Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI


DI PUSKESMAS KREMBANGAN SELATAN SURABAYA

Oleh :
1. Gita Rosyada Indana Zulfa P27824114036
2. Ifadzatul Ulum P27824114038
3. Ika Rosita Dewi P27824114016
4. Ivon Dwi Kencana P27824114023
5. Laras Lupitasari P27824114005

SEMESTER VI
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO SURABAYA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR
1. Topik : Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir
2. Sasaran : 1. Ibu hamil
2. Ibu Nifas
3. Pemateri : Mahasiswa D3 Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya
4. Durasi : 60 menit
5. Tempat : Ruang tunggu pasien Puskesmas Krembangan Selatan
6. Waktu : 09.00 WIB
7.1 TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta dapat
mengerti dan memahami tentang perawatan tali pusat sehari – hari yang baik dan
benar.
7.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang imunisasi dasar pada bayi peserta dapat
menjelaskan tentang:
1) Pengertian perawatan tali pusat
2) Tujuan dari perawatan tali pusat
3) Akibat dari jika perawatan tali pusat kurang baik
4) Cara Perawatan Tali Pusat yang benar
8. MATERI
Materi Penyuluhan
1) Pengertian perawatan tali pusat
2) Tujuan dari perawatan tali pusat
3) Akibat dari jika perawatan tali pusat kurang baik
4) Cara Perawatan Tali Pusat yang benar
9. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
10. METODE
Ceramah Tanya jawab
11. KEGIATAN PENYULUHAN
N Pukul Kegiatan Kegiatan Penyaji Kegiatan
(WIB) Peserta
1 2 3 4 5
1. 09.00-09.05 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
( 3 menit) 2. Membuka acara 2. Memperhatikan
penyuluhan dan
3. Memperkenalkan mendengarkan
pembimbing dan anggota 3. Memperhatikan
kelompok dan
4. Menjelaskan tujuan umum mendengarkan
dan khusus 4. Memperhatikan
5. Menjelaskan topik dan
6. Menjelaskan kontrak mendengarkan
waktu selama 30 menit 5. Memperhatikan
kepada peserta dan
mendengarkan
6. Menyepakati
kontrak waktu
yang telah
disusun
2. 09.05- Pelaksanaan 1. Menggali 1)Mendengarkan
09.35 penyuluhan (20 pengetahuan pasien menjawab dan
menit) tentang perawatan tali memperhatikan
pusat Menjelaskan penjelasan.
materi yang meliputi : 2) Mendengarkan,
1) 1) Pengertian perawatan tali dan
pusat memperhatikan
2 2) Tujuan dari perawatan tali
pusat
3)Akibat dari jika perawatan
tali pusat kurang baik
4) Cara Perawatan Tali Pusat
yang benar ditunda

3. 09.35-09.50 Evaluasi 1. Memberikan kesempatan 1. Mengajukan


(5 menit) peserta untuk bertanya pertanyaan
kepada penyaji kepada penyaji
2. Membagikan leaflet 2. Menerima
3. Memberikan pertanyaan leaflet
kepada peserta 3. Menjawab
4. Pembimbing pertanyaan
menambahkan penjelasan dari penyaji
4. Mendengarkan
dan
memperhatikan
4. 09.50- Penutup 1. Penyaji menyimpulkan 1. Peserta
10.00 (2 menit) materi yang sudah menyimpulkan
dibahas materi dengan
2. Memberi tugas pada bimbingan
peserta untuk membaca penyaji
leaflet di rumah 2. Peserta
3. Mengucapkan Salam membaca di
rumah
3. Menjawab
Salam

12. Pengorganisasian
12.1 Moderator : Gita Rosyada Indana Z
Tugas :
1. Membuka acara penyuluhan
2. Mengatur jalannya penyuluhan
3. Menyampaikan sub topik penyuluhan
4. Memfasilitasi tanya jawab
5. Menutup Acara Penyuluhan

12.2 Penyaji :

1. Ika Rosita Dewi


2. Laras Lupitasari

12.3 Observer : Ivon Dwi Kencana


Tugas :
1. Mengevaluasi jalannya penyuluhan
2. Mengobservasi tepatnya waktu penyuluhan

12.4 Notulen : Ifadzatul Ulum


Tugas :
1. Mencatat semua peserta yang hadir
12.5 Fasilitator : Semua mahasiswa
13. Kegiatan Evaluasi
13.1 Kriteria Hasil
1.Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat selama penyuluhan
berlangsung
2. 85 % peserta penyuluhan dapat mengerti tentang perawatan tali pusat pada bayi
13.2 Antisipasi Masalah
14.2.1 Jika ada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang kita ajukan, maka
memberikan kesempatan kepada pembimbing untuk memberikan masukan.
14.2.2 Jika peserta tidak memperhatikan kita memberikan stimulasi dengan cara
mengajaknya berinteraksi dengan kita yaitu dengan memberi pertanyaan-pertanyaan
sederhana yang sekiranya dapat diketahui.
PERAWATAN TALI PUSAT
2.1 Konsep Dasar Perawatan Tali Pusat Bayi
2.1.1 Pengertian Tali pusat
Tali pusat atau dalam istilah medis dikenal dengan funiculus
umbilikalis merupakan sebuah saluran kehidupan bagi janin selama dalam
kandungan. Tali pusat merentang dari umbilicus (pusar) janin ke permukaan
plasenta dan mempunyai panjang normal kurang lebih 50-55 cm, dengan
ketebalan sekitar 1-2 cm, tali pusat dianggap berukuran pendek, jika panjang
normal kurang dari 40 cm. Tali pusat merupakan jembatan penghubung antara
plasenta dan janin. Jadi tali pusat tidak hanya mencakup fungsi pernapasan
saja, tapi seluruh aktivitas yang ada di plasenta yakni menyalurkan zat-zat
yang dibutuhkan oleh janin, baik untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal, serta berperan sebagai saluran untuk mengeluarkan bahan-bahan sisa
yang tidak dibutuhkan oleh janin seperti urea dan gas karbondioksida. Lalu,
akan dikembalikan ke peredaran darah ibu yang kemudian dieksresikan dari
tubuh ibu (Riksani, 2012).
Tali pusat adalah jaringan unik yang terdiri dari dua arteri dan satu
vena yang tertutup oleh jaringan pengikat mukoid yang dikenal sebagai
Wharton’s jelly, yang ditutup oleh satu lapisan tipis membrane mukosa
(kelanjutan dari amnion). Selama hamil, plasenta menyediakan semua nutrient
untuk pertumbuhan dan menghilangkan produk sisa secara terus-menerus
melalui tali pusat. Setelah lahir, tali pusat mengering dengan cepat, mengeras
dan berubah warnanya menjadi hitam (suatu proses yang disebut gangren
kering). Proses ini dibantu oleh paparan udara. Pembuluh umbilical tetap
berfungsi selama beberapa hari, setelah resiko infeksi masih tetap tinggi sampai
tali pusat terpisah (Trotter, 2010)
Tali pusat terdiri dari bagian maternal (desidua basalis) dan bagian
janin (vili korionik). Permukaan maternal lebih memerah dan terbagi menjadi
beberapa bagian (kotiledon). Permukaan fetal ditutupi dengan membran
amniotik dan merupakan membran yang halus serta berwarna kelabu dengan
tonjolan pembuluh darah sehingga tali pusat tidak hanya sebagai penyalur
sumber makanan dan sebagai penyaring bagi janin (Sarwono, 2010)
2. 1.2 Pengertian Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi
baru lahir sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput atau kering
dengan tujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat
penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat (Sodikin, 2012).
Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan
merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah
terjadinya infeksi pada tali pusat bayi, alat dan bahan yang digunakan hanya
kassa steril, air dan sabun. (Hidayat, 2009).
Perawatan tali pusat adalah upaya untuk mencegah infeksi tali pusat
dengan tindakan sederhana yakni tali pusat dan daerah sekitar tali pusat selalu
bersih dan kering, selalu mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan
sabun, dan tidak membubuhkan apapun pada sekitar daerah tali pusat
(Sodikin,2012).
2.2 Tujuan perawatan tali pusat
Tujuan dari perawatan tali pusat menurut Sodikin (2012) ada empat, yaitu:
a. Mencegah terjadinya infeksi.
b. Mempercepat proses pengeringan tali pusat.
c. Mempercepat terlepasnya tali pusat.
d. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir.

