Anda di halaman 1dari 42

PTG355 – STRATIGRAFI

PTG232 – PRINSIP STRATIGRAFI


06. Fasies dan Struktur Sedimen

Hari Wiki Utama

Program Studi Teknik Geologi


Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi
Jl. Jambi-Ma. Bulian KM. 15, Muaro Jambi, Jambi, Indonesia, 36122

hwu@2020
h.wikiutama@unja.ac.id
hwu@2020
CPL

I. Struktur Sedimen

II. Lingkungan Sedimen

III. Fasies Sedimen


I. Struktur Sedimen

hwu@2020
Struktur sedimen adalah suatu indikator yang sangat penting dari proses pengendapan di lingkungan sedimen. Struktur tersebut
umumnya merepresentasikan suatu tempat/lingkungan sedimen tersebut berada

Struktur sedimen tidak pernah hanya satu, hal ini menjadi ciri khusus dari fakta lingkungan pengendapan sedimen. Hanya
rangkaian fakta berdasarkan struktur sedimen terbentuk

Struktur sedimen (Pettijohn dan Pottee, 1964):


Brookfield (2004)

primary : inorganik
Organik → fosil jejak (trace fossil)
Secondary : Struktur diagenesa (diagenetic structures)

Struktur sedimen dibagi menjadi (Tucker,1991):


1. Erotional structure
2. Syn-sedimentation structure
3. Post-sedimentation structure
4. Biogenic structure
hwu@2020
Struktur Sedimen Primer

Grup Contoh Origin

Pre-depositional Channels
Pettijohn dan Potte (1964)

Flute marks Erosional


Groove marks
Tool marks

Syn-depositional Cross bedding


Flat bedding Depositional
Cross lamination
Ripple marks

Post-depositional Slumps
Deformational
Slides
Load cast
hwu@2020
Erosion Structures terbentuk karena proses erosi oleh aliran sedimen sebelum pengendapan di bidang
perlapisan sedimen dan adanya erosi partikel di permukaan sedimen

Contoh: sole mark, flute cast, channel, scour, groove cast, tool marks
Boggs (2005)

sole mark

sole mark flute cast scour


hwu@2020
Erosion structures
Boggs (2005)

groove cast channel scours

tool marks sole mark


hwu@2020
Syn Sedimentation Structure terbentuk di saat proses pengendapan sedimen yang terjadi pada lingkungan
sedimen.

Contoh: bedding, lamination, graded bedding, cross bedding, ripple mark, cross stratification
Boggs (2005)

Inverse graded cross lamination ripple mark

cross trough
bedding graded cross bedding stratification
hwu@2020
Syn Sedimentation Structure

Ripple dan cross salah satu fungsinya dapat menentukan arus purba
Suryono (2015)

ripple

ripple ripple cross stratification


hwu@2020
Post Sedimentation Structure terbentuk setelah proses pengendapan sedimen.

Contoh: slump, load cast, dish and pillar, mudcrack, slide


Boggs (2005)

Load cast

mudcrack

Slump Dish and Pilar Slump


hwu@2020
Post Sedimentation Structure

Load cast
Boggs (2005)

flame slide and slump Rain print/rain marks


hwu@2020
Biogenic Structure terbentuk dipengaruhi oleh organisme yang hidup di lingkungan sedimen dan dipengaruhi
oleh proses sedimentasi yang terjadi

Contoh: trail, track, snake trail, burrow, prints out/foot print, trace fossil, stromatolite, bioturbation
bioturbation
Boggs (2005)

track burrow trail


trace fossil

snake trail foot print stromatolite


hwu@2020
Penecontemporaneus Deformation

• Struktur yang
Sole mark Load cast
terbentuk dari
Dish and pillar hasil
gangguang/peng
aruh tektonik
wavy lamination • Sehingga
menyebabkan
Kendall (1989)

adanya
flame perubahan
bentuk atau
dikatakan
sebagai
parallel lamination deformasi lapisan
sedimen dari
hasil agensi
flame inorganik
Boggs (1987) dan
Pettijohn (1975)
Klasifikasi Batuan

hwu@2020
Pettijohn (1975)
Richter dan Fuchtbauer,(1981)
Klasifikasi Batuan

hwu@2020
hwu@2020
Diagram Hjulstrom

Diagram Hjulstrom memperlihatkan hubungan


antara erosi, transportasi, dan pengendapan
dari partikel ataupun material sedimen di saat
proses sedimentasi di lingkungan
pengendapan sedimen

Dari proses sedimentasi tersebut maka dapat


dilakukan pendekatan untuk dari kecepatan
Hjulstrom (1939)

rata-rata proses sedimentasi dan diameter


partikel, sehingga dapat mengetahui
origin/asal proses sedimentasi
hwu@2020
Flow Regime

Skematik representasi dari variasi bidang


sedimen dan hubungannya terhadap
ukuran butir (tekstur) dan energi aliran
dari proses sedimentasi
Simons dkk. (1965 ) dan Allen (1968)

a. straight-crested ripples
b. undulatory ripples
c. linguoid ripples
d. lunate ripples
hwu@2020
Types of Cross Stratification

Tipe perlapisan silang siur merupakan


hasil dari proses sedimentasi Syn
Depositional
Simons dkk. (1965 ) dan Allen (1968)

Di antaranya bidang-bidang sedimen


yang memiliki tidak beraturan, hal ini
diakibatkan proses sedimentasi yang
terjadi di saat pengendapan partikel
ataupun material sedimen (tersusun,
membaji, palung)

a. Tabular cross stratification


b. Wedge cross stratification
c. Trough cross stratification
Allen dan Chambers (1998)
Rezim Aliran dan Sedimentasi

hwu@2020
hwu@2020
Geometri dan Struktur Sedimen
Hams (1975)

Karakteristik yang dapat membantu dalam menentukan struktur


Wave-ripple cross lamination
hwu@2020
Hummocky Structure

Struktur Hummocky
terbentuk akibat proses
sedimentasi dengan reim
aliran yang berbeda

Struktur ini sebagai


penciri lingkungan transisi
Walker (1979)

Faktor angin, fluida, dan


partikel sedimen di saat
proses sedimentasi
II. Lingkungan Sedimen

hwu@2020
Lingkungan pengendapan sedimen adalah bagian dari permukaan bumi, di mana
secara fisik, kimia, biologi, jelas berdekatan dengan daerah seperti Deserts, river
valleys, lake, deltas, lagoon, shallow marine
Selley (1985)

Proses

Fasies sedimen merupakan suatu masa batuan sedimen yang mana bisa
didefinisikan/diidentifikasi dan dibedakan dari yang lainnya oleh geometri, litologi,
struktur sedimen, pola arus purba (paleocurrent pattern), dan fosil

Product
Kendall (1989)
Lingkungan Sedimen

hwu@2020
Lingkungan Sedimen

hwu@2020
Primary Major environment Subenvironment
depositional setting

Continental 1. Fluvial i. Alluvial fan


ii. Braided stream
2. Desert
iii. Meandering stream
3. Lacustrine
4. Glacial
Marginal marine 1. Deltaic •Delta plain
Selley (1985)

• Delta front
2. Beach/ barrier bar
• Prodelta
3. Estuarine/ lagoonal

Marine 1. Tidal flat


2. Neritic 1. Shelf
3. Oceanic 2. Organic reef

1. Slope
2. Deep-ocean floor
hwu@2020
III. Fasies Sedimen

Fasies sedimen merupakan suatu masa batuan sedimen yang mana bisa didefinisikan/diidentifikasi
dan dibedakan dari yang lainnya oleh geometri, litologi, struktur sedimen, pola arus purba (paleocurrent
pattern), dan fosil
Selley (1985)
hwu@2020
Fasies Sedimen

Aspek fisik, kimia, biologi dari lingkungan pengendapan dalam menyamakan interval

Cause Effect
Selley (1985)

Process
Geometry
Physical Erosional Lithology
Sedimentary
Chemical Non-depositional Sedimentary
Environment Sedimentary
Biological Depositional Structures
Facies
Paleocurrents
Fossils
hwu@2020
Istilah Fasies

1. Hanya berdasarkan observasi dari produk batuan: Sandstone facies, imestone facies

2. Lingkungan: Fluvial facies, shallow marine facies, lacustrine facies

3. Genetik: dihasilkan dari proses dimana batuan mengalami proses pembentukan/origin:


Selley (1985)

Turbidite facies, contourite facies

4. Tectofasies: Synrift facies, post orogenic facies, mollase facies


Rekaman Stratigrafi

hwu@2020
Rekaman Stratigrafi Dinamika Sedimentasi
Barianto (2015)

Translasi dari observasi singkapan kedalam suatu deskripsi penampang pengukuran stratigrafi. Geologist yang sedang mengukur
pada suatu level (perlapisan sedimen) yang sama “tangan”. Memegang suatu level dengan matanya, lokasinya tepat di depannya
pada jarak yang melintasi ke atas suatu sumur (penampang sedimen sebelah kanan). Kemudian menggambarkan kedudukan
(strike/dip) serta litologi ataupun jenis batuan antara kaki dan lokasi selanjutnya (penampang sebelah kanan), sehingga dapat
mengetahui properti dari litologi dan ketebalan yang menggambarkan sekuen sedimen. Skematik penampang stratigrafi yang
merepresentasi, ketidakselarasan adalah suatu hal yang mudah dikenali. Hubungan menyudut di antaranya terhadap bidang
perlapisan di atas dan di bawah dari ketidakselarasan, dan keduanya dibatasi oleh konglomerat basal di atas ketidakselarasan
Barianto (2015) Karikatur Fasies

hwu@2020
Karakteristik Analisis Fasies

hwu@2020
Observasi Interpretasi Prediksi

Geometri
Catuneanu (2006)

Lingkungan Pengendapan dan Lokasi,


Litologi Paleogeografi Geometri, dan
Aspek Ekonomi
Fossil

Struktur Sedimen

Arus Purba
(Paleocurrent)

Model Fasies
(Komparasi dengan sedimen Kuarter)
Sand Dunes dan Penentuan Lingkungan Pengendapan

hwu@2020
Keterangan Permukaan Bawah Permukaan
Geometri Surface section, Panel Well control, Seismic section
diagram
Litologi Data permukaan Cores ; cuttings, Geophysical
logs
Catuneanu (2006)

Paleontologi Data permukaan Cores ; cuttings


Struktur Sedimen Singkapan Cores , FMI ; EMI ; FMS
Pola Arus Purba Singkapan, Pengukuran Dipmeter

Sand Dunes Sand Dunes


Interpretasi Lingkungan Pengendapan

hwu@2020
Pengukuran dan penentuan tidak dilakukan hanya satu yang bisa untuk mendefinisikan lingkungan
pengendapan

Karakteristik dan kombinasi dari ciri-ciri untuk menginterpretasi lingkungan pengendapan. Sistematik “ proses
– respons “ analisis. Perhatikan metode yang digunakan.
Catuneanu (2006)

• Struktur sedimen
• Analisis ukuran butir
• Fosil (body fossils and trace fossils )
• Hubungan vertikal dan hubungan lateral
• Geometri, distribusi, dan litologi
Geometri dan Bentuk Fasies

hwu@2020
Geometri fasies sedimen didefinisikan sebagai hasil dari
pre-depositional topografi geomorfologi dari lingkungan
sedimen. Sejarah Post-depositional: diagenesis,
kemenerusan pengendapan, deformasi tektonik, erosi

Data geometri dihasilkan dari beberapa lingkungan


Catuneanu (2006)

pengendapan atau perbedaan lingkungan pengendapan :


channel : fluvial, deltaic, tidal,submarine
Fan : alluvial, deltaic, deep marine

Geometri diartikan sebagai arah pengendapan,


permukaan (pengukuran penampang stratigrafi), bawah
permukaan (seismic dan wells)

Geometri membutuhkan definisi dan identifikasi:


paleoslope ; fasies dan arah paleogeografi
Bentuk Fasies

hwu@2020
Tipe pantai Progradasi delta dan fasies sedimen
(coastal)
dan geometri
batupasir
sebagai hasil
Allen dan Chambers (1998)

hubungan
antara proses
pantai dan
morfologi mulut
sungai
Progradasi Fasies Delta dan Non Delta

hwu@2020
- Bila suplai sedimen >>>
ruang akomodasi terjadi pola
progradasi (mengkasar ke
atas)
Allen dan Chambers (1998)

- Bila suplai sedimen <<<


ruang akomodasi terjadi pola
retrogradasi (menghalus ke
atas)

- Bila suplai sedimen = ruang


akomodasi terjadi pola
agradasi
Allen dan Chambers (1998) Litofasies

hwu@2020
Ichnofasies

hwu@2020
Selley (1988)

Difokuskan pada fosil jejak dalam batuan dengan memahami ciri-ciri


fisik, kimia dan biologi, sehingga dapat dikonstruksi lingkungan
pemebntukannya
Petrologi

hwu@2020
Fine Detritus
Sedimen Mekanik Coarse Detritus
Siltstone • Karbonat “terbentuknya cekungan” mudah
Claystone Breccias
Marl Wackstone, Packstone, Grainstone dll. Conglomerate terjadinya diagenesis
Allen dan Chambers (1998)

Sandstone

Oolitic
• Silisiklastik : “intra + extrabasinal” tidak
Limestone
Reefal
mudah terjadinya diagenesis
Dolomite
Limestone Coal
Evaporite
Crystalline
Peat
• Authigenik : Glaukonit, phospat, evaporit
Limestone
Gypsum Bituminous
Anhidrite Anthracite
Salt • Material karbonat

Chert
Diatoms
Fertirite
Earth
Silica sediment

Kelompok batuan Sedimen dan Proses


Arus Purba dan Litologi

hwu@2020
Tekstur Tidak ada perubahan
Litologi Diagenesis
Petrologi Perubahan

Energi level → ukuran butir


kemas terbuka
Kondisi aliran
Tipe arus
kemas tertutup
Suryono (2015)

Menyudut >< kebundaran → derajat pengikisan


(~ resisten material)
Geometri Lingkungan Sedimen

hwu@2020
- Geometri lingkungan sedimen
bisa direkam melalui data log,
pola pada peta, dan
penampang jurus dan
Allen dan Chambers (1998)

kemiringan

- Lingkungan dan hasilnya


berbentuk meander point bar,
distributary channel fill,
ditributary mouth bar
Bidang Pengendapan, Orogenik, dan Kraton

hwu@2020
Allen dan Chambers (1998)
hwu@2020
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

• Mengetahui dan memahami struktur sedimen


• Menginterpretasi dan menentukan lingkungan pengendapan
• Memahami fasies sedimentasi
hwu@2020
Stratigrafi

Anda mungkin juga menyukai