Oleh
RINI WIDIASTUTI
NIM.18111420101336
Artinya: “Barang siapa menolong pada kemaksiatan maka ia termasuk bagian darinya”
.
Demikian juga dengan nadzar. Masih banyak orang yang kurang
memerhatikannya. Sehingga masih banyak masyarakat mengungkapkan nadzar
secara sembrono. Padahal Nabi SAW pernah bersabda:
الوعد دين
Artinya: “Janji itu hutang.”
Dari hadits di atas bisa dijabarkan bahwa sebuah janji yang belum dilaksanakan
oleh seseorang adalah sebuah hutang. Dan apabila hutang belum terlunasi sampai
meninggal dunia maka sesua dengan sabda Rasulullah SAW orang tersebut akan
terus dimintai pertanggung jawaban atas hutangnya itu.
Oleh karenanya, ada beberapa hal yang harus diulas mengenai sumpah dan
nadzar. Guna dapat memberikan sedikit petunjuk menuju kehidupan yang diridhoi
Allah SWT.
.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah sumpah dan nadzar itu?
2. Apa syarat bersumpah dan bernadzar?
3. Ada berapa macam sumpah dan nadzar itu?
4. Apa akibat apabila melanggar sumpah atau tidak melaksanakan nadzar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian dan karifikasi sumpah dan nadzar.
2. Untuk mengetahui apa yang dilakukan ketika melanggar sumpah atau tidak
melaksanakan nadzar
D. Manfaat Penulisan
Dengan menulis makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan keislaman
terutama mengenai sumpah dan nadzar agar kehidupan yang dijalani menjadi lebih
berkualitas di sisi Allah SWT
BAB II
PEMBAHASAN
I. SUMPAH
A. Pengertian Sumpah
Kata sumpah menurut etimologi diambil dari bahasa arab yakni االيما نyang
merupakan bentuk jamak dari kata يمينyang memiliki arti kanan / tangan kanan.
Seperti firman Allah swt :
واصحا ب اليمين ما اصحا ب اليمين
Artinya: “ dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.”(Q.S.
Al-waqi’ah:27).
Kemudian kata اليمينini di gunakan sebagai sumpah karena biasanya orang yang
bersumpah akan memegang tangan kanan lawan bicaranya. [1]
Sedangkan menurut terminologi syara’ sumpah atau االيما نmempunyai beberapa
definisi, diantaranya adalah :
تحقيق ما يحقمل المخا لفة او تأ كيده بذكر اسم هللا ثعالى او صفة من صفات ذا ته
Artinya adalah meyakini sesuatu yang mempunyai unsur perbedaan atau
menguatkannya dengan menyebut nama Allah atau salah satu dari sifat-sifatNya.2
Dari definisi di atas dapat diuraikan bahwa yang dinamakan sumpah
ialah menyatakan terhadap sesuatu yang memiliki atau mengandung perbedaan
atau menegaskannya dengan menyebutkan nama Allah atau menyebut sifat-sifat-
Nya seperti عزته, عظمته, قد رته, dan yang lain sebagainya, atau dengan nama khusus
yang tidak digunakan kecuali pada Allah secara tetap, seperti contoh خالق الخلق. 3
A. Pengertian Nadzar
Nadzar menurut etimologi merupakan kata yang berasal dari bahasa arab
yaitu نذرyang berarti الشر ( الوعد للخير اوjanji terhadap kebaikan atau
keburukan). Sedangkan menurut istilah syara’ nadzar adalah: 14
التزام قربة غير الزمة باصل الشرع
Artinya adalah berkomitmen kepada sesuatu yang mendekatkan diri kepada
Allah SWT dimana itu bukan merupakan perkara yang wajib menurut syara’.
Dengan demikian nadzar merupakan sebuah komtmen dalam rangka
mewajibkan kepada diri sendiri sesuatu yang sebenarnya tidak diwajibkan dalam
syari’at, seperti seseorang berjanji untuk shalat duha secara konsisten, dan lain
sebagainya.
B. Syarat Sahnya Nadzar
Sama seperti sumpah, nadzar juga dianggap sah apabila memenuhi kriteria
berikut:
1. Bagi ( الناذرorang yang bersumpah):
a. Islam.
b. Berakal.
c. Baligh.
d. Berada dalam waktu ikhtiar (normal).
2. Bagi ( المنذور يهsesuatu yang dinadzarkan):
a. Bersifat ( المجازاةterhadap sesuatu yang mungkin), yaitu sesuatu yang
dinadzarkan harus dalam koridor hal-hal yang mungkin dilaksanakan.
Seperti orang yang bernadzar “ “ ان شفي هللا مريضى فلله غلي ان اصوم ثالث ايام
(seandainya Allah menyembuhkan penyakit saya maka demi Allah saya
akan berpuasa selama tiga hari).
b. Diperbolekan oleh agama. Maka tidak boleh bernadzar untuk
melakukan kemaksiatan.
c. Disebutkan nama dan takaran nadzar secara jelas, seperti bernadzar
ingin shalat sunnah. Maka harus diklarifikasikan shalt sunnah apa, misal
shalat sunnah duha. Dan juga ditentukan berapa jumlahnya, seperti jika
bernadzar shalat duha maka harus diklarifikasikan jumlah raka’atnya.
d. Bukan merupakan sesuatu yang hakikatnya sudah diwajibkan oleh
syari’at. Seperti shalat lima waktu, puasa ramadahan, dan sebagainya.
Karena itu semua sudah merupakan kewajiban meskipun tanpa nadzar.
e. Sesuatu yang dinadzarkan itu juga bukan berupa meninggalkan
sesuatu yang mubah atau mengerjakan yang mubah. Seperti orang
bernadzar tidak akan memakai baju yang seperti ini.
C. Hukum Nadzar
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum nadzar. Berikut menurut
beberapa ulama madzhab mengenai hukum bernadzar:
1. Imam Hanafi: menurut madzhab Hanafi, bernadzar hukumnya mubah,
baik bernadzar secara mutlak ataupun muqayyad (dikaitkan dengan syarat
tertentu).
2. Imam Maliki: menurut madzhab Maliki, hukum nadzar mutlak adalah
sunnah. Tetapi jika nadzar muqayyad, masih diperdebatkan apakah hal ini
makruh atau mubah. Menurut Imam Al-baji hukumnya makruh, sedangkan
menurut Ibnu Rusyd hukumnya mubah. Tetapi yang lebih unggul adalah
mubah.
3. Imam Syafi’i: menurut madzhab Syafi’i, hukum bernadzar adalah
makruh, akan tetapi makruhnya adalah makruh ( تنزيهmakruh yang
mengarah untuk dijauhi). Karena pada esensinya nadzar merupakan
sesuatu yang tidak disukai. Hal ini didasari hadist yang diriwayatkan oleh
Umar ibnul Khattab bahwa Rasulullah pernah melarang bernadzar seraya
bersabda:
و انما يستخرج من البخيل,انه ال يرد شيأ
Artinya: “sesungguhnya ia tidak mencegah (takdir buruk), namun ia
hanyalah jalan untuk mengeluarkan kebaikan dari seseorang yang
bakhil.”16
D. Macam-macam Nadzar
Secara garis besar, nadzar dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1. ( نذر التبررnadzar bebas), nadzar yang dilakukan atas dasar mendekatkan
diri kepada Allah SWT tanpa adanya maksud lain. Seperti: “Lazimnya atas
saya berpuasa.” Dan nadzar ini hukumnya sah.
2. ( نذر تعليق الشرطnadzar menggantungkan syarat), merupakan nadzar yang
dilakukan dengan disangkutkan kepada hasil yang memberi manfaat.
Seperti: “Jika anak saya kembali, maka saya akan berpuasa sepuluh
hari.” Maka hukum nadzar ini adalah sah.
3. ( نذر اللجاجnadzar haram), merrupakan nadzar yang berlandaskan untuk
melakukan sesuatu yang haram. Maka hukum nadzar ini adalah tidak sah.
Akan tetapi tetap wajib membayar kaffarat nadzar.
4. ( نذر التعليق بالمباحnadzar dengan disangkutkan kepada hal-hal yang mubah),
merupakan nadzar dengan melakukan perbuatan yang bersifat mubah. Dan
nadzar ini tidak sah.16
E. Kaffarat Nadzar
Sama seperti sumpah, apabila seseorang melanggar atau tidak menunaikan
nadzar yang wajib dilakukannya, maka ia dikenakan kaffarat nadzar. Dan
kaffarat nadzar ini sama dengan kaffarat yamin. Sebagaiman sabda Rasulullah
SAW:
كفارة النذر كفارة اليمين
Artinya: “Kaffarat nadzar sama dengan kaffarat sumpah.”
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sumpah adalah meyakini sesuatu yang mengandung unsur perbedaan dengan
menyebutkan nama Allah atau sifat-sifat-Nya. Sumpah terbagi menjadi tiga macam,
antara lain: 1). Sumpah laghwun, 2). Sumpah mun’aqidah, 3). Sumpah ghamus. Dan
apabila kita melanggar sumpah maka kita akan dikenakan kaffarat yamin, dimana
kaffaratnya adalah memilih antara membebaskan budak yang selamat dari caca,
memberikan makan kepada sepuluh orang miskin dengan makanan yang biasanya
dimakan oleh keluarga atau memberikan pakaian kepada sepuluh orang miskin dengan
pakaian yang biasa dipakai oleh keluarga. Dan apabila seseorang tidak sanggup
menunaikan salah satunya, maka kaffarat yang terakhir adalah berpuasa selama tiga
hari.
Sedangkan nadzar adalah sebuah komitmen untuk melaksanakan sesuatu yang
pada awalnya tidak diwajibkan. Nadzar terbagi menjadi empat macam, yaitu: 1).
Nadzar tabarrur, 2). Nadzar ta’liq syart, 3). Nadzar lajjaj, 4). Nadzar ta’liq bil mubah.
Dan apabila seseorang tidak dapat melaksanakan nadzarnya, maka ia akan dikenakan
kaffarat nadzar. Dan kaffarat nadzar sama dengan kaffarat sumpah.