2.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat menurut
Sodikin (2012), yaitu :
a. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena dapat
menyebabkan iritasi sekitar daerah tali pusat.
b. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan
bersih
c. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan
menyebabkan tali pusat menjadi lembab.
d. Jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau ramuan apapun
ke puntung tali pusat.
e. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat
f. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan atau
mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi petugas kesehatan.
2.4 Waktu Perawatan Tali Pusat Waktu untuk melakukan perawatan tali pusat
menurut Sodikin (2012), yaitu :
a. Sehabis mandi pagi atau sore.
b. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau kotoran
bayi.
c. Lakukan sampai tali pusat puput atau kering.
2.5 Hal-hal yang akan terjadi jika perawatan tali pusat kurang baik
Menurut Sodikin (2012), Perawatan tali pusat tidak steril akan mengakibatkan
beberapa gangguan kesehatan pada bayi, diantaranya tetanus neonatorum dan
omfalitis. Untuk mencegah hal tersebut ibu di tekankan untuk mengetahui tanda dan
gejala adanya infeksi tali pusat bayi mereka yang dapat disebabkan karena spora
Clostridium tetani dan bakteri stapilokokus, streptokokus, atau bakteri gram negatife.
Kurangnya perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dapat menyebabkan
a. Tetanus bayi
1) Tali pusat berwarna merah, basah, dan kotor, yang kemungkinan tapi pusat
bernanah.
2) Kesulitan menyusui
3) Mulut tidak bisa dibuka
4) Kejang-kejang bila disentuh, kena sinar atau mendengar suara keras
5) Kadang demam (Iis Sinsin, 2008).
b. Omfalitis (Infeksi Umbilikal)
Infeksi pada tali pusat bayi atau jaringan kulit di sekitar tali pusat. (Gallagher,2002)
2.6 Tanda-tanda infeksi Tali Pusat
Tanda dan gejala infeksi tali pusat pada bayi yaitu
1. Tercium bau yang tak sedap dari tali pusar bayi.
2. Timbul ruam merah atau bengkak di sekitar pangkal tali pusat.
3. Terlihat nanah atau cairan lengket jernih
4. Bayi tiba-tiba panas
2.7 Cara Perawatan Tali Pusat
Menurut rekomendasi WHO, untuk perawatan sehari-hari tali pusat cukup
dengan membersihkan tali pusat dengan air dan sabun. Penelitian sebelumnya yang
dilakukan Dore membuktikan adanya perbedaan perawatan antara perawatan tali
pusat yang menggunakan alkohol pembesih dan dibalut kain steril. Ia menyimpulkan
bahwa tali pusat yang dirawat dengan cara alami lebih cepat dalam waktu pengeringan
dibandingkan perawatan tali pusat dengan menggunakan alkohol. Penelitian lainnya
yang dilakukan Kurniawati menyimpulkan bahwa perawatan tali pusat dengan
menggunakan prinsip udara terbuka (tidak menutup tali pusat menggunakan
kassa/pembalut), waktu yang dibutuhkan untuk mengering lebih cepat dibandingkan
perawatan tali pusat dengan menggunakan Air Susu Ibu (ASI).
Menurut Surat edaran tentang panduan ini, pertama kali dipublikasikan pada
tahun 2004 dan sesuai dengan nasihat terbaru berdasarkan bukti yang ada
(Trotter,2008b) memberitahukan perawatan tali pusat dengan menjagalah area sekitar
tali pusat agar tetap bersih dan kering. Cara terbaik untuk melakukannya adalah
dengan membiarkan daerah ini dan tidak memberikan apapun setelah mandi pertama
kali dalam air bersih biasa, tepuk-tepuk agar kering dengan handuk bersih. Lipat
kembali popok, pada setiap kali ganti, sampai tali pusat lepas (Trotter, 2010).
 Alat dan Bahan
Alat dan bahan untuk perawatan tali pusat berdasarkan Pusdiknakes 2003.
1. Kassa Steril
2. Perlengkapan pakaian bayi
3. Handuk atau waslap yang kering dan lembut
4. Air matang
5. Sabun mandi
 Cara Perawatan Tali Pusat
Cara perawatan tali pusat berdasarkan Pusdiknakes 2003.
1. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun sampai bersih.
2. Cuci tali pusat dengan air matang secara hati-hati.
3. Bila tali pusat terkena kotoran/tinja cuci dengan sabun kemudian bilas dan
keringkan sampai kering dengan waslap atau handuk kering yang lembut.
4. Biarkan tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan bila ingin ditutup,
maka tutup dengan kasa steril secara longgar agar tidak lembab.
5. Lipatlah popok dibawah tali pusat.
6. Kenakan pakaian bayi.
7. Cuci tangan kembali setelah membersihkan tali pusat.
 Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perawatan Tali Pusat
1. Daerah tali pusat harus selalu dalam keadaan bersih dan kering untuk mencegah
infeksi..
2. Hindari menutup tali pusat dengan menggunakan plester.
3. Tidak perlu menggunakan obat-obatan, cairan, atau ramuan-ramuan tertentu untuk
perawatan tali pusat.
4. Jika kulit diantara pusat bayi memerah, mengeluarkan cairan berbau busuk dan
bengkak, segera menghubungi tenaga kesehatan terdekat agar mendapatkan
penanganan segera.
DAFTAR PUSTAKA

Alimil, Aziz H. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC
Pusdiknakes. 2003.Asuhan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Pusdiknakes
Riksani,Ria.2012.Keajaiban Tali Pusat dan Plasenta Bayi.Jakarta : Dunia Sehat
Sodikin.2012. Perawatan Tali Pusat. Jakarta : EGC
Sarwono ,Prawirohardjo.2010. Ilmu Kebidanan Jakarta : PT BINA PUSTAKA
Daftar Hadir Peserta Diskusi
Di Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya
NO NAMA ALAMAT TTD
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25

Anda mungkin juga menyukai