Anda di halaman 1dari 21

AL-YAMIN (SUMPAH)

Definisi ● “Menerima kitab amal dengan tangan kanan”


○ Surah Al-Isra: 17
○ Surah Al-Haqqah: 19
● “Golongan/sebelah kanan”
○ Surah Al-Inshiqaq: 7
○ Surah Al-Waqiah: 8
● ‫القسم‬
● ‫الحلف‬
● ‫القوة‬
● Kaedah lama/tua
● Kaedah yang lemah
● Skop yang terhad
● Hanya bersandarkan keimanan/kepercayaan orang yang bersumpah.
● Literal: kanan
● Istilah: ‘kenyataan atau penyataan yang terdapat padanya nama Allah atau
sifat-sifatNya dengan tujuan untuk menguatkan kenyataan/penyataan tersebut.’
○ Nota: Perkara yang ditegaskan itu boleh jadi sudah lepas, sekarang atau
akan datang. could be in past, present or future.
○ Rujuk: Arahan Amalan No. 2 Tahun 2006 (selepas ini dirujuk sebagai
‘AA2 ‘06’)

Terminologi ● “al-Mudda’i” ertinya seseorang yang menegaskan sesuatu fakta.


AA2 ‘06 ● “al-Mudda’a `alaih” ertinya seseorang yang menafikan sesuatu fakta.
● “saksi” ertinya seseorang yang memberi keterangan tetapi tidak termasuk
Al-Mudda’i, Al-Mudda’a `Alaih dan orang tertuduh;
● “sumpah” ertinya sumpah syarie iaitu suatu perkataan yang disertakan
dengannya nama Allah atau sifat-Nya, dilafazkan untuk menegaskan atau
menafikan sesuatu hak atau fakta di dalam prosiding kehakiman;
● “taghliz” ertinya cara pengukuhan sumpah mengikut Hukum Syarak;
● “al-Yamin al-Istizhar” (i) ertinya sumpah yang dibuat oleh al-muda’ii atas
AL-YAMIN (SUMPAH)

perintah Hakim setelah memberikan keterangan yang mencukupi dalam kes


muda’i alaih yang ghaib atau mati atau kanak-kanak yang belum baligh, atau
al-safih (bodoh), atau al-mahjur (yang dihalang mentadbirkan hartanya), majnun
(gila) atau orang yang tidak sempurna akal. (rujuk Kitab Mughni Muhtaj Jld 4
halaman 407 / al-Muhazab Jld 2 halaman 304 / Nihatul Muhtaj Jld. 8 halaman
269 –270 / Al-Fiqh Al-Islami Wa Adilatuh - Wahbah Al-Zuhayli Jld. 8 halaman
609). Yamin Istizhar (ii) tidak boleh diterima sebagai bukti, tetapi hanya untuk
menghilangkan tohmah kepada pemohon, selepas mendatangkan bilangan saksi
yang diperlukan. Yamin Istizhar juga (iii) adalah bertujuan untuk
memperkukuhkan pembuktian.
● “an-Nukul” ertinya keengganan Defendan bersumpah setelah diarahkan oleh
Hakim;
● “al-Yamin Mardudah” ertinya sumpah yang dijalankan oleh mudda’i setelah
ditolak oleh muda’ alaih;

Dalil ● [Al-Maidah: 89] َ‫َُؤاخ ُذ ُكم بِ َما َعقَّدتُّ ُم ٱَأْل ْي َمـٰن‬


ِ ‫َُؤاخ ُذ ُك ُم ٱهَّلل ُ بِٱللَّ ْغ ِو فِ ٓى َأ ْي َم ٰـنِ ُك ْم َولَ ٰـ ِكن ي‬
ِ ‫اَل ي‬
Kamu tidak dikira salah oleh Allah tentang sumpah-sumpah kamu yang tidak
disengajakan (untuk bersumpah)
۟ ‫َع ٰـهَدتُّ ْم َواَل تَنقُض‬
● [Al Nahl: 91] ‫ُوا ٱَأْل ْي َمـٰنَ بَ ْع َد تَوْ ِكي ِدهَا‬
dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu)
● [Yunus: 53] “Dan mereka bertanyakan kepadamu Muhammad, “Benarkah azab
yang dijanjikan itu? Katakanlah, “Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu
pasti benar dan kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya.”
● ‫شاهداك او يمينه‬
….. Kemudian bahwa [Al Asyats bin Qais] keluar bersama kami lalu berkata:
"Apa yang dibicarakan dengan kalian oleh Abu 'Abdurrahman?". Dia berkata:
"Maka kami ceritakan kepadanya". Maka dia berkata: "Dia benar. Sungguh demi
Allah, ayat itu turun berkenaan antara aku dengan sesoerang yang sedang
berselisih tentang sumur lalu kami mengadukannya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Kamu
AL-YAMIN (SUMPAH)

