Akuntansi Manajerial Pertemuan Ke-9
Akuntansi Manajerial Pertemuan Ke-9
Bagian 2
Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat
biaya dan harga jual dalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan biaya akan
mempengaruhi titik break even. Dalam kenyataan analisis ini agak sukar untuk
diterapkan. Oleh sebab ini bagi analis perlu diketahui bahwa analisis break even
• Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu
perubahan ini di tandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun
menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biayaVC per unit
Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama walaupun semua
Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk maka
komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan produk lain (sales
mix) haruslah tetap. Apabila terjadi perubahan misalnya terjadi kenaikan 20%
pada produk A sedangkan produk B tetap maka BEP pun akan berubah.
5. Margin Of Safety
Margin of safety dalam hubungannya dengan analisis break even yaitu untuk
Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan /
aktivitas yang idlakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek
konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai
timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Para ahli mendefinisikan risiko sebagai berikut :
1. Risiko adalah suatu variasi dari hasil – hasil yang dapat terjadi selama periode
2. Risiko adalah sebuah potensi variasi sebuah hasil (William, Smith, Young,
1995).
Macam Risiko
Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali faktor – faktor
ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya dapat menghasilkan berbagai macam
risiko. Risiko dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu
lain:
diadakan, agar dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang menguntungkan.
b. Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disengaja, yang jika terjadi
a. Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan sebagai
perusahaan asuransi.
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko
a. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi,
b. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan