhadap pengobatan, serta pasien yang mengalami keterbatasan gerak (memburuknya fungsi
sendi akibat kerusakan sendi/deformitas).
Soal Kasus
Kasus
Nyonya RA 57 tahun datang kedokter mengeluh nyeri kaki dibagian lutut kiri dan kanan, tidak
ada bengkak, saat bangun dari duduknya terasa sangat nyeri sehingga membutuhkan waktu
beberapa menit baru bisa jalan setelah bangun dari duduknya, saat berjalan tidak terasa nyeri.
Nyeri yang dirasakan dimulai 2 tahun lalu ketika jatuh dari motor.
R/Flamar gel No I
S 2 dd ue
R/Tramadol 50 mg
Paracetamol 500 mg
Metilprednisolon 8 mg
Glukosamin 500 mg
S 3 dd 1 caps No XXX
R/Lansoprazole 30 m No X
S 2 dd 1 tab
Diagnosa :
Dari Hasil Penegakkan Rheumatoid Arthritis, kasus diatas yang dialami oleh Nyonya RA bukan
penyakit Rheumatoid Arthritis karena score diagnosa yang didapat < 6.
Ada DRP :
Pasien mendapatkan terapi obat yang tidak perlu yaitu Metilprednisolone 8 mg dan
glucosamine 500 mg.
Penyelesaian Kasus:
Obat yang perlu di minum Tramadol 50 mg dan paracetamol 500 mg ( bila nyeri / sakit )
Flamar gel ini pilihan / optional bisa di oles 2 – 3 x sehari hanya di bagian yang terasa nyeri
Lansoprazole diminum 1 jam sebelum makan sebelum pasien minum obat rasa nyeri
Monitoring :
Obat analgetik yang di minum terakhir kali masih berkhasiat atau tidak
Konseling :
Gaya hidup sehat : tetap olah raga tapi jangan yang berat
Kalau rasa nyeri muncul lebih baik jangan di urut tetapi bisa di terapi