ABSTRACT
Oil and gas potential in Lower Kutai Basin were probably exist, those condition have checked from well
petroleum system to support oil and gas accumulation in this area. Data integration of source rock,
reservoir rock, cap rock, trap assotiation, and migration system in Lower Kutai Basin could be doing
advance research to proving oil and gas accumulation.
Keywords: Petroleum System, Kutai Basin
ABSTRAK
Potensi kandungan minyak dan gas bumi di Cekungan Kutai Bagian Bawah sangatlah memungkinkan
keberadaannya, hal ini dilihat dari kondisi petroleum system yang sangat menunjang untuk
terakumulasinya minyak dan gas bumi di daerah ini. Integrasi dari data batuan induk, batuan reservoir,
batuan tudung, asosiasi trap serta sistem migrasi yang ada di Cekungan Kutai Bagian Bawah sangat
memungkinkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh kepastian keberadaan minyak
dan gas bumi di daerah ini.
Kata kunci: Petroleum System, Cekungan Kutai.
11
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 10, Nomor 1, April 2012: 12-17
gamping dan perselingan dari sumber daya minyak dan gas bumi
turbidit volkanoklastik (van der pada daerah penelitian ini.
Weerd et al., 1987). Fasies
karbonat yang dominan terbentuk HASIL DAN PEMBAHASAN
pada fase ini adalah batugamping
Batuan induk
laut dangkal yang terbentuk
sebelum pembentukan paparan Batubara, batulempung serpih
karbonat pada Oligosen Akhir. karbonan, batulempung serpih dari
Fase pembentukan delta secara sedimen delta yang terbentuk pada
progradasi-agradasi pada Miosen cekungan ini yang pada dasarnya
Awal, terdiri dari dua kumpulan sebagai batuan induk dari minyak
fasies yaitu (1) kumpulan fasies bumi dan gas bumi di Cekungan Kutai
laut dalam tersusun dari batu- khususnya di daerah penelitian ada-
lempung serpih bathyal yang lah batubara dan batulempung serpih
berselingan dengan batupasir yang karbonan (interval N3, N4) dianggap
diendapkan dengan arus turbit dan sebagai sumber utama dari minyak
arus gravitasi, dan (2) kumpulan mentah dan gas.
fasies delta terdiri dari delta Material organik yang terdistribusi
sampai ke batupasir endapan keseluruhan interval Oligosen-Miosen
limbah banjir, batulempung serpih, di cekungan Kutai. Kandungan TOC
batubara dan batugamping yang dengan tanpa mempertimbangkan
didominasi oleh koral terbentuk lingkungan pengendapan memperli-
secara mekanisme tumbuh pada hatkan nilai yang konstan yaitu diper-
beberapa tempat. kirakan 1% TOC. Kandungan organik
Fase pembentukan delta berlanjut yang tinggi pada setiap urutan sedi-
yang disertai dengan pembalikan men tidaklah selalu berhubungan de-
tektonik pada Miosen Tengah ngan kondisi delta pada umur Miosen
sampai sekarang. Akhir dari Mio- sampai Resen secara keseluruhan.
sen Awal atau Awal dari Miosen Varian dari distribusi TOC (0,5 %
Tengah ditandai dengan periode sampai 70 %) yang ditemukan pada
utama pembalikan cekungan di setiap urutan sedimen adalah secara
Cekungan Kutai (McCauley et al., langsung berhubungan dan spesifik
2000). Even ini diawali dengan lingkungan pengendapan dalam sis-
periode pendek kenaikan aktifitas tem delta seperti delta bagian depan
volkanik (Paterson et al., 1996), dan paparan delta.
yang disertai dengan pergerakan Batulempung serpih pada interval
ke arah timur dari rendahan dan N3 dan N4 dicirikan dengan material
progradasi Mahakam delta sejak organik yang berasal dari delta bagian
Miosen Tengah sampai sekarang depan yang mempunyai nilai TOC dari
(McCauley et al., 2000). 0.64% sampai 5.73% dan PY dengan
nilai 0.5 sampai 20 mg/g. Batubara
BAHAN DAN METODE PENELITIAN pada interval N8-N13 mempunyai
kandungan TOC sekitar 64,5% dan PY
Berdasarkan pembagian unit kro- 103 mg/g. Kinetik batuan induk yang
nostratigrafi, diperoleh susunan baru dari Cekungan Kutai secara
Petroleum System di daerah Cekung- radikal berbeda dibandingan dengan
an Kutai bagian bawah sebagai konvensional Tipe III (juga Tipe I &
berikut: batuan induk (source rock), II) kinetik batuan induk. Batulempung
batuan reservoir (reservoir rock), serpih pembentuk minyak berasal dari
batuan tudung (cap rock), dan batubara pada tingkat kematangan
migrasi (migration). Analisa geokimia pada nilai Ro=0.3% sampai 0.6%,
organik dan analisa porositas juga akan tetapi hal tersebut tidak terjadi
dilakukan untuk mengetahui potensi expulsion dari batuan induk sampai
13
Petroleum System Cekungan Kutai bagian bawah, daerah Balikpapan dan sekitarnya, Propinsi Kalimantan Timur
(Yuyun Yuniardi)
14
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 10, Nomor 1, April 2012: 12-17
15
Petroleum System Cekungan Kutai bagian bawah, daerah Balikpapan dan sekitarnya, Propinsi Kalimantan Timur
(Yuyun Yuniardi)
DAFTAR PUSTAKA
Combaz, A. & De Matharel, M., 1978.
Organic Sedimentation & Genesis
of Petroleum in Mahakam Delta
Borneo. American Association
Petroleum Geology Bulletin.
Duval, B., Cramez, C., and Jackson,
M.P.A., 1992. Raft Tectonics in
The Kwanza Basin, Angola.
Marine and Petroleum Geology.
Kingston, J., 1988. Undiscovered
Petroleum Resources of Indone-
sia. U.S. Geological Survey
Open-File Report 88-379. P 217.
McCauley et al., 2000. Marine Seismic
Surveys – A Study of
Environmental Implications.
Australian Petroleum Production
and Exploration Association.
Paterson, D. W., Tanean, H., &
Endharto, M., 1996. Source
Provenance Interpretation of
Kutei Basin Sandstone and The
Implications for The Tectono-
Stratigraphic Evolution of Kali-
mantan. Proceedings Indonesia
Petroleum Association, 25th
Annual Convention, 333-345.
Pertamina BPPKA, 1997. Petroleum
Geology of Indonesia Basin,
Priniples, Methods, & Application :
Volume X, South Sumatra Basin.
Rose, R., Hartono, P., 1978.
Geological Evolution of The
Tertiary Kutei-Melawi Basin, Kali-
mantan, Indonesia : Proceedings
Indonesia Petroleum Association,
7th Annual Convention, P 225-
237.
16
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 10, Nomor 1, April 2012: 12-17
Gambar 1.
Peta regional Cekungan Kutai, yang memperlihatkan lokasi penelitian
yang termasuk ke dalam Cekungan Kutai bagian bawah.
17