Anda di halaman 1dari 47

Apt. RIAWATI, S.Si.

Tanjung Pinang Riau, 18 September 1967

S1 Farmasi UTB Lampung


Profesi ISTN Jakarat

Riwayat Pekerjaan :
Gudang Farmasi Metro 1988 – 1992
Puskesmas Simpur 1992 - sekarang

HP. 081294367521
FARMAKOLOGI OBAT TERKAIT HIV AIDS

ORIENTASI PERLUASAN LAYANAN TES DAN


PENGOBATAN HIV TINGKAT PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS KESEHATAN
2021
Tujuan Terapi ARV
• Menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak terdeteksi dan mempertahankannya
• Memperbaiki kualitas hidup
• Mencegah infeksi oportunistik
• Mencegah progresi penyakit
• Mengurangi transmisi kepada yg lain
Pokok Bahasan
1. Pendahuluan
2. Konsep Terapi Start,
Substitusi, Switch dan Stop
(4S)
3. Penggolongan dan
Mekanisme Kerja Obat ARV
4. Obat Infeksi Oportunistik
dan Penyakit Infeksi Menular
5. Penutup
5
PENDAHULUAN

Source: image from CDC Glossarium


Pengertian
1. Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) adalah Virus yang
menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).
2. AIDS adalah suatu kumpulan gejala berkurangnya kemampuan
pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus HIV dalam
tubuh seseorang.
3. Orang Dengan HIV dan AIDS ( ODHA ) adalah orang yang telah
terinfeksi virus HIV.
4. Yang dimaksud berisiko adalah kelompok populasi kunci (PS,
penasun, LSL, waria) dan kelompok khusus: pasien hepatitis, ibu
hamil, pasangan serodiskordan, pasien TB, pasien Infeksi Menular
Seksual (IMS), dan Warga Binaan Permasyarakatan (WBP)
5. PMTCT: Prevention of mother to-child transmission = Pencegahan
Penularan dari ibu ke anak (PPIA)
Pengertian
6. Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme
yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang sehat tetapi
menyebabkan infeksi pada orang indvidu yang kekebalan
tubuhnya terganggu.
7. CD4 : adalah jenis sel darah putih yang disebut lymfosit T atau sel
T, yang merupakan bagian yang penting dari sistim kekebalan
tubuh.
8. PCR : Polymerase Chain Reaction : Tes virologis
direkomendasikan untuk mendiagnosis anak berumur kurang dari
18 bulan, paling awal pada umur 6 minggu
Pengertian
9. ARV adalah obat Anti Retro Viral
10. ART adalah Terapi dengan ARV
11. HAART: highly active antiretroviral therapy
12. PMO : Pengawas minum Obat
13. PDP : Perawatan Dukungan dan Pengobatan = CST (Care Support
and Treatment)
14. KTS : Konseling dan Tes Sukarela = VCT ( Voluntary counseling
and testing)
15. KTIP : Konseling dan Tes atas Inisiasi Petugas = PITC (Provider
Initiated testing and Counseling)
16. IMS : Infeksi Menular (secara) Seksual.
17. IDU: Injecting Drug User (Pengguna NAPZA suntik = Penasun)
18. NAPZA : Narkotik, alkohol, Psikotropik dan zat adiktif lain
19. PPP: Profilaksis Pasca Pajanan = PEP (Post Exposure Propylaxis).
PENGELOMPOKAN OBAT ARV
1. Entry Inhibitor
2. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
a. Abacavir
b. Emtricitabine
c. Lamivudine
d. Tenovofir
e. Zidovudin
3. Non-nucloside Rerverse Transcriptase
Inhibitor
a. Efavirenz
b. Rilpivirine
4. Integrase Inhibitor
a. Dolutegravir
b. Raltegravir
5. Protease Inhibitor
a. Atazanavir
b. Darunavir
c. Lopinavir
6. Pharmacologic Booster
a. Cobicistat
b. Ritonavir
Mengingat Parameter Farmakokinetika Obat
KONSEP TERAPI 4S
- Indikasi memulai ARV : Semua ODHA dewasa termasuk ODHA hamil, remaja dan
START anak <10 thn
tanpa melihat stadium dan nilai CD4
- Pasien koinfeksi TB

- Penggantian salah satu atau seluruh komponen rejimen ARV


SUBSTITUSI dalam lini yang sama
- Alasan substitusi : ESO, interaksi, kehamilan
- Apabila pasien mengalami kegagalan terapi dan atau terjadi resistensi,
SWITCH maka dilakukan Switch obat ke Lini 2
- Kegagalan terapi: gagal secara klinis, imunologis dan virologis

- Menghentikan/penghentian sementara terapi ARV


STOP - Alasan STOP : toksisitas /ESO berat, gagal pengobatan, adherence yang
buruk, kurang biaya etc
REJIMEN ARV
Paduan Lini I 2 NRTI + 1 NNRTI
Paduan Lini II 2 NRTI + 1 PI
Paduan Lini III 1 NNRTI + 1 INSTI + 1 PI
Terapi ARV diberikan seumur hidup
Recommended Rejimen:
Start ARV : TDF +3TC+EFV
Profilaksis PPP : TDF+3TC+LPV/r
Profilaksis PrEP : TDF+3TC/FTC (Tidak ditanggung pemerintah)
PPP (Profilaksis Pasca Pajanan), yaitu penggunaan ARV secepatnya setelah terjadi peristiwa yang
berisiko penularan HIV, untuk mencegah infeksi HIV. Sebaiknya dalam waktu 4 jam pertama dan
tidak lebih dari 72 jam.
PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis), yaitu metode minum obat yang dilakukan oleh orang-orang yang
tidak memiliki HIV, tetapi berisiko tinggi tertular.
PENGGOLONGAN ARV
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Dosis
Nama Obat Dosis anak dosis untuk dewasa gangguan ginjal
dewasa
Pediatrik 4 mg/kg 150 mg 2 x CCT hitung ≥50
Lamivudin (3TC) Tdk perlu penyesuaian dosis
2 x sehari sehari mL/mnt
CCT hitung 30 - 49
Tablet 150 mg → dosis terapi atau 150 mg 1 x sehari
mL/mnt
NRTI
300 mg 1x CCT hitung 15- 29 150 mg dosis pertama ,
Tablet KDT Remaja :
sehari mL/mnt selanjutnya 100 mg 1 x sehari

BB < 50 kg: 2
CCT hitung 5- 14 150 mg dosis pertama ,
  mg/kg.BB, 2 x  
mL/mnt selanjutnya, 50 mg 1 x sehari
sehari

BB ≥ 50 kg: seperti CCT hitung <5 150 mg dosis pertama ,


   
dosis dewasa mL/mnt selanjutnya, 25 mg 1 x sehari

50 mg dosis pertama ,
      Terapi hemodialisis
selanjutnya, 25 mg 1 x sehari

Terapi dialisis 50 mg dosis pertama ,


     
peritonium selanjutnya, 25 mg 1 x sehari
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal
BB < 33kg , 6
mg/kg.BB 1 x 200 mg 1 x CCT hitung ≥50 Tdk perlu penyesuaian
Emtricitabin (FTC)
sehari sehari mL/mnt dosis

CCT hitung 30 - 49 200 mg tiap 48 jam (tiap 2


NRTI
sulit diberikan mL/mnt hari sekali)
Tablet KDT, tidak karena tdk ada
CCT hitung 15- 29 200 mg tiap 72 jam(tiap 3
tersedia sediaan sediaan terpisah dg
tunggal TDF mL/mnt hari sekali)
CCT hitung < 15 200 mg tiap 96 jam (tiap 4
  BB >33 kg:   mL/mnt hari sekali)
200 mg tiap 96 jam (tiap 4
seperti dosis hari sekali), sulit dilakukan
    Terapi hemodialisis
dewasa krn blm ada sediaan
terpisah

      Terapi dialisis Blm diketahui, gunakan dg


peritonium hati-hati
     
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal
NRTI
1 mg/kg Tdk perlu
Stavudin (d4T) BB/dosis 30 mg 2x sehari CCT hitung > 50 mL/mnt penyesuaian dosis

Kapsul 30 mg 2 x sehari   CCT hitung 26-50 mL/mnt 15 mg 2 x sehari

  CCT hitung ≤ 25 mL/mnt 15 mg 2 x sehari


Tablet KDT
BB > 30 kg,
spt dosis   Terapi hemodialisis 15 mg 1 x sehari
  dewasa
  Blm. Diketahui.
Terapi dialisis peritonium Gunakan dg hati-hati
 
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)

Nama Obat Dosis anak Dosis dosis untuk dewasa gangguan ginjal
dewasa
Bayi <3 bulan: 50
Tdk perlu
Didanosin (ddI) mg/m2 LPB tiap BB ≥ 60 kg CCT hitung ≥60 mL/mnt penyesuaian
NRTI
12 jam dosis

Tablet kunyah Bayi >3 bulan - 200 mg 2 x CCT hitung 30 - 59 200 mg 1 x sehari
100 mg anak < 13 tahun sehari mL/mnt
Enteric coated 90 - 120 mg/m2 CCT hitung 10- 29
beadlet dalam LPB tiap 12 jam   mL/mnt 150 mg 1 x sehari
kapsul 125 mg
Anak ≥13 tahun CCT hitung < 10
  atau BB≥ 60 kg   mL/mnt

      Terapi hemodialisis 100 mg 1 x sehari

      Terapi dialisis
peritonium
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Dosis dosis untuk dewasa gangguan
Nama Obat Dosis anak
dewasa ginjal
Tidak ada
Abacavir 300 mg 2x ODHA dg CCT
300 mg tablet (≥14 kg) penyesuaian
NRTI
(ABC) sehari berapapun
dosis

Tablet 300 Dosis Dosis


BB (kg) Dosis pagi atau
mg malam sehari Tidak ada
Terapi
penyesuaian
hemodialisa
1/2 tab. 1/2 tab 600 mg 1 x dosis
  14 - 21 (150 mg) (150 mg) 300 mg sehari

1/2 tab. 1 tab (300


  > 21 - < 30 (150 mg) mg) 450 mg  
Blm. Diketahui,
Terapi dialisis gunakan dg hati-
peritonial
1tab. (300 1tab. (300 600 mg hati
  > 30  
mg) mg)

  Dosis remaja (≥ 16 th): spt dosis dewasa      


Nucleotida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal

8 mg/kg.BB 1 x 300 mg 1 x CCT hitung ≥50 Tdk perlu


Tenofovir (TDF) sehari
NRTI
sehari mL/mnt penyesuaian dosis

BB 14 - < 20 kg : CCT hitung 30 - 300 mg tiap 48 jam


100 mg 1 x sehari
49 mL/mnt (tiap 2 hari sekali)

BB 20 – 29,9 kg : CCT hitung 10- 300 mg tiap 72


Tablet 300 mg 200 mg 1 x sehari 29 mL/mnt jam(tiap 3 hari sekali)

 KDT BB ≥ 30kg:   Terapi 300 mg tiap 7 hari


hemodialisis sekali)

Terapi dialisis Blm diketahui,


  seperti dosis dewasa   peritonium gunakan dg hati-hati
Non Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa dosis untuk dewasa gangguan
ginjal
NNRTI
Bayi – Anak < 8 tahun:
14 hari pertama : Inisiasi Target : 200 mg 2x CCT hitung ≥ 20 Tdk perlu
Nevirapin (NVP) sehari.
5 mg/kg.BB. . mL/mnt penyesuaian dosis
1 x sehari (max 200 mg)

14 hari kedua dosis 5  Dosis inisiasi: 1 x 200


Terapi Tdk perlu
Tablet 200 mg mg/kg.BB dosis 2 x mg sehari selama 14
sehari ( tiap 12 jam) hari pertama hemodialisa penyesuaian dosis

 Kemudian dinaikkan
Anak ≥ 8 tahun: menjadi 2 x 200 mg
Tablet KDT Terapi dialisis Masih blm diketahui,
Seperti dosis dewasa bila tdk ada rash atau
efek samping peritonium gunakan dg hati hati

   
Non Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
NNRTI
dosis untuk dewasa
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa gangguan ginjal

Anak ≥3 tahun:
Efavirenz(EFV) BB 10 – <15 kg: 200 mg
Kapsul 200 mg BB 15 - <20 kg: 250
600 mg x sehari Tidak ada
Tablet 600 mg KDT BB 20 - <25 kg: 300 mg
penyesuaian dosis
BB 25 – <32,5 kg: 350 mg
BB 32, 5 – <40 kg:400 mg
BB > 40 kg: seperti dewasa
Protease Inhibitor (PI)
dosis untuk dewasa
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa gangguan ginjal
PI

Lopinavir/ritonavir
BB: < 15 kg: 12 mg/3 mg,
LPV/r/kg.BB/dosis 2 x sehari
Lpv/r

Tablet 200 mg/50 400 mg /100 mg Tidak ada penyesuaian


mg BB > 15 - 40 kg : 10 mg/2,5 2 x sehari dosis
mg/LPV/r/ kg.BB/dosis 2 x
sehari

BB > 40 kg: spt dosis dewasa


Darunavir/ Dosis untuk pasien
ritonavir Dosis anak Dosis dewasa gangguan
(DRV/r)m dewasa ginjal

Darunavir Untuk anak minimal usia 3 tahun 600mg/100 Tidak ada


300 mg atau BB >10 kg mg 2x sehari, penyesuaian dosis
terpisah atau 800
dengan
BB
(kg)
Dosis (2x sehari dengan
makan)
mg/100 mg
1x sehari
ritonavir 100 10 - < DRV 200 mg (2.0 mL) plus
mg 11 RTV 32 mg (0.4 mL
10 - < DRV 200 mg (2.0 mL) plus
11 RTV 32 mg (0.4 mL)
11 - DRV 220 mg (2.2 mL) plus
<12 RTV 32 mg (0.4 mL)
12 - DRV 240 mg (2.4 mL) plus
<13 RTV 40 mg (0.5 mL)
13 - DRV 260 mg (2.6 mL) plus
<14 RTV 40 mg (0.5 mL)
14 - DRV 280 mg (2.8 mL) plus
<15 RTV 48 mg (0.6 mL)
15 - DRV 375 mg (kombinasi
<30 tablet atau 3.8 mL) plus RTV
48 mg (0.6 mL)
30 - DRV 450 mg (kombinasi
<40 tablet atau 4.6 mL) plus RTV
100 mg (tablet or 1.25 mL)
≥ 40 eperti dewasa
Integrase Inhibitor (INSTI)
Dosis untuk pasien
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa dewasa gangguan
ginjal

Anak usia 2- <12 tahun (tablet


kunyah)
BB (kg) Dosis

11 - <14 3x25 mg 2x sehari

14 - <20 1x100 mg 2x sehari


Raltegravir (RAL)n
20 - <28 1.5x100 mg 2x sehari 400 mg 2x Tidak ada penyesuaian
Tablet 400 mg, tablet
sehari dosis
kunyah 100 mg 28 - <40 2x100 mg 2x sehari

≥ 40 x100 mg 2x sehari

≥ 40 seperti dewasa

Dosis rekomendasi berdasarkan 6


mg/kgBB/dosis 2x sehari. Anak ≥12
tahun: sama dengan dewasa.
Sediaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT) ARV yang Tersedia
KDT Formula Dosis Keterangan
Tablet
Sebaiknya tablet tdk
d4T 30 mg + Dewasa 1 tab.2 x sehari
3TC 150 mg dibelah

Diminum 2 x sehari, dosis:


BB 3 - 5,9 kg: 1/2 tablet pagi
Stavudin dan 1/2 tablet sore
Lamivudin
  BB 6 - 9,9 kg kg: 1 tab pagi 1/2
  tablet sore
  BB 10 - 13,9 kg 1 tablet pagi Penggunaan tdk
  Tablet dispersible 1 tablet sore terpengaruh makanan.
  d4T 1 2 mg + 3TC Anak Tablet dapat direndam
  BB 14 - 19,9 kg 1,5 tab pagi
60 mg 1 tablet sore dlm air hingga larut
  sebelum diminumkan
  BB 20 - 24,9 : 1,5 tablet pagi
1,5 tablet sore
BB 25 - 29,9 : 2 tablet pagi
2 tablet sore

BB > 30 kg : sama spt dosis dewasa


KDT Formula Dosis Keterangan
Stavudin, BB 3 - 5,9 kg: 1/2 tablet pagi
lamivudin, dan 1/2 tablet sore
Nevirapin
BB 6 - 9,9 kg kg: 1 tab pagi 14 hari pertama
dan 1/2 tablet sore gunakan dual KDT
Stavudin
BB 10 - 13,9 kg 1 tablet pagi lamivudin, setelah
Tablet dan 1 tablet sore 14 hari mengikuti
dispersible: dosis anak.
d4T 12 mg + Anak  BB 14 - 19,9 kg 1,5 tab pagi Penggunaan tdk
dan 1 tablet sore
3TC 60 mg + terpengaruh
NVP 100 mg  BB 20 - 24,9 : 1,5 tablet pagi makanan. Tablet
dan 1,5 tablet sore dapat direndam
dlm air hingga
BB 25 - 29,9 : 2 tablet pagi larut sebelum
dan 2 tablet sore diminumkan
BB > 30 kg : sama spt dosis
dewasa
KDT Formula Dosis Keterangan
Zidovudin, BB 3 - 5,9 kg: 1 tablet pagi
lamivudin, dan 1 tablet sore 14 hari pertama
Nevirapin gunakan dual
BB 6 - 9,9 kg kg: 1,5 tab pagi KDT Zidovudin
dan 1,5 tablet sore lamivudin,
Tablet setelah 14 hari
BB 10 - 13,9 kg 2 tablet pagi mengikuti dosis
dispersible: dan 2 tablet sore
AZT 60 mg+ Anak  anak.
BB 14 - 19,9 kg 2,5 tab pagi Penggunaan tdk
3TC 30 mg+
NVP 50 mg  dan 2,5 tablet sore terpengaruh
makanan. Tablet
BB 20 - 24,9 : 3 tablet pagi dapat direndam
dan 3 tablet sore dlm air hingga
larut sebelum
BB ≥ 25 : spt dosis dewasa diminumkan
KDT Formula Dosis Keterangan

Dewasa 1 tablet, 1 x sehari Penggunaan


Tenofovir, Tablet FTC 200 mg tidak
Emtricitabin + TDF 300 mg dipengaruhi
BB > 35 kg: 1 tablet makanan
Anak , 1 x sehari

Tdk blh
Dewasa 1 tablet, 1 x sehari diminum stlh
makan, kadar
Tenofovir, Tablet TDF 300 mg EFV meningkat
Lamivudin, + 3TC 300 mg + ad 50%,
Efavirenz EFV 600 mg diminum
lambung
Anak BB > 35 kg: 1 tablet kosong
, 1 x sehari
sebelum tidur.
Pemberian ARV pencegahan pada bayi
Semua bayi lahir dari ibu dengan HIV, baik yang diberi ASI eksklusif
maupun susu formula, diberi Zidovudin dalam 12 jam pertama selama
enam minggu.

Kondisi Bayi Dosis Zidovudin


Bayi cukup bulan Zidovudin 4 mg/kg BB/12 jam selama 6 minggu, atau dengan dosis
disederhanakan:
∙Berat lahir 2000-2499 g = 10 mg 2x sehari
∙Berat lahir ≥ 2500 g = 15 mg 2x sehari
bayi dengan berat < 2000 g harus mendapat dosis mg/kg, disarankan
dengan dosis awal 2 mg/kg sekali sehari

Bayi prematur < 30 Zidovudin 2 mg/kg BB/12 jam selama 4 minggu pertama, kemudian 2
minggu mg/kg BB/8 jam selama 2 minggu

Bayi prematur 30-35 Zidovudin 2 mg/kg BB/12 jam selama 2 minggu pertama, kemudian 2
minggu mg/kg BB/8 jam selama 2 minggu, lalu 4 mg/kg BB/12 jam selama 2
minggu
PI
NRTI NRTI NNRTI Lopinavir/r
Tenovofir Lamivudine Nevirapine atau
atau atau atau Darunavir/r
Zidovudine Emtricitabin Efavirenz/ atau
Rilpivirine Dolutegravir/r

REGIMAN DENGAN DOLUTEGRAVIR


Pemerintah merencanakan untuk menggunakan Dolutegravir pada lini
pertama. Rejimen yang mengandung Dolutegravir HANYA digunakan
pada pasien baru saja. Pasien lama tidak perlu di ganti.
Rejimen yang mengandung Dolutegravir terdiri dari:
TDF +3TC (FTC) + DTG
ARV LINI KEDUA DEWASA
Pilihan utama lini kedua untuk pasien dewasa:
2 NRTI + ATV/r atau LPV/r

Saat ini terdapat 3 pilihan obat dari golongan Protease Inhibitor


yang dapat menjadi pilihan, yaitu Lopinavir/ritonavir,
Atazanavir/ritonavir, dan Darunavir/ritonavir
ARV LINI KEDUA UNTUK ANAK
Lini Pertama
Usia Anak Lini Kedua Pilihan Lini Kedua Alternatif
yang Gagal
3 – 10 tahun 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + EFV 2 NRTI + RAL
2 NRTI + EFV 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + ATV/r
(atau NVP)
Dibawah 3 tahun 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + RAL Tetap menggunakan
regimen
LPV/r dan switch ke 2
NRTI+ EFV pada usia
3 tahun
2 NRTI + NVP 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + RAL
KEGAGALAN TERAPI ARV
GAGAL VIROLOGIS
Viral Load > 1000 kopi/mL berdasarkan pemeriksaan 2 kali berurutan dengan interval 3
bulan, dengan dukungan adherence yg baik setelah pemeriksaan ke-1, setelah paling
sedikit iniasisi ART 6 bulan
GAGAL IMUNOLOGIS
Dewasa dan Remaja
Jumlah CD4 < 250 sel/mm3 setelah gagal klinis atau CD4 persisten < 100 sel/mm 3
Anak-anak
< 5 tahun : CD4 persisten < 200 sel/mm3
> 5 tahun : CD4persisten < 100 sel/mm3

GAGAL KLINIS
Dewasa dan Remaja
Munculnya IO baru atau berulang yg mengindikasikan defisiensi imun berat setelah 6 bulan
pengobatan yg efektif
Anak-anak
Munculnya IO baru atau berulang yg mengindikasikan defisiensi imun berat atau lanjut
setelah 6 bulan pengobatan yg efektif
Farmakologi obat yang direkomendasikan
untuk IO ODHA
Farmakologi obat yang direkomendasikan
untuk PIMS
Obat-obatan yang digunakan untuk penanganan IMS adalah obat-obatan
yang termasuk dalam daftar Obat esensial nasional (DOEN) yang dipilih
dengan kriteria pemilihan obat sebagai berikut:
• Angka kesembuhan/kemanjuran tinggi (sekurang-kurangnya 95% di wilayah
tersebut).
• Harga murah
• Toksisitas dan toleransi masih dapat diterima
• Pemberian dalam dosis tunggal
• Cara pemberian peroral
• Tidak menjadi kontra indikasi untuk ibu hami atau menyusui
DAFTAR OBAT PIMS
PENGOBATAN URETRITIS PENGOBATAN URETRITIS NON-
GONOKOKUS GONOKOKUS
Cefixim 400 mg, Azitromicin 1 g, dosis tunggal, per
dosis tunggal, per oral oral
ATAU
  Doksisiklin* 2 x 100 mg,
per oral, 7 hari
Pilihan pengobatan lain
Kanamisin 2 g, injeksi IM,  
dosis tunggal ATAU
Cetriaxon 250 mg, Injeksi IM,  
dosis Tunggal
*tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun
PENGOBATAN PEMBENGKAKAN SKROTUM

PENYEBAB PENGOBATAN
Gonore dan klamidia Sefiksim 400 mg/hari per oral selama 5 hari ATAU
  Seftriakson 250 mg/hari, injeksi intramuskular selama
3 hari DITAMBAH
Doksisiklin* 100 mg per oral 2 kali sehari selama 14
hari
Gonore, klamidia dan Sefiksim 400 mg/hari per oral selama 5 hari ATAU
organisme enterik Seftriakson 250 mg/hari, injeksi intramuskular selama
  3 hari DITAMBAH
Levofloksasin* 500 mg per oral sekali sehari selama 10
hari
Organisme enterik Levofloksasin* 500 mg per oral sekali sehari selama 10
  hari
 
*tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun
  Chancroid (ulkus Herpes genitalis Herpes genitalis Limfogranulo
Sifilis stadium 1 & 2 mole) episode pertama rekurens ma venereum
Obat yang Benzatin - Siprofloksasin*, Asiklovir, 5x200 Asiklovir, 5x200 Doksisiklin *,
dianjurkan benzilpenisilin 2,4 juta2x500 mg/hari, mg/hari, per oral, mg/hari, per oral, 2x100 mg/hari,
  IU, dosis tunggal, per oral, selama 3 selama 7 hari, ATAU selama 5 hari, per oral, selama
injeksi intramuskular hari Asiklovir 3x400 ATAU 14 hari,
  ATAU mg/hari selama 7 hari Asiklovir 3x400 ATAU
Eritromisin base, ATAU mg/hari selama 5 Eritromisin base
4x500 mg/hari, Valasiklovir, 2x500 hari 4x500 mg/hari,
per oral, selama 7 mg/hari, per oral, ATAU
per oral, selama
hari selama 7 hari, Valasiklovir, 2x500
ATAU 14 hari
mg/hari, per oral,
Azitromisin 1 g,
selama 5 hari,
per oral, dosis
tunggal
ATAU
Obat Penisilin-prokain Seftriakson 250      
pilihan lain injeksi IM 600.000 mg, injeksi intra
  U/hari selama 10 hari muskuler, dosis
tunggal
Alergi Doksisiklin* 2X100        
penisilin mg/hari per oral,
dan tidak selama 30 hari ATAU
hamil
  Eritromisin 4 x 500
mg/hari selama 30
PENUTUP
1. Obat ARV dibedakan berdasarkan mekanisme dan lokasi kerja ARV dalam siklus replikasi
virus HIV.
2. Minum obat ARV dosis yang benar dan tepat waktu setiap hari untuk menjaga dan
mempertahankan kadar obat ARV di dalam darah adalah essensial untuk menekan
jumlah virus dalam tubuh dan mencegah terjadinya resistensi obat ARV.
3. Terapi ARV tidak boleh dihentikan tanpa berkonsultasi dengan dokter HIV, kecuali dalam
situasi gawat darurat.
4. Proses Switch dan Stop terapi ARV dapat menyebabkan permasalahan terhadap
farmakokinetika obat ARV dalam tubuh, oleh karena itu perlu dilakukan dengan
pengawasan pakar HIV untuk mengurangi dampak terjadinya resistensi.
5. Memulai terapi ARV dini lebih baik daripada terlambat. Pengobatan ARV bisa
menurunkan resiko menularkan, mencegah timbulnya penyakit penyerta dan
memperpanjang masa hidup.
References
1. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 87 tahun 2014 tentang
Pedoman Pengobatan Antiretroviral. Kementerian Kesehatan, Jakarta Indonesia; 2015.
2. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/90/2019
Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. Kementerian Kesehatan,
Jakarta Indonesia; 2019.
3. WHO. 2016. The Use of ARV Drug For Treating and Preventing HIV Infection. WHO. Geneva.
4. Matthew P, Stephen T., 2018. Medicine; Sexually Transmitted Infections and HIV & AIDS, part 1
of 2, Volume 46;5 May 2018. Elsevier Ltd. , London UK. ISSN: 1367-3039.
5. Dirjen PPPL RI. Pedoman nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual, 2015, Jakarta,
Indonesia,616.951.Ind.p.
6. BHIVA Treatment Guidelines Writing Group. British HIV Association guidelines for the
treatment of HIV-1-positive adults with antiretroviral therapy 2015 (2016 interim update).
Available at: Treatment/ 2016/treatmentguidelines-2016-interim-update.pdf.
7. Corbett AH, Sheffield CI. Key pharmacologic principles and drug-drug interactions in HIV
patient care. inPractice_ HIV. Available at: http://www.clinicaloptions.com/
inPractice/Index/HIV.aspx.
8. PSA. 2015. Community Pharmacy and HIV. Pharmaceutical Society of Australia Ltd. Deakin
West, Australia.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai