Anda di halaman 1dari 18

koleksi

Perasaan

IMAJINA
TIF

Simpan Teks Ini di Ruang Kedap Perasaan,


Agar Mudah Dinikmati.
"
aku kangen,
kamu ngga pulang-
pulang.

all you can read!!


Bungkus Permen

You Can't Be
Perfect
"Seseorang bisa sangat
berpengaruh dalam hidup
orang lain.

Selain karena manusia pada dasarnya


adalah makhluk sosial, hal ini juga
akibat konsumsi budaya. Memiliki sosok
panutan ibarat jalan pintas menemukan
jati diri di tengah kerumunan.
Menemukan dirimu terafiliasi dengan
sekelompok pecinta sepak bola
misalnya, akan membuatmu tampak
lebih meyakinkan menyukai sepak bola.
Lebih jauh lagi pengaruh tersebut
muncul karena adanya sosok idola yang
dikagumi banyak orang.
Tapi lantas apa? Di tengah
pencarian jalan hidup, menemukan
Mengidolakan sosok adalah
sosok panutan adalah kebutuhan.
menggemari segala tentangnya.
Paling tidak sebagai pengakuan di
Cenderung melebih-lebihkan
kalangan teman sebaya. Lebih-lebih,
barangkali. Menemukan bahwa
gaya hidup terkadang memang perlu
mencintai kepribadian dan sikapnya
diarahkan pada kiblat yang sedikit
ternyata begitu nikmat. Seolah-olah
lebih 'gemerlap' dibandingkan di
jika menirunya, maka segala
rumah.
pencapaian dan keberhasilannya ikut
melekat padamu. Beberapa hal seperti
Konsumsi budaya, yang berakibat
poster, kaos, atau barang apapun
pada tingkah laku dalam lingkungan
tentang sang idola ini kemudian secara
sosial, akan membentuk siapa diri
terang-terangan kamu letakkan di
kita. Peran ini pertama-tama diambil
kamar. Dalam kepala ia adalah berhala
oleh orang tua. Mereka lah yang
tempat beragam impianmu
memberitahu kita pertama kali soal
digantungkan.
tingkah laku. Hal tersebut seringkali
terjadi tanpa sadar dalam proses
Memberikan rasa aman tentang
mengasuh. Ketika kita melihat
beberapa hal di masa depan yang tidak
bagaimana mereka berbicara pada
bisa ditebak. Dalam dunia musik,
orang lain misalnya, adalah proses
fenomena itu memang benar-benar
transfer tingkah laku. Begitulah
terjadi. Sebut saja sebagai budaya
nantinya kita juga akan berbicara
'kultus idola' dimana seorang musisi
pada teman kita. Hubungan ini
begitu dikagumi hingga mengubah gaya
biasanya terjadi pada ayah dan anak.
hidup banyak orang. Kerumunan yang
Seperti ungkapan 'boys, will always be
tidak begitu disorot di bawah
boys.'
panggung, membawa sisa-sisa tingkah
laku sang idola ke rumah.
Bagi seorang anak laki-laki ayah
adalah sosok idola pertama sebelum
Kebanyakan adalah anak-anak muda,
menemukan penggantinya di luar
yang kemudian menyebabkan mereka
rumah.
tidak disukai orang tua karena bersikap
'urakan'.
all you can read!!
Bermain bola untuk pertama kali ayahnya tetap menjadi sosok yang
dengannya adalah salah satu hal dikagumi sedari kecil. Sementara,
paling menyenangkan yang pernah sang ayah berharap anaknya dapat
dilakukan. Memiliki hobi dan menjadi sebaik dirinya. Kondisi ini
ketertarikan yang sama apalagi. bagi saya adalah penyebab patah hati
Waktu rasanya berjalan begitu cepat untuk pertama kali.
ketika menanyakan berbagai hal yang
ingin diketahui padanya. Beberapa hal Tentu saja ekspektasi adalah milik
terlihat ia kuasai dengan baik. pribadi masing-masing di dalam
Beragam perumpamaan ideal, saat itu, kepala yang tidak sepenuhnya akan
adalah dirinya. Perhatian anak laki- terjadi. Ibarat tujuan utamanya adalah
laki, tidak dalam waktu yang singkat, menyeberangi lautan, si bayangan
ditujukan untuk mengejar sosok dalam kepala ini lebih suka berlama-
ayahnya. lama menyelam. Akhirnya, apa yang
dirasakan saya dan ayah dalam hal
Dalam urusan sosial, peran biasanya kebaikan, memiliki muara yang
disepakati secara tidak langsung. Hal berbeda. Patah hati adalah ketika
itu terjadi begitu saja sebelum berusaha menyampaikannya dengan
seseorang lahir. Peran laki-laki sering baik, bahwa saya menjadi sepenuhnya
didefinisikan oleh para ayah. Mereka berbeda dari apa yang ayah harapkan.
menuturkan pada anak lelakinya Begitupun sebaliknya, ketika ia tak
bagaimana menjadi 'sosok' laki-laki lagi menjadi sosok yang saya
yang baik. Bagaimana sebuah harapkan selalu mendukung.
pekerjaan perlu diselesaikan, atau Membicarakannya adalah hal paling
bagaimana mengerjakan hal-hal berat. canggung di dunia.
Heroisme untuk kepuasan pribadi
barangkali. Sosok ayah selalu ingin Tentu saja ekspektasi adalah milik
menjadi pahlawan bagi anak-anaknya. pribadi masing-masing di dalam
Paling tidak ia membuktikan mampu kepala yang tidak sepenuhnya akan
melewati hal-hal berat. terjadi. Ibarat tujuan utamanya adalah
menyeberangi lautan, si bayangan
Sayangnya kekaguman atas heroisme dalam kepala ini lebih suka berlama-
ayah membawa implikasi patah hati lama menyelam. Akhirnya, apa yang
yang tidak sederhana. Berbeda dirasakan saya dan ayah dalam hal
dengan kekaguman pada sosok idola kebaikan, memiliki muara yang
yang jauh di sana, ayah adalah sosok berbeda. Patah hati adalah ketika
yang sering kita temui. Bahkan berusaha menyampaikannya dengan
apapun dapat kita bicarakan . baik, saya menjadi sepenuhnya
dengannya. Kedekatan ini berbeda dari apa yang ayah
menimbulkan ekspektasi harapkan. Begitupun sebaliknya,
bagi kedua belah pihak. ketika ia tak lagi menjadi sosok
Sang anak mengharapkan yang saya harapkan selalu
mendukung.

all you can read!!


Membicarakannya adalah hal paling memiliki perbedaan dengan orang
canggung di dunia. lain. Bahkan sosok ayah yang kamu
kagumi juga adalah orang yang
Saya rasa tidak ada dalam kamus laki- berbeda. Seperti kata Simple Plan
laki kata untuk membicarakan dalam lagunya yang berjudul 'Perfect',
kekecewaan dengan baik. Biasanya setelah semuanya, 'Now it's just too
kami lebih memilih diam. Bergaul late and we can't go back.' Padahal
dengan teman sebaya akhirnya pepatah mengatakan bahwa buah
menjadi pilihan paling masuk akal jatuh tidak jauh dari pohonnya, tapi
untuk kabur. Selepasnya, saling mungkin saja buah itu kemudian
menanyakan kabar mungkin jadi satu tumbuh di kebun lain. Hanya
cara untuk sekedar mencairkan menumpang jatuh di kebun tersebut.
suasana. Hal paling konyol adalah Dan ya, memang harus jatuh dan lepas
ketika berusaha 'sok asik' dalam untuk dapat tumbuh.
obrolan dengan ayah. Dalam pikiran
kami tahu bahwa itu tidak ada Saya rasa tidak ada istilah 'jalan
gunanya dan tak mengubah apapun. pintas' untuk menemukan jati diri.
Bahkan itu adalah proses yang terus
Patah hati untuk pertama kali menerus akan 'menjadi'. Baik keluarga
semacam ini memang maupun idola yang diagungkan di luar
perlu dilalui. Paling rumah adalah 'bukan dirimu'. Apalagi
tidak untuk jika itu memberikan rasa
mengenali ketergantungan. Karenanya kamu
bahwa kamu sendirian di dunia ini, dan itu adalah
sendiri, dan niscaya. Sebagai penutup adalah bait
akan selalu pertama reff dari lagu yang sama
seperti sebelumnya: 'Cause we lost it
all and nothin' lasts forever'.
Chill! \m/

all you can read!!


Puntung Rokok

Cangkir Pecah dan


Suara Sumbang
Nada Insureksi
PYAARRRR!!!!!!
Mampus. Kopi si tuplik tumpah.
Aku dan Asbak terkejut dengar
suara cangkir jatuh. Suasana
warkop seketika menjadi hening.

"Sek tak mesen kopi maneh."


(Sebentar aku mau pesan kopi
lagi.) Ucap si Tuplik menjawab
keheningan sambil lenggang kaki
menuju meja kasir.

Cara bercanda kami bertiga memang


kelewat tolol malam ini. Tertawa lepas
dan berlebihan sampai mengakibatkan
Tuplik menyenggol kopi di
sampingnya. Situasi semacam ini
seringkali kita jumpai. Sebuah situasi
dimana kami selalu larut dalam
obrolan-obrolan yang kadang kala Sambil menunggu Tuplik memesan
membuat kami lupa bahwa matahari kopi, biar kuperkenalkan siapa kita
sudah mulai terbit. pada kalian, wahai pembaca yang
gabut.
Seperti saat ini, ketika satu persatu
meja mulai mengosongkan diri. Kami bertiga adalah mahasiswa lintas
Menyisakan kami bertiga yang hampir angkatan di sebuah universitas
tiga bulan belakangan duduk di omong-kosong. Aku yang paling muda
bangku yang sama. Meja paling ujung di antara mereka berdua. Sedang
di warung kopi favorit mahasiswa Tuplik, usianya tak beda jauh dengan
semester usang kota ini. Kami bertiga Asbak. Usia-usia mahasiswa tingkat
nyatanya belum bosan untuk bertemu akhir dengan jatah semester sisa-sisa
di tempat yang sama hampir setiap aku biasa mengejek.
hari.
Tuplik, selain keahliannya dalam
Bahkan, selama 12 jam sekalipun, menumpahkan kopi dan jadi kutu
obrolan ngalor ngidul sama sekali kasur. Ah bukan, maksudku kutu buku.
belum putus. Membangun suasana
saling timpal cerita seolah tak ada Ia juga aktif berkesenian di kampus.
kesempatan ajakan pulang untuk Kegiatan berkeseniannya cukup
menyela. menularkan kesabaran dalam ngulik
beberapa hal padaku. Salah satunya
Mbak, Kopi opo? (mbak mau kopi dalam kegiatan membaca buku.
apa?) Tanya Tuplik pada Asbak dari
ujung meja kasir.
“Bebas.” Jawab Asbak.
all you can read!!
Ia juga aktif berkesenian di kampus.

"
Kegiatan berkeseniannya cukup Jika bertahan adalah bentuk cinta paling liar, maka
menularkan kesabaran dalam ngulik Asbak dan lukisan yang ia ciptakan adalah rimba
beberapa hal padaku. Salah satunya raya alam liarnya.
dalam kegiatan membaca buku. Karya-karya yang dikemudian hari
Kemudian mengubah pemahaman nanti akan ia pamerkan. Semoga…
setelah baca buku menjadi bahan saku Tak begitu jelas ingatanku soal
diskusi di atas meja warkop. Sebuah bagaimana aku bertemu dengan dua
kegiatan yang sudah jarang kutemui orang begundal ini. Tapi yang pasti,
jika ngopi dengan kawan kuliah aku bersyukur dipertemukan dengan
seangkatan. Budaya pola membaca mereka berdua. Duduk berjam-jam
buku semacam ini, di kemudian hari dengan mereka berdua seolah
nanti menjadi latar belakang pola menjawab kejenuhanku sebelumnya
belajar filsafat yang berusaha kami yang selalu bertemu dengan
ciptakan melalui obrolan-obrolan mahasiswa-mahasiswa bopeng yang
ringan warung kopi. duduk dan ngopi di pojok kantin.
Membahas kegiatan - kegiatan
Yakni Baca-Catat-Diskusi. seminar berkedok menambah
pengalaman.
Sedangkan si Asbak, mbak-mbak dari
fakultas rumput laut ini bagiku adalah Padahal di sisi lain hanya
tetesan keringat Emma Goldman yang menunjukkan betapa tunduknya
jatuh di sudut kota penuh konflik. mereka pada tuntutan realisasi-
Bagaimana tidak, kota kelahirannya realisasi program kerja organisasi
terancam akan dieksploitasi. Bentuk yang dikehendaki kampus. Selain itu,
eksploitasi yang dilakukan oleh ada juga mahasiswa yang ngopi dan
keparat–ah sorry maksud saya ngobrol sebentar, lalu keos
korporat–mengancam ruang hidup berkepanjangan. Biasanya karena
masyarakat di kotanya Asbak. berseberangan ideologi. Tolol!

Ia dan beberapa kawan sedaerahnya Menyenangkan rasanya setelah tiga


sekuat hati melawan bentuk-bentuk bulan berturut-rurut selalu bertemu
eksploitasi tersebut melalui berbagai mereka melalui lingkar obrolan.
hal. Semacam sketsa, lukisan, serta
tulisan. Belakangan, baru kuketahui
dari ceritanya langsung bahwa ia
juga pernah terlibat dalam
mengarsiteki Jurnalisme Warga.
Acara tersebut diselenggarakan
dalam beberapa pertemuan.
Arsiteknya hanya ia dengan
seorang kawannya.

Perkara sikap, ia cukup jelas


untuk beberapa hal. Aku tak
begitu pandai mendeskripsikan
seseorang. Seandainya boleh
kujelaskan dengan satu pola
permainan kata, dia adalah
bentuk dari kalimat

all you can read!!


Rasanya banyak sekali wacana yang pendidikan untuk menempuh S2.
bergemuruh di kepalaku mulai Menyisakanku untuk menyelesaikan
terealisasikan. Mulai dari pameran, studi S1 selama beberapa masa ke
bedah film dan buku, membentuk depan.
kultur diskusi, hingga acara musik.
Kegiatan-kegiatan kecil dalam lingkup Setelah itu, kurasa tak akan ada lagi
literasi yang coba kami bangun melalui obrolan ngelantur. Tak ada lagi
seni, budaya, menulis dan membaca ini wacana-wacana bikin acara impulsif.
jika ditelaah di permukaan memang tak Tak akan ada lagi suara-suara kopi
begitu berpengaruh pada lingkungan tumpah. Kota jadi sepi dalam
sekitar. Bahkan, yang dekat secara keramaian.
geografis sekalipun.
Sudut timur warkop akan dihuni aku
Warung kopi ini misalnya. Acara -acara sendiri, sedangkan pojok lain diisi
diskusi yang kita ciptakan di warkop ini mahasiswa-mahasiswa budak
tidak begitu bisa mensejahterakan seminar. Tak ada lagi suara hening
pemiliknya. Bisaa sih… tapi dikit. yang diciptakan cangkir si tuplik.
Sekitar 21 ribu mungkin–Itu jika harga Suara cangkir yang selalu
kopi yang kami pesan 7 ribu rupiah mengingatkanku pada cangkir-
(Malah curhat soal finansial). Kami cangkir yang isinya tumpah ruah di
percaya bahwa hal-hal kecil yang meja cafe milik Francesco Procopio
berusaha kami semai dapat menjadi Dei Coltelli. Tumpahan itu
benih gulma. Tumbuh dan menjalar meninggalkan jejak-jejak Revolusi
pada tingginya tiang pendopo kota. Paris pada catatan sejarahwan kala
itu. Aku, akan duduk Sendiri.
Namun, seperti yang kuceritakan di
atas tadi. Aku adalah yang paling muda Tak berapa lama kemudian, Tuplik
di tongkrongan ini. Dua bulan lagi kembali dari meja kasir dengan
mereka berdua lulus. Aku tak berani membawa dua cangkir robusta ijen
bertanya akan ke mana mereka sehabis ditangannya. Dua cangkir untuk
ini. Jika boleh menerka-nerka, bertiga.
sepertinya tuplik akan kembali ke kota
asalnya dan mencoba mencari “Sorry gesss, yang tadi ngga sengaja
peruntungan lewat bermain musik. kesenggol.” Ucap Tuplik sambil
Sedangkan Asbak, sepertinya nyengir.
akan melanjutkan “Ngga sengaja yaa. Tapi sering.”
Asbak menyeringai

Syukurlah Tuplik dapat memesan


kopinya lagi. Kurasa, senyumnya
takkan mengembang setelah kembali
dari meja kasir jika ia hidup di
Inggris pada tahun 1670-an. Raja
Charles 2 pada waktu itu melarang
kedai kopi karena dianggap
mengganggu stabilitas kerajaan.

Asbak takkan lagi duduk di tempat


yang sama, menyesap kopi dan
menyulut sebatang topas jika ia
berada di kedai kopi yang dibangun
di atas tanah Jerman pada masa
kepemimpinan Frederick The Great.”
Rapal batinku sambil tersenyum
melihat tingkah mereka berdua.

all you can read!!


Candaan yang sempat terputus tadi kami lanjutkan sambil menunggu agak
siangan. Waktu yang pas untuk berburu sarapan nasi jagung dengan lauk ikan
asin di warung makan biasa kami menutup hari. Sebuah sajian sarapan khas…
ndak tau khas mana intinya kami lapar. Bye! sampai jumpa di cerita selanjutnya.

Bungkus Permen

si.a.sat
Eratkan pegangan padaku yang tak tahu
bagaimana dunia
Meski begitu
Pengakuan bukan penebusan dosa
Kendara secepat cahaya tak sedikit pun
membawaku padamu
Yang niscaya ini sayang, adalah dunia yang
selalu mendahuluiku

Lihatlah
Kita berada dengan tenang
Mempercayaimu melihatku
Jarak ini tak membuat kita berbeda
Haruskah siapa yang dahulu, menyapa

Siasat seperti ini barangkali berlaku untuk


rumusan yang tak umum adanya
Sayang, misalnya kau dan aku

all you can read!!


Ikan Buntal

Kembali Menjadi
Reruntuhan
"Ada dua kemungkinan bagi mereka
yang Tuhan biarkan masuk dalam
hidupmu. Pertama, Tuhan ingin kamu
belajar darinya. Kedua, Tuhan ingin
kamu belajar bersama dia."

Sayang, pemandangan pagi di atas


kereta yang melaju tak pernah
mengecewakan. Pasti manusia
namanya kalo kerap kali bikin makan
hati.

Kalau kau ingat percakapan kita, aku


melontarkan pernyataan "aku adalah
kepingan dari orang-orang yang
kutemui, buku-buku yang pernah
kubaca, bahkan celetukan yang
dilempar sopir angkutan kota."

Seperti biasa, kau sanggah habis-


habisan. "Egois. kau akan kehilangan
dirimu sendiri," tutupmu paten. Usai.
Kita tidak pernah menemukan titik Di dalamnya tercampur harapan,
tengah. hasrat, kecewa, kehilangan, amarah,
juga nostalgia. Kita dibawa menyelami
Bila aku mau, aku bisa saja mendebat, jiwa. Mempertemukan ruang memori,
kupastikan aku tidak tersesat meski hingga bertemu pada diri sendiri.
arah panah tujuanku melesat lepas
cuma-cuma. Jalani saja. Deru Kuberitahu satu hal, manusia dan
ekspektasi yang kubeli masih segala sifat arogannya kerap kali
mengantre bersama jutaan doa-doa menolak lupa. Padahal, ingatan dan
menyedihkan itu, pun masih tetap kenangan barang kali lebih baik
kumohonkan diam-diam. Meski aku dibiarkan mengalir begitu saja. Tidak
tahu harga ekspektasi makin hari perlu akurasi detil yang terlalu ketat,
makin tinggi, tapi bukankah aku atau berbagai usaha lain yang
miskin sekaligus ngeyel setengah bertujuan membekukan suatu
mati? apa yang perlu kutakutkan? peristiwa secara rigid.

Bukankah ketakutan serupa konfeti? Sayang, mungkin kau ingat apa yang
Sekali waktu pernah ia meledak, tepat pernah dibilang Jim Morrison: “Dunia
di atas kepalaku. Berserakan dan ini kacau. Dan tiap kali kau berusaha
tersangkut di rumah laba-laba, memperbaiki keadaan, kau justru akan
tersebar hingga ke sudut-sudut membuatnya lebih kacau lagi.” Meski
kolong tempat tidur. Kadang turut sepakat, mari kita singkirkan
serta menyembunyikan keajaiban. positivitas milik para motivator dan
Termasuk ingatan dan kenangan yang mulai memandang kenyataan,
mengandung komposisi rumit. kejadian, secara apa adanya.
all you can read!!
Tanpa kita perlu berusaha keras Sayang, jika pertanyaannya adalah,
mencari-cari makna di baliknya, hanya siapa di antara kita yang lebih
demi menenangkan diri sendiri yang berupaya? kurasa, aku lebih lambat
tengah gagal dan kelimpungan dan bebal. Aku sempat ragu dan
kelabakan dihantam situasi. Ada hal- bertanya-tanya, jangan-jangan aku
hal yang tak bisa dibenahi, dan akan berakhir (dan memang
bertahan pun bukan cara membenahi. menginginkan) jadi seorang pak tua
Untuk itu aku memilih diam. yang membaca kisah cinta? kisah
cintaku sendiri. Menyedihkan.
Oh ya, perlu kau tahu, sayang. Aku
masih meyakini pertemuan bisa Sayangku, sebelum ini berjalan lebih
mengubah cerita hidup seseorang. jauh — meski mungkin menimbulkan
Cara pandang Minke setelah bertemu gumpalan darah atau tebal debu
Nyai Ontosoroh, obsesi Sungu Lembu trauma — menyudahinya adalah
mendadak lebur setelah berkawan baik pilihan bijak. Ketimbang melanjutkan
Raden Mandasia, anak dari raja yang dengan kondisi rumpang, karena
ingin ia bunuh. Atau juga perjumpaan kurasa pengkhianatan paling besar
sekilas dengan orang asing di warung adalah pengkhianatan kepada diri
kopi pun memungkinkan jadi cerita sendiri.
menyenangkan.
Seperti yang pernah kusampaikan,
Begitupun denganmu, aku belajar aku nyaman dengan apa saja:
banyak hal. Jangan salah. Caramu keberadaan atau ketiadaan. Aku
menapaki tangga menawar banyak rasa menginginkanmu sekaligus cukup
takut, “karena semua cuma perlu dengan diriku sendiri. Seandainya
disampaikan, dengan gamblang dan kamu memilih berhenti mengarungi
jujur,” katamu tenang. Dengan pekat badai hari ini, aku mungkin
gamblang dan jujur ulangku dalam hati.
Meski berhadapan dengan banyak
kemungkinan yang kadang tidak bisa
diantisipasi. Barang tentu aku masih
butuh banyak belajar, tapi sudah mulai
menjajaki satu persatu anak tangga itu.

Sayang, agaknya egoisme manusia


memang momok paling mengerikan.
Mau diminta kompromi dan toleransi
macam apapun juga, jika ia belum siap
merunduk, ia akan berjalan angkuh
sambil mengangkat dagu. Menjalani
usiaku saat ini, seperempat abad,
setan itu masih tertawa di atasku.
Sialan. Aku sedang mencari tahu,
mantra atau ramuan macam apa yang
tepat untuk menundukkannya.

Seperti katamu, langkah sekecil


apapun, aku belajar. Mengenali siapa
aku. Bagaimana diriku, termasuk
banyaknya emosi yang menyeruak,
nyembul di sana sini. Tak kupungkiri
banyak andilmu di sana. Barang tentu,
aku selalu bersyukur atasnya.

all you can read!!


dengan mudah merestui itu dan melanjutkan sisa hariku, menempuh badaiku.
Aku tetap duduk, menikmati coklat panas, mengisap sebatang rokok, dan
hahahihi sambil terombang-ambing. Pura-pura atau tidak, aku selalu mampu
merelakan kepergian.

Sayang, kau tak perlu risau lagi,


yang baik akan tetap baik dan ia
mesti senantiasa dipelihara di
antara luka-luka yang lebih
menjual.

all you can read!!


Noel Si Pujangga

Patah Hati Manusia


Medioker
"Yang patah tumbuh, yang hilang berganti."

Sepenggal lirik lagu dari Banda Neira untuk


memulai cerita perihal patah hati yang tak
kunjung sembuh. Aku adalah seorang ma-
nusia medioker. Berbeda dengan manusia
medioker lainya, diriku terlalu terkagum-
kagum dengan perkataan orang lain seolah
tak punya pendirian. Padahal jika kau tahu,
masalah hati saja aku tak bisa menguatkan
dan selalu mengikuti.

Cerita Kali ini bermula tentang seorang gadis


asal desa. Matanya begitu indah berpadukan
dengan senyum nan menawan. Napasku seolah
berhenti dan tidak berhembus. Ya, begitu menga-
gumkannya gadis itu. Pakaian warna coklat menam-
bah kesan yang begitu mendalam. Dalam hati kemu-
dian terucap “Bagaimana jika dia nanti menjadi
kekasihku, pasti sungguh sempurna hidupku ini."

Waktu itu, di bawah pohon asem, gadis itu berteduh


dari terik matahari. Cuaca sedang cerah dengan panas
yang cukup menyengat. Aku mengumpulkan niat begitu
dalam untuk bersapaan. Mencoba berkenalan lebih dekat
dengannya. Sepenggal lirik lagu “Badai puan telah berlalu,
salahkah ku menuntut mesra?” memotivasiku menjadi seorang
berani yang menyampaikan rasa terpendam.

Aku menatap keindahan langit. Pagi yang nampak berawan


itu seolah melambai seraya berucap: "Akankah dia menjadi
milikku?". Tak lama, ada notif pesan singkat darinya yang kala
itu kuajak ketemu di pohon asem. Dia mau dan tak pikir panjang.
Aku berangkat dengan kesungguhan, kemudian menunggu dan
mempersiapkan hati. Aku rasa ketika ditolak tidak akan begitu sakit.
Siang itu dia datang dengan pakaian berwarna krem. Menampakkan
senyum yang anggun nan menawan. Aku terpesona hingga tak bisa
berkata maupun berucap.

Dewi Fortuna di pihakku. Akhirnya dia mau menjadi kekasihku.


Padahal aku harap-harap cemas karena di bawah pohon asem aku
takut nasibku akan asem (sial) juga. Kebahagiaan lantas datang
dengan beruntun (kata anak jaman sekarang spam). Meskipun
begitu, kebahagiaan ini tidak lama. Terdapat masalah yang bisa
diselesaikan dengan solusi yang semestinya.

all you can read!!


Ah, mau bagaimanapun kau jarang terbuka sepenuhnya. Padahal komunikasi
adalah koentji utama dalam menjalankan dan mempertahankan sebuah
hubungan. Singkatnya, hubunganku usai dengan menyisakan sedikit kesal,
sedih, dan menimbulkan traumatis. Bagaimana tidak, mulutnya begitu manis
berucap jika tak ada seorangpun yang dia cintai kecuali aku.

Semenjak saat itu, manusia medioker sepertiku susah mencari dan mencoba
yang baru. Trauma patah hati tak kunjung usai. Tak tau kapan sembuh dan
terobati. Dibandingkan manusia medioker lainya–yang hanya bisa berkomentar–
hal terbaik yang bisa kulakuan hanya berupaya untuk menjadi baik dan bisa
bermanfaat untuk sekitar.

"
Patah hati paling sengaja
adalah ketika rokok tersisa
satu batang, tapi patah karena
alam tak menginginkan kau
lebih sakit karenanya.

all you can read!!


Kepiting Alaska

Penyair yang ingin


jatuh dan patah hati
ditulis sembari menikmati es krim yang kadung mencair
kena terik matahari, di Jember 2023.

I
Alkisah, hidup seorang penyair payah.
Gayanya khas. Topi copet, cekungan
mata sedalam Palung Mariana (tanda
jam tidur yang amat minim), pipi yang
kempot, dan rambut panjang (dan
tentu saja, beruban). Asap selalu ada di
dekat kepalanya, dengan batang rokok
tak pernah absen di bibir (penyebab
pipi-nya ambles). Satu ambisinya,
meraih keabadian. Sebagai seorang
yang mengaku berpofesi sebagai
penyair (apakah memang bisa disebut
profesi?), maka tambatan itu ia II
curahkan pada anak-anak rohaninya:
puisi. Mahaguru puisi hanya berkata singkat
saja:
Satu, dua, sebelas, empat puluh,
hingga berdasarkan data terakhir, "Puisi yang baik dan benar disusun
seribu empat ratus lima puisi (sebagian dari ide. Sedangkan ide yang baik
besar tentang cinta, sisanya entah biasanya muncul saat seorang tengah
apa) telah ia bikin dalam kurun waktu jatuh atau patah hati. Ketika itulah
enam tahun terakhir. Jumlah yang semuanya tiba-tiba memiliki makna"
cukup hebat buat seorang yang betah
menolak mencari pekerjaan lain. Tiga kalimat barusan merupakan
epifani. Seperti mendapat wahyu
Lambungnya cukup kuat menahan lapar yang turun dan menabuh gendang
berkepanjangan. Dan, yang lebih bertalu-talu tepat di jantung Si
penting, pikirannya juga cukup tangguh penyair. "Eureka!", batinnya girang.
menghadapi seribu empat ratus lima Betul juga, karena jatuh dan patah
penolakan. Puisinya seperti dikutuk hati akan membuat arak berasa air
untuk selalu gagal. Bagi si penyair, comberan dan begitu juga sebaliknya.
seribu sekian tadi adalah arak paling Keabadian seolah telah ada di
nikmat. Sedangkan bagi pembacanya, pelupuk mata.
khususnya kurator kolom sastra di
koran, tak lebih dari air comberan.
III
Imaji bangunan agung bernama
keabadian nampaknya jadi sumber Si penyair pulang dengan membawa
kekuatan bagi si penyair. Layaknya misi baru: jatuh atau patah hati.
kisah silat, maka pergilah ia mencari Kalau bisa sekaligus malah lebih baik.
guru yang dapat mengajarkan kiat Ia berjanji akan menikmati tiap detik
menulis puisi yang baik dan benar. rasa gembira tanpa kejelasan saat
Tidak sembarangan, ia pergi ke tempat kemeranaan cinta tiba. Baik di waktu
bernama Kuil Padepokan Puisi, suatu jatuh maupun patah hati.
tempat tersohor di dunia perpuisian.
all you can read!!
Pekerjaan rumah pertamanya, Tukang sihir menanggapi kalau itu
menemukan sosok tepat yang membuat adalah permintaan gila. Seumur
mabuk kepayang. Mabuk perkara hidupnya belum pernah ada orang
mudah lagi murah. Tapi mabuk yang minta tenung ke diri sendiri!
kepayang beda urusan. Maka kini ia Dengan bijak ia berkata, ia punya
mulai pengembaraan baru dengan sihir mengubah manusia menjadi
tugas klasik yang biasa ada di berbagai binatang (harimau misalnya,
epos dongeng, menemukan cinta. Cinta seandainya berminat), tapi sihir yang
akan membuat puisinya bermakna, diminta Si penyair tidak ada dalam
begitu mungkin pikirnya. daftar menunya.

Tahun pertama. Ia mulai cermati gadis- Duh Gusti, kalau Orpheus-Eurydice,


gadis paling bersinar di majalah dan Oddyseus-Penelope, Rama-Shinta
layar televisi, melihatnya secara teliti, saja bisa jatuh sekaligus patah hati,
namun tak ada yang membuat hatinya kenapa rasa itu tak muncul bagi Si
bertalu. Para artis terlalu tebal bedak penyair? Bahkan antagonis macam
dan polesan gincu, tak otentik, Rahwana saja pernah jatuh sekaligus
katanya. Tahun kedua. Kini ia beralih patah hati. Apakah kisah itu hanya
sasaran, para akademisi. Belagu, snob, akal-akalan saja agar seolah manusia
sok pintar dan banyak omong, percaya petualangan mencari
membosankan. Tahun ketiga. Ia tambatan hati benar adanya?
mencari di kalangan dunia perpuisian, Kecurigaan yang barangkali tidak
dan ternyata merasa tak cocok pula keliru.
karena terlalu membual dan
kebanyakan omong kosong (pendapat Padahal Si penyair telah siap untuk
yang terakhir memang sangat aneh, menebus berapapun harga yang
karena ia sendiri mendaku sebagai harus dibayar tiap hati jatuh dan
penyair, atau memang para penyair patah, supaya puisi-puisinya kelak
punya antik seperti itu?). jadi bermakna. Agar tiap larik baitnya
mengandung keindahan. Entah dari
Seperti lazimnya orang dirundung mulut siapa, konon dulu ada orang
gundah, pergilah ke tukang sihir. bijak berkata kalau puisi yang indah
Meminta untuk menenung diri sendiri bahkan dapat menunda matahari
agar jatuh hati, tergila-gila terbit maupun tenggelam, serta
pada seseorang. membuat para peri menari-nari. Bisa
jadi pelita saat gelap, memberikan
rasa teguh dan teduh pada para
pembacanya.

Sambil membopong rasa penasaran,


ia lantas membuka tangan lebar-
lebar, menengadah ke atas, dengan
mata terpejam, pasrah. Ternyata
keabadian masih begitu jauh.

IV
Sekian waktu berlalu. Polisi membuat
pernyataan resmi kalau gelandangan
yang gemar meracau di pinggir jalan
dekat comberan sebelah pabrik arak
adalah Si penyair. Badannya serba
susah. Rupanya tubuh yang terbiasa
menghadapi penolakan atas karya
puisinya tidak terlalu tabah ketika
harus menghadapi pencarian untuk
jatuh dan patah hati. Kalau mau
diringkas: roboh.
all you can read!!
Saat pemeriksaan medis selesai, dokter menyatakan penyebab sakitnya adalah
pola hidup yang amat buruk. Salah satu Diagnosa menunjukkan Si penyair
terkena penyakit akut bernama hepatic failure. Detil penjelasan lain soal
penyakit Si penyair rasanya tidak terlalu relevan. Yang jelas, ia kini telah jatuh
dan patah hati yang sebenar-benarnya, sejadi-jadinya.

Sementara itu, dan yang tidak banyak orang tahu, di seberang sana telah
menanti anak rohani sebanyak seribu empat ratus lima. Mereka mendahului
terbang menemani ke tanah keabadian sambil minum arak bercampur air
comberan.

Puntung Rokok

te.ta.nus
Se-sadar bahwa tubuh ini selalu punya
alarm pengingat
Alarm pengingat yang tak pernah bisa
menyelesaikan catatan historis
Begitu banyak jejak yang perlu dibakar
ditengah arsip selang waktu
Memaksakan diri untuk abai atas temuan
jejak lagi dan lagi
Pada tiap jengkal perjalanan yang ditapaki
adalah keniscayaan
Tapi meskipun begitu apa mau dikata?
Yang nyata bahwa lubang ini belum benar-
benar bisa sembuh
Ia selalu boncos ketika bertemu dengan
paku paku berkarat

all you can read!!


"
Jauhkan dari jangkauan
masa lalu

all you can read!!

Anda mungkin juga menyukai