Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

AGAMA ISLAM DAN ARTI SESUNGGUHNYA MAKNA JIHAD

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama


Dosen Pengampu: Khalid Ramdhani, S.Pd.I., M.Pd.I

Kelompok 5:

Muhammad Danish Pambudi (2210631140142)


Indra Dwi Anggoro (2210631140167)
Syauqi Omar Nafis (2210631140158)
Vera Hawalia Putri (2210631140160)
Widyastuti Mayang Ari Putri (2210631140161)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Agama Islam dan
Arti Sesungguhnya Makna Jihad”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Agama.

Dalam kesempatan ini, tidak lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun material sehingga makalah ini
bisa terselesaikan dengan baik.ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada:
1. Khalid Ramdhani, S.Pd.I., M.Pd.I, selaku dosen pengampu mata kuliah Agama.
2. Rekan-rekan kelompok 5 yang telah berpartisipasi dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Saya sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada laporan ini.oleh
karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa penyusun harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan para
rasul lainnya sebagai utusan-Nya yang terakhir, dan dimaksudkan untuk menjadi
pedoman hidup bagi semua orang di dunia sampai akhir zaman. yang mengandung
tauhid atau keesaan Tuhan dimanapun dan kapanpun, dan diwariskan secara estafet dari
generasi ke generasi sebagai rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia. Ini juga
menunjukkan sifat rahman dan Rahim Allah. Satu-satunya agama yang diakui oleh
Allah swt adalah Islam. Al-Qur'an dan Sunnah adalah ajaran dan perintah-Nya.
Karena itu, mereka yang telah menjadi pengikutnya akan beruntung jika mereka
kemudian dapat melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam dengan cara yang baik
dan benar. Akidah, tauhid, dan akhlak merupakan pilar dasar agama Islam, dan agama
Islam dilahirkan dengan membawa akidah ketauhidan dan melepaskan manusia dari
ikatan berhala dan benda-benda lain yang statusnya hanyalah sebagai makhluk Allah
SWT.
Oleh karena itu, kita harus memiliki akidah dan menjaganya agar tidak rusak atau
menyimpang dari keyakinan yang benar. apalagi menggabungkannya dengan keyakinan
yang dapat merusak iman. Akidah berarti "keyakinan", yaitu keyakinan bahwa Allah itu
Maha Esa, yang menjadi pegangan hidup bagi setiap orang yang menganut agama
Islam. Akidah juga berarti ikatan yang kuat antara sesama manusia berdasarkan
keyakinan yang sama: hubungan antara manusia sebagai makhluk dan Allah sebagai
Khaliq. Adapun masalah tauhid, bagian yang paling penting adalah mempelajari
tentang wujud dan sifat-sifat yang dapat disifatkan. Ini dilakukan dengan menggunakan
dalil naqli, aqli, dan wijdan untuk menetapkan aqidah agama.
Setiap orang muslim menghadapi masalah Akhlaq dalam kehidupan sehari-hari,
yang mempengaruhi sikap dan perilakunya baik dalam interaksi dengan orang lain
maupun dengan orang lain. Dengan alam sekitar dan juga dalam hubungan dengan
Allah SWT untuk keselamatan dunia dan akhirat. Akhlak adalah ilmu pengetahuan
yang membedakan yang baik dan yang buruk, baik dalam perkataan maupun perbuatan
manusia, untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir batin. Akidah, tauhid, dan
akhlak Islam mempengaruhi satu sama lain karena agama itu diberikan kepada Nabi
Muhammad SAW dan para RasulNya sebagai pedoman hidup dan ilmu pengetahuan
dan pokok-pokok agama yang berkaitan dengan iman dan akidah.
Selanjutnya, kita akan mempelajari tentang jihad. Kata "jihad" adalah isim
mashdar dari kata "jaahada-yujaahidu-jihaadan-mujahadah", yang merupakan devinisi
dari kata "jahada-yujaahidu-jahdan". "Jihad" berasal dari kata "mencurahkan usaha,
kemampuan, dan tenaga." Dengan kata lain, itu menunjukkan kesungguhan. Namun,
para ulama fiqh umumnya mendefinisikan jihad sebagai perang. Dalam bukunya Fiqh
Sunah, Sayyid Sabiq menggambarkan jihad sebagai melakukan segala upaya dan upaya
sekuat tenaga serta menanggung segala kesulitan dalam memerangi dan menahan agresi
musuh. Dalam al-Fiqhul Islami wa "Adillatuhu", Wahbah Zuhaeli mengatakan bahwa
jihad adalah berjuang melawan kaum kafir dengan sepenuh hati, harta, dan lisan. Para
ahli fiqih menyamakan jihad dengan perang (al-Qital) hanya berdasarkan pemahaman
bahwa Qital adalah tingkat jihad tertinggi.
Meskipun demikian, jihad bukan hanya perang menurut bahasa dan syariat.
Menurut ulama terkenal dari Sumatra Barat, Abuya A.R. Sutan Mansyur, yang pernah
menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, jihad dalam damai jauh lebih sulit
daripada jihad di medan perang. Di waktu damai, jihad berarti membangun,
menegakan, dan menyusun. Yusuf al-Qardhawi memberikan definisi jihad yang lebih
rinci, dia mendefinisikan jihad dalam Fiqih Jihad sebagai melakukan semua upaya di
jalan Allah untuk melawan baik dan buruk. Dimulai dengan melawan keburukan dalam
diri sendiri, yaitu nafsu dan keinginan syetan, kemudian melawan keburukan di
lingkungan sosial, dan akhirnya melawan keburukan di mana pun yang dapat
dilakukan. Selain itu, ia menjelaskan bahwa jihad mencakup tindakan hati seperti niat
dan keteguhan, tindakan lisan seperti dakwah dan penjelasan, tindakan intelektual
seperti pemikiran dan ide, dan tindakan fisik seperti perang.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis sangat tertarik untuk mengkaji lebih
jauh lagi mengenai masalah ini dan dituangkan dalam sebuah makalah yang berjudul:
AGAMA ISLAM DAN ARTI SESUNGGUHNYA MAKNA JIHAD
1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Manfaat Penulisan


BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Anda mungkin juga menyukai