Janji
Kelompok 1 Agama Islam
XI DPIB 1
Nama
Kelompok
1. Dalisa Putri
2. Rahma Sa’diyyah
3. Dafa Zafira
4. Syaidah nur Hanafiah
5. Arina Maretra Putri
6. Deandra Anugrah Pratama
7. Erna Wati
8. M. Rafli Ambiya
1. MEMENUHI JANJI
والم... ) يأيها الذين أمنوا أوفوا بالعقود1 :" المائدةWahai orang-orang yang beriman,
penuhilah janji-janji! ..." (Q.S. Al-Ma'idah/5: 1)
Artinya:
Ayat tersebut menjelaskan bahwa memenuhi janji merupakan salah satu kriteria
keimanan yang dimiliki oleh seorang muslim. Dengan demikian, seorang muslim yang
tidak dapat memenuhi janji dapat dikatakan belum memiliki iman yang utuh. Janji
dalam hal kebaikan harus segera ditepati dengan benar dan maksimal. Namun, lain
hatnya dengan janji untuk melakukan dosa atau maksiat. Hal tersebut harus
dihindari.
Ada beberapa dalil yang berisi perintah untuk selalu memenuhi janji selain yang sudah
disebutkan, di antaranya Q.S. Al-Maidah/5: 1:
والم... ) يأيها الذين أمنوا أوفوا بالعقود1 :" المائدةWahai orang-orang yang beriman,
penuhilah janji-janji! ..." (Q.S. Al-Ma'idah/5: 1)
Artinya:
Ayat tersebut menjelaskan bahwa memenuhi janji merupakan salah satu kriteria
keimanan yang dimiliki oleh seorang muslim. Dengan demikian, seorang muslim yang
tidak dapat memenuhi janji dapat dikatakan belum memiliki iman yang utuh. Janji
dalam hal kebaikan harus segera ditepati dengan benar dan maksimal. Namun, lain
hatnya dengan janji untuk melakukan dosa atau maksiat. Hal tersebut harus
dihindari.
Rasulullah Saw. menggolongkan orang-orang yang tidak memenuhi janji ke dalam kelompok orang
munafik sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut.
َحَّد َثَنا َق ِبيَص ُة بن ُع ْق َبَة َق اَل َحَّد َثَنا ُس ْف َي اُن َع ِن اَأْلْع َم ِش َع ْن َع ْب ِد ِهَّللا ْبِن ُم َّرَة َع ْن َم ْس ُروق َع ْن َع ْب ِد ِهللا ْبِن َع ْم ٍرو َأَّن الَّنِبي
َأ
َص ىَّل ُهَّللا َع َلْي ِه َوَس َّلَم َق اَل ْر َبْع َم ْن ُكْن ِفيِه َك اَن ُم َناِف ًق ا َخاِلًص ا َوَم ْن َك اَنْت ِفيِه َخْص َلٌة ِم ْن ُه َّن َك اَنْت ِفيِه َخْص َلٌة ِم َن الِّنَف اِق
(رواه البخاري. َخاَص َم َف َجَر َتاَبَع ُه ُش ْع َبُة َع ِن اَأْلْع َم ِش. )َحَّتى َيَدَع َه ا ِإَذ ا اْؤُتِم َن َخاَن َو ِإَذ ا َحَّد َث َك َذ َب َو ِإَذ ا َع اَهَد َغ َد َر َو ِإَذ ا
Artinya:
"Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin 'Uqbah, dia berkata, telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari al-A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin 'Amru bahwa Nabi saw.
bersabda: "Empat hal apabila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafik murni/sejati dan
barang siapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada dirinya
terdapat sifat kemunafikan hingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika diberi amanat dia khianat, jika
berbicara dia dusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika berseteru dia curang." Hadis ini
diriwayatkan pula oleh Syu'bah dari al-A'masy." (H.R. Bukhari)
Begitu juga Allah Swt. menegaskan bahwa orang yang senang mengumbar
janji-janji kosong atau tidak memenuhi janji, orang tersebut telah
melakukan dosa besar sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. As-Saff/61: 2-3:
)۳( ) َك ُبَر َم ْق ًت ا ِع نَد ِهللا َأن َتُق وُلوا ما ال َتْف َع ُلوَن۲( ليها الذين آَم ُنوا ِلم َتُق وُلوَن َم ا ال َتْف َع ُلوَن
٣-٢ :)(الصف
Artinya:
1) Janji kepada Allah Swt. yang berupa ikrar atau pengakuan sebagai
seorang muslim atas keesaan-Nya. Contohnya, mengucapkan syahadat, Q.S.
Al-Fatihah/1: 4, dan membaca doa iftitah. Selain itu, bentuk janji kepada
Allah Swt. juga bisa berupa jawaban mengiyakan sebagaimana dalam Q.S. Al-
A'raf/7: 172 yang artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari
tulang punggung anak cucu Adam, keturunan mereka dan Allah mengambil
kesaksiannya terhadap diri mereka sendiri (seraya berfirman), "Bukankah
Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami
bersaksi." (Kami melakukannya) agar pada Hari Kiamat kamu (tidak)
mengatakan, "Sesungguhnya kami lengah terhadap hal ini."
2) Janji yang diucapkan kepada diri sendiri, misalnya berupa sebuah tekad
yang diungkapkan untuk menyemangati diri dalam memperbanyak amal saleh.
Contohnya, berjanji akan belajar tekun dan berjanji akan selalu salat
tepat waktu.
3) Terjalinnya hubungan yang baik dengan memperbesar kepercayaan orang
lain sehingga akan memperluas kebaikan antarsesama manusia untuk
kemaslahatan dunia.
4) Menjadi penyebab terhapusnya dosa dan memperoleh surga-Nya.
Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah/2: 40 yang artinya: "... Dan
penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji- Ku kepadamu. Hanya
kepada-Ku hendaknya kamu takut."
5) Menjadi pribadi yang memiliki wibawa, tidak mudah
dilecehkan oleh sesama dan akan mendatangkan
prasangka baik dari orang lain.
6) Terbebas dari semua tuntutan
pertanggungjawaban, baik di dunia maupun di
akhirat, karena janji adalah utang dan utang harus
dibayar sampai kapan pun.
e. Contoh perilaku sosok yang memenuhi janji
Secara bahasa, kata syukur berasal dari bahasa Arab, yakni syakara-yasykuru-
syukran artinya 'pujian atas sesuatu' dan 'penuhnya sesuatu. Orang yang pandai
mensyukuri nikmat disebut asy-syakur Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna
mensyukuri adalah mengucapkan terima kasih kepada Allah Swt., sedangkan nikmat
adalah segala kesenangan, baik lahir maupun batin, yang dirasakan seseorang.
Mensyukuri nikmat berarti ungkapan berupa sikap perbuatan dan pengakuan atas
kesenangan lahir maupun batin yang dirasakan seseorang, lalu memanfaatkan nikmat
tersebut sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan Allah Swt. Pengertian
nikmat itu sendiri adalah anugerah yang diberikan oleh Allah Swt. berupa kebahagiaan
dan kelezatan.
b. Perintah mensyukuri nikmat