hadirkan dua saksi atau bersumpah?". Aku katakan: "Biarlah dia bersumpah
dan aku tidak peduli". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang bersumpah yang dengan sumpahnya itu dia bermaksud
mengambil harta orang maka dia telah berbuat kedurhakaan dan akan berjumpa
dengan Allah dimana Allah murka kepadanya". Maka turunlah firman Allah
sebagai pembenaran atas kejadian itu kemudian bacalah ayat ini: ("Sesungguhnya
orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka
dengan harga yang sedikit… hingga ayat…siksa yang pedih").
● ‫ البينة على المدعي واليمين على من أنكر‬:‫شرح حديث‬
Bukti ke atas orang yang mendakwa, sumpah ke atas orang yang mengingkari
tuduhan ke atas dirinya. [Riwayat Al-Baihaqi dalam Al-Sunan (10/252)]

Mejelle
● When an oath is to be administered by one of the two litigants, the oath shall be
taken in the name of Allah by saying Wallahi or Billahi.
● chapter 111 – Art. 1742 – 1753 (administering the oath to one of the parties)
● Article 76: evidence is for the person who claims, the oath is for the person who
denies [‫]البينة على المدعي واليمين على من انك‬
● Article 77: evidence is for the proof of what is not clear, an oath is for the
confirmation of what is presumed
● Article 1742: one of the grounds of judgment also is the oath or the refusal of
oath
○ As a plaintiff, the burden of proof is on him. If unable to proof or
insufficient evidence, can order for the defendant to take oath

Skop pemakaian ● All jurists agreed that oath does not apply in HUDUD cases.
● It only applies in rights of mankind (al-adami).
● Purely property matters, such as; sale, business transaction,loan, hire etc.
● Disputed on matters not directly property, such as; marriage, divorce, lineage, etc.
AL-YAMIN (SUMPAH)

Syarat-Syarat Sah AA2 ‘06:

Kaedah 5:
(i) Orang yang bersumpah hendaklah akil baligh dan sukarela;
(ii) Al-Mudda’a ‘alaih tidak mengakui hak al-Mudda’ii;
(iii) Pihak yang bertikai meminta Hakim arahkan pihak satu lagi bersumpah;
(iv) Orang yang bersumpah hendaklah bersumpah bagi dirinya sendiri;
(v) Perkara yang disumpah itu bukanlah hak Allah semata-mata;
(vi) Perkara yang hendak dilaksanakan sumpah itu hendaklah mengenai hak yang boleh
diterima pembuktiannya melalui iqrar. (rujuk Fiqh Al Islami wa Adillatuh, ms 6074)

1) Nama Allah atau sifatnya


● ‫من كان حالفا فليحلف باهلل او ليصمت‬
“Sesiapa yang ingin bersumpah, maka hendaklah dia bersumpah dengan
nama Allah, atau lebih baik diam.” [Riwayat al-Bukhari (3836) dan
Muslim (1646)]
● [5:106] Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di
antara) kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka
hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara
kamu, atau dua orang yang berlainan (agama) dengan kamu. Jika kamu
dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian, hendaklah
kamu tahan kedua saksi itu setelah salat, agar keduanya bersumpah
dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, "Demi Allah kami tidak akan
mengambil keuntungan dengan sumpah ini, walaupun dia karib kerabat,
dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika
demikian tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa."
● [9:62] Mereka bersumpah kepadamu dengan (nama) Allah untuk
menyenangkan kamu, padahal Allah dan Rasul-Nya lebih pantas mereka
cari keridaan-Nya jika mereka orang mukmin.
● [9:74] Mereka (orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah,
AL-YAMIN (SUMPAH)

bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Muhammad).


Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah
menjadi kafir setelah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak
mencapainya
● “ Demi Allah” @ “ Dengan nama Al-Rahman”, saya …..
● For non-muslim: “In the name of God who created me and give me
sustenance”
● Kaedah 7(e) AA2 ‘06: lafaz sumpah hendaklah dimulakan dengan
Wallahi, Wabillahi, Wa Tallahi atau sifat-sifat Allah dan dibuat di dalam
bentuk yang tegas dan jelas berhubung dengan sesuatu tuntutan atau
penafian; dan
● Hadith: 'Umar b. al-Khattib reported Allah's Messenger (may peace be
upon him) as saying: Allah, the Great and Majestic, forbids you to swear
by your fathers. Umar said: By Allah. I have never sworn (by my father)
since I heard Allah's Messenger (may peace be upon him) forbidding it
mentioning them "on my behalf" or on behalf of someone else.
● Article 1743: Should it be intended to put one of the parties on his oath,
he shall be caused to take the oath in the name of Allah.

2) Niat
● ‫اليمين على نية المستحلف‬
“Sumpah adalah menurut niat orang yang menyuruh bersumpah.”
(Mahmasani, 1949: 468 ).
● ‫يمينك على ما يصدقك به صاحبك‬
Sumpah anda adalah apa yang dibenarkan oleh teman anda
● Kaedah 7(a): Sumpah hendaklah berdasarkan kehendak dan niat pihak
yang menuntut sumpah atau Hakim yang mengarahkan sumpah ;
● Distinguish before or outside the court?
○ If before the court, intention of the judge
○ If outside, intention of the maker

3) Mukallaf (Puberty/baligh, Sanity/aql)


AL-YAMIN (SUMPAH)

● Islam (minority view)


● Kaedah 5(i): Orang yang bersumpah hendaklah akil baligh dan sukarela;
● Excludes children, asleep, insane
● Issue: drunk? Due to liqour etc
○ 1st opinion: still valid if drink due to his own choice then take an
oath. A drunken is still a mukallaf
■ surah an-nisa 43: Believers! Do not draw near to the
Prayer while you are intoxicated until you know what you
are saying nor while you are defiled - save when you are
travelling - until you have washed yourselves. If you are
either ill or travelling or have satisfied a want of nature or
have had contact with women and can find no water, then
betake yourselves to pure earth, passing with it lightly over
your face and your hands. Surely Allah is All-Relenting,
All-Forgiving.
○ 2nd opinion: invalid cse similar to insane person. Unconscious
and lose their mind

4) Penafian dari defendan


● ‫واليمين على من انكر‬
● Kaedah 8(1)(b) AA2 2006: Dalam mana-mana peringkat prosiding kes
mal, mudda’a ‘alaih perlu bersumpah dengan kebenaran Hakim apabila -
mudda’a ‘alaih menafikan tuntutan muddaa’ii; dan
● ‫البينة على المدعي واليمين على من انك‬

5) persendirian/individu
● Tidak boleh diwakilkan kerana sumpah bersandarkan dhimmah
(responsibility) dan keimanan.
● Kaedah 5(iv): Orang yang bersumpah hendaklah bersumpah bagi dirinya
sendiri;
● Article 1745: A representative may validly be employed to place a person
upon oath, but no substitution is permissible in swearing an oath.
Consequently, the advocate of a party in an action may place the other
party upon his oath, but when his client is put upon his oath, such client
must swear the oath personally and not through his advocate.
AL-YAMIN (SUMPAH)

6) Hak manusia (al-adami)


● Hak Manusia @ bersifat hartabenda (mal)
● Kaedah 5(v): Perkara yang disumpah itu bukanlah hak Allah
semata-mata;
● Kaedah 1: Hak-hak yang boleh menerima pakai sumpah:

7) Keterangan plaintif yang tidak mencukupi


● Jika keterangan Plaintiff sudah memadai (kuat) maka Defendan tidak
dibenarkan bersumpah.
● Kaedah 7(c): pihak yang menuntut pihak lain bersumpah hendaklah
memastikan pihaknya tidak mempunyai keterangan lain;
● Kaedah 8(1)(a): Dalam mana-mana peringkat prosiding kes mal, mudda’a
‘alaih perlu bersumpah dengan kebenaran Hakim apabila - muddaa’ii
gagal mengemukakan keterangan yang mencukupi;
● Kes: Jaiton Bee @ Zaitun Bee bt Mohd Yaacob v Mohd Taha bin Wan
Ahmad[2016] 4 SHLR 101
○ Fakta kes:
■ Plaintif memfailkan tuntutan mutaah terhadap Defendan
sebanyak RM420,000-00 berdasarkan anggaran gaji
Defendan yang didakwa sebanyak RM10,000-00 sebulan
(Defendan seorang doktor).
■ Saksi #1 Plaintif menyatakan beliau dapat menganggarkan
pendapatan Defendan kerana saksi juga bekerja sebagai
seorang doktor sama seperti Defendan.
■ Saksi #2 Plaintif iaitu anak sulung Plaintif dan Defendan
menyatakan pendapatan kasar harian Defendan adalah
RM250-RM500 sehari berdasarkan kepada penglihatan
saksi tentang kira-kira kewangan dan rutin Defendan
membawa pulang wang setiap hari.
AL-YAMIN (SUMPAH)

■ Defendan menyatakan pernah berpendapatan RM10,000


sebulan, tetapi ketika perceraian hanya berpendapatan
RM500-00 sebulan kerana kerap keluar masuk hospital
akibat sakit jantung dan profit klinik Defendan terjejas
○ Keputusan mahkamah:
■ Defendan tidak mencabar hak Plaintif untuk menuntut
mutaah.
■ Namun, Plaintif selaku orang mendakwa telah gagal
membuktikan pendapatan bulanan Defendan secara jelas.
■ Oleh itu, Mahkamah telah mengarahkan supaya Defendan
bersumpah ‘Yamin Nafi’ berkenaan penafian Defendan
tentang jumlah pendapatannya.
■ berdasarkan sumpah tersebut, Mahkamah telah menerima
dakwaan Defendan bahawa pendapatannya semasa
bercerai adalah kurang RM500-00 sebulan.
■ Mahkamah memutuskan jumlah mutaah yang munasabah
yang perlu dibayar oleh Defendan adalah sebanyak
RM2000-00

