Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

Gambar 2.1 BuahTebu

1. Buah Tebu

a. Pengertian Tebu

Tebu termasuk famili graminae (rumput-rumputan), genus

Saccharum.Saccharum officinarum adalah jenis tebu yang paling

banyak dibudidayakan dan dipilih petani karena kualitasnya sangat

baik untuk pembuatan gula. Tanaman tebu dapat tumbuh di daerah

yang beriklim panas dan sedang yaitu pada suhu sekitar 22-27 derajat

C dengan daerah penyebaran antara 35 derajat LS dan 39 derajat LU

(Marliani, 2011). Tanaman tebu mempunyai batang tinggi kurus, tidak

bercabang, dan tumbuh tegak.Tanaman tebu dapat tumbuh baik, tinggi

batangnya dapat mencapai 2-5 meter atau lebih.Akar tanaman tebu

5
6

adalah akar serabut dan tanaman ini termasuk dalam

monocotyledone.Tebu dapat hidup dengan baik pada ketinggian 5-500

meter diatas permukaan laut (iswanto dalam Nugroho, 2017).

Tebu merupakan tanaman yang sering dikonsumsi, baik dengan

cara meminum air perasannya atau dengan cara mengunyah langsung

batang tebu yang telah dipotong kecil-kecil. Potongan tebu

mengandung serat dan cairan manis, serat yang terdapat dalam

tanaman tebu megandung selulosa, pentosan, lignin yang sangat

berguna untuk kebersihan gigi dan mulut. Sifat mekanis dari serat tebu

yang dikunyah dapat membantu menimbulkan efek seperti sikat yang

dapat membersihkan permukaan gigi (Haida, 2014).Tebu ini juga

memerlukan pengunyahaan yang cukup keras sehingga dapat

mendorong sekresi ludah.Sehingga buah tebu dapat membersihkan gigi

dari sisa makanan secara alami (Siregar, 2018).

Banyak ahli berpendapat bahwa tanaman tebu berasal dari irian,

dan dari sana menyebar kepulau Indonesia yang lain, selain itu

dinegara Negara tetangga. dari perkembangan zaman, tanaman tebu

terus ditemukan dengan varietas warna pada batang tebu yang berbeda-

beda.

Rukmana (2015) mengatakan bahwa tebu atau saccharum

officianarum (termasuk tanaman berbiji tunggal). Tinggi tumbuhan

tebu sekitar 2-4 meter, batang pohon tebu terdiri dari banyak ruas

yang setiap ruasnya dibatasi sebagai tempat daun. Bentuk daun tebu
7

berwujud belailai dengan pelepah.Panjang daun dapat mencapai 1-2 m

dan lebar 4-8 cm dengan permukaan kasar dan berbulu (Natalia 2018).

b. Kandungan Buah Tebu

Kandungan sukrosa didalam tenaman tebu sebesar 8-15% dari

bobot batang tebu. Batang tebu mengandung serat dan kulit batang

sebesar 12,5%, Sari buah tebu sebesar 82,5%, yang terdiri dari gula,

mineral, dan bahan-bahan non gula lainnya (Gountara & wijadin

1995). Menurut soerjadi (1979) komposisi batang tebu terdiri dari

monosakarida 0,5%-1,5%, sukrosa 11%-19%, zat organic abu 0,5%-

1,5%, sabut (selulosa, pentosan) 11%-19%, asam organik 0,15%,

bahan lain lilin, zat warna, ikatan N, air 65%-75% (Gountara & Wiradi

dalam Mahardika, 2018).

c. Manfaat Buah Tebu

Tebu merupakan tanaman yang banyak ditanam di Indonesia.

Selain manis dan sebagai bahan baku produksi gula, tebu juga banyak

dikonsumsi masyarakat Indonesia karena memiliki manfaat bagi

kesehatan. Tebu memiliki berbagai macam nutrisi misalnya

karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan antioksidan.

Berbeda dari kebanyakan tumbuhan, tanaman tebu yang

dimanfaatkan ialah bagian batangnya.Karena pada bagian batang itulah

terdapat banyak kandungan gizi yang dapat bermanfaat untuk tubuh

kita. Dengan berbagai macam nutrisi, tebu memiliki banyak manfaat

bagi kesehatan tubuh, diantaranya:


8

1) Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Kandungan vitamin C dan antioksidan yang ada pada

batang tebu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan salah satunya

adalah untuk meningkatkan system kekebalan tubuh.Selain itu,

vitamin C dan antioksidan membantu tubuh menghindari berbagai

penyakit serius termasuk kanker.

2) Penambahan Energi yang Alami

Air tebu memiliki kandungan glukosa yang cukup tinggi,

sehingga bisa membantu energy tubuh kamu.Tebu memiliki

kandungan glukosa alami yang juga dapat mendorong metabolism

dalam tubuh.

3) Merawat Kulit

Kandungan antioksidan dalam tebu bisa membantu kamu

merawat kulit.Air tebu bisa membantu meredakan infeksi kulit,

memperbaiki penampilan kulit, dan mengurangi gejala penuaan

dini.

4) Menghilangkan Bau Mulut

Manfaat lain dari air tebu ialah untuk menghilangkan bau

mulut. Jika ada masalah bau mulut kamu bisa mengonsumsi air

tebu karena mengandung mineral yang cukup tinggi.

5) Memperkuat tulang dan Gigi

Tebu memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi,

sehingga sangat bagus manfaatnya untuk menguatkan tulang


9

maupun gigi.Air tebu bisa dikonsumsi atau bahkan mengunyah

batang tebu yang sudah dibersihkan dan dipotong kecil-kecil.

Maka dari itu, akan semakin dapat merasakan manfaat dari tebu.

6) Membuat Tubuh Menjadi Rileks dan Mengurangi Stres

Selain mineral dan antioksidan, air tebu juga mengandung

asam amino yang bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks dan

mengurangi kadar hormone stress. Asam amino juga bisa

membantu meningkatkan kualitas waktu tidur, sehingga tidur bisa

menjadi lebih nyenyak dan pikiran menjadi lebih tenang.https://b-

pikiran.cekkembali.com/tebu/?amp

d. Hubungan Buah Tebu terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut

Buah tebu merupakan buah yang memiliki kandungan serat dan

air yang cukup banyak. Selain itu buah ini juga memerlukan

pengunyahan yang cukup keras sehingga dapat mendorong sekresi

ludah. Sehingga buah tebu dapat membersihkan gigi dari sisa makanan

secara alami. Terdapat 3 kandungan buah tebu antara lain :

1) Selulosa ialah Salah satu serat alami yang banyak ditemukan,

Selulosa dapat dengan mudah ditemukan pada semua tumbuhan,

salah satunya dapat diperoleh dari ampas tebu yang memiliki

kandungan selulosa mencapai 40-50 %.

2) Lignin ialah Ampas tebu adalah limbah padat industri gula tebu

yang mengandung serat lignin, Lignin mengisi ruang di dalam

dinding sel antara selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Lignin


10

berfungsi sebagai bagian penting dalam dsitribusi air di tanaman

batang, rata-rata ampas tebu memiliki komposisi kimia yaitu lignin

22,09 %.

3) Pentosan ialah salah satu polisakarida yang ada dalam

ampas tebu ialah pentosan dengan persentase kandungan sebesar

20-27%. Kandungan pentosan yang cukup tinggi tersebut

memungkinkan ampas tebu untuk diolah menjadi furfural.

Tebu merupakan tanaman yang sering dikonsumsi, baik dengan

cara meminum air perasannya atau dengan cara mengunyah langsung

batang tebu yang telah dipotong kecil-kecil. Potongan tebu

mengandung serat dan cairan manis, serat yang terdapat dalam

tanaman tebu megandung selulosa, pentosan, lignin yang sangat

berguna untuk kebersihan gigi dan mulut. Sifat mekanis dari serat tebu

yang dikunyah dapat membantu menimbulkan efek seperti sikat yang

dapat membersihkan permukaan gigi (Haida, 2014).Tebu ini juga

memerlukan pengunyahaan yang cukup keras sehingga dapat

mendorong sekresi ludah.Sehingga buah tebu dapat membersihkan gigi

dari sisa makanan secara alami (Siregar, 2018).

2. Makanan

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap

saat dan memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat

bagi tubuh.produk makanan atau pangan adalah segala sesuatu yang

berasal dari sumber hayati atau air, baik yan diolah maupun tidak diolah
11

yang diperuntukkan untuk makanan atau minuman bagi konsumsi manusia

(Saparinto & Hidayati, 2010)

a. Makanan Non Kariogenik (Makanan Sehat)

Menurut Fitriyani (2011) Makanan yang sehat yaitu makanan yang

higienis dan bergizi.makanan yang higienis adalah makanan yang tidak

mengandung kuman penyakit tidak mengandung racun yang dapat

membahayakan kesehatan. Bahan makanan yang harus kita makan

yaitu mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan

air.Di Indonesia komposisi tersebut dinamakan 4 sehat 5 sempurna.

Menurut Yuki (2014)Makanan sehat adalah makanan yang

mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan harus memiliki

beberapa syarat, yaitu: higienis, bergizi dan berkecukupan tetapi tidak

harus makanan yang mahal dan enak.

b. Makanan Kariogenik

Makanan kariogenik adalah makanan yang dapat menyebabkan

terjadinya karies gigi.Sifat makanan kariogenik adalah banyak

mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur didalam mulut

(Rahayu,2011).Hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan

terjadinya karies gigi ada kaitannya dengan pembentukan plak pada

permukaan gigi. Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan yang melekat

disela-sela gigi dan plak ini akhirnya akan ditumbuhi bakteri yang

dapat mengubah glukosa menjadi asam sehingga pH rongga mulut

menurun, pada keadaan demikian maka struktur email gigi akan


12

terlarut. Pengulangan konsumsi karbohidrat yang terlalu sering

menyebabkan produksi asam oleh bakteri menjadi lebih sering lagi

sehingga keasaman rongga mulut menjadi lebih asam dan semakin

banyak email yang terlarut (Ramadhan, 2010).

Makanan yang dapat merusak gigi yaitu makanan yang

mengandung karbohidrat antara lain permen, es krim, coklat, dan

biscuit. Makanan tersebut merupakan makanan yang dapat

mempercepat terjadinya karies gigi (Rica, 2018).

Untuk mencegah karies gigi pada anak batasi anak saat

mengkonsumsi biscuit, permen, jus buat, soft drink dan minuman

manis lainnya. Dan anjurkan anak untuk mengkonsumsi buah, keju,

sayuran, dan sandwich kecil. Makanan tersebut akan lebih bermanfaat

untuk kesehatan gigi anak (Susilowati, 2016).

Menurut penelitian Hana Yuan Kartikasari (2013) beberapa jenis

makanan kariogenik yang sering dikonsumsi yaitu: Permen, Coklat,

Donat, Kue Isi Selai, Kue Lapis, Dodol, Gulali, dan Arumanis

3. Debris Indeks (DI)

a. Pengertian Indeks

Indeks adalah suatu angka yang menunjukan keadaan klinis

yang didapat pada waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara

mengukur luas dari permukaan gigi yang di tutupi olek plak maupun

kalkulus, dengan demikian angka yang diperoleh berdasarkan

penilaian yang objektif (Putri dkk, 2019).


13

b. Pengertian Debris dan Debris Indeks

Debris adalah plak tebal yang terlihat jelas pada permukaan

gigi.Debris Indeks (DI) adalah nilai dari endapan lunak yang terjadi

karena adanya sisa makanan yang melekat pada gigi penentu (Putri

dkk, 2019).

c. Permukaan Gigi Indeks dan Gigi Indeks

Green and vermilillion memilih enam permukaan gigi indeks

tertentu yang cukup dapat mewakili segmen depan maupun belakang

dari seluruh pemeriksaan yang ada dalam rongga mulut. Gigi-gigi yang

dipilih sebagai gigi indeks beserta permukaan indeks yang dianggap

mewakili tiap segmen adalah :

Table 2.1 Gigi Indeks

Gigi 16 pada permukaan bukal

Gigi 11 pada permukaan labial

Gigi 26 pada permukaan bukal

Gigi 36 pada permukaan lingual

Gigi 31 pada permukaan labial

Gigi 46 pada permukaan lingual


14

d. Kriteria Debris Indeks (DI)

Kriteria skor debris ialah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Kriteria Skor Debris

skor Kondisi

0 Tidak ada debris atau stain

1 Plak menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal atau

terdapat stain ekstrinsik di permukaan yang diperiksa

2 Plak menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan

yang diperiksa

3 Plak menutup lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa

Gambar 2.2 Skor Debris pada pemeriksaan kebersihan mulut

Skor indeks debris ditentukan dengan cara menjumlahkan

seluruh skor kemudian membaginya dengan jumlah gigi yang

diperiksa.

DI Jumlah seluruh skor debris


(debris indeks) =
Jumlah gigi yang diperiksa
15

Menurut Greene dan Vermillion, kriteria penilaian debris ialah

sebagai berikut :

1) Baik bila nilai keseluruhan diantara 0 – 0,6

2) Sedang bila nilai keseluruhan diantara 0,7 – 1,8

3) Buruk bila nilai keseluruhannya diantara 1,9 – 3,0

Sumber : Putri dkk, 2019

e. Pemeriksaan Debris Indeks

Untuk memperoleh suatu penilaian Debris Indeks (DI) yang tepat

dan seragam, maka perlu dilaksanakan suatu prosedur pemeriksaan

yang terarah secara sistimatis.

Hal – hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1) Permukaan gigi yang diperiksa adalah permukaan gigi yang jelas

terlihat dalam mulut disebut “permukaan gigi klinis”.

Permukaan klinis

Gambar 2.3PermukaanGigi Klinis

2) Permukaan gigi yang terlihat dalam mulut tersebut dibagi dengan

khayal menjadi 3 bagian yang sama besarnya, yaitu:

a) ⅓ permukaan gigi bagian servikal

b) ⅓ permukaan gigi bagian tengah

c) ⅓ permukaan gigi bagian incisal/oklusal


16

Bagian servikal

Bagian tengah

Bagian incisal/oklusal

Gambar 2.4 Garis khayal pada permukaan gigi indeks

3) Pemeriksaan terhadap debris

a) Dilakukan pemeriksaan dimulai dari bagian ⅓ permukaan gigi

incisal atau oklusal dengan menggunakan sonde atau

periodontal explorers. Apabila terdapat debris yang terbawa

sonde nilai diperoleh adalah 3.

b) Apabila pada pemeriksaan didaerah ⅓ permukaan incisal atau

oklusal tidak ada debris yang terbawa dilanjutkan kepermukaan

gigi bagian ⅓ tengah, maka nilai yang diperoleh adalah 2.

c) Apabila pada pemeriksaan didaerah ⅓ gig tengah tidak terdapat

debris yang terbawa dilanjutkan kepermukaan ⅓ servikal ,

maka nilai diperoleh adalah 1.

d) Apabila pada seluruh permukaan gigi tidak terdapat debris

yang terbawa, maka nilai yang diperoleh adalah 0.

Hasil Debris Indeks biasanya dalam bentuk pecahan, maka

hasilnya harus diubah dalm bentuk desimal atau dua angka

dibelakang koma (Djuita, 1992).


17

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau miliki

atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu

(Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel

yaitu:

1. Variabel independent (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel

dependen atau variabel terikat (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini

variabel independennya yaitu pengaruh mengkonsumsi buah tebu.

2. Variabel dependet sering disebut juga variabel yang dipengaruhi. Sebagai

variabel respon berarti ini akan muncul sebagai akibat dari pengaruh

variabel independent (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini variabel

dependentnya yaitu nilai debris indeks.

Anda mungkin juga menyukai