Aletha ayu
1310211140
PRINSIP PENATALAKSANAAN
Menghancurkan organisme di dalam tubuh
Menetralisasi toksin dalam tubuh
Meminimisasi efek dari toksin yang telah terikat pada
SSP
PENATALAKSANAAN UMUM
PENATALAKSANAAN TETANUS
1.
Pemberian antibodi
2. Penatalaksanaan luka
3. Pemberian antibiotika
4. Penanggulangan kejang
ANTIBODI
ANTIBIOTIK
Metronidazole (Drug of Choice):
aktif melawan bakteri anaerob dan protozoa,
diberikan selama 10 14 hari
Dosis dewasa : 500 mg PO tiap 6 jamaau 1 g IV
tiap 12 jam, tida lebih dari 4g IV/hari
Dosis pediatrik : 15-30 mg/KgBB/hati iv terbagi
tiap 8 12 jam, tidak lebih dari 2g/hari
Kontraindikasi : hipersensitifi tas, hamil T.1
Penicillin G
mengganggu pembentukan polipeptida dinding
otot selama multiplikasi aktif, menghasilkan
aktv. Bakterisidal terhadap mikroorganisme yg
rentan, diberikan 10 -14 hari
ANTI-KEJANG
Diazepam (Valium)
Untuk terapi spasme dan kejang tetanik, mendepresi
semua tingkatan saraf pusat, meningktkan aktivitas GABA
Dewasa :
1. Spasme ringan: 5-10 mg oral tiap 4-6 jam PRN
2. Spasme sedang: 5-10 mg iv PRN
3. Spasme berat: 50-100 mg dalam 500 ml D5, diinfuskan
40 mg per jam
Pediatrik :
1. Spasme ringan: 0,1-0,8 mg/kg/hr dosis terbagi 3x/hari
2. Spasme sedang berat: 0,1-0,3 mg/kg/hr iv tiap 4-8 jam
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, Glaukoma sudut sempit
Phenobarbital
Dosis obat harus rendah agar tidak tjd depresi nafas, bila
pasien dengan ventilasi dpt idberikan dosis lebih tinggi
agar dapat efek sedasi
P R O F I L A K S I S T E TAN U S : I M U N I S A S I