8) izin/kebenaran mahkamah
● Mesti mendapat izin Hakim
● Kaedah 4: Sumpah tidak boleh dilaksanakan kecuali dengan kebenaran
atau atas perintah Hakim
● Susilawati Lawiya v Jamaludin bin Elias (Nash)
○ On confirmation of divorce outside the court through sms
○ Susilawati was not aware she had the right to ask the court to order
defendant to take oath
○ So the court yg tell her then agreed to request defendant to deny
the accusation

Jenis-jenis sumpah Sumpah Saksi


yang diambil dalam ● Fasad al-zaman
AL-YAMIN (SUMPAH)

perbicaraan ● Tazkiyyah al-Shuhud


● To ensure a witness speaks the truth.
● Anologi dgn [5:107] Jika terbukti kedua saksi itu berbuat dosa,1 maka dua orang
yang lain menggantikan kedudukannya, yaitu di antara ahli waris yang berhak
dan lebih dekat kepada orang yang mati, lalu keduanya bersumpah dengan
nama Allah, "Sungguh, kesaksian kami lebih layak diterima daripada kesaksian
kedua saksi itu, dan kami tidak melanggar batas. Sesungguhnya jika kami berbuat
demikian tentu kami termasuk orang-orang zalim."
● Malikis, Ibn Qayyim & Zahiris.
● Seksyen 129 SCEA: Bila saksi dikehendaki mengangkat sumpah.
Jika hal keadaan berkehendakkan sedemikian atau pemeriksaan saksi di bawah
Bahagian ini tidak dapat dijalankan dan suatu pihak kepada prosiding itu
membuat permohonan kepada Hakim supaya saksi itu mengangkat sumpah
sebagai saksi benar bagi menguatkan keterangannya, Hakim hendaklah
memerintahkan saksi itu mengangkat sumpah sedemikian dan hendaklah
mengingatkan saksi itu bahawa jika dia tidak berbuat demikian keterangannya
tidak boleh diterima.

Sumpah Plaintif
● Yamin al-jalibah (‫)يمين الجالبة‬
○ Jumhur agreed
○ ‫ان النبي قضى باليمين مع الشاهد‬
○ Hanafi disageed because:
■ This hadith contradicts recognised method (2:282)
■ Oath always in the form of denial
○ In case where Plaintiff able to bring only one witness as in section 88:
Seksyen 88. Keterangan oleh saksi tunggal dan sumpah plaintif.
Jika dalam kes mal, plaintif hanya mengemukakan seorang saksi,
keterangan saksi itu hanya boleh diterima jika keterangannya diberikan
berserta dengan sumpah plaintif itu.
AL-YAMIN (SUMPAH)

MISALAN: Dalam suatu tuntutan bagi pembayaran balik hutang oleh


plaintif terhadap defendan, keterangan seorang saksi yang dikemukakan
oleh plaintif yang diberikan berserta dengan sumpah plaintif hendaklah
menjadi bukti yang cukup terhadap tuntutannya.
○ Norazaha v Rohana (1998)
○ Azhar bin Mat Noor v Wati bin Kamuli [2016] 4 SHLR 18
■ Memandangkan P1 dan P2 hanya mengemukakan seorang saksi
lelaki sahaja iaitu SP1, berpandukan s 88 Enakmen Keterangan
Mahkamah Syariah (Negeri Selangor) 2003, mahkamah telah
memerintahkan agar P1 dan P2 bersumpah dengan lafaz
sumpah syarie bagi menguatkan keterangan mereka. Berdasarkan
keterangan P1, P2 dan SP1 bersama dengan lafaz sumpah syarie
disamping qarinah-qarinah yang dikemukakan di dalam kes ini,
mahkamah berpuas hati bahawa keterangan di dalam kes ini
mencukupi dan boleh diterima oleh mahkamah
■ Hadith: Sesungguhnya Baginda Rasulullah SAW telah berhukum
hanya dengan seorang saksi dan sumpah, kata Amru bin Dinar:
Hukum ini diharuskan di dalam kes-kes Mal sahaja.
■ Hadith Diriwayatkan daripada Jaafar bin Muhamad daripada
bapanya daripada Saidina Ali ra: Sesungguhnya adalah Baginda
Rasulullah SAW, Saiyidina Abu Bakar dan saidina Usman
berhukum dengan seorang saksi dan sumpah muddaie.

● Seksyen 87(2)(b)
● Hadith: The Prophet accepted one male witness with an oath by the plaintiff.
● Azizah binti Musa v Mohd Kamal @ Raja Kumaran bin Abdullah

● Yamin tuhmah (‫)تهمة يمين‬


○ in order to deny bare allegation made against him due to insufficiency to
prove his case.
AL-YAMIN (SUMPAH)

○ Malikis and Zaidis

● Yamin al-istizhar/istishaq (not a means of proof)


○ after proving his case sufficiently
○ Tohmah because the interested party is missing or death (also incapable)
○ Urgency (keterdesakan) or darurat.
○ Jumhur agreed on this.
○ Generally apply in matrimonial cases such as nafakah.
○ Lazimnya dalam kes hartabenda eg. nafakah.
○ Kelthom lwn Ismail (1996) 1 JH 79
■ Di dalam kes ini plaintif telah menuntut fasakh berdasarkan
setahun defendan tidak menunaikan nafkah zahir dan batin dan
juga tidak tinggal sebumbung. Plaintif telah membawa dua orang
saksi dan disokong lagi dengan sumpah istizhar. Yang kena dakwa
tidak hadir dan mahkamah memberikan tuntutan fasakh.
○ Hasmah v Borhan al-Din (1409H) JH 118.
■ Di dalam kes ini plaintif telah menuntut cerai taklik. Yang kena
dakwa tidak hadir perbicaraan. Plaintif telah membawa dua saksi.
Mahkamah meminta kedua-dua saksi untuk bersumpah dan
ditambah lagi dengan sumpah istizhar plaintif. Mahkamah
menjatuhkan telah jatuh talak khuluk.
○ Nurfarhani lwn Muhammad Noor JH 2007 (1428H) 24/2 281
■ SHC passed judgment in the absent of Def./Appt. as u/s 121(1)(b)
■ SCA (P.P) ordered re-trial, because:
● No proof of service (S.49)
● not satisfy with the evidence
● yamin al-istizhar was not taken.
○ Nor Liza lwn Mohd Asri [2007] 1 CLJ 478
○ Umi Nizan lwn Hamiruddin JH 2009 259
○ Ramzas bt Daud v Ghani bin Idris [2012] 2 ShLR 69
AL-YAMIN (SUMPAH)

○ Arahan Amalan No 1 Tahun 2003: “Penggunaan sumpah istizhar dalam


kes Mal dengan ketidakhadiran Defendan dan Mahkamah setelah
mendengar semua keterangan dan hujah Plaintif dan untuk mengelakkan
tohmah maka Mahkamah hendaklah sebelum membuat keputusan bagi
Plaintif memerlukan Plaintif mengangkat Sumpah Istizhar.”
○ Seksyen 121(2)
○ Rahamathbi binti Abdul Suban v Jamal Mohamed
■ Since the respondent was absent during the proceeding, the court
administer Yamin Istizhar, and after taking such an oath over the
truth of the claim, the court awarded the appellant with 98% of the
total amount of the house, and 2% were given to the respondent.
○ Siti Zainab v Mohamed Ishak
■ Wife deserted more than 3 months without maintenance, defendant
failed to appear before the court
■ Plaintiff produce witnesses and take yamin istizhar

Sumpah Defendan
● Original/Obligatory/Lifting/Defending Oath.
● Based on the hadith “and oath is for the person who denies”.
● Article 77 & 76 of al-Majjalah.
● Section 72/87/56(6).
● Nor Aniza Idris v Mohammad Fauzi
○ The application of the plaintiff for the pronouncement of divorce outside
the court via sms sent by the defendant husband was rejected by the court.
○ The court laid down the principle that strong circumstantial evidence can
only be relied upon if the plaintiff wife took an oath when the defendant
husband refused to do so.
○ This is because the refusal of the husband in taking the oath does not
exhaustively mean that the husband has admitted his intention for divorce
as it can be due to other reasons such as realising the serious
AL-YAMIN (SUMPAH)

consequences of yamin.
● Ibrahim bin Harun v Mat Yusoff
○ There is an issue of hibbah regarding a piece of land claimed by the
appellant.
○ The appellant however only managed to bring 1 witness, and thus he
requested the respondent to take an oath.
○ Since the respondent has taken the oath, the court dismissed the
appellant’s claim over the land and ruled in favour of the defendant.
● Ahmad v Mahabat Khan (1401H) JH 82
○ the two witnesses brought to the court was rejected by the court as to not
comply with requirements for syahadah, and thus due to the insufficiency
of the evidence by the plaintiff, the defendant was ordered to take an oath,
and it was done by holding al-Quran in Masjid Besar.
○ As such after the oath was taken by the defendant, the claim made by the
plaintiff was rejected by the court.
● Halimah v Pendakwa Jenayah Kelantan [1979] 1 JH (1980)
○ Halimah admitted sexual intercourse with othman but he denied. When he
take the oath, he was led free
● Pendakwa Jenayah Kelantan v Omar dan Seorang lagi
○ Khalwat case. Accused freed cse no convincing evidence. On appeal, the
judge agreed with trial judge’s decision where the accused must take oath
before being freed
● Pendakwa Syarie v Mohamed Sabu & Seorang lagi
○ Involve the khalwat case which is the right of allah. Oath inadmissible.
○ Comment: once clearly stated in statute, ijma’ ulama so inadmissible
● Kesan sumpah defendan:
○ Jumhur agreed that after the defendant took the oath, the plaintiff's claim
will be dismissed.
○ Seksyen 87(2)(b): cara memberikan keterangan- Jika defendan enggan
mengangkat sumpah, maka Mahkamah bolehlah meminta plaintif
AL-YAMIN (SUMPAH)

mengangkat sumpah dan dengan sumpah itu tuntutannya hendaklah


diterima
● Nukul al-yamin & yamin al-mardudah (discussion kat bawah)
○ What if the defendant refused?
■ Hanafis: refusal amounts to admission.
■ Jumhur: it should be corroborated with Plaintiff’s oath, ie. Oath
will be returned to Plaintiff.
■ Zahiri: Defendant will be asked to take oath or to admit the
liability otherwise, he will be detained.
○ Can it be re-opened? Fresh Evidence!
■ Jumhur:
● Can, because oath is a weak method of proof.
● Like Tayammum.
● Umar’s statement: “ A lying oath is more deserving of
rejection than a credible evidence”
● Zulriana bt Zahari lwn Mohd Shu’aib JH 2014 (1435H)
38/1 75 at 95 SAC
■ Imam Malik:
● Can, provided the Plaintiff must satisfy the court that he
did not aware of the existence of such evidence.
● Imam al-Ghazali from Shafie School also inclined to this.
■ Zahiri School:
● Oath is a decisive method which terminates a dispute.
● It will not be reopened.
● Presumed that both parties already discharged their
responsibilities.
○ Radzi bin Abdullah v Sharifa Bibi bte Nawabbudin [2006] 4 SHLR 72

Pemakaian sumpah
dalam kes-kes Mal,
AL-YAMIN (SUMPAH)

Perkahwinan, Qisas
dan Hudud

Prinsip Keengganan ● Situation: Refusal of the defendant to take oath when he is ordered to do so.
bersumpah (al-Nukul ● Effect:
an-Yamin) ○ View 1: Shuraih, Hanafis and first opinion of Imam Ahmad: Judgement
will be passed against the defendant & oath will not be returned back to
‫نكول اليمين‬ the plaintiff
■ Refusal amounts to admission of the defendant to the plaintiff’s
claim
■ Based on the practice of Saidina Uthman
■ Hadith narrated by Ibnu Abbas: ‫البينة على المدعي واليمين على من‬
‫أنكر‬
● as such upon refusal for taking an oath, the plaintiff’s
claim will be established.
■ Art. 1751: Effect of refusal to take oath- when a person upon
request refuses to take the oath, either expressly by refusing to
swear, or impliedly by keeping silence without excuse, the Court
shall give judgement on such refusal.
○ View 2 (adopted by our statute): Majority of sahabah such as Umar, ali
and agreed by Ibnu Sirin, Shafi’is, Malikis and according to one tradition ,
it is also agreed by Imam Ahmad in his second opinion: Judgement
cannot be passed against the defendant and the oath must be returned to
the plaintiff.
■ Al Maidah : 107 & 108 “let two others stand in their place who
are foremost in claim from those who have a lawful right, and they
swear by Allah..”.
■ Hadith reported by Ibn. Umar that the Prophet has returned the
oath to the plaintiff upon refusal of the defendant to take the oath
○ View 3: Ibn Hazm: Judgement cannot be passed and oath cannot be
returned to the plaintiff but the defendant will be detained until he admits.
AL-YAMIN (SUMPAH)

■ ‫البينة على المدعي واليمين على من انكر‬


■ Nukul al yamin cannot be the basis of judgement except :-
● In case of al- qasamah
● Bequest in a journey &there is no Muslim witness
● In case the plaintiff has 1 male a’dil witness/ 2 female a’dil
witnesses
● Siti Zamrah v Maliki
○ Plaintiff (wife) filed a suit against defendant (husband) to get back her gift
(pemberian) which the defendant had said its bcs she wants to be divorced
(cerai taklik)
○ Held: court ordered the plaintiff (wife) to take oath to deny the agreement
about the gift
○ When she take the oath upon failure of husband to adduce evidence, court
granted the application
○ Categorised as oath taken by defendant cse husband yg claim cakap ada
agreement tu so wife take oath to deny
● Adiba Yasmin v Abd. Rani
○ Petitioner file for cerai taklik on the ground she has been abused by the
husband and fail to provide sufficient witness but have only 1 male
witness
○ Plaintiff has insufficient evidence, defendant take oath
○ Petition dismissed, judgment in favour of defendant
● Tuminah v Ariffin
○ Wife petition for cerai taklik for desertion. Husband failed to appear
before the court
○ 2 male witnesses adduced and yamin istizhar taken by the plaintiff to
avoid tuhmah
● Siti Zainab v Mohammad Ishak
○ Wife deserted more than 3 months without maintenance, defendant failed
to appear before the court
AL-YAMIN (SUMPAH)

○ Plaintiff produce witnesses and take yamin istizhar


● Zainuddin v Anita
○ Division of harta sepencarian (normally on contribution) but in the
absence of evidence of contribution, both must take oath and be divided
equally. If both refuse, divided equally juga
○ If one agree to take oath, it will be given absolutely to the maker of oath
● Zainoon v Mohammed Zain
○ Division of matrimonial property. If both agree to take oath, property
divided equally
● Wan Azizah v Kassim
○ Plaintiff deserted without maintenance. Defendant absent before the court.
Plaintiff produce 2 male witnesses and take yamin istizhar
○ Cerai taklik granted
● Zainab binti Hamid v Mat Isa.
● Nor Aniza bte.idris v Mohammad Fauzi bin Ahmad
○ Confirmation outside the court
● Mamat v Fatimah (yamin al-mardudah)
○ If the defendant did not take oath, it is to be written to the plaintiff. Then
plaintiffs right is established if he take the oath

Prinsip ● Circumstantial evidence


Perpindahan/Pengem ● Yamin yang dipulangkan ke plaintiff to avoid plaintiff bringing action
balian Sumpah ● Mamat v Fatimah (yamin al-mardudah)
kepada Plaintif ○ If the defendant did not take oath, it is to be written to the plaintiff. Then
plaintiffs right is established if he take the oath
(Yamin
● Section 87: Cara memberi keterangan
al-Mardudah)
(1) Dalam kes mal, keterangan hendaklah diberikan oleh plaintif dan
‫يمين المردودة‬
defendan, dan jika defendan menafikan tuntutan terhadapnya dia
hendaklah dikehendaki mengangkat sumpah mengikut Hukum Syarak.
(2) -
(a) Jika defendan mengangkat sumpah di bawah subseksyen (1),
AL-YAMIN (SUMPAH)

tuntutan yang dibuat oleh plaintif hendaklah ditolak.


(b) Jika defendan enggan mengangkat sumpah, maka Mahkamah
bolehlah meminta plaintif mengangkat sumpah dan dengan
sumpah itu tuntutannya hendaklah diterima.
(3) Dalam kes jenayah, keterangan hendaklah diberikan bagi pendakwa dan
bagi tertuduh melainkan jika tertuduh mengaku salah.

Pemberatan ● ‫ ( باللفظ‬pronouncement)
(al-Taghlidh) dalam ○ Hanafi, Maliki, Shafie: ” ‫ عالم الغيب والشهادة‬... ” , “‫“باهلل الذي ال أله اال هو‬
Sumpah ■ Permissible in case of Yamin Jalibah (oath taken by the plaintiff)
● Section 87, 88
○ Zahiri and Hambali did not permit this: ” ‫“فيقسمان باهلل‬
● ‫ ( بالمكان‬place)
○ Most sacred place eg. Masjid al-Haram
■ mubah to swear at a place which can fear the person (muslim or
non muslim) taking such an oath from lying.
○ Masjid Nabawi, on the mimbar of the Prophet.
○ Masjid al-Aqsa eg. Sakrah (Dome of the Rock)
○ Shafie and Maliki: in case of Li’an and Qasamah.
● ‫( بالزمان‬time)
○ On Friday after Solat Asar.
○ For li’an only.
● Kaedah 10 AA2 ‘06: Taghliz sumpah
(1) Setiap taghliz sumpah bolehlah dilaksanakan -
(a) dari sudut lafaz dengan menambah mana-mana nama Allah (
Wallahi, Wabillahi, Wa Tallahi ) atau sifat-sifatNya ; dan
(b) dari segi masa bolehlah dibuat selepas waktu solat `Asar pada hari
Jumaat; dan
(c) dari segi tempat bolehlah dibuat di tepi mimbar dalam mana-mana
masjid jamek. ( rujuk kitab al-Raudhah al-Tholibin Juzuk 11
AL-YAMIN (SUMPAH)

mukasurat 7 Maktab Islami )

Arahan Amalan No. 1. Hak-hak yang boleh menerima pakai sumpah:


2 Tahun 2006 a. pertunangan, perkahwinan, rujuk, perceraian, nusyuz atau apa-apa perkara
(Amalan Sumpah yang berkaitan dengan hubungan suami isteri;
Mahkamah Syariah) b. apa-apa pelupusan atau tuntutan harta yang berbangkit daripada
mana-mana perkara yang dinyatakan dalam subperenggan (a);
c. nafkah orang-orang tanggungan;
d. kesahtarafan;
e. penjagaan atau jagaan (hadhanah) kanak-kanak;
f. pembahagian atau tuntutan harta sepencarian;
g. perkara-perkara lain yang dibenarkan oleh Hukum Syarak di bawah
bidangkuasa Mahkamah yang dinyatakan oleh mana-mana
undang-undang bertulis.

2. Kehadiran Pihak-Pihak Ketika Bersumpah


Melainkan Mahkamah menjalankan prosiding tanpa kehadiran salah satu pihak,
sumpah hendaklah dilaksanakan dengan kehadiran kedua-dua pihak

3. Anggapan Enggan Bersumpah (Nukul)


Ketidakhadiran mana-mana pihak yang dikehendaki bersumpah hendaklah
dianggap enggan bersumpah (nukul)

4. Bersumpah atas kebenaran atau perintah hakim


Sumpah tidak boleh dilaksanakan kecuali dengan kebenaran atau atas perintah
Hakim

5. Syarat-Syarat Sumpah (row atas)

6. Kuasa Mahkamah Mengarahkan Pihak Bersumpah Al-Mutammimah


Walau apapun peruntukan Amalan 5, Hakim, boleh mengarahkan mana-mana
AL-YAMIN (SUMPAH)

pihak bersumpah al-Yamin al-Mutammimah.

7. Cara bersumpah:
a. Sumpah hendaklah berdasarkan kehendak dan niat pihak yang menuntut
sumpah atau Hakim yang mengarahkan sumpah ;
b. sumpah dibuat berdasarkan setiap isu atau perkara yang dipertikaikan;
c. pihak yang menuntut pihak lain bersumpah hendaklah memastikan
pihaknya tidak mempunyai keterangan lain;
d. Hakim hendaklah memberi peringatan dan amaran berhubung dengan
implikasi sumpah yang dilaksanakan mengikut Hukum Syarak;
e. lafaz sumpah hendaklah dimulakan dengan Wallahi, Wabillahi, Wa Tallahi
atau sifat-sifat Allah dan dibuat di dalam bentuk yang tegas dan jelas
berhubung dengan sesuatu tuntutan atau penafian; dan
f. draf sumpah hendaklah disediakan oleh Hakim sebelum sumpah
dilafazkan mengikut mana-mana borang yang ditetapkan.

8. Pelaksanaan Sumpah
(1) Dalam mana-mana peringkat prosiding kes mal, mudda’a ‘alaih perlu
bersumpah dengan kebenaran Hakim apabila -
(a) muddaa’ii gagal mengemukakan keterangan yang mencukupi;
(b) mudda’a ‘alaih menafikan tuntutan muddaa’ii; dan
(c) muddaa’ii menuntut mudda’a ‘alaih bersumpah atas penafiannya;
atau
(2) Dalam mana-mana prosiding sedang berjalan, al-muddaa’ii perlu
bersumpah apabila -
(a) mudda’a ‘alaih enggan bersumpah setelah diarahkan oleh Hakim (
Yamin al-Mardudah ) ;
(b) al-mudda’i mengemukakan seorang saksi dan Hakim
(c) memerintahkannya bersumpah Yamin al Takmilah.
(3) Dalam mana-mana prosiding sedang berjalan, Hakim boleh apabila
AL-YAMIN (SUMPAH)

difikirkan patut atau perlu mengarahkan mana-mana pihak bersumpah


Yamin Naf’yi al-`Ilmi atau Yamin al-Mutammimah.
(4) Setelah mendengar semua keterangan al-muddaa’ii, dan saksi-saksi serta
berpuashati dengan keterangan yang diberikan, Hakim hendaklah
memerintahkan al-muddaa’ii bersumpah Yamin Istizhar.

9. Hakim Boleh Memerintahkan Kedua-dua Pihak Bersumpah


Dalam kes pertelingkahan harta yang bercampur di antara suami isteri atau waris
yang mana kedua-dua pihak tidak ada bayyinah atau qarinah di atas tuntutan
masing-masing, Hakim boleh memerintahkan atas permohonan kedua-dua pihak
bersumpah al-Yamin al-Hasimah dan tuntutan dibahagi sama rata. (rujukan Kitab
Bughyah al-Mustarsyidin mukasurat 197 (baru – Darul Kutub al-Alamiah ) (lama
mukasurat 159 ),

10. Taghliz sumpah


(1) Setiap taghliz sumpah bolehlah dilaksanakan -
(a) dari sudut lafaz dengan menambah mana-mana nama Allah (
Wallahi, Wabillahi, Wa Tallahi ) atau sifat-sifatNya ; dan
(b) dari segi masa bolehlah dibuat selepas waktu solat `Asar pada hari
Jumaat; dan
(c) dari segi tempat bolehlah dibuat di tepi mimbar dalam mana-mana
masjid jamek. ( rujuk kitab al-Raudhah al-Tholibin Juzuk 11
mukasurat 7 Maktab Islami )

Anda mungkin juga menyukai