Anda di halaman 1dari 12

PENATALAKSANAAN TETANUS

Aletha ayu
1310211140

PRINSIP PENATALAKSANAAN
Menghancurkan organisme di dalam tubuh
Menetralisasi toksin dalam tubuh
Meminimisasi efek dari toksin yang telah terikat pada
SSP

PENATALAKSANAAN UMUM

Lingkunan perawatan intensif & pengawasan


ketat:
Oksigen, Monitor kardiopulmoner

Kurangi sumber stimulasi


Sinar, suara, sentuhan

Merawat dan membersihkan luka


membersihkan luka, irigasi luka, debridement luka
(eksisi jaringan nekrotik),membuang benda asing
dalam luka + kompres dengan H202 (dilakukan 1

-2 jam setelah pemberian ATS dan pemberian


Antibiotika. Sekitar luka disuntik ATS)

Diet cukup kalori dan protein


bentuk makanan tergantung kemampuan membuka
mulut dan menelan. Bila ada trismus, makanan dapat
diberikan personde atau parenteral
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

PENATALAKSANAAN TETANUS
1.
Pemberian antibodi
2. Penatalaksanaan luka
3. Pemberian antibiotika
4. Penanggulangan kejang

ANTIBODI

Tetanus Immune Globulin (TIG) (Human): 3.0006.000 U IM

Tetanus Anti-Toxin (TAT) (serum kuda) tes kulit


dulu,
Dosis: 50.000 - 100.000 U
20.000 U sampai dosis yg ditentukan diberi IV,
&
sisanya IM, dgn perhatian ketat terhadap
anafi laksis

Serum sickness terjadi pada 10% - 20% reseptor


serum kuda
Anti Tetanus Serum : 10.000 20.000 IU IM
(dewasa) dan 10.000 IU IM (anak) diberikan 2 5
hari berturut-turut

ANTIBIOTIK
Metronidazole (Drug of Choice):
aktif melawan bakteri anaerob dan protozoa,
diberikan selama 10 14 hari
Dosis dewasa : 500 mg PO tiap 6 jamaau 1 g IV
tiap 12 jam, tida lebih dari 4g IV/hari
Dosis pediatrik : 15-30 mg/KgBB/hati iv terbagi
tiap 8 12 jam, tidak lebih dari 2g/hari
Kontraindikasi : hipersensitifi tas, hamil T.1
Penicillin G
mengganggu pembentukan polipeptida dinding
otot selama multiplikasi aktif, menghasilkan
aktv. Bakterisidal terhadap mikroorganisme yg
rentan, diberikan 10 -14 hari

Dosis dewasa : 10-24 jt U/hari iv terbagi dalam 4


dosis
Dosis pediatrik : 100.000-250.000 U/kg/hr iv/im,
dosis terbagi 4 kali/hari
Kontraindikasi : hipersensitifi tas, anemia hemolitik,
neurotoksisitas (dosis masif)
Eritromicin:
30 - 40 mg/kg/hari IV, dibagi 4 dosis
Doksisiklin
Menghambat sintesis protein dan pertumbuhan
bakteri dgn mengikat sub unit 30s atau 50s ribosomal
dari bakteri yang rentan, diberikan selama 10-14 hari
Dosis dewasa : 100mg peroral/iv tiap 12 jam

ANTI-KEJANG
Diazepam (Valium)
Untuk terapi spasme dan kejang tetanik, mendepresi
semua tingkatan saraf pusat, meningktkan aktivitas GABA
Dewasa :
1. Spasme ringan: 5-10 mg oral tiap 4-6 jam PRN
2. Spasme sedang: 5-10 mg iv PRN
3. Spasme berat: 50-100 mg dalam 500 ml D5, diinfuskan
40 mg per jam
Pediatrik :
1. Spasme ringan: 0,1-0,8 mg/kg/hr dosis terbagi 3x/hari
2. Spasme sedang berat: 0,1-0,3 mg/kg/hr iv tiap 4-8 jam
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, Glaukoma sudut sempit

Phenobarbital
Dosis obat harus rendah agar tidak tjd depresi nafas, bila
pasien dengan ventilasi dpt idberikan dosis lebih tinggi
agar dapat efek sedasi

Dewasa: 1mg/kg im tiap 4-6jam, tdk llebih dari 400


mg/hari
Pediatrik: 5mg/kg im dosis terbagi 3 hari
Kontraindikasi: hipersensitivitas, gg fungsi hati dan
penyakit paru
Vecuronium (paralysis) bila kasus sangat
berat. Harus disambung dgn ventilator!
Catatan: TIG & TAT hanya menutralisir bagian neurotoxin
tetanospasmin yg tidak tempel pada SSP. Maka obat
antikejang harus dilanjutkan sampai neurotoxin
tetanospasmin
yg tempel itu sudah tidak kuat lagi, yaitu 2 6 minggu!

PROFILAKSIS TETANUS : LUKA

Un t u k a na k < 7 t a hu n d iber i D P T at au DTaP (a t au DT ka la u a da


ko n t ra in dika si m em ber i va k si n Pert u s sis
7 t a h un sa m p ai dew a sa dib er i Td (do si s Va k si n Dift her i
di ku r a n g i. M aka lebih
a m a n u nt uk m ereka )
Do sis: T I G 25 0 U I M (Diber i b er sa m a t et a n u s t oxo id, t et a pi per lu
s pu it & t em pa t i njek si la in )
TAT (s sd h t es ku lit ) 3 .0 00 5.0 00 U I M (d gn sya r a t
pem b eria n T I G di at a s yg sa m a)

P R O F I L A K S I S T E TAN U S : I M U N I S A S I

Pencegahan Tetanus Neonatus:

Tetanus Toxoid diberi 2 kali kpd ibu hamil, jarak 1


bln, yg ke2 > 2 mgg sblm bersalin Bagi ibu yg telah
menerima seri tetanus toxoid dulu, diberi 1 kali saja.
Imunisasi Aktif Rutin:
DPT/DTaP pd umur 2, 4, 6 bln, lalu 6 12 bln
kemudian
& pd umur 5 7 thn, LALU setiap 10 tahun!
Kalau DPT/DTaP/DT yang ke4 diberi sesudah umur 4
thn, yg
ke5 boleh dibatal. Lalu setiap 10 tahun !
Untuk anak/dewasa seri dasar dT sejumlah 3 dosis, dgn
jarak wkt 1 2 bln. Lalu 6 12 bln kemudian & setiap
10 thn!
Kalau terlambat menerima imunisasi apapun,
jadwalnya

Anda mungkin juga menyukai