Anda di halaman 1dari 11

nNAL OF HISTORY AND HISTORY EDISSN: 2777-1105

NAMA:M.ILHAM SYIDIEQ
KELAS:XII IPA 2

MASA PEMERINTAHAN ABDURRAHMAN WAHID (1999-2001)


ABSTRAK
Dengan tumbangnya rezim Soeharto yang dimotori
mahasiswa atau gerakan reformasi pada tahun 1998, Indonesia telah mengalami perubahan yang begitu cepat.
Salah satu fase reformasi adalah ketika kepemimpinan nasional dipegang oleh K.H. Abdurrahman Wahid
dan pada masa initelah banyak perubahan mendasar dari tingkat peranan militer, baik dalam kancah sosial
maupun politik. Artikel ini membahas studi literature tentang perjalanan pemerintahan dankebijakan-kebijakan
selama masa pemerintahan Abdurrahman Wahid

I.PENDAHULUAN
Sejarah panjang demokrasi di Indonesia telah Abdurrahman Wahid meraih dukungan 373
berlangsung sejak masa pemerintahan Orde suara dan Megawati meraih 313 suara. Lima
Lama, Orde Baru dan Orde reformasi dewasa suara menyatakan abstain (Iskandar,
ini. Sejak tumbangnya rezim Soeharto yang 2004).SejakK.H.AbdurrahmanWahid menjadi
dimotori mahasiswa atau gerakan reformasi Presiden, telah banyak perubahan mendasar
pada tahun 1998, Indonesia telah mengalami dari tingkat peranan militer, baik dalam
perubahan yang begitu cepat. Sejak kancah sosial maupun politik. Ia
lengsernya Presiden Soeharto, kesempatan memposisikan militer secara profesional
Indonesia menuju demokrasi sangat terbuka sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan
bagi semua pihak, salah satu perubahan nasional. K.H. Abdurrahman Wahid adalah
itu adalah perubahan politik parlemen di orang yang konsisten dengan prinsip-
Indonesia.Sejak K.H. Abdurrahman Wahid prinsipnya dan prinsip-prinsip itu berakar pada
terpilih menjadi presiden melalui pemilihan pemahamannya terhadap Islam liberal
yang tertutup dan demokratis di gedung (Suaedy & Abdalla, 2000), yaitu
MPR/DPR, Jakarta pada hari Rabu tanggal 20 pemahamannya yang menekankan pada
Oktober 1999, Abdurrahman Wahid rahmat, pengampunan, kasih sayang Tuhan
mengungguli Megawati Soekarno Putri dari dan keharusan kita untuk mengikuti sifat-sifat
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama
Perjuangan (F-PDIP). Dari 691 anggota MPR dalam kehidupan beragama.
yang menggunakan hak pilihnya, K.H.

II.METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam telah pustaka, yang mengkaji secara khusus
penelitian ini adalah (library research) atau tentang pendidikan serta beberapa tulisan
penelitian kepustakaan dengan menggunakan yang ada relevansinya dengan objek kajian.
metode Sejarah. Dengan demikian Sedangkan Pendekatan yang penulakukan
pembahasan dalam dilakukan berdasarkan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan deskriptis kualitatif. Menurut tentang Pemikiran Muhammad Syafei tentang
Imbron Arifin, penelitian kualitatif pada Pendidikan.LuisGottschalk menjelaskan
hakikatnya mengamati orang dalam metode sejarah sebagai proses menguji dan
lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan menganalisis kesaksian sejarah guna
mereka, berusaha memahami bahasa dan menemukan data yang otentik dan dapat
tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. dipercaya, serta usaha sintesis atas data
Adapun pengertian penelitian deskriptif adalah semacam itu menjadi kisah sejarah yang
penelitian yang menggambarkan sifat- sifat dapat di percaya. Para ahli ilmu sejarah
atau karakteristik individu, keadaan, gejala, sepakat untuk menetapkan empat kegiatan
atau kelompok tertentu.Pendekatan ini penulis pokok di dalam cara meneliti sejarah. Istilah
gunakan karena pengumpulan data dalam yang digunakan bagi keempat langkah itu
skripsi ini bersifat kualitatif dan juga dalam berbeda-beda, secara lebih ringkas setiap
penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji langkah ini berturut-turut bisa juga
hipotesis dalam artian hanya menggambarkan diistilahkan dengan Heuristik, Kritik Sumber,
dan menganalisis secara kritis terhadap suatu Interpretasi Data dan Historiografi.
permasalahan yang dikaji oleh penulis yaitu

IIII.PEMBAHASAN
A.Terpilihnya Abdurrahman Wahid Sebagai Presiden
K.H.Abdurahman Wahid (Gus Dur) terpilih berbagai partai politik antara lain PDI-P, PKB,
menjadi presiden RI (Republik Indonesia) Golkar, PPP, PAN, dan Partai Keadilan (PK),
keempat setelah menang dalam Pemilu pada non partisan dan juga TNI juga ada dalam
bulan Oktober 1999, ia terpilih setelah kabinet tersebut.Dalam menyusun Kabinet
mengalahkan Megawati lewat pemungutan Persatuan Nasional, agaknya pertimbangan
suara (voting) yang tertutup danrahasia, dari kompromi politik lebih tinggi ketimbang
691 anggota MPR yang mengikuti suara pertimbangan profesional. Kabinet ini terdiri
dalam pemilihan presiden tersebut, K. H. atas berbagai partai yang mendukungnya
Abdurahman Wahid memperoleh 373 suara untuk menjadi Presiden. Kabinet ini lahir di
sedangkan megawati memperoleh 313 suara. era krisis yang multi dimensi. Tugas itu
K. H. Abdurahman Wahid yang menang ditambah pula untuk memenuhi harapan
dalam voting tersebut akhirnya menjadi masyarakat mencapai Indonesia baru yang
presiden, sedangkan Megawati menjadi wakil tertib, efesien dan demokratis. Kabinet ini
presiden.55 Setelah menjadi Presiden, K. H. juga diharapkan dapat menjadi Kabinet
Abdurahman Wahid membentuk Kabinet pertama dalam membangun tradisi
yang disebut Persatuan Nasional, ini adalah pemerintahan yang bersih dan efektif.
kabinet koalisi yang meliputi anggota

B.Perubahan Pada Masa Abdurrahman Wahid


1.Bidang Politik
Kebijakan awal pemerintahan Abdurrahman Wahid adalah membubarkan Departemen
Penerangan. Dimasa Orde Baru Departemen sebagai agen Yahudi oleh para demonstran.
penerangan merupakan alat bagi Presiden Melihat gelagat tidak menguntungkan itu,para
Soeharto untuk mengekang kebebasan pers, wakil rakyat lantas meminta Pemerintah
dengan dibubarkannya Departemen tersebut menunda pembukaan hubungan tersebut.
maka kebebasan pers di Indonesia semakin Pemerintah memang menyatakan
terjamin (Andrew, 2012).Departemen Koperasi menundanya, tetapi Abdurahman Wahid
dan Pengusaha Kecil Menengah (PKM), yang secara terbuka menganggap pembukaan
selama pemerintahan Habibie menjadi hubungan dagang dengan Israel itu sah-sah
lokomotif ekonomi kerakyatan dijadikan saja. Bagi Presiden pembukaan kontak
kementerian non portofolio alias menteri dagang dengan Israel lebih pantas
negara. Akibatnya Departemen Koperasi dan ketimbang dengan Rusia, Cina atau Korea
Pengusaha. Kecil Menengah tak punya kaki di Utara, Mereka terang-terangan atheis,
daerah Ini sekaligus menandai disisihkanya menentang Tuhan Sementara orang Yahudi
kembali sistem ekonomi yang berpihak dan Nasrani masih mengakui adanya Tuhan.
kepada rakyat banyak (Ishack, 2008). Agama Islam masih satu rumpun dengan
Keadaan ini berlangsung sampai sekarang. mereka, agama samawi. Membuka hubungan
Lalu Panglima TNI, yang selama puluhan dagang dengan Israel jauh lebih
tahun selalu dipegang Angkatan Darat, menguntungkan daripadamembiarkannya
diberikan Abdurahman Wahid kepada berjalan sembunyi-sembunyi sebagaimana
Laksamana Widodo HS dari Angkatan Laut. terjadi selama ini
Kemudian ada juga kebijakan untuk mencabut
TAP MPR-RI tentang larangan terhadap Partai
Komunis, ajaran Marxisme, Leninisme, dan
Komunisme. Lawan politik KH. Abdurrahman
Wahid menganggap kebijakan ini hanya
kepentingan KH. Abdurrahman Wahid semata,
untuk mendapat simpati dari para keluarga
mantan tahanan politik yang terkait dengan
Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada titik ini Abdurahman Wahid mulai
membuka hubungan langsung dengan Israel
dan
tidaklah gampang dijalankan. Protes dan
unjuk rasa ke tidak setujuan marak di
seantero negeri. Akibat keinginan membuka
hubungan langsung dengan Israel itu
Presiden Abdurahman Wahid yang sampai
saat itu masih tercatat sebagai salah satu
pendiri Yayasan Shimon Peres yang
berkedudukan di Tel Aviv, langsung dituduh
Memang data resmi atas Perdagangan Israel dikeluarkan pemerintahan Suharto. Inpres itu
di Singapura menunjukkan sepanjang 1999 melarang segala bentuk ekspresi agama dan
nilai ekspor Indonesia ke Negeri Zionis itu adat Tionghoa di tempat umum. Dengan
mencapai US$ 11 juta. Sedang impor pencabutan larangan tersebut meterbuka
Indonesia dari negeri itu mencapai US$ 6 jalan bagi etnik Tionghoa untuk
juta. Semuanya dilakukan melalui pihak menghidupkan budaya tradisional mereka.
ketiga, seperti Singapura dan Belgia (Ishak, Dalam tahun
2008). Kebijakan lain yang dikeluarkan 2000 itu juga Abdurahman Wahid
Presiden Abdurrahman Wahid Selama mengumumkan Tahun Baru Imlek sebagai
pemerintahannya adalah mengeluarkan hari libur nasional. Dengan demikian maka
Peraturan Presiden No.6/2000 yang mencabut etnis Cina yang selama kekuasaan Orba
Instruksi PresidenNo.14/1967 yang mengalami diskriminasi.
2.Bidang Ekonomi
Untuk mengatasi krisis moneter dan Presiden Abdurrahman Wahid dijadikan
memperbaiki ekonomi Indonesia, dibentuk kementerian nonportofolio atau menteri
Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang negara non Departemen (Ishak,
bertugas untuk memecahkan perbaikan 2008).Meskipun begitu ditengah anggaran
ekonomi Indonesia yang belum pulih dari negara yang minus sekitar Rp 42 triliun,
krisis ekonomi yang berkepanjangan. Dewan sepanjang tahun
Ekonomi nasional diketuai oleh Prof. Dr. Emil 2000 ekonomi Indonesia menggeliat pasti.
Salim, wakilnya Subiyakto Tjakrawerdaya dan Bila tahun 1999 ekonomi Indonesia cuma
sekretarisnya Dr. Sri Mulyani Indraswari. membukukan pertumbuhan yang relatif
Presiden Abdurrahman Wahid mewarisi rendah maka di tahun 2000-an ketika Presiden
ekonomi Indonesia yang relatif lebih stabil dari Abdurrahman Wahid berkuasa pertumbuhan
pemerintahan Habibie, nilai tukar Rupiah ekonomi Indonesia mencapai 3-4%.
berada dikisaran Rp 6.700/US$. indeks harga Sementara inflasi bertengger pada angka
saham gabungan (IHSG) berada di level terkendali, sekitar 7%. Hal ini disebabkan
700.Dengan bekal ini di tambah legitimasi oleh konsumsi yang Tertunda, dulu orang
yang dimilikinya sebagai presiden bersama menunda konsumsinya karena krisis dan
wapres yang dipilih secara demokratis, menyimpan uangnya dibank sekarang mereka
Indonesia mestinya sudah bisa melaju mengonsumsikannya.Kemudian naiknya
kencang. Namun Presiden bdurrahman Wahid ekspor komoditas pertanian dan elektronik,
bersama kabinetnya menolak melanjutkan yang diuntungkan oleh rendahnya nilai tukar
semua hasil kerja keras kabinet Rupiah terhadap Dolar. Naiknya harga minyak
pemerintahan Habibie misalnya Departemen dan gas bumi juga menjadi faktor penting
Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah dalam menambah pemasukan keuangan
(PKM), yang selama pemerintahan Habibie Negara. Selama pemerintahan Abdurrahman
menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan oleh Wahid IMF tak pernah mencairkan
pinjamannya, Bagaimanapun juga presiden mengeluarkan saham atas aset-aset Negara
Abdurrahman Wahid telah membuktikan tersebut yang kemudian diperjual-belikan
kepada dunia luar, bahwa Indonesia bisa dipasar modal untuk membiayai
diurus tanpa bantuan dana dari IMF. pembangunan nasional. namun sayangnya hal
Pemerintahan Abdurahman Wahid juga itu tidak dapat terwujud karena Abdurrahman
memiliki gagasan sekuritisasi aset yaitu aset- Wahid berhasil dilengserkan oleh MPR melalui
aset negara, terutama barang tambang bisa Sidang Istimewa kedudukannya kemudian
dinilai dulu, kemudian pemerintah bisa digantikan oleh Megawati (Ishak, 2008
3.Bidang Militer
Pemerintahan Abdurrahman Wahid untuk Hak Asasi Manusia (KPPHAM) dalam kaitannya
dengan peristiwa Timor Timur, Tanjung Priok,
melanjutkan proses reformasi militer
dan Trisakti yang diduga melibatkan personil
mengambil tindakan untuk menciptakan TNI.
4) Penyelesaian masalah Gerakan Separatis
supremasi sipil dengan cara memilih di Aceh yang lebih mengutamakan pendekatan
Menteri Pertahanan dari kalangan sipil yaitu dialogis daripada pendekatan dengan kekuatan
militer.
menunjuk Juwono Sudarsono yang kemudian 5) Pergantian Menko Polsoskam dari
digantikan oleh Prof. Dr. Mahfud M.D. Salah Jendral (Purn) Yudhoyono kepada Jendral
satu langkah lain yang diambil Abdurrahman (Purn) AgumGumelar karena Yudhoyono
Wahid adalah dengan memilih Laksamana ditengarai membahayakan pemerintahan
Widodo A. S yang berasal dari Angkatan Laut Wahid sebagai simbolisasi supremasi sipil.
sebagai Panglima TNI. Pemilihan Laksamana
Widodo A.S ini merupakan suatu dobrakan
atas tradisi mengingat dari awal berdirinya
organisasi. militer di Indonesia, Angkatan
Darat selalu menempati pucuk tertinggi. Di
samping itu, ada lima kebijakan yang lain
diambil oleh Abdurahman Wahid untuk
mereformasi militer dan menciptakan
supremasi sipil, yaitu (Muhaimin, 2008)
1) Mengurangi jumlah perwira yang duduk di
jabatan publik baik di tingkat pusat maupundi
tingkat daerah seperti jabatan direktur
jendral, inspektur jendral, jabatan setingkat
menteri lain yang menjadi langganan perwira
militer, gubernur, bupati, dan walikota.
2)Memisahkan secara tegas Polisi dari
struktur militer sehingga Kapolrilangsung
berada di
bawah komando Presiden.
3) Membentuk Komisi Penyelidik Pelanggaran
4. Bidang Hukum melanggar ketentuan UU D1945 khususnya
Ketetapan MPR/VI/2000 tentang pemisahan Pasal 33, yaitu pasal yang merupakan
TNI dan Polri. Pasal 1 dari Tap berbunyi, aturan dasar pemerintah, maupun rakyatnya
“Tentara Nasional Indonesia dan kepolisian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
Negara Republik Indonesia secara yang mengaturberbagai hal, dari hal-hal
kelembagaan terpisah sesuai dengan peran sederhana hingga berbagai hal yang
dan fungsi masingmasing.” Pasal 2 dari Tap menyangkut hajat hidup orang banyak.Setelah
tersebut menyiratkan usaha untuk memperkuat, melalui proses panjang, dan peradilan
dengan cara mempertegas peran TNI dan Polri. dijalankan tetapi Jaksa selaku penuntut umum
Ayat (1) berbunyi, “TNI adalah alat yang tidak pernah bisa mengahadirkan Soeharto di
berperan dalam pertahanan Negara.” Ayat (2) Pengadilan. Sehingga pada putaran ketiga
berbunyi, “ Kepolisian Negara Republik sidang pengadilan terhadap Soeharto, Hakim
Indonesia adalah alat Negara yang berpera menetapkan bahwa kasus Soeharto tidak bisa
dalam memelihara keamanan.”Dalam diadili karena tiga kali Jaksa tidak bisa
pembahasan ini, maka langkah setrategis yang menghadirkan terdakwa.Dengan demikian
diambil K.H. Abdurrahman Wahid adalah maka Abdurrahman Wahid pun gagal untuk
realisasi pemisahan TNI-Polri dan mengadili Soeharto atas semua dugaan KKN
menempatkan lembaga TNI dan Polri dibawah yang beliau lakukan selama berkuasa (Iskandar,
lembaga kePresidenan langsung. Ini 2004).Abdurahman Wahid sendiri dimasa
merupakan langkah maju untuk menyibak tabir kekuasaannya diduga terlibat KKN yaitu kasus
kerancuan antara tugas dan wewenang TNI dan penyalah- gunaan dana yayasan Kesejahteraan
Polri. Dalam hal ini, pemerintahan K.H. Karyawan Bulog (bullogate), penyalah-gunaan
Abdurrahman Wahid telah mampumenindak dana bantuan Sultan Brunei (Bruneigate). DPR
lanjuti cita-cita reformasi dengan mengusulkan untuk melakukan penyelidikan
mengeluarkan kebijakan yan gagasannya atas kasus Bullogate dan Bruneigate, yang
dimulai pada masa Presiden BJ. Habibie akhirnya diterima DPR untuk membentuk
melalui intruksi Presiden No. 2/1999 (Iskandar, Panitia Khusus (Pansus) kasus Yanatera
2004).Keppres ini kemudian dikongkritkan oleh Bulog dan bantuan Sultan Brunei
K.H. Abdurrahman Wahid dengan menerbitkan Darussalam pada tanggal 5 September
Keppres Nomor 89 Tahun 2000 tentang 2000 (Zaenuddin, 2008). Setelah bekerja
kedudukan kepolisian Negara Republik hampir lima bulan, Pansus merampungkan
Indonesia. Dalam pasal 2 ayat 1 Keppres itu penyelidikannya dalam sebuah laporan yang
berbunyi “Kepolisian Negara Republik Indonesia disampaikan kepada rapat Paripurna DPR pada
berkedudukan langsung dibawah tanggal 5 Januari 2001. Laporan tersebut,
Presiden”.Terdapat pula PP No.19/2000 menyimpulkan bahwa Abdurrahman Wahid
tentang Tim Gabungan Pemberantasan Tindak diduga berperan dalam pencairan dan
Pidana Korupsi dan Di luar itu ada juga penggunaan dana Yanatera Bulog, dan
komitmen untuk memberantas korupsi dan terdapat inkonsistensi pernyataan presiden
keluarnya PP No.71/2000 tentang peran-serta tentang masalah bantuan Sultan Brunei
masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Darussalam, sehingga menunjukkan bahwa
Tim yang terbentuk tersebut ternyata tidak presiden telah menyampaikan keterangan yang
berjalan efektif karena tidak didukung tidak benar pada masyarakat
komitmen politik. Terkait dengan mantan
Presiden Soeharto yang diduga terlibat kasus-
kasus KKN di masa pemerintahannya.Maka
pemerintahan Abdurrahman Wahid membuka
kembali penyidikan Soeharto untuk kasus 3
Yayasannya, Dharmais, Supersemar dan Dakab,
dimana Soeharto sebagai tersangkanya. Ketiga
Yayasan ini diduga memperoleh dana dari
semua BUMN dengan penyalahgunaan
wewenang melalui PP No.15 tahun 1976 dan
Kepmenkeu No.33 tahun 1978. Penyalurannya
disinyalir hanya kesejumlah kroninya saja.
Dengan demikian, ada penyalahgunaan
keuangan negara tidak kepada seluruh rakyat
tetapi kepada beberapa orang saja, dan ini jelas
C. Pencapaian pada Masa Abdurahman Wahid suatu peran. Peran Abdurahman Wahid dalam
Peranan utama seseorang pemimpin ialah
kedudukannya sebagai presiden dan
mengajak atau meyakinkan atau pengikut
pemerintahan yang singkat lebih kurang 2
sedemikian rupa, agar meraka mau
tahun, reformasi kebijakan-kebijakan politik
memberikan kontribusi untuk mencapai suatu
yang mengundang kontroversi.
tujuan dengan kemampuan maksimal mereka.
1.Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
Seorang pemimpin merupakan orang yang
merupakan bapak Pluralisme di Indonesia, Hal
dikagumi oleh orang lain atau bawahan
itu dikarenakan semasa hidup nya
sehingga ada kecenderungan apa yang
Abdurahman Wahid selalu membela kaum
dilakukan dan dimiliki untuk ditiru
minoritas dan sangat anti dengan yang
(Wahdjosumidjo, 1994).Sedangkan makna
namanya kekerasan dan ketidak adilan.
peran yang dijelaskan dalam status,
bahkan dengan gagahnya Abdurahman Wahid
kedudukan dan peran dalam masyarakat,
berani meresmikan agama baru yaitu
dapat dijelaskan melalui beberapa cara, yaitu
Konghucu menjadi agama resmi di Indonesia.
pertama penjelasan historis. Menurut
Menurut Abdurahman Wahid Tuhan itu gak
penjelasan historis, konsep peran semula
perlu dibela, tapi manusia sebagai
dipinjam dari kalangan yang dimiliki hubungan
makhluknya lah yang harus di bela.Sehingga
erat dengan drama atau teater yang hidup
apabila setiap golongan merasa saya yang
subur di zaman yunani kuno atau romawi.
paling benar itu suatu kesalahan, karena
Dalam hal ini, peran berarti karakter yang
agama Islam mewajibkan kita itu untuk
disandang atau dibawakan oleh seseorang
menyebarkan nafas nafas Islam dalm
aktor dalam sebuah pentas dengan lakon
kehidupan budaya Indonesia, bukan lah
tertentu. Kedua, pengertian peran menurut
mendirikan Negara Islam. Sehingga kata-
ilmu sosial. Peran dalam ilmu sosial berarti
kata yang sering keluar dari mulutnya yaitu
suatu fungsi yang dibawakan seseorang
“Pribumisasi” bukan lah “Arabisasi”.
ketika menduduki jabatan tertentu, seseorang
Abdurahman Wahid tidak sedikitpun
dapat memainkan fungsinya karena posisi
memberikan gambaran dirinya sebagai
yang didudukinya tersebut. Dalam pengertian
penganut Pluralisme dengan pengertian
sederhana, guru adalah orang yang
pembenaran seluruh agama atau aliran
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak
kepercayaan lainnya dinilai sama derajat
didik. Guru dalam pandangan masyarakat
keimanannya. Abdurahman Wahid
adalah orang yang melaksanakan pendidikan
memberikan rasa hormatnya kepada setipa
ditempat-tempat tertentu, tidak mesti lembaga
ajaran agama atau kepercayaan yang
pendidikan formal, tetapi juga bisa
diimani oleh penganutnya. Sikap
(Ridjaluddin, 2002).Jadi peran disini
Abdurahman Wahid menghormati keyakinan
dimaksudkan adalah aspek dinamis dari
yang berbeda tidaklah berarti Abdurahman
kedudukan (status). Apabila seseorang
Wahid adalah penganut Pluralisme yang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
membenarkan dan mensejajarkan ajaran
dengan kedudukannya, maka dia menjalankan
agama sama dengan aliran pluralisme diawal diawal reformasi, orang-
sekularisme.Namun disayangkan pluralisme orang baru mulai menyadari pentingnya
di dalam kehidupan bangsa Indonesia yang semangat pluralisme dalam membangun
ingin diwujudkan oleh Abdurahman Wahid bangsa yang beragam di saat ini. Pasca
sempat mengalami permasalahan kejatuhan rezim Orde Baru pada 1998,
dikarenakan terjadinya kerusuhan berbau Indonesia mengalami ancaman disintegrasi
SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan kedaulatan negara. Konflik meletus
seperti adanya kerusuhan Sampit yaitu dibeberapa daerah dan ancaman separatis
pertikaian antara suku Dayak dan Madura semakin nyata. Menghadapi hal itu, setelah
yang banyak memakan korban jiwa dan pengangkatan dirinya sebagai Presiden,
kerusuhan ini terjadi pada tanggal 27 Februari Abdurahman Wahid. melakukan pendekatan
2000. Dalam kapasitas dan ambisinya, yang lunak terhadap daerah-daerah yang
Presiden Abdurrahman Wahid sering berkecamuk. Terhadap Aceh, Abdurahman
melontarkan pendapat kontroversial. Ketika Wahid.memberikan opsi referendum otonomi
menjadi Presiden RI ke-4, ia tak gentar dan bukan kemerdekaan seperti referendum
mengungkapkan sesuatu yang diyakininya Timor Timur.Pendekatan yang lebih lembut
benar kendati banyak orang sulit memahami terhadap Aceh dilakukan Abdurahman Wahid.
dan bahkan menentangnya.Kendati suaranya dengan mengurangi jumlah personel militer di
sering mengundang kontroversi, tapi suara itu Negeri Serambi Mekkah tersebut. Netralisasi
tak jarang malah menjadi kemudi arus Irian Jaya, dilakukan Abdurahman Wahid.
perjalanan sosial, politik dan budaya ke pada 30 Desember 1999 dengan mengunjungi
depan. Dia memang seorang yang tak ibukota Irian Jaya. Selama kunjungannya,
gentamenyatakan sesuatu yang diyakininya Presiden Abdurahman Wahid berhasil
benar. Bahkan dia juga tak gentar menyatakan meyakinkan pemimpin-pemimpin Papua
sesuatu yang berbeda dengan pendapat bahwa ia mendorong penggunaan nama
banyak orang. Jika diselisik, kebenaran itu Papua.Abdurahman Wahidlah menjadi
memang seringkali tampak radikal dan pemimpin yang meletakkan pondasi
mengundang kontroversi (Ridjaluddin, 2002). perdamaian Aceh. Pada pemerintahan
Kendati pendapatnya tidak selalu benar untuk Abdurahman Wahidlah, pembicaraan damai
menyebut seringkali tidak benar menurut antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan
pandangan pihak lain adalah suatu hal yang Indonesia menjadi terbuka. Padahal,
sulit dibantah bahwa banyak pendapatnya sebelumnya, pembicaraan dengan GAM
yang mengarahkan arus perjalanan bangsa sesuatu yang tabu, sehingga peluang
pada rel yang benar sesuai dengan tujuan perdamaian seperti ditutup rapat, apalagi jika
bangsa dalam Pembukaan UUD 1945.Bagi sampai mengakomodasi tuntutan
sebagian orang, pemikiran-pemikiran kemerdekaan. Saat sejumlah tokoh nasional
Abdurahman Wahid sudah terlalu jauh mengecam pendekatannya untuk Aceh,
melampui zaman. Ketika ia berbicara Abdurahman Wahid. tetap memilih menempuh
cara-cara penyelesaian yang lebih simpatik: pedalaman Pidie. Di masa Abdurahman Wahid.
mengajak tokoh GAM duduk satu meja untuk pula, untuk pertama kalinya tercipta Jeda
membahas penyelesaian Aceh secara damai. Kemanusiaan. Selain usaha perdamaian
Bahkan secara rahasia Abdurahman Wahid dalam wadah NKRI, Abdurahman Wahid.
mengirim Bondan Gunawan, Pjs (pejabat disebut sebagai pionir dalam mereformasi
sementara) Menteri Sekretaris Negara, militer agar keluar dari ruang politik (Mulkham,
menemui Panglima GAM Abdullah Syafii di 2010).
IV. Penutup
A.Kesimpulan
K. H. Abdurahman Wahid (Gus Dur) terpilih dilakukan K.H. Abdurrahman Wahid lain
menjadi presiden RI (Republik Indonesia) menyangkut penghapusan Departemen
keempat setelah menang dalam Pemilu pada Sosial dan Departemen Penerangan.
bulan Oktober 1999, ia terpilih setelah Penghapusan kedua departemen menjadi
mengalahkan Megawati lewat pemungutan kontroversi karena pada masa pemeritahan
suara (voting) yang tertutup dan rahasia, dari Soeharto Departemen Penerangan menjadi
691 anggota MPR yang mengikuti suara corong pemerintah dan Departemen Sosial
dalam pemilihan presiden tersebut, K. H. menjadi departemen yang megurus masalah
Abdurahman Wahid memperoleh 373 suara sosial. Abdurrahman Wahid tetap menghapus
sedangkan megawati memperoleh 313 dua departemen ini, walaupun kemudian pada
suara.Sejak K.H. Abdurrahman Wahid menjadi masa pemerintahan berikutnya dihidupkan
Presiden, ia telah melakukan banyak kembali.Mengakui kepercayaan Konghucu
perubahan mendasar dari tingkat peranan menjadi salah satu agama resmi di Indonesia
militer, baik dalam kancah sosial maupun merupakan kebijakan yang diambil oleh
politik. Ia memposisikan militer secara Abdurrahman Wahid pada masa
profesional sebagai kekuatan pertahanan dan pemerintahannya. Konghucu merupakan
keamanan nasional. K.H. Abdurrahman Wahid kepercayaan yang banyak dianut oleh ethnis
adalah orang yang konsisten dengan prinsip- Tionghoa. Selama pemerintahan Soeharto
prinsipnya dan prinsip-prinsip itu berakar pada Konghucu belum diakui sebagai agama resmi
pemahamannya terhadap Islam liberal, yaitu di Indonesia. Kelemahan Abdurrahman Wahid
pemahamannya yang menekankan pada adalah terutama karena kekurangan fisik
rahmat, pengampunan, kasih sayang Tuhan dan gaya kepemimpinannya yang berbasis
dan keharusan kita untuk mengikuti sifat-sifat tradisi pesantren. Sebagian tidak begitu
ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama cocok untuk kepemimpinan Nasional.
dalam kehidupan beragama.Perubahan yang
Daftar Pustaka
Mulkham, A.M. (2010). Perjalanan Politik Gus Dur. Jakarta: Kompas.
Efendi, Choirie. (2002). PKB Politik Jalan Tengah NU. Jakarta:
PustakaCiganjur.Ishak, Rafick. (2008). Catatan Hitam Presiden
Indonesia. Jakarta : PT. Cahaya Insan Suci. Iskandar, Muhaimin. (2004).
Gus Dur Yang Saya Kenal ; Sebuah Catatan Transisi Demokrasi Kita
Cet.Yogyakarta: LKis Yogyakarta.Ismail, Faisal. (2002). Pijar-Pijar
Islam:Pergumulan Kultur Dan Struktur, Cet. I.
YogyakartaLESFIYogya.Kemal, Andrew. (2012). Spirit 5 Presiden RI
YogyakartaSyura Media Utama.Muhaimin. (2008). Bambu Runcing dan
Mesiu. Yogyakarta: Tiara Wacana.Suaedy, ahmad dan Abdalla, U.A.
(2000). Gila Gus Dur. Jakarta: Wacana Pembaca.
Wahdjosumidjo. (1994). Kiat Kepemimpinan Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Harapan
Masa PGRI.Zaenuddin. (2008). Prospek Gerakan Oposisi Dalam Era Pemerintahan Gus Dur-
Megawati.Jakarta: PT. Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai