Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMASI KOMUNITAS KLINIS

PERENCANAAN KEFARMASIAN PADA

PENYAKIT KARDIOVASKULAR

Nama : Viona

NIM : 200101115

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI

PALEMBANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pharmaceutical care adalah suatu konsep yang melibatkan
tanggung jawab farmasis dalam menjamin terapi optimal terhadap pasien s
ecara individu sehingga pasien membaik dan kualitas hidupnya meningkat
(quality of life). Unsur-unsurnya terkaitan dengan medikasi (medication
related/drug relatet problem/DRP). DRP merupakan masalah yang terkait
dengan pengobatan pasien. Antara lain ada 8 masalah yang umumnya
muncul yakni, indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, dosis kurang, dosis
lebih, pemilihan obat yang kurang tepat, reaksi yang tidak
dikehendaki, gagal mendapatkan obat, interaksi obat.

Penggunaan SOAP untuk menulis di rekam medis pasien


merupakan salah satu cara efektif untuk mengkomunikasikan hasil telaah
apoteker farmasi klinik terhadap pasien. Sebelum menulis di rekam medis,
hendaknya apoteker farmasi klinik mengumpulkan data-data sebagai
bahan bakunya. Data tersebut dapat bersumber dari pemeriksaan
laboratorium maupun keluhan pasien secara langsung. Metode SOAP akan
sangat membantu apoteker farmasi klinik di dalam menyusun kerangka
pikir bertindak dan sebagai alat untuk mempermudah proses telaah status
pasien di hari berikutnya.

Pemeriksaan laboratorium rutin dilakukan untuk mendapatkan


informasi yang berguna bagi dokter dan apoteker dalam pengambilan
keputusan klinik. Untuk mengambil keputusan klinik pada proses terapi
mulai dari pemilihan obat, penggunaan obat hingga pemantauan efektivitas
dan keamanan, apoteker memerlukan hasil pemeriksaan laboratorium.
Hasil pemeriksaan tersebut dibutuhkan sebagai pertimbangan penggunaan
obat, penentuan dosis, hingga pemantauan keamanan obat.
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan terkait
penggunaan obat.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan alternative rekomendasi terapi dan
monitoring terapi menggunakan EBM, pedoman terapi dan/atau
kajian farmakoekonomi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pharmaceutical Care adalah pelayanan kefarmasian yang berorientasi


kepada pasien. Meliputi semua aktifitas apoteker yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah terapi pasien terkait dengan obat. Praktek kefarmasian ini
memerlukan interaksi langsung apoteker dengan pasien, yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien Peran apoteker dalam asuhan kefarmasian di
awal proses terapi adalah menilai kebutuhan pasien. Di tengah proses terapi,
memeriksa kembali semua informasi dan memilih solusi terbaik untuk DRP (Drug
Related Problem) pasien. Di akhir proses terapi, menilai hasil intervensi sehingga
didapatkan hasil optimal dan kualitas hidup meningkat serta hasilnya memuaskan
(keberhasilan terapi).

Berdasarkan KepMenkes No. 1027/Menkes/sk/IX/2004, standar pelayanan


kefarmasian di apotek meliputi :
1. Pelayanan resep
a. Persyaratan administratif
b. Kesesuaian farmasetik.
c. Pertimbangan klinis
2. Penyiapan obat.
a. Peracikan
b. Etiket
c. Kemasan obat yang diserahkan
d. Penyerahan obat
e. Informasi obat
f. Konseling
g. Monitoring penggunaan obat
h. Promosi dan edukasi
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Buku/referensi
2. Laptop
3. In focus

B. Prosedur Kerja
1. Kerjakan kasus menggunakan format isian yang telah disediakan
dan siapkan dalam bentuk power point
2. Berdasarkan keluhan pasien dan obat yang diresepkan dokter, lakukan
analisa resep dengan menggunakan format SOAP (Subjective,
Objective, Assessment, dan Plan)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kasus 1
Keluhan : dr. Sakura Sp. P
Ny. Anita, 50 tahun, BB 48 kg, Jl. Ariodillah 77 Telp 746544
datang ke Puskesmas dengan SIP : 1456/PTSP/2016
keluhan mual, pusing, nyeri pada
Palembang, 11 Mei 2022
sendi. Pasien mengaku sebelumnya
mengalami stroke ringan. Diberikan
R/ Amlodipine 10 mg No. XXX
obat piracetam tab 2 x 800 mg dan
S 1 dd tab 1
captropil 2 x 12,5 mg. pasien juga
mengaku tidak minum obat secara
R/ Neurodex No. XXX
rutin.
S 1 dd tab 1
Hasil pengukuran TD 160/100,
kolesterol total 290 mg/dL, LDL 90
R/ Glucosamine 500 mg No XXX
mg/dL, HDL 45 mg/dL, trigliserida
S t dd tab 1
250 mg/dL, asam urat 10 mg/dL,
nadi 90 kali/menit, temperature
Pro : Ny. Anita
36,8ºC, RR 18 kali/menit, GDP 110
Umur : 50 tahun
mg/dL
BB : 66 kg, TB = 152 cm
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Merdeka 245 PLG
Diagnosa : Hipertensi
Pertimbangan Klinis
Perhitungan dosis :
Perhitungan Dosis
No. Nama Obat Dosis Pakai Dosis Lazim Ket
(1H)
1. Amlodipine DP IX = 10 mg Hipertensi/angi DL 1X = 5 mg x 1 Tepat
DP IH = 10 mg na dosis awal = 5 mg Dosis
5mg DL 1H = 5 mg
1 x sehari, DL IX = 10 mg x 1
sehari maks 10 = 10 mg
mg 1 x sehari DL 1H = 10 mg
(PIONAS)
2. Neurodex Vit B1  10 – 25 Vit B1 Monohidrate Under
Monohidrate mg/hari DL 1X = 10 - 25 mg Dose
DP 1X = 100 mg 200 -300 DL IH = 200 - 300 mg
DP IH = 100 mg mg/hari Vit B6 HCl Tepat
Vit B6 HCl  20 – 50 mg DL 1X = 20 - 50 mg Dosis
DP 1X = 200 mg hingga 3x DL IH = 60 - 150 mg
DP IH = 200 mg sehari Vit B12
Vit B12  Oral = 50 - DL 1X = 50 - 150
DP 1X = 200 mcg 150 mcg mcg dapat
DP IH = 200 mcg atau lebih ditingkatkan
diberikan
diantara
makan
(PIONAS)
3. Glucosamine DP 1X = 500 mg 500 mg PO DL 1X = 500 mg Tepat
DP 1H = 500 mg (Medscape) DL 1H = 500 Dosis
B. Kasus 2
Keluhan : dr. Akrom
Tn. Darwis, usoa 67 tahun dengan Jl. Ariodillah 77 Telp 746544
BB 56 kg, datang ke RS dengan SIP : 1456/PTSP/2016
keluhan kesemutan, mata tabor, dan
Palembang, 25 November 2023
adanya luka yang tidak kunjung
sembuh. Sejak satu bulan lalu
R/ Metformin 500 mg No. XXX
pasien minum glibenklamid namun
S 1 dd tab 1
1 x 5 mg
Hasil pemeriksaan laboratorium :
R/ Levemir No I
Kadar kolesterol total 300
S 1 dd 6 iu
mg/dL, TD . GDS 300 mg, GDP
140 mg/
R/ Megabal 500 mcg No. LX
dL
S b dd caps 1

Pro : Darwis Riandi


Diagnosa : DM Tipe
Umur : 67 tahun
II, Dislipidemia
BB : 56 kg
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Ariodillah III
Pertimbangan Klinis
Perhitungan dosis :
Perhitungan Dosis
No. Nama Obat Dosis Pakai Dosis Lazim Ket
(1H)
1. Metformin DP IX = 500 mg Awal : 500 mg PO DL IX = 500 mg Under
DP IH = 500 mg setiap 12 jam atau DL 1H = 500 x 2 Dose
850 mg PO setiap = 1000 mg
hari sesudah IH = 850 mg
makan = 850 mg
: Tingkatkan dosis
secara bertahap
500 mg/minggu
atau 850 mg q 2
minggu berd.
Kontrol
glikemik dan
tolerabilitas
2. Levemir DP 1X = 6 iu DM tipe 2 yang DL 1X = 10 iu Under
DP IH = 6 iu tidak terkontrol DL IH = 10 iu : 2 Dose
secara adekuat = 5 iu
dengan
pengobatan oral :
10 unit/hari sc
(atau 0,1-0,2
unit/kg/hari) di
malam hari atau
dibagi setiap 12
jam
3. Megabal DP 1X = 500 mcg Oral : 500 mcg, 3 x DL 1X = 500 mcg Under
DP IH = 500 mcg sehari DL 1H = 500 mcg Dose
x3
= 1500 mcg
BAB V

KESIMPULAN

SOAP adalah sarana yang digunakan oleh para tenaga medis untuk
merekam informasi mengenai pasien. SOAP merupakan singkatan dari Subjective
(Subjektif), Objective (Objektif), Assesment (Penilaian), dan Plan (Perencanaan).
SOAP bertujuan agar lebih terorganisir, juga sebagai salah satu sarana bagi tenaga
medis untuk mencatat diagnosis terhadap keadaan pasien.

Anda mungkin juga menyukai