Saya membuka penulisan buku ini dengan mengucap nama Allah Swt,
semoga buku ini bisa diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya. Semoga Allah memberikan kebaikan dan ridhonya dalam
setiap huruf yang tertuang dalam tulisan ini. Semoga buku ini bisa
menjadi jariah atau amal yang terus mengalir kelak ketika orang tua
saya, saya sendiri, istri saya, baby L, kerabat dan semua pihak yang
membantu buku ini, bisa sampai ke seluruh pembaca di dunia ini,
bahkan saya doakan kepada yang menyebarkan buku ini,
meminjamkan, merekomendasikan dan lain sebagainya, semoga amal
jariah mengalir untuk anda semua. Aamiin.
Buku ini sejatinya ingin penulis buat sejak lama, selalu gagal, karena
begitu banyak alasan, ingat, bahwa akan selalu ada alasan untuk gagal
dalam mencapai tujuan. Termasuk gagal menulis secepatnya, maksud
saya, buku ini tidak ditulis dari dulu karena ada saja alasannya. Nah
semoga pada penulisan buku yang sekarang ini, bisa tuntas. Aamiin.
Teringat seminar yang dibawakan oleh Guru yang luar biasa hebatnya,
begitu terbuka kepada semua orang yang ingin maju berjuang
bersamanya, tidak sungkan untuk membagikan ilmunya, yaitu mass
Ipho Santosa. Bahkan, saya, yang tidak punya apa-apa, untuk
diperlihatkan kepada Mass Ipho, tidak ada yang bisa saya tawarkan
kepadanya, sebagai ganti atas ilmu-ilmu yang senantiasa ia berikan,
rela menjadikan saya rekan sepanggungnya dalam memberikan
seminar motivasi, bahkan rela menjadikan saya rekan dalam
berbisnisnya. Aamiin.
Baiklah, cukup bagi saya untuk melamunkannya. Kembali ke
kenyataan,
Buku ini saya tulis dalam keadaan yang tidak baik, dalam keadaan
tertekan dan serbasalah, kini, saat huruf demi huruf anda baca, adalah
moment dimana saya menuliskannya dalam keadaan tidak bisa tidur,
jam yang saya lihat adalah 02.28 pagi. Saya bukan terbangun dari
tidur untuk melaksanakan tahajud. Saya tidak bisa menutup mata
sedari malam, mencoba menutup mata hanya membuat saya pusing,
meskipun sebenarnya saya mengetik huruf demi huruf dalam keadaan
yang pusing juga, tapi percayalah bahwa mencoba menidurkan diri,
menutup mata dan seolah tidak terjadi apa-apa hanya membuat saya
semakin pusing. Jadi dengan terpaksa saya membuka tablet saya,
laptop kecil yang lebih kecil daripada notebook, fungsinya hanya bisa
digunakan untuk mengetik dan menonton saja, jangan bayangkan saya
bisa mengedit foto atau video memakai tablet ini.
Kembali ke tablet, bukan laptop ya, tapi tablet.n saya menuliskan ini
semua dengan terus berdoa kepada Allah, semoga hal baik akan
mendatangi saya.
Meskipun saya sadar bahwa nanti pagi, adalah waktu saya untuk
beraktivitas dengan normal, bekerja sebagai freelancer di Duta
Transformasi Insani (DTI) sebagai fasilitator. Saya harus menyiapkan
performa luar biasa untuk mengikuti event tersebut, empat hari, tiga
malam, meninggalkan anak istri untuk menimba ilmu.
Saya mencoba dan terus berusaha untuk meyakinkan diri bahwa saya
menjadi freelancer di DTI hanyalah untuk menimba ilmu sebanyak-
banyaknya, adapun upah yang saya dapatkan hanyalah sebagai hadiah
dari Allah.
Buku ini berjudul Kitab Suci Kesuksesan. satu dari tiga buku “Trilogi
Kitab Suci dari Nabi For Milenial, Taqy Motiva”. Buku yang saya
harapkan mampu mengobati luka batin saya, terhadap kegagalan saya
meraih kesuksesan dengan cepat, setidaknya saya telah membuang
lebih dari 10 tahun untuk meraih kesuksesan, saya menunda
kesuksesan datang ke dalam kehidupan saya lebih dari apa sih nama
lain dari 10 tahun? Nanti cari di google.
Kalau saja saya tidak memencet tombol kehancuran saya pada waktu
itu, mungkin impian saya untuk kuliah di salah satu perguruan terbaik
di Indonesia bisa tercapai.
Di usia antara 14 sampai 15 tahun, saat saya sedang dalam masa jaya,
sedang bahagia-bahagianya, masa paling menyenangkan dan
membanggakan, dimana pada masa itu, saya dengan mudah
mempengaruhi orang lain, dengan mudah membuat orang lain percaya
kepada saya, dengan mudah membuat orang lain tersenyum, dengan
mudah membuat guru di sekolah takjub kepada saya, dengan mudah
meminta uang kepada orang tua saya, dan berbagai kemudahan
lainnya. Namun semua kemudahan tersebut hancur berkeping-keping
ketika saya memencet tombol kehancuran saya.
Seolah sudah menjadi teori baku, bahwa setiap orang hebat, memiliki
latar belakang yang pahit. Kita sebut saja batman, superman,
spiderman, hulk, semua contoh superhero di film-film yang pernah
saya tonton, pasti berlatar belakang yang kurang menyenangkan.
Begitupun dengan dunia nyata, di abad ini, di Indonesia, semua orang
dewasa pasti mengenal si anak singkong, pemilik dari Trans TV, Bank
Mega, Transmart dan sederet bisnis lainnya, memiliki latar belakang
yang memprihatinkan, judul bukunya yang best seller, anak singkong,
menggambarkan bagaimana latar belakang beliau, hidup dalam
kesusahan, untuk lebih jelasnya saya perlu membaca ulang sejarahnya,
karena saya khawatir memberikan informasi yang salah.
Siapa yang tidak kenal Steve Jobs, raja apple, handphone paling laris
di dunia, mungkin ya, atau merk dengan brand terbergengsi di dunia,
sayapun perlu riset lagi mengenai data ini,
Tapi saya akan melakukan riset tersebut belakangan, saya hanya akan
terus menulis sesuai denga nisi batin saya.
Selain TV, radio pun saya bongkar. PC atau personal Computer, CPU-
nya saya bongkar, CPU itu adalah mesinnya.
Itu lah hobi saya, senang bongkar, tapi tidak bisa pasang.
Pulang sekolah, ada saja barang elektronik baru yang saya otak-atik,
ada yang berhasil, ada yang belum berhasil. Ada yang kembali utuh,
ada yang berakhir di tempat sampah.
Suatu ketika, saat komputer sedang menyala dan saya fokus ke layar
komputer, tiba-tiba terdengar suara dari sebelah kanan depan, suara
putaran DVD player yang mengalihkan perhatian saya, lalu saya
melirik sesaat, ternyata benar, lampu indikator menyala menandakan
ada kaset DVD di dalamnya, lalu saya membukanya, penasaran
dengan apa yang ada di dalamnya.
Jreng...jreng...jreng...jreng..
Setiap hari, dengan diam-diam, tidak ada yang tahu, saya menonton
DVD tersebut, bahkan sering saya membeli ke pasar mencari DVD
serupa. Di zamannya, warnet begitu marak, hampir ada di setiap
daerah, saya pun senantiasa menonton adegan tak senonoh dan
menjijikan tersebut di tempat tersebut.
Setidaknya saya jatuh ke lubang yang sama sebanyak tiga ribu kali
lebih karena hal tersebut berlangsung lebih dari sepuluh tahun
lamanya. Jika keledai saja dianggap bodoh karena satu-satunya
binatang yang jatuh ke lubang yang sama dua kali, lantas saya apa?
Lebih hina daripada keledai. Astagfirullah...
Maka dari itu, saya membuat tulisan ini, harapannya para orang tua
mengingatkan anaknya untuk tidak jatuh seperti saya, cukup berakhir
di saya. Karena pornografi benar-benar menyengsarakan saya.
Begitupun anda, jika buku ini ingin merubah hidup anda untuk meraih
kesuksesan apapun yang anda inginkan, maka menjadi sebuah
kewajiban untuk anda mengikutinya.
1. Silahkan anda baca buku ini secara berurut, tidak akan ada
ganti rugi bagi anda yang merasa tidak sukses atau mengalami
perubahan dalam hidup jika anda membacanya secara acak.
Berbeda dengan buku lainnya, buku ini harus anda baca secara
urut, saya tidak menyarankan anda untuk membaca buku ini
dengan metode cepat, bacalah buku ini dari kata demi kata,
kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, halaman demi
halaman, bab demi bab.
2. Saya meyakini bahwa setiap orang memiliki kemampuan
membaca yang berbeda, kesibukan yang berbeda, maka waktu
untuk menyelesaikan buku yang tebalnya lebih dari 200
halaman ini berbeda-beda. Tidak masalah, berapa lamapun
anda membaca buku ini, satu hari ataupun satu bulan, bahkan
mungkin satu tahun, 30 hari ajaib anda meraih kesuksesan
akan dimulai setelah menyelesaikan buku ini.
3. Tutup buku ini jika terdengar panggilan adzan, segerakan anda
melaksanakan shalat, karena kesuksesan anda tidak mungkin
diraih dengan menyepelekan panggilan Allah. Tutup buku ini
jika saatnya anda mulai bekerja, ada saatnya anda berhenti,
tetapkan prioritas.
4. Jangan biarkan anda membaca tanpa memegang alat tulis,
apapun itu, alangkah lebih baiknya alat tulis yang berwarna,
agar semua panca indra berfungsi secara maksimal. Buku ini
tidak akan berguna sama sekali jika anda tak menuliskan
apapun di dalamnya.
Karena buku ini berjudul kitab suci, artinya ada ayat-ayat suci
di dalalmnya, namun, agar lebih fleksibel, bisa dibawa kemana saja,
dan tidak menjadi dosa ketika pembaca menyimpan buku ini di antara
tumpukan buku, saya hanya akan menuliskan nama surat dan ayatnya
saja, tanpa menuliskan lengkap dengan kalimatnya. Jadi ketika
pembaca menemukan kutipan ayat Al-Quran, contoh: tulisannya
hanyalah Q.S .....:...., seperti itu saja. Saat itu juga, pembaca
diharuskan untuk menutup buku, lalu membuka Al-Quran dan ayat
yang telah disebutkan. Mungkin diantara pembaca bertanya, “untuk
apa sih? Skip aja deh”. Jika pikiran ini muncul di benak pembaca,
segeralah beristigfar.
Kenapa?
Atau
Saat saya sedang menulis halaman ini, ada chat masuk dari
agen travel umrah mengenai pendaftaran. Padahal posisinya saya tidak
punya uang, kok daftar ya? Nah ini namanya memantaskan. Berawal
dari status si agen travel, “siapa yang mau umrah, chat saya”, akhirnya
saya chat dan bilang kalau saya mau umrah. Saya memang tidak
punya uang, tapi untuk sekedar bertanya tidak perlu uang. Betul kan?
Tapi sekali lagi, pada saat itu keinginan saya untuk terjun di
dunia properti tidak main-main, berawal dari belajar property rich
revolution bersama Pak Tung Desem Waringin, 3 hari mempelajari
properti, dari pagi sampai malam, jam 8 pagi sampai jam 9 malam, 10
malam, dan 11 malam. Mata benar-benar melek dengan dunia
properti, ketagihan, benar-benar ingin mencoba, dalam hati “enak
sekali ya berbisnis property”. Setelah seminar tersebut, saya
berkenalan dengan Pak Irfan, salah satu manajer marketing sebuah
perusahaan property yang memiliky aset lebih dari 1000 gedung.
Saya pun menawarkan diri, “Mas Irfan, boleh tidak saya gabung ke
perusahaan mas?”
Hal semacam ini sudah berhasil saya lalui, saya tidak kenal
dengan Pak Irfan, saya pun tidak tahu dimana Tuban berada. Hanya
melihatnya di peta tentu bukanlah hal yang benar-benar baik, ingat
konsep the map is not the territory, peta bukanlah wilayah yang
sesunggungguhnya. Di peta kita hanya melihat jalan lurus, belok
kanan, belok kiri, pada kenyataannya, jalan tersebut bisa jadi
merupakan turunan atau tanjakan, jalan tersebut bisa jadi jelek,
berbatu, berlubang, berlumpur dan lain sebagainya.
3Ta yang kedua adalah tanpa nanti. Ini adalah penyakit semua
orang. Bukan hanya anda, tapi semua orang. Saya adalah raja dari
penundaan. Bahkan saya dengan bangganya mengatakan kepada
semua orang, selama bisa nanti kenapa harus sekarang. Dan itu saya
ucapkan di depan forum, di depan banyak orang, ketika saya masih
aktif di organisasi kampus yang membesarkan saya.