Riwayat Pekerjaan :
Gudang Farmasi Metro 1988 – 1992
Puskesmas Simpur 1992 - sekarang
HP. 081294367521
FARMAKOLOGI OBAT TERKAIT HIV AIDS
BB < 50 kg: 2
CCT hitung 5- 14 150 mg dosis pertama ,
mg/kg.BB, 2 x
mL/mnt selanjutnya, 50 mg 1 x sehari
sehari
50 mg dosis pertama ,
Terapi hemodialisis
selanjutnya, 25 mg 1 x sehari
Nama Obat Dosis anak Dosis dosis untuk dewasa gangguan ginjal
dewasa
Bayi <3 bulan: 50
Tdk perlu
Didanosin (ddI) mg/m2 LPB tiap BB ≥ 60 kg CCT hitung ≥60 mL/mnt penyesuaian
NRTI
12 jam dosis
Tablet kunyah Bayi >3 bulan - 200 mg 2 x CCT hitung 30 - 59 200 mg 1 x sehari
100 mg anak < 13 tahun sehari mL/mnt
Enteric coated 90 - 120 mg/m2 CCT hitung 10- 29
beadlet dalam LPB tiap 12 jam mL/mnt 150 mg 1 x sehari
kapsul 125 mg
Anak ≥13 tahun CCT hitung < 10
atau BB≥ 60 kg mL/mnt
Terapi dialisis
peritonium
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Dosis dosis untuk dewasa gangguan
Nama Obat Dosis anak
dewasa ginjal
Tidak ada
Abacavir 300 mg 2x ODHA dg CCT
300 mg tablet (≥14 kg) penyesuaian
NRTI
(ABC) sehari berapapun
dosis
Kemudian dinaikkan
Anak ≥ 8 tahun: menjadi 2 x 200 mg
Tablet KDT Terapi dialisis Masih blm diketahui,
Seperti dosis dewasa bila tdk ada rash atau
efek samping peritonium gunakan dg hati hati
Non Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
NNRTI
dosis untuk dewasa
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa gangguan ginjal
Anak ≥3 tahun:
Efavirenz(EFV) BB 10 – <15 kg: 200 mg
Kapsul 200 mg BB 15 - <20 kg: 250
600 mg x sehari Tidak ada
Tablet 600 mg KDT BB 20 - <25 kg: 300 mg
penyesuaian dosis
BB 25 – <32,5 kg: 350 mg
BB 32, 5 – <40 kg:400 mg
BB > 40 kg: seperti dewasa
Protease Inhibitor (PI)
dosis untuk dewasa
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa gangguan ginjal
PI
Lopinavir/ritonavir
BB: < 15 kg: 12 mg/3 mg,
LPV/r/kg.BB/dosis 2 x sehari
Lpv/r
≥ 40 x100 mg 2x sehari
≥ 40 seperti dewasa
Tdk blh
Dewasa 1 tablet, 1 x sehari diminum stlh
makan, kadar
Tenofovir, Tablet TDF 300 mg EFV meningkat
Lamivudin, + 3TC 300 mg + ad 50%,
Efavirenz EFV 600 mg diminum
lambung
Anak BB > 35 kg: 1 tablet kosong
, 1 x sehari
sebelum tidur.
Pemberian ARV pencegahan pada bayi
Semua bayi lahir dari ibu dengan HIV, baik yang diberi ASI eksklusif
maupun susu formula, diberi Zidovudin dalam 12 jam pertama selama
enam minggu.
Bayi prematur < 30 Zidovudin 2 mg/kg BB/12 jam selama 4 minggu pertama, kemudian 2
minggu mg/kg BB/8 jam selama 2 minggu
Bayi prematur 30-35 Zidovudin 2 mg/kg BB/12 jam selama 2 minggu pertama, kemudian 2
minggu mg/kg BB/8 jam selama 2 minggu, lalu 4 mg/kg BB/12 jam selama 2
minggu
PI
NRTI NRTI NNRTI Lopinavir/r
Tenovofir Lamivudine Nevirapine atau
atau atau atau Darunavir/r
Zidovudine Emtricitabin Efavirenz/ atau
Rilpivirine Dolutegravir/r
GAGAL KLINIS
Dewasa dan Remaja
Munculnya IO baru atau berulang yg mengindikasikan defisiensi imun berat setelah 6 bulan
pengobatan yg efektif
Anak-anak
Munculnya IO baru atau berulang yg mengindikasikan defisiensi imun berat atau lanjut
setelah 6 bulan pengobatan yg efektif
Farmakologi obat yang direkomendasikan
untuk IO ODHA
Farmakologi obat yang direkomendasikan
untuk PIMS
Obat-obatan yang digunakan untuk penanganan IMS adalah obat-obatan
yang termasuk dalam daftar Obat esensial nasional (DOEN) yang dipilih
dengan kriteria pemilihan obat sebagai berikut:
• Angka kesembuhan/kemanjuran tinggi (sekurang-kurangnya 95% di wilayah
tersebut).
• Harga murah
• Toksisitas dan toleransi masih dapat diterima
• Pemberian dalam dosis tunggal
• Cara pemberian peroral
• Tidak menjadi kontra indikasi untuk ibu hami atau menyusui
DAFTAR OBAT PIMS
PENGOBATAN URETRITIS PENGOBATAN URETRITIS NON-
GONOKOKUS GONOKOKUS
Cefixim 400 mg, Azitromicin 1 g, dosis tunggal, per
dosis tunggal, per oral oral
ATAU
Doksisiklin* 2 x 100 mg,
per oral, 7 hari
Pilihan pengobatan lain
Kanamisin 2 g, injeksi IM,
dosis tunggal ATAU
Cetriaxon 250 mg, Injeksi IM,
dosis Tunggal
*tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun
PENGOBATAN PEMBENGKAKAN SKROTUM
PENYEBAB PENGOBATAN
Gonore dan klamidia Sefiksim 400 mg/hari per oral selama 5 hari ATAU
Seftriakson 250 mg/hari, injeksi intramuskular selama
3 hari DITAMBAH
Doksisiklin* 100 mg per oral 2 kali sehari selama 14
hari
Gonore, klamidia dan Sefiksim 400 mg/hari per oral selama 5 hari ATAU
organisme enterik Seftriakson 250 mg/hari, injeksi intramuskular selama
3 hari DITAMBAH
Levofloksasin* 500 mg per oral sekali sehari selama 10
hari
Organisme enterik Levofloksasin* 500 mg per oral sekali sehari selama 10
hari
*tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun
Chancroid (ulkus Herpes genitalis Herpes genitalis Limfogranulo
Sifilis stadium 1 & 2 mole) episode pertama rekurens ma venereum
Obat yang Benzatin - Siprofloksasin*, Asiklovir, 5x200 Asiklovir, 5x200 Doksisiklin *,
dianjurkan benzilpenisilin 2,4 juta2x500 mg/hari, mg/hari, per oral, mg/hari, per oral, 2x100 mg/hari,
IU, dosis tunggal, per oral, selama 3 selama 7 hari, ATAU selama 5 hari, per oral, selama
injeksi intramuskular hari Asiklovir 3x400 ATAU 14 hari,
ATAU mg/hari selama 7 hari Asiklovir 3x400 ATAU
Eritromisin base, ATAU mg/hari selama 5 Eritromisin base
4x500 mg/hari, Valasiklovir, 2x500 hari 4x500 mg/hari,
per oral, selama 7 mg/hari, per oral, ATAU
per oral, selama
hari selama 7 hari, Valasiklovir, 2x500
ATAU 14 hari
mg/hari, per oral,
Azitromisin 1 g,
selama 5 hari,
per oral, dosis
tunggal
ATAU
Obat Penisilin-prokain Seftriakson 250
pilihan lain injeksi IM 600.000 mg, injeksi intra
U/hari selama 10 hari muskuler, dosis
tunggal
Alergi Doksisiklin* 2X100
penisilin mg/hari per oral,
dan tidak selama 30 hari ATAU
hamil
Eritromisin 4 x 500
mg/hari selama 30
PENUTUP
1. Obat ARV dibedakan berdasarkan mekanisme dan lokasi kerja ARV dalam siklus replikasi
virus HIV.
2. Minum obat ARV dosis yang benar dan tepat waktu setiap hari untuk menjaga dan
mempertahankan kadar obat ARV di dalam darah adalah essensial untuk menekan
jumlah virus dalam tubuh dan mencegah terjadinya resistensi obat ARV.
3. Terapi ARV tidak boleh dihentikan tanpa berkonsultasi dengan dokter HIV, kecuali dalam
situasi gawat darurat.
4. Proses Switch dan Stop terapi ARV dapat menyebabkan permasalahan terhadap
farmakokinetika obat ARV dalam tubuh, oleh karena itu perlu dilakukan dengan
pengawasan pakar HIV untuk mengurangi dampak terjadinya resistensi.
5. Memulai terapi ARV dini lebih baik daripada terlambat. Pengobatan ARV bisa
menurunkan resiko menularkan, mencegah timbulnya penyakit penyerta dan
memperpanjang masa hidup.
References
1. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 87 tahun 2014 tentang
Pedoman Pengobatan Antiretroviral. Kementerian Kesehatan, Jakarta Indonesia; 2015.
2. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/90/2019
Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. Kementerian Kesehatan,
Jakarta Indonesia; 2019.
3. WHO. 2016. The Use of ARV Drug For Treating and Preventing HIV Infection. WHO. Geneva.
4. Matthew P, Stephen T., 2018. Medicine; Sexually Transmitted Infections and HIV & AIDS, part 1
of 2, Volume 46;5 May 2018. Elsevier Ltd. , London UK. ISSN: 1367-3039.
5. Dirjen PPPL RI. Pedoman nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual, 2015, Jakarta,
Indonesia,616.951.Ind.p.
6. BHIVA Treatment Guidelines Writing Group. British HIV Association guidelines for the
treatment of HIV-1-positive adults with antiretroviral therapy 2015 (2016 interim update).
Available at: Treatment/ 2016/treatmentguidelines-2016-interim-update.pdf.
7. Corbett AH, Sheffield CI. Key pharmacologic principles and drug-drug interactions in HIV
patient care. inPractice_ HIV. Available at: http://www.clinicaloptions.com/
inPractice/Index/HIV.aspx.
8. PSA. 2015. Community Pharmacy and HIV. Pharmaceutical Society of Australia Ltd. Deakin
West, Australia.
TERIMA
KASIH